SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
BIMBINGAN TEKNIS
8 AKSI KONVERGENSI DI DAERAH
Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III
Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Kemendagri
2
PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
Stunting : Sinyal bahwa ada
masalah dalam manajemen
penyelenggaraan pelayanan
dasar, sehingga pelayanan untuk
mencegah dan menurunkan
prevalensi stunting belum
tersedia dalam skala dan kualitas
yang memadai, serta tidak
sampai secara lengkap pada
kelompok sasaran prioritas, yaitu
Remaja, Calon Pengantin, Ibu
Menyusui, Ibu Hamil, dan Anak
usia 0 – 59 Bulan.
8 (Delapan) Aksi Konvergensi:
Instrument dalam bentuk
kegiatan Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk
memperbaiki manajemen
penyelenggaraan pelayanan
dasar agar lebih terpadu dan
tepat sasaran.
Kemendagri memberikan Capacity Building kepada pemerintah provinsi
untuk bisa membina dan mengawasi Kabupaten/Kota dalam melaksanakan
8 (Delapan) Aksi Konvergensi dan Penilaian Kinerja
3
KETERKAITAN ANTAR 8 AKSI DAN SASARAN ANTARA AKSI KONVERGENSI
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
Aksi #1
Analisis Situasi
Aksi #2:
Penyusunan
Rencana Kegiatan
Aksi # 3:
Rembuk
Stunting
Aksi # 8:
Reviu Kinerja
Tahunan
Aksi #4: Peraturan
Bupati/Walikota
Percepatan
Penurunan
Stunting
Aksi #5: Pembinaan
Pelaku Dan
Pemerintahan Desa/
Kelurahan
Aksi # 6: Sistem
Manajemen Data
Stunting
Aksi # 7:
Pengukuran &
Publikasi Stunting
Rekomendasi Lokus dan
Kegiatan Prioritas
Rancangan
Rencana Kegiatan
Masukan untuk
PerBup/Perwali
Peran & Tugas
Pembinaan Pelaku Dan
Pemerintahan Desa/
Kelurahan
Cakupan RT 1000 HPK yg Mendapat
Intervensi Gizi secara Lengkap
Cakupan
&
Keterpaduan
Intervensi
Gizi
pada
Rumah
Tangga
1000
HPK
Komitmen &
Kesepakatan
Rencana
Kegiatan
Kesenjangan
Data
Perkembangan kasus stunting
Data &
Sebaran Stunting
Proses RKPD &
APBD
Data
Stunting
&
Cakupan
Intervensi
Sebaran
&
Penyebab
Stunting
Kegiatan
Perbaikan
Sistem
Data
Acuan
pemantauan
pelaksanaan
VS
hasil
AKSI 1
ANALISIS SITUASI
DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Analisis Situasi program
pencegahan dan penurunan
stunting adalah proses untuk
mengidentifikasi sebaran
prevalensi stunting dalam
wilayah kabupaten/kota yaitu
sebaran keluarga berisiko
stunting, situasi ketersediaan
program, dan praktik manajemen
layanan.
Analisis Situasi dilakukan untuk
mengenali permasalahan dalam
integrasi intervensi gizi spesifik
dan sensitif pada kelompok
sasaran.
Hasil Analisis Situasi
merupakan dasar perumusan
rekomendasi kegiatan yang
harus dilakukan untuk
meningkatkan integrasi intervensi
gizi bagi kelompok sasaran
1. Memprioritaskan alokasi
sumber daya yang dikelola
kabupaten/kota bagi
peningkatan cakupan layanan
intervensi gizi terintegrasi;
2. Memprioritaskan upaya
perbaikan manajemen layanan
dan peningkatan akses 5 (lima)
kelompok sasaran terhadap
intervensi gizi terintegrasi;
3. Meningkatkan efektivitas
sistem manajemen data dalam
membuat usulan keputusan
alokasi program dan lokasi
prioritas stunting; dan
4. Menentukan kegiatan
penguatan dan pemberdayaan
pemerintah kecamatan dan
desa/kelurahan dalam
meningkatkan integrasi
layanan.
1. Rekomendasi desa/kelurahan
prioritas percepatan penurunan
stunting yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota
pada setiap tahunnya;
2. Rekomendasi tindakan perbaikan
layanan yang perlu ditingkatkan
kualitas pelaksanaannya dan
diprioritaskan melalui dokumen
perencanaan dan penganggaran
daerah dan desa;
3. Rekomendasi peningkatan
ketersediaan, kualitas serta
aksesibilitas data stunting dan
cakupan layanan dari lintas OPD
terkait; dan
4. Rekomendasi kebutuhan penguatan
koordinasi, baik koordinasi antar
OPD dalam sinkronisasi
program/kegiatan maupun koordinasi
antara kabupaten/kota dan
desa/kelurahan dengan dukungan
kecamatan.
Bappeda
AKSI 1 ANALISIS SITUASI
5
TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 1 ANALISIS SITUASI
6
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1 Penyusunan Rencana Analisis Situasi
Bappeda mengkoordinir
lintas Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang terkait
dalam melakukan
sosialisasi, pembimbingan
dan penyiapan bahan-
bahan Analisis Situasi
- Kesehatan
- Pendidikan
- Dalduk KB
- Sosial
- PU/Perkim
- Kelautan dan Perikanan
- Pertanian/Pangan
- Pemdes
- Kominfo
- Agama
- Dukcapil
- Koperasi dan UKM
- Perindustrian
Bahan data Aksi 6
tahun sebelumnya
(mulai Oktober N-1)
Form Master Analisis
Situasi
2
Reviu Hasil Analisis Situasi
1. Reviu hasil Analisis Situasi sebelumnya
yang relevan
2. Pemetaan Program
Pemetaan Program
dilakukan setelah
penetapan APBD
(Januari-Februari)
1. Form Master Analisis
Situasi
2. Form Pemetaan
Program
3
Pelaksanaan Analisis Situasi
1. Pertemuan awal
2. Analisis sebaran prevalensi stunting
3. Analisis sebaran keluarga berisiko stunting
4. Analisis ketersediaan program dan
kesenjangan layanan
5. Tindaklanjut hasil analisis ketersediaan
program dan kesenjangan layanan
6. Rekomendasi Lokasi Prioritas Stunting
dan Realokasi atau Penambahan Alokasi
Program
7. Analisis penyampaian layanan pada 5
(lima) kelompok sasaran
Januari-Maret
1. Form 1.1
Rekomendasi Daftar
Lokasi Prioritas
2. Form 1.2 Daftar
Identifikasi
Program/Kegiatan
3. Form 1.3 Hasil
Identifikasi
Kendala/Masalah dan
Rekomendasi
Intervensi
Kebutuhan Data Penyusunan Master Ansit
Cakupan Data Yang Dibutuhkan Penyedia Data (Urusan)
Data Sasaran Data Keluarga Berisiko Pengendalian Penduduk
Data Balita Stunting Kesehatan
Data Cakupan Layanan Esensial Cakupan Layanan Remaja Kesehatan
Cakupan Layanan Calon Pengantin Kesehatan, Agama, Pengendalian Penduduk
dan KB, dan Sosial
Cakupan Layanan Ibu Hamil Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan
KB
Cakupan Layanan Balita Kesehatan
Cakupan Keluarga Berisiko Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan
KB, Pertanian, Pangan
Cakupan Layanan Air Minum dan Sanitasi Perumahan Rakyat dan dan Kawasan
Permukiman
Cakupan Layanan Perlindungan Sosial Sosial
Data Cakupan Supply 35 Cakupan Layanan Sosial, TP2S, Kesehatan, PMD, Kominfo,
Pendidikan, Agama, Pengendalian
Penduduk, BPOM
AKSI 2
RENCANA KEGIATAN
DEFINISI TUJUAN
HASIL YANG
DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Penyusunan rencana kegiatan
adalah tindak lanjut pemerintah
daerah kabupaten/kota dalam
merealisasikan hasil rekomendasi
dari Analisis Situasi. Rencana ini
berisikan program dan kegiatan
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) untuk meningkatkan
cakupan layanan intervensi dan
kegiatan untuk meningkatkan
integrasi intervensi oleh
kabupaten/kota dan desa pada
tahun berjalan dan/atau satu
tahun mendatang. Pemerintah
daerah kabupaten/kota
1. Menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan
Analisis Situasi ke dalam:
a. Program dan kegiatan OPD untuk
meningkatkan cakupan intervensi gizi
bagi 5 (lima) sasaran intervensi
penurunan stunting
b. Kegiatan OPD untuk meningkatkan
intervensi gizi terintegrasi, berupa
kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun berjalan dan/satu tahun
mendatang, baik yang memerlukan atau
tidak memerlukan anggaran.
2. Memberikan acuan bagi pemerintah daerah
kabupaten/kota untuk mengintegrasikan ke
dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran kabupaten/kota dan OPD
(khususnya RKPD dan Rencana Kerja OPD).
3. Mengidentifikasi dukungan anggaran daerah
dan desa bagi desa/kelurahan prioritas
penurunan stunting yang telah ditetapkan
oleh pemerintah daerah
Melalui penyusunan
Rencana Kegiatan ini
diharapkan dapat
teridentifikasi rencana
program/kegiatan untuk
peningkatan cakupan dan
integrasi intervensi gizi pada
tahun berjalan dan tahun
rencana, termasuk
perbandingan dengan hasil
Rencana Kegiatan tahun-
tahun sebelumnya. Hasil
Rencana Kegiatan ini
sekaligus melengkapi data
Analisis Situasi sebagai
bahan kegiatan Rembuk
Stunting di tingkat
kabupaten/kota
Bappeda
AKSI 2 RENCANA KEGIATAN
9
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1
Penyusunan Rancangan Rencana Kegiatan
1. Reviu rekomendasi hasil Analisis Situasi
2. Reviu dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah
3. Reviu hasil musrenbang desa/kelurahan dan
kecamatan
4. Pemetaan potensi sumber pembiayaan
5. Identifikasi program/kegiatan prioritas stunting
6. Konsolidasi rancangan rencana kegiatan
dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah
Beberapa OPD terkait
dibawah koordinasi
Bappeda sebagai
bahan masukan
Renja OPD
Februari-
April
1. Form 2.1 Rencana
Kegiatan Kabupaten/Kota
Tahun Berjalan dan
Rencana
2. Form 2.2 Identifikasi
Program/Kegiatan
Intervensi Penurunan
Stunting di Desa/Kelurahan
Prioritas
2
Konsultasi Rancangan Rencana Kegiatan dengan
DPRD
Dapat dilakukan
masing-masing
kelompok OPD
Maret-April Sama Dengan Atas
3
Publikasi Rancangan Rencana Kegiatan pada
Rembuk Stunting Kabupaten/Kota
1. Pemaparan rancangan rencana kegiatan yang
mendukung penurunan stunting
2. Klarifikasi/konfirmasi OPD untuk memastikan
validitas data dalam dokurenda
3. Menindaklanjuti hasil komitmen bersama
Lintas OPD di bawah
koordinasi Bappeda
Sesuai
jadwal
Rembuk
Stunting
Sda
TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 2 RENCANA KEGIATAN
10
TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 2 RENCANA KEGIATAN
(LANJUTAN)
11
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
4
Finalisasi Rancangan Rencana Kegiatan
1. Konsolidasi hasil masukan dari Rembuk Stunting
dalam rapat lintas OPD
2. Penyampaian hasil rapat kepada Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD)
3. OPD terkait melakukan finalisasi Renja OPD
tahun rencana dan penyiapan RKPD Perubahan
tahun berjalan jika diperlukan
4. Mengakomodir kegiatan yang perlu diusulkan
dalam proposal DAK tahun rencana
Lintas OPD di
bawah koordinasi
Bappeda
April-Juni Sda
5
Integrasi Rencana Kegiatan ke dalam RKPD, Renja
OPD, KUA PPAS, dan RKA OPD
1. OPD mengidentifikasi kegiatan dalam Rencana
Kegiatan yang harus diintegrasikan ke dalam
dokumen perencanaan dan penganggaran OPD
yaitu Rencana Kerja (Renja) OPD, Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) OPD, dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD.
2. TAPD mengintegrasikan rencana kegiatan
tersebut ke dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah yaitu RKPD, KUA – PPAS,
RAPBD/RAPBD-P.
Sda
April-September
Form 2.3 Matriks
Pemantauan Integrasi
Rencana Kegiatan Pada
Tahun Berjalan
April-Desember
Form 2.4 Matriks
Pemantauan Integrasi
Rencana Kegiatan Pada
Tahun Rencana
AKSI 3
REMBUK STUNTING
AKSI 3 REMBUK STUNTING
13
DEFINISI TUJUAN
HASIL YANG
DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Rembuk Stunting merupakan
suatu langkah penting yang
harus dilakukan pemerintah
daerah untuk memastikan
pelaksanaan rencana
kegiatan intervensi
pencegahan dan penurunan
stunting dilakukan secara
terintegrasi antara OPD
penanggung jawab layanan
dengan sektor/lembaga non-
pemerintah dan masyarakat,
serta untuk memperkuat
komitmen pimpinan daerah
terhadap upaya percepatan
penurunan stunting.
1. Menyampaikan hasil
Analisis Situasi dan
Rancangan Rencana
Kegiatan intervensi
penurunan stunting
kabupaten/kota terintegrasi.
2. Mendeklarasikan komitmen
pemerintah daerah dan
menyepakati rencana
kegiatan intervensi
penurunan stunting
terintegrasi.
3. Membangun komitmen
publik dalam kegiatan
penurunan stunting secara
terintegrasi di
kabupaten/kota
1. Komitmen penurunan
stunting yang
ditandatangani oleh
Bupati/Walikota, DPRD,
kepala desa, pimpinan
OPD dan perwakilan
sektor non pemerintah
dan masyarakat.
2. Rencana kegiatan
intervensi gizi
terintegrasi penurunan
stunting yang telah
disepakati oleh lintas
sektor untuk dimuat
dalam RKPD/Renja
OPD tahun berikutnya.
Sekretaris Daerah
TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 3 REMBUK STUNTING
14
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT/PELAPORAN
1
Merancang Agenda
Pelaksanaan Rembuk
Stunting
Sekda dapat
menugaskan
Panitia Pelaksana
yang dibentuk dari
lintas OPD
OPD
penanggungjawab
sesuai alokasi
dalam RKA
Setelah pelaksanaan
Aksi 1
1. Bahan agenda acara
2. Kesiapan narasumber
3. Kesiapan peserta
2
Menyiapkan Dokumen
Pendukung
Sebelum
pengesahan RKPD
1. Dokumentasi hasil Analisis Situasi
2. Rancangan rencana kegiatan
3. Format komitmen hasil Rembuk Stunting
3
Sosialisasi dan
Diseminasi Komitmen
Aksi Integrasi Penurunan
Stunting
Disesuaikan dengan
jadwal perencanaan
tahunan
kabupaten/kota
sehingga hasilnya
dapat terakomodir
dalam dokumen
perencanaan dan
penganggaran
kabupaten/kota
1. Bahan upload dokumen:
a. Salinan undangan dan lampiran daftar peserta
b. Berita acara hasil kegiatan
c. Naskah komitmen bersama
d. Naskah sambutan pimpinan daerah
e. Naskah paparan hasil Aksi 1 dan Aksi 2
f. Salinan publikasi pada media cetak atau elektronik
2. Ceklist kualitas pelaksanaan Rembuk Stunting:
a. Unsur peserta
b. Kehadiran pimpinan daerah
c. Bahan materi berbasis hasil Aksi 1 dan Aksi 2
d. Muatan komitmen bersama
e. Publikasi kegiatan Rembuk Stunting
Pemerintah daerah dapat mengembangkan materi Rembuk Stunting untuk membahas tematik isu permasalahan stunting
yang pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan, sehingga Rembuk Stunting dapat dilakukan beberapa kali dalam
setahun
AKSI 4
PERATURAN
BUPATI/WALIKOTA
PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
AKSI 4 PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
16
DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Peraturan Bupati/Walikota
terkait percepatan penurunan
Stunting terintegrasi dapat
berupa peraturan baru atau
merevisi peraturan yang ada
yang relevan dengan Perpres
72/2021 dan Perkaban No
12/2021
Untuk memberikan kepastian hukum yang
dapat digunakan sebagai rujukan bagi OPD,
desa dan kelurahan dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
mendukung upaya pencegahan dan
penurunan Stunting
Peraturan Bupati/Walikota terkait Percepatan
penurunan Stunting’ dapat menjadi dasar untuk:
1.Target tahunan penurunan prevalensi stunting
di Kabupaten/kota;
2. Intervensi gizi spesifik dan sensitif : memenuhi
target cakupan layanan dalam lampiran
perpres 72/2021 dalam APBD dan APBDes;
3. Peran Kecamatan dan Desa/Kelurahan
(termasuk di dalamnya peran TPPS Kecamatan
dan TPPS Desa/Kelurahan);
4. Skema insentif pelaku penurunan prevalensi
stunting pelaku desa/kelurahan;
5. Meningkatkan alokasi APBD dan APBDes dari
tahun sebelumnya untuk porgram kegiatan
percepatan penurunan Stunting;
6. Koordinasi lintas sektor dan tenaga
pendamping program;
7. Peran Kelembagaan masyarakat desa;
8. Kampanye publik dan kampanye perubahan
perilaku
OPD yang
bertanggung jawab
terhadap urusan
pemberdayaan
masyarakat dan
desa/kelurahan untuk
menyusun atau
merevisi Peraturan
Bupati/Walikota
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1 1. Penyusunan Inisiatif Rancangan
Peraturan Bupati/ Walikota
2. Reviu Peraturan Bupati/Walikota
tentang Percepatan Penurunan
Stunting
3. Menyusun Ruang Lingkup Peraturan
Bupati/Walikota
4. Menyusun Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota
OPD yang bertanggung
jawab terhadap urusan
pemberdayaan
masyarakat dan
desa/kelurahan untuk
menyusun atau merevisi
Peraturan
Bupati/Walikota, atau
Sekda
Waktu pelaksanaan reviu
maupun penyusunan
draft Perbub/Perwali
pada bulan Mei tiap
tahun berjalan
Format laporan yang
disampaikan ke dalam
Web.Monitoring bangda
berupa eviden/bukti
dokumen regulasi aksi 4
dalam bentuk PDF
2 Pelaksanaan sosialisasi peraturan
Bupati/Walikota
OPD yang bertanggung
jawab terhadap urusan
pemberdayaan
masyarakat dan
desa/kelurahan untuk
menyusun atau merevisi
Peraturan
Bupati/Walikota, atau
Sekda
Waktu pelaksanaan reviu
maupun penyusunan
draft Perbub/Perwali
pada bulan Mei tiap
tahun berjalan
Daftar peserta
sosialisasi
Perbub/Perwali tingkat
kecamatan,desa dan
kelurahan di upload
dengan menggunakan
format PDF
TAHAP PELAKSANAAN AKSI 4 PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
17
AKSI 5
PEMBINAAN PELAKU
DAN PEMERINTAHAN
DESA/KELURAHAN
AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU DAN PEMERINTAHAN
DESA/KELURAHAN
19
DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Warga masyarakat yang
dipilih melalui
musyawarah desa/kelurahan
untuk membantu pemerintah
desa/kelurahan dalam
memfasilitasi masyarakat
desa/kelurahan dalam
merencanakan,
melaksanakan dan
mengawasi kegiatan
pembangunan sumber daya
manusia di desa/kelurahan.
Memastikan mobilisasi Pelaku
di seluruh desa/kelurahan di
kabupaten/kota berjalan
dengan baik dan kinerja pelaku
dapat optimal sesuai dengan
tugas dan perannya.
Tersedianya pelaku percepatan
penurunan stunting di
desa/kelurahan dan peningkatan
kapasitas dan pembinaan kepada
pelaku di desa/kelurahan yang
dilakukan oleh OPD.
- Dinas
Kesehatan,
- Dinas Dalduk
dan KB,
- Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa, dan
- Dinas Sosial
TAHAP PELAKSANAAN AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU
DAN PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN
20
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1 Tahap 1: Memahami Tugas pelaku
percepatan dan penurunan stunting di
desa/kelurahan.
Organisasi Perangkat
Daerah (OPD)
Kabupaten/Kota
Januari s.d
November
1. Form Aksi 5.1 Identifikasi
Unsur Pelaku
Percepatan Penurunan
Stunting Di Tingkat Desa
Dan Kelurahan
2. Form Aksi 5.2 Jenis
Pembinaan Pelaku
Percepatan Penurunan
Stunting Tingkat
Desa/Kelurahan
2 Tahap 2: Mengidentifikasi
Ketersediaan Sumber Daya dan
Operasional Pembiayaan pelaku
percepatan dan penurunan stunting di
desa/kelurahan.
3 Tahap 3: Mengembangkan Dukungan
Sistem untuk Mengoptimalkan Kinerja
pelaku percepatan penurunan stunting
di desa/kelurahan.
4 Tahap 4 : Penguatan
Kapasitas Pelaku dalam pelaksanaan
konvergensi tingkat desa/kelurahan
5 Tahap 5: Mensinergikan Kinerja
pelaku percepatan penurunan stunting
di desa/kelurahan dengan Program
OPD.
AKSI 6
SISTEM MANAJEMEN
DATA STUNTING
DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB
Pengelolaan data di tingkat
Kabupaten/Kota sampai dengan
tingkat Desa/kelurahan yang
akan digunakan untuk
mendukung pelaksanaan
intervensi gizi terintegrasi dan
digunakan untuk membantu
pengelolaan program dan/atau
kegiatan percepatan penurunan
Stunting
Penyediaan dan mempermudah akses data untuk
pengelolaan program penurunan Stunting.
Secara khusus, sistem manajemen data ini harus
dapat memastikan kebutuhan data dalam Aksi
Integrasi lainnya terpenuhi, yaitu: Aksi 1 (Analisis
Situasi Program Penurunan Stunting), Aksi 2
(Rencana Kegiatan), Aksi 7 (Pengukuran dan
publikasi Stunting) dan Aksi #8 terkait dengan
Reviu Kinerja
1. Pemetaan kebutuhan dan penggunaan data
berdasarkan siapa pengguna data, jenis
keputusan yang perlu didukung dengan
data, dan jenis data yang dibutuhkan
2. Sistem Manajemen Data yang Tersedia,
Identifikasi Kesenjangan Sistem Manajemen
Data. Kesepakatan dalam Perbaikan Sistem
Manajemen Data
3. Penyusunan Rencana Perbaikan Sistem
Manajemen Data, Kebutuhan
Pengembangan Kapasitas untuk Sistem
Manajemen Data, Sosialisasi Rancangan
Perbaikan Sistem Manajemen Data
4. Pemantauan terhadap pelaksanaan
Rencana Aksi Perbaikan Sistem Data,
Legalisasi Kelembagaan untuk Sistem
Manajemen Data, Koordinasi dan
Keterpaduan Sistem Manajemen Data,
Pemantauan terhadap Pemanfaatan Data
yang tersedia pada Sistem, Analisis
terhadap Tingkat Pemanfaatan Sistem
Manajemen Data, Penyusunan tindak lanjut
peningkatan pemanfaatan dan
pemeliharaan sistem manajemen data
Ketua Tim Percepatan
Penurunan Stunting tingkat
Kabupaten/Kota/Bappeda.
OPD terkait akan
bertanggung jawab
terhadap ketersediaan
data untuk masing-masing
kegiatan program
AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING
22
TAHAP PELAKSANAAN AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING
23
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1 Tahap 1: Pemetaan Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Data
yang Dibutuhkan
Ketua TP2S, bersama
anggota Tim
sepanjang tahun
anggaran sebelum
aksi 8
Form 6.1 Pemetaan Sistem
2 Tahap 2: Identifikasi
Kesenjangan Data
• TP2S bersama Unit
Statistik Kabupaten/Kota
• Bappeda dan OPD
sepanjang tahun
anggaran sebelum
aksi 8
Form 6.2 Kesenjangan
Data
3 Tahap 3: Menyusun Rencana
Tindak Lanjut Perbaikan Sistem
Data
Bappeda dan OPD
sepanjang tahun
anggaran sebelum
aksi 8
Form 6.3 Rencana Tindak
4 Tahap 4: Melakukan Reviu
terhadap Perbaikan dan
Pemanfaatan Sistem Data
• Bappeda dan OPD
• Bupati/Walikota
• Bappeda bersama Tim
Teknis Lintas Sektor
sepanjang tahun
anggaran sebelum
aksi 8
Form 6.4 Reviu Perbaikan
dan Pemanfaatan Sistem
Data
AKSI 7
PENGUKURAN DAN
PUBLIKASI
STUNTING
AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING
25
DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Upaya Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk
memperoleh data
prevalensi Stunting terkini
pada skala layanan
puskesmas, kecamatan,
dan desa.
Hasil pengukuran tinggi
badan anak di bawah lima
tahun serta publikasi
angka Stunting digunakan
untuk memperkuat
komitmen pemerintah
daerah dan masyarakat
dalam gerakan bersama
bagi upaya percepatan
penurunan Stunting.
1. Mengetahui status gizi anak sesuai
umur
2. Mengukur prevalensi Stunting di
tingkat desa, kecamatan dan
kabupaten/kota secara berkala yang
dilaporkan secara berjenjang mulai
dari posyandu ke Dinas Kesehatan
kabupaten/kota
1. Rencana Jadwal Pengukuran
Pertumbuhan dan Perkembangan
2. Hasil Pengukuran Pertumbuhan dan
Perkembangan
3. Pengelolaan Penyimpanan Data
Pengukuran Pertumbuhan dan
Perkembangan
4. Rencana Pemanfaatan Hasil Data
Pengukuran untuk Memantau
Kemajuan
5. Desiminasi dan Publikasi Hasil
Pengukuran Pertumbuhan dan
Perkembangan
Kepala Dinas
Kesehatan
Dinas KB atau
Perangkat Daerah
yang membidangi
Keluarga
Berencana
TAHAP PELAKSANAAN AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING
26
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1 TAHAP 1: Mempersiapkan Rencana
Jadwal Pengukuran Pertumbuhan
dan Perkembangan
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
minimal tiga bulan sekali
sesuai ketentuan yang
tertera pada Peraturan
Menteri Kesehatan No. 66
tahun 2014.
2 TAHAP 2: Melaksanakan
Pengukuran Pertumbuhan dan
Perkembangan
• Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
• Puskesmas dan Posyandu
• Tenaga Petugas Gizi,
Bidan, dan KPM
Idealnya rutin sebulan sekali
3 TAHAP 3: Mengelola Penyimpanan
Data Pengukuran Pertumbuhan dan
Perkembangan
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Idealnya rutin sebulan sekali
4 TAHAP 4: Memanfaatkan Hasil Data
Pengukuran untuk Memantau
Kemajuan
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Idealnya rutin sebulan sekali
5 TAHAP 5: Desiminasi dan Publikasi
Hasil Pengukuran Pertumbuhan dan
Perkembangan
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Idealnya rutin sebulan sekali
AKSI 8
REVIU KINERJA
TAHUNAN
DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN
PENANGGUNG
JAWAB
Penilaian yang dilakukan
oleh pemerintah
kabupaten/kota terhadap
kinerja pelaksanaan
program dan kegiatan
percepatan penurunan
Stunting selama satu tahun
terakhir
1. Mendapatkan informasi tentang
capaian kinerja program dan kegiatan
pencegahan dan penurunan Stunting
satu tahun berjalan;
2. Mendapatkan informasi tentang
kemajuan pelaksanaan Kegiatan
pencegahan dan penurunan Stunting
yang telah direncanakan;
3. Mengidentifikasi pembelajaran dan
merumuskan masukan perbaikan
sebagai umpan balik untuk
perencanaan dan penganggaran
program/kegiatan prioritas, penetapan
lokasi fokus, serta desain dan upaya
perbaikan penyampaian layanan pada
tahun berikutnya
1. Kinerja program/kegiatan pencegahan
dan penurunan Stunting dalam hal
realisasi output (target kinerja cakupan
intervensi gizi spesifik dan sensitif);
2. Realisasi Rencana Kegiatan pencegahan
dan penurunan Stunting;
3. Realisasi anggaran program/kegiatan
pencegahan dan penurunan Stunting;
4. Faktor-faktor penghambat pencapaian
kinerja dan identifikasi alternatif solusi;
5. Perkembangan capaian outcome
(prevalensi Stunting), dan
6. Rekomendasi perbaikan, berupa
efektifitas kegiatan yang berperan dalam
pencegahan dan penurunan Stunting
Sekretaris Daerah
dan Bappeda
AKSI 8 REVIU KINERJA TAHUNAN
28
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT
1 Tahap 1 :Identifikasi Sumber Data
dan pengumpulan Data Kinerja
Program/Kegiatan
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Kabupaten/Kota
N+1 (Januari-Februari) 1. Form 8.1 Matriks Rencana
dan Realisasi APBD
2. Form 8.2 Matriks Rencana
dan Realisasi Kegiatan
Non APBD
3. Form 8.3 Matriks Rencana
dan Anggaran Tahun
Rencana
4. Form 8.4 Matrik
Pelaksanaan 8 Aksi
Konvergensi
5. Form 8.5 Status Tindak
Lanjut Rekomendasi
Penilaian Kinerja Yang
Dilaksanakan Oleh
Provinsi
2 Tahap 2 : Pelaksanaan Reviu
Kinerja Tahunan Penurunan
Stunting Terintegrasi
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Kabupaten/Kota
N+1 (Januari-Februari)
3 Tahap 3 : Menyusun Dokumen Hasil
Reviu Kinerja Tahunan
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Kabupaten/Kota
N+1 (Januari-Februari)
TAHAP PELAKSANAAN AKSI 8 REVIU KINERJA TAHUNAN
29
TERIMA
KASIH
DATA PENDUKUNG
FORM 8 AKSI KONVERGENSI
32
NO SASARAN INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL URUSAN
1
Remaja
Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD)
58
Persentase remaja putri yang mengkonsumsi tablet tambah darah
terhadap seluruh remaja putri
Kesehatan
2
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan
status anemia (hemoglobin)
90
Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status
anemia (hemoglobin) terhadap seluruh remaja putri
Kesehatan
3
Calon
Pengantin/
Pasangan Usia
Subur (PUS)
Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet
Tambah Darah (TTD) 90
Persentase calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah
Darah (TTD) terhadap seluruh calon PUS
Kesehatan
Kemenag
Capil
4
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh
pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari
pelayanan nikah
90
Persentase Calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang memperoleh
pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah
terhadap seluruh Calon Pasangan Usia Subur
Kesehatan
Kemenag
Capil
5
Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang
menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan
edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
90
Persentase Calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima
pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan
pra nikah terhadap seluruh calon PUS
Kesehatan
Dalduk KB
6
Pasangan calon pengantin yang mendapatkan
bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan
stunting
90
Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan
perkawinan dengan materi pencegahan stunting terhadap seluruh
calon pengantin
Kesehatan
Dalduk KB
Kemenag
Capil
7
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
menerima bantuan tunai bersyarat
90
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan
tunai bersyarat terhadap jumlah PUS dengan status miskin
Sosial
8
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status
miskin dan penyandang masalah kesejahteraan
sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
90
Persentase PUS miskin dan penyandang masalah sosial yang
menerima BPNT terhadap jumlah PUS miskin dan penyandang
masalah sosial
Sosial
9
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin
dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima
Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
90
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak
mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
Kesehatan terhadap PUS dengan status miskin
Sosial
33
NO SASARAN INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL URUSAN
10
Ibu Hamil
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang
mendapatkan tambahan asupan gizi
90
Persentase Ibu Hamil KEK (yang memiliki lingkar lengan atas kurang
dari 23,5 cm) yang mendapatkan tambahan asupan gizi terhadap
seluruh Ibu Hamil KEK
Kesehatan
11
Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
80
Persentase Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
minimal 90 tablet selama masa kehamilan dibandingkan terhadap
seluruh Ibu Hamil.
Kesehatan
12
Persentase Unmet Need pelayanan keluarga
berencana
7,4
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai
anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak
memakai alat/cara KB (Statistik Rutin) terhadap seluruh PUS sasaran
KB
Dalduk KB
13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan 15,5
Persentase kehamilan yang tidak diinginkan terhadap seluruh
kehamilan yang terjadi
Dalduk KB
14
Anak Usia Di
Bawah Lima
Tahun
(Balita)
Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu
ibu (ASI) eksklusif
80
Persentase bayi usia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI
eksklusif terhadap seluruh bayi dibawah 6 bulan
Kesehatan
15
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
80
Persentase Anak usia 6-23 bulan mendapatkan Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) dibandingkan dengan Seluruh anak usia 6-23 bulan
Kesehatan
16
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi
buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi
buruk
90
Persentase layanan tata laksana gizi buruk terhadap seluruh anak
balita gizi buruk dalam kurun waktu yang sama
Kesehatan
17
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang
dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
90
Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau
pertumbuhan dan perkembangannya terhadap seluruh balita
Kesehatan
18
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi
kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
90
Persentase layanan tambahan asupan gizi balita terhadap seluruh
anak balita dalam kurun waktu yang sama
Kesehatan
19 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap 90
Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang
memperoleh Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) terhadap seluruh balita
Kesehatan
34
NO SASARAN INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL URUSAN
20
Keluarga
Berisiko
Stunting
Keluarga yang Stop BABS 90
Persentase keluarga stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
atau Open Defacation Free (ODF) terhadap seluruh keluarga
Kesehatan
21 Keluarga yang melaksanakan PHBS 70
Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) terhadap seluruh keluarga
Kesehatan
22
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan
promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
90
Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi
peningkatan konsumsi ikan dalam negeri terhadap keluarga berisiko
stunting
Kesehatan
Dalduk KB
Perikanan
23
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca
persalinan
70
Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) Pasca Persalinan
terhadap seluruh Persalinan
Dalduk KB
24
Keluarga berisiko stunting yang memperoleh
pendampingan
90
Persentase keluarga beresiko stunting yang memperoleh
pendampingan terhadap seluruh Keluarga Beresiko Stunting
Dalduk KB
25
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan
manfaat sumber daya pekarangan untuk
peningkatan asupan gizi
50
Persentase keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat
sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi terhadap
keluarga berisiko stunting
Pertanian
Pangan
Dalduk KB
26
Air Minum dan
Sanitasi
Rumah tangga yang mendapatkan akses air
minum layak
100
Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum
layak terhadap seluruh rumah tangga
Perkim
27
Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi
(air limbah domestik) layak
90
Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air
limbah domestik) yang layak di terhadap seluruh rumah tangga
Perkim
28
Perlindungan
Sosial
Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga
(P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi
90
Persentase Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program
Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan
Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi
terhadap keluarga penerima PKH
Sosial
29
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu
hamil, ibu menyusui, dan baduta yang menerima
variasi bantuan pangan selain beras dan telur
90
Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu
menyusui, dan anak berusia di bawah dua tahun (baduta) yang
menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur
(karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral,
dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MP-ASI) terhadap
keluarga penerima manfaat
Sosial
35
NO INDIKATOR TARGET TAHUN
DEFINISI
OPERASIONAL
URUSAN
1 Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota Min 1 kali
Tiap
Tahun
Pelaksanaan rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota
Setda
Bappeda
TPPS
2 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan Min. 2 kali
Tiap
Tahun
Pelaksanaan rembuk stunting di tingkat kecamatan
Dalduk KB
Kecamatan
3
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan
penurunan stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota
2 kali
Tiap
tahun
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di
pemerintah daerah kabupaten/kota
Setda
Bappeda
TPPS
4
Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI)
Kesehatan
112,9 Juta
Jiwa
2024 Jumlah jiwa Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan Nasional Kesehatan
5
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang
kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan stunting
100%
Kab/Kota
2022
Cakupan kabupaten/kota yang memiliki regulasi tentang kewenangan
desa/kelurahan dalam penurunan stunting
Setda
PMD
6
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan
kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan stunting
100% desa/
kelurahan
2022
Cakupan pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam
penanganan percepatan penurunan stunting
PMD
7
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan
manusianya mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
90% Kader 2024
Cakupan Kader pembangunan manusia yang mendapatkan pembinaan dari
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Setda
PMD
8
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan
kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja
pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)
100% desa/
kelurahan
2022
Cakupan desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan
percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)
Setda
PMD
9
Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana
desa/kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitif dalam
penurunan stunting
90% desa/
kelurahan
2024
Cakupan desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/
kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitif dalam penurunan stunting
Setda
PMD
10
Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi
percepatan penurunan stunting
80% desa/
kelurahan
2024
Cakupan desa/kelurahan yang melakukan konvergensi dalam perencanaan dan
penganggaran, serta pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan jenis, cakupan,
dan kualitas intervensi gizi bagi sasaran keluarga berisiko stunting
Setda
PMD
36
NO INDIKATOR TARGET TAHUN
DEFINISI
OPERASIONAL
URUSAN
11
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi
percepatan penurunan stunting di pemerintahan
desa
2 kali Tiap tahun
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan
penurunan stunting oleh pemerintahan desa
PMD
12 Jumlah desa/kelurahan Bebas Stunting 100% 2024
Cakupan desa/kelurahan yang tidak memiliki kasus baru
stunting balita dalam 1 (satu) tahun pemantauan data
hasil bulan timbang
PMD
Kesehatan
13
Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja
baik dalam konvergensi penurunan stunting
90% 2024
Cakupan pemerintah desa yang memiliki kinerja baik
dalam konvergensi penurunan stunting melalui hasil
penilaian laporan konvergensi desa
PMD
14
Terlaksananya forum komunikasi perubahan
perilaku dalam penurunan stunting lintas agama
2 kali Tiap Tahun
Pelaksanaan forum komunikasi perubahan perilaku dalam
penurunan stunting lintas agama
Kemenag
15
Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
100% desa/
kelurahan
2024
Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Kesehatan
16
Jumlah Desa/Kelurahan yang telah terbebas dari
buang air besar sembarangan (ODF)
90% 2024
Cakupan Desa/kelurahan stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) atau Open Defacation Free (ODF)
Kesehatan
17
Persentase target sasaran yang memiliki
pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi
prioritas
70% 2024
Cakupan sasaran yang telah memperoleh layanan
Komunikasi Antar Personal (KAP) terhadap jumlah
sasaran layanan dari KAP
Kesehatan
18 Publikasi data stunting tingkat kabupaten/kota 1 kali Tiap Tahun
Pelaksanaan laporan publikasi data stunting hasil bulan
timbang
Kesehatan
19
Persentase kabupaten/kota yang
mengimplementasikan sistem data surveilans gizi
elektronik dalam Pemantauan intervensi gizi untuk
penurunan stunting
100%
kab/kota
2023
Cakupan kabupaten/kota yang mengimplementasikan
sistem data surveilans gizi elektronik dalam pemantauan
intervensi gizi untuk penurunan stunting
Kesehatan
20
Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan
tumbuh kembang di posyandu
90% 2024
Cakupan penguatan kapasitas posyandu dalam
komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan
stunting
Kesehatan
37
NO INDIKATOR TARGET TAHUN
DEFINISI
OPERASIONAL
URUSAN
21
Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua
tahun (baduta) stunting
50% 2024
Cakupan audit anak berusia di bawah dua tahun
(baduta) stunting
Kesehatan
22
Tersedianya bidan desa/
kelurahan sesuai kebutuhan
100% desa/
kelurahan
2024
Cakupan bidan desa/kelurahan yanga ada di setiap
desa/kelurahan
Kesehatan
23
Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang
ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
75% 2024
Cakupan tindaklanjut hasil pengawasan produk pangan
fortifikasi oleh pelaku usaha terhadap keseluruhan
rekomendasi hasil pengawasan
Kesehatan
24
Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko
stunting
2 kali Tiap Tahun
Pelaksanaan pencatatan dan pengumpulan data
keluarga berisiko stunting
Dalduk KB
25
Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui
Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
2 kali Tiap Tahun
Tersedia laporan hasil surveilans keluarga berisiko
Stunting berbasis Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
Dalduk KB
26
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina
Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi
kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
90% 2024
Cakupan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja
dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan
edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja.
Dalduk KB
27
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina
Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1000 HPK
90% 2024
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina
Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1.O00 Hari
Pertama Kehidupan (HPK)
Dalduk KB
28
Persentase kabupaten/kota dengan Age Specific
Fertility Rate/ASFR (15-19) paling sedikit 18 per 1.000
90%
kab/kota
2024
Cakupan data capaian Age Specific Fertility Rate/ASFR
(15-19) paling sedikit 18 per 1.000 di setiap
kabupaten/kota
Pendidikan
29
Persentase Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD
terlatih pengasuhan stimulasi penanganan stunting
sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di
Kabupaten/Kota
90%
Desa/Kel
2024
Cakupan desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) terlatih pengasuhan stimulasi
penanganan Stunting sebagai hasil pendidikan dan
pelatihan di kabupaten/kota
Pendidikan
30
Persentase Lembaga PAUD yang mengembangkan
Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)
70%
Desa/Kel
2024
Cakupan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini
Holistik Integratif (PAUD HI)
Pendidikan
38
NO INDIKATOR TARGET TAHUN
DEFINISI
OPERASIONAL
URUSAN
31
Terlaksanannya kampanye nasional
pencegahan stunting
3 kanal/
metode
Tiap Bulan
Pelaksanaan kampanye dan komunikasi
perubahan perilaku yang berkelanjutan
dengan indikator dengan 3 kanal/metode
setiap bulan
Kominfo
32
Persentase kabupaten/kota yang
mengintervensi keamanan pangan
untuk mendukung percepatan
penurunan stunting
100%
kab/kota
2024
Pelaksanaan intervensi keamanan pangan
untuk mendukung percepatan penurunan
stunting di setiap kabupaten/kota
Pangan/
Pertanian
33
Jumlah Keluarga Miskin dan rentan
yang memperoleh bantuan tunai
bersyarat
10 Juta Jiwa 2024
Jumlah jiwa warga miskin dan rentan yang
memperoleh bantuan tunai bersyarat
Sosial
34
Jumlah keluarga miskin dan rentan
yang menerima bantuan sosial pangan
15.600.039 Jiwa 2024
Jumlah jiwa warga miskin dan rentan yang
menerima bantuan sosial pangan
Sosial
35
Jumlah pendamping Program Keluarga
Harapan (PKH) yang terlatih modul
kesehatan dan gizi
100%
Pendamping
2024
Jumlah pendamping Program Keluarga
Harapan (PKH) yang telah terlatih modul
kesehatan dan gizi
Sosial
FORM AKSI 1 ANALISIS SITUASI
39
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
FORM 1.1 REKOMENDASI DAFTAR LOKASI PRIORITAS
FORM 1.2 IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN FORM 1.3 IDENTIFIKASI KENDALA/MASALAH DAN
REKOMENDASI INTERVENSI
NO
PERIHAL/MASALAH/KENDALA
CAPAIAN
REKOMENDASI KODE SUB KEGIATAN
NOMENKLATUR SUB
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA
KINERJA INDIKATOR SATUAN
URAIAN SUB KEGIATAN
SESUAI RKA
TARGET LOKASI DALAM
RENJA
LOKASI FOKUS ANGGARAN SUMBER DANA OPD/PENANGGUNG JAWAB TAHUN PELAKSANAAN
1
Perlunya Peningkatan
Intervensi Cakupan Layanan
Peningkatan Intervensi
Cakupan Layanan Tablet
Tambah Darah (TTD)
1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Dokumen
Pembinaan pemeriksaan
kesehatan anak usia sekolah
dan remaja
37 Puskesmas 0 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2022
2 Kurangnya monitoring
Monitoring dari semua pihak
(nakes, orang tua, dan
sekolah)
1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Dokumen
Pembinaan pemeriksaan
kesehatan anak usia sekolah
dan remaja
37 Puskesmas 0 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2022
3 Kurangnya monitoring
Monitoring dari semua pihak
(nakes, orang tua, dan
sekolah)
1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Dokumen
Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja di Puskesmas
37 Puskesmas 0 26100000 APBD DINAS KESEHATAN 2023
4
Perlunya Peningkatan
Intervensi Cakupan Layanan
Peningkatan Intervensi
Cakupan Layanan Tablet
Tambah Darah (TTD)
-
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
Terlaksananya Pelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
Terlaksananya Pelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
%
Pelayanan Kesehatan pada
Usia Pendidikan Dasar
Kab. Kuningan 0 829985563 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2022
5
Perlunya Peningkatan
Intervensi Cakupan Layanan
Peningkatan Intervensi
Cakupan Layanan Tablet
Tambah Darah (TTD)
-
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
TerlaksananyaPelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
TerlaksananyaPelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
%
Pelayanan Kesehatan pada
Usia Pendidikan Dasar
Kab. Kuningan 0 829985563 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2023
6 Kurangnya monitoring
Melakukan monitoring baik
oleh nakes dan keluarga
1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Dokumen
Surveilans Penurunan
Kematian Ibu dan Bayi
37 Puskesmas 0 25000000 APBD DINAS KESEHATAN 2022
FORM AKSI 2 PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN
40
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
FORM 2.1 RENCANA KEGIATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN BERJALAN DAN RENCANA
NO KODE SUB KEGIATAN
NOMENKLATUR SUB
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA
URAIAN SUB KEGIATAN
SESUAI RKA
KINERJA INDIKATOR VOLUME SATUAN ANGGARAN SUMBER DANA OPD/PENANGGUNG JAWAB TAHUN PELAKSANAAN
1 1 03 05 2.01 06
Pembangunan/Penyediaan
Sub SistemPengolahan
Setempat
Pembangunan/Penyediaan
Sub Sistem Pengolahan
Setempat (Bankeu Prov.)
Tebangunnya Tangki Septik
untuk RumahTangga
Jumlah Rumah Tangga yang
memiliki TangkiSeptik
17 Unit 196000000 APBD DINAS PU / CIPTA KARYA 2022
2 -
Pembangunan Sistem
Drainase Lingkungan
Pembangunan Sistem
Drainase Lingkungan (Bankeu
Prov.)
Terlaksananya Pembangunan
Sistem Drainase Lingkungan
Pembangunan Sistem
Drainase Lingkungan
80 Meter 100000000 APBD DINAS PU / CIPTA KARYA 2022
3 -
Perbaikan Rumah Tidak Layak
Huni
Perbaikan Rumah Tidak Layak
Huni (Bankeu Prov.)
Terlaksananya Perbaikan
Rumah Tidak Layak Huni
Jumlah Desa Mendapatkan
Perbaikan Rumah Tidak Layak
Huni
1 Desa 400000000 APBD LAINNYA 2023
4 1 03 05 2.01 06
Pembangunan/Penyediaan
Sub SistemPengolahan
Setempat
Pembangunan/Penyediaan
Sub Sistem Pengolahan
Setempat (Bankeu Prov.)
Tebangunnya Tangki Septik
untuk RumahTangga
Jumlah Rumah Tangga yang
memiliki TangkiSeptik
17 Unit 196000000 APBD DINAS PU / CIPTA KARYA 2022
DESA/KEL Padahurip
DESA/KEL Citundun
DESA/KEL Sumurwiru
DESA/KEL Cimulya
FORM 2.2 IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN INTERVENSI PENURUNAN STUNTING DI DESA/KELURAHAN PRIORITAS
KODE SUB KEGIATAN
NOMENKLATUR SUB
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA
KINERJA INDIKATOR VOLUME SATUAN
URAIAN SUB KEGIATAN
SESUAI RKA
LOKASI ANGGARAN SUMBER DANA OPD
1 1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
1 Dokumen
Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja di Puskesmas
37 Puskesmas 26100000 APBD DINAS KESEHATAN
2 -
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
TerlaksananyaPelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
TerlaksananyaPelayanan
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
100 %
Pelayanan Kesehatan pada
Usia Pendidikan Dasar
Kab. Kuningan 829985563 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN
NO
RENCANA KEGIATAN
KODE SUB KEGIATAN
NOMENKLATUR SUB
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA
KINERJA INDIKATOR VOLUME SATUAN
URAIAN SUB KEGIATAN
SESUAI RKA
LOKASI ANGGARAN SUMBER DANA OPD
1 1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
1 Dokumen
Pembinaan pemeriksaan
kesehatan anak usia sekolah
dan remaja
37 Puskesmas 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN
2 1 02 02 2.02 15
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
Terlaksananya Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
1 Dokumen
Pembinaan pemeriksaan
kesehatan anak usia sekolah
dan remaja
37 Puskesmas 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN
NO
RENCANA KEGIATAN
FORM AKSI 2 PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN
41
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
FORM 2.3 MATRIKS PEMANTAUAN INTEGRASI RENCANA KEGIATAN PADA TAHUN BERJALAN
FORM 2.4 MATRIKS PEMANTAUAN INTEGRASI RENCANA KEGIATAN PADA TAHUN RENCANA
VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN
1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000
1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000
RENCANA KEGIATAN RENCANA PERUBAHAN APBD TAHUN BERJALAN
APBD TAHUN 2022 DRAFT RKPD PERUBAHAN TAHUN 2022 KUPA-PPAS TAHUN 2022 APBD PERUBAHAN TAHUN 2022
VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN
RENCANA KEGIATAN RENCANA PENGANGGARAN
RENJA OPD TAHUN 2023 RKPD TAHUN 2023 KUA-PPAS TAHUN 2023 APBD TAHUN 2023
FORM AKSI 3 REMBUK STUNTING
42
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
OPD
PEMERINTAH
KECAMATAN
PEMERINTAH
DESA/KELURAHAN
NON
PEMERINTAH
TARGET
PENURUNAN
STUNTING
ARAHAN PROGRAM
PRIORITAS DAERAH
DALAM
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
PERRAN
LINTAS
SEKTOR
PEMBAGIAN
KEWENANGAN
DAERAH DAN
DESA/KELURAHAN
PEMERINTAH
NON
PEMERINTAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1
2
3
4
5
dst
(1) diisikan numerik (11) diisikan dengan ya/tidak
(2) diisikan dengan tanggal dari aplikasi (12) diisikan dengan ya/tidak
(3) diisikan dengan tempat pelaksanaan rembuk (free teks) (13) diisikan dengan ya/tidak
(4) diisikan dengan jumlah peserta yang hadir (absolute numerik) (14) diisikan dengan ya/tidak
(5) diisikan jumlah yang hadir dari unsur OPD (15) diisikakan dengan ada atau tidak publikasi (ada/tidak) dari media pemerintah
(6) diisikan jumlah yang hadir dari unsur kecamatan (16) diisikakan dengan ada atau tidak publikasi (ada/tidak) dari media non pemerintah
(7) diisikan jumlah yang hadir dari unsur Pemerintah Desa (17) diisikan dengan menggunakan dropdown
(8) diisikan jumlah yang hadir dari unsur non pemerintah (18) diisi denagan angka numerik (absolute)
(9) diisikan dengan status hadir dan tidak hadir (ya/tidak) (19) diisi denagan angka numerik (absolute)
(10)
diisikan dengan konten yang dibahas pada rembuk stunting
apakah dihadiri atau tidak dihadiri (ya/tidak)
BENTUK
INOVASI
REKAP
PELAKSANAAN
REMBUK
TINGKAT
KECAMATAN
REKAP
PELAKSANAAN
REMBUK TINGKAT
DESA/KELURAHAN
Keterangan :
MENGHASILKAN KOMITMEN
FORM AKSI 3 PELAKSANAAN REMBUK STUNTING TINGKAT KABUPATEN/KOTA
UNSUR PESERTA PUBLIKASI MEDIA
NO
WAKTU
PELAKSANAAN
TEMPAT
PELAKSANAAN
JUMLAH
PESERTA
KEHADIRAN
KEPALA
DAERAH
MATERI
BERBASIS AKSI
KONVERGENSI
FORM AKSI 4 PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
43
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
TARGET TAHUNAN
PENURUNAN
PREVALENSI
STUNTING DI
KABUPATEN/KOT
A
KETERANGAN
INTERVENSI GIZI:
MEMENUHI TARGET
CAKUPAN
LAYANAN DALAM
LAMPIRAN
PERPRES 72/2021
DALAM APBD DAN
APB-DES
KETERANGAN
PERAN
KECAMATAN (
TERMASUK
DIDALAMNYA
DESA DAN
KELURAHAN)
KETERANGAN
SKEMA INSENTIF
PELAKU
PENURUNAN
PREVALENSI
STUNTING PELAKU
DESA/KELURAHAN
KETERANGAN
MENINGKATKAN
ANGGARAN
MINIMAL 10%
APBD DAN APB-
DES DARI TAHUN
SEBELUMNYA
UNTUK
PORGRAM
KEGIATAN
STUNTING
KETERANGAN
KOORDINASI
LINTAS SEKTOR
DAN TENAGA
PENDAMPING
PROGRAM
KETERANGAN
PERAN
KELEMBAGAAN
MASYARAKAT
DESA/KELURAHAN
KETERANGAN
KAMPANYE PUBLIK
DAN KAMPANYE
PERUBAHAN
PERILAKU
KETERANGAN KECAMATAN DESA/KELURAHAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24)
1
2
3
4
5
dst
Keterangan :
(1) diisi no urut (numerik) (11) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (21) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0)
(2) Diisi dengan no regulasi yang berlaku (freeteks) (12) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (22) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi
(3) diisikan dengan tahun terbit regulasi (13) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (23) diisi dengan jumlah kecamatan yang mendapatkan sosialisasi (angka absolute)
(4) diisikan dengan dropdown dari jenis regulasi (14) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (24) diisi dengan jumlah desa/kelurahan yang mendapatkan sosialisasi (angka absolute)
(5) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (15) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0)
(6) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (16) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi
(7) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (17) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0)
(8) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (18) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi
(9) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (19) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0)
(10) (20) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi
diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan
muatan regulasi
FORM AKSI 4 PERATURAN YANG MENDUKUNG PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
NO NO REGULASI
TAHUN
PEMBUATAN
REGULASI
PUBLIKASI REGULASI
REGULASI
MUATAN REGULASI
FORM AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU DAN PEMERINTAHAN
DESA/KELURAHAN
44
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
FORM 5.1 IDENTIFIKASI UNSUR PELAKU PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN
FORM 5.2 JENIS PEMBINAAN PELAKU PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT DESA/KELURAHAN
FORM AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING
45
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
FORM 6.1 HASIL PEMETAAN KONDISI DATA SEBARAN STUNTING DAN CAKUPAN INTERVENSI
(sebutkan apakah melalui
form/laporan/aplikasi)
(sebutkan nama
form/laporan/aplikasi yang
digunakan)
sebutkan apakah tidak rutin,
apakah per
bulan/triwulan/semester/dll)
sebutkan apakah tidak rutin,
apakah per
bulan/triwulan/semester/dll)
sebutkan sistem informasi
yang saat ini digunakan
menyimpan data
Sumber Data Penanggungjawab Data Ketersediaan Kualitas Aksesibiltas
1 Prevalensi Stunting
2
Remaja putri yang mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD)
Metode Pencatatan
No Data Penanggung Jawab Data
StatusKetersediaan Data
(Ada/Tidak Ada)
Rincian DataSaat ini Sumber Data
Identifikasi Awal Isu Manajemen Data
Keterangan Metoda
Pencatatan
Frekuensi Pencatatan Frekuensi Pelaporan ke OPD MetodaPengelolaan Data
AlternatifSumber Data
(sebutkan jikaadasumber alternatifuntuk datayang
ditanyakan)
Contoh hasil identifikasi awal sebagaimana pada sheet Petunjuk
2022 2023 2024
1
Cakupan Bantuan Jaminan Nasional
Penerima Iuran (PBI) Kesehatan
112,9 Juta Jiwa 2024
2
Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
100% desa/kelurahan 2024
Baseline Data Satuan
Target Kabupaten/Kota
No Indikator Target Nasional Tahun
FORM AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING
(LANJUTAN)
46
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
Sumber Data Penanggung Jawab data
Kesiapan Sumber Data
untuk Digunakan
1 Nama Sistem 1
Alternatif Sumber Data
Kebutuhan Data (pada pemetaan data kesehatan 1)
yang Belum disediakan atau Sudah Tersedia namun
kualitasnya masih diragukan
A. Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Data (sistem untuk
merekam dan Melaporkan data
yang masuk)
No
Program/Kegiatan Penanggung Jawab Kesiapan Program/Kegiatan
1
Rencana Program Pemenuhan Target Nasional
Keterangan
B. Hasil Pemetaan Indikator yang
Belum Memiliki Baseline atau
Target
No
No Isu-Isu Manajemen Data Kegiatan Perbaikan Target Kinerja Lokasi Anggaran OPD Penanggung Jawab Jadwal Penyelesaian
I Perbaikan Kualitas Sistem Pencatatan dan Pelaporan
1
dst
II Perbaikan Ketersediaan Data Sampai Level Desa/Kelurahan/Posyandu
1
dst
III Perbaikan Aksesbilitas Terhadap Data Pelaporan
1
dst
IV Pemenuhan Target Capaian Kabupaten/Kota
1
dst
FORM AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING
47
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
2020 % 2021 % 2022 %
1
STATUS VALIDASI DATA :
TREN PENURUNAN STUNTING
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
KABUPATEN/KOTA :
PERIODE DATA : SUMBER DATA :
JUMLAH KASUS STUNTING
JKN
AIR
BERSIH
KECACINGAN
JAMBAN
SEHAT
KEBIASAAN
MEROKOK
RIWAYAT
IBU
HAMIL
PENYAKIT
PENYERT
A
1
FAKTOR DETERMINAN YANG MEMERLUKAN PERHATIAN
SUMBER DATA :
FAKTOR DETERMINAN
KABUPATEN/KOTA : STATUS VALIDASI DATA :
PERIODE DATA :
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
FORM AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING
(LANJUTAN)
48
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
PENGETAHUAN IBU
KETERLIBATAN
AYAH
BALITA
IMUNISASI
KAWASAN
KUMUH
MEROKOK DI
DALAM
RUANGAN
AKSES KE
PELAYANAN
KESEHATAN
1
FAKTOR DARI PERILAKU KUNCI SASARAN
KABUPATEN/KOTA : STATUS VALIDASI DATA :
PERIODE DATA :
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
PERILAKU KUNCI SASARAN
SUMBER DATA :
REMAJA CATIN/PUS IBU HAMIL IBU PASCA SALIN BALITA
1
KELOMPOK SASARAN BERISIKO
KABUPATEN/KOTA : STATUS VALIDASI DATA :
PERIODE DATA :
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
KELOMPOK BERISIKO
SUMBER DATA :
FORM AKSI 8 REVIU KINERJA TAHUNAN
49
DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI
II. Matriks Rencana dan Realisasi Kegiatan Non APBD
Target Realisasi % Capaian Alokasi Realisasi % Capaian
1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
2
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia
(hemoglobin)
Solusi
No Program Uraian Kegiatan
Kode Kepmendagri
050-5889
Penanggungjawab
Capaian Outcome/Output Anggaran (juta rupiah)
Kategori* Kategori*
Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala
I. Matriks Rencana dan Realisasi APBD
Target Realisasi % Capaian Alokasi Realisasi % Capaian
1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
2
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia
(hemoglobin)
No
Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala Solusi
Anggaran (juta rupiah)
Kategori* Kategori*
Indikator Cakupan Layanan Uraian Kegiatan
Kode Kepmendagri
050-5889
OPD
Capaian Outcome/Output
III. Matriks Rencana dan Anggaran Tahun Rencana
Rencana Target Ketetapan Target % Capaian Rencana Alokasi Realisasi Dianggarkan % Capaian
1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
2
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia
(hemoglobin)
Solusi
No Indikator Cakupan Layanan Uraian Kegiatan
Kode Kepmendagri
050-5889
OPD
Capaian Outcome/Output Anggaran (juta rupiah)
Kategori* Kategori*
Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala
IV MATRIK PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI
Aksi 1
Identifikasi Data Sasaran
Identifikasi Data Cakupan
Aksi
Konvergensi
Komponen Kegiatan Aksi Pemenuhan (%) Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala Solusi
V. Status Tindak Lanjut Rekomendasi Penilaian Kinerja Yang Dilaksanakan Oleh Provinsi Tahun …………..
Sudah Sebagian/ Belum
1 ……………………………………………………………………
2 ……………………………………………………………………
No Rekomendasi Provinsi
Status Tindak Lanjut
Alasan
Lampiran
50

More Related Content

Similar to juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan

Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...athyka1
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPatenPisan1
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxDonySungkusara2
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfandfixy
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...M Handoko
 
files49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdf
files49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdffiles49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdf
files49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdfYanti319948
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdfTaruliRohanaSinaga1
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfHerman673394
 
MATERI BOKB.pptx
MATERI BOKB.pptxMATERI BOKB.pptx
MATERI BOKB.pptxprimalono
 
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxFasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxSalim SAg
 
Sosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimSosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimsunarko rasid
 
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingArhanRegar1
 
Konvergensi Workshop KKB Malut P.pptx
Konvergensi Workshop KKB Malut P.pptxKonvergensi Workshop KKB Malut P.pptx
Konvergensi Workshop KKB Malut P.pptxzulkarnainramadhan1
 
Modul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataanModul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataanpjj_kemenkes
 
Visi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasVisi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasismail1981
 
Visi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasVisi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasismail1981
 
3. AKSI 3 2022.pptx
3. AKSI 3 2022.pptx3. AKSI 3 2022.pptx
3. AKSI 3 2022.pptxdwijanarko2
 

Similar to juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan (20)

Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
Webinar-PAUD_Dirjen_Bangda_KONVERGENSI-PEMENUHAN-LAYANAN-PENDIDIKAN-ANAK-USIA...
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptx
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
 
files49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdf
files49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdffiles49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdf
files49505Juknis Implementasi KPP Stunting_ISBN_13072021.pdf
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_6-7-8_27062019.pdf
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
 
MATERI BOKB.pptx
MATERI BOKB.pptxMATERI BOKB.pptx
MATERI BOKB.pptx
 
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxFasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
 
Sosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimSosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltim
 
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
 
Bab 5. Strategi Monitoring dan Evaluasi
 Bab 5. Strategi Monitoring dan Evaluasi Bab 5. Strategi Monitoring dan Evaluasi
Bab 5. Strategi Monitoring dan Evaluasi
 
Konvergensi Workshop KKB Malut P.pptx
Konvergensi Workshop KKB Malut P.pptxKonvergensi Workshop KKB Malut P.pptx
Konvergensi Workshop KKB Malut P.pptx
 
Modul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataanModul 3 kb 1 pendataan
Modul 3 kb 1 pendataan
 
Visi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasVisi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmas
 
Visi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmasVisi misi dan tujuan puskesmas
Visi misi dan tujuan puskesmas
 
3. AKSI 3 2022.pptx
3. AKSI 3 2022.pptx3. AKSI 3 2022.pptx
3. AKSI 3 2022.pptx
 

Recently uploaded

PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 

juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan

  • 1. BIMBINGAN TEKNIS 8 AKSI KONVERGENSI DI DAERAH Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri
  • 2. 2 PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI Stunting : Sinyal bahwa ada masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar, sehingga pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai, serta tidak sampai secara lengkap pada kelompok sasaran prioritas, yaitu Remaja, Calon Pengantin, Ibu Menyusui, Ibu Hamil, dan Anak usia 0 – 59 Bulan. 8 (Delapan) Aksi Konvergensi: Instrument dalam bentuk kegiatan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memperbaiki manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar agar lebih terpadu dan tepat sasaran. Kemendagri memberikan Capacity Building kepada pemerintah provinsi untuk bisa membina dan mengawasi Kabupaten/Kota dalam melaksanakan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi dan Penilaian Kinerja
  • 3. 3 KETERKAITAN ANTAR 8 AKSI DAN SASARAN ANTARA AKSI KONVERGENSI DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI Aksi #1 Analisis Situasi Aksi #2: Penyusunan Rencana Kegiatan Aksi # 3: Rembuk Stunting Aksi # 8: Reviu Kinerja Tahunan Aksi #4: Peraturan Bupati/Walikota Percepatan Penurunan Stunting Aksi #5: Pembinaan Pelaku Dan Pemerintahan Desa/ Kelurahan Aksi # 6: Sistem Manajemen Data Stunting Aksi # 7: Pengukuran & Publikasi Stunting Rekomendasi Lokus dan Kegiatan Prioritas Rancangan Rencana Kegiatan Masukan untuk PerBup/Perwali Peran & Tugas Pembinaan Pelaku Dan Pemerintahan Desa/ Kelurahan Cakupan RT 1000 HPK yg Mendapat Intervensi Gizi secara Lengkap Cakupan & Keterpaduan Intervensi Gizi pada Rumah Tangga 1000 HPK Komitmen & Kesepakatan Rencana Kegiatan Kesenjangan Data Perkembangan kasus stunting Data & Sebaran Stunting Proses RKPD & APBD Data Stunting & Cakupan Intervensi Sebaran & Penyebab Stunting Kegiatan Perbaikan Sistem Data Acuan pemantauan pelaksanaan VS hasil
  • 5. DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Analisis Situasi program pencegahan dan penurunan stunting adalah proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah kabupaten/kota yaitu sebaran keluarga berisiko stunting, situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan. Analisis Situasi dilakukan untuk mengenali permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada kelompok sasaran. Hasil Analisis Situasi merupakan dasar perumusan rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi bagi kelompok sasaran 1. Memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola kabupaten/kota bagi peningkatan cakupan layanan intervensi gizi terintegrasi; 2. Memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan dan peningkatan akses 5 (lima) kelompok sasaran terhadap intervensi gizi terintegrasi; 3. Meningkatkan efektivitas sistem manajemen data dalam membuat usulan keputusan alokasi program dan lokasi prioritas stunting; dan 4. Menentukan kegiatan penguatan dan pemberdayaan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan dalam meningkatkan integrasi layanan. 1. Rekomendasi desa/kelurahan prioritas percepatan penurunan stunting yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota pada setiap tahunnya; 2. Rekomendasi tindakan perbaikan layanan yang perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya dan diprioritaskan melalui dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dan desa; 3. Rekomendasi peningkatan ketersediaan, kualitas serta aksesibilitas data stunting dan cakupan layanan dari lintas OPD terkait; dan 4. Rekomendasi kebutuhan penguatan koordinasi, baik koordinasi antar OPD dalam sinkronisasi program/kegiatan maupun koordinasi antara kabupaten/kota dan desa/kelurahan dengan dukungan kecamatan. Bappeda AKSI 1 ANALISIS SITUASI 5
  • 6. TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 1 ANALISIS SITUASI 6 NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 Penyusunan Rencana Analisis Situasi Bappeda mengkoordinir lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dalam melakukan sosialisasi, pembimbingan dan penyiapan bahan- bahan Analisis Situasi - Kesehatan - Pendidikan - Dalduk KB - Sosial - PU/Perkim - Kelautan dan Perikanan - Pertanian/Pangan - Pemdes - Kominfo - Agama - Dukcapil - Koperasi dan UKM - Perindustrian Bahan data Aksi 6 tahun sebelumnya (mulai Oktober N-1) Form Master Analisis Situasi 2 Reviu Hasil Analisis Situasi 1. Reviu hasil Analisis Situasi sebelumnya yang relevan 2. Pemetaan Program Pemetaan Program dilakukan setelah penetapan APBD (Januari-Februari) 1. Form Master Analisis Situasi 2. Form Pemetaan Program 3 Pelaksanaan Analisis Situasi 1. Pertemuan awal 2. Analisis sebaran prevalensi stunting 3. Analisis sebaran keluarga berisiko stunting 4. Analisis ketersediaan program dan kesenjangan layanan 5. Tindaklanjut hasil analisis ketersediaan program dan kesenjangan layanan 6. Rekomendasi Lokasi Prioritas Stunting dan Realokasi atau Penambahan Alokasi Program 7. Analisis penyampaian layanan pada 5 (lima) kelompok sasaran Januari-Maret 1. Form 1.1 Rekomendasi Daftar Lokasi Prioritas 2. Form 1.2 Daftar Identifikasi Program/Kegiatan 3. Form 1.3 Hasil Identifikasi Kendala/Masalah dan Rekomendasi Intervensi
  • 7. Kebutuhan Data Penyusunan Master Ansit Cakupan Data Yang Dibutuhkan Penyedia Data (Urusan) Data Sasaran Data Keluarga Berisiko Pengendalian Penduduk Data Balita Stunting Kesehatan Data Cakupan Layanan Esensial Cakupan Layanan Remaja Kesehatan Cakupan Layanan Calon Pengantin Kesehatan, Agama, Pengendalian Penduduk dan KB, dan Sosial Cakupan Layanan Ibu Hamil Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan KB Cakupan Layanan Balita Kesehatan Cakupan Keluarga Berisiko Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan KB, Pertanian, Pangan Cakupan Layanan Air Minum dan Sanitasi Perumahan Rakyat dan dan Kawasan Permukiman Cakupan Layanan Perlindungan Sosial Sosial Data Cakupan Supply 35 Cakupan Layanan Sosial, TP2S, Kesehatan, PMD, Kominfo, Pendidikan, Agama, Pengendalian Penduduk, BPOM
  • 9. DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Penyusunan rencana kegiatan adalah tindak lanjut pemerintah daerah kabupaten/kota dalam merealisasikan hasil rekomendasi dari Analisis Situasi. Rencana ini berisikan program dan kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun berjalan dan/atau satu tahun mendatang. Pemerintah daerah kabupaten/kota 1. Menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan Analisis Situasi ke dalam: a. Program dan kegiatan OPD untuk meningkatkan cakupan intervensi gizi bagi 5 (lima) sasaran intervensi penurunan stunting b. Kegiatan OPD untuk meningkatkan intervensi gizi terintegrasi, berupa kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan dan/satu tahun mendatang, baik yang memerlukan atau tidak memerlukan anggaran. 2. Memberikan acuan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota untuk mengintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran kabupaten/kota dan OPD (khususnya RKPD dan Rencana Kerja OPD). 3. Mengidentifikasi dukungan anggaran daerah dan desa bagi desa/kelurahan prioritas penurunan stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah Melalui penyusunan Rencana Kegiatan ini diharapkan dapat teridentifikasi rencana program/kegiatan untuk peningkatan cakupan dan integrasi intervensi gizi pada tahun berjalan dan tahun rencana, termasuk perbandingan dengan hasil Rencana Kegiatan tahun- tahun sebelumnya. Hasil Rencana Kegiatan ini sekaligus melengkapi data Analisis Situasi sebagai bahan kegiatan Rembuk Stunting di tingkat kabupaten/kota Bappeda AKSI 2 RENCANA KEGIATAN 9
  • 10. NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 Penyusunan Rancangan Rencana Kegiatan 1. Reviu rekomendasi hasil Analisis Situasi 2. Reviu dokumen perencanaan dan penganggaran daerah 3. Reviu hasil musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan 4. Pemetaan potensi sumber pembiayaan 5. Identifikasi program/kegiatan prioritas stunting 6. Konsolidasi rancangan rencana kegiatan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Beberapa OPD terkait dibawah koordinasi Bappeda sebagai bahan masukan Renja OPD Februari- April 1. Form 2.1 Rencana Kegiatan Kabupaten/Kota Tahun Berjalan dan Rencana 2. Form 2.2 Identifikasi Program/Kegiatan Intervensi Penurunan Stunting di Desa/Kelurahan Prioritas 2 Konsultasi Rancangan Rencana Kegiatan dengan DPRD Dapat dilakukan masing-masing kelompok OPD Maret-April Sama Dengan Atas 3 Publikasi Rancangan Rencana Kegiatan pada Rembuk Stunting Kabupaten/Kota 1. Pemaparan rancangan rencana kegiatan yang mendukung penurunan stunting 2. Klarifikasi/konfirmasi OPD untuk memastikan validitas data dalam dokurenda 3. Menindaklanjuti hasil komitmen bersama Lintas OPD di bawah koordinasi Bappeda Sesuai jadwal Rembuk Stunting Sda TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 2 RENCANA KEGIATAN 10
  • 11. TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 2 RENCANA KEGIATAN (LANJUTAN) 11 NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 4 Finalisasi Rancangan Rencana Kegiatan 1. Konsolidasi hasil masukan dari Rembuk Stunting dalam rapat lintas OPD 2. Penyampaian hasil rapat kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) 3. OPD terkait melakukan finalisasi Renja OPD tahun rencana dan penyiapan RKPD Perubahan tahun berjalan jika diperlukan 4. Mengakomodir kegiatan yang perlu diusulkan dalam proposal DAK tahun rencana Lintas OPD di bawah koordinasi Bappeda April-Juni Sda 5 Integrasi Rencana Kegiatan ke dalam RKPD, Renja OPD, KUA PPAS, dan RKA OPD 1. OPD mengidentifikasi kegiatan dalam Rencana Kegiatan yang harus diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran OPD yaitu Rencana Kerja (Renja) OPD, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) OPD, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD. 2. TAPD mengintegrasikan rencana kegiatan tersebut ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yaitu RKPD, KUA – PPAS, RAPBD/RAPBD-P. Sda April-September Form 2.3 Matriks Pemantauan Integrasi Rencana Kegiatan Pada Tahun Berjalan April-Desember Form 2.4 Matriks Pemantauan Integrasi Rencana Kegiatan Pada Tahun Rencana
  • 13. AKSI 3 REMBUK STUNTING 13 DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara terintegrasi antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non- pemerintah dan masyarakat, serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting. 1. Menyampaikan hasil Analisis Situasi dan Rancangan Rencana Kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten/kota terintegrasi. 2. Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi. 3. Membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten/kota 1. Komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota, DPRD, kepala desa, pimpinan OPD dan perwakilan sektor non pemerintah dan masyarakat. 2. Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD/Renja OPD tahun berikutnya. Sekretaris Daerah
  • 14. TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 3 REMBUK STUNTING 14 NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT/PELAPORAN 1 Merancang Agenda Pelaksanaan Rembuk Stunting Sekda dapat menugaskan Panitia Pelaksana yang dibentuk dari lintas OPD OPD penanggungjawab sesuai alokasi dalam RKA Setelah pelaksanaan Aksi 1 1. Bahan agenda acara 2. Kesiapan narasumber 3. Kesiapan peserta 2 Menyiapkan Dokumen Pendukung Sebelum pengesahan RKPD 1. Dokumentasi hasil Analisis Situasi 2. Rancangan rencana kegiatan 3. Format komitmen hasil Rembuk Stunting 3 Sosialisasi dan Diseminasi Komitmen Aksi Integrasi Penurunan Stunting Disesuaikan dengan jadwal perencanaan tahunan kabupaten/kota sehingga hasilnya dapat terakomodir dalam dokumen perencanaan dan penganggaran kabupaten/kota 1. Bahan upload dokumen: a. Salinan undangan dan lampiran daftar peserta b. Berita acara hasil kegiatan c. Naskah komitmen bersama d. Naskah sambutan pimpinan daerah e. Naskah paparan hasil Aksi 1 dan Aksi 2 f. Salinan publikasi pada media cetak atau elektronik 2. Ceklist kualitas pelaksanaan Rembuk Stunting: a. Unsur peserta b. Kehadiran pimpinan daerah c. Bahan materi berbasis hasil Aksi 1 dan Aksi 2 d. Muatan komitmen bersama e. Publikasi kegiatan Rembuk Stunting Pemerintah daerah dapat mengembangkan materi Rembuk Stunting untuk membahas tematik isu permasalahan stunting yang pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan, sehingga Rembuk Stunting dapat dilakukan beberapa kali dalam setahun
  • 16. AKSI 4 PERATURAN BUPATI/WALIKOTA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 16 DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Peraturan Bupati/Walikota terkait percepatan penurunan Stunting terintegrasi dapat berupa peraturan baru atau merevisi peraturan yang ada yang relevan dengan Perpres 72/2021 dan Perkaban No 12/2021 Untuk memberikan kepastian hukum yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi OPD, desa dan kelurahan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung upaya pencegahan dan penurunan Stunting Peraturan Bupati/Walikota terkait Percepatan penurunan Stunting’ dapat menjadi dasar untuk: 1.Target tahunan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten/kota; 2. Intervensi gizi spesifik dan sensitif : memenuhi target cakupan layanan dalam lampiran perpres 72/2021 dalam APBD dan APBDes; 3. Peran Kecamatan dan Desa/Kelurahan (termasuk di dalamnya peran TPPS Kecamatan dan TPPS Desa/Kelurahan); 4. Skema insentif pelaku penurunan prevalensi stunting pelaku desa/kelurahan; 5. Meningkatkan alokasi APBD dan APBDes dari tahun sebelumnya untuk porgram kegiatan percepatan penurunan Stunting; 6. Koordinasi lintas sektor dan tenaga pendamping program; 7. Peran Kelembagaan masyarakat desa; 8. Kampanye publik dan kampanye perubahan perilaku OPD yang bertanggung jawab terhadap urusan pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan untuk menyusun atau merevisi Peraturan Bupati/Walikota
  • 17. NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 1. Penyusunan Inisiatif Rancangan Peraturan Bupati/ Walikota 2. Reviu Peraturan Bupati/Walikota tentang Percepatan Penurunan Stunting 3. Menyusun Ruang Lingkup Peraturan Bupati/Walikota 4. Menyusun Rancangan Peraturan Bupati/Walikota OPD yang bertanggung jawab terhadap urusan pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan untuk menyusun atau merevisi Peraturan Bupati/Walikota, atau Sekda Waktu pelaksanaan reviu maupun penyusunan draft Perbub/Perwali pada bulan Mei tiap tahun berjalan Format laporan yang disampaikan ke dalam Web.Monitoring bangda berupa eviden/bukti dokumen regulasi aksi 4 dalam bentuk PDF 2 Pelaksanaan sosialisasi peraturan Bupati/Walikota OPD yang bertanggung jawab terhadap urusan pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan untuk menyusun atau merevisi Peraturan Bupati/Walikota, atau Sekda Waktu pelaksanaan reviu maupun penyusunan draft Perbub/Perwali pada bulan Mei tiap tahun berjalan Daftar peserta sosialisasi Perbub/Perwali tingkat kecamatan,desa dan kelurahan di upload dengan menggunakan format PDF TAHAP PELAKSANAAN AKSI 4 PERATURAN BUPATI/WALIKOTA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 17
  • 18. AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU DAN PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN
  • 19. AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU DAN PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN 19 DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Warga masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa/kelurahan untuk membantu pemerintah desa/kelurahan dalam memfasilitasi masyarakat desa/kelurahan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan sumber daya manusia di desa/kelurahan. Memastikan mobilisasi Pelaku di seluruh desa/kelurahan di kabupaten/kota berjalan dengan baik dan kinerja pelaku dapat optimal sesuai dengan tugas dan perannya. Tersedianya pelaku percepatan penurunan stunting di desa/kelurahan dan peningkatan kapasitas dan pembinaan kepada pelaku di desa/kelurahan yang dilakukan oleh OPD. - Dinas Kesehatan, - Dinas Dalduk dan KB, - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan - Dinas Sosial
  • 20. TAHAP PELAKSANAAN AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU DAN PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN 20 NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 Tahap 1: Memahami Tugas pelaku percepatan dan penurunan stunting di desa/kelurahan. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota Januari s.d November 1. Form Aksi 5.1 Identifikasi Unsur Pelaku Percepatan Penurunan Stunting Di Tingkat Desa Dan Kelurahan 2. Form Aksi 5.2 Jenis Pembinaan Pelaku Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Desa/Kelurahan 2 Tahap 2: Mengidentifikasi Ketersediaan Sumber Daya dan Operasional Pembiayaan pelaku percepatan dan penurunan stunting di desa/kelurahan. 3 Tahap 3: Mengembangkan Dukungan Sistem untuk Mengoptimalkan Kinerja pelaku percepatan penurunan stunting di desa/kelurahan. 4 Tahap 4 : Penguatan Kapasitas Pelaku dalam pelaksanaan konvergensi tingkat desa/kelurahan 5 Tahap 5: Mensinergikan Kinerja pelaku percepatan penurunan stunting di desa/kelurahan dengan Program OPD.
  • 22. DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Pengelolaan data di tingkat Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat Desa/kelurahan yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi dan digunakan untuk membantu pengelolaan program dan/atau kegiatan percepatan penurunan Stunting Penyediaan dan mempermudah akses data untuk pengelolaan program penurunan Stunting. Secara khusus, sistem manajemen data ini harus dapat memastikan kebutuhan data dalam Aksi Integrasi lainnya terpenuhi, yaitu: Aksi 1 (Analisis Situasi Program Penurunan Stunting), Aksi 2 (Rencana Kegiatan), Aksi 7 (Pengukuran dan publikasi Stunting) dan Aksi #8 terkait dengan Reviu Kinerja 1. Pemetaan kebutuhan dan penggunaan data berdasarkan siapa pengguna data, jenis keputusan yang perlu didukung dengan data, dan jenis data yang dibutuhkan 2. Sistem Manajemen Data yang Tersedia, Identifikasi Kesenjangan Sistem Manajemen Data. Kesepakatan dalam Perbaikan Sistem Manajemen Data 3. Penyusunan Rencana Perbaikan Sistem Manajemen Data, Kebutuhan Pengembangan Kapasitas untuk Sistem Manajemen Data, Sosialisasi Rancangan Perbaikan Sistem Manajemen Data 4. Pemantauan terhadap pelaksanaan Rencana Aksi Perbaikan Sistem Data, Legalisasi Kelembagaan untuk Sistem Manajemen Data, Koordinasi dan Keterpaduan Sistem Manajemen Data, Pemantauan terhadap Pemanfaatan Data yang tersedia pada Sistem, Analisis terhadap Tingkat Pemanfaatan Sistem Manajemen Data, Penyusunan tindak lanjut peningkatan pemanfaatan dan pemeliharaan sistem manajemen data Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten/Kota/Bappeda. OPD terkait akan bertanggung jawab terhadap ketersediaan data untuk masing-masing kegiatan program AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING 22
  • 23. TAHAP PELAKSANAAN AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING 23 NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 Tahap 1: Pemetaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Data yang Dibutuhkan Ketua TP2S, bersama anggota Tim sepanjang tahun anggaran sebelum aksi 8 Form 6.1 Pemetaan Sistem 2 Tahap 2: Identifikasi Kesenjangan Data • TP2S bersama Unit Statistik Kabupaten/Kota • Bappeda dan OPD sepanjang tahun anggaran sebelum aksi 8 Form 6.2 Kesenjangan Data 3 Tahap 3: Menyusun Rencana Tindak Lanjut Perbaikan Sistem Data Bappeda dan OPD sepanjang tahun anggaran sebelum aksi 8 Form 6.3 Rencana Tindak 4 Tahap 4: Melakukan Reviu terhadap Perbaikan dan Pemanfaatan Sistem Data • Bappeda dan OPD • Bupati/Walikota • Bappeda bersama Tim Teknis Lintas Sektor sepanjang tahun anggaran sebelum aksi 8 Form 6.4 Reviu Perbaikan dan Pemanfaatan Sistem Data
  • 25. AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING 25 DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk memperoleh data prevalensi Stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa. Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka Stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama bagi upaya percepatan penurunan Stunting. 1. Mengetahui status gizi anak sesuai umur 2. Mengukur prevalensi Stunting di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten/kota secara berkala yang dilaporkan secara berjenjang mulai dari posyandu ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota 1. Rencana Jadwal Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan 2. Hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan 3. Pengelolaan Penyimpanan Data Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Rencana Pemanfaatan Hasil Data Pengukuran untuk Memantau Kemajuan 5. Desiminasi dan Publikasi Hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan Kepala Dinas Kesehatan Dinas KB atau Perangkat Daerah yang membidangi Keluarga Berencana
  • 26. TAHAP PELAKSANAAN AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING 26 NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 TAHAP 1: Mempersiapkan Rencana Jadwal Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota minimal tiga bulan sekali sesuai ketentuan yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2014. 2 TAHAP 2: Melaksanakan Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan • Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota • Puskesmas dan Posyandu • Tenaga Petugas Gizi, Bidan, dan KPM Idealnya rutin sebulan sekali 3 TAHAP 3: Mengelola Penyimpanan Data Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Idealnya rutin sebulan sekali 4 TAHAP 4: Memanfaatkan Hasil Data Pengukuran untuk Memantau Kemajuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Idealnya rutin sebulan sekali 5 TAHAP 5: Desiminasi dan Publikasi Hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Idealnya rutin sebulan sekali
  • 28. DEFINISI TUJUAN HASIL YANG DIHARAPKAN PENANGGUNG JAWAB Penilaian yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota terhadap kinerja pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting selama satu tahun terakhir 1. Mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program dan kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting satu tahun berjalan; 2. Mendapatkan informasi tentang kemajuan pelaksanaan Kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting yang telah direncanakan; 3. Mengidentifikasi pembelajaran dan merumuskan masukan perbaikan sebagai umpan balik untuk perencanaan dan penganggaran program/kegiatan prioritas, penetapan lokasi fokus, serta desain dan upaya perbaikan penyampaian layanan pada tahun berikutnya 1. Kinerja program/kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting dalam hal realisasi output (target kinerja cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif); 2. Realisasi Rencana Kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting; 3. Realisasi anggaran program/kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting; 4. Faktor-faktor penghambat pencapaian kinerja dan identifikasi alternatif solusi; 5. Perkembangan capaian outcome (prevalensi Stunting), dan 6. Rekomendasi perbaikan, berupa efektifitas kegiatan yang berperan dalam pencegahan dan penurunan Stunting Sekretaris Daerah dan Bappeda AKSI 8 REVIU KINERJA TAHUNAN 28
  • 29. NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT 1 Tahap 1 :Identifikasi Sumber Data dan pengumpulan Data Kinerja Program/Kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota N+1 (Januari-Februari) 1. Form 8.1 Matriks Rencana dan Realisasi APBD 2. Form 8.2 Matriks Rencana dan Realisasi Kegiatan Non APBD 3. Form 8.3 Matriks Rencana dan Anggaran Tahun Rencana 4. Form 8.4 Matrik Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi 5. Form 8.5 Status Tindak Lanjut Rekomendasi Penilaian Kinerja Yang Dilaksanakan Oleh Provinsi 2 Tahap 2 : Pelaksanaan Reviu Kinerja Tahunan Penurunan Stunting Terintegrasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota N+1 (Januari-Februari) 3 Tahap 3 : Menyusun Dokumen Hasil Reviu Kinerja Tahunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota N+1 (Januari-Februari) TAHAP PELAKSANAAN AKSI 8 REVIU KINERJA TAHUNAN 29
  • 31. DATA PENDUKUNG FORM 8 AKSI KONVERGENSI
  • 32. 32 NO SASARAN INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 1 Remaja Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 58 Persentase remaja putri yang mengkonsumsi tablet tambah darah terhadap seluruh remaja putri Kesehatan 2 Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) 90 Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) terhadap seluruh remaja putri Kesehatan 3 Calon Pengantin/ Pasangan Usia Subur (PUS) Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) 90 Persentase calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) terhadap seluruh calon PUS Kesehatan Kemenag Capil 4 Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah 90 Persentase Calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh Calon Pasangan Usia Subur Kesehatan Kemenag Capil 5 Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah 90 Persentase Calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pra nikah terhadap seluruh calon PUS Kesehatan Dalduk KB 6 Pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting 90 Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting terhadap seluruh calon pengantin Kesehatan Dalduk KB Kemenag Capil 7 Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat 90 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat terhadap jumlah PUS dengan status miskin Sosial 8 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai 90 Persentase PUS miskin dan penyandang masalah sosial yang menerima BPNT terhadap jumlah PUS miskin dan penyandang masalah sosial Sosial 9 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan 90 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan terhadap PUS dengan status miskin Sosial
  • 33. 33 NO SASARAN INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 10 Ibu Hamil Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi 90 Persentase Ibu Hamil KEK (yang memiliki lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm) yang mendapatkan tambahan asupan gizi terhadap seluruh Ibu Hamil KEK Kesehatan 11 Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan 80 Persentase Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan dibandingkan terhadap seluruh Ibu Hamil. Kesehatan 12 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana 7,4 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB (Statistik Rutin) terhadap seluruh PUS sasaran KB Dalduk KB 13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan 15,5 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan terhadap seluruh kehamilan yang terjadi Dalduk KB 14 Anak Usia Di Bawah Lima Tahun (Balita) Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 80 Persentase bayi usia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif terhadap seluruh bayi dibawah 6 bulan Kesehatan 15 Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 80 Persentase Anak usia 6-23 bulan mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dibandingkan dengan Seluruh anak usia 6-23 bulan Kesehatan 16 Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 90 Persentase layanan tata laksana gizi buruk terhadap seluruh anak balita gizi buruk dalam kurun waktu yang sama Kesehatan 17 Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 90 Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya terhadap seluruh balita Kesehatan 18 Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi 90 Persentase layanan tambahan asupan gizi balita terhadap seluruh anak balita dalam kurun waktu yang sama Kesehatan 19 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap 90 Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) terhadap seluruh balita Kesehatan
  • 34. 34 NO SASARAN INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 20 Keluarga Berisiko Stunting Keluarga yang Stop BABS 90 Persentase keluarga stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defacation Free (ODF) terhadap seluruh keluarga Kesehatan 21 Keluarga yang melaksanakan PHBS 70 Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap seluruh keluarga Kesehatan 22 Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri 90 Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri terhadap keluarga berisiko stunting Kesehatan Dalduk KB Perikanan 23 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan 70 Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) Pasca Persalinan terhadap seluruh Persalinan Dalduk KB 24 Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan 90 Persentase keluarga beresiko stunting yang memperoleh pendampingan terhadap seluruh Keluarga Beresiko Stunting Dalduk KB 25 Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi 50 Persentase keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi terhadap keluarga berisiko stunting Pertanian Pangan Dalduk KB 26 Air Minum dan Sanitasi Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak 100 Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak terhadap seluruh rumah tangga Perkim 27 Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak 90 Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) yang layak di terhadap seluruh rumah tangga Perkim 28 Perlindungan Sosial Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi 90 Persentase Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi terhadap keluarga penerima PKH Sosial 29 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur 90 Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah dua tahun (baduta) yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral, dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MP-ASI) terhadap keluarga penerima manfaat Sosial
  • 35. 35 NO INDIKATOR TARGET TAHUN DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 1 Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota Min 1 kali Tiap Tahun Pelaksanaan rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota Setda Bappeda TPPS 2 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan Min. 2 kali Tiap Tahun Pelaksanaan rembuk stunting di tingkat kecamatan Dalduk KB Kecamatan 3 Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota 2 kali Tiap tahun Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota Setda Bappeda TPPS 4 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan 112,9 Juta Jiwa 2024 Jumlah jiwa Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan Nasional Kesehatan 5 Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan stunting 100% Kab/Kota 2022 Cakupan kabupaten/kota yang memiliki regulasi tentang kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan stunting Setda PMD 6 Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan stunting 100% desa/ kelurahan 2022 Cakupan pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan stunting PMD 7 Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 90% Kader 2024 Cakupan Kader pembangunan manusia yang mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Setda PMD 8 Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa) 100% desa/ kelurahan 2022 Cakupan desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa) Setda PMD 9 Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitif dalam penurunan stunting 90% desa/ kelurahan 2024 Cakupan desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/ kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitif dalam penurunan stunting Setda PMD 10 Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting 80% desa/ kelurahan 2024 Cakupan desa/kelurahan yang melakukan konvergensi dalam perencanaan dan penganggaran, serta pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan jenis, cakupan, dan kualitas intervensi gizi bagi sasaran keluarga berisiko stunting Setda PMD
  • 36. 36 NO INDIKATOR TARGET TAHUN DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 11 Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintahan desa 2 kali Tiap tahun Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting oleh pemerintahan desa PMD 12 Jumlah desa/kelurahan Bebas Stunting 100% 2024 Cakupan desa/kelurahan yang tidak memiliki kasus baru stunting balita dalam 1 (satu) tahun pemantauan data hasil bulan timbang PMD Kesehatan 13 Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi penurunan stunting 90% 2024 Cakupan pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi penurunan stunting melalui hasil penilaian laporan konvergensi desa PMD 14 Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas agama 2 kali Tiap Tahun Pelaksanaan forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas agama Kemenag 15 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 100% desa/ kelurahan 2024 Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kesehatan 16 Jumlah Desa/Kelurahan yang telah terbebas dari buang air besar sembarangan (ODF) 90% 2024 Cakupan Desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defacation Free (ODF) Kesehatan 17 Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas 70% 2024 Cakupan sasaran yang telah memperoleh layanan Komunikasi Antar Personal (KAP) terhadap jumlah sasaran layanan dari KAP Kesehatan 18 Publikasi data stunting tingkat kabupaten/kota 1 kali Tiap Tahun Pelaksanaan laporan publikasi data stunting hasil bulan timbang Kesehatan 19 Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data surveilans gizi elektronik dalam Pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting 100% kab/kota 2023 Cakupan kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data surveilans gizi elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting Kesehatan 20 Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu 90% 2024 Cakupan penguatan kapasitas posyandu dalam komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan stunting Kesehatan
  • 37. 37 NO INDIKATOR TARGET TAHUN DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 21 Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) stunting 50% 2024 Cakupan audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) stunting Kesehatan 22 Tersedianya bidan desa/ kelurahan sesuai kebutuhan 100% desa/ kelurahan 2024 Cakupan bidan desa/kelurahan yanga ada di setiap desa/kelurahan Kesehatan 23 Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha 75% 2024 Cakupan tindaklanjut hasil pengawasan produk pangan fortifikasi oleh pelaku usaha terhadap keseluruhan rekomendasi hasil pengawasan Kesehatan 24 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting 2 kali Tiap Tahun Pelaksanaan pencatatan dan pengumpulan data keluarga berisiko stunting Dalduk KB 25 Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA) 2 kali Tiap Tahun Tersedia laporan hasil surveilans keluarga berisiko Stunting berbasis Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Dalduk KB 26 Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja 90% 2024 Cakupan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja. Dalduk KB 27 Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1000 HPK 90% 2024 Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1.O00 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Dalduk KB 28 Persentase kabupaten/kota dengan Age Specific Fertility Rate/ASFR (15-19) paling sedikit 18 per 1.000 90% kab/kota 2024 Cakupan data capaian Age Specific Fertility Rate/ASFR (15-19) paling sedikit 18 per 1.000 di setiap kabupaten/kota Pendidikan 29 Persentase Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota 90% Desa/Kel 2024 Cakupan desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih pengasuhan stimulasi penanganan Stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di kabupaten/kota Pendidikan 30 Persentase Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) 70% Desa/Kel 2024 Cakupan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) Pendidikan
  • 38. 38 NO INDIKATOR TARGET TAHUN DEFINISI OPERASIONAL URUSAN 31 Terlaksanannya kampanye nasional pencegahan stunting 3 kanal/ metode Tiap Bulan Pelaksanaan kampanye dan komunikasi perubahan perilaku yang berkelanjutan dengan indikator dengan 3 kanal/metode setiap bulan Kominfo 32 Persentase kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung percepatan penurunan stunting 100% kab/kota 2024 Pelaksanaan intervensi keamanan pangan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di setiap kabupaten/kota Pangan/ Pertanian 33 Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat 10 Juta Jiwa 2024 Jumlah jiwa warga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat Sosial 34 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan 15.600.039 Jiwa 2024 Jumlah jiwa warga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan Sosial 35 Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi 100% Pendamping 2024 Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah terlatih modul kesehatan dan gizi Sosial
  • 39. FORM AKSI 1 ANALISIS SITUASI 39 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI FORM 1.1 REKOMENDASI DAFTAR LOKASI PRIORITAS FORM 1.2 IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN FORM 1.3 IDENTIFIKASI KENDALA/MASALAH DAN REKOMENDASI INTERVENSI
  • 40. NO PERIHAL/MASALAH/KENDALA CAPAIAN REKOMENDASI KODE SUB KEGIATAN NOMENKLATUR SUB KEGIATAN KABUPATEN/KOTA KINERJA INDIKATOR SATUAN URAIAN SUB KEGIATAN SESUAI RKA TARGET LOKASI DALAM RENJA LOKASI FOKUS ANGGARAN SUMBER DANA OPD/PENANGGUNG JAWAB TAHUN PELAKSANAAN 1 Perlunya Peningkatan Intervensi Cakupan Layanan Peningkatan Intervensi Cakupan Layanan Tablet Tambah Darah (TTD) 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Dokumen Pembinaan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja 37 Puskesmas 0 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2022 2 Kurangnya monitoring Monitoring dari semua pihak (nakes, orang tua, dan sekolah) 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Dokumen Pembinaan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja 37 Puskesmas 0 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2022 3 Kurangnya monitoring Monitoring dari semua pihak (nakes, orang tua, dan sekolah) 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Dokumen Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas 37 Puskesmas 0 26100000 APBD DINAS KESEHATAN 2023 4 Perlunya Peningkatan Intervensi Cakupan Layanan Peningkatan Intervensi Cakupan Layanan Tablet Tambah Darah (TTD) - Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Terlaksananya Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Terlaksananya Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar % Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Kab. Kuningan 0 829985563 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2022 5 Perlunya Peningkatan Intervensi Cakupan Layanan Peningkatan Intervensi Cakupan Layanan Tablet Tambah Darah (TTD) - Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar TerlaksananyaPelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar TerlaksananyaPelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar % Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Kab. Kuningan 0 829985563 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2023 6 Kurangnya monitoring Melakukan monitoring baik oleh nakes dan keluarga 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Dokumen Surveilans Penurunan Kematian Ibu dan Bayi 37 Puskesmas 0 25000000 APBD DINAS KESEHATAN 2022 FORM AKSI 2 PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN 40 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI FORM 2.1 RENCANA KEGIATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN BERJALAN DAN RENCANA NO KODE SUB KEGIATAN NOMENKLATUR SUB KEGIATAN KABUPATEN/KOTA URAIAN SUB KEGIATAN SESUAI RKA KINERJA INDIKATOR VOLUME SATUAN ANGGARAN SUMBER DANA OPD/PENANGGUNG JAWAB TAHUN PELAKSANAAN 1 1 03 05 2.01 06 Pembangunan/Penyediaan Sub SistemPengolahan Setempat Pembangunan/Penyediaan Sub Sistem Pengolahan Setempat (Bankeu Prov.) Tebangunnya Tangki Septik untuk RumahTangga Jumlah Rumah Tangga yang memiliki TangkiSeptik 17 Unit 196000000 APBD DINAS PU / CIPTA KARYA 2022 2 - Pembangunan Sistem Drainase Lingkungan Pembangunan Sistem Drainase Lingkungan (Bankeu Prov.) Terlaksananya Pembangunan Sistem Drainase Lingkungan Pembangunan Sistem Drainase Lingkungan 80 Meter 100000000 APBD DINAS PU / CIPTA KARYA 2022 3 - Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Bankeu Prov.) Terlaksananya Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Jumlah Desa Mendapatkan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni 1 Desa 400000000 APBD LAINNYA 2023 4 1 03 05 2.01 06 Pembangunan/Penyediaan Sub SistemPengolahan Setempat Pembangunan/Penyediaan Sub Sistem Pengolahan Setempat (Bankeu Prov.) Tebangunnya Tangki Septik untuk RumahTangga Jumlah Rumah Tangga yang memiliki TangkiSeptik 17 Unit 196000000 APBD DINAS PU / CIPTA KARYA 2022 DESA/KEL Padahurip DESA/KEL Citundun DESA/KEL Sumurwiru DESA/KEL Cimulya FORM 2.2 IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN INTERVENSI PENURUNAN STUNTING DI DESA/KELURAHAN PRIORITAS
  • 41. KODE SUB KEGIATAN NOMENKLATUR SUB KEGIATAN KABUPATEN/KOTA KINERJA INDIKATOR VOLUME SATUAN URAIAN SUB KEGIATAN SESUAI RKA LOKASI ANGGARAN SUMBER DANA OPD 1 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat 1 Dokumen Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas 37 Puskesmas 26100000 APBD DINAS KESEHATAN 2 - Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar TerlaksananyaPelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar TerlaksananyaPelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100 % Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar Kab. Kuningan 829985563 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN NO RENCANA KEGIATAN KODE SUB KEGIATAN NOMENKLATUR SUB KEGIATAN KABUPATEN/KOTA KINERJA INDIKATOR VOLUME SATUAN URAIAN SUB KEGIATAN SESUAI RKA LOKASI ANGGARAN SUMBER DANA OPD 1 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat 1 Dokumen Pembinaan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja 37 Puskesmas 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN 2 1 02 02 2.02 15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Terlaksananya Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat 1 Dokumen Pembinaan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja 37 Puskesmas 8830000 DAK NON-FISIK DINAS KESEHATAN NO RENCANA KEGIATAN FORM AKSI 2 PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN 41 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI FORM 2.3 MATRIKS PEMANTAUAN INTEGRASI RENCANA KEGIATAN PADA TAHUN BERJALAN FORM 2.4 MATRIKS PEMANTAUAN INTEGRASI RENCANA KEGIATAN PADA TAHUN RENCANA VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 1 Dokumen 8830000 RENCANA KEGIATAN RENCANA PERUBAHAN APBD TAHUN BERJALAN APBD TAHUN 2022 DRAFT RKPD PERUBAHAN TAHUN 2022 KUPA-PPAS TAHUN 2022 APBD PERUBAHAN TAHUN 2022 VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN VOLUME SATUAN ANGGARAN RENCANA KEGIATAN RENCANA PENGANGGARAN RENJA OPD TAHUN 2023 RKPD TAHUN 2023 KUA-PPAS TAHUN 2023 APBD TAHUN 2023
  • 42. FORM AKSI 3 REMBUK STUNTING 42 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI OPD PEMERINTAH KECAMATAN PEMERINTAH DESA/KELURAHAN NON PEMERINTAH TARGET PENURUNAN STUNTING ARAHAN PROGRAM PRIORITAS DAERAH DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING PERRAN LINTAS SEKTOR PEMBAGIAN KEWENANGAN DAERAH DAN DESA/KELURAHAN PEMERINTAH NON PEMERINTAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 1 2 3 4 5 dst (1) diisikan numerik (11) diisikan dengan ya/tidak (2) diisikan dengan tanggal dari aplikasi (12) diisikan dengan ya/tidak (3) diisikan dengan tempat pelaksanaan rembuk (free teks) (13) diisikan dengan ya/tidak (4) diisikan dengan jumlah peserta yang hadir (absolute numerik) (14) diisikan dengan ya/tidak (5) diisikan jumlah yang hadir dari unsur OPD (15) diisikakan dengan ada atau tidak publikasi (ada/tidak) dari media pemerintah (6) diisikan jumlah yang hadir dari unsur kecamatan (16) diisikakan dengan ada atau tidak publikasi (ada/tidak) dari media non pemerintah (7) diisikan jumlah yang hadir dari unsur Pemerintah Desa (17) diisikan dengan menggunakan dropdown (8) diisikan jumlah yang hadir dari unsur non pemerintah (18) diisi denagan angka numerik (absolute) (9) diisikan dengan status hadir dan tidak hadir (ya/tidak) (19) diisi denagan angka numerik (absolute) (10) diisikan dengan konten yang dibahas pada rembuk stunting apakah dihadiri atau tidak dihadiri (ya/tidak) BENTUK INOVASI REKAP PELAKSANAAN REMBUK TINGKAT KECAMATAN REKAP PELAKSANAAN REMBUK TINGKAT DESA/KELURAHAN Keterangan : MENGHASILKAN KOMITMEN FORM AKSI 3 PELAKSANAAN REMBUK STUNTING TINGKAT KABUPATEN/KOTA UNSUR PESERTA PUBLIKASI MEDIA NO WAKTU PELAKSANAAN TEMPAT PELAKSANAAN JUMLAH PESERTA KEHADIRAN KEPALA DAERAH MATERI BERBASIS AKSI KONVERGENSI
  • 43. FORM AKSI 4 PERATURAN BUPATI/WALIKOTA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 43 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI TARGET TAHUNAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DI KABUPATEN/KOT A KETERANGAN INTERVENSI GIZI: MEMENUHI TARGET CAKUPAN LAYANAN DALAM LAMPIRAN PERPRES 72/2021 DALAM APBD DAN APB-DES KETERANGAN PERAN KECAMATAN ( TERMASUK DIDALAMNYA DESA DAN KELURAHAN) KETERANGAN SKEMA INSENTIF PELAKU PENURUNAN PREVALENSI STUNTING PELAKU DESA/KELURAHAN KETERANGAN MENINGKATKAN ANGGARAN MINIMAL 10% APBD DAN APB- DES DARI TAHUN SEBELUMNYA UNTUK PORGRAM KEGIATAN STUNTING KETERANGAN KOORDINASI LINTAS SEKTOR DAN TENAGA PENDAMPING PROGRAM KETERANGAN PERAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN KETERANGAN KAMPANYE PUBLIK DAN KAMPANYE PERUBAHAN PERILAKU KETERANGAN KECAMATAN DESA/KELURAHAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) 1 2 3 4 5 dst Keterangan : (1) diisi no urut (numerik) (11) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (21) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (2) Diisi dengan no regulasi yang berlaku (freeteks) (12) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (22) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (3) diisikan dengan tahun terbit regulasi (13) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (23) diisi dengan jumlah kecamatan yang mendapatkan sosialisasi (angka absolute) (4) diisikan dengan dropdown dari jenis regulasi (14) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (24) diisi dengan jumlah desa/kelurahan yang mendapatkan sosialisasi (angka absolute) (5) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (15) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (6) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (16) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (7) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (17) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (8) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (18) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi (9) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (19) diisikan dengan ya atau tidak (1 atau 0) (10) (20) diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi diisikan dengan rincian pasal, ayat yang menjelaskan muatan regulasi FORM AKSI 4 PERATURAN YANG MENDUKUNG PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING NO NO REGULASI TAHUN PEMBUATAN REGULASI PUBLIKASI REGULASI REGULASI MUATAN REGULASI
  • 44. FORM AKSI 5 PEMBINAAN PELAKU DAN PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN 44 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI FORM 5.1 IDENTIFIKASI UNSUR PELAKU PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN FORM 5.2 JENIS PEMBINAAN PELAKU PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT DESA/KELURAHAN
  • 45. FORM AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING 45 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI FORM 6.1 HASIL PEMETAAN KONDISI DATA SEBARAN STUNTING DAN CAKUPAN INTERVENSI (sebutkan apakah melalui form/laporan/aplikasi) (sebutkan nama form/laporan/aplikasi yang digunakan) sebutkan apakah tidak rutin, apakah per bulan/triwulan/semester/dll) sebutkan apakah tidak rutin, apakah per bulan/triwulan/semester/dll) sebutkan sistem informasi yang saat ini digunakan menyimpan data Sumber Data Penanggungjawab Data Ketersediaan Kualitas Aksesibiltas 1 Prevalensi Stunting 2 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Metode Pencatatan No Data Penanggung Jawab Data StatusKetersediaan Data (Ada/Tidak Ada) Rincian DataSaat ini Sumber Data Identifikasi Awal Isu Manajemen Data Keterangan Metoda Pencatatan Frekuensi Pencatatan Frekuensi Pelaporan ke OPD MetodaPengelolaan Data AlternatifSumber Data (sebutkan jikaadasumber alternatifuntuk datayang ditanyakan) Contoh hasil identifikasi awal sebagaimana pada sheet Petunjuk 2022 2023 2024 1 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan 112,9 Juta Jiwa 2024 2 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 100% desa/kelurahan 2024 Baseline Data Satuan Target Kabupaten/Kota No Indikator Target Nasional Tahun
  • 46. FORM AKSI 6 SISTEM MANAJEMEN DATA STUNTING (LANJUTAN) 46 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI Sumber Data Penanggung Jawab data Kesiapan Sumber Data untuk Digunakan 1 Nama Sistem 1 Alternatif Sumber Data Kebutuhan Data (pada pemetaan data kesehatan 1) yang Belum disediakan atau Sudah Tersedia namun kualitasnya masih diragukan A. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Data (sistem untuk merekam dan Melaporkan data yang masuk) No Program/Kegiatan Penanggung Jawab Kesiapan Program/Kegiatan 1 Rencana Program Pemenuhan Target Nasional Keterangan B. Hasil Pemetaan Indikator yang Belum Memiliki Baseline atau Target No No Isu-Isu Manajemen Data Kegiatan Perbaikan Target Kinerja Lokasi Anggaran OPD Penanggung Jawab Jadwal Penyelesaian I Perbaikan Kualitas Sistem Pencatatan dan Pelaporan 1 dst II Perbaikan Ketersediaan Data Sampai Level Desa/Kelurahan/Posyandu 1 dst III Perbaikan Aksesbilitas Terhadap Data Pelaporan 1 dst IV Pemenuhan Target Capaian Kabupaten/Kota 1 dst
  • 47. FORM AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING 47 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 2020 % 2021 % 2022 % 1 STATUS VALIDASI DATA : TREN PENURUNAN STUNTING NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN KABUPATEN/KOTA : PERIODE DATA : SUMBER DATA : JUMLAH KASUS STUNTING JKN AIR BERSIH KECACINGAN JAMBAN SEHAT KEBIASAAN MEROKOK RIWAYAT IBU HAMIL PENYAKIT PENYERT A 1 FAKTOR DETERMINAN YANG MEMERLUKAN PERHATIAN SUMBER DATA : FAKTOR DETERMINAN KABUPATEN/KOTA : STATUS VALIDASI DATA : PERIODE DATA : NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
  • 48. FORM AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING (LANJUTAN) 48 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI PENGETAHUAN IBU KETERLIBATAN AYAH BALITA IMUNISASI KAWASAN KUMUH MEROKOK DI DALAM RUANGAN AKSES KE PELAYANAN KESEHATAN 1 FAKTOR DARI PERILAKU KUNCI SASARAN KABUPATEN/KOTA : STATUS VALIDASI DATA : PERIODE DATA : NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN PERILAKU KUNCI SASARAN SUMBER DATA : REMAJA CATIN/PUS IBU HAMIL IBU PASCA SALIN BALITA 1 KELOMPOK SASARAN BERISIKO KABUPATEN/KOTA : STATUS VALIDASI DATA : PERIODE DATA : NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN KELOMPOK BERISIKO SUMBER DATA :
  • 49. FORM AKSI 8 REVIU KINERJA TAHUNAN 49 DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI II. Matriks Rencana dan Realisasi Kegiatan Non APBD Target Realisasi % Capaian Alokasi Realisasi % Capaian 1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 2 Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) Solusi No Program Uraian Kegiatan Kode Kepmendagri 050-5889 Penanggungjawab Capaian Outcome/Output Anggaran (juta rupiah) Kategori* Kategori* Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala I. Matriks Rencana dan Realisasi APBD Target Realisasi % Capaian Alokasi Realisasi % Capaian 1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 2 Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) No Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala Solusi Anggaran (juta rupiah) Kategori* Kategori* Indikator Cakupan Layanan Uraian Kegiatan Kode Kepmendagri 050-5889 OPD Capaian Outcome/Output III. Matriks Rencana dan Anggaran Tahun Rencana Rencana Target Ketetapan Target % Capaian Rencana Alokasi Realisasi Dianggarkan % Capaian 1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 2 Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) Solusi No Indikator Cakupan Layanan Uraian Kegiatan Kode Kepmendagri 050-5889 OPD Capaian Outcome/Output Anggaran (juta rupiah) Kategori* Kategori* Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala IV MATRIK PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI Aksi 1 Identifikasi Data Sasaran Identifikasi Data Cakupan Aksi Konvergensi Komponen Kegiatan Aksi Pemenuhan (%) Keberhasilan/Permasalahan/ Kendala Solusi V. Status Tindak Lanjut Rekomendasi Penilaian Kinerja Yang Dilaksanakan Oleh Provinsi Tahun ………….. Sudah Sebagian/ Belum 1 …………………………………………………………………… 2 …………………………………………………………………… No Rekomendasi Provinsi Status Tindak Lanjut Alasan