SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KONSEP KEBIDANAN
PADA KASUS
RUPTUR SERVIKS
Disusun Oleh : FAIQO DIYANA
© Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Robekan jalan lahir adalah trauma yang di akibatkan oleh kelahiran
bayi yang terjadi pada serviks, vagina, atau perineum (Anik Maryunani
2013).
Robekan serviks adalah robekan yang
terjadi pada persalinan yang kadang-
kadang sampai ke forniks, robekan
biasanya terdapat pada pinggir samping
serviks malahan kadang-kadang sampai
ke segmen bawah Rahim (SBR) dan
membuka parametrium. (UNPAD,1984)
© Faiqo Diyana |2018
ETIOLOGI
Robekan serviks dapat terjadi karena (Setiyaningrum, 2014) :
Persalinan lama
Persalinan dengan bantuan
Serviks terjepit diantara kepala bayi dan simfisis pubis, sisi antererior dapat membengkak, tidak
teregang dengan baik dan kemungkinan akan mengalami robekan
Trauma karena pemakaian alat bantuan menjadi salahsatu factor penyebab robekan pada serviks.
Melahirkan kepala pada letak sungsang secara paksa dan pembukaan
belum lengkap.
Kegagalan serviks untuk berdilatasi karena kelainan konginetal atau
adanya jaringan parut akibat luka atau robekan terdahulu.
Persalinan presipitatus (baik secara spontan ataupun distimulasi dengan
oksitosin)
© Faiqo Diyana |2018
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang terkadang ada
yaitu keadaan ibu menjadi lemah, pucat,
ataupun menggigil (Setiyaningrum, 2014).
Perdarahan segera pada saat bayi
dilahirkan berupa darah segar dan mengalir
terus menerus, uterus berkontraksi dengan
baik dan plasenta lahir lengkap.
© Faiqo Diyana |2018
KOMPLIKASI ROBEKAN SERVIKS
Komplikasi awal
1. Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat dengan baik. Sering terjadi perdarahan kadang-
kadang perdarahan ini sangat banyak sehingga dapat menimbulkan syok bahkan kematian.
2. Hematoma
Hematoma adalah mengumpulnya darah pada dinding vagina yang biasanya terjadi akibat komplikasi
luka pada vagina. Hematoma terlihat adanya pembengkakan vagina atau nyeri hebat dan retensi uterin.
3. Retensi Uterine
Harus sering dianjurkan untuk sering berkemih. Jika ibu tidak mampu maka pasang kateter untuk menghindari
ketegangan kandung kemih.
4. Infeksi
Memberikan antibiotic profilatik pada maternal dan gunakan teknik aseptic saatmenjahit robekan
© Faiqo Diyana |2018
Komplikasi Lanjut
1. Vesiko vagina, vesiko serviks atau fistula dapat terjadi apabila robekan vagina atau serviks
meluas kekandung kemih atau rectum.
2. Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina, dapat menyebabkan nyeri selama
bersenggama dan persalinan lama pada kelahiran berikutnya, jika robekan yang terjadi tidak
diperbaiki.
3. Robekan tersebut jika tidak dijahit selain menimbulkan perdarahan juga dapat menjadi sebab
cervicitis, parametritis dan mungkin juga memperbesar kemungkinan terjadinya carcinoma
cervix (UNPAD,1984).
DIAGNOSIS ROBEKAN SERVIKS
Melakukan Pemeriksaan Inspekulo
Diagnosa perlukaan serviks dilakukan dengan pemeriksaan
speculum. Bibir serviks dapat dijepit dengan cunam atromatik.
Kemudian diperiksa seara cermat sifat-sifat dari robekan
tersebut.
© Faiqo Diyana |2018
PENANGANAN ROBEKAN SERVIKS
Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi lokasi laserasi dan sumber
perdarahan. Apabila ada robekan yang memanjang, serviks perlu ditarik keluar
dengan beberapa cunam ovum, supaya batas antara robekan dapat dilihat
dengan baik. (Sarwono, 2010)
Pada robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa dahulu apakah
sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian
yang belum lepas itu dipotong dari serviks, jika yang lepas hanya sebagian
kecil saja itu dijahit lagi untuk menghentikan perdarahan. (Sarwono,2010)
© Faiqo Diyana |2018
PENATALAKSANAAN ROBEKAN SERVIKS
Biasanya pada robekan serviks terjadi pada bagian kiri tengah atau kanan tengah (posisi jam
3/9), dan akan terlihat pada saat inspeksi vagina dan serviks, robekan serviks juga dapat
terjadi pada persalinan spontan, itulah sebabnya pemeriksaan serviks dan vagina harus
dilakukan secara teliti (Karlina N,2016).
Penatalaksanaan secara mandiri ( Karlina N, 2016 )
1. Kaji keadaan umum klien, periksa tanda-tanda vitalnya dan perkirakan volume darah yang hilang. Periksa
bahwa kontraksi uterus kuat dan berkontraksi dengan baik. Minta klien untuk berkemih jika bisa.
2. Berikan drip IV natrium laktat atau normal salin atau ringer laktat dan alirkan dengan cepat jika
hipovolemia belum diatasi. Berikan transfusi darah atau plasma ekspander darah jika terjadi syok yang
parah.
3. Peralatan yang diperlukan: Sumber pencahayaan yang baik, Larutan antiseptik, Sarung tangan steril,
Transfusi darah atau plasma ekspander, Benang bedah catgut cromic 2/0 atau 30 dan jarum, Pemegang
jarum, Dua forsep sponge, forcep cicin, forcep arteri, Anastesi lokal (seperti 1% lidokain), spuit, dan jarum,
Kassa steril, Spekulum (anterior dan posterior).
© Faiqo Diyana |2018
1. Beritahu ibu tentang tujuan proses yang akan dilakukan dan beri dukungan agar ibu menjadi
lebih kuat dan siap untuk dilakukan tindakan medis.
2. Melakukan informed consent atas tindakan yang akan dilakukan.
3. Bantu ibu untuk dalam mengatur posisi dorsal recumbent atau posisi litotomi.
4. Bersihkan perineum, vulva, dan vagina dengan larutan antiseptik.
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril.
6. Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri.
7. Jika robekan luas beri diazepam dan petidin IV, perlahan ( jangan mencampur obabt tersebut
dalam spuit yang sama ) atau gunakan ketamin untuk robekan serviks yang tinggi dan lebar.
8. Memasang infus RL atau NaCl
9. Tahan fundus dengan lembut untuk membantu mendorong serviks jadi terlihat. Jika perlu
gunakan retractor vagina untuk membuaka serviks.
10.Pegang atau jepit bibir serviks dengan forcep cincin dan forcep spons (klem ovum) dengan
hati-hati, kemudian letakkan forcep pada kedua sisi robekan dan tarik dalam berbagai arah
secara perlahan ( biasanya pada jam 3 dan 9 ) sehingga semua bagian serviks dapat diperiksa.
(Catatan: Penggunaan forsep bergerigi atau menjepitnya dapat menyebabkan perdarahan yang
hebat atau mungkin secara tidak sengaja merobek sebagian serviks).
11.Jika ditemukan robekan serviks diantara 2 klem yang ditinggalkan. Letakkan pegangan kedua
forsep pada satu tangan, tarik kearah depan.
Prosedur Penatalaksanaan Penjahitan Robekan Serviks
© Faiqo Diyana |2018
12.Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar sehingga batas antara robekan
dapat dilihat dengan baik. Apabila robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa
terlebih dahulu apakah sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas,
bagian yang belum lepas tersebut dijahit pada serviks dan jika yang lepas hanya sebagian
kecil saja dapat dipotong dari serviks.
13.Tutup robekan serviks dengan jahitan jelujur disepanjang luka berjarak 1 cm dengan
ketebalan pada setiap bibir serviks, menggunakan benang catgut kromik atau poliglokolik 0
yang dimulai pada apeks ( tepi atas robekan serviks ) yang seringkali menjadi sumber
perdarahan.
14.Jika bagian panjang bibir serviks robek, jahit dengan jahitan jelujur menggunakan benag
vutgut kromik atau poliglikolik 0.
15.Jika apeks sulit diraih dan diikat, pegang klem ovum/forcep arteri/forcep cincin. Pertahankan
forcep tetap terpasang selama 4 jam. Jangan mempererat perdarahan. Selanjutnya : seletah 4
jam, buka forcep sebagian tetapi jangan dikeluarkan dan setelah 4 jam berikutnya, keluarkan
seluruh forcep.
16.Periksa tanda vital tiap 2-4 jam
17.Gunakan pembalut steril pada daerah perineum.
18.Tindak lanjut selama 10 hari, dan dalam 6 minggu untuk memastikan bahwa luka benar-
benar sembuh
© Faiqo Diyana |2018
1. Beri cairan IV sesuai keadaan pasien.
2. Bila Hb dibawah 8 gram lakukan tranfusi darah.
3. Beri antibiotic profilatik, misal amoxilin 500 mg ora tiap 8 jam selama 5 hari
Penatalaksanaan dengan kolaborasi
Rujukan dilakukan dengan prinsip BAKSOKUDA:
1. B (Bidan) :Memastikan klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompoten dan
memilikikemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan.
2. A (Alat) :Membawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti infus set dan
peralatan untuk TTV.
3. K (Keluarga) : Memberitahu keluarga tentang kondisi terakhir klien dan alasann mengapa klien
dirujuk. Suami atau anggota keluarga lain harus mendampingi klien ke tempat rujukan.
4. S (Surat) :Memberi surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi klien, alasan rujukan, uraian
hasil rujukan, asuhan dan obat-obatan yang telah diterima klien.
5. O (Obat) :Membawa obat-obatan esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk.
6. K (Kendaraan) : Menyiapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan klien
dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat.
7. U (Uang) :Mengingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.
8. DA (Darah) :Menyiapkan pendonor untuk antisipasi jika diperlukan transfusi darah sewaktu-waktu.
Penatalaksanaan Rujukan
© Faiqo Diyana |2018
THANKS
YOU
© Faiqo Diyana |2018
DAFTAR PUSTAKA
1. Anik Maryunani 2013.Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan (Edisi 2).
Jakarta: TIM
2. UNPAD. 1984. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
3. Setiyaningrum, Erna. 2017. Asuhan Kegawatdaruratan Maternitas (Asuhan
Kebidanan Patologi) Revisi 2. Jakarta : IN MEDIA
4. Karlina, Novvi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : IN MEDIA
5. JNPK-KR, 2014. Buku Pegangan pelatih Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
6. Rohani.2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.Jakarta:Salemba Medika
7. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: BP-SP
8. Sulistyawati.2013.Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika
9. Ganesh, dkk. 2018. An Unusual Case of Bucket Handle Cervical Tear in a
Primigravida. International Journal of Scientifix Research. ISSN no 2277-8179

More Related Content

What's hot

Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteriKiki Kino
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsangJoni Iswanto
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTqurratuakyun
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan pretermJoni Iswanto
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Taufik Tias
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILANHIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILANAsyifa Adawiyah
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinanfikri asyura
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 

What's hot (20)

Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Ruptur uteri
Ruptur uteriRuptur uteri
Ruptur uteri
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
 
Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILANHIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 

Similar to KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS

Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAstriYuliaSariLubis1
 
WAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptx
WAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptxWAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptx
WAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptxProgramAnak
 
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaPelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaYunita Dipra
 
Makalah obstetri
Makalah obstetriMakalah obstetri
Makalah obstetriAura Daemon
 
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatusStandar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatusMarisa Latuconsina
 
RETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptxRETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptxRirikErtiga
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsNovitasari6789
 
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan PersalinanInstrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinanpie-pien
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasentaannisalh
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptMantriNtuz
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 

Similar to KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS (20)

Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
WAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptx
WAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptxWAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptx
WAHYU FITRI YULIASIH_KELAS D.pptx
 
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaPelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
 
Makalah obstetri
Makalah obstetriMakalah obstetri
Makalah obstetri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatusStandar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
 
RETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptxRETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptx
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
 
Sop kala 1
Sop kala 1Sop kala 1
Sop kala 1
 
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan PersalinanInstrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 

More from FAIQO DIYANA

“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”FAIQO DIYANA
 
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...FAIQO DIYANA
 
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAYMETODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAYFAIQO DIYANA
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITFAIQO DIYANA
 
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKSKONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKSFAIQO DIYANA
 
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)FAIQO DIYANA
 
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.FAIQO DIYANA
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN FAIQO DIYANA
 

More from FAIQO DIYANA (9)

“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
 
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
 
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAYMETODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
 
HIPERMENOREA
HIPERMENOREAHIPERMENOREA
HIPERMENOREA
 
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKSKONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
 
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
 
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS

  • 1. KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS Disusun Oleh : FAIQO DIYANA © Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 2. Robekan jalan lahir adalah trauma yang di akibatkan oleh kelahiran bayi yang terjadi pada serviks, vagina, atau perineum (Anik Maryunani 2013). Robekan serviks adalah robekan yang terjadi pada persalinan yang kadang- kadang sampai ke forniks, robekan biasanya terdapat pada pinggir samping serviks malahan kadang-kadang sampai ke segmen bawah Rahim (SBR) dan membuka parametrium. (UNPAD,1984) © Faiqo Diyana |2018
  • 3. ETIOLOGI Robekan serviks dapat terjadi karena (Setiyaningrum, 2014) : Persalinan lama Persalinan dengan bantuan Serviks terjepit diantara kepala bayi dan simfisis pubis, sisi antererior dapat membengkak, tidak teregang dengan baik dan kemungkinan akan mengalami robekan Trauma karena pemakaian alat bantuan menjadi salahsatu factor penyebab robekan pada serviks. Melahirkan kepala pada letak sungsang secara paksa dan pembukaan belum lengkap. Kegagalan serviks untuk berdilatasi karena kelainan konginetal atau adanya jaringan parut akibat luka atau robekan terdahulu. Persalinan presipitatus (baik secara spontan ataupun distimulasi dengan oksitosin) © Faiqo Diyana |2018
  • 4. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala yang terkadang ada yaitu keadaan ibu menjadi lemah, pucat, ataupun menggigil (Setiyaningrum, 2014). Perdarahan segera pada saat bayi dilahirkan berupa darah segar dan mengalir terus menerus, uterus berkontraksi dengan baik dan plasenta lahir lengkap. © Faiqo Diyana |2018
  • 5. KOMPLIKASI ROBEKAN SERVIKS Komplikasi awal 1. Perdarahan Perdarahan dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat dengan baik. Sering terjadi perdarahan kadang- kadang perdarahan ini sangat banyak sehingga dapat menimbulkan syok bahkan kematian. 2. Hematoma Hematoma adalah mengumpulnya darah pada dinding vagina yang biasanya terjadi akibat komplikasi luka pada vagina. Hematoma terlihat adanya pembengkakan vagina atau nyeri hebat dan retensi uterin. 3. Retensi Uterine Harus sering dianjurkan untuk sering berkemih. Jika ibu tidak mampu maka pasang kateter untuk menghindari ketegangan kandung kemih. 4. Infeksi Memberikan antibiotic profilatik pada maternal dan gunakan teknik aseptic saatmenjahit robekan © Faiqo Diyana |2018
  • 6. Komplikasi Lanjut 1. Vesiko vagina, vesiko serviks atau fistula dapat terjadi apabila robekan vagina atau serviks meluas kekandung kemih atau rectum. 2. Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina, dapat menyebabkan nyeri selama bersenggama dan persalinan lama pada kelahiran berikutnya, jika robekan yang terjadi tidak diperbaiki. 3. Robekan tersebut jika tidak dijahit selain menimbulkan perdarahan juga dapat menjadi sebab cervicitis, parametritis dan mungkin juga memperbesar kemungkinan terjadinya carcinoma cervix (UNPAD,1984). DIAGNOSIS ROBEKAN SERVIKS Melakukan Pemeriksaan Inspekulo Diagnosa perlukaan serviks dilakukan dengan pemeriksaan speculum. Bibir serviks dapat dijepit dengan cunam atromatik. Kemudian diperiksa seara cermat sifat-sifat dari robekan tersebut. © Faiqo Diyana |2018
  • 7. PENANGANAN ROBEKAN SERVIKS Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi lokasi laserasi dan sumber perdarahan. Apabila ada robekan yang memanjang, serviks perlu ditarik keluar dengan beberapa cunam ovum, supaya batas antara robekan dapat dilihat dengan baik. (Sarwono, 2010) Pada robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa dahulu apakah sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas itu dipotong dari serviks, jika yang lepas hanya sebagian kecil saja itu dijahit lagi untuk menghentikan perdarahan. (Sarwono,2010) © Faiqo Diyana |2018
  • 8. PENATALAKSANAAN ROBEKAN SERVIKS Biasanya pada robekan serviks terjadi pada bagian kiri tengah atau kanan tengah (posisi jam 3/9), dan akan terlihat pada saat inspeksi vagina dan serviks, robekan serviks juga dapat terjadi pada persalinan spontan, itulah sebabnya pemeriksaan serviks dan vagina harus dilakukan secara teliti (Karlina N,2016). Penatalaksanaan secara mandiri ( Karlina N, 2016 ) 1. Kaji keadaan umum klien, periksa tanda-tanda vitalnya dan perkirakan volume darah yang hilang. Periksa bahwa kontraksi uterus kuat dan berkontraksi dengan baik. Minta klien untuk berkemih jika bisa. 2. Berikan drip IV natrium laktat atau normal salin atau ringer laktat dan alirkan dengan cepat jika hipovolemia belum diatasi. Berikan transfusi darah atau plasma ekspander darah jika terjadi syok yang parah. 3. Peralatan yang diperlukan: Sumber pencahayaan yang baik, Larutan antiseptik, Sarung tangan steril, Transfusi darah atau plasma ekspander, Benang bedah catgut cromic 2/0 atau 30 dan jarum, Pemegang jarum, Dua forsep sponge, forcep cicin, forcep arteri, Anastesi lokal (seperti 1% lidokain), spuit, dan jarum, Kassa steril, Spekulum (anterior dan posterior). © Faiqo Diyana |2018
  • 9. 1. Beritahu ibu tentang tujuan proses yang akan dilakukan dan beri dukungan agar ibu menjadi lebih kuat dan siap untuk dilakukan tindakan medis. 2. Melakukan informed consent atas tindakan yang akan dilakukan. 3. Bantu ibu untuk dalam mengatur posisi dorsal recumbent atau posisi litotomi. 4. Bersihkan perineum, vulva, dan vagina dengan larutan antiseptik. 5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril. 6. Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri. 7. Jika robekan luas beri diazepam dan petidin IV, perlahan ( jangan mencampur obabt tersebut dalam spuit yang sama ) atau gunakan ketamin untuk robekan serviks yang tinggi dan lebar. 8. Memasang infus RL atau NaCl 9. Tahan fundus dengan lembut untuk membantu mendorong serviks jadi terlihat. Jika perlu gunakan retractor vagina untuk membuaka serviks. 10.Pegang atau jepit bibir serviks dengan forcep cincin dan forcep spons (klem ovum) dengan hati-hati, kemudian letakkan forcep pada kedua sisi robekan dan tarik dalam berbagai arah secara perlahan ( biasanya pada jam 3 dan 9 ) sehingga semua bagian serviks dapat diperiksa. (Catatan: Penggunaan forsep bergerigi atau menjepitnya dapat menyebabkan perdarahan yang hebat atau mungkin secara tidak sengaja merobek sebagian serviks). 11.Jika ditemukan robekan serviks diantara 2 klem yang ditinggalkan. Letakkan pegangan kedua forsep pada satu tangan, tarik kearah depan. Prosedur Penatalaksanaan Penjahitan Robekan Serviks © Faiqo Diyana |2018
  • 10. 12.Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar sehingga batas antara robekan dapat dilihat dengan baik. Apabila robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa terlebih dahulu apakah sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas tersebut dijahit pada serviks dan jika yang lepas hanya sebagian kecil saja dapat dipotong dari serviks. 13.Tutup robekan serviks dengan jahitan jelujur disepanjang luka berjarak 1 cm dengan ketebalan pada setiap bibir serviks, menggunakan benang catgut kromik atau poliglokolik 0 yang dimulai pada apeks ( tepi atas robekan serviks ) yang seringkali menjadi sumber perdarahan. 14.Jika bagian panjang bibir serviks robek, jahit dengan jahitan jelujur menggunakan benag vutgut kromik atau poliglikolik 0. 15.Jika apeks sulit diraih dan diikat, pegang klem ovum/forcep arteri/forcep cincin. Pertahankan forcep tetap terpasang selama 4 jam. Jangan mempererat perdarahan. Selanjutnya : seletah 4 jam, buka forcep sebagian tetapi jangan dikeluarkan dan setelah 4 jam berikutnya, keluarkan seluruh forcep. 16.Periksa tanda vital tiap 2-4 jam 17.Gunakan pembalut steril pada daerah perineum. 18.Tindak lanjut selama 10 hari, dan dalam 6 minggu untuk memastikan bahwa luka benar- benar sembuh © Faiqo Diyana |2018
  • 11. 1. Beri cairan IV sesuai keadaan pasien. 2. Bila Hb dibawah 8 gram lakukan tranfusi darah. 3. Beri antibiotic profilatik, misal amoxilin 500 mg ora tiap 8 jam selama 5 hari Penatalaksanaan dengan kolaborasi Rujukan dilakukan dengan prinsip BAKSOKUDA: 1. B (Bidan) :Memastikan klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompoten dan memilikikemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan. 2. A (Alat) :Membawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti infus set dan peralatan untuk TTV. 3. K (Keluarga) : Memberitahu keluarga tentang kondisi terakhir klien dan alasann mengapa klien dirujuk. Suami atau anggota keluarga lain harus mendampingi klien ke tempat rujukan. 4. S (Surat) :Memberi surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi klien, alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan dan obat-obatan yang telah diterima klien. 5. O (Obat) :Membawa obat-obatan esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk. 6. K (Kendaraan) : Menyiapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan klien dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat. 7. U (Uang) :Mengingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan. 8. DA (Darah) :Menyiapkan pendonor untuk antisipasi jika diperlukan transfusi darah sewaktu-waktu. Penatalaksanaan Rujukan © Faiqo Diyana |2018
  • 13. DAFTAR PUSTAKA 1. Anik Maryunani 2013.Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan (Edisi 2). Jakarta: TIM 2. UNPAD. 1984. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC 3. Setiyaningrum, Erna. 2017. Asuhan Kegawatdaruratan Maternitas (Asuhan Kebidanan Patologi) Revisi 2. Jakarta : IN MEDIA 4. Karlina, Novvi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta : IN MEDIA 5. JNPK-KR, 2014. Buku Pegangan pelatih Asuhan Persalinan Normal. Jakarta 6. Rohani.2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.Jakarta:Salemba Medika 7. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: BP-SP 8. Sulistyawati.2013.Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika 9. Ganesh, dkk. 2018. An Unusual Case of Bucket Handle Cervical Tear in a Primigravida. International Journal of Scientifix Research. ISSN no 2277-8179