SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatu...
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Bughat” serta
tak lupa pula kami hadiahkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad
SAW semoga kita mendapatkannya di yaumil akhir kelak aamiiin ya robbal alamin.
Perdamaian adalah salah satu prinsip yang ditanamkan oleh ajaran Islam kepada kaum muslimin,
karena kata Islam yang menjadi nama agama berasal dari kata As-Salaam yang artinya
perdamaian. Karena As-salam dan Al-islam itu sama-sama bertujuan menciptakan ketentraman,
keamanan, dan ketenangan. Akan tetapi jika hubungan yang semestinya terjalin itu menjadi
pecah,dan putusnya tali persaudaraan, sehingga sebagian berbuat dzalim kepada yang lain, maka
pada saat itu kaum bughat (pemberontak) wajib diperangi.
Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam penyampaian maupun
penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat
kami harapkan untuk penunjang dalam pembuatan makalah kami berikutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatu...
Medan,20 September 2019
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………..............................i
Daftar Isi ………………………………………………………...........................ii
Bab I.Pendahuluan
1. Latar belakang …………………………………………….......................1
2. Rumusan masalah dan tujuan ……………………………………………2
Bab II. Pembahasan
1. Pengertian buhgat…………………………………………………………3
2. Unsur unsur bughat ……………………………………………………….7
3. Hukuman kaum bughat …………………………………………………...8
4. Hikmah dilarangnya bughat……………………………………………….9
Bab III. Penutup
1. Kesimpulan………………………………………………………………10
Daftar Pustaka ………………………………………………..............................11
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perdamaian adalah salah satu prinsip yang ditanamkan oleh ajaran Islam kepada kaum muslimin,
karena kata Islam yang menjadi nama agama berasal dari kata As-Salaam yang artinya
perdamaian. Karena As-salam dan Al-islam itu sama-sama bertujuan menciptakan ketentraman,
keamanan, dan ketenangan. Akan tetapi jika hubungan yang semestinya terjalin itu menjadi
pecah,dan putusnya tali persaudaraan, sehingga sebagian berbuat dzalim kepada yang lain, maka
pada saat itu kaum bughat (pemberontak) wajib diperangi. Pemberontakan menurut arti bahasa
adalah mencari atau menuntut sesuatu . Sedangkan menurut istilah terdapat beberapa definisi
yang dikemukakan oleh ulama mazhab yang berbeda-beda.
1. Imam Al-Mawardi mendefinisikan pemberontakan adalah segala larangan syara’
(melakukan hal-hal yang dilarang dan meninggalkan hal-hal yang diwajibkan) yang diancam
dengan hukuman had atau ta’zir.
2. Sedangkan ulama syafi’i mengartikan pemberontakan adalah orang-orang muslim yang
menyalahi imam dengan cara tidak mentaatinya dan melepaskan diri darinya atau menolak
kewajiban dengan memiliki kekuatan, argumentasi, dan pikiran.
Dalam hal ini, antara perampokan dengan pemberontakan terdapat beberapa kemiripan.
Sehubungan dengan adanya kemiripan tersebut, maka orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasulnya dan tidak mau tunduk kepada pemerintahan di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. orang-orang yang membangkang tanpa alasan, baik dengan menggunakan kekuatan
maupun tidak dengan kekuatan, mereka mengintimidasi, mengambil harta, dan membunuh
korbannya. Mereka ini termasuk kelompok perampok.
2. Orang-orang yang membangkang tetapi mereka tidak memiliki kekuatan, meskipun mereka
mempunyai alasan. Mereka juga termasuk kelompok perampok.
3. Orang-orang yang membangkang kepada pemerintahan yang sah dengan alasan
pemerintahannya menyeleweng, melakukan maksiat, dan lain-lain yang oleh mereka dianggap
bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, lalu mereka menggunakan kekuatan untuk mencapai
tujuannya. Mereka inilah yang disebut dengan pelaku pemberontakan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu Bughat (Pemberontakan)?
B. Apa unsur-unsur Bughat (Pemberontakan)?
C. Apa hukuman kaum Bughat (Pemberontakan)?
C. TUJUAN
1. Agar kita mengetahui apa itu bughah
2. Agar kita mengetahui Apa unsur-unsur bughah
3. Agar kita mengetahui Apa hukuman bagi bughah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUGHAT (PEMBERONTAKAN)
1. Konsep Bughat Dalam Islam
Pengertian Bughah mengikuti istilah syara` adalah “Segolongan umat Islam yang melawan dan
mendurhakai terhadap Ulil Amri (imam) yaitu pemerintah atau kerajaan yang adil yang
menjalankan hukum-hukum syariat Islam.’
Bughat mengikut istilah ilmu tata negara adalah “perbuatan sekumpulan dan segolongan umat
Islam yang memberontak untuk menentang dan mendurhakai kepada ulil amri yang dinamakan
jarimah siyasah( yaitu suatu kesalahan dalam politik)”.
Para pelaku bughat dapat dikenai hukuman atau had apabila telah dipenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Mereka mempunyai kekuatan,baik pengikut maupun senjata.jika tindakan menentang di
lakukan orang orang yang tidak memiliki kekuatan ,maka tidak dikenai hukuman atau
had bughat.
2. Mereka mempunyai alasan mengapa mereka menentang imam,keluar dari pemimpin,dan
menolak kewajiban yang di bebankan kepada mereka. Jika tidak mempunyai alasan atau
tidak mempunyai paham untuk menjadi dasar untuk menentang imam, maka hukuman
atau had bughat tidak data diberlakukan bagi mereka.
3. Mereka mempunyai pengikut yang setuju dengan mereka
4. Mereka mempunyai pimpinan yang ditaati.
2. Bughah Menurut al-Quran dan Sunnah
Bughah dalam pandangan Islam ada disentuh pada ayat 9 surah al-Hujurat yang bermaksud;
“Dan sekiranya dua kumpulan orang beriman saling berperang maka damaikanlah antara kedua-
duanya, jika salah satu kumpulan telah menceroboh ke atas kumpulan yang lain maka perangilah
kumpulan yang menceroboh itu sehingga ia kembali kepada Allah (dengan meninggalkan
perbuatan menceroboh). Jika ia telah kembali, maka damaikanlah kedua-duanya dengan adil dan
berlaku saksamalah, sesungguhnya Allah suka orang yang melakukan kesaksamaan”
3
Sementara Al-Sunnah terdapat beberapa penjelasan terhadap perbuatan Bughah.
Antaranya adalah seperti berikut;
1. Daripada Abdullah bin Umar r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud;
Siapa yang telah menghulurkan tangan dan hatinya (memberi bai`ah atau kesetiaan) kepada
seseorang pemimpin, maka hendaklah dia mentaatinya selagi termampu. Sekiranya datang
seorang lain yang coba menentangnya (memerangi pemimpin yang dibai`ah itu) maka
pancunglah kepala penentangnya itu”. Riwayat Muslim
2. Daripada Ibn Abbas r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya ;
“Siapa yang melihat sesuatu perkara yang ia tidak sukai daripada ketuanya maka hendaklah dia
bersabar. Sesungguhnya siapa yang berpisah daripada jamaah walaupun sejengkal lalu dia mati
maka matinya adalah mati jahiliah”. HR al-Bukhari dan Muslim
3. Dari pada `Awf bin Malik al-Asja`i, beliau berkata yang bermaksud :
“Aku dengar Rasulullah s.a.w. bersabda; Sebaik-baik pemimpin kamu ialah yang kamu kasihi
mereka dan mereka kasihi kamu, kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakan kamu.
Seburuk-buruk pemimpin ialah pemimpin yang kamu benci dan mereka bencikan kamu, kamu
melaknat mereka dan mereka melaknat kamu. Kami berkata; Wahai Rasulullah s.a.w., bolehkah
kami memerangi mereka? Baginda menjawab; Jangan selagi mereka bersembahyang bersama
kamu kecuali orang yang diperintah oleh seorang pemimpin yang melakukan maksiat maka
hendaklah dia membenci maksiat yang dilakukannya itu dan janganlah sekali-kali kamu
mencabut ketaatan”. (Riwayat Muslim dan Ahmad)
4. Daripada Huzayfah bin al-Yaman r.a. berkata yang bermaksud bahawa Rasulullah s.a.w.
bersabda; Akan ada selepasku para pemimpin yang tidak mengikut petunjukku dan tidak
melakukan sunnahku. Akan ada di kalangan kamu pemimpin yang hatinya seperti hati syaitan
dalam jasad manusia. Aku (Huzaifah) bertanya; Bagaimana harus aku lakukan jika aku sempat
hidup dalam suasana itu ya Rasulullah. Jawab baginda; Kamu dengar dan taat walaupun dia
menyebat kamu dan mengambil harta kamu, hendaklah kamu dengar dan taat. (Riwayat Muslim,
al-Baihaqi dan lain-lain)
5. Daripada Ubadah bin al-Somit beliau berkata yang bermaksud; Kami telah membaiah
Rasulullah s.a.w. untuk dengar dan taat dalam keadaan kami suka atau benci, kami senang atau
susah, mengutamakan pemimpin daripada diri kami dan untuk tidak menentang pemimpin
melainkan terdapat kekufuran yang jelas hukumnya dalam agama Allah. (Riwayat al-Bukhari
dan Muslim)
4
6. Daripada Abu Zar bahawa Rasulullah s.a.w. berkata yang bermaksud; Wahai Abu Zar,
bagaimanakah kamu sekiranya nanti kamu berada di bawah pemimpin yang tamak dan tidak
membahagikan harta harta al-fai` ini?. Jawab Abu Zar; Demi Allah yang mengutuskan tuan
dengan kebenaran, aku akan pikulkan pedang atas bahuku dan memeranginya sehingga aku
bertemu tuan. Baginda pun bersabda; Mahukah jika aku tunjukkan kepadamu yang lebih baik
daripada itu? Iaitu engkau bersabar sehingga engkau menemuiku. (Riwayat Imam Ahmad, dalam
sanadnya terdapat perawi bernama Khalid bin Wahaban , Ibnu Hibban menthiqahkannya
manakala Abu Hatim pula mengatakannya majhul)
3. Bughah Menurut Pandangan Ulama
1. Imam Ghazali r.h. dalam kitabnya al-Iqtisad fi al-I`tiqad mengatakan”….persoalan-
persoalan ini membangkitkan pertentangan dan sesiapa yang dapat menghindarkan diri
daripadanya lebih selamat daripada orang yang mencampuri atau terlibat dalamnya, meskipun
pendirian yang diambilnya benar, apa lagi jika memilih jalan yang salah…”
2. Ibn Abi al-`Iz pula berkata,…”adapun wali al-Amri berkemungkinan ia menyuruh supaya
tidak taat kepada Allah S.W.T., ia tidak boleh ditaati melainkan dalam lingkungan taat kepada
Allah S.W.T. dan Rasul-Nya. Adapun kemestian taat kepada mereka (dalam perkara yang bukan
maksiat kepada Allah S.W.T.) walaupun mereka zalim ialah kerana tidak mentaati mereka akan
mengakibatkan kerosakan yang berganda-ganda melebihi yang dihasilkan daripada kezaliman
mereka. Bahkan sabar terhadap kezaliman mereka mengkifaratkan dosa-dosa, menambahkan
pahala. Allah S.W.T tidak menurunkan orang zalim ke atas kita melainkan kerana kerosakan
perbuatan kita. Balasan adalah sesuai dengan amalan. Maka kita hendaklah berusaha
bersungguh-sungguh beristighfar, bertaubat dan memperbaiki amalan. Firman Allah S.W.T. yang
berbunyi :
“Atau setiap kali musibah menimpa kamu, sesungguhnya Ia telah menimpa kamu musibah yang
seumpamanya. Kamu bertanya, dari manakah musibah ini. Katakanlah wahai Muhammad ia
datang daripada diri kamu sendiri”. (Ali Imran ayat 165)
Dan Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud;
“Dan demikianlah Kami menempatkan orang zalim sebagai wali kepada orang zalim sepertinya,
sebagai hasil kerja-kerja yang mereka lakukan”. (Al-An`am ayat 129)
Apabila rakyat mau membebaskan diri daripada kezaliman pemerintah mereka maka mereka
hendaklah meninggalkan kezaliman yang sedang mereka lakukan”. (Syarh al-`Aqidati al-
Tohawiyah, juz 2, hal. 542,).
5
3. Syeikh Muhammad bin Abdullah bin Sabil berkata, “…kesabaran ke atas kezaliman imam
(pemerintah) selain daripada yang wajib dari segi syarak adalah lebih ringan mudharatnya
daripada bangun menentangnya dan menggugurkan ketaatan daripada mereka. Ini kerana natijah
terhadap penentangan terhadap mereka membawa kerosakan yang sangat besar. Kemungkinan
bangun menentang mereka akan membawa fitnah yang berpanjangan dan merebak
kemudharatannya yang membawa pertumpahan darah, mencabuli kehormatan, merampas harta
benda dan lain-lain lagi kemudaratan yang banyak dan musibah yang besar ke atas negara dan
rakyat”.( al-Adillatu al-Syar`iyyah fi Bayani Haqqi al-Raa`iyyah. Riyadh)
4. Budaya `isyan bukanlah budaya Islam, menurut ahli sunnah wal jamaah kerana ia adalah
daripada sifat-sifat iblis. Jika berlaku kezaliman daripada pemerintah, apa yang mesti dilakukan
ialah menjalankan gerakan mengislah rakyat supaya memperbaiki kerosakan yang mereka
lakukan kerana kezaliman pemerintah itu adalah diutus oleh Allah S.W.T. sebagai balasan atas
kerja-kerja jahat yang mereka lakukan. Apabila rakyat berjalan di atas landasan yang benar dan
berada dalam keadaan yang diredhai oleh Allah S.W.T. maka Allah S.W.T. akan menarik
balasannya dengan memilih dan melantik orang yang adil menjadi pemerintah mereka.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud;
“Sesungguhnya akan berlaku selepas zaman kamu kekecohan dan perkara-perkara yang tidak
menyenangkan kamu. Sahabat-sahabat bertanya, apakah yang patut kami lakukan? Baginda
bersabda, “kamu hendaklah menunaikan hak-hak yang wajib ke atas kamu melaksanakannya dan
memohon kepada Allah hak-hak yang diperuntukkan kepada kamu.” (Riwayat al-Bukhari dan
Muslim)
Al-Nawawi berkata, “hadits ini menggesa supaya mendengar dan taat walaupun orang yang
memerintah itu zalim. Maka berilah hak ketaatan kepadanya dan jangan menentangnya dan
jangan melucutkan jawatannya, bahkan hendaklah berdoa kepada Allah S.W.T. supaya menarik
balik siksaan-Nya, berusaha menolak kejahatan dan menjalankan usaha islah”. (Syarh al-Nawawi
li Sahih al-Muslim, juz 12, hlm. 232)
5. Sahl bin Abdullah al-Tastari berkata, “…manusia sentiasa berada dalam kebaikan selama
mana mereka membesarkan pemerintah dan ulama`. Jika mereka membesarkan kedua-dua
institusi ini, Allah akan memperbaiki dunia dan akhirat mereka dan jika mereka merendahkan
kedua-dua institusi ini, binasalah dunia dan akhirat mereka”. (al-Jami` li Ahkam al-Quran, juz 5
hal. 260)
6
B. UNSUR-UNSUR BUGHAH (PEMBERONTAKAN)
Unsur-unsur pemberontakan ada tiga, yaitu:
1. Pembangkangan terhadap kepala Negara (imam)
Pengertian membangkang adalah menentang kepala Negara dan berupaya untuk
menghentikannya, atau menolak untuk melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara.
Kewajiban atau hak tersebut bisa merupakan hak Allah yang ditetapkan untuk kepentingan
masyarakat, dan bisa juga berupa hak individu yang ditetapkan untuk kepentingan perorangan,
contohnya seperti penolakan untuk membayar zakat, penolakan untuk melaksannakan putusan
hakim. Tetapi berdasarkan kesepakatan para fuqaha, penolakan untuk tunduk kepada
pemerintahan yang menjurus kepada kemaksiatan, bukan merupakan pemberontakan, melainkan
merupakan suatu kewajiban, karena ketaatan tidak diwajibkan kecuali apabila seorang imam
(kepala Negara) memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan syarat maka tidak ada
kewajiban bagi siapa pun untuk menaatinya.
2. Pembangkangan dilakukan dengan menggunakan kekuatan
Apabila sikap tersebut tidak disertai dengan penggunaan kekuatan maka hal itu tidak
dianggap sebagai pemberontakan. Contohnya seperti keenggangan untuk membaiat seorang
imam, setelah ia didukung oleh suata mayoritas, walupun ia mengajak orang lain untuk memecat
imam tersebut, dan ia tidak tunduk kepadanya, atau menolak untuk melaksanakan kewajiban
tetapi baru sebatas ajakan semata. Contohnya seperti pembangkangan kelompok khawarij dari
Sayyidina Ali. Mereka tidak dianggap sebagai pemberontak, sampai mereka mewujudkan
sikapnya itu dengan menggunakan kekuatan. Jadi, apabila baru sebatas ide, sikap tersebut belum
termasuk pemberontakan.
Akan tetapi terdapat dua pendapat yang berbeda, yang mana Imam Maliki, Imam Syafi’I,
dan Imam Ahmad setuju dengan pendapat di atas, sedangkan menurut Imam Abu Hanifah,
pemberontakan itu sudah dimulai sejak mereka berkumpul untuk menghimpun kekuatan dengan
maksud untuk berperang dan membangkang terhadap imam, bukan menunggu sampai terjadinya
penyerangan secara nyata. Karena kalau sudah terjadi, maka sulit untuk menolak dan
menumpasnya.
3. Adanya niat yang melawan hukum.
Disyaratkan bahwa pelaku bermaksud untuk mencopot (menggulingkan) imam, atau
tidak mentaatinya, atau menolak untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan oleh syara’.
Dengan demikian, apabila niat atau tujuan pembangkangannya itu untuk menolak kemaksiatan,
pelaku tidak dianggap sebagai pemberontakan.
7
Adapun pendapat lain mengatakan, bahwa suatu golongan dikatakan pemberontak jika terdapat
sifat-sifat sebagai berikut:
1. Mereka mempunyai kekuatan ,baik berupa pengikut maupun senjata.
2. Mereka mempunyai alasan menentang islam
3. Mereka mempunyai pengikut yang setuju dengan mereka
4. Mereka mempunyai pemimpin yang ditaati.
C. HUKUMAN KAUM BUGHAH (PEMBERONTAKAN)
Para ulama telah sepakat bahwa tindakan pemberontakan yang dilakukan oleh sebagian
kaum muslim haruslah ditumpas. Memerangi mereka itu wajib hukumnya, yang mana tindakan
mereka itu dapat di pandang sebagai hukuman. Dasar hukum untuk pemberontakan ini yaitu
dalam Surat Al-Hujuraat ayat 9 : “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin
berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat
aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga
golongan itu kembali kepada perintah Allah, jika golongan itu telah kembali (kepada perintah
Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlaku adillah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”.
Ayat itu menjelaskan, jika ada orang mukmin saling bermusuhan, maka jama’ah yang
memiliki kebijaksanaan wajib segera campur tangan untuk mendamaikannya. Sekiranya salah
satu golongan membangkang, tidak mau berdamai atautidak memenuhi ajakan damai, maka
golongan itu haruslah diperangi.
Para ahli fiqh sepakat bahwa mereka yang membangkang itu belum keluar dari islam
karena pembangkangannya, berdasarkan ayat Al-Qur’an yang berbunyi, “dua golongan orang-
orang mukmin”, dan juga dijelaskan bahwa pemberontakan tidaklah menghilangkan keimanan.
Sewaktu Ali ditanyakan apakah mereka (lawan Ali) itu orang musyrik?. Ali berkata bukanlah
mereka itu orang musyrik. Apakah mereka itu orang munafik? Ali menjawab : bukan, sebab
orang munafik tidak menyebut nama Allah kecuali sekali. Kalau begitu apakah hal mereka itu?.
Ali berkata : saudara-saudara kita yang memberontak kepada kita.
Karena itu, Para ulama fiqh berpendapat bahwa:
1. mereka yang lari dari golongan itu tidak boleh diperangi,
2. orang yang terluka tidak boleh dibunuh,
3. harta mereka tidak boleh dijadikan ghonimah,
4. istri-istri dan keluarga mereka tidak boleh ditawan,
5. segala kerusakan akibat pertempuran tidak boleh dijadikan jaminan, baik itu berbentuk
jiwa ataupun harta
8
Jika terdapat dari kalangan mereka yang terbunuh, maka wajib dimandikan, dikafankan, dan
dishalatkan. Jika yang terbunuh dari golongan adil maka ia menjadi syahid. Tidak perlu
dimandikan dan dishalatkan karena ia gugur di dalam menegakkan perintah Allah.
Kalau di teliti dari ketentuan Al-Qur’an pad syrat Al-Hujuraat : 9, tampaklah kedudukan
yang sama antara pihak pemberontak dan yang diberontak kedua-duanya disebut golongan
mukmin, dan Al-Qur’an memerintah untuk memerangi pihak yang melampaui batas, apakah
mereka itu yang memberontak atau yang diberontak. Kalau yang diberontak mempunyai
kekuatan dan takwil, dan dalam peperangn kalah, mereka juga diperlakukan seperti pihak
pemberontak. Oleh karena itu dalam peristiwa peperangn antara Ali dan Muawiyah para ulama
tidak menyebut-nyebut siapakah sebenarnya yang memberontak dari yang diberontak. Keduanya
mempunyai kekuatan dan takwil. Secara yuridis formil Ali adalah kholifah sebab ia dipilih dalam
suatu bai;ah, dan kaenanya wajib dipatuhi. Tetapi secara yuridis formil pula Muawiyah
memppunyai takwil tidak mematuhi Ali sebab Ali tidak mau mengusut siapa pembunuh Ustman,
jadi perkembangan sejarahlah yang menentukan dalam hal seperti tersebut diatas.
Ulama Hanafi tidak menggolongkan pemberontaka itu termasuk hudud, karena kalau
diperhatikan tindak-tindak hukum yang dikenakan pada para pemberontak ternyata tidak ada
ketentuan hukum haad pada mereka, hanya memerangi mereka sehingga mau kembali taat.
D.HIKMAH DILARANGNYA BUGHAT(PEMBERONTAKAN) .
Ada beberapa hikmah dilarangnya bughat ,antaralain sebagai berikut:
1. Mengembalikan para pelaku bughat ke jalan yang benar sesuai dengan Alquran dan
Hadist.
2. Menyadarkan pelaku bughat betapa pentingnya kesatuan dan persatuan.
3. Mendidik pelaku bughat agar senantiasa mengamalkan perintah Allah swt,khusunya agar
mereka taat kepada pemerintahan yang sah
4. Terciptanya situasi dan kondisi Negara yang aman dan tentrm
5. Mewujudkan pemerintahan yang amanah demi kelancaran hukum yang berlaku.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Bughah mengikuti istilah syara` adalah “Segolongan umat Islam yang melawan dan
mendurhakai terhadap Ulil Amri (imam) yaitu pemerintah atau kerajaan yang adil yang
menjalankan hukum-hukum syariat Islam.’ Bughah mengikut istilah ilmu tata negara adalah
“perbuatan sekumpulan dan segolongan umat Islam yang memberontak untuk menentang dan
mendurhakai kepada ulil amri yang dinamakan jarimah siyasah( yaitu suatu kesalahan dalam
politik
Pemerintah yang zhalim adalah pemerintah yang semena-mena dalam membuat kebijakan
hingga masyarakat tedhalimi dengan banyaknya korupsi, kolusi, nepotisme, pemerasan, lebih
berpihak kepada orang kafir dll. Pemerintahan yang dhalim itu boleh diganti dan diturunkan,
cara menurunkan pemerintah ini pun harus dilakukan dengan cara yang baik, jangan sampai
berniat menghindari satu kedhaliman dengan melakukan kedhaliman yang lebih besar.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin. Nor, Lc, Ma, dkk, Fiqh Sunnah 3 ,Jakarta, Pena Pundi Aksara, 2006
Marsum. Drs, Jinayat, Yogyakarta, UII Yogyakarta, 1991
Wardi Muslich. Ahmad, Drs, H, Hukum Pidana Islam, Jakarta, 2005
http//anakaceh.com
[14] Drs. Ibnul Mas’ud. Drs Zainul Arifin. Fiqih Madzab Syafi’i. (Bandung: Pustaka Setia,
2000). hlm. 538
Harjan Syuhada,Sungarso bumi akasara,2015
11
MAKALAH BUGHAT (PEMBERONTAKAN)
Oleh Kelompok VI (XI IPA 2):
ABDUL RASYID
ALFAT RIZKY
AMANDA RAHMADIANY
EMIR SYARIF MACHFUDZ
FIHA MAWADDAH
HIDAYAT LUBIS
MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 MODEL MEDAN
TAHUN AJARAN 2019 - 2020

More Related Content

What's hot

istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahMarhamah Saleh
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranMarhamah Saleh
 
jarimah hudud
jarimah hududjarimah hudud
jarimah hududswirawan
 
Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6
Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6
Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6annisa berliana
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmusarahmuthiah
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)BahRum Subagia
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiRingkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiMuhsin Hariyanto
 
Pentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmuPentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmuTohar Latif
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatKhairul Muttaqin
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabihazzaazza50746
 

What's hot (20)

istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
 
jarimah hudud
jarimah hududjarimah hudud
jarimah hudud
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6
Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6
Pusat – pusat peradaban bani abbasiyah xi iis 1 kelompok 6
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)
 
Makalah poligami
Makalah poligami Makalah poligami
Makalah poligami
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Dakwah Islam
Dakwah IslamDakwah Islam
Dakwah Islam
 
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawiRingkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
Ringkasan buku fiqh ikhtilaf (fikih perbedaan pendapat) dr yusuf qardhawi
 
Pentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmuPentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmu
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
MAhkum Fih dan Mahkum Alaih
MAhkum Fih dan Mahkum AlaihMAhkum Fih dan Mahkum Alaih
MAhkum Fih dan Mahkum Alaih
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 

Similar to Makalah tentang Bughat (Pemberontakan)

Fiqh amal islami
Fiqh amal islamiFiqh amal islami
Fiqh amal islamiazmi bahari
 
PEMBERONTAKAN DALAM ISLAM
PEMBERONTAKAN DALAM ISLAMPEMBERONTAKAN DALAM ISLAM
PEMBERONTAKAN DALAM ISLAMmaliakbar541
 
Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013
Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013
Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013Muhammad Izuddin
 
Tentang Bugat (FIQIH)
Tentang Bugat (FIQIH)Tentang Bugat (FIQIH)
Tentang Bugat (FIQIH)heckaathaya
 
Who is the Leader arround you
Who is the Leader arround youWho is the Leader arround you
Who is the Leader arround youSetiono Winardi
 
Baiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ahBaiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ahpebriyanti
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaMoenica
 
Ahlussunah wal jama’ah
Ahlussunah wal jama’ahAhlussunah wal jama’ah
Ahlussunah wal jama’ahNurul Ihwan
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxFauziahNurHutauruk
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4xajuten
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Syifa Sahaliya
 
Pedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslim
Pedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslimPedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslim
Pedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslimRa Hardianto
 

Similar to Makalah tentang Bughat (Pemberontakan) (20)

Fiqh amal islami
Fiqh amal islamiFiqh amal islami
Fiqh amal islami
 
PEMBERONTAKAN DALAM ISLAM
PEMBERONTAKAN DALAM ISLAMPEMBERONTAKAN DALAM ISLAM
PEMBERONTAKAN DALAM ISLAM
 
Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013
Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013
Teologi islam khawarij dan murji'ah 2013
 
Tentang Bugat (FIQIH)
Tentang Bugat (FIQIH)Tentang Bugat (FIQIH)
Tentang Bugat (FIQIH)
 
Pembagian kafir
Pembagian kafirPembagian kafir
Pembagian kafir
 
Modul 1 PAI XII LB2
Modul 1 PAI XII LB2Modul 1 PAI XII LB2
Modul 1 PAI XII LB2
 
Who is the Leader arround you
Who is the Leader arround youWho is the Leader arround you
Who is the Leader arround you
 
ASWAJAH KELOMPOK 6.pptx
ASWAJAH KELOMPOK 6.pptxASWAJAH KELOMPOK 6.pptx
ASWAJAH KELOMPOK 6.pptx
 
Dustur
DusturDustur
Dustur
 
Baiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ahBaiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ah
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
Ahlussunah wal jama’ah
Ahlussunah wal jama’ahAhlussunah wal jama’ah
Ahlussunah wal jama’ah
 
Tugas pai
Tugas paiTugas pai
Tugas pai
 
Memerangi manusia yg tdk zakat
Memerangi manusia yg tdk zakatMemerangi manusia yg tdk zakat
Memerangi manusia yg tdk zakat
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
 
Pedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslim
Pedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslimPedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslim
Pedoman islam-dalam-menghadapi-penguasa-muslim
 
tafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurattafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurat
 
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
192608705 karakter-pemimpin-dalam-islam
 

More from EmirSyarif

Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimiaLaporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimiaEmirSyarif
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGIEmirSyarif
 
Sistem hormon kelas XI
Sistem hormon kelas XI Sistem hormon kelas XI
Sistem hormon kelas XI EmirSyarif
 
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMILAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMIEmirSyarif
 
Makalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XI
Makalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XIMakalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XI
Makalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XIEmirSyarif
 
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesiaKetentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesiaEmirSyarif
 
Peradilan islam
Peradilan islamPeradilan islam
Peradilan islamEmirSyarif
 
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10EmirSyarif
 
Indra penglihatan mata
Indra penglihatan mata Indra penglihatan mata
Indra penglihatan mata EmirSyarif
 

More from EmirSyarif (9)

Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimiaLaporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
 
Sistem hormon kelas XI
Sistem hormon kelas XI Sistem hormon kelas XI
Sistem hormon kelas XI
 
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMILAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
 
Makalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XI
Makalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XIMakalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XI
Makalah fiqih Peradilan dalam Islam Kelas XI
 
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesiaKetentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
Ketentuan pernikahan dalam perundang undangan di indonesia
 
Peradilan islam
Peradilan islamPeradilan islam
Peradilan islam
 
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10
 
Indra penglihatan mata
Indra penglihatan mata Indra penglihatan mata
Indra penglihatan mata
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Makalah tentang Bughat (Pemberontakan)

  • 1. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatu... Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Bughat” serta tak lupa pula kami hadiahkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW semoga kita mendapatkannya di yaumil akhir kelak aamiiin ya robbal alamin. Perdamaian adalah salah satu prinsip yang ditanamkan oleh ajaran Islam kepada kaum muslimin, karena kata Islam yang menjadi nama agama berasal dari kata As-Salaam yang artinya perdamaian. Karena As-salam dan Al-islam itu sama-sama bertujuan menciptakan ketentraman, keamanan, dan ketenangan. Akan tetapi jika hubungan yang semestinya terjalin itu menjadi pecah,dan putusnya tali persaudaraan, sehingga sebagian berbuat dzalim kepada yang lain, maka pada saat itu kaum bughat (pemberontak) wajib diperangi. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk penunjang dalam pembuatan makalah kami berikutnya. Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatu... Medan,20 September 2019 Kelompok 6
  • 2. i DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………..............................i Daftar Isi ………………………………………………………...........................ii Bab I.Pendahuluan 1. Latar belakang …………………………………………….......................1 2. Rumusan masalah dan tujuan ……………………………………………2 Bab II. Pembahasan 1. Pengertian buhgat…………………………………………………………3 2. Unsur unsur bughat ……………………………………………………….7 3. Hukuman kaum bughat …………………………………………………...8 4. Hikmah dilarangnya bughat……………………………………………….9 Bab III. Penutup 1. Kesimpulan………………………………………………………………10 Daftar Pustaka ………………………………………………..............................11 i
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perdamaian adalah salah satu prinsip yang ditanamkan oleh ajaran Islam kepada kaum muslimin, karena kata Islam yang menjadi nama agama berasal dari kata As-Salaam yang artinya perdamaian. Karena As-salam dan Al-islam itu sama-sama bertujuan menciptakan ketentraman, keamanan, dan ketenangan. Akan tetapi jika hubungan yang semestinya terjalin itu menjadi pecah,dan putusnya tali persaudaraan, sehingga sebagian berbuat dzalim kepada yang lain, maka pada saat itu kaum bughat (pemberontak) wajib diperangi. Pemberontakan menurut arti bahasa adalah mencari atau menuntut sesuatu . Sedangkan menurut istilah terdapat beberapa definisi yang dikemukakan oleh ulama mazhab yang berbeda-beda. 1. Imam Al-Mawardi mendefinisikan pemberontakan adalah segala larangan syara’ (melakukan hal-hal yang dilarang dan meninggalkan hal-hal yang diwajibkan) yang diancam dengan hukuman had atau ta’zir. 2. Sedangkan ulama syafi’i mengartikan pemberontakan adalah orang-orang muslim yang menyalahi imam dengan cara tidak mentaatinya dan melepaskan diri darinya atau menolak kewajiban dengan memiliki kekuatan, argumentasi, dan pikiran. Dalam hal ini, antara perampokan dengan pemberontakan terdapat beberapa kemiripan. Sehubungan dengan adanya kemiripan tersebut, maka orang-orang yang memerangi Allah dan Rasulnya dan tidak mau tunduk kepada pemerintahan di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. orang-orang yang membangkang tanpa alasan, baik dengan menggunakan kekuatan maupun tidak dengan kekuatan, mereka mengintimidasi, mengambil harta, dan membunuh korbannya. Mereka ini termasuk kelompok perampok. 2. Orang-orang yang membangkang tetapi mereka tidak memiliki kekuatan, meskipun mereka mempunyai alasan. Mereka juga termasuk kelompok perampok. 3. Orang-orang yang membangkang kepada pemerintahan yang sah dengan alasan pemerintahannya menyeleweng, melakukan maksiat, dan lain-lain yang oleh mereka dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, lalu mereka menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuannya. Mereka inilah yang disebut dengan pelaku pemberontakan. 1
  • 4. B. RUMUSAN MASALAH A. Apa itu Bughat (Pemberontakan)? B. Apa unsur-unsur Bughat (Pemberontakan)? C. Apa hukuman kaum Bughat (Pemberontakan)? C. TUJUAN 1. Agar kita mengetahui apa itu bughah 2. Agar kita mengetahui Apa unsur-unsur bughah 3. Agar kita mengetahui Apa hukuman bagi bughah 2
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BUGHAT (PEMBERONTAKAN) 1. Konsep Bughat Dalam Islam Pengertian Bughah mengikuti istilah syara` adalah “Segolongan umat Islam yang melawan dan mendurhakai terhadap Ulil Amri (imam) yaitu pemerintah atau kerajaan yang adil yang menjalankan hukum-hukum syariat Islam.’ Bughat mengikut istilah ilmu tata negara adalah “perbuatan sekumpulan dan segolongan umat Islam yang memberontak untuk menentang dan mendurhakai kepada ulil amri yang dinamakan jarimah siyasah( yaitu suatu kesalahan dalam politik)”. Para pelaku bughat dapat dikenai hukuman atau had apabila telah dipenuhi syarat sebagai berikut: 1. Mereka mempunyai kekuatan,baik pengikut maupun senjata.jika tindakan menentang di lakukan orang orang yang tidak memiliki kekuatan ,maka tidak dikenai hukuman atau had bughat. 2. Mereka mempunyai alasan mengapa mereka menentang imam,keluar dari pemimpin,dan menolak kewajiban yang di bebankan kepada mereka. Jika tidak mempunyai alasan atau tidak mempunyai paham untuk menjadi dasar untuk menentang imam, maka hukuman atau had bughat tidak data diberlakukan bagi mereka. 3. Mereka mempunyai pengikut yang setuju dengan mereka 4. Mereka mempunyai pimpinan yang ditaati. 2. Bughah Menurut al-Quran dan Sunnah Bughah dalam pandangan Islam ada disentuh pada ayat 9 surah al-Hujurat yang bermaksud; “Dan sekiranya dua kumpulan orang beriman saling berperang maka damaikanlah antara kedua- duanya, jika salah satu kumpulan telah menceroboh ke atas kumpulan yang lain maka perangilah kumpulan yang menceroboh itu sehingga ia kembali kepada Allah (dengan meninggalkan perbuatan menceroboh). Jika ia telah kembali, maka damaikanlah kedua-duanya dengan adil dan berlaku saksamalah, sesungguhnya Allah suka orang yang melakukan kesaksamaan” 3
  • 6. Sementara Al-Sunnah terdapat beberapa penjelasan terhadap perbuatan Bughah. Antaranya adalah seperti berikut; 1. Daripada Abdullah bin Umar r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud; Siapa yang telah menghulurkan tangan dan hatinya (memberi bai`ah atau kesetiaan) kepada seseorang pemimpin, maka hendaklah dia mentaatinya selagi termampu. Sekiranya datang seorang lain yang coba menentangnya (memerangi pemimpin yang dibai`ah itu) maka pancunglah kepala penentangnya itu”. Riwayat Muslim 2. Daripada Ibn Abbas r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya ; “Siapa yang melihat sesuatu perkara yang ia tidak sukai daripada ketuanya maka hendaklah dia bersabar. Sesungguhnya siapa yang berpisah daripada jamaah walaupun sejengkal lalu dia mati maka matinya adalah mati jahiliah”. HR al-Bukhari dan Muslim 3. Dari pada `Awf bin Malik al-Asja`i, beliau berkata yang bermaksud : “Aku dengar Rasulullah s.a.w. bersabda; Sebaik-baik pemimpin kamu ialah yang kamu kasihi mereka dan mereka kasihi kamu, kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakan kamu. Seburuk-buruk pemimpin ialah pemimpin yang kamu benci dan mereka bencikan kamu, kamu melaknat mereka dan mereka melaknat kamu. Kami berkata; Wahai Rasulullah s.a.w., bolehkah kami memerangi mereka? Baginda menjawab; Jangan selagi mereka bersembahyang bersama kamu kecuali orang yang diperintah oleh seorang pemimpin yang melakukan maksiat maka hendaklah dia membenci maksiat yang dilakukannya itu dan janganlah sekali-kali kamu mencabut ketaatan”. (Riwayat Muslim dan Ahmad) 4. Daripada Huzayfah bin al-Yaman r.a. berkata yang bermaksud bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda; Akan ada selepasku para pemimpin yang tidak mengikut petunjukku dan tidak melakukan sunnahku. Akan ada di kalangan kamu pemimpin yang hatinya seperti hati syaitan dalam jasad manusia. Aku (Huzaifah) bertanya; Bagaimana harus aku lakukan jika aku sempat hidup dalam suasana itu ya Rasulullah. Jawab baginda; Kamu dengar dan taat walaupun dia menyebat kamu dan mengambil harta kamu, hendaklah kamu dengar dan taat. (Riwayat Muslim, al-Baihaqi dan lain-lain) 5. Daripada Ubadah bin al-Somit beliau berkata yang bermaksud; Kami telah membaiah Rasulullah s.a.w. untuk dengar dan taat dalam keadaan kami suka atau benci, kami senang atau susah, mengutamakan pemimpin daripada diri kami dan untuk tidak menentang pemimpin melainkan terdapat kekufuran yang jelas hukumnya dalam agama Allah. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) 4
  • 7. 6. Daripada Abu Zar bahawa Rasulullah s.a.w. berkata yang bermaksud; Wahai Abu Zar, bagaimanakah kamu sekiranya nanti kamu berada di bawah pemimpin yang tamak dan tidak membahagikan harta harta al-fai` ini?. Jawab Abu Zar; Demi Allah yang mengutuskan tuan dengan kebenaran, aku akan pikulkan pedang atas bahuku dan memeranginya sehingga aku bertemu tuan. Baginda pun bersabda; Mahukah jika aku tunjukkan kepadamu yang lebih baik daripada itu? Iaitu engkau bersabar sehingga engkau menemuiku. (Riwayat Imam Ahmad, dalam sanadnya terdapat perawi bernama Khalid bin Wahaban , Ibnu Hibban menthiqahkannya manakala Abu Hatim pula mengatakannya majhul) 3. Bughah Menurut Pandangan Ulama 1. Imam Ghazali r.h. dalam kitabnya al-Iqtisad fi al-I`tiqad mengatakan”….persoalan- persoalan ini membangkitkan pertentangan dan sesiapa yang dapat menghindarkan diri daripadanya lebih selamat daripada orang yang mencampuri atau terlibat dalamnya, meskipun pendirian yang diambilnya benar, apa lagi jika memilih jalan yang salah…” 2. Ibn Abi al-`Iz pula berkata,…”adapun wali al-Amri berkemungkinan ia menyuruh supaya tidak taat kepada Allah S.W.T., ia tidak boleh ditaati melainkan dalam lingkungan taat kepada Allah S.W.T. dan Rasul-Nya. Adapun kemestian taat kepada mereka (dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah S.W.T.) walaupun mereka zalim ialah kerana tidak mentaati mereka akan mengakibatkan kerosakan yang berganda-ganda melebihi yang dihasilkan daripada kezaliman mereka. Bahkan sabar terhadap kezaliman mereka mengkifaratkan dosa-dosa, menambahkan pahala. Allah S.W.T tidak menurunkan orang zalim ke atas kita melainkan kerana kerosakan perbuatan kita. Balasan adalah sesuai dengan amalan. Maka kita hendaklah berusaha bersungguh-sungguh beristighfar, bertaubat dan memperbaiki amalan. Firman Allah S.W.T. yang berbunyi : “Atau setiap kali musibah menimpa kamu, sesungguhnya Ia telah menimpa kamu musibah yang seumpamanya. Kamu bertanya, dari manakah musibah ini. Katakanlah wahai Muhammad ia datang daripada diri kamu sendiri”. (Ali Imran ayat 165) Dan Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud; “Dan demikianlah Kami menempatkan orang zalim sebagai wali kepada orang zalim sepertinya, sebagai hasil kerja-kerja yang mereka lakukan”. (Al-An`am ayat 129) Apabila rakyat mau membebaskan diri daripada kezaliman pemerintah mereka maka mereka hendaklah meninggalkan kezaliman yang sedang mereka lakukan”. (Syarh al-`Aqidati al- Tohawiyah, juz 2, hal. 542,). 5
  • 8. 3. Syeikh Muhammad bin Abdullah bin Sabil berkata, “…kesabaran ke atas kezaliman imam (pemerintah) selain daripada yang wajib dari segi syarak adalah lebih ringan mudharatnya daripada bangun menentangnya dan menggugurkan ketaatan daripada mereka. Ini kerana natijah terhadap penentangan terhadap mereka membawa kerosakan yang sangat besar. Kemungkinan bangun menentang mereka akan membawa fitnah yang berpanjangan dan merebak kemudharatannya yang membawa pertumpahan darah, mencabuli kehormatan, merampas harta benda dan lain-lain lagi kemudaratan yang banyak dan musibah yang besar ke atas negara dan rakyat”.( al-Adillatu al-Syar`iyyah fi Bayani Haqqi al-Raa`iyyah. Riyadh) 4. Budaya `isyan bukanlah budaya Islam, menurut ahli sunnah wal jamaah kerana ia adalah daripada sifat-sifat iblis. Jika berlaku kezaliman daripada pemerintah, apa yang mesti dilakukan ialah menjalankan gerakan mengislah rakyat supaya memperbaiki kerosakan yang mereka lakukan kerana kezaliman pemerintah itu adalah diutus oleh Allah S.W.T. sebagai balasan atas kerja-kerja jahat yang mereka lakukan. Apabila rakyat berjalan di atas landasan yang benar dan berada dalam keadaan yang diredhai oleh Allah S.W.T. maka Allah S.W.T. akan menarik balasannya dengan memilih dan melantik orang yang adil menjadi pemerintah mereka. Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud; “Sesungguhnya akan berlaku selepas zaman kamu kekecohan dan perkara-perkara yang tidak menyenangkan kamu. Sahabat-sahabat bertanya, apakah yang patut kami lakukan? Baginda bersabda, “kamu hendaklah menunaikan hak-hak yang wajib ke atas kamu melaksanakannya dan memohon kepada Allah hak-hak yang diperuntukkan kepada kamu.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) Al-Nawawi berkata, “hadits ini menggesa supaya mendengar dan taat walaupun orang yang memerintah itu zalim. Maka berilah hak ketaatan kepadanya dan jangan menentangnya dan jangan melucutkan jawatannya, bahkan hendaklah berdoa kepada Allah S.W.T. supaya menarik balik siksaan-Nya, berusaha menolak kejahatan dan menjalankan usaha islah”. (Syarh al-Nawawi li Sahih al-Muslim, juz 12, hlm. 232) 5. Sahl bin Abdullah al-Tastari berkata, “…manusia sentiasa berada dalam kebaikan selama mana mereka membesarkan pemerintah dan ulama`. Jika mereka membesarkan kedua-dua institusi ini, Allah akan memperbaiki dunia dan akhirat mereka dan jika mereka merendahkan kedua-dua institusi ini, binasalah dunia dan akhirat mereka”. (al-Jami` li Ahkam al-Quran, juz 5 hal. 260) 6
  • 9. B. UNSUR-UNSUR BUGHAH (PEMBERONTAKAN) Unsur-unsur pemberontakan ada tiga, yaitu: 1. Pembangkangan terhadap kepala Negara (imam) Pengertian membangkang adalah menentang kepala Negara dan berupaya untuk menghentikannya, atau menolak untuk melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara. Kewajiban atau hak tersebut bisa merupakan hak Allah yang ditetapkan untuk kepentingan masyarakat, dan bisa juga berupa hak individu yang ditetapkan untuk kepentingan perorangan, contohnya seperti penolakan untuk membayar zakat, penolakan untuk melaksannakan putusan hakim. Tetapi berdasarkan kesepakatan para fuqaha, penolakan untuk tunduk kepada pemerintahan yang menjurus kepada kemaksiatan, bukan merupakan pemberontakan, melainkan merupakan suatu kewajiban, karena ketaatan tidak diwajibkan kecuali apabila seorang imam (kepala Negara) memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan syarat maka tidak ada kewajiban bagi siapa pun untuk menaatinya. 2. Pembangkangan dilakukan dengan menggunakan kekuatan Apabila sikap tersebut tidak disertai dengan penggunaan kekuatan maka hal itu tidak dianggap sebagai pemberontakan. Contohnya seperti keenggangan untuk membaiat seorang imam, setelah ia didukung oleh suata mayoritas, walupun ia mengajak orang lain untuk memecat imam tersebut, dan ia tidak tunduk kepadanya, atau menolak untuk melaksanakan kewajiban tetapi baru sebatas ajakan semata. Contohnya seperti pembangkangan kelompok khawarij dari Sayyidina Ali. Mereka tidak dianggap sebagai pemberontak, sampai mereka mewujudkan sikapnya itu dengan menggunakan kekuatan. Jadi, apabila baru sebatas ide, sikap tersebut belum termasuk pemberontakan. Akan tetapi terdapat dua pendapat yang berbeda, yang mana Imam Maliki, Imam Syafi’I, dan Imam Ahmad setuju dengan pendapat di atas, sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, pemberontakan itu sudah dimulai sejak mereka berkumpul untuk menghimpun kekuatan dengan maksud untuk berperang dan membangkang terhadap imam, bukan menunggu sampai terjadinya penyerangan secara nyata. Karena kalau sudah terjadi, maka sulit untuk menolak dan menumpasnya. 3. Adanya niat yang melawan hukum. Disyaratkan bahwa pelaku bermaksud untuk mencopot (menggulingkan) imam, atau tidak mentaatinya, atau menolak untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan oleh syara’. Dengan demikian, apabila niat atau tujuan pembangkangannya itu untuk menolak kemaksiatan, pelaku tidak dianggap sebagai pemberontakan. 7
  • 10. Adapun pendapat lain mengatakan, bahwa suatu golongan dikatakan pemberontak jika terdapat sifat-sifat sebagai berikut: 1. Mereka mempunyai kekuatan ,baik berupa pengikut maupun senjata. 2. Mereka mempunyai alasan menentang islam 3. Mereka mempunyai pengikut yang setuju dengan mereka 4. Mereka mempunyai pemimpin yang ditaati. C. HUKUMAN KAUM BUGHAH (PEMBERONTAKAN) Para ulama telah sepakat bahwa tindakan pemberontakan yang dilakukan oleh sebagian kaum muslim haruslah ditumpas. Memerangi mereka itu wajib hukumnya, yang mana tindakan mereka itu dapat di pandang sebagai hukuman. Dasar hukum untuk pemberontakan ini yaitu dalam Surat Al-Hujuraat ayat 9 : “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah, jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. Ayat itu menjelaskan, jika ada orang mukmin saling bermusuhan, maka jama’ah yang memiliki kebijaksanaan wajib segera campur tangan untuk mendamaikannya. Sekiranya salah satu golongan membangkang, tidak mau berdamai atautidak memenuhi ajakan damai, maka golongan itu haruslah diperangi. Para ahli fiqh sepakat bahwa mereka yang membangkang itu belum keluar dari islam karena pembangkangannya, berdasarkan ayat Al-Qur’an yang berbunyi, “dua golongan orang- orang mukmin”, dan juga dijelaskan bahwa pemberontakan tidaklah menghilangkan keimanan. Sewaktu Ali ditanyakan apakah mereka (lawan Ali) itu orang musyrik?. Ali berkata bukanlah mereka itu orang musyrik. Apakah mereka itu orang munafik? Ali menjawab : bukan, sebab orang munafik tidak menyebut nama Allah kecuali sekali. Kalau begitu apakah hal mereka itu?. Ali berkata : saudara-saudara kita yang memberontak kepada kita. Karena itu, Para ulama fiqh berpendapat bahwa: 1. mereka yang lari dari golongan itu tidak boleh diperangi, 2. orang yang terluka tidak boleh dibunuh, 3. harta mereka tidak boleh dijadikan ghonimah, 4. istri-istri dan keluarga mereka tidak boleh ditawan, 5. segala kerusakan akibat pertempuran tidak boleh dijadikan jaminan, baik itu berbentuk jiwa ataupun harta 8
  • 11. Jika terdapat dari kalangan mereka yang terbunuh, maka wajib dimandikan, dikafankan, dan dishalatkan. Jika yang terbunuh dari golongan adil maka ia menjadi syahid. Tidak perlu dimandikan dan dishalatkan karena ia gugur di dalam menegakkan perintah Allah. Kalau di teliti dari ketentuan Al-Qur’an pad syrat Al-Hujuraat : 9, tampaklah kedudukan yang sama antara pihak pemberontak dan yang diberontak kedua-duanya disebut golongan mukmin, dan Al-Qur’an memerintah untuk memerangi pihak yang melampaui batas, apakah mereka itu yang memberontak atau yang diberontak. Kalau yang diberontak mempunyai kekuatan dan takwil, dan dalam peperangn kalah, mereka juga diperlakukan seperti pihak pemberontak. Oleh karena itu dalam peristiwa peperangn antara Ali dan Muawiyah para ulama tidak menyebut-nyebut siapakah sebenarnya yang memberontak dari yang diberontak. Keduanya mempunyai kekuatan dan takwil. Secara yuridis formil Ali adalah kholifah sebab ia dipilih dalam suatu bai;ah, dan kaenanya wajib dipatuhi. Tetapi secara yuridis formil pula Muawiyah memppunyai takwil tidak mematuhi Ali sebab Ali tidak mau mengusut siapa pembunuh Ustman, jadi perkembangan sejarahlah yang menentukan dalam hal seperti tersebut diatas. Ulama Hanafi tidak menggolongkan pemberontaka itu termasuk hudud, karena kalau diperhatikan tindak-tindak hukum yang dikenakan pada para pemberontak ternyata tidak ada ketentuan hukum haad pada mereka, hanya memerangi mereka sehingga mau kembali taat. D.HIKMAH DILARANGNYA BUGHAT(PEMBERONTAKAN) . Ada beberapa hikmah dilarangnya bughat ,antaralain sebagai berikut: 1. Mengembalikan para pelaku bughat ke jalan yang benar sesuai dengan Alquran dan Hadist. 2. Menyadarkan pelaku bughat betapa pentingnya kesatuan dan persatuan. 3. Mendidik pelaku bughat agar senantiasa mengamalkan perintah Allah swt,khusunya agar mereka taat kepada pemerintahan yang sah 4. Terciptanya situasi dan kondisi Negara yang aman dan tentrm 5. Mewujudkan pemerintahan yang amanah demi kelancaran hukum yang berlaku. 9
  • 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengertian Bughah mengikuti istilah syara` adalah “Segolongan umat Islam yang melawan dan mendurhakai terhadap Ulil Amri (imam) yaitu pemerintah atau kerajaan yang adil yang menjalankan hukum-hukum syariat Islam.’ Bughah mengikut istilah ilmu tata negara adalah “perbuatan sekumpulan dan segolongan umat Islam yang memberontak untuk menentang dan mendurhakai kepada ulil amri yang dinamakan jarimah siyasah( yaitu suatu kesalahan dalam politik Pemerintah yang zhalim adalah pemerintah yang semena-mena dalam membuat kebijakan hingga masyarakat tedhalimi dengan banyaknya korupsi, kolusi, nepotisme, pemerasan, lebih berpihak kepada orang kafir dll. Pemerintahan yang dhalim itu boleh diganti dan diturunkan, cara menurunkan pemerintah ini pun harus dilakukan dengan cara yang baik, jangan sampai berniat menghindari satu kedhaliman dengan melakukan kedhaliman yang lebih besar. 10
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Hasanuddin. Nor, Lc, Ma, dkk, Fiqh Sunnah 3 ,Jakarta, Pena Pundi Aksara, 2006 Marsum. Drs, Jinayat, Yogyakarta, UII Yogyakarta, 1991 Wardi Muslich. Ahmad, Drs, H, Hukum Pidana Islam, Jakarta, 2005 http//anakaceh.com [14] Drs. Ibnul Mas’ud. Drs Zainul Arifin. Fiqih Madzab Syafi’i. (Bandung: Pustaka Setia, 2000). hlm. 538 Harjan Syuhada,Sungarso bumi akasara,2015 11
  • 14. MAKALAH BUGHAT (PEMBERONTAKAN) Oleh Kelompok VI (XI IPA 2): ABDUL RASYID ALFAT RIZKY AMANDA RAHMADIANY EMIR SYARIF MACHFUDZ FIHA MAWADDAH HIDAYAT LUBIS MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 MODEL MEDAN TAHUN AJARAN 2019 - 2020