Dokumen tersebut membahas dukungan Kementerian Dalam Negeri terhadap strategi percepatan penurunan stunting melalui anggaran APBD. Kemendagri menegaskan pentingnya alokasi anggaran daerah untuk program penanggulangan stunting sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Hal ini meliputi pemberian makanan tambahan, bantuan PKK, dan peningkatan konsumsi ikan guna mendukung target penurunan stunt
2. Peran Strategis Kemendagri
POROS
Pemerintahan &
Politik Dalam Negeri
• pelayanan & pemberdayaan
masyarkat
• pembangunan daerah
• Demokrasi
• penegakan hukum dan
• kesatuan bangsa
• Penjabaran Visi, Misi, dan
Program sesuai dgn agenda
prioritas kerja Presiden dan
Wakil Presiden.
• Penjabaran Program
Operasional KEMENDAGRI
• Koordinasi antar K/L secara
terpadu
Melaksanakan program
secara efektif, efisien, bersih
berwibawa dlm rangka
memperkokoh NKRI
Mengelola dan
memecahkan berbagai
isu strategis
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum
penyelenggaraan pemda secara nasional
SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS
Pasal 373
(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.
(2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
Pasal 374
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373
ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan
kepala lembaga pemerintah nonkementerian.
(2) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum
meliputi:
a. pembagian Urusan Pemerintahan;
b. kelembagaan Daerah;
c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
d. keuangan Daerah;
e. pembangunan Daerah;
f. pelayanan publik di Daerah;
g. kerja sama Daerah;
h. kebijakan Daerah;
i. kepala Daerah dan DPRD; dan
j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
3. @kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
mempunyai fungsi
otorisasi,
perencanaan,
pengawasan,
alokasi, distribusi,
dan stabilisasi
disusun sesuai
kebutuhan
penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan
daerah yang menjadi
kewenangan Daerah
dan kemampuan
Pendapatan Daerah
Penerimaan Daerah
merupakan rencana
Penerimaan Daerah yang
terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk
setiap sumber Penerimaan
Daerah dan berdasarkan
pada ketentuan PUU
Pengeluaran Daerah
merupakan rencana
Pengeluaran Daerah sesuai
dengan kepastian
tersedianya dana atas
Penerimaan Daerah dalam
jumlah yang cukup
disusun dengan
mempedomani KUA
PPAS yang
didasarkan pada
RKPD
Semua Penerimaan
Daerah dan
Pengeluaran Daerah
dalam bentuk uang
dianggarkan dalam
APBD
Setiap Pengeluaran
Daerah harus memiliki
dasar hukum yang
melandasinya
PERDA
Penerimaan Daerah
a. Pendapatan Daerah
b. Penerimaan Pembiayaan
Daerah
Pengeluaran Daerah
a. Belanja Daerah
b. Pengeluaran
Pembiayaan Daerah
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
4. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
SATU DATA
SATU
SISTEM
Perpres Stranas PK
Perpres SPBE
Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan
& Keuangan Daerah
Perpres Satu Data
PP Standar Akuntansi Pemerintahan
90 70
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
12
39 54
95
23
PP Pengelolaan Keuda
UU Pemerintahan Daerah
71
77
Pedoman Teknis
Pengelolaan
Keuda
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
6. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Kementerian Dalam Negeri
Ditjen Bina Keuangan Daerah 9
BATANG
TUBUH
LAMPIRAN
B. Provinsi dan C. Kab/Kota, untuk:
1. Urusan Pemerintahan
2. Bidang
3. Program
4. Kegiatan
5. Sub Kegiatan
D. diselaraskan dan dipadukan dengan belanja negara sesuai dengan
ketentuan per-uu-an
E. Perumpunan Organisasi utk Provinsi
F. Perumpunan Organisasi utk Kab/Kota
G. Sumber Pendanaan
Dana Umum
Dana Khusus
berdasarkan kode dan data wilayah administrasi pemerintahan
sesuai ketentuan per-uu-an.
Provinsi s.d. kecamatan
Kab/Kota s.d. kel/desa
1. Akun
2. Kelompok
3. Jenis
4. Objek
5. Rincian Objek
6. Sub Rincian Objek
A. Tata Cara Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah
Permendagri No. 86 Tahun
2018
NSPK
SPM
Aturan tematik terkait
PP No. 12 Tahun 2019
PP No. 18 Tahun 2016 & aturan
tematik terkait
PP No. 71 Tahun 2010 dan
PP No. 12 Tahun 2019
Permendagri No. 137 Tahun
2018
PP No. 12 Tahun 2019 & aturan
tematik terkait
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
FUNGSI
ORGANISASI
untuk:
H. Neraca (Aset, Kewajiban & Ekuitas)
I. Anggaran & LRA (Pendapatan, Belanja &
Pembiayaan
J. LO (Pendapatan-LO & Beban)
SUMBER PENDANAAN
KEWILAYAHAN / LOKASI
REKENING
Landasan Hukum
LAMPIRAN KEPMENDAGRI 050-3708 TAHUN 2020
6
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
7. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Desain Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Permendagri No. 90/2019
Program
Kegiatan
Untuk memastikan kesesuaian nomenklatur dengan kewenangan, desain aktifitas
baik program maupun kegiatan diterjemahkan dari lampiran UU 23 tahun 2014. Sub
Kegiatan diturunkan dari SPM dan NSPK urusan pemerintahan
Sub kegiatan merupakan bentuk implementasi dari NSPK pada masing-masing kewenangan
Urusan yang jadi
kewenangan
8. @kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
DUKUNGAN KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2022, menegaskan hal sebagai berikut:
E. HAL KHUSUS LAINNYA
Pemerintah Daerah dalam menyusun APBD Tahun Anggaran 2022, selain memperhatikan kebijakan dan teknis penyusunan APBD, juga
memperhatikan hal khusus lainnya, antara lain:
65. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) provinsi/kabupaten/kota
melalui:
a. Penanganan stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dianggarkan pada SKPD yang secara fungsional terkait
penanganan Gizi Buruk.
g. Pemerintah Daerah juga dapat menganggarkan dalam bentuk Belanja Hibah yang dianggarkan pada SKPD terkait dan dirinci menurut
obyek, rincian obyek dan sub rincian obyek pada program, kegiatan dan sub kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi PKK dengan prioritas
penggunaan mendukung stunting,
74. Pemerintah Daerah mensinergikan program dan kegiatan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2022 dengan kebijakan pemerintah,
antara lain:
a. Pencapaian SDG’s, seperti: penanggulangan stunting, kesetaraan gender, penanggulangan HIV/AIDS, dan tuberculosis (TBC),
malaria, penanggulangan kemiskinan, dan akses penyandang masalah kesejahteraan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan, dengan uraian: 1) upaya percepatan penanggulangan stunting sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
bx. Pemerintah Daerah agar dapat mengalokasikan anggaran untuk Peningkatan konsumsi ikan dan penurunan stunting di daerah
melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
( Butir E Lampiran Permendagri 27 Tahun 2021).
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
9. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN 2021
TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
5PILAR STRANAS
Percepatan Penurunan
Stunting
Perpres 72 Tahun 2021
Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/
lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupatenfkota,
dan Pemerintah Desa;
PILAR 1
Peningkatan komunikasi
perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat;
PILAR 2
Peningkatan konvergensi Intervensi
Spesifik dan Intervensi Sensitif di
kementerian/lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa;
PILAR 3
Peningkatan ketahanan
pangan dan gizi pada tingkat
individu, keluarga, dan
masyarakat
Penguatan dan
pengembangan sistem, data,
informasi, riset, dan inovasi.
Target tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 dicapai melalui
pelaksanaan 5 (lima) pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
PILAR 4
PILAR 5
10. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN 2021
TARGET 2024 TERKAIT PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
yang mendapatkan
tambahan asupan gizi.
Persentase ibu hamil yang
mengonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase remaja putri
yang mengonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase bayi usia kurang
dari 6 bulan mendapat Air
Susu Ibu (ASI) eksklusif.
Persentase anak usia 6-23
bulan yang mendapat
Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI).
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
gizi buruk yang mendapat
pelayanan tata laksana gizi
buruk.
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
yang dipantau
pertumbuhan dan
perkembangannya.
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
gizi kurang yang mendapat
tambahan asupan gizi.
Persentase anak berusia di
bawah lima tahun (balita)
yang memperoleh
imunisasi
dasar lengkap.
Target Intervensi Spesifik
(Penyebab Langsung Stunting)
Target Intervensi Sensitif
(Penyebab Tidak Langsung Stunting
90% 80% 58%
80% 80% 90%
90% 90% 90%
Persentase pelayanan Keluarga
Berencana (KB)
pascapersalinan.
Persentase kehamilan yang
tidak diinginkan.
Cakupan calon Pasangan Usia Subur
(PUS) yang memperoleh
pemeriksaan kesehatan sebagai
bagian dari pelayanan nikah.
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses air minum
layak di kabupaten/kota lokasi
prioritas.
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses sanitasi (air
limbah domestik) layak di
kabupatenlkota lokasi prioritas.
Cakupan Bantuan Jaminan
Nasional. Penerima Iuran (PBI)
Kesehatan
Cakupan keluarga berisiko
Stunting yang memperoleh
pendampingan.
Jumlah keluarga miskin
dan rentan yang memperoleh
bantuan tunai bersyarat.
Persentase target sasaran yang
memiliki pemahaman yang baik
tentang Stunting di lokasi
prioritas.
Jumlah keluarga miskin dan
rentan yang menerima bantuan
sosial pangan.
Persentase desa/kelurahan Stop
Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) atau
Open Defecation Free (ODF).
70 % 15,5% 90 %
90 % 90 %
112,9
Juta
90 % 10 Juta 70 %
90 %
15,6%
11. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
CONTOH NOMENKLATUR TERKAIT
PENURUNAN STUNTING BERDASARKAN
KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021
No Bidang Urusan
Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020
Provinsi Kabupaten
1 Pendidikan - 1 01 02 2.03 Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2 Kesehatan 1 02 02 1.02 03 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 1 02 02 1.02 03 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
1 02 02 2.02 03 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
1 02 02 2.02 04 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita
1 02 02 2.02 05 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
1 02 02 1.02 06 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
1 02 02 1.02 16 Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 1 02 02 2.02 26 Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
1 02 02 1.02 08 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan 1 02 02 2.02 17 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1 02 02 1.02 17 Pengelolaan Surveilans Kesehatan 1 02 02 2.02 20 Pengelolaan Surveilans Kesehatan
1 02 05 1.02 01 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
1 02 05 2.02 01 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
3 PUPR 1 03 03 1.01 03 Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan 1 03 03 2.01 03 Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan
- 1 03 03 2.01 04 Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
- 1 03 03 2.01 17 Pembangunan Baru SPAM Bukan Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
1 03 03 1.01 08 Pembinaan Teknis SDM dan Kelembagaan Pengelolaan SPAM
Provinsi
1 03 03 2.01 14 Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pengelolaan SPAM
1 03 04 1.01 08 Pembinaan Teknis dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pengelolaan Infrastruktur Persampahan
1 03 04 2.01 07 Pembinaan Teknik Pengelolaan Infrastruktur Persampahan
4 Perkim
1 04 05 2.01 02 Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum di Perumahan untuk Menunjang Fungsi Hunian
1 04 05 2.01 02 Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum di Perumahan untuk Menunjang Fungsi Hunian
1 04 05 2.01 03 Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka Penyediaan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan
1 04 05 2.01 03 Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka Penyediaan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum Perumahan
5 Sosial 1 06 05 1.02 01 Fasilitasi Bantuan Sosial Kesejahteraan Keluarga 1 06 05 2.02 03 Fasilitasi Bantuan Sosial Kesejahteraan Keluarga
1 06 05 1.02 02 Pengelolaan Fakir Miskin Lintas Daerah Kabupaten/Kota 1 06 05 2.02 02 Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah Kabupaten/Kota
6 PPPA 2 08 04 1.01 02 Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, Edukasi KG dan
Perlindungan Anak bagi Keluarga Kewenangan Provinsi
2 08 04 2.01 02 Pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KG dan Perlindungan Anak bagi
Keluarga Kewenangan Kabupaten/Kota
2 08 04 1.01 03 Pengembangan Kegiatan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas
Keluarga Kewenangan Provinsi
2 08 04 2.01 03 Pengembangan Kegiatan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas Keluarga
Kewenangan Kabupaten/Kota
12. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
CONTOH NOMENKLATUR TERKAIT
PENURUNAN STUNTING BERDASARKAN
KEPMENDAGRI 050-5889 TAHUN 2021
No Bidang Urusan
Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020
Provinsi Kabupaten
7 Pangan 2 09 03 1.01 02 Penyediaan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal 2 09 03 2.01 02 Penyediaan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
2 09 03 1.04 01 Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber
Daya Lokal
-
2 09 03 1.04 02 Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Advokasi, Edukasi, dan
Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
-
8 Lingkungan Hidup
2 11 03 1.02 01 Pemberian Informasi Peringatan Pencemaran
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup pada Masyarakat
2 11 03 2.02 01 Pemberian Informasi Peringatan Pencemaran dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup pada Masyarakat
- 2 11 11 2.01 04 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
-
2 11 11 2.01 05 Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Prasarana dan Sarana
Pengelolaan Persampahan
9
Kependudukan dan
pencatatan Sipil
-
2 12 02 2.01 05 Pencatatan, Penatausahaan dan Penerbitan Dokumen atas Pelaporan
Peristiwa Kependudukan
- 2 12 02 2.01 07 Penerbitan Dokumen atas Hasil Pelaporan Peristiwa Kependudukan
10 PPKB
2 14 03 1.01 03 Penggunaan Media Massa Cetak dan ElektronikSerta Media Luar
Ruang untuk Advokasi, Promosi dan Kie Program KKBPK Sesuai Kearifan Budaya
Lokal
2 14 03 2.01 05 Penggunaan Media Massa Cetak, Elektronik dan Media Lainnya sesuai
Kearifan Budaya Lokal Dalam Pencitraan Program KKBPK
2 14 03 1.01 07 Pengembangan dan Penyediaan Materi Promosi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi dan HakHak Reproduksi sesuai dengan Kearifan Budaya
Lokal
2 14 03 2.03 09 Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi, serta Hak-Hak
Reproduksi di Fasilitas Kesehatan dan Kelompok Kegiatan
2 14 03 1.01 08 Pembinaan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi 2 14 03 2.03 12 Promosi dan Konseling KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
2 14 04 1.01 14 Pelaksanaan Fasilitasi, Pembimbingan,
Pengembangan, dan Penguatan Penyiapan Pengasuhan 1000 HPK
-
2 14 04 1.01 15 Penyediaan Sarana Penyiapan Pengasuhan 1000 HPK -
11 KOMINFO
2 16 02 1.01 13 Penyediaan/Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
Informasi dan Komunikkasi Publik Pemerintah Daerah Provinsi
2 16 02 2.01 13 Penyediaan/Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Informasi
dan Komunikasi Publik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
12 Kelauatan dan Perikanan
3 25 06 1.02 02 Pelaksanaan Bimbingan, Fasilitasi, Pemantauan, dan Evaluasi
terhadap Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dalam rangka Menghasilkan
Produk yang Aman untuk dikonsumsi atau digunakan, dan Berdaya Saing
3 25 06 2.02 01 Pelaksanaan Bimbingan dan Penerapan Persyaratan atau Standar pada
Usaha Pengolahan dan Pemasaran Skala Mikro dan Kecil
13. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
13
PEMUTAKHIRAN
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur merupakan penambahan atas
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur yang
telah dibakukan secara terpusat di Kementerian
Dalam Negeri, melalui usulan Pemerintah
Daerah, perubahan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan
Permendagri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
14. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
ANGGARAN STUNTING
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2022
14
30.00
.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
ANGGARAN STUNTING
PROVINSI & KAB/KOTA
triliun rupiah
3.83
000
001
001
002
002
003
003
004
004
005
ANGGARAN STUNTING
26.17
.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
ANGGARAN STUNTING
triliun rupiah
triliun rupiah
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
Sumber Data: Data SIPD 440 Pemda, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
15. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
4.64172
3.32203
2.25799
1.87650
1.55310
1.47646
1.25804
1.18084
1.03403
.98890
.92902
.90412
.78056
.76858
.73634
.71283
.65794
.56271
.54495
.51483
.47393
.43439
.35677
.33414
.29752
.28095
.23785
.23649
.19451
.12503
.11207
.11169
.10275
.000
.000
.5000
1.000
1.5000
2.000
2.5000
3.000
3.5000
4.000
4.5000
5.000
ANGGARAN STUNTING Rata-rata
ANGGARAN STUNTING
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI TA 2022
Rata-Rata = 0.88
15
Sumber Data: Data SIPD 440 Pemda, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
triliun rupiah
16. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
17,751.83
4,979.24
3,687.44
782.69
484.94
132.93
87.97
49.49
47.66
39.42
24.33
11.84
.000
5000.000
10000.000
15000.000
20000.000
25000.000
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING PER URUSAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2022
miliar rupiah
16
Sumber Data: 440 Pemda Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 18 Januari 2022.
17. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
611.13303
409.47285
404.92018
392.97325
301.20563
244.02887
218.38383
138.38250
133.33610
107
92.60267
90.39572
87.74019
81.70073
79.07005
67.09190
67.06884
56.18330
47.93765
40.27139
35.13468
29.58886
27.46548
26.67909
22.06802
15.52453
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING
APBD PROVINSI TA 2022
miliar rupiah
17
Sumber Data: 26 Provinsi Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 18 Januari 2022.
*) Belum melakukan penetapan APBD TA 2022 pada SIPD
18. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
3125.25108
252.70749
51.74108
19.57902
11.97817
9.03484
3.44776
1.51348
.33905
000
.000
.000
.000
500.000
1000.000
1500.000
2000.000
2500.000
3000.000
3500.000
4000.000
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING PER URUSAN
APBD PROVINSI TA 2022
miliar rupiah
18
Sumber Data: 440 Pemda Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 18 Januari 2022.
19. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
550.25319
437.70865
344.12847
340.74397
303.05688
279.38043
273.62044
270.20596
264.50188
249.67959
13.89250
13.35041
13.02266
11.69457
11.53098
11.14595
10.26362
10.20183
8.47683
8.03992
.000
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
ANGGARAN STUNTING RATA-RATA KAB/KOTA
ANGGARAN STUNTING
APBD KABUPATEN/KOTA TA 2022
Total = 26,172.21
Rata-Rata = 151.30
10 KABUPATEN/KOTA
ANGGARAN STUNTING TERBESAR
10 KABUPATEN/KOTA
ANGGARAN STUNTING TERKECIL
394 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA
miliar rupiah
19
Sumber Data: Data SIPD 414 Kab/Kota, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 18 Januari 2022.
20. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
14626.57672
4979.24090
3687.44243
529.97921
481.48750
120.95033
40.45032
39.41815
36.23150
028
23.99482
10.33152
.000
2000.000
4000.000
6000.000
8000.000
10000.000
12000.000
14000.000
16000.000
18000.000
20000.000
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING
ANGGARAN STUNTING PER URUSAN
APBD KABUPATEN/KOTA TA 2022
miliar rupiah
20
Sumber Data: 440 Pemda Data SIPD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 18 Januari 2022.
21. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
ALOKASI ANGGARAN STUNTING
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021
21
6,675.40
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
4000.00
5000.00
6000.00
7000.00
8000.00
ANGGARAN
STUNTING
PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
miliar rupiah
752.95
.000
200.000
400.000
600.000
800.000
1000.000
ANGGARAN
STUNTING
5,922.45
000
2,000
4,000
6,000
8,000
ANGGARAN
STUNTING
miliar rupiah
miliar rupiah
PROVINSI
KAB/KOTA
Sumber Data : Data SIPD -- 21 September 2021, 18.00 WIB.
22. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
118.83
91.04
87.02
71.06
62.50
41.62
37.58
35.91
28.07
24.81
24.19
22.27
21.11
17.82
17.74
16.70
16.58
16.21
15.39
15.14
15.13
14.61
14.14
12.75
11.90
11.06
10.20
9.24
8.61
5.87
3.07
2.80
2.06
0.25
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
ANGGARAN STUNTING Rata-rata
ANGGARAN STUNTING
APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI TA 2021
Rata-Rata = 26.52
22
Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
miliar rupiah
23. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
64.95
42.18
31.48
25.55
23.31
21.71
20.89
17.28
13.57
13.46
11.34
11.02
10.95
9.30
7.84
7.72
7.19
6.93
5.02
4.81
3.62
2.93
2.85
2.76
2.27
1.76
1.72
1.50
1.36
1.23
0.78
0.43
0.35
0.25
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
ANGGARAN STUNTING Rata-rata
ANGGARAN STUNTING
APBD PROVINSI TA 2021
Rata-Rata = 11.19
23
Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
miliar rupiah
24. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
17.20%
6.33%
4.69%
3.71%
3.36%
2.98%
2.88%
2.60%
2.24%
1.78%
1.72%
1.61%
1.51%
1.44%
1.36%
1.15%
1.09%
0.88%
0.78%
0.73%
0.73%
0.66%
0.57%
0.44%
0.44%
0.41%
0.37%
0.28%
0.24%
0.18%
0.15%
0.10%
0.05%
0.002%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
18.00%
20.00%
RASIO ANGGARAN STUNTING TERHADAP URUSAN KESEHATAN Rata-rata
RASIO ANGGARAN STUNTING TERHADAP URUSAN KESEHATAN
APBD PROVINSI TA 2021
Rata-Rata = 1.90%
24
Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
miliar rupiah
25. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
21.00
15.60
10.54
9.98
9.68
9.15
6.21
5.87
5.37
5.01
0.03
0.03
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
ANGGARAN STUNTING RATA-RATA KAB/KOTA
ANGGARAN STUNTING
APBD KABUPATEN/KOTA TA 2021
Total = 522.94
Rata-Rata = 1.03
10 KABUPATEN/KOTA
ANGGARAN STUNTING TERBESAR
10 KABUPATEN/KOTA
ANGGARAN STUNTING TERKECIL
488 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA
miliar rupiah
25
Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
26. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
RASIO ANGGARAN STUNTING TERHADAP URUSAN KESEHATAN
APBD KABUPATEN/KOTA TA 2021
miliar rupiah
26
Sumber Data: Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.
21.00
9.98
9.15
1.23
10.54
4.52
2.39
4.54
2.14
1.76
0.03
0.02
0.02
0.05
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
7.44%
6.09%
4.48%
3.07%
2.96%
2.93%
2.65%
2.41%
2.32%
2.21%
0.02%
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
-10.00%
-8.00%
-6.00%
-4.00%
-2.00%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
ANGGARAN STUNTING PERSENTASE TERHADAP URUSAN KESEHATAN
10 KABUPATEN/KOTA
RASIO ANGGARAN STUNTING TERBESAR
10 KABUPATEN/KOTA
RASIO ANGGARAN STUNTING TERKECIL
488 KABUPATEN/KOTA
LAINNYA