Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
26. PENILAIAN KLINIK RETENSIO PLASENTA JARANG JARANG SERING SYOK MELEKAT SELURUHNYA SUDAH LEPAS LEPAS SEBAGIAN SEPARASI PLASENTA TERBUKA KONSTRIKSI SEBAG TERBUKA OSTIUM UTERI # TERJULUR TERJULUR TERJULUR TALI PUSAT SEDIKIT - TIDAK ADA SEDANG SEDANG-BANYAK PERDARAHAN DISKOID AGAK GLOBULER DISKOID BENTUK UTERUS PUSAT 2 JR < PUSAT PUSAT TFU CUKUP KERAS KENYAL KONSISTENSI UTERUS PLASENTA AKRETA PLASENTA INKARSERATA SEPARASI / AKRETA PARSIAL GEJALA
27.
28. SISA PLASENTA Sisa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (6 – 10 hari pasca persalinan).
29.
30. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI