Teks tersebut membahas tentang filsafat pragmatisme menurut Charles Sanders Peirce. Secara ringkas:
1. Peirce membahas metode investigasi ilmiah untuk menemukan kebenaran dan realitas
2. Ia membedakan konsep kebenaran transendental dan kompleks, serta menghubungkan kebenaran dengan keyakinan
3. Teori makna Peirce menekankan pentingnya mengklarifikasi konsep untuk mencapai kejelasan ide dan keyakinan
2. INVESTIGASI: KEBENARAN DAN REALITAS
• Investigasi adalah upaya untuk menghasilkan sebuah penyelesaian opini.
Peirce menggunakan berbagai istilah untuk menetapkan metode
investigasi: “ilmu pengetahuan”, “penyelidikan”, “penalaran”. Peirce
mempelajari metode investigasi dalam seluruh aspeknya termasuk
keluasan logikanya dan pengertian yang dalam. Dimana logika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari apakah upaya tersebut diarahkan dengan
benar atau tidak.
• Metode investigasi sangat penting dipertimbangkan untuk melihat
perbedaan secara krusial dengan metode lainnya, atau untuk memperbaiki
keyakinan.
3. • Terdapat dua konsep utama dalam pandangan Peirce. Pertama, metode
investigasi yang mendorong penemuan yang bersifat realitas.
Pembahasannya dalam Teori Kebenaran. Kedua, metode investigasi
bergantung pada prosedur klarifikasi ide dalam beberapa keyakinan.
Pembahasannya dalam Teori Makna.
• Pendekatan Peirce ini memiliki banyak kesamaan dengan pendukung
kontemporer lain lain yaitu sudut pandang idealisme objektif Josiah
Royce, dan Francis H. Bradley
4. KEBENARAN
• Menurut Peirce, kebenaran dapat dibagi menjadi dua yaitu kebenaran
transendental (yaitu kebenaran yang menetap pada suatu benda), dan
kebenaran kompleks (kebenaran dalam pernyataan). Kebenaran kompleks
dibagi menjadi kebenaran etis atau psikologis, dan kebenaran logis.
Melalui pengalaman dengan konsekuensi praktis dapat digunakan untuk
menguji semua pernyataan kebenaran.
• Kebenaran yang ditemukan secara bertahap dan mirip sekali dengan
keyakinan yang benar, merupakan apa yang Peirce pahami dengan
“realitas” pada salah satu istilah yang dia gunakan.
5. REALITAS
• Realitas adalah latihan penilaian tertentu secara individu, pada beberapa
latihan pemikiran secara personal, mempercayai kebenaran tentang realitas
dapat dibangun hanya dengan mengaplikasikan secara gigih metode
investigasi.
• Peirce menghubungkan konsep “realitas” dengan “pemikiran” sejalan
dengan pandangannya bahwa “kebenaran” tanpa “keyakinan” seseorang
adalah sia-sia. Kebenaran yang dihubungkan dengan keyakinan akan
memberikan sebuah hasil dari proses investigasi.
6. MAKNA (MEANING)
• Teori pragmatis tentang makna sangat penting dalam menyusun logika
yang masuk akal untuk memandu investigasi. Teori makna menurut Peirce
adalah bagian penting dalam logika investigasi. Mencapai kejelasan ide
adalah kondisi dasar yang harus dipenuhi jika seseorang tertarik pada
kebenaran. Seseorang tidak dapat mencapai kebenaran, atau mengetahui
bagaimana mengetahuinya, jika tidak mengerti apa arti ide atau keyakinan
kita..
• Pembahasan pada sub bab meaning adalah berkaitan dengan
belief, idea, habit of mind, intellectual concept
7. KEYAKINAN (BELIEF)
• Keyakinan adalah pernyataan tegas mengenai proposisi yang dinilai benar.
Dia merupakan persiapan sadar dari seseorang untuk bertindak dengan cara
tertentu: ia menjelaskan habit of mind (kebiasaan berpikir), lawan dari
keraguan (doubt).
8. IDEA
• Peirce mengusulkan metode pragmatis untuk menunjukkan bahwa ide kita
memiliki arti, memprotes sejumlah pandangan tradisional tentang sifat
makna. Pragmatisme menurut Peirce dimaksudkan untuk membuat pikiran
biasa menjadi ilmiah dan menekankan penerapannya ke dalam bahasa
untuk menerangkan arti-arti kalimat sehingga diperoleh konsep yang jelas
dan menjadi pembeda dari konsep lain (clear and distinc).
• Pandangan tradisional seperti pandangan empiris Berkeley, dan pandangan
rasionalis Descartes
9. • Menurut Peirce, penentuan makna ide (konsep) adalah sesuatu yang
dilakukan dalam konteks pengujian konsep itu sebagai bagian dari
keyakinan. Seseorang tidak dapat menentukan makna ide secara terpisah.
Pernyataan Peirce tentang “bagaimana membuat ide kita jelas” dan
“bagaimana kita membuat jelas keyakinan atas makna kita” menunjukkan
bahwa menentukan makna tidak sama dengan menentukan kebenaran atau
kesalahan keyakinan. Kebenaran atau kesalahan keyakinan adalah evaluasi
setelah kita menentukan apa makna keyakinan.
10. HABIT OF MIND
• Keyakinan sebagai habit of mind (kebiasaan dalam berpikir) yaitu sesuatu
yang mendorong kita untuk melakukan jenis tindakan tertentu dalam
situasi yang relevan, makna keyakinan terutama adalah masalah tindakan
spesifik apa dari keyakinan tertentu yang mendorong kita bertindak dan
apa efek sadar tententu yang akan kita temukan dalam pengalaman yang
berhubungan dengan penggunaan konsep atau kumpulan konsep
11. INTELLECTUAL CONCEPT
• Teori Makna Pragmatis dilakukan dengan klarifikasi konsep intelektual.
Sebuah konsep intelektual dibedakan secara radikal dari perasaan murni
atau perasaan apapun. Ini mencakup kapasitas percobaan secara abstraksi,
dan menggunakan kekuatan pemikiran manusia yang berbeda, pemahaman
dan penalaran.
12. PRAGMATISME
• Pragmatisme jika dilihat dari perpektif yang luas dan dengan latar belakang
pemikiran filsafat zaman dahulu, dibenarkan dengan pemikirannya sebagai
“sebuah cara berpikir baru”.
• Dalam pembahasan ini akan disampaikan mengenai Pragmatisme
menurut Peirce, William James, John Dewey.
13. • Menurut Peirce, metode pragmatisme terutama harus dilakukan dengan
mengklarifikasi makna konsep dan dengan cara membangun keyakinan
dalam proses penyelidikan ilmiah,.konsep pragmatism Peirce
memfokuskan pada minat kognitif manusia, minatnya dalam mencapai
ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan, dalam menemukan kebenaran.
14. • Kontribusi William James terhadap perkembangan pragmatisme ditandai
dengan melepaskan diri dari dominasi kognitif, logika, orientasi ilmiah
Peirce, untuk menyuarakan sisi afektif dan praktis dari sifat manusia.
Pragmatisme ini meminta kita mempertimbangkan aspek dan kehidupan
yang lebih luas dimana perkataan, intelektualitas dan teori ilmiah
ditempatkan
15. • Peirce menyatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur
dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis, sedangkan James menominalisasikan
pragmatisme sebagai teori cash value.
• Peirce memaksudkan pragmatism untuk membuat pikiran bisa
menjadi ilmiah, sedangkan James memandangnya sebagai sebuah
filsafat yang dapat memecahkan masalah-masalah metafisik dan
agama.
16. • John Dewey dalam rumusannya tentang filosofi Pragmatisme, mewarisi
dan menggunakan beberapa doktrin, penekanan, dan tema yang dilakukan
oleh Peirce dan James. Untuk membedakannya, Dewey menanamkan
pragmatisme sebagai instrumentalisme.