Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogRyan Mulyana
Obstetric emergencies are health problems that are life-threatening for pregnant women and their babies. An obstetric emergency may arise at any time during pregnancy, labour and birth
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogRyan Mulyana
Obstetric emergencies are health problems that are life-threatening for pregnant women and their babies. An obstetric emergency may arise at any time during pregnancy, labour and birth
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)dr. Rachel Sagrim
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen). Pembimbing : dr. David R. Christanto, Sp.OG, KFM., M.Kes. Retensio plasenta (placental retention) merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir. Menimbulkan perdarahan postpartum dini (early postpartum hemorrhage) atau perdarahan postpartum lambat (late postpartum hemorrhage) yang biasanya terjadi dalam 6-10 hari pasca persalinan. Persalinan Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Lamanya kala III adalah ≤ 30 menit
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
2. A. PENGERTIAN
• Retensio plasenta adalah kejadian patologi dimana selaput
fetus tidak keluar dari alat kelamin induknya dalam waktu 1–
12 jam setelah kelahiran anaknya (Hardjopranjoto,1995).
• Retensio Plasenta adalah plasenta yang belum lepas setelah
bayi lahir, melebihi waktu setengah jam (Manuaba, 2001:
432).
• Retensio Plasenta ialah tertahannya atau belum lahirnya
plasenta hingga 30 menit atau lebih setelah bayi (Syaifudin
AB, 2001). Retensio plasenta adalah keadaan dimana
plasenta belum lahir daam waktu 1 jam setelah bayi lahir
(Rsustam Mochtar, 1998 : 299).
3. B. ETIOLOGI
2. Sebab patologi anatomik (perlekatan plasenta yang abnormal)
a. Plasenta akreta : vili korialis menanamkan diri lebih dalam ke
dalam dinding rahim dari pada biasa ialah sampai ke batas antara
endometrium dan miometrium.
b. Plasenta inkreta : vili korialis masuk ke dalam lapisan otot rahim.
c. Plasenta perkreta : vili korialis menembus lapisan otot dan
mencapai serosa atau menembusnya.
1. Sebab fungsional
a. His yang kurang kuat (sebab utama).
b. Tempat melekatnya yang kurang menguntungkan
(contoh : di sudut tuba).
c. Ukuran plasenta terlalu kecil.
d. Lingkaran kontriksi pada bagian bawah perut.
4.
5. C. GEJALA
Gejala pertama yang tampak adalah adanya selaput fetus yang
menggantung diluar alat kelamin (Hardjopranjoto,1995).
Kadang–kadang selaput fetus tidak keluar melewati vulva tapi tetap
menetap dalam uterus dan vagina. Pemeriksaan terhadap selaput
fetus sebaiknya dilakukan sesudah partus untuk mengetahui
apakah terjadi retensi atau tidak.
Pemeriksaan melalui uterus dapat dilakukan dalam waktu 24–36 jam
post partus. Sesudah 48 jam biasanya sulit atau tidak mungkin
memasukkan tangan ke dalam uterus atau selaput fetus dalam
servik. Adanya selaput fetus di dalam cervik cenderung
menghambat kontraksi servik (Toelihere,1985).
7. E. AKIBAT
Dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai
benda mati, dapat terjadi placenta inkarserata, dapat terjadi polip
placenta dan terjadi degenarasi ganas korio karsinoma.
8. F. PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
Standar 20
Tujuan : Mengenal dan melakukan tindakaan yang tepat ketika terjadi retensio
plasenta total/ parsial
Pernyataan Standar : Bidan mampu mengenali retensio plasenta dan
memberikan pertolongan pertama, termasuk plasenta manual dan penanganan
perdarahan, sesuai dengan kebutuhan
Hasil :
1. Penurunan kejadian perdarahan hebat akibat retensio plasenta
2. Ibu dengan retensio plasenta mendapatkan penanganan yang cepat dan
tepat
3. Penyelamatan ibu dengan retensi plasenta meningkat
9. Prasyarat :
1. Bidan telah terlatih dan terampil dalam :
a. Fisiologi dan manajemen aktif kala III.
b. Pengendalian dan penanganan perdarahan, termasuk
pemberian oksitosika, cairan IV dan plasenta manual
2. Tersedianya peralatan dan perlengkapan penting
3. Tersedia obat-obat antibiotic dan oksitosika
4. Adanya partograf dan catatan persalinan/ Kartu Ibu
5. Ibu, suami dan keluarga diberi tahu tindakan yang akan
dilakukan ( informed consent atau persetujuan tindakan
medik ).
6. Sistem rujukan yang efektif, termasuk bank darah berjalan
dengan baik untuk ibu yang mengalami perdarahan pasca
persalinan sekunder.
10. Proses :
1. Melaksanakan penatalaksanaan aktif persalinan kala III Pada
semua ibu yang melahirkan melalui vagina.
2. Amati adanya gejala dan tanda retensio plasenta.
3. Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit sesudah bayi lahir,
ulangi penatalaksanaan aktif persalinan kala III dengan
memberikan oksitosin 10 IU IM dan teruskan penegangan tali
pusat terkendali dengan hati-hati.
4. Bila terjadi perdarahan, maka plasenta harus segera dilahirkan
secra manual. Bila tidak terjadi lakukan rujukan segera.
5. Berikan cairan IV : NaCl 0,9% atau RL dengan tetesan cepat
jarum berlubang besar ( 16 atau 18 G ), untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang sampai nadi dan tekanan darah membaik
atau kembali normal.
6. Siapkan peralatan untuk melakukan teknik manual, yang harus
dilakukan secara aseptic.
11. 7. Baringkan ibu terlentang dengan lutut ditekuk dan kedua kaki di
tempat tidur.
8. Jelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan jika ada
berikan cairan diazepam 10 mg IV.
9. Cuci tangan sampai kebagian siku dengan sabun, air bersih
yang mengalir dan handuk bersih, gunakan sarung tangan
panjang steril/ DTT. ( Hal ini untuk melindungi iub dan bidan
terhadap infeksi ).
10. Masukkan tangan kanan dengan hati-hati. Jaga agar jari-jari
tetap merapat dan melengkung, mengikuti tali pusat sampai
mencapai plasenta. ( pegang tali pusat dengan tangan kiri untuk
membantu ).
11. Ketika tangan kanan sudah mencapai plasenta, letakkan tangan
kiri di atas fundus agar uterus tidak naik. Dengan tangan kanan
yang berada di dalam uterus, carilah tepi plasenta terlepas,
telapak tangan kanan menghadap ke atas lalu lakukan gerakan
mengikis ke samping untuk melepaskan palsenta dari dinding
uterus.
12. Bila plasenta sudah terlepas dengan lengkap, keluarkan
plasenta dengan hati-hati dan perlahan. ( jangan hanya
memegang sebagian plasenta dan menariknya keluar ).
12.
13. 13. Bila plasenta sudah lahir, segera lakukan masase uterus. Bila
tidak ada kontraksi, lihat standar 21.
14. Periksa plasenta dan selaputnya. Jika tidak lengkap periksa lagi
cavum uteri dan keluarkan potongan plasenta yang tertinggal,
dengan cara seperti di atas.
15. Periksa robekan terhadap vagina. Jahit robekan bila perlu.
( penelitian menunjukkan bahwa hanya robekan yang
menimbulkan perdarahan yang perlu dijahit ).
16. Bersihkan ibu agar merasa nyaman.
17. Jika tidak yakin plasenta sudah keluar semua atau jika
perdarahan tidak terkendali, maka rujuk ibu ke ruma sakit
dengan segera.
18. Buat pencatatan yang akurat.
14. KESIMPULAN
Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta selama 30
menit setelah bayi lahir. Penyebab retensio plasenta adalah
gagalnya pelepasan villi kotiledon foetal dari kripta karankula
maternal. Gejala yaitu selaput bayi yang menggantung diluar
alat kelamin ibu. badan turun (Toelihere,1985).
Pencegahan agar tidak terjadi retensio plasenta yaitu
dengan menyuntikkan 10 iu pitosin secara i.m segera setelah
bayi lahir.
Akibat terjadinya retensio plasenta yaitu pendarahan,
infeksi, plasenta inkarserata, polip plasenta dan degenarasi
ganas korio karsinoma. Bidan hanya berwenang untuk
mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan
pertama,