1. DINAS PEMBERDAYAAN, MASYARAKAT, DESA,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PERAN POKJANAL
DALAM PENGUATAN
POSYANDU
Drs. H. Wahid Hasan, M.Pd
Kepala Dinas PMDP3A Kab. Morowali
2. PENGERTIAN
Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) : adalah Salah satu
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematia ibu dan bayi.
3. PENGERTIAN
Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu (Pokjanal Posyandu) adalah:
Kelompok kerja yang bertugas dan fungsinya
mempunyai keterkaitan dalam pembinaan
penyelenggaraan/ pengelolalaan Posyandu yang
berkedudukan di Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan
Kecamatan.
4. UUD NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
PP 47 TH 2015 TENTANG Perubahan atas PP
43 TH 2014 PELAKSANAAN UU NO 6/2014
PERMENDAGRI NO. 18 TH 2018 TENTANG
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN
LEMBAGA ADAT DESA
PERMENDAGRI NO. 54 TH 2007 TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
KERJA OPERASIONAL PEMBINA POSYANDU
PERMENDAGRI NO. 19 TH 2011 TENTANG
PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR
DI POSYANDU
DASAR
HUKUM
SK BUPATI MOROWALI
188.4.45/KEP.0158/DPMDP3A/2019
5. KEBIJAKAN PEMERINTAH
PADA LEMBAGA KEMASYARAKATAN
FASILITASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
PP NO. 17 TH 2018
TENTANG KECAMATAN
BAB II KELUHARAN
Bagian Ketujuh
Pemberdayaan, Pendampingan
Masyarakat Kelurahan dan Lembaga
Kemasyarakatan
Pasal 27
1. Pembmasy Kelurahan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. LKK dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan
mitra lurah dalam penyelenggaraan
pemerintahan Kelurahan
3. LKK diatur dengan Peraturan Menteri
UUD NO. 6 TH 2014
TENTANG DESA
BAB IX
Pasal 94 Ayat 1 s.d 4
Penjelasan Pasal 150
1. Rukun Tetangga (RT)
2. Rukun Warga (RW)
3. PKK
4. Posyandu
5. Karang Taruna
6. LPM
PP 43 TH 2014
PELAKSANAAN UU NO 6 TAHUN 2014
LKD
Pasal 150
LOKUS
PEMBANGUNAN
PP 47/2015 Perubahan atas PP 43 TH 2014
PELAKSANAAN UU NO. 6/2014
KEL DESA
PERMENDAGRI
NO. 18 TH 2018
TENTANG
Lembaga
Kemasyarakatan Desa
Dan Lembaga Adat
Desa
6. PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN
MAKNA PASAL 94
UU NO. 6 TAHUN 2014
PERAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA
MAKNA PASAL 114
UU NOMOR 6 TAHUN 2014
Pembinaan Dan Fasilitasi Provinsi
1. Peraturan Bupati
2. Peraturan Walikota
MAKNA PASAL 115
UU NOMOR 6 TAHUN 2014
Pembinaan dan Fasilitasi Kab/Kota
LKD
Pasal 150
Permendagri Nomor 20 Tahun 2018
Pengelolaan Keuangan Desa
FUNGSI LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA
MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA TERPADU
DENGAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN
DESA SEJALAN DENGAN MAKNA
PASAL 150 Ayat 4 – PP No. 43 tahun 2014
Permendagri Nomor 130 tahun 2018
Kegiatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan
Masyarakat di Kelurahan
PERDES
APBDesa
Dana Kel
Sebagai Wadah Partisipasi Masyarakat
Dan Penyalur Aspirasi Masyarakat Dalam
Berbagai Aspek, Serta Sebagai Mitra
Pemerintah Desa
Membantu fungsi penyelenggaraan
pemdes
Pelaksana Pembangunan
Pembinaan Kemasyarakatan
Pemberdayaan Masyarakat
7. KONDISI OBJEKTIF DAN PERSPEKTIF
POSYANDU
1. POSYANDU REMAJA
2. POSYANDU
LANSIA/POSBINDU
POSYANDU (AWAL)
5 KEGIATAN POKOK
5 MEJA PELAYANAN
POSYANDU
PENGEMBANGAN
- POS PAUD
- BINA KELUARGA BALITA
- KETAHANAN PANGAN
- SIMPAN PINJAM
- DLL
DIBINA SECARA INTENSIF
BERJENJANG MELALUI
POKJANAN POSYANDU
BERDASARKAN
PERMENDAGRI NO. 54
TAHUN 2007
- MISI SAMA
- POKSAR SAMA
- PERSONIL SAMA
- SALING TERKAIT
- BERBEDA SUMBERNYA/
PENANGGUNGJAWABNYA
DIINTEGRASIKAN MELALUI
PERMENDAGRI NO. 19 / 2011
TENTANG PEDOMAN
PENGINTEGRASIAN
LAYANAN SOSIAL DASAR DI
POSYANDU
KONSISTENSI DAN
KOMITMEN PEMERINTAH /
PEMERINTAH DAERAH ?
BERDASARKAN
UU NO. 6/2014
POSYANDU MERUPAKAN
SALAH SATU JENIS
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA
(LKD)
REPOSISI
DAN
REDEFINISI
8. ANALISIS PERANAN POSYANDU
DALAM PERSPEKTIF REPOSISI
PENJELASAN PASAL 150 PP. No. 43/2014
POSYANDU MERUPAKAN SALAH SATU JENIS LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA. JADI POSYANDU TIDAK
LAGI SEBAGAI PENERIMA PROGRAM TETAPI SEBAGAI
KELEMBAGAAN.
PASAL 150 ayat (2) PP No. 43/2014, TUGASNYA
1.Melakukan pemberdayaan masyarakat desa.
2.Ikutserta dlm perencanaan & pelaksanaan pemb.
3.Meningkatkan pelayanan masyarakat desa.
PASAL 150, ayat (4) PP No. 43/2014
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa
(termasuk Posyandu) diatur dengan PERDES.
Menegaskan, bahwa posisi Posyandu diperkuat
dengan dasar hukum PERDES
REPOSISI
KONSEKUENSI SEBAGAI KELEMBAGAAN
MASYARAKAT,
PERLU ADA PENGATURAN
PENGORGANISASIANNYA,
PENGATURAN MANAJEMEN
KELEMBANGAANNYA, DSB
9. ANALISIS PERANAN POSYANDU
DALAM PERSPEKTIF REDEFENISI
PASAL 150, ayat (1) PP No. 43/2014: LKD (termasuk
Posyandu) dibentuk atas prakarsa Pemerintah
Desa dan masyarakat. Maknanya, inisiatif
pembentukannya menjadi kewenangan PEMDES.
Batasan Pengertian Posyandu saat ini adalah salah
satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yg dikelola dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, menjadi tidak relevan lagi
terkait dengan pengaturan dalam Pasal 150, ayat
(1) PP No. 43/2014.
Permedagri 19 Tahun 2011 tentang Pengintegrasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu, mengisyaratkan
bahwa ada ruang layanan lainnya dapat
dialakukan di Posyandu
REDEFENISI
Berperannya Pemerintah Desa dalam
pembentukan LKD (termasuk
Posyandu) dan layanan sosial dasar
sesuai kebutuhan, membawa
konsekuensi pada batasan Pengertian
perlu disesuaikan. Sehingga perlu ada
Redefinisi terhadap Posyandu.
10. KERANGKA PIKIR PERUBAHAN
KEBIJAKAN POSYANDU
TENTANG PEMBINAAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN POKJANAL
PEMBINAAN POSYANDU
TENTANG PENGEMBANGAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL
DASAR DI POSYANDU
TENTANG KELEMBAGAAN
BELUM ADA ........?
MERUPAKAN SATU KESATUAN KEBIJAKAN
YANG TIDAK TERPISAHKAN DALAM
PELAKSANAAN DAN PENGELOLAAN
POSYANDU
PERUBAHAN KEBIJAKAN SISTEM
PEMERINTAHAN
UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Perintah
Daerah
Perpres 11 Tahun 2015 Tentang Kementerian
Dalam Negeri
PP 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah
PERUBAHAN KEBIJAKAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
PP 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU
Nomor 6/2014 Tentang Desa
PP 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
PP 43 Tahun 2014 Pelaksanaan UU Nomor
6/2014 Tentang Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.18
Tahun 2018 Tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga
Adat Desa (LAD)
PENYATUAN
KEBIJAKAN
PERLU KEBIJAKAN
PENGATURAN YANG
HOLISTIK DAN
INTEGRATIF DALAM
SATU
PERMENDAGRI
11. ARTI PENTING POKJANAL DAN
POKJA POSYANDU
PASAL 94 ayat (4) UU No. 6 Tahun 2014:
“Pelaksanaan program dan kegiatan yang
bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
lembaga non Pemerintah, WAJIB memberdayakan
dan mendayagunakan LKD”
(POSYANDU merupakan salah satu jenis LKD)
PASAL 151 PP NOMOR 43 TAHUN 2014:
“Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Lembaga non
Pemerintah dalam melaksanakan programnya di
Desa WAJIB memberdayakan dan
mendayagunakan LKD (TERMASUK POSYANDU)”
WADAH KOORDINASI
POKJANAL POSYANDU DAN POKJA
POSYANDU
12. PERMENDAGRI NO. 54 TAHUN 2007 TTG PEDOMAN PEMBENTUKAN
KELOMPOK KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POSYANDU
(WADAH KOORDINASI KELOMPOK KERJA YANG TUGAS DAN FUNGSINYA MEMPUNYAI
KETERKAITAN DALAM PEMBINAAN, PENYELENGGARAAN, DAN PENGELOLAAN POSYANDU)
KELEMBAGAAN
Bagaimana kelembagaan
posyandu menjadi kuat dengan
dukungan sarana dan
prasarana yang memadai
dalam rangka memberikan
berbagai layanan dan
pelayanan kepada masyarakat;
PROGRAM
Bagaimana program dan
kegiatan dari masing-
masing Kementerian, OPD
dan para pemangku
kepentingan tidak tumpang
tindih atau berjalan sendiri-
sendiri dalam pelaksanaan
pembinaan dan
pengembangan di
posyandu;
SDM
Bagaimana peningkatan
kapasitas Kader sebagai
sumber daya pelaksana yang
menunjang pelaksanaan
langsung di posyandu, dapat
mengatasi permasalahan diri
dan lingkungannya.
WADAH KOORDINASI 3 ASPEK MANAJEMEN
13. PRINSIP DALAM DALAM
MEMBENTUKAN POKJANAL
1. Musyawarah mufakat;
2. Struktur organisasi ramping, sederhana, dan
kaya fungsi.
3. Kesetaraan
4. Keanggotaannya fungsional berdasarkan
kompetensi masing-masing unsur, sehingga ada
kejelasan fungsi dan peran masing-masing
dalam pengorganisasian Pokjanal/Pokja
Posyandu
5. Mengutamakan prinsip koordinasi dan konsultasi.
6. Memanfaatkan sumberdaya yang ada di masyarakat.
14. TUGAS POKJANAL POSYANDU
Menyiapkan data dan informasi dalam
skala Kabupaten tentang keadaan
maupun perkembangan berbagai
kegiatan yg berkaitan
Menganalisa masalah dan kebutuhan
intervensi program berdasarkan
pilihan alternatif pemecahan masalah
sesuai dengan potensi lokal;
Menyusun rencana dan atau rencana
tindak lanjut pemecahan masalah
Melakukan bimbingan, pembinaan,
fasilitasi, advokasi, pemantauan dan
evaluasi pengelolaan
program/kegiatan Posyandu secra
rutin dan terjadwal.
Memfasilitasi penggerakan dan
pengembangan partisipasi, gotong
royong dan swadaya masyarakat
dalam mengembangkan Posyandu;
Mengembangkan kegiatan lain sesuai
dengan kebutuhan;
Melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan kepada Bupati dan Ketua
Pokjanal Posyandu Provinsi
SK BUPATI MOROWALI 188.4.45/KEP.0158/DPMDP3A/2019
15. FUNGSI POKJANAL POSYANDU
Penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pengembangan Posyandu;
Pelaksanaan kebijakan pemerintah
dalam pembinaan Posyandu;
Pengordinasian pelaksanaan program
yang berkaitan dengan pengembangan
Posyandu
Peningkatan kualitas pelayanan
Posyandu kepada masyarakat
Pengembangan kemitraan dalam
pembinaan Posyandu
SK BUPATI MOROWALI 188.4.45/KEP.0158/DPMDP3A/2019
16. TUGAS SEKRETARIAT TETAP
Melakukan peran sebagai SatuanTugas Administrasi Pangkal
(SATMIKAL) Pokjanal Posyandu melalui pengendalian teknis
dan administrasi kegiatan pembinaan dan pengembangan
posyandu
Membantu sekretaris dalam melakukan koordinasi pembinaan
dan pengembangan posyandu
Menampung usul rencana pembinaan dan pengembangan
Posyandu sebagaimana menjadi tugas dan tanggung jawab
bidang-bidang pada Pokjanal Posyandu.
Menyusun rencana pertemuan rutin dan berkala serta
mengagendakan pertemuan insidentil berdasarkan kebutuhan
Menyusun dan menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada
ketua Pokjanal Posyandu
SK BUPATI MOROWALI 188.4.45/KEP.0158/DPMDP3A/2019
17. LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS
Kementerian Dalam Negeri akan melakukan
Proses Permendagri tentang Posyandu dan
SK Pokjanal Posyandu Tingkat Pusat
Pemda melakukan identifikasi dan
inventarisasi permasalahan dan isu strategis
terkait dengan kelembagaan posyandu dan
pokjanal posyandu di masing-masing Daerah
Pemda tetap melaksanakan pembinaan dan
Pelaksanaan Operasional Posyandu sesuai
dengan Ketentuan-Ketentuan yang sudah ada,
sampai terbitnya Regulasi Baru tentang
Posyandu
18. KESIMPULAN
1. PERLU DILAKUKAN SOSIALISASI TERKAIT DENGAN POSYANDU
SEBAGAI LKD KHUSUSNYA KEPADA PEMERINTAH DESA DAN
KELURAHAN DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN, AGAR
TIDAK TERJADI PENAFSIRAN YANG BERBEDA ATAU BIAS
DALAM PENGELOLAANNYA
2. DIPERLUKAN SATU KEBIJAKAN/PENGATURAN YANG UTUH
DAN TIDAK TERPISAH TERKAIT DENGAN PENYELENGGARAAN
POSYANDU, UNTUK SEGERA DITINDAKLANJUTI DAN
DISELESAIKAN
3. MEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI POSYANDU YANG
SEDERHANA BAIK MANUAL MAUPUN DIGITAL (APLIKASI)
YANG DAPAT MUDAH DIPAHAMI DAN DIAKSES SECARA
TERTUTUP DAN TERBUKA