SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PRINSIP PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN MATERNAL
NEONATAL
PRESENTASI OLEH :
MARTA AGUSTINA SIRAIT
NIM: PO.73.24.2.15.021
A.DEFINISI KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL
 Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak
diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali
merupakan kejadian yang berrbahaya
(Dorlan, 2011).
 Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai
situasi serius dan kadang kala berbahaya yang
terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
membutuhkan tindakan segera guna
menyelamtkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C,
2000).
B. PRINSIP DASAR
DAN PENILAIAN AWAL KASUS
GAWAT DARURAT MATERNAL
NEONATAL
B.PRINSIP DASAR
1. Prinsip Dasar
Permasalahan
Utama
(Diagnosa)
2.Menghormati
hak pasien
3.Gentleness
4.Komunikatif
5.Hak Pasien
6. Dukungan
Keluarga
(Family Support)
1.PRINSIP DASAR PERMASALAHAN
UTAMA DIAGNOSA
 Dalam menangani kasus
kegawatdaruratan, penentuan
permasalahan utama (diagnosa) dan
tindakan pertolongannya harus dilakukan
dengan cepat, tepat, dan tenang tidak
panik, walaupun suasana keluarga pasien
ataupun pengantarnya mungkin dalam
kepanikan.
 Semuanya dilakukan dengan cepat,
cermat, dan terarah.
2.MENGHORMATI HAK PASIEN
 Setiap pasien harus diperlakukan dengan
rasa hormat, tanpa memandang status
sosial dan ekonominya.
 Dalam hal ini petugas harus memahami
dan peka bahwa dalam situasi dan
kondisi gawatdarurat perasaan cemas,
ketakutan, dan keprihatinan adalah
wajar bagi setiap manusia dan kelurga
yang mengalaminya.
3.GENTLENESS
 Dalam melakukan pemeriksaan ataupun
memberikan pengobatan setiap langkah
harus dilakukan dengan penuh kelembutan,
 termasuk menjelaskan kepada pasien bahwa
rasa sakit atau kurang enak tidak dapat
dihindari sewaktu melakukan pemeriksaan
atau memerikan pengobatan, tetapi prosedur
akan dilakukan selembut mungkin sehingga
perasaan kurang enak itu diupayakan
sesedikit mungkin.
4. KOMUNIKATIF
 Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan
pasien dalam bahasa dan kalimat yang tepat,
mudah dipahami, dan memperhatikan nilai norma
kultur setempat.
 Dalam melakukan pemeriksaan, petugas
kesehatan harus menjelaskan kepada pasien apa
yang akan diperikssssa dan apa yang
diharapkan.
 Apabila hasil pemeriksaan normal atau kondisi
pasien sudah stabil,upaya untuk memastikan hal
itu harus dilakukan. Menjelaskan kondisi yang
sebenarnya kepada pasien sangatlah penting.
5.HAK PASIEN
 Hak-hak pasien harus dihormati seperti
penjelasan informed consent, hak pasien
untuk menolak pengobatan yang akan
diberikan dan kerahasiaan status medik
pasien.
6.DUKUNGAN KELUARGA (FAMILY
SUPPORT)
 Dukungan keluarga bagi pasien sangat
dibutuhkan.
 Oleh karena itu, petugas kesehatan harus
mengupayakan hal itu antara lain dengan
senantiasa memberikan penjelasan kepada
keluarga pasien tentang kondisi pasien,
peka akan masalah kelurga yang berkaitan
dengan keterbatasan keuangan,
keterbatasan transportasi, dan sebagainya.
PENILAIAN AWAL
 Penilaian awal adalah langkah untuk
menentukan dengan cepat kasus obstetri yang
dicurigai dalam keadaan kegawatdarurat dan
membutuhkan pertolongan segera dengan
mengidentifikasi penyulit yang dihadapi.
 Anamnesa awal dilakukan bersama-sama
periksa pandang, periksa raba, dan penilaian
tanda vital dan hanya untuk mendapatkan
informasi yang sangat penting berkaitan dengan
kasus.
FOKUS UTAMA PENILAIAN ADALAH APAKAH PASIENG
MENGALAMI SYOK HIPOFOLEMIK, SYOK SEPTIK, SYOK JENIS LAIN
:
 dan hal itu terjadi dalam kehamilan,
persalinan, atau pasca persalinan.
syok
kardiogenik,
koma,
koma disertai
kejang-kejang
kejang-
kejang,
syok
neurologik
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN DALAM PENILAIAN AWAL IALAH
SEBAGAI BERIKUT :
1.Periksa Pandang
2.Periksa Raba
3.Tanda vital
a. Menilai kesadaran penderita :
pingsan/koma, kejang-kejang, gelisah,
tampak kesakitan.
b. Menilai wajah penderita : pucat,
kemerahan, banyak berkeringat.
c. Menilai pernapasan : cepat, sesak
napas.
d. Menilai perdarahan dalam
kemaluan.
1.Periksa Pandang
2.Periksa Raba
• dingin
• demam.
Kulit
• Lemah / Kuat
• Cepat / Normal
Nadi
• Bengkak / Oedem
• Tidak Bengkak / Tidak Oedem
Kaki/tungkai
bawah
3.Tanda vital
Tekanan
darah
nadi,suhu
pernapasan
C.PRINSIP UMUM
PENANGANAN GAWAT
DARURAT MATERNAL
NEONATAL
1.Pastikan
Jalan Napas
Bebas
2.Pemberian
Oksigen
3.Pemberian
Cairan
Intravena
6.Pemberian
Antibiotika
5.Pasang
Kateter
Kandung Kemih
4.Pemberian
Tranfusi
Darah
7.Obat
Pengurang
Rasa Nyeri
8.Penanganan
Masalah
Utama
9.Rujukan
1.PASTIKAN JALAN NAPAS BEBAS
 Harus diyakini bahwa jalan napas tidak
tersumbat. Jangan memberikan cairan atau
makanan ke dalam mulut karena pasien sewaktu-
waktu dapat muntah dan cairan muntahan dapat
terisap masuk ke dalam paru-paru.
 Putarlah kepala pasien dan kalau perlu putar juga
badannya ke samping dengan demikian bila ia
muntah, tidak sampai terjadi aspirasi.
2.PEMBERIAN OKSIGEN
 Oksigen diberikan dengan kecepatan 6-8
liter / menit. Intubasi maupun ventilasi
tekanan positif hanya dilakukan kalau ada
indikasi yang jelas.
3.PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA
 Cairan intra vena diberikan pada tahap awal
untuk persiapan mengantisipasi kalau
kemudian penambahan cairan dibutuhkan.
 Pemberian cairan infus intravena
selanjutnya baik jenis cairan, banyaknya
cairan yang diberikan, dan kecepatan
pemberian cairan harus sesuai dengan
diagnosis kasus.
4.PEMBERIAN TRANFUSI
DARAH
 Pada kasus perdarahan yang banyak, terlebih
lagi apabila disertai syok, transfusi darah
sangat diperlukan untuk menyelamatkan jiwa
penderita.
 Walaupun demikian, transfusi darah bukan
tanpa risiko dan bahkan dapat berakibat
kompliksai yang berbahaya dan fatal.
 Oleh karena itu, keputusan untuk memberikan
transfusi darah harus dilakukan dengan
sangat hati-hati.
5.PASANG KATETER KANDUNG
KEMIH
 Kateter kandung kemih dipasang untuk mengukur
banyaknya urin yang keluar guna menulai fungsi
ginjal dan keseimbangan pemasukan
danpengeluaran cairan tubuh.
 Lebih baik dipakai kateter foley. Jika kateterisasi
tidak mungkin dilakukan, urin ditampung dan
dicatat kemungkinan terdapat peningkatan
konsesntrasi urin ( urin berwarna gelap) atau
produksi urin berkurang sampai tidak ada urin
sama sekali.
 Diharapkan produksi urin paling sedikit 100 ml/4
jam atau 30 mL/ jam.
6.PEMBERIAN ANTIBIOTIKA
Antibiotika harus diberikan apabila
terdapat infeksi, misalnya pada kasus
sepsi, syok septik, cidera
intraabdominal, dan perforasi uterus.
7. OBAT PENGURANG RASA NYERI
 Pada beberapa kasus kegawatdaruratan
obstetri, penderita dapat mengalami rasa
nyeri yang membutuhkan pengobatan
segera.
 Pemberian obat pengurang rasa nyeri
jangan sampai menyembunyikan gejala
yang sangat penting untuk menentukan
diagnosis.
8.PENANGANAN MASALAH UTAMA
 Penyebab utama kasus kegawatdaruratan
kasus harus ditentukan diagnosisnya dan
ditangani sampai tuntas secepatnya setelah
kondisi pasien memungkinkan untuk segera
ditindak.
 Kalau tidak, kondisi kegawatdaruratan dapat
timbul lagi dan bahkan mungkin dalam kondisi
yang lebih buruk.
9.RUJUKAN
 Apabila fasilitas medik di tempat kasus
diterima tidak memadai untuk menyelesaikan
kasus dengan tindakan klinik yang adekuat,
maka kasus harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan lain yang lebih lengkap.
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
MEDIK
Penanganan kegawatdaruratan maternal
dan neonatal meliputi intervensi yang
spesifik untuk menangani kasus
“kegawatan” atau komplikasi selama
kehamilan, persalinan, dan nifas, serta
kegawatan pada bayi baru lahir di bawah
30 hari.
PENANGANAN AWAL
 Nilai kegawatan melalui pemeriksaan tanda vital
 Cegah hipotermia dan miringkan kepala/tubuh pasien untuk
mencegah aspirasi muntahan.
 angan berikan sesuatu melalui mulut untuk mencegah aspirasi.
 Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui slang atau
masker dengan kecepatan 6-8 liter per menit .
 Tinggikan tungkai untuk membantu beban kerja jantung.
 Bila setelah posisi tersebut ternyata pasien menjadi sesak atau
mengalami edema paru maka kembalikan tungkai pada posisi
semula dan tinggikan tubuh atas untuk mengurangi tekanan
hidrostatik paru.
TERAPI DEFINITIF
 Tentukan penyebab syok dan tentukan
tindakan segera untuk mengatasi hal
tersebut .
 Perdarahan hipovolemik.
 Infeksi septik ,Nyeri hebat
kardiogenik/vasovagal
 Infus/restorasi cairan.
 Oksigen
 Antibiotika
 Agen Vasoaktif.
 Selalu periksa ketersediaan dan
kelengkapan obat-obatan gawatdarurat
GAWATDARURAT OBSTETRIK
Perdarahan obstetrik akut.
Syok (hemoragik, septik, reaksi
vasovagal, dll)
Serangan eklampsia.
Kesulitan bernafas.
Overdosis obat.
Reaksi anafilaktik.
MEDIKAMENTOSA GAWAT DARURAT
 Antibiotik
 Ampisilin
 Amoksilin
 Benzatin penisilin
 Benzil penisilin
 Cefazolin
 Ceftriakson
 Kloksasilin
 Eritromisin
 Gentamisin
 Metronidazol
 Trimetoprim-
Sulfametoksazol
 Steroid
 Hidrokortison
 Betametason
 Deksametason
 Anti kejang
 Magnesium sulfat
 Diazepam
 Antihipertensi
 Hidralazin
 Nifedipin
 Labetolol
MEDIKAMENTOSA GAWATDARURAT
Uterotonika
Oksitosin
Ergometrin
Metil ergometrin
Misoprostol
Prostaglandin E2
15-metil
prostaglandin F2
Anestetik
Ketamin
Lignokain 1% atau
2%
Dekstrosa 5%
Glukosa (10%,
50%)
Ringer Laktat (RL)
PERALATAN DAN BAHAN GAWAT
DARURAT
 Ambu bag (resusitator manual)
 Sungkup muka
 Silinder oksigen dengan flow-meter dan katup aliran,
kunci silinder, dan selang.
 Mesin penghisap / suction (manual/elektrik) dengan
selang dan tabung .
 Kateter hisap yang tidak fleksibel.
 Kateter hisap yang fleksibel
 Guedel (ukuran 90 mm dan 100 mm)
 Selang nasofaring (ukuran 28 dan 30)
 DLL
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal

More Related Content

What's hot

Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
MarlenTanamal
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
cahyatoshi
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
Indah Widi
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
Joni Iswanto
 

What's hot (20)

Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Partus lama
Partus lamaPartus lama
Partus lama
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 

Viewers also liked

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMA
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMAASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMA
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMA
sri wahyuni
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
Joni Iswanto
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Dokter Tekno
 
05 persiapan umum sebelum tindakan
05 persiapan umum sebelum tindakan05 persiapan umum sebelum tindakan
05 persiapan umum sebelum tindakan
Joni Iswanto
 
3. kesakitan dan kematian ibu
3. kesakitan dan kematian ibu3. kesakitan dan kematian ibu
3. kesakitan dan kematian ibu
Agus Candra
 
Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetri
naroi munthe
 
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
sri wahyuni
 

Viewers also liked (20)

Kb 2 rujukan kasus kegawatdaruratan maternal
Kb 2 rujukan kasus kegawatdaruratan maternalKb 2 rujukan kasus kegawatdaruratan maternal
Kb 2 rujukan kasus kegawatdaruratan maternal
 
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMA
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMAASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMA
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL TENTANG ASMA
 
Power point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratanPower point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratan
 
Kegawatdaruratan maternitas
Kegawatdaruratan maternitasKegawatdaruratan maternitas
Kegawatdaruratan maternitas
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Penanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatusPenanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatus
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
 
Stabilisasi
StabilisasiStabilisasi
Stabilisasi
 
05 persiapan umum sebelum tindakan
05 persiapan umum sebelum tindakan05 persiapan umum sebelum tindakan
05 persiapan umum sebelum tindakan
 
3. kesakitan dan kematian ibu
3. kesakitan dan kematian ibu3. kesakitan dan kematian ibu
3. kesakitan dan kematian ibu
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetri
 
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatalKb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
 
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
 
Apnea pada neonatus
Apnea pada neonatusApnea pada neonatus
Apnea pada neonatus
 
Tindakan Kebidanan(Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Tindakan Kebidanan(Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Tindakan Kebidanan(Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Tindakan Kebidanan(Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
 

Similar to (1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal

stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
FeniDiani
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
Kindal
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersia
charezo
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
ssuser1521612
 

Similar to (1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal (20)

Materi Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptx
Materi Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptxMateri Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptx
Materi Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptx
 
Materi Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptx
Materi Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptxMateri Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptx
Materi Stabilisasi Maternal untuk Persiapan Rujukan Obstetri.pptx
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Kb 2 rujukan kasus gadar maternatal
Kb 2 rujukan kasus gadar maternatalKb 2 rujukan kasus gadar maternatal
Kb 2 rujukan kasus gadar maternatal
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
 
Neonatologi akbid
Neonatologi akbidNeonatologi akbid
Neonatologi akbid
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersia
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
 

More from martaagustinasirait

More from martaagustinasirait (20)

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Recently uploaded (20)

Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 

(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal

  • 1. PRINSIP PENANGANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL PRESENTASI OLEH : MARTA AGUSTINA SIRAIT NIM: PO.73.24.2.15.021
  • 2.
  • 3.
  • 4. A.DEFINISI KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL  Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berrbahaya (Dorlan, 2011).  Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamtkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C, 2000).
  • 5. B. PRINSIP DASAR DAN PENILAIAN AWAL KASUS GAWAT DARURAT MATERNAL NEONATAL
  • 6. B.PRINSIP DASAR 1. Prinsip Dasar Permasalahan Utama (Diagnosa) 2.Menghormati hak pasien 3.Gentleness 4.Komunikatif 5.Hak Pasien 6. Dukungan Keluarga (Family Support)
  • 7. 1.PRINSIP DASAR PERMASALAHAN UTAMA DIAGNOSA  Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, penentuan permasalahan utama (diagnosa) dan tindakan pertolongannya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panik, walaupun suasana keluarga pasien ataupun pengantarnya mungkin dalam kepanikan.  Semuanya dilakukan dengan cepat, cermat, dan terarah.
  • 8. 2.MENGHORMATI HAK PASIEN  Setiap pasien harus diperlakukan dengan rasa hormat, tanpa memandang status sosial dan ekonominya.  Dalam hal ini petugas harus memahami dan peka bahwa dalam situasi dan kondisi gawatdarurat perasaan cemas, ketakutan, dan keprihatinan adalah wajar bagi setiap manusia dan kelurga yang mengalaminya.
  • 9. 3.GENTLENESS  Dalam melakukan pemeriksaan ataupun memberikan pengobatan setiap langkah harus dilakukan dengan penuh kelembutan,  termasuk menjelaskan kepada pasien bahwa rasa sakit atau kurang enak tidak dapat dihindari sewaktu melakukan pemeriksaan atau memerikan pengobatan, tetapi prosedur akan dilakukan selembut mungkin sehingga perasaan kurang enak itu diupayakan sesedikit mungkin.
  • 10. 4. KOMUNIKATIF  Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan pasien dalam bahasa dan kalimat yang tepat, mudah dipahami, dan memperhatikan nilai norma kultur setempat.  Dalam melakukan pemeriksaan, petugas kesehatan harus menjelaskan kepada pasien apa yang akan diperikssssa dan apa yang diharapkan.  Apabila hasil pemeriksaan normal atau kondisi pasien sudah stabil,upaya untuk memastikan hal itu harus dilakukan. Menjelaskan kondisi yang sebenarnya kepada pasien sangatlah penting.
  • 11. 5.HAK PASIEN  Hak-hak pasien harus dihormati seperti penjelasan informed consent, hak pasien untuk menolak pengobatan yang akan diberikan dan kerahasiaan status medik pasien.
  • 12. 6.DUKUNGAN KELUARGA (FAMILY SUPPORT)  Dukungan keluarga bagi pasien sangat dibutuhkan.  Oleh karena itu, petugas kesehatan harus mengupayakan hal itu antara lain dengan senantiasa memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien, peka akan masalah kelurga yang berkaitan dengan keterbatasan keuangan, keterbatasan transportasi, dan sebagainya.
  • 13. PENILAIAN AWAL  Penilaian awal adalah langkah untuk menentukan dengan cepat kasus obstetri yang dicurigai dalam keadaan kegawatdarurat dan membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyulit yang dihadapi.  Anamnesa awal dilakukan bersama-sama periksa pandang, periksa raba, dan penilaian tanda vital dan hanya untuk mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan dengan kasus.
  • 14. FOKUS UTAMA PENILAIAN ADALAH APAKAH PASIENG MENGALAMI SYOK HIPOFOLEMIK, SYOK SEPTIK, SYOK JENIS LAIN :  dan hal itu terjadi dalam kehamilan, persalinan, atau pasca persalinan. syok kardiogenik, koma, koma disertai kejang-kejang kejang- kejang, syok neurologik
  • 15. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN DALAM PENILAIAN AWAL IALAH SEBAGAI BERIKUT : 1.Periksa Pandang 2.Periksa Raba 3.Tanda vital
  • 16. a. Menilai kesadaran penderita : pingsan/koma, kejang-kejang, gelisah, tampak kesakitan. b. Menilai wajah penderita : pucat, kemerahan, banyak berkeringat. c. Menilai pernapasan : cepat, sesak napas. d. Menilai perdarahan dalam kemaluan. 1.Periksa Pandang
  • 17. 2.Periksa Raba • dingin • demam. Kulit • Lemah / Kuat • Cepat / Normal Nadi • Bengkak / Oedem • Tidak Bengkak / Tidak Oedem Kaki/tungkai bawah
  • 21. 1.PASTIKAN JALAN NAPAS BEBAS  Harus diyakini bahwa jalan napas tidak tersumbat. Jangan memberikan cairan atau makanan ke dalam mulut karena pasien sewaktu- waktu dapat muntah dan cairan muntahan dapat terisap masuk ke dalam paru-paru.  Putarlah kepala pasien dan kalau perlu putar juga badannya ke samping dengan demikian bila ia muntah, tidak sampai terjadi aspirasi.
  • 22. 2.PEMBERIAN OKSIGEN  Oksigen diberikan dengan kecepatan 6-8 liter / menit. Intubasi maupun ventilasi tekanan positif hanya dilakukan kalau ada indikasi yang jelas.
  • 23. 3.PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA  Cairan intra vena diberikan pada tahap awal untuk persiapan mengantisipasi kalau kemudian penambahan cairan dibutuhkan.  Pemberian cairan infus intravena selanjutnya baik jenis cairan, banyaknya cairan yang diberikan, dan kecepatan pemberian cairan harus sesuai dengan diagnosis kasus.
  • 24. 4.PEMBERIAN TRANFUSI DARAH  Pada kasus perdarahan yang banyak, terlebih lagi apabila disertai syok, transfusi darah sangat diperlukan untuk menyelamatkan jiwa penderita.  Walaupun demikian, transfusi darah bukan tanpa risiko dan bahkan dapat berakibat kompliksai yang berbahaya dan fatal.  Oleh karena itu, keputusan untuk memberikan transfusi darah harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
  • 25. 5.PASANG KATETER KANDUNG KEMIH  Kateter kandung kemih dipasang untuk mengukur banyaknya urin yang keluar guna menulai fungsi ginjal dan keseimbangan pemasukan danpengeluaran cairan tubuh.  Lebih baik dipakai kateter foley. Jika kateterisasi tidak mungkin dilakukan, urin ditampung dan dicatat kemungkinan terdapat peningkatan konsesntrasi urin ( urin berwarna gelap) atau produksi urin berkurang sampai tidak ada urin sama sekali.  Diharapkan produksi urin paling sedikit 100 ml/4 jam atau 30 mL/ jam.
  • 26. 6.PEMBERIAN ANTIBIOTIKA Antibiotika harus diberikan apabila terdapat infeksi, misalnya pada kasus sepsi, syok septik, cidera intraabdominal, dan perforasi uterus.
  • 27. 7. OBAT PENGURANG RASA NYERI  Pada beberapa kasus kegawatdaruratan obstetri, penderita dapat mengalami rasa nyeri yang membutuhkan pengobatan segera.  Pemberian obat pengurang rasa nyeri jangan sampai menyembunyikan gejala yang sangat penting untuk menentukan diagnosis.
  • 28. 8.PENANGANAN MASALAH UTAMA  Penyebab utama kasus kegawatdaruratan kasus harus ditentukan diagnosisnya dan ditangani sampai tuntas secepatnya setelah kondisi pasien memungkinkan untuk segera ditindak.  Kalau tidak, kondisi kegawatdaruratan dapat timbul lagi dan bahkan mungkin dalam kondisi yang lebih buruk.
  • 29. 9.RUJUKAN  Apabila fasilitas medik di tempat kasus diterima tidak memadai untuk menyelesaikan kasus dengan tindakan klinik yang adekuat, maka kasus harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap.
  • 31. Penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal meliputi intervensi yang spesifik untuk menangani kasus “kegawatan” atau komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas, serta kegawatan pada bayi baru lahir di bawah 30 hari.
  • 32. PENANGANAN AWAL  Nilai kegawatan melalui pemeriksaan tanda vital  Cegah hipotermia dan miringkan kepala/tubuh pasien untuk mencegah aspirasi muntahan.  angan berikan sesuatu melalui mulut untuk mencegah aspirasi.  Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui slang atau masker dengan kecepatan 6-8 liter per menit .  Tinggikan tungkai untuk membantu beban kerja jantung.  Bila setelah posisi tersebut ternyata pasien menjadi sesak atau mengalami edema paru maka kembalikan tungkai pada posisi semula dan tinggikan tubuh atas untuk mengurangi tekanan hidrostatik paru.
  • 33. TERAPI DEFINITIF  Tentukan penyebab syok dan tentukan tindakan segera untuk mengatasi hal tersebut .  Perdarahan hipovolemik.  Infeksi septik ,Nyeri hebat kardiogenik/vasovagal  Infus/restorasi cairan.  Oksigen  Antibiotika  Agen Vasoaktif.  Selalu periksa ketersediaan dan kelengkapan obat-obatan gawatdarurat
  • 34. GAWATDARURAT OBSTETRIK Perdarahan obstetrik akut. Syok (hemoragik, septik, reaksi vasovagal, dll) Serangan eklampsia. Kesulitan bernafas. Overdosis obat. Reaksi anafilaktik.
  • 35. MEDIKAMENTOSA GAWAT DARURAT  Antibiotik  Ampisilin  Amoksilin  Benzatin penisilin  Benzil penisilin  Cefazolin  Ceftriakson  Kloksasilin  Eritromisin  Gentamisin  Metronidazol  Trimetoprim- Sulfametoksazol  Steroid  Hidrokortison  Betametason  Deksametason  Anti kejang  Magnesium sulfat  Diazepam  Antihipertensi  Hidralazin  Nifedipin  Labetolol
  • 36. MEDIKAMENTOSA GAWATDARURAT Uterotonika Oksitosin Ergometrin Metil ergometrin Misoprostol Prostaglandin E2 15-metil prostaglandin F2 Anestetik Ketamin Lignokain 1% atau 2% Dekstrosa 5% Glukosa (10%, 50%) Ringer Laktat (RL)
  • 37. PERALATAN DAN BAHAN GAWAT DARURAT  Ambu bag (resusitator manual)  Sungkup muka  Silinder oksigen dengan flow-meter dan katup aliran, kunci silinder, dan selang.  Mesin penghisap / suction (manual/elektrik) dengan selang dan tabung .  Kateter hisap yang tidak fleksibel.  Kateter hisap yang fleksibel  Guedel (ukuran 90 mm dan 100 mm)  Selang nasofaring (ukuran 28 dan 30)  DLL