Dokumen tersebut membahas tentang definisi penangkapan ikan menurut undang-undang dan peraturan pemerintah serta sejarah dan perkembangan penangkapan ikan dari masa prasejarah hingga modern."
2. Pengertian perikanan
Sejarah penangkapan ikan
Perkembangan alat tangkap
Perkembangan teknik penangkapan
Perkembangan teknik pengolahan
Perkembangan Penangkapan Ikan
3. Definisi menurut UU/Permen
1. UU Nomor 31Tahun 2004 tentang Perikanan
2. UU Nomor 45Tahun 2009Tentang Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 31Tahun 2004
Tentang Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan
lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan.
Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,
membesarkan, dan1atau membiakkan ikan serta memanen
hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan
yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan1atau
mengawetkannya
4. Definisi menurut UU/Permen
1. PERMEN 05/MEN/2008 :USAHA PERIKANANTANGKAP
2. PERMEN.03/MEN/2009: PENANGKAPAN IKAN
DAN/ATAU PENGANGKUTAN IKAN DI LAUT LEPAS
Usaha perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan
sistem bisnis perikanan yang meliputi praproduksi, produksi,
pengolahan, dan pemasaran.
Perikanan tangkap adalah usaha perikanan yang berbasis pada
kegiatan penangkapan ikan.
Usaha perikanan tangkap terpadu adalah kegiatan penangkapan
ikan yang dilakukan secara terpadu sekurang-kurangnya dengan
kegiatan pengolahan ikan.
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
Nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
5. Definisi menurut UU/Permen
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat
atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal
untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.
Pengangkutan ikan adalah kegiatan yang khusus melakukan
pengumpulan dan/atau pengangkutan ikan dengan
menggunakan kapal pengangkut ikan, baik yang dilakukan oleh
perusahaan perikanan maupun oleh perusahaan bukan
perusahaan perikanan.
Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang
dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung
operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan
ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/
eksplorasi perikanan.
6. Definisi menurut UU/Permen
Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus
dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus
dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat,
menampung, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
Satuan armada penangkapan ikan adalah kelompok kapal
perikanan yang dipergunakan untuk menangkap ikan yang
dioperasikan dalam satu kesatuan sistem operasi penangkapan,
yang terdiri dari kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan,
dengan atau tanpa kapal lampu, dan secara teknis dirancang hanya
untuk beroperasi optimal apabila dalam satu kesatuan sistem
operasi penangkapan.
Daerah penangkapan ikan adalah bagian dari wilayah pengelolaan
perikanan Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah
penangkapan ikan yang tercantum dalam SIUP dan SIPI.
7. Definisi menurut UU/Permen
Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda
lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.
Zona ekonomi eksklusif Indonesia, yang selanjutnya disebut ZEEI, adalah
jalur di luar dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana
ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan
Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya
dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut yang diukur dari garis pangkal
laut teritorial Indonesia.
Surat izin usaha perikanan, yang selanjutnya disebut SIUP, adalah izin
tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha
perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin
tersebut.
Surat izin penangkapan ikan, yang selanjutnya disebut SIPI, adalah izin
tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan
penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP.
Surat izin kapal pengangkut ikan, yang selanjutnya disebut SIKPI, adalah
izintertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan
pengumpulandan pengangkutan ikan.
8. Definisi menurut UU/Permen
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan
dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang perikanan.
Pelabuhan pangkalan kapal perikanan adalah pelabuhan atau
lokasi yang digunakan oleh kapal perikanan atau melakukan
kegiatan bongkar/muat/ singgah/ lapor dalam melakukan
kegiatan penangkapan dan pengangkutan, pelatihan dan
penelitian di bidang perikanan sesuai yang tercantum dalam
izin.
Pelabuhan muat/singgah adalah pelabuhan perikanan atau
pelabuhan umum di Indonesia yang ditunjuk sebagai tempat
kapal pengangkut ikan untuk memuat ikan atau singgah untuk
mengisi perbekalan atau keperluan operasional lainnya yang
tercantum dalam SIKPI.
10. Definisi menurut UU/Permen
Surat Laik Operasi Kapal Perikanan, yang selanjutnya disebut
SLO adalah surat keterangan tentang kelayakan administrasi
dan kelayakan teknis kapal perikanan untuk melakukan
penangkapan dan/atau pengangkutan ikan, pelatihan perikanan,
penelitian/eksplorasi perikanan, dan operasi pendukung
penangkapan dan/atau pembudidayaan ikan.
Surat Izin Berlayar, yang selanjutnya disebut SIB, adalah surat
izin yang menyatakan bahwa kapal yang dimaksud secara legal
boleh berlayar setelah memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal
perikanan dan kelaikan teknis operasional kapal perikanan.
Nakhoda kapal perikanan adalah salah seorang dari awak kapal
perikanan yang menjadi pimpinan umum di atas kapal perikanan
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Jumlah tangkapan yang diperbolehkan, yang selanjutnya
disebut JTB, adalah jumlah maksimum sumber daya ikan yang
boleh ditangkap di wilayah pengelolaan perikanan Republik
Indonesia dengan memperhatikan kelestarian sumber daya ikan.
11. Istilah
Fishing adalah usaha melakukan penangkapan/ pengumpulan ikan dan biota
air lainnya yang mempunyai manfaat atau nilai ekonomi.
Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada operasi penangkapan ikan.
Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan
Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat muat dan hingga bongkar
termasuk lama waktu pelayaran ke dan dari fishing ground.
Actual fishing day adalah jumlah hari usaha penangkapan yang benar-benar
dilakukan, tidak termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mencari fishing
ground.
Fishing trip adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu
satuan waktu (bulan, tahun).
Fishing technique adalah teknik untuk melakukan usaha penangkapan ikan
dengan kapal, alat dan cara tertentu.
Fishing method adalah kebiasaan, cara, metode yang dipergunakan
sehingga ika dapat tertangkap.
Fishing gear adalah alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk
tujuan fishing.
12. Istilah
Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan usaha
melakukan penangkapan ataupun pengumpulan ikan.
Fishing tactics adalah cara mengoperasikan alat tangkap ikan, cara
menemukan fishing ground dan cara memanfaatkan tingkah laku ikan untuk
menaikkan efektifitas dan efisiensi usaha penangkapan ikan
• Total allowable catch (TAC) : jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB).
• Maximum sustainable yield (MSY) : jmlh maksimum yang boleh di
tangkap Catch per unit effort (CPUE) : jumlah tangkapan per unit upaya
• Hook rate : Jumlah rerata mata pancing yang menghasilkan tangkapan ikan
13. Sejarah penangkapan ikan
Menangkap ikan:
Profesi menangkap ikan sudah sangat tua
Manusia neanderthal (neanderthal man) mulai
menangkap ikan sekitar 100.000 tahun yang lalu .
Penangkapan menggunakan tangan, kemudian
berkembang dengan alat yang sangat sederhana dan
tradisional.
• Alat tangkap terbuat dari
bahan sederhana : kayu,
tulang, dan tanduk
• Transportasi berupa sampan
kayu atau perahu
• Perahu yang tertua di Eropa
dibuat sekitar 8.300 tahun yang
lalu dengan panjang 3 meter
berada di Netherland.
14. Sejarah penangkapan ikan
Memancing ikan sudah dikenal manusia sejak zaman dahulu
sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan
ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta
lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa
Bukti dari peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa.
• Teknik menangkap ikan
mulai beragam pada
masa Neolithic sekitar 4.000
- 8.000 tahun yang lalu
• Teknik menangkap
berkembang menjadi teknik
yang lebih modern hingga
saat ini.
15. Perkembangan penangkapan ikan
Penangkapan ikan semakin berkembang setelah ditemukan
mesin uap (Steam engine) oleh JamesWatt pada tahun 1769.
Tahun 1860, mesin digunkan menggerakkan kapal dan
menarik berbagai jenis alat tangkap, seperti jaring, long line.
Abad ke-20, awal abad ke-21, berbagai negara berlomba dalam
melakukan modernisasi teknologi penangkapan ikan.
Beberapa negara Eropa seperti Polandia, Belanda, Inggris,
Swedia, Perancis merupakan negara yang telah maju dalam
bidang penagkapan.
• Jepang merupakan negara asia yang
sangat maju dalam teknologi
penangkapan ikannya.
• Tahun 1988, total hasil tangkapan
Jepang mencapai 12 juta ton (13%
total tangkapan ikan dunia).
• Armada penangkapan Jepang
beroperasi di perairan Jepang sampai
ke lautan pasifik, Samudera Indonesia,
dan perairan lainnya
16. Perkembangan alat tangkap ikan
Beberapa jenis berkembang lambat:
Pancing, dari dulu hingga sekarang penggunaan alat pancing
relatif sama, mata kail diberi umpan dan ikan ditarik menuju
pancingan.
Pancing berubah penggunaanya karena teknologi
berkembang dan kebutuhan manusia bertambah.
Longe Line : menggunakan mata kail yang sangat banyak,
sehingga hasil yang di dapat lebih besar.
Tenaga manusia perannya digantikan oleh mesin dan alat
untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan waktu yang
ada.
Penggunaan berbagai alat bantu penangkapan untuk
meningkatkan efektifitas tangkapan, keuntungan
21. Penggunaan tenaga kerja
Tenaga kerja wanita:
Bekerja secara rombongan
Tingkat pekerjaan secara fisik ringan
Jarang offshore
Menguasai pada sektor perdagangan
Tenaga kerja pria
Pekerjaan yang secara fisik relatif berat,
menantang
Dilakukan seorang diri atau rombongan
23. KEGIATAN PERIKANANTANGKAP DIBEDAKANBERDASARKAN
SIFATNYa
1.Perikanan Pantai untuk memenuhi kebutuhan ikan di wilayah pantai dan
pedalaman (ada jenis ikan utuk ekspor)
Pada umumnya bersekala kecil dicirikan :
>Modal kecil atau tradisional
> Sarana alat tangkap terbatas ( parahu tempel, tonage
kapal kecil kurang 5 GT)
>Umumnya pada jalur I
2. Perikanan Nusantara Kegiatan usaha penangkapan di dalam perairan
Nusantara tetapi di luar jalur kegiatan perikanan pantai
>Modal cukup besar, sarana lebih berteknologi tinggi dan pelabuhan
>Utk Konsumsi dalam negeri, ekspor dan kebutuan industri lokal
>Penangkapan di jalur II
3. Perikanan Samudra Umumnya di jalur ZEE dan wilayah perairan bebas
>Hasil tangkapan utk Ekspor
>Membutuhkan modal,sarana dan keahlian yang tinggi (PMA,
Perushaan Negara dan Suwasta)
24. DEFINISI DAN ISTILAH PENANGKAPAN IKAN
Definisi Nelayan
Nelayan Orang atau sekelompok orang yang melakukan
usaha menangkap ikan untuk mata pencaharian
Nelayan Pandega nelayan yang tidak mempunyai modal
dan dengan mengandalkan tenaga menangkap
ikan sebagai mata pencaharian pokok dan tidak
mempunyai mata pencaharian lain
Nelayan Juragan Nelayan yang mempunyai modal dan
ikut melaut menangkap ikan
Nelayan Sambilan orang yang ikut melaut menangkap
ikan pada musim dan waktu tertentu /musim ikan utk
memperoleh pendapatan disamping mempunyai
pendapatan pokok diluar, msl: guru, petani