SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
► Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai akar sejarah yang
panjang dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
► Desa telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk.
► Dengan konstruksi menggabungkan fungsi self-governing community dengan
local self government, diharapkan kesatuan masyarakat hukum adat yang
selama ini merupakan bagian dari wilayah Desa, ditata sedemikian rupa menjadi
Desa dan Desa Adat.
► Desa dan Desa Adat memiliki fungsi pemerintahan, keuangan Desa,
pembangunan Desa, serta mendapat fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah
Kabupaten/Kota.
► Oleh sebab itu, Desa dan Desa Adat dapat melakukan perubahan wajah Desa
dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, pelaksanaan
pembangunan yang berdaya guna, serta pembinaan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.
PENDAHULUAN
ESENSI PEMERINTAHAN DESA
PELAYANAN MASY
(Customer
Satisfaction)
KEWENANGAN
PEMBANGUNAN
(VOLUME)
KEUANGAN
(Rp)
SEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESASEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESA
URUSAN RUMAH TANGGA DESA
(SESUAI HAK ASAL USUL DESA)
UU. NO. 19 THN 1965
TENTANG DESAPRAJA
1. URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI
HAK ASAL USUL DAN ADAT ISTIADAT
DESA).
2. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
(TERMASUK PEMBINAAN KETENTERAMAN
& KETERTIBAN)
UU. NO. 5 THN 1979
TENTANG
PEMERINTAHAN DESA
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN:
RUANG LINGKUP
KEWENANGAN DESA
UU. NO. 22 THN 1999 DAN
PP. NO. 76 THN 2001
1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASAR-KAN
HAK ASAL USUL DESA.
2. KEWENANGAN YG OLEH PERATURAN PER-UU-
AN YG BERLAKU BELUM DILAKSANAKAN OLEH
DAERAH DAN PEMERINTAH.
3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH,
PROVINSI, DAN KABUPATEN.
1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA
BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA.
2. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YG
DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA
DESA.
3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH,
PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA.
4. URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YG
OLEH PER-UU-AN DISERAHKAN KEPADA
DESA.
UU. NO. 32 THN 2005
DAN PP. NO. 72 THN 2005
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN:
RUANG LINGKUP
KEWENANGAN DESA
PENUGASAN
UU. NO. 6 THN 2014
TENTANG DESA
LANJUTAN …
• Pertama, pemberian kewenangan
berdasarkan azas rekognisi dan subsidiaritas.
Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan
terhadap eksistensi desa. Sedangkan
subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan
skala lokal.
• Kedua, kedudukan desa sebagai
pemerintahan berbasis masyarakat, yaitu
campuran dari komunitas yang mengatur
dirinya sendiri (self governing community) dan
pemerintahan lokal (local self government).
• Ketiga, desa berperan sebagai subyek
pembangunan, bukan lagi obyek pembangunan.
Artinya desa merupakan aktor utama dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
desa, termasuk pendirian dan Pengembangan
BUM Desa.
Desa
Lama
Desa
Baru
Subyek
Pembangunan:
Partisipatoris
Obyek
Pembangunan
DASAR HUKUM
PP 47/2015 tentang
Perubahan atas PP
43/2014
PP 43/2014
tentang Peraturan
Pelaksanaan
UU 6/2014
PP 60/2014
tentang Dana Desa
Bersumber dari APBN
PERMENDAGRI:
1. Permendagri 111 /2014 tentang Pedoma Teknis
Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
3. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
4. Permendagri 44 /2016 tentang Kewenangan Desa
PP 22/2015 tentang
Perubahan I atas PP 60/2014
PMK Nomor 225 /PMK.07/2017
Tentang Perubahan Kedua PMK Nomor 50/pmk.07/2017
tentang pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa
PMK Nomor 49/PMK.07/2016
Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
PP 8/2016 tentang
Perubahan II atas PP 60/2014
UU 6/2014UU 6/2014
tentangtentang
DesaDesa
PMK Nomor 50/PMK.07/2016
Tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa
PMK Nomor 226 /PMK.07/2017
Tentang Perubahan Rincian Dana Desa menurut Daerah
kabupaten/kota
Permendesa 19 Tahun 2017 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2018
PENGERTIAN DESA MENURUT
UU No. 6 Tahun 2014
Desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
LIMA KEBIJAKAN POKOK/BARULIMA KEBIJAKAN POKOK/BARU
DALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESADALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESA
(BERDASARKAN UU. NOMOR 6 TAHUN 2014)(BERDASARKAN UU. NOMOR 6 TAHUN 2014)
(1) PENAMBAHAN
KEWENANGAN DESA
(2) KEPASTIAN SUMBER-
SUMBER KEUANGAN
DESA
(4) PRINSIP DEMOKRASI DESA:
MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT
DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN DESA
(5) MENDORONG PENINGKATAN
KINERJA ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DESA
KEWENANGAN DESA (BARU):
KEWENANGAN KAB/KOTA YG
DITGSKAN
PENGATURANNYA KEPADA DESA
SUMBER KEUDESA (BARU):
•BAGI HASIL PAJAK DAERAH
•BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH
•ALOKASI DANA DESA (ADD)
•DANA DESA (DD) (APBN)
PERANGKAT DESA DIANGKAT OLEH
KEPALA DESA SETELAH
BERKONSULTASI DENGAN CAMAT
PELAKSANAAN
MUSYAWARAH DESA
(3) MEMPERKUAT Kddk.
KADES
• DILARANG MENJADI PENGURUS PARPOL
• KEDUDUKAN KEUANGAN
• POLA PERTANGGUNGJAWABAN
KEWENANGAN DESA
KEWENANGAN
DESA MELIPUTI :
(UU NOMOR 6
TAHUN 2014 TTG
DESA)
KEWENANGAN BERDASARKAN
HAK ASAL USUL
KEWENANGAN LOKAL
BERSKALA DESA
KEWENANGAN YANG DITUGASKAN
OLEH PEMERINTAH, PEMERINTAH
DAERAH PROPINSI, PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN/KOTA
(PENDANAAN BERASAL DARI YG
MENUGASKAN
KEWENANGAN LAIN YANG YANG
DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH,
PEMERINTAH DAERAH PROPINSI,
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA SESUAI
PERATURAN PERUNDANGAN
(PENDANAAN BERASAL DARI
APBDES SESUAI DENGAN
KEMAMPUAN KEUDES)
DIATUR
DAN
DIURUS
DESA
DIURUS
DESA
PAUD YG
DIDIRIKAN
DESA
APBDES(TDK
TAAT AZAS)
APBN/APBD
(TAAT AZAS)
APBDES
KEWENANGAN YANG SUDAH ADAKEWENANGAN YANG SUDAH ADA
BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESABERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA
1. Jenis urusan ini sebenarnya yang merupakan urusan rumah tangga desa sesuai
tradisi dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat desa setempat.
2. Urusan-urusan yang:
❖ Secara tradisional berdasarkan adat setempat menjadi urusan rumah tangga
desa;
❖ Dalam menyelenggarakannya (mengatur dan mengurus), desa mempunyai
kedudukan dan peranan desisif (penetapan keputusan) dan responsibel
(bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan rumah tangganya);
❖ Tidak atau belum diambil alih atau dijadikan urusan instansi pemerintah yang
lebih tinggi;
❖ Tidak dilarang oleh ketentuan resmi yang berlaku dan lebih tinggi;
❖ Berada dalam batas-batas kemampuan desa (untuk menyelengga-rakannya).
❖ Perlu dilakukan guna menunjang, melanjutkan, atau dalam rangka
penggunaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah yang lebih atas;
❖ Bersifat mendesak, darurat, dan seperti itu, kendatipun secara hukum atau
administrasi, urusan itu adalah urusan instansi yang lebih atas, guna
keselamatan, keamanan, dan ketertiban masyarakat desa yang bersangkutan.
KEBIJAKAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
BERDASARKAN
PERMENDAGRI 114 TAHUN 2014
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
DOKUMEN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DESA
RPJM
Desa
RKP
Desa
APB
Desa
6 THNMasa Berlaku
konten
1 THN
1 THN
Masa Berlaku
Konten
Masa Berlaku
konten
Rencana Kegiatan Bidang
Visi, Misi, & Arah Kebijakan
Pembangunan Desa
Mulai Disusun
Paling ambat Mulai Bulan Juni
tahun berjalan
Mulai Disusun
Paling lambat Mulai Bulan Juli tahun berjalan
& akhir Sept harus sudah ditetapkan
Renc. Penyelengg. pem-an desa, pelaks. Pemb.,
binmas & PMD
1. Evaluasi pelaks. RKP Desa tahun sebelumnya;
2. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa;
3. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola melalui
kerjasama antar-desa & pihak ketiga
4. Rencana prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa sbg
kew. penugasan dari pem, pemda prov & kab/ kota;
5. Pelaksana kegiatan desa yg terdiri atas unsur perangkat
dan/ atau unsur masy. desa
Pendapatan, Belanja, Pembiayaan
PERBANDINGAN RPJMDESA PASCA UU NO.6/2014PERBANDINGAN RPJMDESA PASCA UU NO.6/2014
TENTANG DESATENTANG DESA
SISTEMATIKA RPJMSISTEMATIKA RPJM
DESADESA
BAB TOPIK
I PENDAHULUAN
i. Kondisi umum Desa (Mandat, Tugas dan fungsi)
ii. Potensi dan permasalahan (Potensi dan Peluang,
Permasalahan dan tandatangan)
II VISI DAN MISI, TUJUAN, SASARAN
(MENGURAIKAN TENTANG VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN YANG INGIN DICAPAI SELAMA 6 TAHUN KE
DEPAN).
III ARAH KEBIJAKAN
IV PROGRAM DAN RINCIAN KEGIATAN PER
BIDANG
V PENUTUP
Bisa dilampiri dengan matrik rincian kegiatan per 6 tahun (RPJM) DAN PERBisa dilampiri dengan matrik rincian kegiatan per 6 tahun (RPJM) DAN PER
TAHUN (RKP)TAHUN (RKP)
MATRIKMATRIK RPJM DESARPJM DESA
VISI ............
MISI I ............... CATATAN
TUJUAN I..............
Untuk
mempermudah,
misi bisa dibuat
sesuai
nomenkalatur
bidang
SASARAN I........ Kegiatan I ....dst
SASARAN II....... Kegiatan I ....dst
TUJUAN II.............
SASARAN I....... Kegiatan I ....dst
SASARAN II........ Kegiatan I ....dst
MISI II ...............
TUJUAN I..............
SASARAN I........ Kegiatan I ....dst
SASARAN II....... Kegiatan I ....dst
TUJUAN II......... SASARAN I......... Kegiatan I ....dst
SASARAN II........ Kegiatan I ....dst
MISI III ..............
TUJUAN I SASARAN I.......... Kegiatan I ....dst
SASARAN II......... Kegiatan I ....dst
DST.... DST.........
FORMAT RANCANGAN RPJM DESAFORMAT RANCANGAN RPJM DESAFORMAT RANCANGAN RPJM DESAFORMAT RANCANGAN RPJM DESA
FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)
FORMAT BERITA ACARA RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAHFORMAT BERITA ACARA RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH
DESA (RKP-DESA)DESA (RKP-DESA)
FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
FORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNISFORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS
DAN RABDAN RAB
DASAR HUKUM
Bagian dari Pajak dan
Retribusi
kabupaten/kota
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
KELEMBAGAAN DESA
JENIS LEMBAGA/ORGANISASI DI DESAJENIS LEMBAGA/ORGANISASI DI DESA
1. PEMERINTAH DESA : KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA
2. BPD : BID. LEGISLASI, BID. PENAMPUNGAN ASPIRASI, DAN
PENGAWASAN KINERJA
3. LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
- RT/RW : MEMBANTU PEMDES MELAKUKAN
PELAYANAN FUNGSI PEMDES
- PKK : MEMBERDAYAKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA (KESEHATAN, PENDIDIKAN, KB,
LINGKUNGAN DSB) DAN PARTISIPASI DAN
GOTONG ROYONG KELUARGA
- LPM : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
- KARANG TARUNA : PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
DLL.
4. LEMBAGA ADAT DESA
5. LEMBAGA DESA LAINNYA
1. Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa
dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas
membantu kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan, paling banyak terdiri atas 3 bidang
urusan.
2. Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu
kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional,
paling banyak terdiri atas 3 seksi.
3. Pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu
kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan,
Jumlah ditentukan secara proporsional sesuai
kemampuan keuangan Desa.
PERANGKAT DESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
LEMBAGA YANG MELAKSANAKAN FUNGSI PEMERINTAHAN YANG
ANGGOTANYA MERUPAKAN WAKIL DARI PENDUDUK DESA
BERDASARKAN KETERWAKILAN WILAYAH DAN DITETAPKAN SECARA
DEMOKRATIS.
1. Menggali
2. Menampung
3. Mengelola
4. Menyalurkan
5. Menyelenggarakan
 Musyawarah BPD
 Musdes
 Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu
 Pembentukan panitia Pilkades
1. Menggali
2. Menampung
3. Mengelola
4. Menyalurkan
5. Menyelenggarakan
 Musyawarah BPD
 Musdes
 Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu
 Pembentukan panitia Pilkades
TUGAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESATUGAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
9. Membahas dan Menyepakati
Rancangan Perdes Bersama Kepala
Desa
10. Melaksanakan Pengawasan Terhadap
Kinerja Kepala Desa
11. Melakukan Evaluasi LKPPD
12. Menciptakan Hubungan Kerja Yang
Harmonis dengan Pemerintah Desa
dan Lembaga Desa Lainnya
13. Melaksanakan Tugas Lain yang diatur
dalam Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
9. Membahas dan Menyepakati
Rancangan Perdes Bersama Kepala
Desa
10. Melaksanakan Pengawasan Terhadap
Kinerja Kepala Desa
11. Melakukan Evaluasi LKPPD
12. Menciptakan Hubungan Kerja Yang
Harmonis dengan Pemerintah Desa
dan Lembaga Desa Lainnya
13. Melaksanakan Tugas Lain yang diatur
dalam Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
Aspirasi
Masyarakat
FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN
 menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
 menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat
 meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah
Desa kepada masyarakat Desa
 menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan,
dan mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif
 menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa,
partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat
 meningkatkan kesejahteraan keluarga
 meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
TUGAS LEMBAGA KEMASYARAKATAN
● MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
● IKUT SERTA DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
● MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DESA.
LEMBAGA ADAT
LEMBAGA YANG MENYELENGGARAKAN
FUNGSI ADAT ISTIADAT DAN MENJADI
BAGIAN DARI SUSUNAN ASLI DESA YANG
TUMBUH DAN BERKEMBANG ATAS
PRAKARSA MASYARAKAT DESA.
33
HUBUNGAN KELEMBAGAAN DI DESA
 KEMITRAAN
HUBUNGAN SBG MITRA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA, BUKAN HIRAKHI (ATASAN BAWAHAN)
FUNGSIONAL
MASINGS LEMBAGA MEMILIKI FUNGSI MASINGS SESUAI TUGAS
DAN FUNGSI
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
BERDASARKAN
PERMENDAGRI 113 TAHUN 2014
PENGERTIAN
Pengelolaan Keuangan Desa:
Keseluruhan kegiatan yg meliputi perenc,
pelaks, penatausahaan, pelaporan dan
pertangungjawaban keuangan desa
(Permendagri Ps. 1)
Hak & Kewajiban Desa ini menimbulkan
pendapatan, belanja, pembiayaan, &
pengelolaan Keuangan Desa
9
AZAS
PENGELOLAAN
(Permendagri Ps 2 (1)
TRANSPARAN,
AKUNTABEL,PARTISIPATIF SERTA DILAKUKAN
DGN TERTIB & DISIPLIN ANGGARAN
semua hak & kewajiban Desa yg dapat dinilai
dgn uang serta segala sesuatu berupa uang &
barang yg berhubungan dgn pelaksanaan hak
& kewajiban Desa, (UU Ps. 71)
36
PENGERTIAN DAN AZAS KEUANGAN DESAPENGERTIAN DAN AZAS KEUANGAN DESA
(UU 6/2014 BAB VIII Ps. 71 - 75)(UU 6/2014 BAB VIII Ps. 71 - 75)
37
 Kades adalah pemegang
kekuasaan pengelolaan
keuangan Desa
 Kepala Desa menguasakan
sebagian kekuasaannya
kepada Perangkat Desa
 Kades menetapkan APBDes
dengan Peraturan Desa
(Perdes)
Pelaksana Teknis
Pengelola
Keuangan Desa
(PTPKD)
PENGELOLA KEUANGAN DESAPENGELOLA KEUANGAN DESA
semua penerimaan yg perlu dibayar
kembali dan atau pengeluaran yg akan
diterima kembali, baik pd th anggaran
yg bersangkutan maupun pd thn2
anggaran berikutnya
semua pengeluaran dari rek desa yg
merupakan kewajibankewajiban desa dlm 1 th
anggaran yg tdk akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa
semua penerimaan uang yang diterima
dan disalurkan melalui rek desa yg
merupakan hakhak desa dlm 1 th anggaran
yg tdk perlu dibayar kembali oleh desa
penggunaannya ditetapkan dlm
APBDes
PendapaPendapattanan
DesaDesa
BelanjaBelanja
DesaDesa
PembiayaanPembiayaan
DesaDesa
APBDesa
16/06/19 41
 Semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yg akan
diterima kembali, baik pd T.A. ybs maupun pd tahun2 anggaran berikutnya.
 Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:
• Penerimaan Pembiayaan, mencakup:
− SiLPA tahun sebelumnya
− Pencairan Dana Cadangan
− Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
• Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari :
− Pembentukan Dana Cadangan
− Penyertaan Modal Desa.
 SiLPA tahun sebelumnya, a.l.
− pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja
− penghematan belanja
− sisa dana kegiatan lanjutan.
 SiLPA digunakan untuk:
- menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada
realisasi belanja;
- mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan;
- mendanai kewajiban lainnya yang s.d. akhir T.A. belum diselesaikan.
16/06/19 42
 Pencairan Dana Cadangan,
digunakan u/ menganggarkan pencairan dana cadangan dari rek. Dana
cadangan ke Rek. kas Desa dlm T.A. berkenaan.
 Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan,
digunakan u/ menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yg dipisahkan.
 Pembentukan Dana Cadangan,
− Pemdes dpt membentuk dana cadangan u/ mendanai keg. yg penyediaan
dananya tdk dpt sekaligus/sepenuhnya dibebankan dlm 1 T.A.
− Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn perdes.
− Perdes plg sdkt memuat:
• penetapan tujuan pembentukan;
• Prog. & kegiatan yg akan dibiayai ;
• besaran & rincian tahunan yg harus dianggarkan;
• sumber dana cadangan;
• T.A. Pelaksanaan .
− Pembentukan dana cadangan dpt bersumber dari penyisihan atas
penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yg penggunaannya tlh
ditentukan scr khusus berdasar peraturan per-UU-an.
− ditempatkan pada rekening tersendiri.
− Tdk melebihi Th. akhir masa jabatan Kades.
43
44
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
16/06/19 45
• Perubahan:
 harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja;
 SILPA tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
 penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada
tahun berjalan
 peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi ,
dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
 Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemda.
• Dapat dilakukan 1 kali dalam 1 Tahun Anggaran
• Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata
cara penetapan pelaksanaan APBDesa
• Dalam hal Bantuan keuangan dari APBD Prov., Kab./Kota, hibah dan
bantuan pihak ke-3 yang tidak mengikat ke desa disalurkan setelah
ditetapkannya Perdes tentang Perubahan APB Desa, perubahan diatur
dgn Perkades tentang perubahan APBDesa
• Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD
PERUBAHAN APBDesa
PELAKSANAAN ANGGARAN
• Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran
 Melakukan tutup buku setiap akhir bulan
 Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan
 Laporan disampaikan setiap bulan kepada Kades paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya
 Menggunakan :
- Buku Kas Umum
- Buku Pembantu Pajak
- Buku Bank
Catatan:
Pasal 35-37
Penatausahaan wajib dilakukan oleh Bendahara Desa
PENATAUSAHAAN (1)
16/06/19 49
Tugas
Bendahara
PENATAUSAHAAN (2)
 Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa
• Laporan semester pertama:
- Paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan.
• Laporan semester akhir tahun;
- Paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.
 Laporan Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa
• Pendapatan, belanja, Pembiayaan
• Ditetapkan dengan Perdes
• Dilampiri Format laporan
– Pertanggungjawaban realisasi Pelaks.APBDesa T.A. berkenaan
– Kekayaan Milik Desa per 31 Desember T.A. berkenaan
– Program Pemerintah & Pemda yang masuk ke Desa
PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
K
A
D
E
S
BUPATI/
WALIKOT
A
Laporan
Semestera
n Realisasi
pelaks.
APB Desa
Semester I
(PP & Permendagri):
PL : akhir Juli tahun
berjalan
Semester II (PP) &
semester akhir
(Permendagri) :
PL : akhir Januari tahun
berikutnya
sampaika
n CAMAT
51
PELAPORAN PELAKSANAAN APBDesa
PP No. 43/2014 P Pasal (103) dan Permendagri No. 113/2014, Pasal
(37,40,41)
Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media
informasi yang mudah diakses oleh masyarakat seperti: papan
pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya,
(Permendagri Ps. 40)
sampaikan
K
A
D
E
S
BUPATI
/WALIKOT
A
Diinformasikan kepada
masyarakat secara tertulis dan
dengan media informasi yang
mudah diakses oleh masyarakat
seperti: papan pengumuman,
radio komunitas, dan media
informasi lainnya, (Permendagri
Ps. 40)
Laporan Penyelenggaraan Pem-
an Desa setiap akhir T.A.
Dilampiri
:1. Format la poran pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa
2. Format laporan kekayaan milik desa per 31
Desember T.A. berkenaan
3. Format laporan program pemerintah,
pemda yang masuk ke desa
Ditetapkan dengan
Perdes
Laporan Pertanggungjawaban
Realisasi pelaks. APB Desa
setiap akhir T.A yg terdiri dari:
Pendapatan, Belanja &
Pembiayaan
CAMA
T
Format ranc. Perdes, Buku pembantu Kas
Kegiatan, RAB & SPP serta pernyataan
tanggungjawab belanja, laporan realisasi
pelaksanaan APBDes semester I & semester
akhir tahun serta laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDes, mengacu pada
lampiran Permendagri (Permendagri Ps. 42)
16/06/19 52
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBDesa
PP No. 43/2014 Pasal (104) & Permendagri No. 113/2014 Pasal (38 - 42)
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN DANA DESA
DANA DESA BERSUMBER DARI APBN
 Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang
diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui
APBD Kabupaten/Kota yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta
pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
 Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke
Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana
Transfer Daerah (on top) secara bertahap.
 Anggaran yang bersumber dari APBN dihitung berdasarkan
jumlah Desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan
geografis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
pemerataan pembangunan Desa.
Dana Desa yang bersumber
dari APBN adalah wujud
pengakuan negara terhadap
kesatuan masyarakat hukum
yang berwenang mengatur &
mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa, hak
asal-usul dan/atau hak
tradisional
Meningkatkan kesejahteraan
dan pemerataan
pembangunan desa
Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup
memajukan
perekonomian desa
FILOSOFI TUJUAN
meningkatkan pelayanan
publik di desa
R
p
mengatasi kesenjangan
pembangunan antardesa
memperkuat masyarakat
desa sebagai subjek dari
pembangunan
mengentaskan
kemiskinan
FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA
56
Prinsip Penggunaan Dana Desa
TIPOLOGI DESA, dengan mempertimbangkan keadaan
dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis,
antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta
perubahan atau perkembangan kemajuan desa
1
2
3
LOKASI DAN ALOKASI DANA DESA 2015-2018
No
.
Tahun
Jumlah lokasi dan alokasi
Rata-Rata
@DesaProv Kab/Kota Kec Desa Alokasi
1. 2015 33 434 6.539 74.093 20,7 Triliun 300 Jutaan
2. 2016 33 434 6.539 74.754 46,9 Trilun 600 Jutaan
3. 2017 33 434 6.539 74.910 60 Trilun 810 Jutaan
4. 2018 33 434 6.539 74.958 60 Triliun 800 Jutaan
Jumlah 187,6 Triliun
Ket.
Jumlah Desa dari Tahun 2015 s.d. 2018 mengalami kenaikan jumlah, sebanyak 865 Desa, atau 1,15% dari
total jumlah Desa yang ada saat ini.
REVIEW PENYALURAN DANA DESA 2015-2017
No. Tahun Alokasi
RKUN ke
RKUD
%
RKUD ke
RKDesa
% Keterangan
1. 2015 20,7 Trilyun 20,7 Triliun 100% 18,7 Triliun 90,2% Ada Sisa Dana Desa
di RKUD Tahun
2015 sebesar ±
Rp.203 milliar
2. 2016 46,9 Triliun 46,9 Tiliun 99,4% 46,4 Triliun 99,1% Ada Sisa Dana Desa
di RKUD Tahun
2016 sebesar ±
Rp.109 milliar
3. 2017 60 Triliun 59,8 Triliun 99,6% Belum ada data -
Catatan untuk Tahun 2017 :
Ada 161 Milyar yang hangus, karena sampai dengan 31 Juli 2017, belum menyampaikan laporan penyaluran sisa Dana Desa Tahun
2016 yang ada di RKUD (90 Kab/Kota), dengan penjelasan :
a)109,3 M terkait sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2016;
b)52,3 M Dana Desa atas selisih jumlah Desa di Sumatera Barat (43) dan Sulawesi Utara (1 Desa)
c)Ada 71,6 Miliar Dana Desa Tahap 2 yagn tidak salur per 13 Desember 2017, di 2 Daerah, yaitu Kota Ambon sebesar 11 Miliar,
dan Kab. Merauke sebesar 60 Miliar;
TANTANGAN
Penggunaan Dana Desa
belum Optimal
Kapasitas Perangkat Desa
belum memadai
Penyediaan Pendamping
Desa:
•Kompetensi belum memadai
•Proses rekuitmen lama
•Mobilisasi yang terlambat
Meningkatkan pembinaan dan
Pengawasan pengelolaan
dana desa
KEBIJAKAN
Mendorong pertumbuhan ekonomi
dengan prioritas kegiatan
pembangunan pelayanan dasar
desa dan pemberdayaan
masyarakat desa
Sinergi penyelenggaraan pelatihan
tatakelola desa & pelatihan
pengelolaan dana desa
Percepatan rekrutmen pendamping
desa yang berkompeten
Mengoptimalkan peran Camat dan
APIP Daerah dalam hal Pembinaan
dan Pengawasan Dana Desa
IMPLIKASI
Peningkatan pelayanan
publik dan kesejahteraan
masyarakat desa
Peningkatan kualitas dan
akuntabilitas pelaporan
Pengelolaan Dana Desa
lebih baik
Optimalisasi penggunaan
Dana Desa untuk
percepatan
pembangunan dan
perekonomian
TANTANGAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA
“Diperlukan penguatan peran dan sinergi antar kementerian untuk
menghadapi tantangan pengelolaan Dana Desa”.
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Dana Desa dipergunakan untuk mendanai kegiatan di bidang
(i)penyelenggaraan pemerintahan, (ii)pembangunan,
(iii)pemberdayaan masyarakat, dan (iv)kemasyarakatan.
Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk program/kegiatan
bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat
sesuai dengan kebutuhan dan disepakati dalam
musyawarah desa, namun tetap mengutamakan prioritas
nasional penggunaan Dana Desa.
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
1.sarana prasarana dasar di desa (lingkungan permukiman, transportasi,
energi, informasi, dan komunikasi)
2.Sarana prasarana pelayanan sosial dasar di desa (pendidikan dan
kesehatan)
3.sarana dan prasarana usaha ekonomi desa, meliputi:
a. Usaha pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha pertanian
berskala produktif yang difokuskan pada kebijakan satu kawasan
perdesaan satu produk unggulan/produk unggulan kawasan
perdesaan.
b. Usaha jasa dan industri kecil yang difokuskan pada kebijakan satu
kawasan perdesaan satu produk unggulan/produk unggulan
kawasan perdesaan.
c. Pengembangan desa wisata
d. Penerapan teknologi tepat guna
Prioritas Kegiatan Pembangunan Desa
1. Pengelolaan kegiatan pendidikan dan kesehatan
2. Pengelolaan sarana & prasarana lingkungan berdasarkan
kemampuan teknis & sumber daya lokal yang tersedia
3. Pengelolaan usaha ekonomi produktif serta pengelolaan sarana
prasarana ekonomi
4. Penguatan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi
bencana serta kejadian luar biasa
5. Pengelolaan kegiatan pelesatrian lingkungan hidup
6. Pengelolaan kegiatan penguatan tata kelola desa yang demokratis
dan berkeadilan sosial
Prioritas Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Produk Unggulan Kawasan Perdesaan untuk meningkatkan
skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi
2. BUMDesa/BUMDesa Bersama untuk perluasan akses pasar,
peningkatan skala ekonomi, peningkatan kapasitas manajerial,
peningkatan iklim usaha, penyediaan sarana dan prasarana
pasca panen, serta didukung bantuan permodalan yang
memadai
3. Embung Desa untuk mendukung produksi pertanian
Prioritas Nasional Penggunaan Dana Desa
Kementerian Keuangan
• Penganggaran Dana Desa
dalam APBN sebesar 10% dari
dan di luar TKDD;
• Reformulasi kebijakan
pengalokasian Dana Desa:
memerhatikan pemerataan
dan keadilan;
afirmasi kepada Desa sangat
tertinggal, tertinggal, serta
desa-desa di daerah
tertinggal, kepulauan, dan
perbatasan;
mengurangi kesenjangan
penyediaan infrastruktur
dasar publik dan kemiskinan
• Penyaluran Dana Desa
berbasis kinerja pelaksanaan;
• Dapat melakukan
penundaan dan/atau
pemotongan DAU dan/atau
DBH ke Pemda yang tidak
menganggarkan ADD ≥10%
dari Dana Perimbangan
minus Dana Transfer Khusus.
Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal, & Transmigrasi
• Supervisi penyelengaraan
musyawarah Desa;
• PenyusunanpPedoman
Penggunaan Dana Desa
melalui koordinasi dengan
kementerian terkait;
• Penyusunan konsep
pendampingan yang
berorientasi kepada
pemberdayaan
masyarakat desa;
• Melakukan perjanjian
kerjasama dengan
kemenkop UKM dalam
pelaksanaan BUMDes dan
mendorong penyertaan
modal masyarakat Desa.
Kepala Bappenas
• Koordinasi dalam sinkronisasi
perencanaan pembangunan
desa dan kawasan perdesaan
• Pemantauan & evaluasi
bersama K/L terkait
pencapaian sasaran RPJMN
2015-2019
1. Mengurangi desa tertinggal
sampai 5.000 Desa
2. Meningkatkan desa mandiri
sedikitnya 2.000 Desa
3. Menguatkan sedikitnya 39
pusat pertumbuhan
• Koordinasi bersama
Kemendes dalam
pembangunan desa dan
kawasan pedesaan
bersama OPD
kabupaten/kota untuk
tercapainya pelayanan
dasar, penurunan
kemiskinan, dan
penguatan lembaga
ekonomi.
Kementerian Dalam Negeri
• Menyusun Panduan Teknis
mekanisme Musyawarah Desa
• Menugaskan Gubernur, untuk:
1. Mengevaluasi pemenuhan
ADD minimum 10% dalam
APBD;
2. Memfasilitasi kab/kota
dalam penyelerasan prioritas
Dana Desa.
• Mendorong Bupati/Walikota,
untuk:
1. Sinkronisasi kegiatan yang
dibiayai dari dana Desa dan
APBD;
2. Supervisi dalam
perencanaan, penggunaan
Dana Desa dan penyusunan
APBDesa;
3. Mengalokasikan dan
menyalurkan Daan Desa,
ADD, dan PDRD;
4. Fasilitasi penyusunan
APBDesa dan RKP Desa.
• Penerbitan SE Penataan Desa
untuk pembentukan Desa
baru.
“Dalam rangka optimalisasi penggunaan Dana Desa diperlukan
penyelarasan dan penguatan kebijakan peraturan pelaksanaan UU Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa”
SINERGI PENGELOLAAN DANA DESA
• Penetapan
perkada
mengenai tata
cara
pembagian
dan
penetapan DD
setiap Desa
Untuk
memastikan
hak keuangan
desa terpenuhi
Untuk
memastikan
penyaluran DD
tepat waktu dan
tepat jumlah
• Laporan
Realisasi
Penyaluran
dan Laporan
Konsolidasi
Penyerapan
DD
Untuk
menghindari
penundaan
penyaluran DD
tahap berikutnya
• Sisa DD di
RKUD
Untuk
mengetahui
besaran DD yg
belum disalurkan
dari RKUD ke
RKD TA
sebelumnya
“Pengalihan penyaluran melalui kppn daerah akan mendekatkan pelayanan di
daerah dan memperkuat governance & akuntabilitas dana desa”
KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA
• Capaian
output
Untuk
mengetahui
pemanfaatan
Dana Desa
*** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT
PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA DESA
2018
1. PENGALOKASIAN; 2. PENYALURAN;
3. PELAKSANAAN
2017 2018
1. Alokasi Dasar : 90%
2. Alokasi Formulasi : 10%
√ Jumlah Penduduk 25%
√ Jumlah Pendud Miskin 35%
√ Luas Wilayah 10%
√ Indeks Kesulitan Geografis 30%
1. Alokasi Dasar : 77%
2. Alokasi Formulasi : 20%
√ Jumlah Penduduk 10 %
√ Jumlah Pendud Miskin 50%
√ Luas Wilayah 15%
√ Indeks Kesulitan Geografis 25%
3. Alokasi Afirmasi : 3% (on top untuk
Desa Tertinggal dan Sangat
Tertinggal)
2017 2018
2 Tahap
1. 60% paling awal Bulan
Maret;
2. 40% Bulan Agustus
2 Tahap
1. 60%  20% bulan Januari
dan 40% Maret;
2. 40% Bulan Agustus
Melalui skema Padat Karya Tunai (cash for
work), dengan ketentuan :
1.Mengoptimalkan cara swakelola;
2.30% anggaran dibidang pembangunan di
gunakan untuk upah tenaga kerja;
Menyempurnakan Kebijakan Pengalokasian, untuk;
a.Pengentasan Kemiskinan;
b.Perbaikan kualitas hidup masyarakat Desa.
c.Mengatasi kesenjangan penyediaan sarpras pelayanaan antar Desa;
d.Afirmasi bagi Desa sangat tertinggal dan desa tertinggal yang mempunyaui
jumlah penduduk miskin tinggi
KEMENTERIAN KEUANGAN
64
Pemotongan
Dana Desa
Pemotongan
Dana Desa
MENKEU
JENIS SANKSIJENIS SANKSI
PEMBERI
SANKSI
PEMBERI
SANKSI JENIS PELANGGARANJENIS PELANGGARAN
Penundaan Penyaluran Dana
Desa Kab./Kota
Penundaan Penyaluran Dana
Desa Kab./Kota
Penundaan DAU
dan/atau DBH Kab./Kota
sebesar selisih kewajiban
DD yg harus disalurkan ke
Desa
Penundaan DAU
dan/atau DBH Kab./Kota
sebesar selisih kewajiban
DD yg harus disalurkan ke
Desa
 Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap
Tahap;
 Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai
tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang
dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.
 Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap
Tahap;
 Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai
tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang
dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.
Bupati/walikota tidak menyalurkan DD tepat waktu dan tepat
jumlah sesuai yang telah ditentukan
Bupati/walikota tidak menyalurkan DD tepat waktu dan tepat
jumlah sesuai yang telah ditentukan
BUPATI/
WALIKO
TA
 Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota;
 Laporan pemotongan penyaluran DD dari bupati/walikota
 Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota;
 Laporan pemotongan penyaluran DD dari bupati/walikota
Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan
penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar
Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan
penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar
Penundaan Penyaluran
Dana Desa ke Desa
Penundaan Penyaluran
Dana Desa ke Desa
 Kades tidak menyampaikan Perdes mengenai APB Desa;
 Kades tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan DD
tahap sebelumnya; dan
 Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
Terdapat Sisa DD > 30% selama 2 tahun berturut-turutTerdapat Sisa DD > 30% selama 2 tahun berturut-turut
Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran
Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran
Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran
Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran
Sisa angggaran DD Tahap II
menjadi SAL pada RKUN dan
tidak disalurkan kembali
Sisa angggaran DD Tahap II
menjadi SAL pada RKUN dan
tidak disalurkan kembali
Pemotongan
Dana Desa ke Desa
Pemotongan
Dana Desa ke Desa
SANKSI DANA DESA
Tata Kelola Pemerintahan Desa

More Related Content

What's hot

Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Dodik Mer
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaFormasi Org
 
Badan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desaBadan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desaEka Saputra
 
SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaFormasi Org
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Umi Arifah
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Pemdes Seboro Sadang
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...TV Desa
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Eka Saputra
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATeguh Kristyanto
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektoratPemdes Seboro Sadang
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaUmi Arifah
 
Laporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaLaporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaEka Saputra
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2Pemdes Seboro Sadang
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
 

What's hot (20)

Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Badan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desaBadan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desa
 
SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah Desa
 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Power point bpd
Power point  bpdPower point  bpd
Power point bpd
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Laporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaLaporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desa
 
Tupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baruTupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baru
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
 

Similar to Tata Kelola Pemerintahan Desa

KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptxKEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptxHelmiAhmad9
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
undang-undang desa
undang-undang desaundang-undang desa
undang-undang desatutart
 
PPT Pengelolaan Keuangan Desa
PPT Pengelolaan Keuangan DesaPPT Pengelolaan Keuangan Desa
PPT Pengelolaan Keuangan DesaBuyungRahmadPaijo
 
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016yusfi wawan sepriyadi
 
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016desa karangkemiri
 
Pengelolaan Keuangan Desa.pptx
Pengelolaan Keuangan Desa.pptxPengelolaan Keuangan Desa.pptx
Pengelolaan Keuangan Desa.pptxAgusthinMinggu1
 
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Abdul Kasim
 
Arah Kebijakan UU DESA (KABAN ).ppt
Arah Kebijakan UU DESA  (KABAN ).pptArah Kebijakan UU DESA  (KABAN ).ppt
Arah Kebijakan UU DESA (KABAN ).pptMuhammadAmin209707
 
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptPaparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptdpmdbusel
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesibnu istiawan
 
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptxPresentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptxmultiuser2
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...KantorHukum1
 
Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017
Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017
Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017Juni Aminudin
 

Similar to Tata Kelola Pemerintahan Desa (20)

KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptxKEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Kebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uangKebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uang
 
undang-undang desa
undang-undang desaundang-undang desa
undang-undang desa
 
PPT Pengelolaan Keuangan Desa
PPT Pengelolaan Keuangan DesaPPT Pengelolaan Keuangan Desa
PPT Pengelolaan Keuangan Desa
 
Paparan desa 2014
Paparan desa 2014Paparan desa 2014
Paparan desa 2014
 
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
 
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 22 tahun 2016
 
Pengelolaan Keuangan Desa.pptx
Pengelolaan Keuangan Desa.pptxPengelolaan Keuangan Desa.pptx
Pengelolaan Keuangan Desa.pptx
 
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
 
Arah Kebijakan UU DESA (KABAN ).ppt
Arah Kebijakan UU DESA  (KABAN ).pptArah Kebijakan UU DESA  (KABAN ).ppt
Arah Kebijakan UU DESA (KABAN ).ppt
 
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2016 tentang prioritas pengelolaan Dana Desa...
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Peran BPD
Peran BPD Peran BPD
Peran BPD
 
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptPaparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdes
 
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptxPresentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
 
UU desa no 6 th 2014 Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM.UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
UU desa no 6 th 2014 Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
 
Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017
Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017
Peraturan Menteri Desa PDTT No 19 Tahun 2017
 

More from Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuSiti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategySiti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikSiti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaSiti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human DevelopmentSiti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiSiti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 

More from Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Tata Kelola Pemerintahan Desa

  • 1. KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
  • 2. ► Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai akar sejarah yang panjang dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. ► Desa telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. ► Dengan konstruksi menggabungkan fungsi self-governing community dengan local self government, diharapkan kesatuan masyarakat hukum adat yang selama ini merupakan bagian dari wilayah Desa, ditata sedemikian rupa menjadi Desa dan Desa Adat. ► Desa dan Desa Adat memiliki fungsi pemerintahan, keuangan Desa, pembangunan Desa, serta mendapat fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah Kabupaten/Kota. ► Oleh sebab itu, Desa dan Desa Adat dapat melakukan perubahan wajah Desa dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, pelaksanaan pembangunan yang berdaya guna, serta pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat di wilayahnya. PENDAHULUAN
  • 3. ESENSI PEMERINTAHAN DESA PELAYANAN MASY (Customer Satisfaction) KEWENANGAN PEMBANGUNAN (VOLUME) KEUANGAN (Rp)
  • 4. SEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESASEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESA URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI HAK ASAL USUL DESA) UU. NO. 19 THN 1965 TENTANG DESAPRAJA 1. URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI HAK ASAL USUL DAN ADAT ISTIADAT DESA). 2. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (TERMASUK PEMBINAAN KETENTERAMAN & KETERTIBAN) UU. NO. 5 THN 1979 TENTANG PEMERINTAHAN DESA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA UU. NO. 22 THN 1999 DAN PP. NO. 76 THN 2001 1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASAR-KAN HAK ASAL USUL DESA. 2. KEWENANGAN YG OLEH PERATURAN PER-UU- AN YG BERLAKU BELUM DILAKSANAKAN OLEH DAERAH DAN PEMERINTAH. 3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN.
  • 5. 1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA. 2. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA. 3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA. 4. URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YG OLEH PER-UU-AN DISERAHKAN KEPADA DESA. UU. NO. 32 THN 2005 DAN PP. NO. 72 THN 2005 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA PENUGASAN UU. NO. 6 THN 2014 TENTANG DESA LANJUTAN …
  • 6. • Pertama, pemberian kewenangan berdasarkan azas rekognisi dan subsidiaritas. Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan terhadap eksistensi desa. Sedangkan subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan skala lokal. • Kedua, kedudukan desa sebagai pemerintahan berbasis masyarakat, yaitu campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri (self governing community) dan pemerintahan lokal (local self government). • Ketiga, desa berperan sebagai subyek pembangunan, bukan lagi obyek pembangunan. Artinya desa merupakan aktor utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, termasuk pendirian dan Pengembangan BUM Desa. Desa Lama Desa Baru Subyek Pembangunan: Partisipatoris Obyek Pembangunan
  • 7. DASAR HUKUM PP 47/2015 tentang Perubahan atas PP 43/2014 PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014 PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari APBN PERMENDAGRI: 1. Permendagri 111 /2014 tentang Pedoma Teknis Peraturan di Desa 2. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 3. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa; 4. Permendagri 44 /2016 tentang Kewenangan Desa PP 22/2015 tentang Perubahan I atas PP 60/2014 PMK Nomor 225 /PMK.07/2017 Tentang Perubahan Kedua PMK Nomor 50/pmk.07/2017 tentang pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa PP 8/2016 tentang Perubahan II atas PP 60/2014 UU 6/2014UU 6/2014 tentangtentang DesaDesa PMK Nomor 50/PMK.07/2016 Tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa PMK Nomor 226 /PMK.07/2017 Tentang Perubahan Rincian Dana Desa menurut Daerah kabupaten/kota Permendesa 19 Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2018
  • 8. PENGERTIAN DESA MENURUT UU No. 6 Tahun 2014 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 9. LIMA KEBIJAKAN POKOK/BARULIMA KEBIJAKAN POKOK/BARU DALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESADALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN UU. NOMOR 6 TAHUN 2014)(BERDASARKAN UU. NOMOR 6 TAHUN 2014) (1) PENAMBAHAN KEWENANGAN DESA (2) KEPASTIAN SUMBER- SUMBER KEUANGAN DESA (4) PRINSIP DEMOKRASI DESA: MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DESA (5) MENDORONG PENINGKATAN KINERJA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA KEWENANGAN DESA (BARU): KEWENANGAN KAB/KOTA YG DITGSKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA SUMBER KEUDESA (BARU): •BAGI HASIL PAJAK DAERAH •BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH •ALOKASI DANA DESA (ADD) •DANA DESA (DD) (APBN) PERANGKAT DESA DIANGKAT OLEH KEPALA DESA SETELAH BERKONSULTASI DENGAN CAMAT PELAKSANAAN MUSYAWARAH DESA (3) MEMPERKUAT Kddk. KADES • DILARANG MENJADI PENGURUS PARPOL • KEDUDUKAN KEUANGAN • POLA PERTANGGUNGJAWABAN
  • 11. KEWENANGAN DESA MELIPUTI : (UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TTG DESA) KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA KEWENANGAN YANG DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI, PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENDANAAN BERASAL DARI YG MENUGASKAN KEWENANGAN LAIN YANG YANG DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI, PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN (PENDANAAN BERASAL DARI APBDES SESUAI DENGAN KEMAMPUAN KEUDES) DIATUR DAN DIURUS DESA DIURUS DESA PAUD YG DIDIRIKAN DESA APBDES(TDK TAAT AZAS) APBN/APBD (TAAT AZAS) APBDES
  • 12.
  • 13. KEWENANGAN YANG SUDAH ADAKEWENANGAN YANG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESABERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA 1. Jenis urusan ini sebenarnya yang merupakan urusan rumah tangga desa sesuai tradisi dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat desa setempat. 2. Urusan-urusan yang: ❖ Secara tradisional berdasarkan adat setempat menjadi urusan rumah tangga desa; ❖ Dalam menyelenggarakannya (mengatur dan mengurus), desa mempunyai kedudukan dan peranan desisif (penetapan keputusan) dan responsibel (bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan rumah tangganya); ❖ Tidak atau belum diambil alih atau dijadikan urusan instansi pemerintah yang lebih tinggi; ❖ Tidak dilarang oleh ketentuan resmi yang berlaku dan lebih tinggi; ❖ Berada dalam batas-batas kemampuan desa (untuk menyelengga-rakannya). ❖ Perlu dilakukan guna menunjang, melanjutkan, atau dalam rangka penggunaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah yang lebih atas; ❖ Bersifat mendesak, darurat, dan seperti itu, kendatipun secara hukum atau administrasi, urusan itu adalah urusan instansi yang lebih atas, guna keselamatan, keamanan, dan ketertiban masyarakat desa yang bersangkutan.
  • 15. DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA RPJM Desa RKP Desa APB Desa 6 THNMasa Berlaku konten 1 THN 1 THN Masa Berlaku Konten Masa Berlaku konten Rencana Kegiatan Bidang Visi, Misi, & Arah Kebijakan Pembangunan Desa Mulai Disusun Paling ambat Mulai Bulan Juni tahun berjalan Mulai Disusun Paling lambat Mulai Bulan Juli tahun berjalan & akhir Sept harus sudah ditetapkan Renc. Penyelengg. pem-an desa, pelaks. Pemb., binmas & PMD 1. Evaluasi pelaks. RKP Desa tahun sebelumnya; 2. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa; 3. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola melalui kerjasama antar-desa & pihak ketiga 4. Rencana prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa sbg kew. penugasan dari pem, pemda prov & kab/ kota; 5. Pelaksana kegiatan desa yg terdiri atas unsur perangkat dan/ atau unsur masy. desa Pendapatan, Belanja, Pembiayaan
  • 16. PERBANDINGAN RPJMDESA PASCA UU NO.6/2014PERBANDINGAN RPJMDESA PASCA UU NO.6/2014 TENTANG DESATENTANG DESA
  • 17.
  • 18. SISTEMATIKA RPJMSISTEMATIKA RPJM DESADESA BAB TOPIK I PENDAHULUAN i. Kondisi umum Desa (Mandat, Tugas dan fungsi) ii. Potensi dan permasalahan (Potensi dan Peluang, Permasalahan dan tandatangan) II VISI DAN MISI, TUJUAN, SASARAN (MENGURAIKAN TENTANG VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN YANG INGIN DICAPAI SELAMA 6 TAHUN KE DEPAN). III ARAH KEBIJAKAN IV PROGRAM DAN RINCIAN KEGIATAN PER BIDANG V PENUTUP Bisa dilampiri dengan matrik rincian kegiatan per 6 tahun (RPJM) DAN PERBisa dilampiri dengan matrik rincian kegiatan per 6 tahun (RPJM) DAN PER TAHUN (RKP)TAHUN (RKP)
  • 19. MATRIKMATRIK RPJM DESARPJM DESA VISI ............ MISI I ............... CATATAN TUJUAN I.............. Untuk mempermudah, misi bisa dibuat sesuai nomenkalatur bidang SASARAN I........ Kegiatan I ....dst SASARAN II....... Kegiatan I ....dst TUJUAN II............. SASARAN I....... Kegiatan I ....dst SASARAN II........ Kegiatan I ....dst MISI II ............... TUJUAN I.............. SASARAN I........ Kegiatan I ....dst SASARAN II....... Kegiatan I ....dst TUJUAN II......... SASARAN I......... Kegiatan I ....dst SASARAN II........ Kegiatan I ....dst MISI III .............. TUJUAN I SASARAN I.......... Kegiatan I ....dst SASARAN II......... Kegiatan I ....dst DST.... DST.........
  • 20.
  • 21. FORMAT RANCANGAN RPJM DESAFORMAT RANCANGAN RPJM DESAFORMAT RANCANGAN RPJM DESAFORMAT RANCANGAN RPJM DESA
  • 22. FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)
  • 23. FORMAT BERITA ACARA RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAHFORMAT BERITA ACARA RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)DESA (RKP-DESA)
  • 24. FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
  • 25. FORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNISFORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS DAN RABDAN RAB
  • 26. DASAR HUKUM Bagian dari Pajak dan Retribusi kabupaten/kota SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
  • 28. JENIS LEMBAGA/ORGANISASI DI DESAJENIS LEMBAGA/ORGANISASI DI DESA 1. PEMERINTAH DESA : KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA 2. BPD : BID. LEGISLASI, BID. PENAMPUNGAN ASPIRASI, DAN PENGAWASAN KINERJA 3. LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA - RT/RW : MEMBANTU PEMDES MELAKUKAN PELAYANAN FUNGSI PEMDES - PKK : MEMBERDAYAKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (KESEHATAN, PENDIDIKAN, KB, LINGKUNGAN DSB) DAN PARTISIPASI DAN GOTONG ROYONG KELUARGA - LPM : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA - KARANG TARUNA : PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DLL. 4. LEMBAGA ADAT DESA 5. LEMBAGA DESA LAINNYA
  • 29. 1. Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas membantu kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan, paling banyak terdiri atas 3 bidang urusan. 2. Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional, paling banyak terdiri atas 3 seksi. 3. Pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan, Jumlah ditentukan secara proporsional sesuai kemampuan keuangan Desa. PERANGKAT DESA
  • 30. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) LEMBAGA YANG MELAKSANAKAN FUNGSI PEMERINTAHAN YANG ANGGOTANYA MERUPAKAN WAKIL DARI PENDUDUK DESA BERDASARKAN KETERWAKILAN WILAYAH DAN DITETAPKAN SECARA DEMOKRATIS. 1. Menggali 2. Menampung 3. Mengelola 4. Menyalurkan 5. Menyelenggarakan  Musyawarah BPD  Musdes  Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu  Pembentukan panitia Pilkades 1. Menggali 2. Menampung 3. Mengelola 4. Menyalurkan 5. Menyelenggarakan  Musyawarah BPD  Musdes  Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu  Pembentukan panitia Pilkades TUGAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESATUGAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA 9. Membahas dan Menyepakati Rancangan Perdes Bersama Kepala Desa 10. Melaksanakan Pengawasan Terhadap Kinerja Kepala Desa 11. Melakukan Evaluasi LKPPD 12. Menciptakan Hubungan Kerja Yang Harmonis dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa Lainnya 13. Melaksanakan Tugas Lain yang diatur dalam Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 9. Membahas dan Menyepakati Rancangan Perdes Bersama Kepala Desa 10. Melaksanakan Pengawasan Terhadap Kinerja Kepala Desa 11. Melakukan Evaluasi LKPPD 12. Menciptakan Hubungan Kerja Yang Harmonis dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa Lainnya 13. Melaksanakan Tugas Lain yang diatur dalam Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Aspirasi Masyarakat
  • 31. FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN  menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat  menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat  meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa  menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan, dan mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif  menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa, partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat  meningkatkan kesejahteraan keluarga  meningkatkan kualitas sumber daya manusia. TUGAS LEMBAGA KEMASYARAKATAN ● MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ● IKUT SERTA DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ● MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DESA.
  • 32. LEMBAGA ADAT LEMBAGA YANG MENYELENGGARAKAN FUNGSI ADAT ISTIADAT DAN MENJADI BAGIAN DARI SUSUNAN ASLI DESA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG ATAS PRAKARSA MASYARAKAT DESA.
  • 33. 33 HUBUNGAN KELEMBAGAAN DI DESA  KEMITRAAN HUBUNGAN SBG MITRA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA, BUKAN HIRAKHI (ATASAN BAWAHAN) FUNGSIONAL MASINGS LEMBAGA MEMILIKI FUNGSI MASINGS SESUAI TUGAS DAN FUNGSI
  • 35.
  • 36. PENGERTIAN Pengelolaan Keuangan Desa: Keseluruhan kegiatan yg meliputi perenc, pelaks, penatausahaan, pelaporan dan pertangungjawaban keuangan desa (Permendagri Ps. 1) Hak & Kewajiban Desa ini menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, & pengelolaan Keuangan Desa 9 AZAS PENGELOLAAN (Permendagri Ps 2 (1) TRANSPARAN, AKUNTABEL,PARTISIPATIF SERTA DILAKUKAN DGN TERTIB & DISIPLIN ANGGARAN semua hak & kewajiban Desa yg dapat dinilai dgn uang serta segala sesuatu berupa uang & barang yg berhubungan dgn pelaksanaan hak & kewajiban Desa, (UU Ps. 71) 36 PENGERTIAN DAN AZAS KEUANGAN DESAPENGERTIAN DAN AZAS KEUANGAN DESA (UU 6/2014 BAB VIII Ps. 71 - 75)(UU 6/2014 BAB VIII Ps. 71 - 75)
  • 37. 37  Kades adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa  Kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada Perangkat Desa  Kades menetapkan APBDes dengan Peraturan Desa (Perdes) Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) PENGELOLA KEUANGAN DESAPENGELOLA KEUANGAN DESA
  • 38. semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yg akan diterima kembali, baik pd th anggaran yg bersangkutan maupun pd thn2 anggaran berikutnya semua pengeluaran dari rek desa yg merupakan kewajibankewajiban desa dlm 1 th anggaran yg tdk akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa semua penerimaan uang yang diterima dan disalurkan melalui rek desa yg merupakan hakhak desa dlm 1 th anggaran yg tdk perlu dibayar kembali oleh desa penggunaannya ditetapkan dlm APBDes PendapaPendapattanan DesaDesa BelanjaBelanja DesaDesa PembiayaanPembiayaan DesaDesa APBDesa
  • 39.
  • 40.
  • 41. 16/06/19 41  Semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yg akan diterima kembali, baik pd T.A. ybs maupun pd tahun2 anggaran berikutnya.  Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok: • Penerimaan Pembiayaan, mencakup: − SiLPA tahun sebelumnya − Pencairan Dana Cadangan − Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan • Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari : − Pembentukan Dana Cadangan − Penyertaan Modal Desa.  SiLPA tahun sebelumnya, a.l. − pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja − penghematan belanja − sisa dana kegiatan lanjutan.  SiLPA digunakan untuk: - menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; - mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; - mendanai kewajiban lainnya yang s.d. akhir T.A. belum diselesaikan.
  • 42. 16/06/19 42  Pencairan Dana Cadangan, digunakan u/ menganggarkan pencairan dana cadangan dari rek. Dana cadangan ke Rek. kas Desa dlm T.A. berkenaan.  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, digunakan u/ menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yg dipisahkan.  Pembentukan Dana Cadangan, − Pemdes dpt membentuk dana cadangan u/ mendanai keg. yg penyediaan dananya tdk dpt sekaligus/sepenuhnya dibebankan dlm 1 T.A. − Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn perdes. − Perdes plg sdkt memuat: • penetapan tujuan pembentukan; • Prog. & kegiatan yg akan dibiayai ; • besaran & rincian tahunan yg harus dianggarkan; • sumber dana cadangan; • T.A. Pelaksanaan . − Pembentukan dana cadangan dpt bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yg penggunaannya tlh ditentukan scr khusus berdasar peraturan per-UU-an. − ditempatkan pada rekening tersendiri. − Tdk melebihi Th. akhir masa jabatan Kades.
  • 43. 43
  • 46. • Perubahan:  harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja;  SILPA tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;  penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada tahun berjalan  peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi , dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;  Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemda. • Dapat dilakukan 1 kali dalam 1 Tahun Anggaran • Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan pelaksanaan APBDesa • Dalam hal Bantuan keuangan dari APBD Prov., Kab./Kota, hibah dan bantuan pihak ke-3 yang tidak mengikat ke desa disalurkan setelah ditetapkannya Perdes tentang Perubahan APB Desa, perubahan diatur dgn Perkades tentang perubahan APBDesa • Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD PERUBAHAN APBDesa
  • 48. • Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran  Melakukan tutup buku setiap akhir bulan  Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan  Laporan disampaikan setiap bulan kepada Kades paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya  Menggunakan : - Buku Kas Umum - Buku Pembantu Pajak - Buku Bank Catatan: Pasal 35-37 Penatausahaan wajib dilakukan oleh Bendahara Desa PENATAUSAHAAN (1)
  • 50.  Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa • Laporan semester pertama: - Paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan. • Laporan semester akhir tahun; - Paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.  Laporan Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa • Pendapatan, belanja, Pembiayaan • Ditetapkan dengan Perdes • Dilampiri Format laporan – Pertanggungjawaban realisasi Pelaks.APBDesa T.A. berkenaan – Kekayaan Milik Desa per 31 Desember T.A. berkenaan – Program Pemerintah & Pemda yang masuk ke Desa PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
  • 51. K A D E S BUPATI/ WALIKOT A Laporan Semestera n Realisasi pelaks. APB Desa Semester I (PP & Permendagri): PL : akhir Juli tahun berjalan Semester II (PP) & semester akhir (Permendagri) : PL : akhir Januari tahun berikutnya sampaika n CAMAT 51 PELAPORAN PELAKSANAAN APBDesa PP No. 43/2014 P Pasal (103) dan Permendagri No. 113/2014, Pasal (37,40,41) Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat seperti: papan pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya, (Permendagri Ps. 40)
  • 52. sampaikan K A D E S BUPATI /WALIKOT A Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat seperti: papan pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya, (Permendagri Ps. 40) Laporan Penyelenggaraan Pem- an Desa setiap akhir T.A. Dilampiri :1. Format la poran pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa 2. Format laporan kekayaan milik desa per 31 Desember T.A. berkenaan 3. Format laporan program pemerintah, pemda yang masuk ke desa Ditetapkan dengan Perdes Laporan Pertanggungjawaban Realisasi pelaks. APB Desa setiap akhir T.A yg terdiri dari: Pendapatan, Belanja & Pembiayaan CAMA T Format ranc. Perdes, Buku pembantu Kas Kegiatan, RAB & SPP serta pernyataan tanggungjawab belanja, laporan realisasi pelaksanaan APBDes semester I & semester akhir tahun serta laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes, mengacu pada lampiran Permendagri (Permendagri Ps. 42) 16/06/19 52 PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDesa PP No. 43/2014 Pasal (104) & Permendagri No. 113/2014 Pasal (38 - 42)
  • 54. DANA DESA BERSUMBER DARI APBN  Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.  Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.  Anggaran yang bersumber dari APBN dihitung berdasarkan jumlah Desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan Desa.
  • 55. Dana Desa yang bersumber dari APBN adalah wujud pengakuan negara terhadap kesatuan masyarakat hukum yang berwenang mengatur & mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa, hak asal-usul dan/atau hak tradisional Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup memajukan perekonomian desa FILOSOFI TUJUAN meningkatkan pelayanan publik di desa R p mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan mengentaskan kemiskinan FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA
  • 56. 56 Prinsip Penggunaan Dana Desa TIPOLOGI DESA, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa 1 2 3
  • 57. LOKASI DAN ALOKASI DANA DESA 2015-2018 No . Tahun Jumlah lokasi dan alokasi Rata-Rata @DesaProv Kab/Kota Kec Desa Alokasi 1. 2015 33 434 6.539 74.093 20,7 Triliun 300 Jutaan 2. 2016 33 434 6.539 74.754 46,9 Trilun 600 Jutaan 3. 2017 33 434 6.539 74.910 60 Trilun 810 Jutaan 4. 2018 33 434 6.539 74.958 60 Triliun 800 Jutaan Jumlah 187,6 Triliun Ket. Jumlah Desa dari Tahun 2015 s.d. 2018 mengalami kenaikan jumlah, sebanyak 865 Desa, atau 1,15% dari total jumlah Desa yang ada saat ini.
  • 58. REVIEW PENYALURAN DANA DESA 2015-2017 No. Tahun Alokasi RKUN ke RKUD % RKUD ke RKDesa % Keterangan 1. 2015 20,7 Trilyun 20,7 Triliun 100% 18,7 Triliun 90,2% Ada Sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2015 sebesar ± Rp.203 milliar 2. 2016 46,9 Triliun 46,9 Tiliun 99,4% 46,4 Triliun 99,1% Ada Sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2016 sebesar ± Rp.109 milliar 3. 2017 60 Triliun 59,8 Triliun 99,6% Belum ada data - Catatan untuk Tahun 2017 : Ada 161 Milyar yang hangus, karena sampai dengan 31 Juli 2017, belum menyampaikan laporan penyaluran sisa Dana Desa Tahun 2016 yang ada di RKUD (90 Kab/Kota), dengan penjelasan : a)109,3 M terkait sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2016; b)52,3 M Dana Desa atas selisih jumlah Desa di Sumatera Barat (43) dan Sulawesi Utara (1 Desa) c)Ada 71,6 Miliar Dana Desa Tahap 2 yagn tidak salur per 13 Desember 2017, di 2 Daerah, yaitu Kota Ambon sebesar 11 Miliar, dan Kab. Merauke sebesar 60 Miliar;
  • 59. TANTANGAN Penggunaan Dana Desa belum Optimal Kapasitas Perangkat Desa belum memadai Penyediaan Pendamping Desa: •Kompetensi belum memadai •Proses rekuitmen lama •Mobilisasi yang terlambat Meningkatkan pembinaan dan Pengawasan pengelolaan dana desa KEBIJAKAN Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan prioritas kegiatan pembangunan pelayanan dasar desa dan pemberdayaan masyarakat desa Sinergi penyelenggaraan pelatihan tatakelola desa & pelatihan pengelolaan dana desa Percepatan rekrutmen pendamping desa yang berkompeten Mengoptimalkan peran Camat dan APIP Daerah dalam hal Pembinaan dan Pengawasan Dana Desa IMPLIKASI Peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat desa Peningkatan kualitas dan akuntabilitas pelaporan Pengelolaan Dana Desa lebih baik Optimalisasi penggunaan Dana Desa untuk percepatan pembangunan dan perekonomian TANTANGAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA “Diperlukan penguatan peran dan sinergi antar kementerian untuk menghadapi tantangan pengelolaan Dana Desa”.
  • 60. PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA Dana Desa dipergunakan untuk mendanai kegiatan di bidang (i)penyelenggaraan pemerintahan, (ii)pembangunan, (iii)pemberdayaan masyarakat, dan (iv)kemasyarakatan. Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk program/kegiatan bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan disepakati dalam musyawarah desa, namun tetap mengutamakan prioritas nasional penggunaan Dana Desa. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan 1.sarana prasarana dasar di desa (lingkungan permukiman, transportasi, energi, informasi, dan komunikasi) 2.Sarana prasarana pelayanan sosial dasar di desa (pendidikan dan kesehatan) 3.sarana dan prasarana usaha ekonomi desa, meliputi: a. Usaha pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha pertanian berskala produktif yang difokuskan pada kebijakan satu kawasan perdesaan satu produk unggulan/produk unggulan kawasan perdesaan. b. Usaha jasa dan industri kecil yang difokuskan pada kebijakan satu kawasan perdesaan satu produk unggulan/produk unggulan kawasan perdesaan. c. Pengembangan desa wisata d. Penerapan teknologi tepat guna Prioritas Kegiatan Pembangunan Desa 1. Pengelolaan kegiatan pendidikan dan kesehatan 2. Pengelolaan sarana & prasarana lingkungan berdasarkan kemampuan teknis & sumber daya lokal yang tersedia 3. Pengelolaan usaha ekonomi produktif serta pengelolaan sarana prasarana ekonomi 4. Penguatan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana serta kejadian luar biasa 5. Pengelolaan kegiatan pelesatrian lingkungan hidup 6. Pengelolaan kegiatan penguatan tata kelola desa yang demokratis dan berkeadilan sosial Prioritas Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa 1. Produk Unggulan Kawasan Perdesaan untuk meningkatkan skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi 2. BUMDesa/BUMDesa Bersama untuk perluasan akses pasar, peningkatan skala ekonomi, peningkatan kapasitas manajerial, peningkatan iklim usaha, penyediaan sarana dan prasarana pasca panen, serta didukung bantuan permodalan yang memadai 3. Embung Desa untuk mendukung produksi pertanian Prioritas Nasional Penggunaan Dana Desa
  • 61. Kementerian Keuangan • Penganggaran Dana Desa dalam APBN sebesar 10% dari dan di luar TKDD; • Reformulasi kebijakan pengalokasian Dana Desa: memerhatikan pemerataan dan keadilan; afirmasi kepada Desa sangat tertinggal, tertinggal, serta desa-desa di daerah tertinggal, kepulauan, dan perbatasan; mengurangi kesenjangan penyediaan infrastruktur dasar publik dan kemiskinan • Penyaluran Dana Desa berbasis kinerja pelaksanaan; • Dapat melakukan penundaan dan/atau pemotongan DAU dan/atau DBH ke Pemda yang tidak menganggarkan ADD ≥10% dari Dana Perimbangan minus Dana Transfer Khusus. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, & Transmigrasi • Supervisi penyelengaraan musyawarah Desa; • PenyusunanpPedoman Penggunaan Dana Desa melalui koordinasi dengan kementerian terkait; • Penyusunan konsep pendampingan yang berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat desa; • Melakukan perjanjian kerjasama dengan kemenkop UKM dalam pelaksanaan BUMDes dan mendorong penyertaan modal masyarakat Desa. Kepala Bappenas • Koordinasi dalam sinkronisasi perencanaan pembangunan desa dan kawasan perdesaan • Pemantauan & evaluasi bersama K/L terkait pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 1. Mengurangi desa tertinggal sampai 5.000 Desa 2. Meningkatkan desa mandiri sedikitnya 2.000 Desa 3. Menguatkan sedikitnya 39 pusat pertumbuhan • Koordinasi bersama Kemendes dalam pembangunan desa dan kawasan pedesaan bersama OPD kabupaten/kota untuk tercapainya pelayanan dasar, penurunan kemiskinan, dan penguatan lembaga ekonomi. Kementerian Dalam Negeri • Menyusun Panduan Teknis mekanisme Musyawarah Desa • Menugaskan Gubernur, untuk: 1. Mengevaluasi pemenuhan ADD minimum 10% dalam APBD; 2. Memfasilitasi kab/kota dalam penyelerasan prioritas Dana Desa. • Mendorong Bupati/Walikota, untuk: 1. Sinkronisasi kegiatan yang dibiayai dari dana Desa dan APBD; 2. Supervisi dalam perencanaan, penggunaan Dana Desa dan penyusunan APBDesa; 3. Mengalokasikan dan menyalurkan Daan Desa, ADD, dan PDRD; 4. Fasilitasi penyusunan APBDesa dan RKP Desa. • Penerbitan SE Penataan Desa untuk pembentukan Desa baru. “Dalam rangka optimalisasi penggunaan Dana Desa diperlukan penyelarasan dan penguatan kebijakan peraturan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa” SINERGI PENGELOLAAN DANA DESA
  • 62. • Penetapan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan DD setiap Desa Untuk memastikan hak keuangan desa terpenuhi Untuk memastikan penyaluran DD tepat waktu dan tepat jumlah • Laporan Realisasi Penyaluran dan Laporan Konsolidasi Penyerapan DD Untuk menghindari penundaan penyaluran DD tahap berikutnya • Sisa DD di RKUD Untuk mengetahui besaran DD yg belum disalurkan dari RKUD ke RKD TA sebelumnya “Pengalihan penyaluran melalui kppn daerah akan mendekatkan pelayanan di daerah dan memperkuat governance & akuntabilitas dana desa” KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA • Capaian output Untuk mengetahui pemanfaatan Dana Desa *** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT
  • 63. PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA DESA 2018 1. PENGALOKASIAN; 2. PENYALURAN; 3. PELAKSANAAN 2017 2018 1. Alokasi Dasar : 90% 2. Alokasi Formulasi : 10% √ Jumlah Penduduk 25% √ Jumlah Pendud Miskin 35% √ Luas Wilayah 10% √ Indeks Kesulitan Geografis 30% 1. Alokasi Dasar : 77% 2. Alokasi Formulasi : 20% √ Jumlah Penduduk 10 % √ Jumlah Pendud Miskin 50% √ Luas Wilayah 15% √ Indeks Kesulitan Geografis 25% 3. Alokasi Afirmasi : 3% (on top untuk Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal) 2017 2018 2 Tahap 1. 60% paling awal Bulan Maret; 2. 40% Bulan Agustus 2 Tahap 1. 60%  20% bulan Januari dan 40% Maret; 2. 40% Bulan Agustus Melalui skema Padat Karya Tunai (cash for work), dengan ketentuan : 1.Mengoptimalkan cara swakelola; 2.30% anggaran dibidang pembangunan di gunakan untuk upah tenaga kerja; Menyempurnakan Kebijakan Pengalokasian, untuk; a.Pengentasan Kemiskinan; b.Perbaikan kualitas hidup masyarakat Desa. c.Mengatasi kesenjangan penyediaan sarpras pelayanaan antar Desa; d.Afirmasi bagi Desa sangat tertinggal dan desa tertinggal yang mempunyaui jumlah penduduk miskin tinggi
  • 64. KEMENTERIAN KEUANGAN 64 Pemotongan Dana Desa Pemotongan Dana Desa MENKEU JENIS SANKSIJENIS SANKSI PEMBERI SANKSI PEMBERI SANKSI JENIS PELANGGARANJENIS PELANGGARAN Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke Desa Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke Desa  Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Tahap;  Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.  Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Tahap;  Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan. Bupati/walikota tidak menyalurkan DD tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan Bupati/walikota tidak menyalurkan DD tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan BUPATI/ WALIKO TA  Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota;  Laporan pemotongan penyaluran DD dari bupati/walikota  Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota;  Laporan pemotongan penyaluran DD dari bupati/walikota Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa  Kades tidak menyampaikan Perdes mengenai APB Desa;  Kades tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan DD tahap sebelumnya; dan  Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. Terdapat Sisa DD > 30% selama 2 tahun berturut-turutTerdapat Sisa DD > 30% selama 2 tahun berturut-turut Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL pada RKUN dan tidak disalurkan kembali Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL pada RKUN dan tidak disalurkan kembali Pemotongan Dana Desa ke Desa Pemotongan Dana Desa ke Desa SANKSI DANA DESA