SlideShare a Scribd company logo
RETENSIO
PLASENTA
A. PENGERTIAN
• Retensio plasenta adalah kejadian patologi dimana selaput
fetus tidak keluar dari alat kelamin induknya dalam waktu 1–
12 jam setelah kelahiran anaknya (Hardjopranjoto,1995).
• Retensio Plasenta adalah plasenta yang belum lepas setelah
bayi lahir, melebihi waktu setengah jam (Manuaba, 2001:
432).
• Retensio Plasenta ialah tertahannya atau belum lahirnya
plasenta hingga 30 menit atau lebih setelah bayi (Syaifudin
AB, 2001). Retensio plasenta adalah keadaan dimana
plasenta belum lahir daam waktu 1 jam setelah bayi lahir
(Rsustam Mochtar, 1998 : 299).
B. ETIOLOGI
2. Sebab patologi anatomik (perlekatan plasenta yang abnormal)
a. Plasenta akreta : vili korialis menanamkan diri lebih dalam ke
dalam dinding rahim dari pada biasa ialah sampai ke batas antara
endometrium dan miometrium.
b. Plasenta inkreta : vili korialis masuk ke dalam lapisan otot rahim.
c. Plasenta perkreta : vili korialis menembus lapisan otot dan
mencapai serosa atau menembusnya.
1. Sebab fungsional
a. His yang kurang kuat (sebab utama).
b. Tempat melekatnya yang kurang menguntungkan
(contoh : di sudut tuba).
c. Ukuran plasenta terlalu kecil.
d. Lingkaran kontriksi pada bagian bawah perut.
C. GEJALA
Gejala pertama yang tampak adalah adanya selaput fetus yang
menggantung diluar alat kelamin (Hardjopranjoto,1995).
Kadang–kadang selaput fetus tidak keluar melewati vulva tapi tetap
menetap dalam uterus dan vagina. Pemeriksaan terhadap selaput
fetus sebaiknya dilakukan sesudah partus untuk mengetahui
apakah terjadi retensi atau tidak.
Pemeriksaan melalui uterus dapat dilakukan dalam waktu 24–36 jam
post partus. Sesudah 48 jam biasanya sulit atau tidak mungkin
memasukkan tangan ke dalam uterus atau selaput fetus dalam
servik. Adanya selaput fetus di dalam cervik cenderung
menghambat kontraksi servik (Toelihere,1985).
D. PENCEGAHAN
Untuk mencegah retensio plasenta dapat disuntikkan 10 iu
oksitosin i.m segera setelah bayi lahir.
E. AKIBAT
Dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai
benda mati, dapat terjadi placenta inkarserata, dapat terjadi polip
placenta dan terjadi degenarasi ganas korio karsinoma.
F. PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
Standar 20
Tujuan : Mengenal dan melakukan tindakaan yang tepat ketika terjadi retensio
plasenta total/ parsial
Pernyataan Standar : Bidan mampu mengenali retensio plasenta dan
memberikan pertolongan pertama, termasuk plasenta manual dan penanganan
perdarahan, sesuai dengan kebutuhan
Hasil :
1. Penurunan kejadian perdarahan hebat akibat retensio plasenta
2. Ibu dengan retensio plasenta mendapatkan penanganan yang cepat dan
tepat
3. Penyelamatan ibu dengan retensi plasenta meningkat
Prasyarat :
1. Bidan telah terlatih dan terampil dalam :
a. Fisiologi dan manajemen aktif kala III.
b. Pengendalian dan penanganan perdarahan, termasuk
pemberian oksitosika, cairan IV dan plasenta manual
2. Tersedianya peralatan dan perlengkapan penting
3. Tersedia obat-obat antibiotic dan oksitosika
4. Adanya partograf dan catatan persalinan/ Kartu Ibu
5. Ibu, suami dan keluarga diberi tahu tindakan yang akan
dilakukan ( informed consent atau persetujuan tindakan
medik ).
6. Sistem rujukan yang efektif, termasuk bank darah berjalan
dengan baik untuk ibu yang mengalami perdarahan pasca
persalinan sekunder.
Proses :
1. Melaksanakan penatalaksanaan aktif persalinan kala III Pada
semua ibu yang melahirkan melalui vagina.
2. Amati adanya gejala dan tanda retensio plasenta.
3. Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit sesudah bayi lahir,
ulangi penatalaksanaan aktif persalinan kala III dengan
memberikan oksitosin 10 IU IM dan teruskan penegangan tali
pusat terkendali dengan hati-hati.
4. Bila terjadi perdarahan, maka plasenta harus segera dilahirkan
secra manual. Bila tidak terjadi lakukan rujukan segera.
5. Berikan cairan IV : NaCl 0,9% atau RL dengan tetesan cepat
jarum berlubang besar ( 16 atau 18 G ), untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang sampai nadi dan tekanan darah membaik
atau kembali normal.
6. Siapkan peralatan untuk melakukan teknik manual, yang harus
dilakukan secara aseptic.
7. Baringkan ibu terlentang dengan lutut ditekuk dan kedua kaki di
tempat tidur.
8. Jelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan jika ada
berikan cairan diazepam 10 mg IV.
9. Cuci tangan sampai kebagian siku dengan sabun, air bersih
yang mengalir dan handuk bersih, gunakan sarung tangan
panjang steril/ DTT. ( Hal ini untuk melindungi iub dan bidan
terhadap infeksi ).
10. Masukkan tangan kanan dengan hati-hati. Jaga agar jari-jari
tetap merapat dan melengkung, mengikuti tali pusat sampai
mencapai plasenta. ( pegang tali pusat dengan tangan kiri untuk
membantu ).
11. Ketika tangan kanan sudah mencapai plasenta, letakkan tangan
kiri di atas fundus agar uterus tidak naik. Dengan tangan kanan
yang berada di dalam uterus, carilah tepi plasenta terlepas,
telapak tangan kanan menghadap ke atas lalu lakukan gerakan
mengikis ke samping untuk melepaskan palsenta dari dinding
uterus.
12. Bila plasenta sudah terlepas dengan lengkap, keluarkan
plasenta dengan hati-hati dan perlahan. ( jangan hanya
memegang sebagian plasenta dan menariknya keluar ).
13. Bila plasenta sudah lahir, segera lakukan masase uterus. Bila
tidak ada kontraksi, lihat standar 21.
14. Periksa plasenta dan selaputnya. Jika tidak lengkap periksa lagi
cavum uteri dan keluarkan potongan plasenta yang tertinggal,
dengan cara seperti di atas.
15. Periksa robekan terhadap vagina. Jahit robekan bila perlu.
( penelitian menunjukkan bahwa hanya robekan yang
menimbulkan perdarahan yang perlu dijahit ).
16. Bersihkan ibu agar merasa nyaman.
17. Jika tidak yakin plasenta sudah keluar semua atau jika
perdarahan tidak terkendali, maka rujuk ibu ke ruma sakit
dengan segera.
18. Buat pencatatan yang akurat.
KESIMPULAN
Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta selama 30
menit setelah bayi lahir. Penyebab retensio plasenta adalah
gagalnya pelepasan villi kotiledon foetal dari kripta karankula
maternal. Gejala yaitu selaput bayi yang menggantung diluar
alat kelamin ibu. badan turun (Toelihere,1985).
Pencegahan agar tidak terjadi retensio plasenta yaitu
dengan menyuntikkan 10 iu pitosin secara i.m segera setelah
bayi lahir.
Akibat terjadinya retensio plasenta yaitu pendarahan,
infeksi, plasenta inkarserata, polip plasenta dan degenarasi
ganas korio karsinoma. Bidan hanya berwenang untuk
mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan
pertama,
Retensio plasenta

More Related Content

What's hot

(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
martaagustinasirait
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
teknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateterteknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateter
Fitri Nur Cahyanti
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
fikri asyura
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
esty lebi
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
Dokter Tekno
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lamaneng elis
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
pjj_kemenkes
 
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
Idha Chan
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
Erlina Wati
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
Isma Nur'aini
 

What's hot (20)

(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
teknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateterteknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateter
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lama
 
Gawat janin
Gawat janinGawat janin
Gawat janin
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 

Viewers also liked

Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Juwita_Wulandari
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
febbylaela
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
 
Retensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta pptRetensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta ppt
annisa aulia poetri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
Operator Warnet Vast Raha
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
 
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanLilis c'Ben
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Isma Nur'aini
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
 
Reira fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATI
Reira   fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATIReira   fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATI
Reira fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATI
Gabriella Cereira Angelina
 
Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manualisnaidi
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previaMayah M4y
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
Widiyah Sulawesiana
 
Hap & kala iv
Hap & kala ivHap & kala iv
Hap & kala iv
fikri asyura
 

Viewers also liked (20)

Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Retensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta pptRetensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta ppt
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinan
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Reira fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATI
Reira   fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATIReira   fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATI
Reira fun facts - eye - DARI MATA TURUN KE HATI
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manual
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previa
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
 
Hap & kala iv
Hap & kala ivHap & kala iv
Hap & kala iv
 
Hpp
HppHpp
Hpp
 

Similar to Retensio plasenta

RETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptxRETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptx
RirikErtiga
 
APN-1.pptx
APN-1.pptxAPN-1.pptx
APN-1.pptx
polosmultimedia
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptx
wksatustikesbhc
 
Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)
hani ar
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
Lilis c'Ben
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
Warung Bidan
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Yuni Wulandari
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
krist14
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apnAf Affandi
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
Evan Permana
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uterineng elis
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apn
arfadin
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
dr. Rachel Sagrim
 
5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf
putriagnes4
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
IrwanMunandar
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2
aissya noor
 

Similar to Retensio plasenta (20)

RETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptxRETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptx
 
APN-1.pptx
APN-1.pptxAPN-1.pptx
APN-1.pptx
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptx
 
Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apn
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2
 

Recently uploaded

Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 

Recently uploaded (20)

Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 

Retensio plasenta

  • 2. A. PENGERTIAN • Retensio plasenta adalah kejadian patologi dimana selaput fetus tidak keluar dari alat kelamin induknya dalam waktu 1– 12 jam setelah kelahiran anaknya (Hardjopranjoto,1995). • Retensio Plasenta adalah plasenta yang belum lepas setelah bayi lahir, melebihi waktu setengah jam (Manuaba, 2001: 432). • Retensio Plasenta ialah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga 30 menit atau lebih setelah bayi (Syaifudin AB, 2001). Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir daam waktu 1 jam setelah bayi lahir (Rsustam Mochtar, 1998 : 299).
  • 3. B. ETIOLOGI 2. Sebab patologi anatomik (perlekatan plasenta yang abnormal) a. Plasenta akreta : vili korialis menanamkan diri lebih dalam ke dalam dinding rahim dari pada biasa ialah sampai ke batas antara endometrium dan miometrium. b. Plasenta inkreta : vili korialis masuk ke dalam lapisan otot rahim. c. Plasenta perkreta : vili korialis menembus lapisan otot dan mencapai serosa atau menembusnya. 1. Sebab fungsional a. His yang kurang kuat (sebab utama). b. Tempat melekatnya yang kurang menguntungkan (contoh : di sudut tuba). c. Ukuran plasenta terlalu kecil. d. Lingkaran kontriksi pada bagian bawah perut.
  • 4.
  • 5. C. GEJALA Gejala pertama yang tampak adalah adanya selaput fetus yang menggantung diluar alat kelamin (Hardjopranjoto,1995). Kadang–kadang selaput fetus tidak keluar melewati vulva tapi tetap menetap dalam uterus dan vagina. Pemeriksaan terhadap selaput fetus sebaiknya dilakukan sesudah partus untuk mengetahui apakah terjadi retensi atau tidak. Pemeriksaan melalui uterus dapat dilakukan dalam waktu 24–36 jam post partus. Sesudah 48 jam biasanya sulit atau tidak mungkin memasukkan tangan ke dalam uterus atau selaput fetus dalam servik. Adanya selaput fetus di dalam cervik cenderung menghambat kontraksi servik (Toelihere,1985).
  • 6. D. PENCEGAHAN Untuk mencegah retensio plasenta dapat disuntikkan 10 iu oksitosin i.m segera setelah bayi lahir.
  • 7. E. AKIBAT Dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda mati, dapat terjadi placenta inkarserata, dapat terjadi polip placenta dan terjadi degenarasi ganas korio karsinoma.
  • 8. F. PENANGANAN KEGAWATDARURATAN Standar 20 Tujuan : Mengenal dan melakukan tindakaan yang tepat ketika terjadi retensio plasenta total/ parsial Pernyataan Standar : Bidan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama, termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan Hasil : 1. Penurunan kejadian perdarahan hebat akibat retensio plasenta 2. Ibu dengan retensio plasenta mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat 3. Penyelamatan ibu dengan retensi plasenta meningkat
  • 9. Prasyarat : 1. Bidan telah terlatih dan terampil dalam : a. Fisiologi dan manajemen aktif kala III. b. Pengendalian dan penanganan perdarahan, termasuk pemberian oksitosika, cairan IV dan plasenta manual 2. Tersedianya peralatan dan perlengkapan penting 3. Tersedia obat-obat antibiotic dan oksitosika 4. Adanya partograf dan catatan persalinan/ Kartu Ibu 5. Ibu, suami dan keluarga diberi tahu tindakan yang akan dilakukan ( informed consent atau persetujuan tindakan medik ). 6. Sistem rujukan yang efektif, termasuk bank darah berjalan dengan baik untuk ibu yang mengalami perdarahan pasca persalinan sekunder.
  • 10. Proses : 1. Melaksanakan penatalaksanaan aktif persalinan kala III Pada semua ibu yang melahirkan melalui vagina. 2. Amati adanya gejala dan tanda retensio plasenta. 3. Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit sesudah bayi lahir, ulangi penatalaksanaan aktif persalinan kala III dengan memberikan oksitosin 10 IU IM dan teruskan penegangan tali pusat terkendali dengan hati-hati. 4. Bila terjadi perdarahan, maka plasenta harus segera dilahirkan secra manual. Bila tidak terjadi lakukan rujukan segera. 5. Berikan cairan IV : NaCl 0,9% atau RL dengan tetesan cepat jarum berlubang besar ( 16 atau 18 G ), untuk mengganti cairan tubuh yang hilang sampai nadi dan tekanan darah membaik atau kembali normal. 6. Siapkan peralatan untuk melakukan teknik manual, yang harus dilakukan secara aseptic.
  • 11. 7. Baringkan ibu terlentang dengan lutut ditekuk dan kedua kaki di tempat tidur. 8. Jelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan jika ada berikan cairan diazepam 10 mg IV. 9. Cuci tangan sampai kebagian siku dengan sabun, air bersih yang mengalir dan handuk bersih, gunakan sarung tangan panjang steril/ DTT. ( Hal ini untuk melindungi iub dan bidan terhadap infeksi ). 10. Masukkan tangan kanan dengan hati-hati. Jaga agar jari-jari tetap merapat dan melengkung, mengikuti tali pusat sampai mencapai plasenta. ( pegang tali pusat dengan tangan kiri untuk membantu ). 11. Ketika tangan kanan sudah mencapai plasenta, letakkan tangan kiri di atas fundus agar uterus tidak naik. Dengan tangan kanan yang berada di dalam uterus, carilah tepi plasenta terlepas, telapak tangan kanan menghadap ke atas lalu lakukan gerakan mengikis ke samping untuk melepaskan palsenta dari dinding uterus. 12. Bila plasenta sudah terlepas dengan lengkap, keluarkan plasenta dengan hati-hati dan perlahan. ( jangan hanya memegang sebagian plasenta dan menariknya keluar ).
  • 12.
  • 13. 13. Bila plasenta sudah lahir, segera lakukan masase uterus. Bila tidak ada kontraksi, lihat standar 21. 14. Periksa plasenta dan selaputnya. Jika tidak lengkap periksa lagi cavum uteri dan keluarkan potongan plasenta yang tertinggal, dengan cara seperti di atas. 15. Periksa robekan terhadap vagina. Jahit robekan bila perlu. ( penelitian menunjukkan bahwa hanya robekan yang menimbulkan perdarahan yang perlu dijahit ). 16. Bersihkan ibu agar merasa nyaman. 17. Jika tidak yakin plasenta sudah keluar semua atau jika perdarahan tidak terkendali, maka rujuk ibu ke ruma sakit dengan segera. 18. Buat pencatatan yang akurat.
  • 14. KESIMPULAN Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta selama 30 menit setelah bayi lahir. Penyebab retensio plasenta adalah gagalnya pelepasan villi kotiledon foetal dari kripta karankula maternal. Gejala yaitu selaput bayi yang menggantung diluar alat kelamin ibu. badan turun (Toelihere,1985). Pencegahan agar tidak terjadi retensio plasenta yaitu dengan menyuntikkan 10 iu pitosin secara i.m segera setelah bayi lahir. Akibat terjadinya retensio plasenta yaitu pendarahan, infeksi, plasenta inkarserata, polip plasenta dan degenarasi ganas korio karsinoma. Bidan hanya berwenang untuk mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama,