2. PERADILAN ISLAM
OLEH KELOMPOK 1:
Aminullah Majiid
Emir Syarif Machfudz
Hidayat Lubis
M.Fathur Rahman
Niby Gladysah
Tri Aulia Rahman
3. 1. PENGERTIAN PERADILAN
Peradilan berasal dari bahasa arab, yakni
al-qada’ yg mengandung beberapa arti, yaitu
peradilan yg berarti putus, peradilan yg berarti
menyelesaikan atau menunaikan suatu
perbuatan, serta peradilan yg berarti
menghukumi, mencegah, atau meghalangi.
4. 2. DASAR HUKUM LEMBAGA
PERADILAN
Allah Swt. Menjelaskan tentang perlunya didirikan suatu lembaga peradilan dalam
firman-Nya sebagai berikut.
Artinya: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan
yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
(QS. An-Nisa’:65)
5. UNSUR-UNSUR PERADILAN
A.Hakim
adalah seseorang yg diangkat oleh kepala Negara untuk
menyelesaikan masalah gugat menggugat atau
perselisihan dalam pekara perdata.
B.Hukum
adalah putusan hakim yg ditetapkan untuk
menyelesaikan suatu perkara. Penetapan hukum
terkadang dilakukan dengan jalan ilzam yakni seperti
hakim berkata 'saya menghukum engkau dengan
membayar sejumlah uang'. Putusan seperti itu
dinamakan qada ilzam atau isytiqaq.
6. C.Mahkum Bihi
berarti suatu hak. Hak ada kalanya dipandang hak
yg murni bagi Allah SWT atau hamba. Namun,
terkadang mahkum bihi tersebut merupakan hak yg
dipersekutu antara keduanya, tetapi salah satunya
lebih berat.
D.Mahkum 'Alaihi
adalah orang yg dijatuhkan hukuman atasnya. Atau
pengertian menurut syarak ialah, orang yg diminta
untuk memenuhi sesuatu tuntutan yg dihadapkan
kepadanya, baik ia orang yg tergugat maupun
bukan.
7. E.Mahkum Lahu
adalah orang yg menggugat suatu hak, namun
haknya lebih kuat. Dalam hal ini, pihak pemenang
perkara harus mengajukan gugatan, meminta agar
dikembalikan haknya, baik ia bertindak sendiri
maupun dengan perantaraan wakilnya.
F.Perkataan ataupun Perbuatan yg Menunjuk pada
Hukum
Digunakan untuk memutuskan perkara hanya
dalam suatu kejadian yg diperkarakan oleh
seseorang terhadap lawannya.
8. FUNGSI DAN HIKMAH PERADILAN
Fungsi peradilan:
• Untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman
masyarakat yg dibina melalui tegaknya supremasi
hukum
• Untuk mengayomi masyarakat dari rasa tidak adil
• Untuk menyampaikan hak kepada orang yg harus
menerimanya dan menghalangi orang yg zalim berbuat
aniaya
• Dapat mewujudkan perbaikan umum
• Dapat terlindungi jiwa, harta, dan kehormatan
masyarakat
9. Hikmah peradilan:
• Menyelesaikan persengketaan yg sangat dibutuhkan oleh
segenap manusia
• Terciptanya aparatur pemerintahan yg bersih dan
berwibawa
• Terwujudnya suasana yg mendorong untuk meningkatkan
ketakwaan kepada allah swt bagi semua pihak
• Dengan adanya lembaga peradilan, dapat terjaga
keseimbangan hidup dilingkungan masyaraka
• Terwujudnya masyarakat yg bersih
• Terealisasinya keadilan bagi umat manusia melalui sebuah
lembaga yg disebut peradilan
10. PROSES PERADILAN DALAM ISLAM
A. Permohonan (gugatan)
Pihak yg mengajukan permohonan disebut pemohon,
pihak yg dikenakan permohonan disebut termohon.
Ada lima cara dalam mengajukan permohonan perkara,
diantaranya:
a) Cara Dagvaarding
b) Cara Biasa
c) Cara Langsung dan Perwakilan
d) Cara Tertulis dan Lisan
e) Cara Surat Kuasa
11. B. Pemeriksaan dalam Sidang
Pengadilan
Meliputi;
1) Biaya perkara
2) Pemanggilan pihak pihak
3) Exeptie (tangkisan)
4) Sidang Terbuka atau Tertutup
5) Perdamaian
6) Pemeriksaan
7) Hak Ingkar
8) Penundaan Sidang
9) Campur Tangan Pihak Ketiga
C. Pembuktian
D. Musyawarah Majelis Hakim
E. Pengucapan Putusan Hakim
12. CONTOH KASUS
Perkara cerai Susan karena kekerasan rumah tangga:
( Semua identitas dan cerita dalam kasus ini hanyalah
fiktif )
Susan menikah di Jakarta dengan suaminya 6 tahun yang
lalu (th 2001). Dikaruniai 1 orang putra berumur 4 tahun.
Sudah lama sebenarnya Susan mengalami kekerasan
dalam rumah tangga, Suaminya adalah mantan anak
orang kaya yang tidak jelas kerjanya apa dan sering
berprilaku sangat kasar pada Susan, seperti membentak,
berkata kotor, melecehkan dan yang terparah adalah
sering memukul. Sehingga akhirnya Susan sering tidak
tahan sampai berpikir untuk bercerai saja.
13. Proses Cerai
– Menentukan Pengadilan yang Berwenang
Susan si istri Pengadilan Agama di wilayah yang sesuai dengan
wilayah tempat tinggal terakhir si istri.Bila yang mengajukan
gugatan cerai si suami (beragama Islam) maka Pengadilan
Agama adalah Pengadilan Agama di wilayah yang sesuai
dengan wilayah tempat tinggal si istri.
Catatan:
Jadi Pengadilan Agama yg berwenang memproses perkara
perceraian adalah Pengadilan Agama yg sesuai dari wilayah si
istri, bukanlah harus Pengadilan Agama yg sesuai dari KTP si
istri / suami atau bukanlah berdasarkan Pengadilan Agama
sesuai wilayah dimana mereka dulu menikah.
14. Di Jakarta ada 5 Pengadilan Agama (PA), untuk menentukan secara
tepat PA mana yang berwenang memproses perkara cerainya Susan.
Maka susan harus mengetahui persis alamat tempat tinggalnya yang
saat ini ia tinggali, yakni alama tepatnya di bilangan Tebet ( Jakarta
Selatan ). Jadi pengadilan yang tepat mengadili perkara cerai Susan
adalah PA Jakarta Selatan. Susan mencari alamat PA Jakarta Selatan,
yaitu di Jl. Rambutan VII, No. 48, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
-Membuat Kronologi Kejadian
Catatan : Pembuatan kronologis ini sangat penting untuk memudahkan
Susan membuat alur cerita yang baik untuk gugatan cerainya agar
Hakim dapat dengan mudah mengerti alasan-alasan Susan
memutuskan bercerai, dimana kronologis ini juga sangat penting
digunakan seorang Pengacara untuk dijadikan dasar pembuatan
gugatan cerai.
15. Mempersiapkan berkas berkas yg diperlukan
-Pendaftaran gugatan ke pengadilan
-Setelah pendaftaran gugatan
Berkas gugatan cerai Susan akan dikirim oleh pihak pengadilan ke alamat
suaminya sekaligus dengan surat resmi dari pengadilan untuk menghadiri
sidang pertama.
-Surat panggilan sidang
Sidang Pertama (1) – Perdamaian & Pembacaan Gugatan
Sidang Ke-2 – Sidang Jawaban
-Sidang Pembuktian Saksi dari Penggugat
Sidang pembuktian saksi adalah sidang terpenting dari proses perceraian di
pengadilan, dimana dalam sidang ini adalah pembuktian adanya keretakan
dalam rumah tangga itu benar adanya. Oleh sebab itu segala macam bentuk
bukti-bukti dan saksi-saksi pendukung haruslah disiapkan dengan matang.
16. -Persiapan Membawa Saksi-Saksi
-Sidang Pembuktian Saksi dari Tergugat
-Sidang Kesimpulan
Sidang kesimpulan adalah sidang penyerahan surat
kesimpulan dari proses sidang-sidang sebelumnya. Dari
adanya surat gugatan, jawaban, replik, duplik, keterangan
para saksi dan kesimpulan diambil intisari-nya saja untuk
dijadikan suatu kesimpulan. Pada sidang kesimpulan ini
dilaksanakan hanya 1 hari saja dimana Penggugat dan
Tergugat, keduanya menyerahkan surat kesimpulan secara
bersamaan dalam 1 hari yang ditentukan oleh Hakim.
17. -Sidang Putusan
Sudang Putusan adalah sidang terakhir dari proses persidangan perceraian.
Pada tahap ini kedua-belah pihak diwajibkan hadir (atau bisa diwakilkan
pengacaranya jika memang diwakili oleh seorang pengacara).
Hakim akan membacakan isi putusan, apakah gugatan cerai Susan dikabulkan
atau tidak.
Setelah Akta Cerai didapat, maka Susan sudah menjadi seorang yang “single”
lagi, dia dapat menentukan hidupnya sendiri. Namun tentunya adanya bunyi
putusan yang tertera dalam (salinan) Putusan Cerai itu wajib dilaksanakan
oleh para pihak. Misalkan dalam putusannya itu si Susan yang mendapatkan
hak pengasuhan kedua anaknya, maka si Suami wajib meng-ikhlaskan kedua
anaknya untuk tinggal bersama Susan. Begitu pula dalam putusan yang
mengatur pembagian harta gono-gini, bilamana Susan mendapatkan
setengah dari harga (prakiraan) rumah yang diminta gono-gininya maka si
Suami wajib memberikan uangnya tersebut.
18. Q
• Nabila j
– Jaman sekarang hakimnya ada perempuan, tetapi di peradilan islam
tidak boleh perempuan?
Ardina
Apakah jaman nabi muhammad ada pengetokan palu?
Nanda
Apakah kita bisa membuat peradilan islam di negara demokrasi
Hanifa
Not detected
Nabila azrilia kel.6
Menjelaskan kembali dan berikan cotoh dalam kehidupan sehari hari hal-
65? Contoh kehidupan sehari-hari; kasus perceraian dalam rumah tangga