SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
DALIL-DALIL YANG
TIDAK DISEPAKATI
Membahas Dalil-Dalil Hukum yang
menjadi dalil pendukung atau sebagai
alat bantu untuk memahami sumber
hukum dari al-Quran & Sunnah. Disebut
juga dengan Metode istinbat, mencakup
Istihsan, Istishhab, Mashalih Mursalah.
Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA
Presentasi Ke-7Presentasi Ke-7
Agenda
IstihsanIstihsan
IstishhabIstishhab
Mashalih MursalahMashalih Mursalah
‘Urf‘Urf
Terminologi ISTIHSAN ()
• Istihsan berasal dari kata yang berarti “mencari kebaikan”.
Istihsan juga berarti “sesuatu yang dianggap baik”, diambil
dari kata al-husnu (baik).
• Secara terminologi, Imam Abu Hasan al-Karkhi mengatakan
bahwa istihsan ialah “penetapan hukum dari seorang
mujtahid terhadap suatu masalah yang menyimpang dari
ketetapan hukum yang diterapkan pada masalah-masalah
yang serupa, karena ada alasan yang lebih kuat yang
menghendaki dilakukannya penyimpangan itu.”
• DASAR ISTIHSAN: QS. al-Zumar: 17-18 disebutkan:
•
Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan
kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah
berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang
telah diberi Allah petunjuk, mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.
• Rasul Saw juga bersabda:
Terminologi ISTIHSAN ()
• DR. Wahbah al-Zuhaily mendefinisikan istihsan, yaitu
“memakai qiyas khafi dan meninggalkan qiyas jali karena
ada petunjuk untuk itu”. Disebut juga istihsan qiyasi.
• Pengertian Qiyas jali didasarkan atas ‘illat yang ditegaskan
dalam Quran dan sunnah, seperti menqiyaskan memukul
kedua orang tua kepada larangan mengatakan “uf atau ah”.
Qiyas khafi didasarkan atas ‘illat yang ditarik dari hukum
ashal, seperti mengqiyaskan pembunuhan dengan benda
tumpul kepada pembunuhan dengan benda tajam
disebabkan persamaan ‘illat yaitu adanya kesengajaan.
Qiyas jali lebih kuat daripada qiyas khafi, tapi jika mujtahid
memandang bahwa qiyas khafi lebih besar mashlahatnya,
maka qiyas jali boleh ditinggalkan.
• Definisi istihsan yang lain: “Hukum pengecualian dari
kaidah-kaidah yang berlaku umum karena ada petunjuk
untuk hal tersebut.” Disebut juga istihsan istitsnai.
Macam-macam Istihsan Istitsnai
• Istihsan bi al-nash, hukum pengecualian berdasarkan nash
quran dan sunnah, seperti makan-minum dalam keadaan lupa di
siang hari ramadhan, hukum asalnya batal puasa, tapi hadis nabi
menegaskan hal itu tidak membatalkan puasa.
• Istihsan berlandaskan ijma’, kebolehan jual beli barang pesanan
(salam dan istishna’) yang bertentangan dengan hukum asal jual
beli yang mengharuskan adanya barang pada saat akad.
• Istihsan berlandaskan ‘urf (adat), seperti kebolehan mewakafkan
benda bergerak seperti buku dan perkakas alat memasak,
berdasarkan adat setempat. Padahal wakaf biasanya hanya
pada harta yang bersifat kekal dan tidak bergerak seperti tanah.
• Istihsan berlandaskan mashlalah mursalah, seperti
mengharuskan ganti rugi atas penyewa rumah jika perabotnya
rusak ditangannya, kecuali disebabkan bencana alam.
Tujuannya agar penyewa berhati-hati dan lebih bertanggung
jawab. Padahal menurut ketentuan umum penyewa tidak
dikenakan ganti rugi jika ada yang rusak, kecuali disebabkan
kelalaiannya.
Ikhtilaf Mengenai Istihsan
• Mazhab Hanafi, Maliki dan Hanbali berpendapat bahwa istihsan
dapat dijadikan landasan dalam menetapkan hukum, dengan
menggunakan dalil-dalil yang menjadi dasar istihsan.
• Imam Syafi’i menolak istihsan sebagai landasan hukum. Menurut
beliau, menetapkan hukum berlandaskan istihsan sama dengan
membuat-buat syariat baru dengan hawa nafsu. QS. Al-Maidah: 49.
•
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan
berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan
kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka
berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka
disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan
manusia adalah orang-orang yang fasik.
Ayat ini memerintahkan manusia untuk mengikuti petunjuk Allah Swt
dan RasulNya, dan larangan mengikuti kesimpulan hawa nafsu. Hukum
yang dibentuk melalui istihsan adalah kesimpulan hawa nafsu, jadi
tidak sah dijadikan landasan hukum.
ISTISHHAB
• Kata istishhab secara etimologi berarti “meminta ikut serta
secara terus-menerus”. Secara terminologi, istishhab ialah
“menganggap tetapnya status sesuatu seperti keadaannya
semula, selama belum terbukti ada sesuatu yang
mengubahnya.
• Contoh istishhab: Seseorang yang diketahui masih hidup
pada masa tertentu, tetap dianggap hidup pada masa
sesudahnya selama belum terbukti bahwa ia telah wafat.
Begitupula seseorang yang telah berwudhu’, jika ia ragu,
dianggap tetap wudhu’nya selama belum terjadi hal yang
membuktikan batal wudhu’nya.
Macam-macam ISTISHHAB
• Istishhab al-ibahah al-ashliyah, didasarkan atas hukum asal dari
sesuatu yaitu mubah. Jenis ini banyak berperan dalam menetapkan
hukum dibidang muamalah, bahwa hukum dasar dari sesuatu yang
bermanfaat boleh dilakukan selama tidak ada dalil yg melarangnya.
• Istishhab al-baraah al-ashliyah, yaitu istishhab yang didasarkan atas
prinsip bahwa pada dasarnya setiap orang bebas dari tuntutan
beban taklif sampai ada dalil yang mengubah statusnya itu, dan
bebas dari utang atau kesalahan sampai ada bukti yang mengubah
statusnya. Misal: seseorang yang menuntut haknya dirampas orang
lain, ia harus mampu membuktikannya, karena pihak tertuduh pada
dasarnya bebas dari segala tuntutan, kecuali ada bukti yang jelas.
• Istishhab al-hukm, didasarkan atas tetapnya status hukum yang
sudah ada selama tidak ada bukti yang mengubahnya. Misal:
pemilik asal rumah & tanah tetap dianggap sah selama tidak ada
peristiwa jual beli / hibah yg mengubah status hukum kepemilikan.
• Istishhab al-washf, istishhab yang didasarkan atas anggapan masih
tetapnya sifat yang diketahui ada sebelumnya sampai ada bukti
yang mengubahnya. Misal: air yang diketahui bersih, tetap dianggap
bersih selama tidak ada bukti yang mengubah statusnya itu.
Ikhtilaf Ulama Mengenai Istishhab
• Para ulama Ushul Fiqh sepakat bahwa tiga macam istishhab (point
pertama hingga ketiga) adalah sah dijadikan landasan hukum.
• Mereka berbeda pendapat pada jenis istishhab al-washf:
1. Kalangan Hanabilah dan Syafi’iyah berpendapat bahwa istishhab al-
washf dapat dijadikan landasan hukum secara penuh, baik dalam
menimbulkan hak yang baru maupun dalam mempertahankan
haknya yang sudah ada. Misalnya, seseorang yang hilang tidak
ketahuan rimbanya, tetap dianggap hidup sampai ada bukti bahwa
ia telah wafat. Jadi harta dan istrinya masih dianggap
kepunyaannya, dan jika ahli warisnya wafat, dia turut mewarisi harta
peninggalan dan kadar pembagiannya langsung dinyatakan sebagai
hak miliknya.
2. Kalangan Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat bahwa istishhab al-
washf hanya berlaku untuk mempertahankan haknya yang sudah
ada, bukan untuk menimbulkan hak yang baru. Dalam contoh orang
hilang tsb meskipun harta dan istrinya masih dianggap sebagai
kepunyaannya, tapi jika ada hali waris yang wafat maka khusus
kadar bagiannya disimpan dan belum dapat dinyatakan sebagai
haknya sampai terbukti ia hidup.
MASHLAHAH MURSALAH
• Kata mashlahah menurut bahasa berarti “manfaat”. Kata mursalah
berarti “lepas”. Secara istilah, menurut Abdul Wahab Khalaf,
mashlahah mursalah berarti “sesuatu yang dianggap mashlahat
namun tidak ada ketegasan hukum untuk merealisasikannya dan
tidak ada pula dalil tertentu baik yang mendukung maupun yang
menolaknya”, sehingga disebut mashlahat yang lepas.
• MACAM-MACAM MASHLAHAH:
1. Al-mashlalah al-mu’tabarah, yaitu mashlahah yang secara tegas
diakui syariat dan telah ditetapkan ketentuan2 hukum untuk
merealisasikannya. Misal: Diwajibkan hukum qishash untuk
menjaga kelestarian jiwa, ancaman hukuman zina bertujuan untuk
memelihara kehormatan dan keturunan, dsb.
2. Al-mashlahah al-mulghah, yaitu sesuatu yang dianggap mashlahah
oleh akal pikiran, tetapi dianggap palsu karena kenyataannya
bertentang dengan ketentuan syariat. Misal: ada asumsi
menyamakan pembagian warisan anak laki-laki dan wanita adalah
mashlahah, padahal itu bertentang dengan QS. Al-Nisa`: 11.
3. Al-Mashlahah al-mursalah. Banyak terdapat dalam masalah-
masalah muamalah. Misal: Peraturan dan rambu lalu lintas.
Ikhtilaf Ulama pada Mashlahah
• Para ulama Ushul Fiqh sepakat bahwa mashlahah mursalah
tidak sah menjadi landasan hukum dalam BIDANG IBADAH,
karena bidang ibadah harus diamalkan sebagaimana adanya
diwariskan oleh Rasul Saw, makanya bidang ibadah tidak
berkembang.
• Mereka berbeda pendapat dalam bidang muamalah.
1. Kalangan Zahiriyah, sebagian Syafi’iyah dan hanafiyah tidak
mengakui mashlahah mursalah sebagai landasan pembentukan
hukum, karena menganggap syariat Islam tidak lengkap dengan
asumsi ada mashlalah yang belum tertampung dalam hukum-
hukumnya.
2. Kalangan hanafiyah dan Malikiyah serta sebagian Syafi’iyah
berpendapat bahwa mashlahah mursalah secara sah dapat
dijadikan landasan penetapan hukum. Alasannya, kebutuhan
manusia selalu berkembang, yang tidak mungkin semuanya
dirinci Quran dan sunnah, selama tidak bertentangan dengan
Quran dan sunnah maka mashlahah mursalah dapat diterima.
Syarat Mashlahah Mursalah
• Sesuatu yang dianggap mashlahat itu haruslah berupa
mashlahat hakiki, yaitu yang benar-benar akan
mendatangkan kemanfaatn atau menolak kemudharatan,
bukan berupa dugaan belaka dengan hanya
mempertimbangkan kemanfaatan tanpa melihat efek
negatifnya. Misal: anggapan bahwa hak menjatuhkan
thalaq dibolehkan pada wanita, itu adalah mashlahat palsu,
karena bertentangan dengan ketentuan syariat.
• Sesuatu yang dianggap mashlahat itu hendaklah berupa
kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi.
• Sesuatu yang dianggap mashlahah itu tidak bertentangan
dengan ketentuan yang ada ketegasannya dalam Quran
dan sunnah, atau bertentangan dengan ijma’.

More Related Content

What's hot

Fiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablanaFiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablanaRisma Amalia
 
penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanKeonk Hawk
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Nurul Fajriyah
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Nana Cahmaxcy
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranMarhamah Saleh
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 
Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist qoida malik
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
PPT Sumber Hukum Islam
PPT  Sumber Hukum IslamPPT  Sumber Hukum Islam
PPT Sumber Hukum IslamDewwii Casono
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Rian Ramdani
 

What's hot (20)

Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Fiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablanaFiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablana
 
penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraan
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Amar nahi
Amar nahiAmar nahi
Amar nahi
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
9. metode instinbath
9. metode instinbath9. metode instinbath
9. metode instinbath
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
Hukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'iHukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'i
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist Ppt kondifikasi hadist
Ppt kondifikasi hadist
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
PPT Sumber Hukum Islam
PPT  Sumber Hukum IslamPPT  Sumber Hukum Islam
PPT Sumber Hukum Islam
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
 

Similar to DALIL-DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI

Dalil dalil yang tidak disepakati
Dalil dalil yang tidak disepakatiDalil dalil yang tidak disepakati
Dalil dalil yang tidak disepakatiSyahira Aman
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahrisky13
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahMarhamah Saleh
 
ANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSAN
ANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSANANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSAN
ANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSANIbnorAzli
 
ppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxadindaarief
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Marhamah Saleh
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)wahyudinia112
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)marisaphega
 
sumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihadsumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihadcmata07
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)mifrokhatullaily
 
Pembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihPembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihALI FIKRI
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamInchy Yaa Rfy
 

Similar to DALIL-DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI (20)

Dalil dalil yang tidak disepakati
Dalil dalil yang tidak disepakatiDalil dalil yang tidak disepakati
Dalil dalil yang tidak disepakati
 
Mashadirul Ahkam.pptx
Mashadirul Ahkam.pptxMashadirul Ahkam.pptx
Mashadirul Ahkam.pptx
 
Makalah u. fiqh
Makalah u. fiqhMakalah u. fiqh
Makalah u. fiqh
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
 
ANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSAN
ANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSANANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSAN
ANTARA DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI IALAH ISTIHSAN
 
ppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptx
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
 
Qiyas
QiyasQiyas
Qiyas
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
Definisi istishab
Definisi istishabDefinisi istishab
Definisi istishab
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)
 
sumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihadsumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihad
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Pembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqihPembahasan ushul fiqih
Pembahasan ushul fiqih
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Qiyas
QiyasQiyas
Qiyas
 
Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islam
 

More from Marhamah Saleh

Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014Marhamah Saleh
 
seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014Marhamah Saleh
 
Studium general STAI Imam Syafi'i
Studium general STAI Imam Syafi'iStudium general STAI Imam Syafi'i
Studium general STAI Imam Syafi'iMarhamah Saleh
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasMarhamah Saleh
 
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihMarhamah Saleh
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiMarhamah Saleh
 
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisMarhamah Saleh
 
Contoh bahasan fiqh muqaran
Contoh bahasan fiqh muqaranContoh bahasan fiqh muqaran
Contoh bahasan fiqh muqaranMarhamah Saleh
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabMarhamah Saleh
 
9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal
9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal
9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzalMarhamah Saleh
 
8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu
8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu
8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinuMarhamah Saleh
 
6. ta'arudh tarjih nasakh
6. ta'arudh tarjih nasakh6. ta'arudh tarjih nasakh
6. ta'arudh tarjih nasakhMarhamah Saleh
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwalMarhamah Saleh
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabihMarhamah Saleh
 
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkupMarhamah Saleh
 
0. presentasi qawa'id fiqhiyah 2011
0. presentasi qawa'id fiqhiyah 20110. presentasi qawa'id fiqhiyah 2011
0. presentasi qawa'id fiqhiyah 2011Marhamah Saleh
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islamMarhamah Saleh
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesiaMarhamah Saleh
 

More from Marhamah Saleh (20)

Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014Studium general stai imam syafi'i 2014
Studium general stai imam syafi'i 2014
 
seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014
 
Studium general STAI Imam Syafi'i
Studium general STAI Imam Syafi'iStudium general STAI Imam Syafi'i
Studium general STAI Imam Syafi'i
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyas
 
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
 
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadisikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
ikhtilaf, Sebab Ikhtilaf ahlu ra’yi & ahlu hadis
 
Contoh bahasan fiqh muqaran
Contoh bahasan fiqh muqaranContoh bahasan fiqh muqaran
Contoh bahasan fiqh muqaran
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhab
 
9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal
9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal
9. kaidah masyaqqah, al dharar yuzal
 
8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu
8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu
8. al umuru bi maqashidiha, al-yaqinu
 
6. ta'arudh tarjih nasakh
6. ta'arudh tarjih nasakh6. ta'arudh tarjih nasakh
6. ta'arudh tarjih nasakh
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
1. qawa'id pengertian & ruang lingkup
 
0. presentasi qawa'id fiqhiyah 2011
0. presentasi qawa'id fiqhiyah 20110. presentasi qawa'id fiqhiyah 2011
0. presentasi qawa'id fiqhiyah 2011
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia3. studi islam di barat, timur, indonesia
3. studi islam di barat, timur, indonesia
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

DALIL-DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI

  • 1. DALIL-DALIL YANG TIDAK DISEPAKATI Membahas Dalil-Dalil Hukum yang menjadi dalil pendukung atau sebagai alat bantu untuk memahami sumber hukum dari al-Quran & Sunnah. Disebut juga dengan Metode istinbat, mencakup Istihsan, Istishhab, Mashalih Mursalah. Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA Presentasi Ke-7Presentasi Ke-7
  • 3. Terminologi ISTIHSAN () • Istihsan berasal dari kata yang berarti “mencari kebaikan”. Istihsan juga berarti “sesuatu yang dianggap baik”, diambil dari kata al-husnu (baik). • Secara terminologi, Imam Abu Hasan al-Karkhi mengatakan bahwa istihsan ialah “penetapan hukum dari seorang mujtahid terhadap suatu masalah yang menyimpang dari ketetapan hukum yang diterapkan pada masalah-masalah yang serupa, karena ada alasan yang lebih kuat yang menghendaki dilakukannya penyimpangan itu.” • DASAR ISTIHSAN: QS. al-Zumar: 17-18 disebutkan: • Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk, mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. • Rasul Saw juga bersabda:
  • 4. Terminologi ISTIHSAN () • DR. Wahbah al-Zuhaily mendefinisikan istihsan, yaitu “memakai qiyas khafi dan meninggalkan qiyas jali karena ada petunjuk untuk itu”. Disebut juga istihsan qiyasi. • Pengertian Qiyas jali didasarkan atas ‘illat yang ditegaskan dalam Quran dan sunnah, seperti menqiyaskan memukul kedua orang tua kepada larangan mengatakan “uf atau ah”. Qiyas khafi didasarkan atas ‘illat yang ditarik dari hukum ashal, seperti mengqiyaskan pembunuhan dengan benda tumpul kepada pembunuhan dengan benda tajam disebabkan persamaan ‘illat yaitu adanya kesengajaan. Qiyas jali lebih kuat daripada qiyas khafi, tapi jika mujtahid memandang bahwa qiyas khafi lebih besar mashlahatnya, maka qiyas jali boleh ditinggalkan. • Definisi istihsan yang lain: “Hukum pengecualian dari kaidah-kaidah yang berlaku umum karena ada petunjuk untuk hal tersebut.” Disebut juga istihsan istitsnai.
  • 5. Macam-macam Istihsan Istitsnai • Istihsan bi al-nash, hukum pengecualian berdasarkan nash quran dan sunnah, seperti makan-minum dalam keadaan lupa di siang hari ramadhan, hukum asalnya batal puasa, tapi hadis nabi menegaskan hal itu tidak membatalkan puasa. • Istihsan berlandaskan ijma’, kebolehan jual beli barang pesanan (salam dan istishna’) yang bertentangan dengan hukum asal jual beli yang mengharuskan adanya barang pada saat akad. • Istihsan berlandaskan ‘urf (adat), seperti kebolehan mewakafkan benda bergerak seperti buku dan perkakas alat memasak, berdasarkan adat setempat. Padahal wakaf biasanya hanya pada harta yang bersifat kekal dan tidak bergerak seperti tanah. • Istihsan berlandaskan mashlalah mursalah, seperti mengharuskan ganti rugi atas penyewa rumah jika perabotnya rusak ditangannya, kecuali disebabkan bencana alam. Tujuannya agar penyewa berhati-hati dan lebih bertanggung jawab. Padahal menurut ketentuan umum penyewa tidak dikenakan ganti rugi jika ada yang rusak, kecuali disebabkan kelalaiannya.
  • 6. Ikhtilaf Mengenai Istihsan • Mazhab Hanafi, Maliki dan Hanbali berpendapat bahwa istihsan dapat dijadikan landasan dalam menetapkan hukum, dengan menggunakan dalil-dalil yang menjadi dasar istihsan. • Imam Syafi’i menolak istihsan sebagai landasan hukum. Menurut beliau, menetapkan hukum berlandaskan istihsan sama dengan membuat-buat syariat baru dengan hawa nafsu. QS. Al-Maidah: 49. • Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Ayat ini memerintahkan manusia untuk mengikuti petunjuk Allah Swt dan RasulNya, dan larangan mengikuti kesimpulan hawa nafsu. Hukum yang dibentuk melalui istihsan adalah kesimpulan hawa nafsu, jadi tidak sah dijadikan landasan hukum.
  • 7. ISTISHHAB • Kata istishhab secara etimologi berarti “meminta ikut serta secara terus-menerus”. Secara terminologi, istishhab ialah “menganggap tetapnya status sesuatu seperti keadaannya semula, selama belum terbukti ada sesuatu yang mengubahnya. • Contoh istishhab: Seseorang yang diketahui masih hidup pada masa tertentu, tetap dianggap hidup pada masa sesudahnya selama belum terbukti bahwa ia telah wafat. Begitupula seseorang yang telah berwudhu’, jika ia ragu, dianggap tetap wudhu’nya selama belum terjadi hal yang membuktikan batal wudhu’nya.
  • 8. Macam-macam ISTISHHAB • Istishhab al-ibahah al-ashliyah, didasarkan atas hukum asal dari sesuatu yaitu mubah. Jenis ini banyak berperan dalam menetapkan hukum dibidang muamalah, bahwa hukum dasar dari sesuatu yang bermanfaat boleh dilakukan selama tidak ada dalil yg melarangnya. • Istishhab al-baraah al-ashliyah, yaitu istishhab yang didasarkan atas prinsip bahwa pada dasarnya setiap orang bebas dari tuntutan beban taklif sampai ada dalil yang mengubah statusnya itu, dan bebas dari utang atau kesalahan sampai ada bukti yang mengubah statusnya. Misal: seseorang yang menuntut haknya dirampas orang lain, ia harus mampu membuktikannya, karena pihak tertuduh pada dasarnya bebas dari segala tuntutan, kecuali ada bukti yang jelas. • Istishhab al-hukm, didasarkan atas tetapnya status hukum yang sudah ada selama tidak ada bukti yang mengubahnya. Misal: pemilik asal rumah & tanah tetap dianggap sah selama tidak ada peristiwa jual beli / hibah yg mengubah status hukum kepemilikan. • Istishhab al-washf, istishhab yang didasarkan atas anggapan masih tetapnya sifat yang diketahui ada sebelumnya sampai ada bukti yang mengubahnya. Misal: air yang diketahui bersih, tetap dianggap bersih selama tidak ada bukti yang mengubah statusnya itu.
  • 9. Ikhtilaf Ulama Mengenai Istishhab • Para ulama Ushul Fiqh sepakat bahwa tiga macam istishhab (point pertama hingga ketiga) adalah sah dijadikan landasan hukum. • Mereka berbeda pendapat pada jenis istishhab al-washf: 1. Kalangan Hanabilah dan Syafi’iyah berpendapat bahwa istishhab al- washf dapat dijadikan landasan hukum secara penuh, baik dalam menimbulkan hak yang baru maupun dalam mempertahankan haknya yang sudah ada. Misalnya, seseorang yang hilang tidak ketahuan rimbanya, tetap dianggap hidup sampai ada bukti bahwa ia telah wafat. Jadi harta dan istrinya masih dianggap kepunyaannya, dan jika ahli warisnya wafat, dia turut mewarisi harta peninggalan dan kadar pembagiannya langsung dinyatakan sebagai hak miliknya. 2. Kalangan Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat bahwa istishhab al- washf hanya berlaku untuk mempertahankan haknya yang sudah ada, bukan untuk menimbulkan hak yang baru. Dalam contoh orang hilang tsb meskipun harta dan istrinya masih dianggap sebagai kepunyaannya, tapi jika ada hali waris yang wafat maka khusus kadar bagiannya disimpan dan belum dapat dinyatakan sebagai haknya sampai terbukti ia hidup.
  • 10. MASHLAHAH MURSALAH • Kata mashlahah menurut bahasa berarti “manfaat”. Kata mursalah berarti “lepas”. Secara istilah, menurut Abdul Wahab Khalaf, mashlahah mursalah berarti “sesuatu yang dianggap mashlahat namun tidak ada ketegasan hukum untuk merealisasikannya dan tidak ada pula dalil tertentu baik yang mendukung maupun yang menolaknya”, sehingga disebut mashlahat yang lepas. • MACAM-MACAM MASHLAHAH: 1. Al-mashlalah al-mu’tabarah, yaitu mashlahah yang secara tegas diakui syariat dan telah ditetapkan ketentuan2 hukum untuk merealisasikannya. Misal: Diwajibkan hukum qishash untuk menjaga kelestarian jiwa, ancaman hukuman zina bertujuan untuk memelihara kehormatan dan keturunan, dsb. 2. Al-mashlahah al-mulghah, yaitu sesuatu yang dianggap mashlahah oleh akal pikiran, tetapi dianggap palsu karena kenyataannya bertentang dengan ketentuan syariat. Misal: ada asumsi menyamakan pembagian warisan anak laki-laki dan wanita adalah mashlahah, padahal itu bertentang dengan QS. Al-Nisa`: 11. 3. Al-Mashlahah al-mursalah. Banyak terdapat dalam masalah- masalah muamalah. Misal: Peraturan dan rambu lalu lintas.
  • 11. Ikhtilaf Ulama pada Mashlahah • Para ulama Ushul Fiqh sepakat bahwa mashlahah mursalah tidak sah menjadi landasan hukum dalam BIDANG IBADAH, karena bidang ibadah harus diamalkan sebagaimana adanya diwariskan oleh Rasul Saw, makanya bidang ibadah tidak berkembang. • Mereka berbeda pendapat dalam bidang muamalah. 1. Kalangan Zahiriyah, sebagian Syafi’iyah dan hanafiyah tidak mengakui mashlahah mursalah sebagai landasan pembentukan hukum, karena menganggap syariat Islam tidak lengkap dengan asumsi ada mashlalah yang belum tertampung dalam hukum- hukumnya. 2. Kalangan hanafiyah dan Malikiyah serta sebagian Syafi’iyah berpendapat bahwa mashlahah mursalah secara sah dapat dijadikan landasan penetapan hukum. Alasannya, kebutuhan manusia selalu berkembang, yang tidak mungkin semuanya dirinci Quran dan sunnah, selama tidak bertentangan dengan Quran dan sunnah maka mashlahah mursalah dapat diterima.
  • 12. Syarat Mashlahah Mursalah • Sesuatu yang dianggap mashlahat itu haruslah berupa mashlahat hakiki, yaitu yang benar-benar akan mendatangkan kemanfaatn atau menolak kemudharatan, bukan berupa dugaan belaka dengan hanya mempertimbangkan kemanfaatan tanpa melihat efek negatifnya. Misal: anggapan bahwa hak menjatuhkan thalaq dibolehkan pada wanita, itu adalah mashlahat palsu, karena bertentangan dengan ketentuan syariat. • Sesuatu yang dianggap mashlahat itu hendaklah berupa kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. • Sesuatu yang dianggap mashlahah itu tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada ketegasannya dalam Quran dan sunnah, atau bertentangan dengan ijma’.