Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklampsia, yaitu hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan dampak preeklampsia bagi ibu dan janin. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, di mana preeklampsia berat membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kompl
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat membahayakan ibu dan janin. Terdapat beberapa klasifikasi hipertensi dalam kehamilan seperti hipertensi kronik, hipertensi gestasional, dan preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling berbahaya dan dapat memiliki gejala berat seperti gangguan ginjal dan saraf. Pengelolaan dan hasilnya bergantung pada ting
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklampsia, yaitu hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan dampak preeklampsia bagi ibu dan janin. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, di mana preeklampsia berat membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kompl
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tingkat maserasi kematian janin. Kematian janin dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan masa kehamilan, yaitu golongan I (kematian sebelum 20 minggu), golongan II (kematian antara 20-28 minggu), golongan III (kematian sesudah 28 minggu), dan golongan IV (kematian yang tidak termasuk golongan sebelumnya). Tingkat maserasi janin terdiri dari maserasi grade 0 h
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
USG penting untuk kehamilan karena aman, tidak invasif, dan dapat mendeteksi kelainan janin. USG 2D tetap menjadi standar untuk kehamilan sementara USG 3D dan 4D lebih bersifat hiburan. Tenaga kesehatan perlu memahami prinsip dan aplikasi USG untuk manajemen kehamilan dan deteksi dini kelainan.
Prolaps uteri adalah kondisi jatuhnya rahim akibat melemahnya otot penyangga rahim. Terdiri dari 3 derajat berat, dari sedikit turun hingga keluar vagina. Gejala klinis berupa rasa asing di genitalia, sakit panggul, gangguan seksual dan buang air kecil. Pemeriksaan menentukan posisi portio. Penatalaksanaan meliputi latihan otot, alat bantu (pessarium), atau operasi seperti vent
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada kehamilan yang mencakup hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampsia ringan, superimposed preeklampsia, dan preeklampsia berat beserta kriteria diagnosis dan tata laksananya untuk ibu dan kehamilan.
Dokumen tersebut membahas penanganan terkini preeklampsia. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, yang kedua memerlukan perawatan lebih intensif seperti pemberian magnesium sulfat dan antihipertensi serta evaluasi yang lebih sering. Termasuk komplikasi dan manajemennya di fasilitas kesehatan primer, sekunder dan tersier.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tingkat maserasi kematian janin. Kematian janin dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan masa kehamilan, yaitu golongan I (kematian sebelum 20 minggu), golongan II (kematian antara 20-28 minggu), golongan III (kematian sesudah 28 minggu), dan golongan IV (kematian yang tidak termasuk golongan sebelumnya). Tingkat maserasi janin terdiri dari maserasi grade 0 h
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
USG penting untuk kehamilan karena aman, tidak invasif, dan dapat mendeteksi kelainan janin. USG 2D tetap menjadi standar untuk kehamilan sementara USG 3D dan 4D lebih bersifat hiburan. Tenaga kesehatan perlu memahami prinsip dan aplikasi USG untuk manajemen kehamilan dan deteksi dini kelainan.
Prolaps uteri adalah kondisi jatuhnya rahim akibat melemahnya otot penyangga rahim. Terdiri dari 3 derajat berat, dari sedikit turun hingga keluar vagina. Gejala klinis berupa rasa asing di genitalia, sakit panggul, gangguan seksual dan buang air kecil. Pemeriksaan menentukan posisi portio. Penatalaksanaan meliputi latihan otot, alat bantu (pessarium), atau operasi seperti vent
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada kehamilan yang mencakup hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampsia ringan, superimposed preeklampsia, dan preeklampsia berat beserta kriteria diagnosis dan tata laksananya untuk ibu dan kehamilan.
Dokumen tersebut membahas penanganan terkini preeklampsia. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, yang kedua memerlukan perawatan lebih intensif seperti pemberian magnesium sulfat dan antihipertensi serta evaluasi yang lebih sering. Termasuk komplikasi dan manajemennya di fasilitas kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) merupakan salah satu penyebab kematian ibu melahirkan. Terdapat beberapa klasifikasi HDK yaitu hipertensi kronik, hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia. Penatalaksanaan HDK meliputi pemberian obat penurun tekanan darah, magnesium sulfat, diazepam dan kortikosteroid. Pencegahan HDK meliputi pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, manajemen
Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi dan proteinuria pada kehamilan akibat vasospasme dan aktivasi endotel yang menurunkan perfusi organ. Kondisi ini memiliki berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin seperti eklampsia, HELLP syndrome, dan kematian janin jika tidak ditangani dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan yang dapat berupa preeklamsia, eklamsia, hipertensi kronik, atau hipertensi tidak tetap. Preeklamsia dan eklamsia ditandai dengan proteinuria, edema, dan peningkatan tekanan darah dan dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat. Penatalaksanaannya meliputi pemantauan pasien, pengobatan antihipertensi dan anti ke
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penatalaksanaan preeklampsia dan eklampsia. Preeklampsia adalah penyebab kematian ibu hamil nomor dua di Indonesia yang ditandai dengan hipertensi dan gangguan organ selama kehamilan. Terdapat berbagai faktor risiko, gejala, klasifikasi, pencegahan, dan penatalaksanaannya baik secara ekspektatif maupun definitif dengan pengakhiran kehamilan. Termasuk pula t
Dokumen tersebut merangkum penatalaksanaan keadaan kegawatdaruratan dalam bidang obstetri dan ginekologi. Mencakup penanganan berbagai kondisi seperti perdarahan, hipertensi kehamilan, distosia bahu, dan infeksi puerperal. Juga memberikan panduan umum seperti resusitasi pasien dan persiapan transfusi darah.
Preeklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi hipertensi dalam kehamilan yang membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah kematian ibu dan janin. Diagnosis hipertensi ditegakkan berdasarkan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang diukur secara terpisah. Pengobatan utama adalah magnesium sulfat untuk mencegah kejang, diuretik untuk menurunkan tekanan darah, dan persalinan dini.
Pasien mengalami hiperkontraksi uterus pada kehamilan minggu ke-25 akibat konsumsi berlebihan tahu brontak. Ia dirawat untuk mendapat terapi tokolitik berupa nifedipin dan kortikosteroid berupa dexametason untuk mencegah persalinan prematur serta memberikan edukasi untuk menghindari aktivitas berlebihan dan diet.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada kehamilan. Hipertensi kehamilan dapat berupa hipertensi kronik, preeklampsia, atau eklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi hipertensi disertai proteinuria yang dapat berakibat serius bagi ibu dan janin. Diagnosis dan penanganan preeklampsia bergantung pada tingkat keparahan gejala, dengan pemantauan yang ketat dan pengobatan yang tepat dapat menceg
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. PENGERTIAN
Hipertensi
≥ 140/90
mmHg
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Hipertensi adalah adanya
kenaikan tekanan darah
melebihi batas normal
sekurang-kurangnya 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 4-6 jam
pada wanita yang sebelumnya
normotensi.
(Prawirohardjo, 2008).
3. Gangguan Hipertensi pada Kehamilan
1. Hipertensi
kronik
• hipertensi yang
timbul sebelum
umur kehamilan
20 minggu atau
hipertensi yang
pertama kali
didiagnosis setelah
umur kehamilan
20 minggu dan
hipertensi
menetap sampai
12 minggu pasca
persalinan.
2. Pre eklampsia
• hipertensi yang
timbul setelah 20
minggu kehamilan
disertai dengan
proteinuria.
3. Eklampsia
• preeklamsi yang
disertai dengan
kejang-kejang
sampai dengan
koma.
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
4. 4. Hipertensi kronik
dengan superposed
pre eklampsia
• hipertensi kronik di
sertai tanda-tanda
pre eklamsia atau
hipertensi kronik
disertai proteinuria
5. Hipertensi
gestasional (transient
hypertensi)
• hipertensi yang
timbul pada
kehamilan tanpa
disertai proteinuria
dan hipertensi
menghilang
setelah 3 bulan
pascapersalin
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
(dikutip dari Prawirohardjo 2008)
5. Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder
tidak disebabkan
oleh faktor tunggal
dan khusus,
faktornya saling
berkaitan
disebabkan oleh
faktor primer yang
diketahui yaitu
seperti kerusakan
ginjal, gangguan obat
tertentu, stres akut,
kerusakan vaskuler
dan lain-lain
KLASIFIKASI
6. Klasifikasi tekanan darah
menurut JNC VII
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Klasifikasi
Tekanan
Darah
Tekanan
Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan
Darah
Diastolik
(mmHg)
Normal > 120 Dan < 80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi
tahap I
140-159 Atau 90-99
Hipertensi
tahap II
> 160 Atau > 100
Sumber: WHO Regional 2005
7. ETIOLOGI
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan
keparahan dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi
dan yang tidak dapat dimodifikasi
Tidak dapat
Dimodifikasi
faktor genetik
umur
jenis kelamin
etnis.
Dapat
Dimodifikasi
stres
obesitas
nutrisi
15. Tanda dan Gejala
• Tekanan darah ≥140/90 mmHg
• Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil,
atau diketahui adanya hipertensi pada usia
kehamilan <20 minggu
• Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes
celup urin)
• Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti
mata, jantung, dan ginjal
1. Hipertensi Kronik
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
16. Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
• Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada
usia kehamilan > 20 minggu
• Tes celup urin menunjukkan
proteinuria 1+ atau pemeriksaan
protein kuantitatif menunjukkan hasil
>300 mg/24 jam
2. Pre eklamsia Ringan
17. Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
• Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan
>20 minggu
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5
g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
• Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
• Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran
kanan atas
• Sakit kepala , skotoma penglihatan
• Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
• Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
• Oliguria (<500ml/24jam), kreatinin >1,2 mg/dl
3. Pre eklampsia Berat
18. Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
• Pasien dengan riwayat hipertensi kronik
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1
atau trombosit <100.000 sel/uL pada usia
kehamilan > 20 minggu
4. Superimposed preeklampsia pada
hipertensi kronik
• Kejang umum dan/atau koma
• Tanda dan gejala pre eklampsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya
epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan
meningitis)
5. Eklampsia
21. • Drug of choice : Metyl-dopa
• Second line: ß-blockers, Ca antagonist.
• AWAS: Singkirkan terlebih dahulu adanya
PREEKLAMSIA, dan atau PIH (Pregnancy
Induced Hypertesion).
• Upayakan penurunan Tek. Darah ≤ 20%.
Awas: Intra Uterine fetal Death
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Obat Penurun Tekanan Darah
22. Obat Penurun Tekanan Darah
Nama Obat Dosis Keterangan
Nifedipin 4 x 10-30 mg per
oral (short acting) 1
x 20-30 mg per oral
(long acting)
Dapat menyebabkan
hipoperfusi pada ibu
dan janin bila
diberikan sublingual
Nikardipin 1 ug/kgBB/menit IV
(dapat dititrasi)
Metildopa 2 x 250-500 mg per
oral (dosis
maksimum 2000
mg/hari)
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
• Target penurunan MAP 20%
• Obat golongan ACE inhibitor (ACEI) seperti captopril dan angiotensin type 1 receptor
blocker seperti valsartan dikontraindikasikan pada ibu hamil
23. • Teratogen → Fetal Toxic
• KI pd kehamilan khususnya pd trimester 2 & 3
• Menyebabkan disfungsi ginjal janin,
oligohidramnion, defek osifikasi tengkorak,
IUGR (Intrauterine Growth Restriction),
stillbirth (matinya janin dalam rahim atau
selama persalinan), dan kematian neonatal
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Obat Penurun Tekanan Darah
(ACE Inhibitor)
24. • Aman digunakan pada trimester 3
• Hati-hati pada trimester awal karena
menyebabkan IUGR, hipokalsemia, &
respiratory distress pada janin.
• Sebaiknya digunakan pada kehamilan < 28
minggu hanya bila gagal dengan metyl dopa
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Obat Penurun Tekanan Darah
(ß-adrenergic antagonist)
25. Obat Penurun Tekanan Darah
(PERHATIAN KHUSUS)
• Nifedipin → memperlemah kontraksi uterus
→ perdarahan post partum
• Pemberian Nifedipin bersama MgSO4 bersifat
sinergis.
Awas: 1. Hipotensi
2. Kontraksi uterus ↓↓↓↓
Nifedipin sebaiknya diberikan minimal 3 jam setelah
pemberian MgSO4
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
26. Pemberian MgSO4
DOSIS PEMBERIAN
Dosis awal
4 gr MgSO4
• Ambil 4gr larutan MgSO4 (10ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dengan 10ml akuades
• Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 5-10
menit
• Jika akses intravena sulit,memberikan masing-masing 5gr
MgSO4 (12,5ml larutan MgSO4 40%) IM dibokong kiri dan
kanan
Dosis rumatan
6 gr MgSO4
• Ambil 6 g MgSO4(15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan
dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/ Ringer Asetat, lalu
berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama
6 jam, dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau
kejang berakhir (bila eklampsia)
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Berikan magnesium sulfat untuk pre eklampsia berat dan eklampsia
27. • Syarat pemberian Mg SO4:
Pemberian harus diawasi dengan ketat
dengan pemeriksaan : reflek patela,
frekuensi pernafasan, produksi urine
• Harus tersedia antidotum calcium gluconat 10
ml dalam larutan 10% digunakan jika ada
depresi pernafasan dan henti jantung
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Pemberian MgSO4
Berikan magnesium sulfat untuk pre eklampsia berat dan eklampsia
28. Dosis Diazepam
untuk Pre eklampsia dan Eklampsia
DOSIS PEMBERIAN
Dosis awal • Diazepam 10 mgIV pelan-pelan selama 2 menit
• Jika kejang berulang, ulangi pemberian sesuai
dosis awal
Dosis
pemeliharaan
(rumatan)
• Diazepam 40mg dalam 500ml larutan Ringer laktat
melalui infus
• Depresi pernafasan ibu baru mungkin akan terjadi
bila dosis >30mg/jam
• Jangan berikan melebihi 100mg/jam
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
29. Pemberian Kortikosteroid
(pada kehamilan <35 minggu)
• Diberikan untuk percepatan pematangan paru
1. Betamethasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam
2. Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam
• Efek optimal terjadi 24 jam setelah pemberian
terakhir mencapai puncak dalam waktu 48 jam
dan bertahan sampai 7 hari.
• Pemberian ulang kortikosteroid tak berguna
oleh karena dapat mengganggu perkembangan
psikomotor janin
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
30. Daftar Pustaka
• 1.BUKU SAKU, PELAYANAN KESEHATAN IBU
DIFASILITAS KESEHATAN DASAR DAN
RUJUKAN, ed pertama, 2013
• 2.www.Litbang.depkes.go.id
• 3.Preeclampsia :
http://emedicine.medscape.com/article/1476
919-overview#aw2aab6b3
• http://reproduksiumj.blogspot.com/ (materi
dr. Bambang Widjanarko, Sp.OG)
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
31. Let’s Play the Case…
Seorang perempuan usia 28 tahun hamil 36 minggu datang ke
BPM diantar dengan suaminya. kondisi klien tidak sadar dan
mengalami kejang – kejang. Hasil pemeriksaan dilakukan oleh
bidan didapatkan TD 180/110 mmHg, N 100 x/mnt, R 15 x/
mnt, DJJ irreguler, terdapat oedema pada wajah, tangan dan
kaki. Pasien diketahui tidak mempunyai riwayat hipertensi.
Akbid Yayasan Husada Madani | Asyifa
Robiatul Adawiyah
Pertanyaannya:
1. Apa Diagnosa yang sesuai dengan kasus di atas ?
(berikan alasannya)
2. Pemeriksaan penunjang apa yang harus dilakukan
pada kasus tersebut? Mengapa?
3. Bagaimana penatalaksanaan yang tepat pada
kasus di atas ?