SlideShare a Scribd company logo
KONSEP MANAJEMEN
KEBIDANAN PADA KASUS
RUPTUR SERVIKS
Disusun Oleh : FAIQO DIYANA
© Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Malang
DATA SUBJEKTIFMANAJEMEN KEBIDANAN
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Tanggal :……………… Tempat :…………….. Waktu :…………..
MANAJEMEN KEBIDANAN
Data Subjektif
Identitas Klien
Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan bila ada kesamaan nama dengan klien lainnya.
Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan klien. Dalam kurun
waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa umur aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun.
Pada sebagian ibu pada umur < 20 tahun organ reproduksinya masih belum sempurna ditambah dengan
keadaan psikologis dan mentalnya yang belum siap dapat beresiko mengalami partus lama. Dimana partus
lama merupakan salah satu penyebab dari terjadinya robekan serviks. Sedangkan jika umur ibu >35 tahun
maka kerja organ-organ reproduksinya dan tenaga ibu mulai melemah. Hal ini membuat ibu kesulitan
untuk mengejan sehingga beresiko juga mengalami partus lama yang akan memperbesar resiko terjadi
robekan serviks (Setiyaningrum, 2014).
I. Pengumpulan Data (Pengkajian)
Pengkajian
Umur :
Nama :
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi sikap
dan perilaku kesehatan klien terhadap apa yang dijelaskan dan dinasehatkan oleh bidan atau petugas
kesehatan.
Bidan dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya
Mempermudah hubungan atara bidan dengan klien atau keluarganya apabila diperlukan jika ada keperluan
mendesak.
Menggambarkan masalah utama ibu yang perlu penanganan. Dalam hal ini saat terjadi robekan serviks ibu biasanya akan
mengeluh keluar banyak darah dari jalan lahir setelah bersalin dan terkadang wajahnya tampak pucat dan badannya terasa
lemas dan menggigil (Setiyaningrum, 2014).
Keluhan Utama
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Digali meliputi apakah seorang klien sedang atau pernah menderita penyakit diabetes mellitus, anemia maupun gangguan
pembekuan darah. Jika klien sedang menderita penyakit diabetes mellitus maka beresiko melahirkan bayi besar (makrosomia)
yang dapat meningkatkan resiko terjadinya robekan serviks, serviks tidak cukup kuat menahan regangan kepala bayi dengan
berat badannya yang besar serta penyakit diabetes mellitus ini dapat mempengaruhi tingkat dan lama kesembuhan dari bekas
robekan serviks. Anemia atau defisiensi zat besi dapat menurunkan fungsi limfosit, netrofil, dan fungsi makrofag, hal ini
kemudian akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi pada robekan serviks. Jika terdapat gangguan pembekuan
darah maka bidan dapat melakukan tindakan segera untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Riwayat Kesehatan
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Mengetahui apakah dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya klien mengalami malpresentasi janin,
makrosomia janin, persalinan lama, persalinan presipitatus, persalinan dengan bantuan, dan apakah ada riwayat
robekan serviks atau adanya jaringan parut sebelumnya atau tidak. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi
(beresiko) terhadap kejadian robekan serviks pada persalinan berikutnya
Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Nutrisi
Dengan mengetahui pola nutrisi ibu, dapat memberikan KIA untuk menjaga kesehatan, mempercepat
pengembalian alat-alat kandungan serta membantu mempercepat penyembuhan luka-luka persalinan seperti
perlukaan pada serviks, vagina, dan perineum.
Memberikan konseling mengenai pola makan karena dapat mempengaruhi kebiasaan BAB, tidak
dianjurkan untuk menahan BAK karena rentan terjadi infeksi apalagi jika terjadi robekan pada jalan lahir.
Pola Eliminasi
Ditanyakan untuk mengetahui pola kebersihan ibu selama ini untuk menghindari terjadinya infeksi
yang diakibatkan karena luka-luka setelah persalinan (robekan serviks).
Personal Hygiene
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
DATA OBJEKTIFMANAJEMEN KEBIDANAN
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Mengetahui keadaan ibu saat ini, adanya robekan serviks yang luas dan dalam biasanya keadaan umum ibu
buruk dikarenakan banyaknya perdarahan yang keluar. Namun, terkadang juga keadaan umum ibu masih baik
ataupun lemah tergantung dari luasnya robekan dan penanganan segera yang didapatkan.
Mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari
keadaan composmentis sampai dengan koma. Umumnya ibu tampak pucat dan lemas ( Setiyaningrum, 2014 )
Composmentis, apatis, somnolen, spoor, coma.
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah
Biasanya pada penderita robekan jalan lahir (robekan serviks) tekanan darah klien akan mengalami
penurunan jika perdarahan yang keluar banyak. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap 15
menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua (Rohani, 2011).
Setelah melahirkan pada umumnya denyut nadi <100 kali/menit karena kelelahan. Biasanya pada klien
yang mengalami robekan serviks dengan perdarahan yang cukup banyak denyut nadinya akan
cepat dan lemah. Denyut nadinya >100 kali/menit dapat menunjukkan hipovolemia karena perdarahan (
Erawati, 2010 ). Denyut Nadi normal yaitu 60 -90 x/menit
 Denyut Nadi
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Pola frekuensi pernafasan akan mengalami peningkatan >24x/menit apabila terjadi syok akibat perdarahan
dari robekan serviks. Frekuensi pernafasan normal 16-24 kali/menit.
 Pernafasan
Suhu tubuh yang normal adalah 36,5-37,50C. Jika suhu tubuh >380C, bidan harus mengumpulkan data
lain untuk memungkinkannnya mengidentifikasi masalah. Suhu yang tinggi tersebut dapat disebabkan oleh
dehidrasi (karena persalinan yang lama dan tidak cukup minum) atau infeksi. Bila terjadi infeksi pada jalan
lahir (robekan serviks) yang luka terinfeksinya tertutup oleh jahitan dan getah bening tidak dapat keluar
maka suhu tubuh bisa mencapai 39-400C disertai dengan menggigil. Pemantauan suhu dilakukan setiap jam
selama dua jam pertama pascapersalinan (Sulistyawati, 2013).
 Suhu Tubuh
Pemeriksaan Fisik
 Muka
Keadaan wajah, konjungtiva mata, dan bibir pucat yang menandakan bahwa
pasien mengalami anemia atau kehilangan banyak darah akibat robekan serviks.
 Abdomen
Mengetahui kontraksi uterus baik atau tidak. Jika kontraksi uterus baik namun
terjadi perdarahan aktif maka kemungkinan terjadi laserasi jalan lahir. Pada
kehamilan, TFU lebih besar daripada usia kehamilan (indikasi makrosomi)
merupakan faktor predisposisi dari robekan jalan lahir.
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
 Genetalia
Mengamati dan memantau adanya perdarahan serta kemungkinan terjadinya laserasi pada jalan lahir
(Sulistyawati, 2013). Melakukan pemeriksaan inspekulo untuk mengecek adanya robekan serviks
Pada sebagian besar orang yang mengalami perdarahan banyak (robekan serviks) maka ekstrimitas atas
maupun bawahnya biasanya dingin. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan hidrasi.
 Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dan golongan darah. Hal ini
dimaksudkan apabila pasien dengan robekan serviks, apabila kadar hemoglobin < 8
gram maka lakukan transfusi darah (sesuai keadaan pasien) atau plasma ekspander
apabila klien mengalami hipovolemia atau syok.
Melakukan pemeriksaan inspekulo untuk mengecek adanya robekan serviks
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
IDENTIFIKASI DIAGNOSA
DAN MASALAH AKTUAL
Diagnosa kebidanan terdiri dari diagnosa, masalah dan kebutuhan.
Pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan,
diinterpretasikan menjadi diagnosa dan masalah. Masalah tersebut
membutuhkan penanganan yang akan dituangkan ke dalam
rencana asuhan kebidanan
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Dx : Ny…… umur … tahun P…. Ab…Postpartum……. dengan robekan serviks.
Ds : Ibu mengatakan badannya terasa lemas dan menggigil disertai keluar darah
segera dijalan lahir setelah persalinan. Perut masih terasa mules-mules.
Do : Keadaan Umum (Wajah tampak pucat)
Tanda-tanda Vital
TD : < 90/70 mmHg (Terjadi penurunan tekanan darah)
N : Cepat, bisa lebih > 100 x/menit (Lemah)
S : Peningkatan suhu tubuh (>380C), Akral dingin.
P : Cepat (>24x/menit)
Pemeriksaan Sistematis
Genatalia – perdarahan aktif terjadi di sekitar jalan lahir, namum tidak
terjadi robekan pada daerah perineum/vagina (Pemeriksaan inspekulo)
Abdomen – kontraksi ibu baik atau tidak. (Kontraksi baik, namun
masih tetap terjadi perdarahan yang banyak)
Pemeriksaan Penunjang
Terdapat robekan pada jalan lahir tepatnya pada daerah serviks . Pemeriksaan
Hb < 8 gr % dilakukan tranfusi darah
Masalah Aktual : Perdarahan pervaginam akibat robekan serviks.
Kebutuhan : Pemberian Infus, Observasi TTV, Rujukan Penjahitan pada
robekan serviks
DIAGNOSA KEBIDANAN
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
IDENTIFIKASI DIAGNOSA
DAN MASALAH
POTENSIAL
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
INFEKSI ANEMIA HEMORAGIK
Disebabkan oleh
penyebaran limfogen
organism dari tempat
laserasi serviks atau
laserasi uterus yang
terinfeksi.
Darah menjadi lebih
encer dan persentase
sel darah merah
berkurang.
Perdarahan merupakan
penyebab tersering dari
anemia
Terjadinya syok ini yang
disebabkan oleh
perdarahan yang
banyak.
MASALAH
POTEN
SIAL
SYOK
Kemungkinan diagnosa atau masalah potensial yang timbul :
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
CERVICITIS CARCINOMA
luka-luka kecil atau
besar pada serviks,
memudahkan
masuknya kuman-
kuman ke dalam
endoserviks dan
kelenjar-kelenjarnya
lalu menyebabkan
infeksi yang menahun
luka-luka kecil atau
besar pada serviks,
memudahkan
masuknya kuman-
kuman ke dalam
endoserviks dan
kelenjar-kelenjarnya
lalu menyebabkan
infeksi yang menahun
MASALAH
POTEN
SIAL
SERVIKS
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN DAN
TINDAKAN SEGERA
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Berdasarkan diagnosis potensial yang ditegakkan, bidan melakukan tindakan antisipasi
untuk menyelamatkan jiwa pasien. Antisipasi harus selalu menyesuaikan batas
kewenangan bidan dan Standar Pelayanan Kebidanan (Sulistyawati, 2013).
Kemungkinan tindakan segera pada kasus robekan serviks antara lain :
1. Apabila terjadi perdarahan hebat segera berikan infus RL atau NaCl
untuk membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama
perdarahan dan berikan transfusi darah apabila kadar Hb rendah
dengan berkolaborasi dengan dokter SPOG.
2. Segera melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG dan tim medis
lainnya dan melakukan rujukan segera mungkin apabila terjadi
robekan serviks (JNPK-KR, 2014).
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malanag
INTERVENSI
Merupakan pengembangan rencana perawatan
yang komprehensif ditentukan oleh langkah sebelumnya.
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Tanggal …………. Pukul …………WIB
Dx : Ny. ……. usia …. tahun P……. Ab…….Postpartum……… dengan robekan serviks.
Tujuan : Penanganan kegawatdaruratan pada robekan serviks
Kriteria hasil :
Keadaan umum normal : TD diantara 90/60 – 140/90 mmHg. Nadi 60 -100 x/menit, pernafasan 16-24
x /menit, Suhu 36,5ºC -37,5ºC. Kontraksi baik. Perdarahan terhenti atau < 500 cc
c
1. Jelaskan Kepada ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan ibu saat ini yang mengalami
robekan serviks
R/: Dengan memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga diharapkan dapat kooperatif terhadap tindakan
yang akan dilakukan.
2. Observasi Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital ibu
R/: Tanda-tanda vital mencerminkan gambaran kondisi fisik dan merupakan suatu indikator untuk menilai
keadaan umum ibu. Tekanan darah normal diantara 90/60-140/90 mmHg. Nadi 60 -100 x/menit, pernafasan
16-24 x /menit, Suhu 36,5ºC -37,5ºC
3. Pastikan bahwa kontraksi uterus baik dan perdarahan berasal dari perlukaan serviks serta memantau jumlah
perdarahan.
R/: Robekan serviks dapat didiagnosa apabila uterus berkontraksi dengan baik dan keras namun terjadi
perdarahan terus yang berwarna merah segar dari jalan lahir dan diketajui adanya robekan serviks dengan
pemeriksaan speculo in cervix.
Penatalaksanaan Secara Mandiri Oleh Bidan
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
4. Beri dukungan emosional
R/ : Dengan kondisi ibu yang tenang, tekanan darah dan nadi akan tetap stabil sehingga memperkecil
kemungkinan terjadinya perdarahan serta syok.
5. Lakukan informed consent dengan keluarga untuk melakukan rujukan.
R/: Persetujuan klien dan keluarga untuk dirujuk
6. Pasang infus RL atau NaCl.
R/: Pemasangan infus RL atau NaCl berguna untuk mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yang
hilang serta memperbaiki volume komponen darah akibat terjadinya perdarahan. Sedangkan terapi
transfusi darah berguna untuk meningkatkan volume sirkulasi darah dan mempertahankan kadar
hemoglobin akibat terjadinya trauma atau perdarahan (Kolaborasi Tenaga Kesehatan lainnya).
7. Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri.
R/: penuhnya kandungan kemih dapat mempengaruhi kontraksi pada perut ibu, sehingga menyebabkan
perdarahan yang dialami ibu semakin banyak.
8. Pasang tampon kassa untuk menghentikan perdarahan sementara.
R/: Tampon kassa akan menampung pengeluaran darah, untuk sementara pengeluaran darah tampak
terhenti.
9. Lakukan pendokumentasian semua asuhan yang telah dilakukan
R/: Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawaban kinerja profesi yang
menggambarkan asuhan yang telah diberikan kepada klien.
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Penatalaksanaan Penjahitan Robekan Serviks Oleh Dokter/Berkolaborasi
1. Beritahu ibu tentang tujuan proses yang akan dilakukan dan beri dukungan agar ibu menjadi
lebih kuat dan siap untuk dilakukan tindakan medis.
2. Melakukan informed consent atas tindakan yang akan dilakukan.
3. Bantu ibu untuk dalam mengatur posisi dorsal recumbent atau posisi litotomi.
4. Bersihkan perineum, vulva, dan vagina dengan larutan antiseptik.
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril
6. Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri.
7. Jika robekan luas beri diazepam dan petidin IV, perlahan ( jangan mencampur obabt tersebut dalam spuit
yang sama ) atau gunakan ketamin untuk robekan serviks yang tinggi dan lebar.
8. Memasang infus RL atau NaCl. Memberikan transfuse darah apabila diperlukan ( Kadar HB < 8 gr%)
9. Tahan fundus dengan lembut untuk membantu mendorong serviks jadi terlihat. Jika perlu gunakan
retractor vagina untuk membuaka serviks.
10. Pegang atau jepit bibir serviks dengan forcep cincin dan forcep spons (klem ovum) dengan hati-hati,
kemudian letakkan forcep pada kedua sisi robekan dan tarik dalam berbagai arah secara perlahan (
biasanya pada jam 3 dan 9 ) sehingga semua bagian serviks dapat diperiksa. (Catatan: Penggunaan forsep
bergerigi atau menjepitnya dapat menyebabkan perdarahan yang hebat atau mungkin secara tidak sengaja
merobek sebagian serviks).
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
`
11. Jika ditemukan robekan serviks diantara 2 klem yang ditinggalkan. Letakkan pegangan kedua forsep pada satu
tangan, tarik kearah depan.
12. Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar sehingga batas antara robekan dapat dilihat dengan
baik. Apabila robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa terlebih dahulu apakah sebagian besar dari
serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas tersebut dijahit pada serviks dan jika
yang lepas hanya sebagian kecil saja dapat dipotong dari serviks.
13. Tutup robekan serviks dengan jahitan jelujur disepanjang luka berjarak 1 cm dengan ketebalan pada setiap bibir
serviks, menggunakan benang catgut kromik atau poliglokolik 0 yang dimulai pada apeks ( tepi atas robekan
serviks ) yang seringkali menjadi sumber perdarahan.
14. Jika bagian panjang bibir serviks robek, jahit dengan jahitan jelujur menggunakan benag vutgut kromik atau
poliglikolik 0.
15. Jika apeks sulit diraih dan diikat, pegang klem ovum/forcep arteri/forcep cincin. Pertahankan forcep tetap
terpasang selama 4 jam. Jangan mempererat perdarahan. Selanjutnya : seletah 4 jam, buka forcep sebagian tetapi
jangan dikeluarkan dan setelah 4 jam berikutnya, keluarkan seluruh forcep.
16. Periksa tanda vital tiap 2-4 jam, gunakan pembalut steril pada daerah perineum.
17. Memberikan antibiotic profilaksis seperti obat amoxiciliin 500mg sebagai antibiotic yang dapat membunuh
kuman atau pencegahan terharap terjadinya infeksi
18. Tindak lanjut selama 10 hari, dan dalam 6 minggu untuk memastikan bahwa luka benar-benar sembuh.
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
`
Lakukan rujukan kerumah sakit PONED yang dituju. Penanganan dilakukan oleh dokter SPOG yaitu
dilakukannya penjahitan pada robekan serviks sesuai prosedur. Rujukan ini dilakukan dengan prinsip
BAKSOKUDA
R/: Penjahitan luka akibat robekan serviks dilakukan untuk menghentikan perdarahan dan dilakukan
dengan teknik khusus yang tepat agar tidak sampai menimbulkan inkompeten serviks.
Penatalaksanaan Rujukan
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
IMPLEMENTASI
Implementasi atau penatalaksanaan merupakan pelaksaan
dari asuhan yang telah direncanakan secara efisien dan aman
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Tanggal …………. Pukul …………WIB
Dx : Ny. ……. usia …. tahun P……. Ab…….Postpartum……… dengan robekan serviks.
Tujuan : Penanganan kegawatdaruratan pada robekan serviks
c
1. Menjelaskan Kepada ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan ibu saat ini yang mengalami
robekan serviks
R/: Dengan memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga diharapkan dapat kooperatif terhadap tindakan
yang akan dilakukan.
2. Mengobservasi Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital ibu
R/: Tanda-tanda vital mencerminkan gambaran kondisi fisik dan merupakan suatu indikator untuk menilai
keadaan umum ibu. Tekanan darah normal diantara 90/60-140/90 mmHg. Nadi 60 -100 x/menit, pernafasan
16-24 x /menit, Suhu 36,5ºC -37,5ºC
3. Memastikan bahwa kontraksi uterus baik dan perdarahan berasal dari perlukaan serviks serta memantau
jumlah perdarahan.
R/: Robekan serviks dapat didiagnosa apabila uterus berkontraksi dengan baik dan keras namun terjadi
perdarahan terus yang berwarna merah segar dari jalan lahir dan diketajui adanya robekan serviks dengan
pemeriksaan speculo in cervix.
Penatalaksanaan Secara Mandiri Oleh Bidan
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
4. Memberi dukungan emosional
R/ : Dengan kondisi ibu yang tenang, tekanan darah dan nadi akan tetap stabil sehingga memperkecil
kemungkinan terjadinya perdarahan serta syok.
5. Melakukan informed consent dengan keluarga untuk melakukan rujukan.
R/: Persetujuan klien dan keluarga untuk dirujuk
6. Memasang infus RL atau NaCl.
R/: Pemasangan infus RL atau NaCl berguna untuk mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yang
hilang serta memperbaiki volume komponen darah akibat terjadinya perdarahan. Sedangkan terapi
transfusi darah berguna untuk meningkatkan volume sirkulasi darah dan mempertahankan kadar
hemoglobin akibat terjadinya trauma atau perdarahan (Kolaborasi Tenaga Kesehatan lainnya).
7. Melakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri.
R/: penuhnya kandungan kemih dapat mempengaruhi kontraksi pada perut ibu, sehingga menyebabkan
perdarahan yang dialami ibu semakin banyak.
8. Memasang tampon kassa untuk menghentikan perdarahan sementara.
R/: Tampon kassa akan menampung pengeluaran darah, untuk sementara pengeluaran darah tampak
terhenti.
9. Melakukan pendokumentasian semua asuhan yang telah dilakukan
R/: Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawaban kinerja profesi yang
menggambarkan asuhan yang telah diberikan kepada klien.
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
EVALUASI
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
Menilai/mengevaluasi keaktifan dari rencana
asuhan yang telah diberikan meliputi
pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam
masalah dan diagnosa (Varney Helen, 2007).
Mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan
asuhan yang diberikan
kepada klien.
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan adalah system
pencatatan yang digunakan agar asuhan yang dilakukan
dapat dicatat dengan benar, jelas, sederhana dan logis
dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
SEKELANGKONG
Thank You
© Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
DAFTAR PUSTAKA
1. Anik Maryunani 2013.Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan (Edisi 2).
Jakarta: TIM
2. UNPAD. 1984. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
3. Setiyaningrum, Erna. 2017. Asuhan Kegawatdaruratan Maternitas (Asuhan
Kebidanan Patologi) Revisi 2. Jakarta : IN MEDIA
4. Karlina, Novvi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : IN MEDIA
5. JNPK-KR, 2014. Buku Pegangan pelatih Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
6. Rohani.2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.Jakarta:Salemba Medika
7. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: BP-SP
8. Sulistyawati.2013.Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika
9. Ganesh, dkk. 2018. An Unusual Case of Bucket Handle Cervical Tear in a
Primigravida. International Journal of Scientifix Research. ISSN no 2277-8179

More Related Content

What's hot

Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadianHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Dokter Tekno
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
pjj_kemenkes
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
Chiyapuri
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
Irmadani Irmadani
 
PPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturPPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil Postmatur
Chiyapuri
 
Bersalin
BersalinBersalin
Makalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartumMakalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartum
Warnet Raha
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
pjj_kemenkes
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
Ella Meilani
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previa
Purnayasa Bandem
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
Septian Muna Barakati
 
Pre,post,iuge,iufd
Pre,post,iuge,iufdPre,post,iuge,iufd
Pre,post,iuge,iufd
Yeni Laelasari
 
Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Eny Dika Lestari
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lamaneng elis
 

What's hot (20)

Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadianHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
PPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturPPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil Postmatur
 
Bersalin
BersalinBersalin
Bersalin
 
Makalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartumMakalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartum
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previa
 
Tugas biokimia
Tugas biokimiaTugas biokimia
Tugas biokimia
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
 
Serotinus
SerotinusSerotinus
Serotinus
 
Pre,post,iuge,iufd
Pre,post,iuge,iufdPre,post,iuge,iufd
Pre,post,iuge,iufd
 
Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lama
 

Similar to KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS

Askep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpswAskep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpsw
nurulrachma0
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
pjj_kemenkes
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
giotamaarrizkyputra
 
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptxPPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
RaiDwijayanti2
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
ElvinaRosa4
 
Persalinan caisar (Putri Jayanti) ppt
Persalinan caisar (Putri Jayanti) pptPersalinan caisar (Putri Jayanti) ppt
Persalinan caisar (Putri Jayanti) ppt
Riz Kalia
 
12685487
1268548712685487
12685487
agus war
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
Phil Adit R
 
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidananKb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
pjj_kemenkes
 
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
Septian Muna Barakati
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Aulia Amani
 
PPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
PPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGISPPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
PPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
Musliminaja2
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
tiodoratiarlin
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS (20)

Askep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpswAskep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpsw
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptxPPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Persalinan caisar (Putri Jayanti) ppt
Persalinan caisar (Putri Jayanti) pptPersalinan caisar (Putri Jayanti) ppt
Persalinan caisar (Putri Jayanti) ppt
 
12685487
1268548712685487
12685487
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidananKb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
 
256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin
 
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
 
PPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
PPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGISPPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
PPT TUGAS SEMINAR ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 

More from FAIQO DIYANA

“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
FAIQO DIYANA
 
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
FAIQO DIYANA
 
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAYMETODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
FAIQO DIYANA
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
FAIQO DIYANA
 
HIPERMENOREA
HIPERMENOREAHIPERMENOREA
HIPERMENOREA
FAIQO DIYANA
 
KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKSKONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
FAIQO DIYANA
 
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
FAIQO DIYANA
 
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
FAIQO DIYANA
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
FAIQO DIYANA
 

More from FAIQO DIYANA (9)

“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
“Optimalisasi Pemberian ASI di Masa Pandemi Covid 19”
 
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
Ketepatan Pemberian MP-ASI untuk Mengoptimalkan Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan ...
 
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAYMETODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
 
HIPERMENOREA
HIPERMENOREAHIPERMENOREA
HIPERMENOREA
 
KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKSKONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
KONSEP KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS
 
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
Adaptasi BBL pada Sistem Integumen (Patologis)
 
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS

  • 1. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KASUS RUPTUR SERVIKS Disusun Oleh : FAIQO DIYANA © Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 2. DATA SUBJEKTIFMANAJEMEN KEBIDANAN © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 3. Tanggal :……………… Tempat :…………….. Waktu :………….. MANAJEMEN KEBIDANAN Data Subjektif Identitas Klien Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan bila ada kesamaan nama dengan klien lainnya. Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan klien. Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa umur aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Pada sebagian ibu pada umur < 20 tahun organ reproduksinya masih belum sempurna ditambah dengan keadaan psikologis dan mentalnya yang belum siap dapat beresiko mengalami partus lama. Dimana partus lama merupakan salah satu penyebab dari terjadinya robekan serviks. Sedangkan jika umur ibu >35 tahun maka kerja organ-organ reproduksinya dan tenaga ibu mulai melemah. Hal ini membuat ibu kesulitan untuk mengejan sehingga beresiko juga mengalami partus lama yang akan memperbesar resiko terjadi robekan serviks (Setiyaningrum, 2014). I. Pengumpulan Data (Pengkajian) Pengkajian Umur : Nama : © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 4. Memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan. Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan klien terhadap apa yang dijelaskan dan dinasehatkan oleh bidan atau petugas kesehatan. Bidan dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya Mempermudah hubungan atara bidan dengan klien atau keluarganya apabila diperlukan jika ada keperluan mendesak. Menggambarkan masalah utama ibu yang perlu penanganan. Dalam hal ini saat terjadi robekan serviks ibu biasanya akan mengeluh keluar banyak darah dari jalan lahir setelah bersalin dan terkadang wajahnya tampak pucat dan badannya terasa lemas dan menggigil (Setiyaningrum, 2014). Keluhan Utama Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : Digali meliputi apakah seorang klien sedang atau pernah menderita penyakit diabetes mellitus, anemia maupun gangguan pembekuan darah. Jika klien sedang menderita penyakit diabetes mellitus maka beresiko melahirkan bayi besar (makrosomia) yang dapat meningkatkan resiko terjadinya robekan serviks, serviks tidak cukup kuat menahan regangan kepala bayi dengan berat badannya yang besar serta penyakit diabetes mellitus ini dapat mempengaruhi tingkat dan lama kesembuhan dari bekas robekan serviks. Anemia atau defisiensi zat besi dapat menurunkan fungsi limfosit, netrofil, dan fungsi makrofag, hal ini kemudian akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi pada robekan serviks. Jika terdapat gangguan pembekuan darah maka bidan dapat melakukan tindakan segera untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Riwayat Kesehatan © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Mengetahui apakah dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya klien mengalami malpresentasi janin, makrosomia janin, persalinan lama, persalinan presipitatus, persalinan dengan bantuan, dan apakah ada riwayat robekan serviks atau adanya jaringan parut sebelumnya atau tidak. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi (beresiko) terhadap kejadian robekan serviks pada persalinan berikutnya Pola Kebiasaan Sehari-hari Pola Nutrisi Dengan mengetahui pola nutrisi ibu, dapat memberikan KIA untuk menjaga kesehatan, mempercepat pengembalian alat-alat kandungan serta membantu mempercepat penyembuhan luka-luka persalinan seperti perlukaan pada serviks, vagina, dan perineum. Memberikan konseling mengenai pola makan karena dapat mempengaruhi kebiasaan BAB, tidak dianjurkan untuk menahan BAK karena rentan terjadi infeksi apalagi jika terjadi robekan pada jalan lahir. Pola Eliminasi Ditanyakan untuk mengetahui pola kebersihan ibu selama ini untuk menghindari terjadinya infeksi yang diakibatkan karena luka-luka setelah persalinan (robekan serviks). Personal Hygiene © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 6. DATA OBJEKTIFMANAJEMEN KEBIDANAN © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 7. Pemeriksaan Umum Keadaan Umum Mengetahui keadaan ibu saat ini, adanya robekan serviks yang luas dan dalam biasanya keadaan umum ibu buruk dikarenakan banyaknya perdarahan yang keluar. Namun, terkadang juga keadaan umum ibu masih baik ataupun lemah tergantung dari luasnya robekan dan penanganan segera yang didapatkan. Mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis sampai dengan koma. Umumnya ibu tampak pucat dan lemas ( Setiyaningrum, 2014 ) Composmentis, apatis, somnolen, spoor, coma. Kesadaran Tanda-tanda Vital  Tekanan Darah Biasanya pada penderita robekan jalan lahir (robekan serviks) tekanan darah klien akan mengalami penurunan jika perdarahan yang keluar banyak. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua (Rohani, 2011). Setelah melahirkan pada umumnya denyut nadi <100 kali/menit karena kelelahan. Biasanya pada klien yang mengalami robekan serviks dengan perdarahan yang cukup banyak denyut nadinya akan cepat dan lemah. Denyut nadinya >100 kali/menit dapat menunjukkan hipovolemia karena perdarahan ( Erawati, 2010 ). Denyut Nadi normal yaitu 60 -90 x/menit  Denyut Nadi © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 8. Pola frekuensi pernafasan akan mengalami peningkatan >24x/menit apabila terjadi syok akibat perdarahan dari robekan serviks. Frekuensi pernafasan normal 16-24 kali/menit.  Pernafasan Suhu tubuh yang normal adalah 36,5-37,50C. Jika suhu tubuh >380C, bidan harus mengumpulkan data lain untuk memungkinkannnya mengidentifikasi masalah. Suhu yang tinggi tersebut dapat disebabkan oleh dehidrasi (karena persalinan yang lama dan tidak cukup minum) atau infeksi. Bila terjadi infeksi pada jalan lahir (robekan serviks) yang luka terinfeksinya tertutup oleh jahitan dan getah bening tidak dapat keluar maka suhu tubuh bisa mencapai 39-400C disertai dengan menggigil. Pemantauan suhu dilakukan setiap jam selama dua jam pertama pascapersalinan (Sulistyawati, 2013).  Suhu Tubuh Pemeriksaan Fisik  Muka Keadaan wajah, konjungtiva mata, dan bibir pucat yang menandakan bahwa pasien mengalami anemia atau kehilangan banyak darah akibat robekan serviks.  Abdomen Mengetahui kontraksi uterus baik atau tidak. Jika kontraksi uterus baik namun terjadi perdarahan aktif maka kemungkinan terjadi laserasi jalan lahir. Pada kehamilan, TFU lebih besar daripada usia kehamilan (indikasi makrosomi) merupakan faktor predisposisi dari robekan jalan lahir. © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 9.  Genetalia Mengamati dan memantau adanya perdarahan serta kemungkinan terjadinya laserasi pada jalan lahir (Sulistyawati, 2013). Melakukan pemeriksaan inspekulo untuk mengecek adanya robekan serviks Pada sebagian besar orang yang mengalami perdarahan banyak (robekan serviks) maka ekstrimitas atas maupun bawahnya biasanya dingin. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan hidrasi.  Ekstremitas Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dan golongan darah. Hal ini dimaksudkan apabila pasien dengan robekan serviks, apabila kadar hemoglobin < 8 gram maka lakukan transfusi darah (sesuai keadaan pasien) atau plasma ekspander apabila klien mengalami hipovolemia atau syok. Melakukan pemeriksaan inspekulo untuk mengecek adanya robekan serviks © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 10. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH AKTUAL Diagnosa kebidanan terdiri dari diagnosa, masalah dan kebutuhan. Pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan menjadi diagnosa dan masalah. Masalah tersebut membutuhkan penanganan yang akan dituangkan ke dalam rencana asuhan kebidanan © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 11. Dx : Ny…… umur … tahun P…. Ab…Postpartum……. dengan robekan serviks. Ds : Ibu mengatakan badannya terasa lemas dan menggigil disertai keluar darah segera dijalan lahir setelah persalinan. Perut masih terasa mules-mules. Do : Keadaan Umum (Wajah tampak pucat) Tanda-tanda Vital TD : < 90/70 mmHg (Terjadi penurunan tekanan darah) N : Cepat, bisa lebih > 100 x/menit (Lemah) S : Peningkatan suhu tubuh (>380C), Akral dingin. P : Cepat (>24x/menit) Pemeriksaan Sistematis Genatalia – perdarahan aktif terjadi di sekitar jalan lahir, namum tidak terjadi robekan pada daerah perineum/vagina (Pemeriksaan inspekulo) Abdomen – kontraksi ibu baik atau tidak. (Kontraksi baik, namun masih tetap terjadi perdarahan yang banyak) Pemeriksaan Penunjang Terdapat robekan pada jalan lahir tepatnya pada daerah serviks . Pemeriksaan Hb < 8 gr % dilakukan tranfusi darah Masalah Aktual : Perdarahan pervaginam akibat robekan serviks. Kebutuhan : Pemberian Infus, Observasi TTV, Rujukan Penjahitan pada robekan serviks DIAGNOSA KEBIDANAN © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 12. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 13. INFEKSI ANEMIA HEMORAGIK Disebabkan oleh penyebaran limfogen organism dari tempat laserasi serviks atau laserasi uterus yang terinfeksi. Darah menjadi lebih encer dan persentase sel darah merah berkurang. Perdarahan merupakan penyebab tersering dari anemia Terjadinya syok ini yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak. MASALAH POTEN SIAL SYOK Kemungkinan diagnosa atau masalah potensial yang timbul : © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 14. CERVICITIS CARCINOMA luka-luka kecil atau besar pada serviks, memudahkan masuknya kuman- kuman ke dalam endoserviks dan kelenjar-kelenjarnya lalu menyebabkan infeksi yang menahun luka-luka kecil atau besar pada serviks, memudahkan masuknya kuman- kuman ke dalam endoserviks dan kelenjar-kelenjarnya lalu menyebabkan infeksi yang menahun MASALAH POTEN SIAL SERVIKS © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 15. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN TINDAKAN SEGERA © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 16. Berdasarkan diagnosis potensial yang ditegakkan, bidan melakukan tindakan antisipasi untuk menyelamatkan jiwa pasien. Antisipasi harus selalu menyesuaikan batas kewenangan bidan dan Standar Pelayanan Kebidanan (Sulistyawati, 2013). Kemungkinan tindakan segera pada kasus robekan serviks antara lain : 1. Apabila terjadi perdarahan hebat segera berikan infus RL atau NaCl untuk membantu memulihkan volume cairan yang hilang selama perdarahan dan berikan transfusi darah apabila kadar Hb rendah dengan berkolaborasi dengan dokter SPOG. 2. Segera melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG dan tim medis lainnya dan melakukan rujukan segera mungkin apabila terjadi robekan serviks (JNPK-KR, 2014). © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malanag
  • 17. INTERVENSI Merupakan pengembangan rencana perawatan yang komprehensif ditentukan oleh langkah sebelumnya. © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 18. Tanggal …………. Pukul …………WIB Dx : Ny. ……. usia …. tahun P……. Ab…….Postpartum……… dengan robekan serviks. Tujuan : Penanganan kegawatdaruratan pada robekan serviks Kriteria hasil : Keadaan umum normal : TD diantara 90/60 – 140/90 mmHg. Nadi 60 -100 x/menit, pernafasan 16-24 x /menit, Suhu 36,5ºC -37,5ºC. Kontraksi baik. Perdarahan terhenti atau < 500 cc c 1. Jelaskan Kepada ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan ibu saat ini yang mengalami robekan serviks R/: Dengan memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga diharapkan dapat kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan. 2. Observasi Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital ibu R/: Tanda-tanda vital mencerminkan gambaran kondisi fisik dan merupakan suatu indikator untuk menilai keadaan umum ibu. Tekanan darah normal diantara 90/60-140/90 mmHg. Nadi 60 -100 x/menit, pernafasan 16-24 x /menit, Suhu 36,5ºC -37,5ºC 3. Pastikan bahwa kontraksi uterus baik dan perdarahan berasal dari perlukaan serviks serta memantau jumlah perdarahan. R/: Robekan serviks dapat didiagnosa apabila uterus berkontraksi dengan baik dan keras namun terjadi perdarahan terus yang berwarna merah segar dari jalan lahir dan diketajui adanya robekan serviks dengan pemeriksaan speculo in cervix. Penatalaksanaan Secara Mandiri Oleh Bidan © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 19. 4. Beri dukungan emosional R/ : Dengan kondisi ibu yang tenang, tekanan darah dan nadi akan tetap stabil sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya perdarahan serta syok. 5. Lakukan informed consent dengan keluarga untuk melakukan rujukan. R/: Persetujuan klien dan keluarga untuk dirujuk 6. Pasang infus RL atau NaCl. R/: Pemasangan infus RL atau NaCl berguna untuk mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yang hilang serta memperbaiki volume komponen darah akibat terjadinya perdarahan. Sedangkan terapi transfusi darah berguna untuk meningkatkan volume sirkulasi darah dan mempertahankan kadar hemoglobin akibat terjadinya trauma atau perdarahan (Kolaborasi Tenaga Kesehatan lainnya). 7. Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri. R/: penuhnya kandungan kemih dapat mempengaruhi kontraksi pada perut ibu, sehingga menyebabkan perdarahan yang dialami ibu semakin banyak. 8. Pasang tampon kassa untuk menghentikan perdarahan sementara. R/: Tampon kassa akan menampung pengeluaran darah, untuk sementara pengeluaran darah tampak terhenti. 9. Lakukan pendokumentasian semua asuhan yang telah dilakukan R/: Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawaban kinerja profesi yang menggambarkan asuhan yang telah diberikan kepada klien. © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 20. Penatalaksanaan Penjahitan Robekan Serviks Oleh Dokter/Berkolaborasi 1. Beritahu ibu tentang tujuan proses yang akan dilakukan dan beri dukungan agar ibu menjadi lebih kuat dan siap untuk dilakukan tindakan medis. 2. Melakukan informed consent atas tindakan yang akan dilakukan. 3. Bantu ibu untuk dalam mengatur posisi dorsal recumbent atau posisi litotomi. 4. Bersihkan perineum, vulva, dan vagina dengan larutan antiseptik. 5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril 6. Lakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri. 7. Jika robekan luas beri diazepam dan petidin IV, perlahan ( jangan mencampur obabt tersebut dalam spuit yang sama ) atau gunakan ketamin untuk robekan serviks yang tinggi dan lebar. 8. Memasang infus RL atau NaCl. Memberikan transfuse darah apabila diperlukan ( Kadar HB < 8 gr%) 9. Tahan fundus dengan lembut untuk membantu mendorong serviks jadi terlihat. Jika perlu gunakan retractor vagina untuk membuaka serviks. 10. Pegang atau jepit bibir serviks dengan forcep cincin dan forcep spons (klem ovum) dengan hati-hati, kemudian letakkan forcep pada kedua sisi robekan dan tarik dalam berbagai arah secara perlahan ( biasanya pada jam 3 dan 9 ) sehingga semua bagian serviks dapat diperiksa. (Catatan: Penggunaan forsep bergerigi atau menjepitnya dapat menyebabkan perdarahan yang hebat atau mungkin secara tidak sengaja merobek sebagian serviks). © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 21. ` 11. Jika ditemukan robekan serviks diantara 2 klem yang ditinggalkan. Letakkan pegangan kedua forsep pada satu tangan, tarik kearah depan. 12. Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar sehingga batas antara robekan dapat dilihat dengan baik. Apabila robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa terlebih dahulu apakah sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas tersebut dijahit pada serviks dan jika yang lepas hanya sebagian kecil saja dapat dipotong dari serviks. 13. Tutup robekan serviks dengan jahitan jelujur disepanjang luka berjarak 1 cm dengan ketebalan pada setiap bibir serviks, menggunakan benang catgut kromik atau poliglokolik 0 yang dimulai pada apeks ( tepi atas robekan serviks ) yang seringkali menjadi sumber perdarahan. 14. Jika bagian panjang bibir serviks robek, jahit dengan jahitan jelujur menggunakan benag vutgut kromik atau poliglikolik 0. 15. Jika apeks sulit diraih dan diikat, pegang klem ovum/forcep arteri/forcep cincin. Pertahankan forcep tetap terpasang selama 4 jam. Jangan mempererat perdarahan. Selanjutnya : seletah 4 jam, buka forcep sebagian tetapi jangan dikeluarkan dan setelah 4 jam berikutnya, keluarkan seluruh forcep. 16. Periksa tanda vital tiap 2-4 jam, gunakan pembalut steril pada daerah perineum. 17. Memberikan antibiotic profilaksis seperti obat amoxiciliin 500mg sebagai antibiotic yang dapat membunuh kuman atau pencegahan terharap terjadinya infeksi 18. Tindak lanjut selama 10 hari, dan dalam 6 minggu untuk memastikan bahwa luka benar-benar sembuh. © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 22. ` Lakukan rujukan kerumah sakit PONED yang dituju. Penanganan dilakukan oleh dokter SPOG yaitu dilakukannya penjahitan pada robekan serviks sesuai prosedur. Rujukan ini dilakukan dengan prinsip BAKSOKUDA R/: Penjahitan luka akibat robekan serviks dilakukan untuk menghentikan perdarahan dan dilakukan dengan teknik khusus yang tepat agar tidak sampai menimbulkan inkompeten serviks. Penatalaksanaan Rujukan © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 23. IMPLEMENTASI Implementasi atau penatalaksanaan merupakan pelaksaan dari asuhan yang telah direncanakan secara efisien dan aman © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 24. Tanggal …………. Pukul …………WIB Dx : Ny. ……. usia …. tahun P……. Ab…….Postpartum……… dengan robekan serviks. Tujuan : Penanganan kegawatdaruratan pada robekan serviks c 1. Menjelaskan Kepada ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan ibu saat ini yang mengalami robekan serviks R/: Dengan memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga diharapkan dapat kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan. 2. Mengobservasi Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital ibu R/: Tanda-tanda vital mencerminkan gambaran kondisi fisik dan merupakan suatu indikator untuk menilai keadaan umum ibu. Tekanan darah normal diantara 90/60-140/90 mmHg. Nadi 60 -100 x/menit, pernafasan 16-24 x /menit, Suhu 36,5ºC -37,5ºC 3. Memastikan bahwa kontraksi uterus baik dan perdarahan berasal dari perlukaan serviks serta memantau jumlah perdarahan. R/: Robekan serviks dapat didiagnosa apabila uterus berkontraksi dengan baik dan keras namun terjadi perdarahan terus yang berwarna merah segar dari jalan lahir dan diketajui adanya robekan serviks dengan pemeriksaan speculo in cervix. Penatalaksanaan Secara Mandiri Oleh Bidan © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 25. 4. Memberi dukungan emosional R/ : Dengan kondisi ibu yang tenang, tekanan darah dan nadi akan tetap stabil sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya perdarahan serta syok. 5. Melakukan informed consent dengan keluarga untuk melakukan rujukan. R/: Persetujuan klien dan keluarga untuk dirujuk 6. Memasang infus RL atau NaCl. R/: Pemasangan infus RL atau NaCl berguna untuk mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yang hilang serta memperbaiki volume komponen darah akibat terjadinya perdarahan. Sedangkan terapi transfusi darah berguna untuk meningkatkan volume sirkulasi darah dan mempertahankan kadar hemoglobin akibat terjadinya trauma atau perdarahan (Kolaborasi Tenaga Kesehatan lainnya). 7. Melakukan katerisasi kandung kemih jika penuh dan ibu tidak mampu mengosongkannya sendiri. R/: penuhnya kandungan kemih dapat mempengaruhi kontraksi pada perut ibu, sehingga menyebabkan perdarahan yang dialami ibu semakin banyak. 8. Memasang tampon kassa untuk menghentikan perdarahan sementara. R/: Tampon kassa akan menampung pengeluaran darah, untuk sementara pengeluaran darah tampak terhenti. 9. Melakukan pendokumentasian semua asuhan yang telah dilakukan R/: Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawaban kinerja profesi yang menggambarkan asuhan yang telah diberikan kepada klien. © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 26. EVALUASI © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 27. Menilai/mengevaluasi keaktifan dari rencana asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa (Varney Helen, 2007). Mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan kepada klien. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan adalah system pencatatan yang digunakan agar asuhan yang dilakukan dapat dicatat dengan benar, jelas, sederhana dan logis dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 28. SEKELANGKONG Thank You © Faiqo Diyana l 2018 l Sarjana Terapan Kebidanan Malang
  • 29. DAFTAR PUSTAKA 1. Anik Maryunani 2013.Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan (Edisi 2). Jakarta: TIM 2. UNPAD. 1984. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC 3. Setiyaningrum, Erna. 2017. Asuhan Kegawatdaruratan Maternitas (Asuhan Kebidanan Patologi) Revisi 2. Jakarta : IN MEDIA 4. Karlina, Novvi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta : IN MEDIA 5. JNPK-KR, 2014. Buku Pegangan pelatih Asuhan Persalinan Normal. Jakarta 6. Rohani.2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.Jakarta:Salemba Medika 7. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: BP-SP 8. Sulistyawati.2013.Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika 9. Ganesh, dkk. 2018. An Unusual Case of Bucket Handle Cervical Tear in a Primigravida. International Journal of Scientifix Research. ISSN no 2277-8179