Dokumen tersebut membahas metode pembelajaran roleplay, dimana siswa memainkan peran tertentu sesuai skenario yang diberikan guru. Roleplay dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan kemampuan bekerjasama. Dokumen ini juga menjelaskan langkah pelaksanaan roleplay dan manfaat serta kelemahannya dalam pembelajaran.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
1. ROLEPLAY
Disusun Oleh :
Faiqo Diyana | 1602450016
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Diajukan untuk memenuhitugas mata kuliah Metode Khusus
Januari, 2019
2. Konsep roleplay
Metode role playing adalah
metode pembelajaran sebagai
bagian dari simulasi yang
diarahkan untuk mengkreasi
peristiwa sejarah, mengkreasi
peristiwa aktual, atau kejadian
yang mungkin muncul pada
masa mendatang.
2
3. 3
Metode role playing dapat mendorong siswa bermain peran
melalui dialog dan interaksi sehingga dapat menghasilkan
keterampilan berbicara seperti mengucapkan bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, atau
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
4. 4
Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode roleplay :
Kemampuan bekerjasama
Komunikatif
Menginterprestasikan suatu kejadian.
5. 5
Dapat disimpulkan bahwa metode role playing adalah metode yang
dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih dengan cara mengarahkan
peserta didik untuk memainkan suatu peran sesuai dengan peran
yang telah berikan oleh pendidik dalam suatu peristiwa.
6. Penggunaan ROLEPLAY dalam pembelajaran
6
Dalam role playing siswa/mahasiswa
diperlakukan sebagai subyek
pembelajaran, secara aktif melakukan
praktik-praktik berbahasa bersama
teman-teman pada situasi tertentu.
Belajar efektif dimulai dari lingkungan
yang berpusat pada diri murid.
7. “Bermain peran pada prinsipnya merupakan pembelajaran
untuk menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia
nyata kedalam suatu pertunjukkan peran di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan
refleksi agar peserta memberikan penilaian.
7
8. 8
Melalui bermain peran peserta didik mencoba
mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia
dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya,
sehingga secara bersama-sama para peserta didik
dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai-nilai dan
berbagai strategi pemecahan masalah
9. TUJUAN PEMBELAJARAN ROLEPLAY
1. Melatih anak-anak agar mereka
mampu menyelesaikan masalah-
masalah social-psikologis.
2. Membagi pengalaman dan menarik
generalisasi.
3. Menerangkan suatu peristawa yang
di dalamnya menyangkut orang
banyak.
9
10. MANFAAT METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
1. Roleplay dapat memberikan
semacam hidden practice, dimana
murid tanpa sadar menggunkan
ungkapan terhadap materi yang
telah atau sedang mereka pelajari
10
11. MANFAAT METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
2. Roleplay melibatkan jumlah murid
atau mahasiswa yang cukup banyak,
cocok untuk kelas besar. .
3. Roleplay dapat memberikan
kesenangan karena pada dasarnya
roleplay adalah permainan peran.
11
12. MANFAAT METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
4. Seluruh murid atau mahasiswa dapat
berpartisispasi dan mempunyai
kesempatan untuk menunjukkan
kemamouannnya dalam bekerjasama.
5. Pengalaman dan suasana belajar
yang menyenangkan.
6. Meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari
12
13. KEKURANGAN METODE PEMBELAJARAN ROLEPLAY
1. Menimbulkan kegaduhan, terkadang
menyebabkan kelas lain terganggu.
2. Dibutuhkan keterampilan guru dalam
mengelolah permainan .
3. Siswa/mahasiswa kurang maksimal
menghayati peran yang dilakukan.
4. Membutuhkan banyak waktu untuk
melakukan persiapan .
5. Dibutuhkan kecakapan bahasa yang
baik13
14. PRINSIP PEMBELAJARAN ROLEPLAY
✘ Penggunaan model role playing harus di
sesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien
✘ Mengetahui kemampuan awal siswa
✘ Kemudahan materi untuk dapat
diterapakan dalam model role playing
✘ Kegunaan model role playing dakam
penyampaian materi itu sendiri
14
15. LANGKAH PENERAPAN PEMBELAJARAN ROLEPLAY
15
Persiapan simulasi
✘ Menetapkan topic atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
oleh simulasi
✘ Guru/dosen memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan.
✘ Guru/ketua team menetapkan pemain yang akan terlibat dalam
simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran serta
memberikan instruksi-instruksi yang berkaitan dengan masing-
masing peran kepada audience.
16. ✘ Para audience diupayakan mengambil bagian secara aktif dalam
bermain peran itu. Untuk itu, kelas dibagi dua kelompok, yakni
kelompok pengamat dan kelompok spekulator, masing-masing
melaksanakan fungsinya.
✘ Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi .
16
17. ✘ Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. Para aktor terus
melakukan perannya sepanjang situasi bermain peran.
✘ Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
✘ Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapat kesulitan.
✘ Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak.hal ini
dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam
menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan
17
•Pelaksanaan Simulasi•Pelaksanaan Simulasi
Pelaksaan simulasi
18. ✘ Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi, maupun materi
cerita yang disimulasikan. Guru mendorong agar siswa dapat
meberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan
simulasi.
✘ Masing-masing kelompok audience diberi kesempatan untuk
menyampaikan hasil observasi dan reaksi-reaksinya. Para
pemeran juga dilibatkan dalam diskusi tersebut, diskusi dibimbing
oleh guru .
✘ Siswa memberikan keterangan, baik secara tertulis maupun dalam
kegiatan diskusi tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai
dalam bermain peran. Siswa diperkenankan memberikan
komentar evaluative tentang roleplay yang dilaksanakan.
18
Penutup simulasi
19. ✘ Guru menilai efektivitas dan keberhasilan bermain peran. Dalam
melakukan evaluasi ini, guru dapat menggunakan komentar
evaluatif dari siswa. Berdasarkan evaluasi tersebut, selanjutnya
guru dapat menentukan tingkat perkembangan pribadi, sosial dan
akademik para siswanya.
✘ Merumuskankesimpulan
19
21. ✘ Menurut kami, pembagian peran dalam role play tersebut sudah cukup
jelas karena setiap pemain dapat memainkan perannya dengan cukup
baik namun alangkah lebih baik lagi jika dalam role play tersebut setiap
pemain menggunakan properti sehingga mudah untuk membedakan
perannya
21
PEMBAHASAN
Pada video metode pembelajaran role play dengan judul “Penggunaan Alat
Kontrasepsi yang Salah” yang telah kami analisis, didapatkan bahwa dalam
role play tersebut dimainkan oleh 5 orang pemain yaitu sebagai bidan, kader,
dan pasangan suami istri.
22. ✘ Menurut kami, persiapan untuk pelaksanaan role play masih kurang baik
sehingga pada saat pelaksanaan roleplay kurang berjalan dengan
maksimal. Seharusnya metode ini dipraktikkan seakan-akan pada kondisi
yang nyata. Namun pada video tersebut didapatkan bahwa teknik
berkomunikasi yang efektif antara bidan dengan klien kurang berjalan
dengan baik karena klien berbicara dengan bidan dalam posisi berdiri.
✘ Menurut kami, dalam video ini masalah yang diangkat sudah bagus
tentang kesalahan penggunaan kontrasepsi. Seharusnya pada role play ini
bidan berperan aktif menjelaskan berbagai macam kontrasepsi dan cara
penggunaannya secara sistematis sehingga masalah yang diangkat
terselesaikan serta dapat memberikan informarsi bagi masyarakat dan
audience
22
PEMBAHASAN
23. ✘ Bidan juga tidak boleh memberikan jaminan bahwa alat
kontrasepsi efektif 100% sehingga jika terjadi masalah seperti ini
bidan tidak mendapat tuntutan dari masyarakat.
✘ Dalam video ini menjelaskan bahwa 2 orang pasangan suami istri
gagal dalam mencegah kehamilan, sehingga bidan bisa
menambahkan konseling bagi ibu dan suami untuk menerima
kehamilan ini dan memberikan solusi penggunaan alat kontrasepsi
yang lebih efektif di masa mendatang.
23
PEMBAHASAN
24. ✘ Yang perlu ditambahkan dalam video ini yaitu
usia serta paritas ibu sehingga dapat diketahui
apakahkehamilan saat ini beresikotinggi.
✘ Dukungan terhadap kedua pasangan untuk
menerima kehamilan ini dan menjaganya
sehingga kelak melahirkan calon bayi yang
sehat.
✘ Bisa menggunakan properti untuk memudahkan
audience memahami karakter yang mereka
perankan
24
Kesimpulannya, roleplay dalam video ini sudah
mengangkat masalah yang umumnya tejadi di
masyarakat dan dalam hal peran pembagiannya
sudah bagus, ada yang menjadi bidan, kader,
pasangan suami istri.
26. Daftar pustaka
✘ Ahmad, Ernani. “Pengaruh Metode Role Playing Terhadap
Keterampilan Berbicara” JIP: Jurnal Ilmiah PGMI. Volume 2, Nomor 1,
Januari 2016 P-ISSN: 2527-4589
✘ Anas, Muhammad. 2014. “Mengenal Metode Pemebelajaran”.
✘ Bastabel, Susan B. 2002. “Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip
Pengajaran dan Pembelajaran”. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
26