Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
USG penting untuk kehamilan karena aman, tidak invasif, dan dapat mendeteksi kelainan janin. USG 2D tetap menjadi standar untuk kehamilan sementara USG 3D dan 4D lebih bersifat hiburan. Tenaga kesehatan perlu memahami prinsip dan aplikasi USG untuk manajemen kehamilan dan deteksi dini kelainan.
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
USG penting untuk kehamilan karena aman, tidak invasif, dan dapat mendeteksi kelainan janin. USG 2D tetap menjadi standar untuk kehamilan sementara USG 3D dan 4D lebih bersifat hiburan. Tenaga kesehatan perlu memahami prinsip dan aplikasi USG untuk manajemen kehamilan dan deteksi dini kelainan.
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tingkat maserasi kematian janin. Kematian janin dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan masa kehamilan, yaitu golongan I (kematian sebelum 20 minggu), golongan II (kematian antara 20-28 minggu), golongan III (kematian sesudah 28 minggu), dan golongan IV (kematian yang tidak termasuk golongan sebelumnya). Tingkat maserasi janin terdiri dari maserasi grade 0 h
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta berimplantasi di bagian bawah rahim, menutupi atau berdekatan dengan mulut rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan antepartum yang berulang. Diagnosis didasarkan pada anamnesa, pemeriksaan fisik dan ultrasonografi. Penatalaksanaannya meliputi persalinan per vaginam, persalinan per abdominal, atau penanganan secara ekspektatif. Plasenta previa berisiko
Dokumen tersebut membahas tentang kardiotokografi yang merupakan pemeriksaan untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan dan persalinan dengan memonitori aktivitas jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan seperti non stress test dan stress test untuk menilai hubungan antara denyut jantung janin dengan pergerakan dan kontraksi rahim serta mendeteksi gangguan pada plasenta. Pemeriksaan ini dil
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi kehamilan di dunia, yang menyebabkan kematian ibu dan bayi. Setiap tahun terdapat 600.000 kematian ibu akibat komplikasi kehamilan, terutama di negara berkembang. Faktor penyebab utama kematian ibu adalah ketiga keterlambatan yaitu keterlambatan memutuskan mencari perawatan, keterlambatan mencapai fasilitas kesehatan, dan keterlambatan mendapatkan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan normal melalui jalan lahir, termasuk faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatomi jalan lahir, teknik pemeriksaan dalam, tahapan kelahiran bayi dan plasenta, serta pengawasan pasca persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tingkat maserasi kematian janin. Kematian janin dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan masa kehamilan, yaitu golongan I (kematian sebelum 20 minggu), golongan II (kematian antara 20-28 minggu), golongan III (kematian sesudah 28 minggu), dan golongan IV (kematian yang tidak termasuk golongan sebelumnya). Tingkat maserasi janin terdiri dari maserasi grade 0 h
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta berimplantasi di bagian bawah rahim, menutupi atau berdekatan dengan mulut rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan antepartum yang berulang. Diagnosis didasarkan pada anamnesa, pemeriksaan fisik dan ultrasonografi. Penatalaksanaannya meliputi persalinan per vaginam, persalinan per abdominal, atau penanganan secara ekspektatif. Plasenta previa berisiko
Dokumen tersebut membahas tentang kardiotokografi yang merupakan pemeriksaan untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan dan persalinan dengan memonitori aktivitas jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan seperti non stress test dan stress test untuk menilai hubungan antara denyut jantung janin dengan pergerakan dan kontraksi rahim serta mendeteksi gangguan pada plasenta. Pemeriksaan ini dil
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi kehamilan di dunia, yang menyebabkan kematian ibu dan bayi. Setiap tahun terdapat 600.000 kematian ibu akibat komplikasi kehamilan, terutama di negara berkembang. Faktor penyebab utama kematian ibu adalah ketiga keterlambatan yaitu keterlambatan memutuskan mencari perawatan, keterlambatan mencapai fasilitas kesehatan, dan keterlambatan mendapatkan
Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan dan persalinan. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah: (1) setiap tahun terdapat sekitar 600.000 kematian ibu akibat komplikasi kehamilan, (2) faktor penyebab utama kematian ibu di dunia adalah ketiga keterlambatan (keputusan, transportasi, dan mendapatkan perawatan), (3) persiapan persalinan dan kewas
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi kehamilan di dunia, yang menyebabkan kematian ibu dan bayi. Setiap tahun terdapat 600.000 kematian ibu akibat komplikasi kehamilan, terutama di negara berkembang. Faktor penyebab utama kematian ibu adalah ketiga keterlambatan yaitu keterlambatan memutuskan mencari perawatan, keterlambatan mencapai fasilitas kesehatan, dan keterlambatan mendapatkan
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang lambat, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, atau kontraksi rahim. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, penyebab, diagnosa, prognosis, dan penanganan distosia berdasarkan kelainan rahim, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis.
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
Persalinan kala dua dimulai setelah pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan kelahiran bayi. Ibu akan merasakan kontraksi yang semakin sering dan kuat serta dorongan untuk meneran, sedangkan janin akan mengalami penurunan, fleksi, dan putaran untuk memudahkan keluar dari vagina. Penolong persalinan akan memantau ibu dan janin serta membimbing ibu untuk meneran secara fisiologis.
Kelahiran pada sapi terdiri dari 3 tahap:
1. Tahap persiapan selama 1/2-24 jam dimana serviks membuka dan fetus mulai memasuki pelvis
2. Tahap pengeluaran fetus selama 0,5-1 jam dimana fetus dilahirkan
3. Tahap pengeluaran plasenta selama 4-5 jam dimana plasenta dilahirkan
Proses kelahiran dapat mengalami komplikasi jika melebihi 8 jam disebut distokia dan mungkin memerl
1. Konferensi Populasi dan Pembangunan Internasional 1994 di Kairo memperkenalkan paradigma baru yakni pendekatan kesehatan reproduksi yang memberdayakan perempuan.
2. WHO dan konferensi-konferensi internasional selanjutnya mempromosikan definisi dan program kesehatan reproduksi sebagai hak asasi manusia.
3. Indikator-indikator global seperti angka kesuburan dan kematian ibu dan anak digunakan untuk memantau capaian program ke
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan yang mencakup definisi, klasifikasi, diagnosis, dan tanda-tanda preeklampsia dan eklampsia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada 5-10% kehamilan dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Terdapat beberapa jenis hipertensi kehamilan seperti hipertensi kronis, hipert
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan plasenta, amnion, dan embriogenesis selama kehamilan. Proses pembentukan plasenta dimulai setelah implantasi dan selesai pada usia kehamilan 16 minggu. Amnion berisi air ketuban yang melindungi janin. Embriogenesis meliputi proses gastrulasi dimana terbentuk tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm) yang kemudian berkembang menjadi sistem organ tubuh
Kehamilan dimulai dengan fertilisasi antara sperma dan ovum, diikuti implantasi blastokis ke dinding rahim. Fertilisasi terjadi di tuba falopi ketika sperma yang bermotilitas tinggi bertemu dengan ovum yang matang, membentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi blastokis yang menanamkan diri di endometrium untuk memulai kehamilan.
Menopause adalah berhentinya haid secara permanen pada rata-rata usia 51 tahun, yang menyebabkan bertambahnya masalah kesehatan wanita seiring makin bertambahnya usia harapan hidup akibat kekurangan estrogen. Menopause dapat terjadi secara alami antara usia 40-56 tahun atau prematur sebelum usia 40 tahun.
Teks ini membahas tentang penanganan persalinan normal dan komplikasinya, termasuk kala III, IV, dan retensio plasenta. Juga dibahas penyebab dan tanda-tanda perdarahan pascapersalinan seperti atonia uteri, laserasi jalan lahir, sisa plasenta, dan gangguan pembekuan darah beserta penanganannya.
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisharry christama
Penyakit trofoblas adalah kelompok penyakit tumor sel trofoblas plasenta yang dapat berupa mola hidatidosa, mola invasif, koriokarsinoma atau tumor situs trofoblas persisten. Gejala utama meliputi perdarahan vagina dan kadar beta-hCG yang meningkat. Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, ultrasonografi dan biopsi. Penanganannya berupa evakuasi, kemoterapi, atau kombinasi tergantung jen
Tumor adalah benjolan abnormal akibat peradangan atau pertumbuhan sel yang abnormal. Terdapat dua jenis tumor yaitu tumor jinak dan ganas, yang dibedakan melalui histopatologi. Beberapa contoh tumor jinak ginekologi adalah mioma uteri, kista ovarium, dan kondiloma akuminata. Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat uterus, sementara kista ovarium adalah tumor kistik ovarium.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kanker ginekologi seperti kanker vulva, vagina, serviks, endometrium, tuba falopii, ovarium, dan penyakit trofoblas ganas. Jenis-jenis kanker ini dibedakan berdasarkan lokasi tumornya, epidemiologi, faktor risiko, gejala, diagnosis, skrining, dan kriteria FIGO. Kanker-kanker tertentu dapat dicegah melalui skrining Pap smear
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asfiksia bayi lahir dan tindakan resusitasi yang harus dilakukan bidan. Faktor-faktor risiko asfiksia seperti kondisi ibu dan bayi serta persiapan yang dibutuhkan untuk resusitasi dijelaskan. Prosedur resusitasi meliputi tahap awal, ventilasi, dan penilaian ulang yang harus dilakukan setiap 30 detik hingga 2 menit jika bayi masih tidak bernafas
Dokumen tersebut membahas tentang demam, sepsis, dan penanganannya. Demam disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh akibat infeksi atau toksin, sedangkan sepsis adalah infeksi sistemik yang disebabkan bakteri dan toksinnya masuk ke dalam sirkulasi darah. Sepsis dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh dan disfungsi organ, serta menjadi penyebab kematian. Penanganannya meliputi stabilisasi kondisi pasien dengan infus cairan dan
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Partus Lama final
1.
2.
3. DISTOSIA :
• Persalinan yang sulit, ditandai dengan kemajuan
persalinan yang melambat.
• Persalinan yang sulit, yang melibatkan : kelainan
power, passage, passenger atau kombinasi faktor-
faktor tersebut.
• Persalinan yang sulit.
4. TEXTBOOK APN DISTOSIA
KALA I
• Pembukaan serviks PG : 20 jam
MG : 14 jam
o Fase Laten
FA
• PG : 1,2 cm/jam
• MG : 1,5
cm/jam
6-8 jam > 8 jam
o Fase Aktif 1 cm/jam < 1 cm/jam
• Turunnya kepala PG : 1 cm/jam Tidak ada data < 1 cm/jam
MG : 2 cm/jam
KALA II PG : 50 menit PG : 1,5-2 jam > 50 menit
MG : 20 menit MG : 0,5-1 jam > 20 menit
5. DISTOSIA DITANDAI DENGAN
WHO 4 WILLIAMS OBSTETRICS 1 FRIEDMAN 2
Persalinan lama
(Prolonged Labour)
Pembukaan serviks dan
turunya bayi tidak
adekuat
Fase laten memanjang
Persalinan Macet
(Obstructed Labour)
Disproporsi kepala-
panggul
Persalinan lama
Disproporsi kepala-
panggul
(Cephalopelvic
Disproportion)
Ketuban pecah tetapi
bayi belum lahir
Persalinan macet
Partus presipitatus
6. PENGERTIAN KETERANGAN
PERSALINAN LAMA Persalinan yang lebih dari
24 jam, dimulai dari
adanya kontraksi uterus
yang teratur dan
menyebabkan perubahan
pada serviks.
• Fase Laten
memanjang (> 8
jam).
• Fase Aktif
memanjang (> 12
jam).
PERSALINAN
MACET
Pada kontraksi uterus yang
kuat, kepala tidak dapat
turun, karena ada sesuatu
yang menghambat
turunnya kepala.
Dijumpai tanda
obstruksi : kaput
dan moulase kepala
janin, edema serviks
dan gawat janin.
DISPROPORSI
KEPALA-PANGGUL
Ketidakseimbangan kepala
bayi dan ukuran panggul,
sehingga sulit atau tidak
memungkinkan kepala
bayi melewati panggul.
• Panggul normal,
tetapi bayi yang
terlalu besar.
• Bayi normal,
tetapi panggul
yang sempit.
7.
8. 1. POWER His??
• FL Awal (Inpartu)
• Min. 2x dalam 10
menit.
• Pembukaan serviks
• False Labor?
• Fase laten
memanjang?
• FA Min. 3x40 dtk/10 mnt. Inertia Uteri?
2. PASSAGE • Jln lahir Keras??
o Bentuk panggul Ginekoid
o Ukuran panggul
o Rachitis,
Poliomyelitis?
o Panggul
sempit?
9. 3. PASSENGER a. Ukuran bayi (TBJ)??
• Rumus Johnson-
Tousach?
• TFU 40 cm atau lebih?
• Kelainan bayi?
• Bayi besar?
• Kembar siam?
• Hidrosefalus?
b. Presentasi
Presentasi belakang
kepala?
Malpresentasi?
(pres. dahi,
bokong, kaki,
rangkap, bahu,
perut)
c. Posisi
Posisi UUK di anteriot,
setelah H III
Malposisi ?
(POPP)
15. KONSEP DASAR MEDIS DISTOSIA
PERSALINAN LAMA
SAKIT
ASUPAN ↓
DEHIDRASI
PEMERIKSAAN
BERULANG
HIS
SYOK
HIPOVOLEMIA
URINE ↓
KARBAHIDRAT ↓
ENERGI ↓
INFEKSI
PROTEIN → ENERGI
IBU LELAH, PPH (ATONIA UTERI),
ASIDOSIS, KETONURINE DAN ASIDOSIS
KORIOAMNIONITIS
INFEKSI
INTRAPARTUM DAN
POSTPARTUM
SEPSIS