SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Kendari, 03 Maret 2023
Hans A. Rompas, SH., M.A.P.
Program Manager Bid. Data, Pemantauan &
Evaluasi
Laju Pertumbuhan
Penduduk
2020-2021
SULAWESI
TENGGARA 1,75%
Perkembangan Jumlah Penduduk 2017-2021
3
Kerangka Pikir Penyebab Terjadinya Stunting
Sebagai Dasar Integrasi Intervensi
• Jika tidak diselesaikan dengan baik,
stunting akan menjadi permasalahan
lintas generasi
• Penyebab stunting sangat kompleks
baik langsung maupun tidak langsung.
• Memerlukan intervensi lintas sektor:
spesifik dan sensitif
• Setiap intervensi memiliki kontribusi
dalam penurunan stunting.
SPESIFIK
SENSITIF
Dibutuhkan upaya yang terintegrasi dalam
penurunan stunting
Sosiokultur, ekonomi, politik
Finansial, SDM, kemampuan fisik & sosial
Akses rumah tangga pada sumber daya: tempat
tinggal, edukasi, kepekerjaan, pendapatan &
teknologi
Rumah tangga
rawan pangan
Pola asuh
tidak tepat
Akses yankes &
lingkungan tidak
adekuat
Akses tidak adekuat Penyakit infeksi
Malnutrisi pada ibu dan anak
Immediate
Causes
Underlying
Causes
Basic
Causes
Sumber: Unicef, 1991
4
Pentingnya Konvergensi Intervensi
pada Rumah Tangga 1.000 HPK
Rumah
Tangga
1.000
HPK
Pengasuhan
Pemantauan
Pertumbuhan
Imunisasi
Air Bersih &
Sanitasi
PAUD
BPNT
P2L
Promosi &
Konseling
Menyusui
Tata Laksana
Gizi Buruk
PKH
Manajemen Terpadu
Balita Sakit
Suplementasi Gizi
(Makro &
Mikronutrien)
Konvergensi adalah upaya
untuk memastikan seluruh
intervensi penurunan
stunting sampai pada target
sasaran
1
2
Sinkronisasi lokasi prioritas
Rumah tangga 1.000 HPK
Lokasi Fokus Percepatan Penurunan Stunting 2018 – 2024
LOKASI FOKUS STUNTING
• Lokasi fokus sebagai acuan bagi K/L
dan pemangku kepentingan dalam
memprioritaskan lokasi pelaksanaan
program/kegiatannya.
• Kriteria pemilihan lokasi fokus:
1. Jumlah balita stunting
2. Prevalensi stunting
3. Tingkat kemiskinan
4. Daerah dengan komitmen & praktik baik
5. Pemerataan lokus di tiap provinsi
Untuk mempercepat penurunan
stunting, mulai tahun 2022 seluruh
kab/kota akan menjadi lokus
percepatan penurunan stunting
SEBARAN LOKUS STUNTING 2018 - 2021
2020
260
kab/kota
2021
360
kab/kota
2022
514
kab/kota
2023
514
kab/kota
2024
514
kab/kota
2019
160
kab/kota
2018
100
kab/kota
Koordinasi dan Integrasi Multisektor dan Multipihak
Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor melibatkan seluruh stakeholders secara
terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, hingga tingkat desa.
Pendekatan Multi-sektor
“tidak terbatas pada sektor kesehatan”
Kesehatan
dan Gizi
Intervensi
Terintegrasi
Ketahanan
Pangan
Air Minum
dan Sanitasi
Perlindungan
Sosial
Pengasuhan
dan PAUD
Pendekatan Multi-pihak
“melibatkan sektor non-pemerintah”
Integrasi, sinkronisasi,
intervensi, mobilisasi,
pemantauan
25 K/L
SUN Focal Point
11 agencies
Dukungan teknis,
studi, piloting
40 instansi
Gizi karyawan,
edukasi, CSR
34 organisasi
Edukasi, pelatihan,
pemantauan
22 Univ & 15
Orprov
Penelitian, evidence-
based, pengabdian
masyarakat, pelatihan,
pendampingan
Konvergensi dan Integrasi di Daerah
Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting
Pusat
Provinsi &
Kab/Kota
Desa
• 19 K/L berkontribusi dalam penurunan stunting.
• Tagging tematik stunting dalam sistem
perencanaan penganggaran (KRISNA & RKA K/L)
• 8 Aksi Integrasi
• Internalisasi kegiatan ke dalam dokumen
perencanaan dan anggaran.
• Menyasar rumah tangga dengan ibu
hamil & baduta (1.000 HPK)
• Pemanfaatan Dana Desa
Konvergensi adalah upaya untuk memastikan seluruh
intervensi penurunan stunting sampai pada target sasaran.
PIC:
BAPPEDA
PIC:
BAPPEDA
PIC: Sekda
PIC: BPMD
PIC:
BAPPEDA
PIC: Dinkes
PIC: Sekda
& BAPPEDA
PIC: BPMD
8 Aksi Integrasi di Tingkat Kab/Kota
“Merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan untuk
meningkatkan integrasi intervensi dalam penurunan stunting”
2019
KAB. BUTON
KAB. KOLAKA
2020 2021 2022-2023
KAB. KOLAKA TIMUR
KAB. BUTON SELATAN
KAB. MUNA
KAB. WAKATOBI
KAB. BUTON
KAB. KOLAKA
KAB. KOLAKA TIMUR
KAB. BUTON SELATAN
KAB. MUNA
KAB. WAKATOBI
KAB. BUTON
KAB. KOLAKA
KAB. Konawe Kepulauan
Peningkatan akses dan mutu pelayaan
kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat
 Strategi:
 Mendorong seluruh persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan
 Penajaman Intervensi Stunting secara terintegrasi
 Perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL)
 Meningkatkan ketahanan pangan melalui Pemanfaatan
Pekarangan
Peningkatan Layanan Akses Air Bersih dan Sanitasi
Strategi:
Membangun, mengembangkan dan memelihara
infrastruktur dasar di seluruh wilayah melalui peningkatan
akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih
1. Pembentukan Kader “Kepo” pada Posyandu di
Kabupaten Buton.
2. Khutbah Jum’at versi Stunting di Kabupaten Kolaka.
3. PMT berbahan dasar Pangan Lokal berupa makanan
olahan dari Tumbuhan Kelor oleh Tim Penggerak
PKK Kabupaten Muna.
4. Branding Mobil Dinas dengan Stiker Cegah Stunting
di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Muna.
5. Pemberian Penghargaan kepada Kepala Desa yang
mengalokasikan Dana Desa tertinggi untuk upaya
Penurunan Stunting di Kabupaten Buton Utara.
6. Program Sekolah Gizi di Kabupaten Buton Selatan.
01
1. Program pemenuhan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
2. Program peningkatan kapasitas sumber daya
manusia kesehatan
3. Program pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan
Dinas Kesehatan
DUKUNGAN PROGRAM PERENGKAT DAERAH DALAM HAL
KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING PROV. SULTRA
02 1. Program perlindungan perempuan
2. Program peningkatan kualitas keluarga
3. Program pemenuhan hak anak (pha)
4. program perlindungan khusus anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
03 1. Program perlindungan dan bantuan sosial
2. Program Pemberdayaan Sosial
3. Program penanganan bencana
Dinas Sosial
04
1. Program pemberdayaan lembaga kemasyarakatan,
lembaga adat dan masyarakat hukum adat
2. Program peningkatan Kerjasama desa
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1. Program pengelolaan dan pengembangan sistem
penyediaan air minum – spm
2. Program pengelolaan dan pengembangan sistem air
limbah – spm
3. Program pengelolaan dan pengembangan sistem
drainase
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
05
05 1. Program Kawasan Permukiman
2. Program Pengembangan Perumahan
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
06
04
1. Program peningkatan diversifikasi dan
ketahanan pangan Masyarakat
2. Program pengawasan keamanan pangan
3. Program Penanganan Kerawanan Pangan
4. Program pengelolaan sumber Daya ekonomi
untuk Kedaulatan dan kemandirian Pangan
Dinas Ketahanan Pangan
08 1. Program pengelolaan perikanan tangkap
2. Program pengelolaan perikanan budidaya
Dinas Kelautan dan Perikanan
09
PROGRAM PENCATATAN SIPIL
Dinas Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
10
1. Program pengendalian dan penanggulangan bencana
pertanian
2. Program penyediaan dan pengembangan sarana
pertanian
Dinas Pertanian
Program Pengelolaan Pendidikan:
 Pengelolaan Pendidikan Khusus
 Pengelolaan Pendidikan Sekolah Kejuruan
 Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
11
05
Program pengelolaan informasi dan
pelayanan publik
Kominfo
12
1. Program penggunaan dan Pemasaran produk dalam
Negeri
2. Program standardisasi dan Perlindungan konsumen
Disperindag
13
1. Tingkat Kemiskinan masih tinggi dan
berpengaruh terhadap perilaku dan pola asuh
yang kurang baik;
2. Belum ada peraturan gubernur terkait
percepatan penurunan stunting;
3. Komunikasi Perubahan Perilaku yang belum
maksimal
4. Masih kurangnya komitmen kepala daerah
kabupaten/kota dalam mendukung percepatan
penurunan stunting;
5. Rencana Program Kegiatan dalam Aksi
Konvergensi belum seluruhnya terintegrasi
sehingga sasaran prioritas masih bersifat
sektoral;
6. Kesenjangan data E-PPGBM Dinas Kesehatan
dan hasil Survey Status Gizi Balita Indonesia.
1. Mendorong Optimalisasi kinerja Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi
dan Kabupaten/Kota;
2. Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan
Penurunan Stunting, yang selanjutnya akan
ditetapkan menjadi Peraturan Gubernur, RAD akan
menjadi pedoman dalam percepatan penurunan
stunting;
3. Mendorong penyusunan regulasi kepala daerah
kabupaten/kota dalam rangka percepatan penurunan
stunting;
4. Koordinasi dan Fasilitasi dalam rangka Bimtek Aksi
Konvergensi bagi 17 kabupaten/kota di Sultra;
5. Mendorong kabupaten/kota untuk Optimalisasi
kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) di
daerah melalui dana Desa;
6. Mendorong koordinasi Lintas Sektor dalam
penanganan intervensi Spesifik dan Sensitif melalui
TPPS kabupaten/kota dan provinsi;
7. Membangun komitmen para Kepala OPD yang terkait
dengan upaya percepatan penurunan stunting;
8. Mengawal dan memastikan bahwa program/kegiatan
Percepatan Penurunan Stunting tertuang di dalam
Dokumen Perencanaan maupun Penganggaran.
RENCANA TINDAK LANJUT
P E R M A S A L A H A N
13
UPDATE LAPORAN TPPS SULTRA TAHUN 2022
NO PROVINSI
KABUPATEN/KOTA STATUS UNGGAH LAPORAN TPPS
NO
KODE
WILAYAH
NAMA SEMESTER 1 SEMESTER 2
SULAWESI TENGGARA 1 1
1 74.01 KOLAKA 1 0
2 74.02 KONAWE 1 0
3 74.03 MUNA 1 0
4 74.04 BUTON 1 1
5 74.05 KONAWE SELATAN 1 0
6 74.06 BOMBANA 1 1
7 74.07 WAKATOBI 1 1
8 74.08 KOLAKA UTARA 1 1
9 74.09 KONAWE UTARA 1 1
10 74.10 BUTON UTARA 1 1
11 74.11 KOLAKA TIMUR 1 1
12 74.12 KONAWE KEPULAUAN 1 0
13 74.13 MUNA BARAT 1 0
14 74.14 BUTON TENGAH 1 0
15 74.15 BUTON SELATAN 1 1
16 74.71 KENDARI 1 0
17 74.72 BAU BAU 1 1
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2021
TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Pasal 9
Audit kasus Stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(3) huruf e bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus
Stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.
Pasal 8
(1) Dalam pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, disusun rencana aksi nasional melalui
pendekatan keluarga berisiko Stunting.
(3) Rencana aksi nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas kegiatan
prioritas yang paling sedikit mencakup:
a. penyediaan data keluarga berisiko Stunting;
b. pendampingan keluarga berisiko Stunting;
c. pendampingan semua calon pengantin /calon Pasangan Usia Subur (PUS);
d. surveilans keluarga berisiko Stunting; dan
e. audit kasus Stunting.
Lampiran B, Pilar 5: Penguatan & pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi
Kegiatan Keluaran
(output)
Target & Tahun Pencapaian Penanggung jawab K/L/Pihak Pendukung
a. melakukan penguatan
sistem Pemantauan dan
Evaluasi terpadu
Percepatan Penurunan
Stunting
8. Terselenggaranya audit
anak berusia dibawah dua
tahun
Target: 50%
Tahun 2024
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Kementerian Kesehatan,
Pemerintah Daerah provinsi
dan pemangku kepentingan
4INDIKATOR AUDIT KASUS
STUNTING
PERATURAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12
TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING INDONESIA
TAHUN 2021-2024
Evaluasi capaian 4 indicator Audit Kasus Stunting 2022
No. INDIKATOR
TARGET
CAPAIAN
INDIKATOR 2022
SUMBER
DATA
CAPAIAN
KINERJA
UNIT
PENGAMPU
2022 2023 2024
1.
Persentase kab/kota yang memiliki tim audit
Stunting.
100 100 100 92.2% Ditbalnak Sangat Baik Ditbalnak
2.
Persentase pelaksanaan audit kasus Stunting
dan manajemen pendampingan keluarga 2
kali dalam setahun.
100 100 100 73.09% SIPASTI Cukup Baik Ditbalnak
3.
Persentase diseminasi hasil audit kasus
Stunting dan manajemen pendampingan
keluarga 2 kali dalam setahun.
100 100 100 73.09% SIPASTI Cukup Baik Ditbalnak
4.
Persentase tindak lanjut hasil audit kasus
Stunting dan manajemen pendampingan
keluarga 2 kali dalam setahun.
100 100 100 73.09% SIPASTI Cukup Baik Ditbalnak
Keterangan:
Sangat baik (>=90%)
Baik (80-89%)
Cukup (70-79%)
Kurang (<70%)
0,00
52,17
60,00
79,31
78,57
81,82
80,00
80,00
85,71
85,71
92,02
90,91
90,91
90,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
94,12
110,00
131,82
0,00 50,00
Sumber: DITBALNAK & SIPASTI
100,00 150,00
NTT
NTB
Papbar
Malut
Sulbar
Gorontalo
Sulsel
Sulteng
Kaltara
Kaltim
Kalsel
Bali
Banten
Jatim
Jateng
Jabar
Babel
Sumsel
Riau
Sumbar
Sultra
Nasional
Maluku
Jambi
Bengkulu
Kalteng
Kepri
Sumut
DIY
Lampung
Papua
Kalbar
Sulut
Aceh
DKI
% kab/kota yang memiliki
tim audit Stunting.
0,00
0,00
24,14
30,77
30,77
30,00
50,00
54,55
59,09
57,14
65,22
64,29
70,00
73,09
72,73
81,48
80,00
78,57
75,76
75,00
88,24
97,37
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
Sumsel
Riau
Sumbar
Jatim
Sultra
Jabar
Kaltim
Kalteng
Sumut
Sulsel
Nasional
Jambi
NTB
Aceh
Kalbar
NTT
Kepri
Maluku
Sulbar
Papbar
Sulteng
Bengkulu
Papua
Gorontalo
DKI
Malut
Sulut
Kaltara
Kalsel
Bali
Banten
DIY
Jateng
Babel
% diseminasi hasil audit kasus
Stunting dan manajemen
pendampingan keluarga 2 kali dalam
setahun.
0,00
0,00
24,14
30,77
30,77
30,00
50,00
54,55
59,09
57,14
65,22
64,29
70,00
73,09
72,73
75,00
81,48
80,00
78,57
75,76
88,24
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
97,37
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
Jatim
Sultra
Jabar
Kaltim
Kalteng
Sumut
Sulsel
Nasional
Jambi
NTB
Aceh
Kalbar
NTT
Kepri
Maluku
Sulbar
Papbar
Sulteng
Bengkulu
Papua
Gorontalo
DKI
100,00 Sumbar
Sumsel
Riau
100,00 Lampung
Malut
Sulut
Kaltara
Kalsel
Bali
Banten
DIY
Jateng
Babel
% tindak lanjut hasil audit kasus
Stunting dan manajemen
pendampingan keluarga 2 kali dalam
setahun.
0,00
0,00
24,14
30,77
30,77
30,00
50,00
54,55
59,09
57,14
65,22
64,29
70,00
73,09
72,73
75,00
81,48
80,00
78,57
75,76
88,24
100,00
100,00
100,00
97,37
100,00 Lampung
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
Malut
Sulut
Kaltara
Kalsel
Bali
Banten
DIY
Jateng
Babel
Lampun
g
Sumsel
Riau
Sumbar
Jatim
Sultra
Jabar
Kaltim
Kalteng
Sumut
Sulsel
Nasional
Jambi
NTB
Aceh
Kalbar
NTT
Kepri
Maluku
Sulbar
Papbar
Sulteng
Bengkulu
Papua
Gorontal
o
DKI
% pelaksanaan audit kasus Stunting &
manajemen pendampingan keluarga
2 kali dalam setahun.
NO Provinsi
PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI Persentase
Volume
Persentase
Anggaran
Volume Jumlah Anggaran Volume Jumlah Anggaran
1 ACEH 55 985.729.147 32 852.637.500 58% 86%
2 BALI 60 402.425.500 17 271.805.050 28% 68%
3 BANGKA BELITUNG 15 280.000.000 7 180.350.000 47% 64%
4 BANTEN 412 629.544.000 409 345.164.000 99% 55%
5 BENGKULU 24 400.000.000 10 304.351.950 42% 76%
6 D.I. YOGYAKARTA 17 342.200.000 12 336.711.500 71% 98%
7 DKI JAKARTA 12 240.000.000 12 231.120.000 100% 96%
8 GORONTALO 24 236.444.000 7 195.369.050 - 83%
9 JAMBI 460 425.369.000 165 334.856.100 36% 79%
10 JAWA BARAT 72 1.385.520.000 41 964.629.600 57% 70%
11 JAWA TENGAH 147 1.373.098.000 322 1.216.773.270 219% 89%
12 JAWA TIMUR 5.485 3.019.725.500 75 2.408.320.450 1% 80%
13 KALIMANTAN BARAT 51 559.999.737 13 487.873.439 25% 87%
14 KALIMANTAN SELATAN 51 666.700.000 17 341.605.500 33% 51%
15 KALIMANTAN TENGAH 48 559.999.800 27 394.927.540 56% 71%
16 KALIMANTAN UTARA 27 286.500.000 5 102.835.000 19% 36%
17 KALIMATAN TIMUR 36 411.824.000 19 353.986.350 53% 86%
Realisasi DAK Non Fisik Audit Kasus Stunting 2022 (1)
Sumber: Morena diakses 16 Jan 2023
NO Provinsi
PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI Persentase
Volume
Persentase
Anggaran
Volume Jumlah Anggaran Volume Jumlah Anggaran
18 KEPULAUAN RIAU 22 286.896.000 14 197.067.000 64% 69%
19 LAMPUNG 290 600.800.000 114 460.409.800 39% 77%
20 MALUKU 69 439.148.000 20 289.096.000 29% 66%
21 MALUKU UTARA 28 400.000.000 12 373.074.000 43% 93%
22 NUSA TENGGARA BARAT 53 1.157.785.000 44 899.064.400 83% 78%
23 NUSA TENGGARA TIMUR 736 933.095.000 686 574.194.250 93% 62%
24 PAPUA 69 1.640.360.000 28 968.060.000 41% 59%
25 PAPUA BARAT 39 520.000.000 30 460.000.000 77% 88%
26 RIAU 38 764.930.000 24 559.490.000 63% 73%
27 SULAWESI BARAT 42 401.009.994 32 283.897.600 76% 71%
28 SULAWESI SELATAN 140 1.227.876.000 105 1.175.318.000 75% 96%
29 SULAWESI TENGAH 2.862 503.372.000 35 470.907.250 1% 94%
30 SULAWESI TENGGARA 64 672.593.500 40 603.323.611 63% 90%
31 SULAWESI UTARA 205 587.349.960 10 337.964.600 5% 58%
32 SUMATERA BARAT 312 760.000.000 30 567.221.925 10% 75%
33 SUMATERA SELATAN 230 676.200.000 217 530.776.800 94% 78%
34 SUMATERA UTARA 513 1.259.613.540 449 834.584.864 88% 66%
NASIONAL 12.708 25.036.107.678 3.080 18.907.766.399 24% 76%
Realisasi DAK Non Fisik Audit Kasus Stunting 2022 (1)
Sumber: Morena diakses 16 Jan 2023
36%
51%
55%
58%
59%
62%
64%
66%
66%
68%
69%
70%
71%
71%
73%
75%
76%
77%
76%
78%
78%
80%
79%
83%
86%
87%
86%
89%
88%
90%
93%
94%
96%
96%
98%
0% 20% 40% 60% 80%
Sumber: Morena diakses 16 Jan 2023
100% 120%
D.I. YOGYAKARTA
DKI JAKARTA
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH
MALUKU UTARA
SULAWESI TENGGARA
JAWA TENGAH
PAPUA BARAT
KALIMANTAN BARAT
ACEH
KALIMATAN TIMUR
GORONTALO
JAWA TIMUR
JAMBI
SUMATERA SELATAN
NUSA TENGGARA BARAT
LAMPUNG
BENGKULU
NASIONAL
SUMATERA BARAT
RIAU
SULAWESI BARAT
KALIMANTAN TENGAH
JAWA BARAT
KEPULAUAN RIAU
BALI
SUMATERA UTARA
MALUKU
BANGKA BELITUNG
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
SULAWESI UTARA
BANTEN
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN UTARA
% Realisasi anggaran AKS berdasarkan provinsi, 2022
Pembentukan Tim Audit Kasus
Stunting
1.
2. Pelaksanaan audit & manajemen
pendampingan
1. Identifikasi & seleksi kasus
Berbasis risiko pada kelompok
sasaran dan kasus
baduta/balita stunting
Kelompok sasaran:
a. Calon pengantin/remaja
b. Ibu hamil
c. Ibu nifas
d. Baduta/Balita
2. Kajian dan Rencana Tindak Lanjut
Diseminasi Audit Kasus Stunting
3.
1. Diseminasi regular: 2 kali setahun
2. Diseminasi sesuai kebutuhan
(tele-konsultasi)
Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
(RTL) Audit Kasus Stunting
4.
1. Evaluasi RTL: Segera & terencana
2. Evaluasi perubahan status risiko kasus
audit stunting (setiap bulan/sesuai
rekomendasi)
Perbaikan mutu pelayanan untuk pencegahan/
Penanganan risiko stunting yang serupa
Terdiri dari unsur OPD KB, Dinkes, RSUD,
Tim Pakar dan Tim Teknis
3. Pelaporan ke TPPS Provinsi
Output kegiatan
1. Surat Keputusan Wakil
Bupati/Wakil Walikota
2. Surat pernyataan komitmen
yang ditandatangani oleh tim
audit kasus stunting
1. Kasus stunting yang
layak diaudit
2. Kertas kerja audit yang
terisi sesuai dengan jumlah
kasus;
3. Rencana Tindak Lanjut yang
disetujui Wakil
Bupati/Wakil Walikota.
1. Terselenggaranya
diseminasi
2. Laporan Audit Kasus
Stunting
1. Terselenggaranya rencana
tindak lanjut sesuai
penanggungjawab;
2. Perubahan status risiko
kasus audit stunting
4 Langkah &
output audit
kasus stunting
Audit kasus stunting
adalah identifikasi risiko
dan penyebab risiko pada
kelompok sasaran
berbasis surveilans rutin
atau sumber data lainnya
(Per BKKBN 13/2022).
Sumber: Buku saku AKS, 2022
MODEL PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2022
No Kabupaten/Kota Jml
Tahapan
Rincian Tahapan
1 Kota
Kendari
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
2 Kab. Konawe
Selatan
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
3 Kab. Bombana 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
4 Kab. Konawe 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
No Kabupaten/
Kota
Jml
Tahapan
Rincian Tahapan
5 Kab.
Konawe
Utara
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
6 Kab.
Konawe
Kepulauan
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
7 Kab. Kolaka
Timur
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
MODEL PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2022
No Kabupaten/Kota Jml
Tahapan
Rincian Tahapan
8 Kab.
Kolaka
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
9 Kab. Kolaka Utara 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
10 Kab. Muna 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
11 Kab. Muna Barat 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
No Kabupaten/
Kota
Jml
Tahapan
Rincian Tahapan
12 Kab. Buton
Utara
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
13 Kab. Buton
Tengah
4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
14 Kab. Buton 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen
Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
MODEL PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2022
No Kabupaten/Kota Jml
Tahapan
Rincian Tahapan
15 Kota Bau-Bau 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
16 Kab. Buton Selatan 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
17 Kab. Wakatobi 4 1. Pembentukan Tim AKS
2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan
3. Diseminasi AKS
4. Evaluasi RTL AKS
B E R E N C A N A I T U K E R E N
4 Kertas Kerja
Audit Kasus
Stunting
16
Kertas Kerja Catin Kertas Kerja Ibu Hamil
Kertas Kerja Ibu
Nifas/Menyusui
Kertas Kerja Balita
https://public.tableau.com/app/profile/kodrat/viz/sipasti-simul/DBAKS?publish=yes
DASHBOARD SIPASTI
untuk mengukur kinerja AKS
(sedang diusulkan mekanisme RR tahun 2023 ke Pusat Pengendali Data)
PERAN SATGAS SECARA UMUMDALAM AUDIT KASUS STUNTING DI 17 KAB/KOTA PROV.
SULTRA
Pembentukan SK AKS Identifikasi Kasus Diseminasi Rencana Tindak Lanjut
SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA
Koordinasi
a. SATGAS provinsi membuat
grup whatsapp dengan beberapa
tim terkait pembentukan SK Tim
AKS
a. SATGAS Kab/kota
berkoordinasi dengan OPD KB,
Dinkes, PLKB, Camat dan Kepala
Puskesmas dan TPK dalam
menentukan Tim AKS
a. Satgas provinsi berkoordinasi
dengan Satgas kab/kota terkait
dengan kelompok sasaran AKS
a.SATGAS kab/kota berkoordinasi
dengan tim Teknis terkait
pengambilan data sasaran kasus
audit (PK21 verval, EPPGBM,
Elsimil Semoga Beres)
a. Melakukan diskusi
dengan satgas pusat
pada saat rekonsiliasi
terkait rencana
pelaksanaan AKS dan
keterlibatan Kab /Kota
dalam coaching aks
a. SATGAS kab/kota
berkoordinasi dengan OPD
KB terkait Jadwal
pelaksanaan Diseminasi
a. SATGAS Provinsi memantau
dan mengevaluasi Rencana
Tindak Lanjut dari Pelaksanaan
AKS
a. SATGAS kab/kota
mengawal pelaksanaan
rencana tindak lanjut
dilaksanakan oleh Dinas
terkait
b. SATGAS Provinsi membagikan
beberapa contoh SK Tim AKS yang
selanjutnya dipelajari Bersama.
b. SATGAS Kab/kota berkoordinasi
dengan OPD dalam membuat
Template SK Tim AKS
b. Satgas provinsi berdiskusi
mengenai sumber data
pengambilan kasus AKS
b. SATGAS kab/kota berkoordinasi
dengan tim teknis AKS terkait
dengan pengisian kertas kerja AKS
b. SATGAS Provinsi
berkoordinasi dengan
SATGAS Kab/kota terkait
pelaksanaan teknis
Diseminasi AKS
b. Bersama dengan SATGAS
provinsi, OPD KB dan Tim AKS
melakukan pertemuan rutin
membahas persiapan
diseminasi AKS
b. Melakukan pertemuan
dengan Bupati dan OPD KB
terkait pelaksanaan RTL AKS
c. SATGAS Provinsi
berkoordinasi dengan
Kaper terkait jadwal
pelaksanaan AKS
Fasilitasi
a. SATGAS provinsi berkoordinasi
dengan TA untuk bertemu
dengan OPD KB untuk membetuk
SK AKS
a. SATGAS Provinsi memberikan
bimbingan teknis AKS dalam
penentuan Kasus AKS
a. SATGAS kab/kota turun
langsung ke lapangan dalam
mengawal penentuan kasus
sasaran Bersama dengan Tim
Teknis AKS
a. Melakukan
pertemuan untuk
mengajukan
permohonan fasilitasi
pelaksanaan AKS
dengan Bupati
a. SATGAS kab/kota
memberikan bimbingan
teknis kepada OPD KB terkait
pelaksanaan teknis
diseminasi AKS
a. Melakukan pertemuan
untuk mengajukan
permohonan fasilitasi
pelaksanaan AKS dengan
Bupati
b. SATGAS Provinsi membuat janji
bertemu dengan OPD KB dan Tim
Pakar terkait pembentukan Tim
AKS
b. Memfasilitasi pertemuan Tim
AKS dalam menentukan sasaran
kasus yang diaudit.
b. Memberikan
Pendampingan bagi
SATGAS kab/kota terkait
pelaksanaan Diseminasi
b. SATGAS kab/kota
berkoordinasi dengan OPD KB
terkait materi paparan Kasus
AKS
c. SATGAS Provinsi dan TA
melakukan zoom meeting terkait
persiapan AKS
Penguatan
a. SATGAS Provinsi
Melakukan pendampingan
dengan Kaper BKKBN
Provinsi terkait rencana
pembentukan SK Tim AKS
di tk. Kab/kota
TA kab/kota memberikan
pendampingan kepada OPD KB
terkait pemilihan tim Pakar
TA memberikan Pendampingan
terhadap tim teknis AKS dalam
mengisi kertas kerja AKS dan
menentukan kasus yang akan
diaudit
SATGAS Provinsi
memberikan penguatan
kepada TA dalam
pelaksanaan Diseminasi
AKS
TA memberikan
pendampingan kepada OPD
KB untuk mengupload
Morena
Pembelajaran AKS 2022 (1)
No Tahapan Pembelajaran
1. Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting 1. Mengupayakan tenaga ahli yang berdomisili di kab/kota setempat atau yang terdekat
2. Fasilitasi ketersediaan dan korespondensi tenaga ahli oleh pengurus pusat/provinsi organisasi profesi:
IDAI, POGI, HIMPSI dan AIPGI/PERSAGI
2. Pelaksanaan audit & manajemen
pendampingan
a. Identifikasi & seleksi kasus Pembelajaran berharga: Dilakukan berbagi pakai data antara Dinas KB (elsimil, PK, SIGA) dan Dinkes (e
ppgbm) dan dinas lain terkait sehingga meningkatkan utilisasi data surveilans rutin.
b. Kajian & RTL KAJIAN:
Kertas kerja audit digunakan sebagai instrumen penilaian risiko kelompok sasaran/auditee.
Kajian pakar ditambah dengan pemeriksaan lanjut sesuai SOP kepakaran baik melalui
telekonsultasi/visitasi/menerima rujukan yang menjadi pelengkap kertas kerja audit.
RTL: Disusun oleh tim berdasarkan rekomendasi pakar dalam bentuk kegiatan dengan pemetaan sifat kegiatan
(terencana/segera), indicator keberhasilan, PJ, sumber dana dan waktu penyelesaian.
Pembelajaran berharga: Koordinasi berlapis sampai akar rumput antara Dinas KB dan Dinkes, Puskesmas,
PKB/PLKB, kader posyandu/TPK dalam kajian dan RTL AKS.
No Tahapan Pembelajaran
3. Diseminasi Dilakukan dalam 3 bentuk diseminasi dengan tetap menjaga kerahasiaan data individu:
1. Regular 2 kali sesuai siklus audit kasus stunting;
2. Sesuai kebutuhan; dan
3. Pelaporan kegiatan
Pembelajaran berharga:
1. Pelibatan tenaga lini lapangan dalam diseminasi memberikan pengakuan pentingnya menjaga kualitas
data surveilans rutin
2. Keterlibatan aktif pemangku kepentingan untuk berkontribusi dalam intervensi auditee melalui program
BAAS: dunia usaha, BUMDES, filantropi, individu, badan amil, TNI/POLRI
3. Peningkatan kapasitas kader & pengelola program dalam pendampingan auditee yang langsung
dibimbing oleh pakar
4. Evaluasi Rencana
Tindak Lanjut (RTL)
Audit Kasus Stunting
Evaluasi dilakukan terhadap RTL dan perubahan status risiko auditee
Pembelajaran berharga:
Penggunaan surveilans rutin dan kertas kerja audit memungkinkan evaluasi RTL terhadap auditee dilakukan
oleh kader, pengelola program bersama pakar.
Pembelajaran AKS 2022 (2)
KALENDER PETIK AKSI 2023 :
TINGKAT PUSAT & PROVINSI 2023-JAN 2024
Mar Aprl Mei Juni Juli Ags Sept Okt
2023:
Pra Kick Off (16 Jan) &
KICK OFF (18 Jan)
Penyusunan kriteria
praktik baik.
Koordinasi system R/R
ke Pusat Pengendali
Data
Jan Feb
1. Penyampaian
umpan balik SM 1
2. Penyusunan
ringkasan
eksekutif
pelaksanaan audit
kasus stunting
SM1
3. Penetapan kab/kota
TERBAIK PETIK AKSI
SIKLUS 1
Nov Des
1. Penyampaian
umpan balik SM
2
2. Penyusunan
ringkasan
eksekutif
pelaksanaan
audit kasus
stunting SM2
3. Diseminasi
PETIK AKSI IV
(3-4 kab/kota
terpilih)
2024:
1. Penyampaian umpan balik tahun 2023
2. Penetapan kab/kota TERBAIK PETIK AKSI SIKLUS 2,
2023
Dijadualkan 4 kali diseminasi praktik baik
(12-16 kab/kota)
Mengusulkan dan
menilai praktik
baik AKS kab/kota
Diseminasi
PETIK AKSI I
(3-4 kab/kota
terpilih)
Diseminasi
PETIK AKSI III
(3-4 kab/kota
terpilih)
Mengusulkan
dan menilai
praktik baik
AKS kab/kota
Diseminasi
PETIK AKSI II
(3-4 kab/kota
terpilih)
KALENDER AUDIT KASUS STUNTING:
TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2023
Jan Feb Juli Ags Sept Okt Nov Des
1. Konsolidasi tim
AKS dan
perencanaan
agenda kegiatan
(time line)
2. Identifikasi &
seleksi kasus
audit
3. Melakukan
kajian &
menyusun RTL
4. Diseminasi RTL
1. Pemberian intervensi dan pendampingan auditee AKS siklus 1 (jika
diperlukan)
2. Pemberian intervensi dan pendampingan auditee siklus 2
1. Evaluasi RTL
2.Diseminasi:
Penyusunan
laporan siklus 2
1. Konsolidasi tim
AKS dan
perencanaan
agenda kegiatan
(time line)
2. Identifikasi &
seleksi kasus
audit
3. Melakukan
kajian &
menyusun RTL
4. Diseminasi RTL
Pemberian intervensi dan pendampingan auditee
siklus 1
Mar Aprl Mei Juni
1. Evaluasi RTL
2.Diseminasi:
Penyusunan
laporan siklus 1
33
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilKerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilyusup firmawan
 
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
kader pembangunan manusia
kader pembangunan manusiakader pembangunan manusia
kader pembangunan manusiarrahmad_14
 
PELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptx
PELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptxPELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptx
PELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptxniakurniawati64
 
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptxPPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptxRimaAmalia14
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxsiti romlah
 
PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...
PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...
PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...DwiAritaAfuaniyah1
 
FISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptxFISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptxNormanDelVano1
 
RENCANA AKSI BELA NEGARA.docx
RENCANA AKSI BELA NEGARA.docxRENCANA AKSI BELA NEGARA.docx
RENCANA AKSI BELA NEGARA.docxyuliana141786
 
Kerangka acuan kegiatan bpb
Kerangka acuan kegiatan bpbKerangka acuan kegiatan bpb
Kerangka acuan kegiatan bpbyusup firmawan
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekyusup firmawan
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten TorajaRancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Torajatemanna #LABEDDU
 
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematri
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematriKerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematri
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematriyusup firmawan
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
Orientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanOrientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanK'Is Uba Adam
 
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduMateri 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduManji Lala
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docRUMI83
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxukmtgpriok
 
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.docMargiYuwono1
 

What's hot (20)

Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilKerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
 
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
kader pembangunan manusia
kader pembangunan manusiakader pembangunan manusia
kader pembangunan manusia
 
PELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptx
PELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptxPELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptx
PELAPORAN INDIKATOR POSYANDU AKTIF_24052023 (1).pptx
 
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptxPPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
PPT Kabid Kesmas Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan-1.pptx
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
 
PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...
PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...
PMK No. 42 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisi...
 
FISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptxFISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptx
 
RENCANA AKSI BELA NEGARA.docx
RENCANA AKSI BELA NEGARA.docxRENCANA AKSI BELA NEGARA.docx
RENCANA AKSI BELA NEGARA.docx
 
Kerangka acuan kegiatan bpb
Kerangka acuan kegiatan bpbKerangka acuan kegiatan bpb
Kerangka acuan kegiatan bpb
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten TorajaRancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
Rancangan aktualisasi ganesha Latsar CPNS 2019 Kabupaten Toraja
 
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematri
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematriKerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematri
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada rematri
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
Orientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanOrientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatan
 
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduMateri 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
 
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
 

Similar to KONVERGENSI STUNTING

Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...athyka1
 
PAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
PAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMURPAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
PAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMURAnas Kusut
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaTV Desa
 
Konvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxKonvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxAminmuhtada
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingArhanRegar1
 
Paparan KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020
Paparan  KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020Paparan  KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020
Paparan KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020Anas Kusut
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanadee49
 
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptxBAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptxHotmaLasmaria
 
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASPAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASAnas Kusut
 
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfDana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfHaetamiHA
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfHerman673394
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingTV Desa
 
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptxPromkesBuduranSidoar
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengahkhoiril anwar
 
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.pptPeran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.pptPuskesmasBeji1
 
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxPaparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxaparaturpemdes
 
BAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptx
BAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptxBAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptx
BAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptxberesdigitaltec
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018vie akbar
 

Similar to KONVERGENSI STUNTING (20)

Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
 
PAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
PAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMURPAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
PAPARAN KP2S KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
 
Konvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxKonvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptx
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
 
Paparan KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020
Paparan  KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020Paparan  KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020
Paparan KP2S BARITO SELATAN 16 SEPTEMBER 2020
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
 
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptxBAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
 
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASPAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
 
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfDana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
 
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.pptPeran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
Peran Desa dalam Penanganan Stunting Terintegrasi REMBUK STUNTING 2022 edit.ppt
 
Kampung kb wonosobo
Kampung kb wonosoboKampung kb wonosobo
Kampung kb wonosobo
 
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptxRPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
 
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxPaparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
 
BAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptx
BAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptxBAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptx
BAHAN-kawasan-kota-banda-aceh-MISRIANI.pptx
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
 

Recently uploaded

kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 

Recently uploaded (10)

kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 

KONVERGENSI STUNTING

  • 1. Kendari, 03 Maret 2023 Hans A. Rompas, SH., M.A.P. Program Manager Bid. Data, Pemantauan & Evaluasi
  • 3. 3 Kerangka Pikir Penyebab Terjadinya Stunting Sebagai Dasar Integrasi Intervensi • Jika tidak diselesaikan dengan baik, stunting akan menjadi permasalahan lintas generasi • Penyebab stunting sangat kompleks baik langsung maupun tidak langsung. • Memerlukan intervensi lintas sektor: spesifik dan sensitif • Setiap intervensi memiliki kontribusi dalam penurunan stunting. SPESIFIK SENSITIF Dibutuhkan upaya yang terintegrasi dalam penurunan stunting Sosiokultur, ekonomi, politik Finansial, SDM, kemampuan fisik & sosial Akses rumah tangga pada sumber daya: tempat tinggal, edukasi, kepekerjaan, pendapatan & teknologi Rumah tangga rawan pangan Pola asuh tidak tepat Akses yankes & lingkungan tidak adekuat Akses tidak adekuat Penyakit infeksi Malnutrisi pada ibu dan anak Immediate Causes Underlying Causes Basic Causes Sumber: Unicef, 1991
  • 4. 4 Pentingnya Konvergensi Intervensi pada Rumah Tangga 1.000 HPK Rumah Tangga 1.000 HPK Pengasuhan Pemantauan Pertumbuhan Imunisasi Air Bersih & Sanitasi PAUD BPNT P2L Promosi & Konseling Menyusui Tata Laksana Gizi Buruk PKH Manajemen Terpadu Balita Sakit Suplementasi Gizi (Makro & Mikronutrien) Konvergensi adalah upaya untuk memastikan seluruh intervensi penurunan stunting sampai pada target sasaran 1 2 Sinkronisasi lokasi prioritas Rumah tangga 1.000 HPK
  • 5. Lokasi Fokus Percepatan Penurunan Stunting 2018 – 2024 LOKASI FOKUS STUNTING • Lokasi fokus sebagai acuan bagi K/L dan pemangku kepentingan dalam memprioritaskan lokasi pelaksanaan program/kegiatannya. • Kriteria pemilihan lokasi fokus: 1. Jumlah balita stunting 2. Prevalensi stunting 3. Tingkat kemiskinan 4. Daerah dengan komitmen & praktik baik 5. Pemerataan lokus di tiap provinsi Untuk mempercepat penurunan stunting, mulai tahun 2022 seluruh kab/kota akan menjadi lokus percepatan penurunan stunting SEBARAN LOKUS STUNTING 2018 - 2021 2020 260 kab/kota 2021 360 kab/kota 2022 514 kab/kota 2023 514 kab/kota 2024 514 kab/kota 2019 160 kab/kota 2018 100 kab/kota
  • 6. Koordinasi dan Integrasi Multisektor dan Multipihak Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor melibatkan seluruh stakeholders secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, hingga tingkat desa. Pendekatan Multi-sektor “tidak terbatas pada sektor kesehatan” Kesehatan dan Gizi Intervensi Terintegrasi Ketahanan Pangan Air Minum dan Sanitasi Perlindungan Sosial Pengasuhan dan PAUD Pendekatan Multi-pihak “melibatkan sektor non-pemerintah” Integrasi, sinkronisasi, intervensi, mobilisasi, pemantauan 25 K/L SUN Focal Point 11 agencies Dukungan teknis, studi, piloting 40 instansi Gizi karyawan, edukasi, CSR 34 organisasi Edukasi, pelatihan, pemantauan 22 Univ & 15 Orprov Penelitian, evidence- based, pengabdian masyarakat, pelatihan, pendampingan
  • 7. Konvergensi dan Integrasi di Daerah Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Pusat Provinsi & Kab/Kota Desa • 19 K/L berkontribusi dalam penurunan stunting. • Tagging tematik stunting dalam sistem perencanaan penganggaran (KRISNA & RKA K/L) • 8 Aksi Integrasi • Internalisasi kegiatan ke dalam dokumen perencanaan dan anggaran. • Menyasar rumah tangga dengan ibu hamil & baduta (1.000 HPK) • Pemanfaatan Dana Desa Konvergensi adalah upaya untuk memastikan seluruh intervensi penurunan stunting sampai pada target sasaran. PIC: BAPPEDA PIC: BAPPEDA PIC: Sekda PIC: BPMD PIC: BAPPEDA PIC: Dinkes PIC: Sekda & BAPPEDA PIC: BPMD 8 Aksi Integrasi di Tingkat Kab/Kota “Merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi dalam penurunan stunting”
  • 8. 2019 KAB. BUTON KAB. KOLAKA 2020 2021 2022-2023 KAB. KOLAKA TIMUR KAB. BUTON SELATAN KAB. MUNA KAB. WAKATOBI KAB. BUTON KAB. KOLAKA KAB. KOLAKA TIMUR KAB. BUTON SELATAN KAB. MUNA KAB. WAKATOBI KAB. BUTON KAB. KOLAKA KAB. Konawe Kepulauan
  • 9. Peningkatan akses dan mutu pelayaan kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat  Strategi:  Mendorong seluruh persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan  Penajaman Intervensi Stunting secara terintegrasi  Perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL)  Meningkatkan ketahanan pangan melalui Pemanfaatan Pekarangan Peningkatan Layanan Akses Air Bersih dan Sanitasi Strategi: Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur dasar di seluruh wilayah melalui peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih 1. Pembentukan Kader “Kepo” pada Posyandu di Kabupaten Buton. 2. Khutbah Jum’at versi Stunting di Kabupaten Kolaka. 3. PMT berbahan dasar Pangan Lokal berupa makanan olahan dari Tumbuhan Kelor oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Muna. 4. Branding Mobil Dinas dengan Stiker Cegah Stunting di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Muna. 5. Pemberian Penghargaan kepada Kepala Desa yang mengalokasikan Dana Desa tertinggi untuk upaya Penurunan Stunting di Kabupaten Buton Utara. 6. Program Sekolah Gizi di Kabupaten Buton Selatan.
  • 10. 01 1. Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat 2. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan 3. Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan Dinas Kesehatan DUKUNGAN PROGRAM PERENGKAT DAERAH DALAM HAL KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING PROV. SULTRA 02 1. Program perlindungan perempuan 2. Program peningkatan kualitas keluarga 3. Program pemenuhan hak anak (pha) 4. program perlindungan khusus anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 03 1. Program perlindungan dan bantuan sosial 2. Program Pemberdayaan Sosial 3. Program penanganan bencana Dinas Sosial 04 1. Program pemberdayaan lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan masyarakat hukum adat 2. Program peningkatan Kerjasama desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1. Program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum – spm 2. Program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah – spm 3. Program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 05 05 1. Program Kawasan Permukiman 2. Program Pengembangan Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 06
  • 11. 04 1. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan Masyarakat 2. Program pengawasan keamanan pangan 3. Program Penanganan Kerawanan Pangan 4. Program pengelolaan sumber Daya ekonomi untuk Kedaulatan dan kemandirian Pangan Dinas Ketahanan Pangan 08 1. Program pengelolaan perikanan tangkap 2. Program pengelolaan perikanan budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan 09 PROGRAM PENCATATAN SIPIL Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10 1. Program pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian 2. Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian Dinas Pertanian Program Pengelolaan Pendidikan:  Pengelolaan Pendidikan Khusus  Pengelolaan Pendidikan Sekolah Kejuruan  Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 11 05 Program pengelolaan informasi dan pelayanan publik Kominfo 12 1. Program penggunaan dan Pemasaran produk dalam Negeri 2. Program standardisasi dan Perlindungan konsumen Disperindag 13
  • 12. 1. Tingkat Kemiskinan masih tinggi dan berpengaruh terhadap perilaku dan pola asuh yang kurang baik; 2. Belum ada peraturan gubernur terkait percepatan penurunan stunting; 3. Komunikasi Perubahan Perilaku yang belum maksimal 4. Masih kurangnya komitmen kepala daerah kabupaten/kota dalam mendukung percepatan penurunan stunting; 5. Rencana Program Kegiatan dalam Aksi Konvergensi belum seluruhnya terintegrasi sehingga sasaran prioritas masih bersifat sektoral; 6. Kesenjangan data E-PPGBM Dinas Kesehatan dan hasil Survey Status Gizi Balita Indonesia. 1. Mendorong Optimalisasi kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi dan Kabupaten/Kota; 2. Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Stunting, yang selanjutnya akan ditetapkan menjadi Peraturan Gubernur, RAD akan menjadi pedoman dalam percepatan penurunan stunting; 3. Mendorong penyusunan regulasi kepala daerah kabupaten/kota dalam rangka percepatan penurunan stunting; 4. Koordinasi dan Fasilitasi dalam rangka Bimtek Aksi Konvergensi bagi 17 kabupaten/kota di Sultra; 5. Mendorong kabupaten/kota untuk Optimalisasi kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) di daerah melalui dana Desa; 6. Mendorong koordinasi Lintas Sektor dalam penanganan intervensi Spesifik dan Sensitif melalui TPPS kabupaten/kota dan provinsi; 7. Membangun komitmen para Kepala OPD yang terkait dengan upaya percepatan penurunan stunting; 8. Mengawal dan memastikan bahwa program/kegiatan Percepatan Penurunan Stunting tertuang di dalam Dokumen Perencanaan maupun Penganggaran. RENCANA TINDAK LANJUT P E R M A S A L A H A N
  • 13. 13 UPDATE LAPORAN TPPS SULTRA TAHUN 2022 NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA STATUS UNGGAH LAPORAN TPPS NO KODE WILAYAH NAMA SEMESTER 1 SEMESTER 2 SULAWESI TENGGARA 1 1 1 74.01 KOLAKA 1 0 2 74.02 KONAWE 1 0 3 74.03 MUNA 1 0 4 74.04 BUTON 1 1 5 74.05 KONAWE SELATAN 1 0 6 74.06 BOMBANA 1 1 7 74.07 WAKATOBI 1 1 8 74.08 KOLAKA UTARA 1 1 9 74.09 KONAWE UTARA 1 1 10 74.10 BUTON UTARA 1 1 11 74.11 KOLAKA TIMUR 1 1 12 74.12 KONAWE KEPULAUAN 1 0 13 74.13 MUNA BARAT 1 0 14 74.14 BUTON TENGAH 1 0 15 74.15 BUTON SELATAN 1 1 16 74.71 KENDARI 1 0 17 74.72 BAU BAU 1 1
  • 14.
  • 15. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2021 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Pasal 9 Audit kasus Stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf e bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus Stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa. Pasal 8 (1) Dalam pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga berisiko Stunting. (3) Rencana aksi nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas kegiatan prioritas yang paling sedikit mencakup: a. penyediaan data keluarga berisiko Stunting; b. pendampingan keluarga berisiko Stunting; c. pendampingan semua calon pengantin /calon Pasangan Usia Subur (PUS); d. surveilans keluarga berisiko Stunting; dan e. audit kasus Stunting. Lampiran B, Pilar 5: Penguatan & pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi Kegiatan Keluaran (output) Target & Tahun Pencapaian Penanggung jawab K/L/Pihak Pendukung a. melakukan penguatan sistem Pemantauan dan Evaluasi terpadu Percepatan Penurunan Stunting 8. Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun Target: 50% Tahun 2024 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah provinsi dan pemangku kepentingan
  • 16. 4INDIKATOR AUDIT KASUS STUNTING PERATURAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING INDONESIA TAHUN 2021-2024
  • 17. Evaluasi capaian 4 indicator Audit Kasus Stunting 2022 No. INDIKATOR TARGET CAPAIAN INDIKATOR 2022 SUMBER DATA CAPAIAN KINERJA UNIT PENGAMPU 2022 2023 2024 1. Persentase kab/kota yang memiliki tim audit Stunting. 100 100 100 92.2% Ditbalnak Sangat Baik Ditbalnak 2. Persentase pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. 100 100 100 73.09% SIPASTI Cukup Baik Ditbalnak 3. Persentase diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. 100 100 100 73.09% SIPASTI Cukup Baik Ditbalnak 4. Persentase tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. 100 100 100 73.09% SIPASTI Cukup Baik Ditbalnak Keterangan: Sangat baik (>=90%) Baik (80-89%) Cukup (70-79%) Kurang (<70%)
  • 18. 0,00 52,17 60,00 79,31 78,57 81,82 80,00 80,00 85,71 85,71 92,02 90,91 90,91 90,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 94,12 110,00 131,82 0,00 50,00 Sumber: DITBALNAK & SIPASTI 100,00 150,00 NTT NTB Papbar Malut Sulbar Gorontalo Sulsel Sulteng Kaltara Kaltim Kalsel Bali Banten Jatim Jateng Jabar Babel Sumsel Riau Sumbar Sultra Nasional Maluku Jambi Bengkulu Kalteng Kepri Sumut DIY Lampung Papua Kalbar Sulut Aceh DKI % kab/kota yang memiliki tim audit Stunting. 0,00 0,00 24,14 30,77 30,77 30,00 50,00 54,55 59,09 57,14 65,22 64,29 70,00 73,09 72,73 81,48 80,00 78,57 75,76 75,00 88,24 97,37 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 Sumsel Riau Sumbar Jatim Sultra Jabar Kaltim Kalteng Sumut Sulsel Nasional Jambi NTB Aceh Kalbar NTT Kepri Maluku Sulbar Papbar Sulteng Bengkulu Papua Gorontalo DKI Malut Sulut Kaltara Kalsel Bali Banten DIY Jateng Babel % diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. 0,00 0,00 24,14 30,77 30,77 30,00 50,00 54,55 59,09 57,14 65,22 64,29 70,00 73,09 72,73 75,00 81,48 80,00 78,57 75,76 88,24 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 97,37 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 Jatim Sultra Jabar Kaltim Kalteng Sumut Sulsel Nasional Jambi NTB Aceh Kalbar NTT Kepri Maluku Sulbar Papbar Sulteng Bengkulu Papua Gorontalo DKI 100,00 Sumbar Sumsel Riau 100,00 Lampung Malut Sulut Kaltara Kalsel Bali Banten DIY Jateng Babel % tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. 0,00 0,00 24,14 30,77 30,77 30,00 50,00 54,55 59,09 57,14 65,22 64,29 70,00 73,09 72,73 75,00 81,48 80,00 78,57 75,76 88,24 100,00 100,00 100,00 97,37 100,00 Lampung 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 Malut Sulut Kaltara Kalsel Bali Banten DIY Jateng Babel Lampun g Sumsel Riau Sumbar Jatim Sultra Jabar Kaltim Kalteng Sumut Sulsel Nasional Jambi NTB Aceh Kalbar NTT Kepri Maluku Sulbar Papbar Sulteng Bengkulu Papua Gorontal o DKI % pelaksanaan audit kasus Stunting & manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun.
  • 19. NO Provinsi PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI Persentase Volume Persentase Anggaran Volume Jumlah Anggaran Volume Jumlah Anggaran 1 ACEH 55 985.729.147 32 852.637.500 58% 86% 2 BALI 60 402.425.500 17 271.805.050 28% 68% 3 BANGKA BELITUNG 15 280.000.000 7 180.350.000 47% 64% 4 BANTEN 412 629.544.000 409 345.164.000 99% 55% 5 BENGKULU 24 400.000.000 10 304.351.950 42% 76% 6 D.I. YOGYAKARTA 17 342.200.000 12 336.711.500 71% 98% 7 DKI JAKARTA 12 240.000.000 12 231.120.000 100% 96% 8 GORONTALO 24 236.444.000 7 195.369.050 - 83% 9 JAMBI 460 425.369.000 165 334.856.100 36% 79% 10 JAWA BARAT 72 1.385.520.000 41 964.629.600 57% 70% 11 JAWA TENGAH 147 1.373.098.000 322 1.216.773.270 219% 89% 12 JAWA TIMUR 5.485 3.019.725.500 75 2.408.320.450 1% 80% 13 KALIMANTAN BARAT 51 559.999.737 13 487.873.439 25% 87% 14 KALIMANTAN SELATAN 51 666.700.000 17 341.605.500 33% 51% 15 KALIMANTAN TENGAH 48 559.999.800 27 394.927.540 56% 71% 16 KALIMANTAN UTARA 27 286.500.000 5 102.835.000 19% 36% 17 KALIMATAN TIMUR 36 411.824.000 19 353.986.350 53% 86% Realisasi DAK Non Fisik Audit Kasus Stunting 2022 (1) Sumber: Morena diakses 16 Jan 2023
  • 20. NO Provinsi PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI Persentase Volume Persentase Anggaran Volume Jumlah Anggaran Volume Jumlah Anggaran 18 KEPULAUAN RIAU 22 286.896.000 14 197.067.000 64% 69% 19 LAMPUNG 290 600.800.000 114 460.409.800 39% 77% 20 MALUKU 69 439.148.000 20 289.096.000 29% 66% 21 MALUKU UTARA 28 400.000.000 12 373.074.000 43% 93% 22 NUSA TENGGARA BARAT 53 1.157.785.000 44 899.064.400 83% 78% 23 NUSA TENGGARA TIMUR 736 933.095.000 686 574.194.250 93% 62% 24 PAPUA 69 1.640.360.000 28 968.060.000 41% 59% 25 PAPUA BARAT 39 520.000.000 30 460.000.000 77% 88% 26 RIAU 38 764.930.000 24 559.490.000 63% 73% 27 SULAWESI BARAT 42 401.009.994 32 283.897.600 76% 71% 28 SULAWESI SELATAN 140 1.227.876.000 105 1.175.318.000 75% 96% 29 SULAWESI TENGAH 2.862 503.372.000 35 470.907.250 1% 94% 30 SULAWESI TENGGARA 64 672.593.500 40 603.323.611 63% 90% 31 SULAWESI UTARA 205 587.349.960 10 337.964.600 5% 58% 32 SUMATERA BARAT 312 760.000.000 30 567.221.925 10% 75% 33 SUMATERA SELATAN 230 676.200.000 217 530.776.800 94% 78% 34 SUMATERA UTARA 513 1.259.613.540 449 834.584.864 88% 66% NASIONAL 12.708 25.036.107.678 3.080 18.907.766.399 24% 76% Realisasi DAK Non Fisik Audit Kasus Stunting 2022 (1) Sumber: Morena diakses 16 Jan 2023
  • 21. 36% 51% 55% 58% 59% 62% 64% 66% 66% 68% 69% 70% 71% 71% 73% 75% 76% 77% 76% 78% 78% 80% 79% 83% 86% 87% 86% 89% 88% 90% 93% 94% 96% 96% 98% 0% 20% 40% 60% 80% Sumber: Morena diakses 16 Jan 2023 100% 120% D.I. YOGYAKARTA DKI JAKARTA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA SULAWESI TENGGARA JAWA TENGAH PAPUA BARAT KALIMANTAN BARAT ACEH KALIMATAN TIMUR GORONTALO JAWA TIMUR JAMBI SUMATERA SELATAN NUSA TENGGARA BARAT LAMPUNG BENGKULU NASIONAL SUMATERA BARAT RIAU SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH JAWA BARAT KEPULAUAN RIAU BALI SUMATERA UTARA MALUKU BANGKA BELITUNG NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA SULAWESI UTARA BANTEN KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN UTARA % Realisasi anggaran AKS berdasarkan provinsi, 2022
  • 22. Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting 1. 2. Pelaksanaan audit & manajemen pendampingan 1. Identifikasi & seleksi kasus Berbasis risiko pada kelompok sasaran dan kasus baduta/balita stunting Kelompok sasaran: a. Calon pengantin/remaja b. Ibu hamil c. Ibu nifas d. Baduta/Balita 2. Kajian dan Rencana Tindak Lanjut Diseminasi Audit Kasus Stunting 3. 1. Diseminasi regular: 2 kali setahun 2. Diseminasi sesuai kebutuhan (tele-konsultasi) Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting 4. 1. Evaluasi RTL: Segera & terencana 2. Evaluasi perubahan status risiko kasus audit stunting (setiap bulan/sesuai rekomendasi) Perbaikan mutu pelayanan untuk pencegahan/ Penanganan risiko stunting yang serupa Terdiri dari unsur OPD KB, Dinkes, RSUD, Tim Pakar dan Tim Teknis 3. Pelaporan ke TPPS Provinsi Output kegiatan 1. Surat Keputusan Wakil Bupati/Wakil Walikota 2. Surat pernyataan komitmen yang ditandatangani oleh tim audit kasus stunting 1. Kasus stunting yang layak diaudit 2. Kertas kerja audit yang terisi sesuai dengan jumlah kasus; 3. Rencana Tindak Lanjut yang disetujui Wakil Bupati/Wakil Walikota. 1. Terselenggaranya diseminasi 2. Laporan Audit Kasus Stunting 1. Terselenggaranya rencana tindak lanjut sesuai penanggungjawab; 2. Perubahan status risiko kasus audit stunting 4 Langkah & output audit kasus stunting Audit kasus stunting adalah identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya (Per BKKBN 13/2022). Sumber: Buku saku AKS, 2022
  • 23. MODEL PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2022 No Kabupaten/Kota Jml Tahapan Rincian Tahapan 1 Kota Kendari 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 2 Kab. Konawe Selatan 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 3 Kab. Bombana 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 4 Kab. Konawe 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS No Kabupaten/ Kota Jml Tahapan Rincian Tahapan 5 Kab. Konawe Utara 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 6 Kab. Konawe Kepulauan 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 7 Kab. Kolaka Timur 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS
  • 24. MODEL PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2022 No Kabupaten/Kota Jml Tahapan Rincian Tahapan 8 Kab. Kolaka 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 9 Kab. Kolaka Utara 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 10 Kab. Muna 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 11 Kab. Muna Barat 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS No Kabupaten/ Kota Jml Tahapan Rincian Tahapan 12 Kab. Buton Utara 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 13 Kab. Buton Tengah 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 14 Kab. Buton 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS
  • 25. MODEL PELAKSANAAN AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2022 No Kabupaten/Kota Jml Tahapan Rincian Tahapan 15 Kota Bau-Bau 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 16 Kab. Buton Selatan 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS 17 Kab. Wakatobi 4 1. Pembentukan Tim AKS 2. Pelaksanaan Audit dan Manajemen Pendampingan 3. Diseminasi AKS 4. Evaluasi RTL AKS
  • 26. B E R E N C A N A I T U K E R E N 4 Kertas Kerja Audit Kasus Stunting 16 Kertas Kerja Catin Kertas Kerja Ibu Hamil Kertas Kerja Ibu Nifas/Menyusui Kertas Kerja Balita
  • 27. https://public.tableau.com/app/profile/kodrat/viz/sipasti-simul/DBAKS?publish=yes DASHBOARD SIPASTI untuk mengukur kinerja AKS (sedang diusulkan mekanisme RR tahun 2023 ke Pusat Pengendali Data)
  • 28. PERAN SATGAS SECARA UMUMDALAM AUDIT KASUS STUNTING DI 17 KAB/KOTA PROV. SULTRA Pembentukan SK AKS Identifikasi Kasus Diseminasi Rencana Tindak Lanjut SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA SATGAS PROVINSI SATGAS KAB/KOTA Koordinasi a. SATGAS provinsi membuat grup whatsapp dengan beberapa tim terkait pembentukan SK Tim AKS a. SATGAS Kab/kota berkoordinasi dengan OPD KB, Dinkes, PLKB, Camat dan Kepala Puskesmas dan TPK dalam menentukan Tim AKS a. Satgas provinsi berkoordinasi dengan Satgas kab/kota terkait dengan kelompok sasaran AKS a.SATGAS kab/kota berkoordinasi dengan tim Teknis terkait pengambilan data sasaran kasus audit (PK21 verval, EPPGBM, Elsimil Semoga Beres) a. Melakukan diskusi dengan satgas pusat pada saat rekonsiliasi terkait rencana pelaksanaan AKS dan keterlibatan Kab /Kota dalam coaching aks a. SATGAS kab/kota berkoordinasi dengan OPD KB terkait Jadwal pelaksanaan Diseminasi a. SATGAS Provinsi memantau dan mengevaluasi Rencana Tindak Lanjut dari Pelaksanaan AKS a. SATGAS kab/kota mengawal pelaksanaan rencana tindak lanjut dilaksanakan oleh Dinas terkait b. SATGAS Provinsi membagikan beberapa contoh SK Tim AKS yang selanjutnya dipelajari Bersama. b. SATGAS Kab/kota berkoordinasi dengan OPD dalam membuat Template SK Tim AKS b. Satgas provinsi berdiskusi mengenai sumber data pengambilan kasus AKS b. SATGAS kab/kota berkoordinasi dengan tim teknis AKS terkait dengan pengisian kertas kerja AKS b. SATGAS Provinsi berkoordinasi dengan SATGAS Kab/kota terkait pelaksanaan teknis Diseminasi AKS b. Bersama dengan SATGAS provinsi, OPD KB dan Tim AKS melakukan pertemuan rutin membahas persiapan diseminasi AKS b. Melakukan pertemuan dengan Bupati dan OPD KB terkait pelaksanaan RTL AKS c. SATGAS Provinsi berkoordinasi dengan Kaper terkait jadwal pelaksanaan AKS Fasilitasi a. SATGAS provinsi berkoordinasi dengan TA untuk bertemu dengan OPD KB untuk membetuk SK AKS a. SATGAS Provinsi memberikan bimbingan teknis AKS dalam penentuan Kasus AKS a. SATGAS kab/kota turun langsung ke lapangan dalam mengawal penentuan kasus sasaran Bersama dengan Tim Teknis AKS a. Melakukan pertemuan untuk mengajukan permohonan fasilitasi pelaksanaan AKS dengan Bupati a. SATGAS kab/kota memberikan bimbingan teknis kepada OPD KB terkait pelaksanaan teknis diseminasi AKS a. Melakukan pertemuan untuk mengajukan permohonan fasilitasi pelaksanaan AKS dengan Bupati b. SATGAS Provinsi membuat janji bertemu dengan OPD KB dan Tim Pakar terkait pembentukan Tim AKS b. Memfasilitasi pertemuan Tim AKS dalam menentukan sasaran kasus yang diaudit. b. Memberikan Pendampingan bagi SATGAS kab/kota terkait pelaksanaan Diseminasi b. SATGAS kab/kota berkoordinasi dengan OPD KB terkait materi paparan Kasus AKS c. SATGAS Provinsi dan TA melakukan zoom meeting terkait persiapan AKS Penguatan a. SATGAS Provinsi Melakukan pendampingan dengan Kaper BKKBN Provinsi terkait rencana pembentukan SK Tim AKS di tk. Kab/kota TA kab/kota memberikan pendampingan kepada OPD KB terkait pemilihan tim Pakar TA memberikan Pendampingan terhadap tim teknis AKS dalam mengisi kertas kerja AKS dan menentukan kasus yang akan diaudit SATGAS Provinsi memberikan penguatan kepada TA dalam pelaksanaan Diseminasi AKS TA memberikan pendampingan kepada OPD KB untuk mengupload Morena
  • 29. Pembelajaran AKS 2022 (1) No Tahapan Pembelajaran 1. Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting 1. Mengupayakan tenaga ahli yang berdomisili di kab/kota setempat atau yang terdekat 2. Fasilitasi ketersediaan dan korespondensi tenaga ahli oleh pengurus pusat/provinsi organisasi profesi: IDAI, POGI, HIMPSI dan AIPGI/PERSAGI 2. Pelaksanaan audit & manajemen pendampingan a. Identifikasi & seleksi kasus Pembelajaran berharga: Dilakukan berbagi pakai data antara Dinas KB (elsimil, PK, SIGA) dan Dinkes (e ppgbm) dan dinas lain terkait sehingga meningkatkan utilisasi data surveilans rutin. b. Kajian & RTL KAJIAN: Kertas kerja audit digunakan sebagai instrumen penilaian risiko kelompok sasaran/auditee. Kajian pakar ditambah dengan pemeriksaan lanjut sesuai SOP kepakaran baik melalui telekonsultasi/visitasi/menerima rujukan yang menjadi pelengkap kertas kerja audit. RTL: Disusun oleh tim berdasarkan rekomendasi pakar dalam bentuk kegiatan dengan pemetaan sifat kegiatan (terencana/segera), indicator keberhasilan, PJ, sumber dana dan waktu penyelesaian. Pembelajaran berharga: Koordinasi berlapis sampai akar rumput antara Dinas KB dan Dinkes, Puskesmas, PKB/PLKB, kader posyandu/TPK dalam kajian dan RTL AKS.
  • 30. No Tahapan Pembelajaran 3. Diseminasi Dilakukan dalam 3 bentuk diseminasi dengan tetap menjaga kerahasiaan data individu: 1. Regular 2 kali sesuai siklus audit kasus stunting; 2. Sesuai kebutuhan; dan 3. Pelaporan kegiatan Pembelajaran berharga: 1. Pelibatan tenaga lini lapangan dalam diseminasi memberikan pengakuan pentingnya menjaga kualitas data surveilans rutin 2. Keterlibatan aktif pemangku kepentingan untuk berkontribusi dalam intervensi auditee melalui program BAAS: dunia usaha, BUMDES, filantropi, individu, badan amil, TNI/POLRI 3. Peningkatan kapasitas kader & pengelola program dalam pendampingan auditee yang langsung dibimbing oleh pakar 4. Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting Evaluasi dilakukan terhadap RTL dan perubahan status risiko auditee Pembelajaran berharga: Penggunaan surveilans rutin dan kertas kerja audit memungkinkan evaluasi RTL terhadap auditee dilakukan oleh kader, pengelola program bersama pakar. Pembelajaran AKS 2022 (2)
  • 31. KALENDER PETIK AKSI 2023 : TINGKAT PUSAT & PROVINSI 2023-JAN 2024 Mar Aprl Mei Juni Juli Ags Sept Okt 2023: Pra Kick Off (16 Jan) & KICK OFF (18 Jan) Penyusunan kriteria praktik baik. Koordinasi system R/R ke Pusat Pengendali Data Jan Feb 1. Penyampaian umpan balik SM 1 2. Penyusunan ringkasan eksekutif pelaksanaan audit kasus stunting SM1 3. Penetapan kab/kota TERBAIK PETIK AKSI SIKLUS 1 Nov Des 1. Penyampaian umpan balik SM 2 2. Penyusunan ringkasan eksekutif pelaksanaan audit kasus stunting SM2 3. Diseminasi PETIK AKSI IV (3-4 kab/kota terpilih) 2024: 1. Penyampaian umpan balik tahun 2023 2. Penetapan kab/kota TERBAIK PETIK AKSI SIKLUS 2, 2023 Dijadualkan 4 kali diseminasi praktik baik (12-16 kab/kota) Mengusulkan dan menilai praktik baik AKS kab/kota Diseminasi PETIK AKSI I (3-4 kab/kota terpilih) Diseminasi PETIK AKSI III (3-4 kab/kota terpilih) Mengusulkan dan menilai praktik baik AKS kab/kota Diseminasi PETIK AKSI II (3-4 kab/kota terpilih)
  • 32. KALENDER AUDIT KASUS STUNTING: TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2023 Jan Feb Juli Ags Sept Okt Nov Des 1. Konsolidasi tim AKS dan perencanaan agenda kegiatan (time line) 2. Identifikasi & seleksi kasus audit 3. Melakukan kajian & menyusun RTL 4. Diseminasi RTL 1. Pemberian intervensi dan pendampingan auditee AKS siklus 1 (jika diperlukan) 2. Pemberian intervensi dan pendampingan auditee siklus 2 1. Evaluasi RTL 2.Diseminasi: Penyusunan laporan siklus 2 1. Konsolidasi tim AKS dan perencanaan agenda kegiatan (time line) 2. Identifikasi & seleksi kasus audit 3. Melakukan kajian & menyusun RTL 4. Diseminasi RTL Pemberian intervensi dan pendampingan auditee siklus 1 Mar Aprl Mei Juni 1. Evaluasi RTL 2.Diseminasi: Penyusunan laporan siklus 1

Editor's Notes

  1. Tambahkan : Disampaikan pada Rapat koordinasi bla bla….