SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
NALAR DAN BUDAYA
MENURUT AL-JABIRI
M. ZIDNY NAFI’ HASBI
Nalar dan Budaya
Mohammad Al Jabiri
Mohammed Abed Al Jabiri beliau lahir di Maroko, pada
tahun 1936 beliau adalah ahli hermetisme dan
merupakan seorang filosof yang membawa semangat
averroisme.
Mohammed Al Jabiri lebih dikenal singkatnya, merupakan
lulusan Universitas Muhammad V Rabath pada tahun
1970, beliau adalah tokoh filsuf yang mengagungkan akal,
oleh karena itu menopang kegelisahannya dan
keresahannya terhadap gejala sikap dan nalar yang
dilakukan oleh orang-orang Arab dimana lebih dalam
kepada pemikiran irrasionalisme.
Menurut Al Jabiri budaya adalah sesuatu yang hadhir pada
masa kini, dan berkaitan dengan masa lalu, baik itu masa lalu
yang kita alami atau orang lain alami, bahkan ketika masa lalu
yang jauh ataupun dekat. Dalam definisi tersebut kita perlu
memperhatikan dua hal, yaitu budaya adalah sesuatu yang
hadhir pada masa kini baik sadar ataupun tidak dan
kehadirannya itu menyatu dalam tindakan dan cara berpikir
kaum muslimin, jadi budaya itu bukan hanya yang tersusun
dalam buku-buku saja, melainkan realitas masa sekarang pada
muslimin itu sendiri.
Kemudian budaya yang mencangkup masalah kemanusiaan
yaitu pemikiram, filsafat kemudian juga sains atau yang
disebut Tsurotsul-insan namun demikian Al Jabiri menegaskan
bahwa budaya yang hidup pada pemikiran-pemikiran Islam
yang sudah dikembangkan oleh para ulama intelektual sejak
abad ke-2 Hijriyah sampai sebelum masa-masa kemunduran
yaitu ke-8 Hijriyah.
Definisi Nalar
• Al Jabiri menjelaskan mengenai kritik nalar Arab yang mengkaji
tentang pertumbuhan dan perkembangan akal orisinal Arab yang
disebutnya sebagai akal retoris (al-‘aql al-bayani). Akal ini
ditunjukkan melalui ilmu bahasa Arab, ushul fiqh dan ilmu kalam.
• Nalar Arab adalah la raison constituante (al-ʿaql al-mukawwin) yaitu
kumpulan aturan-aturan dan prinsip-priinsip yang diteruskan oleh
budaya Arab kepada para tabi’in atau pengikutnya yang menjadi
landasan untuk mencapai pengetahuan atau sebagai aturan
epistemologis, yaitu menjadi kumpulan konsep, metode dan
pedoman mekanisme yang menjadi struktur alam bawah sadar dari
pengetahuan pada suatu fase sejarah tertentu.
• Nalar Arab dalam kapasitasnya adalah menjadi instrument atau alat
pemikiran dan pemahaman yang berupa produk teoritis yang
memiliki karakteristik-karakteristik yang dibentuk oleh suatu
peradaban tertentu, dalam hal ini adalah peradaban Arab. Menurut
Al-Jabiri bahwa diskursus kebangkitan Arab tidak akan mencapai
kejayaan dalam menciptakan proyek pada kebangkitan peradaban,
baik secara ideal maupun dalam konteks sains ilmiah.
• Istilah ‚nalar Arab‛ (al-‘aql al-‘arabi) merupakan gagasan Al-
Jabiri terkait dengan kritik tradisi dan wacana keagamaan. Al-
Jabiri menggunakan istilah tersebut untuk membedakan
dengan ‚pemikiran’ (al-fikr).
• Dalam pandangannya, ‚pemikiran‛ hanya mengacu pada
muatan dan isi pemikiran, yakni sekumpulan pandangan dan
pemikiran yang dengannya masyarakat mengungkapkan
concern, ideal-ideal etik, doktrin-doktrin mazhab serta ambisi
sosial politiknya.
• Dalam hal ini, pemikiran lebih mengacu pada pemikiran
sebagai muatan produk (al-fikr ka’muhtawa). Berbeda dengan
pengertian ‚nalar‛ (al-‘aql) yang mengacu pada pemiiran
perangkat untuk memproduksi pemikiran (al-fikr ka’adah).
Dengan kata lain, ‚pemikiran‛ dalam pengertian ini semakna
dengan ideologi
Nalar sebagai Produk Budaya
Untuk menjelaskan kerancuan maksud ‚nalar‛ sebagai perangkat berfikir dan
bukan produk pemikiran, al-Jabiri mengambil pembedaan yang dibuat oleh
Lalande antara nalar pembentuk atau aktif (al-‘aql al-mukawwin au al-fa’il),
dan nalar terbentuk atau dominan (al-‚aql al-mukawwan au as-sa’id).
Nalar yang pertama adalah aktifitas kognitif yang dilakukan pikiran ketika
mengkaji dan menelaah serta membentuk konsep dan merumuskan prinsip-
prinsip dasar. Dengan kata lain, nalar aktif adalah naluri yang dengannya
manusia mampu menarik asas-asas umum dan niscaya, berdasar
pemahamannya terhadap hubungan antara segala sesuatu. Nalar ini sama
pada seluruh manusia.
Sedangkan nalar kedua, nalar dominan, adalah sejumlah ‚asas dan kaidah
yang dijadikan pegangan dalam berargumentasi (istidlal)‛. Nalar tersebut
berbeda antara satu periode dengan periode lainnya, termasuk antara satu
orang dengan orang lain
Pemikiran Al Jabiri
• Metode perbandingan tradisi Islam dan Barat, mendorong Al-Jabiri
mempertanyakan asumsiasumsi kaum orientalis yang terkesan
memaksakan kepentingannya dalam mengkaji Islam. Hal tersebut
menjadi titik utama kritik Al-Jabiri pada aspek metodologi dan
kerangka berpiir kaum orientalis dan bukan pada konklusi mereka
• Sebagaimana Arkoun dan Hanafi, Al-Jabiri memiliki concern
terhadap persoalan turast dan tajdid. Sejalan dengan Arkoun, Al-
Jabiri juga melakukan kritik terhadap epistemologi nalar Islam
klasik. Arkoun menjadikan ‚kritik nalar Islam‛ sebagai titik tolak
mencapai otentitas ajaran al-Qur’an. Berbeda dengan Arkoun, Al-
Jabiri dalam karyanya tidak menyinggung persoalan pembacaan
terhadap al-Qur’an, sehingga dapat dikatakan Arkoun lebih radikal
dalam konteks ini. Namun demikian, analisa dan kritik epistemologi
Al-Jabiri terhadap ‚nalar Arab‛ merupakan kajian yang cukup
komprehensip yang ditulis secara sistematis dalam trilogi karyanya
Kritik Nalar Arab (Naqd al-‘Aql al-‘Arabi), yang mana hal tersebut
tidak dilakukan oleh Arkoun.
Persoalan-persoalan tersebut, bagi Al-Jabiri lebih
merupakan persoalan kesadaran masa lalu yang
membudaya dikalangan masyarakat Arab, yang
‚tanpa sengaja‛ diproyeksikan pada masa kini, dan
yang selama ini mengikat mereka dengan janji-janji
kebangkitan Islam.
Karenanya, perlu dilakukan rekonstruksi atas
‚kesadaran‛ masa lalu, masa kini, dan hubungan
antara keduanya (i’adatu bunyatil-wa’yi bil-madhi
wal-hadhir wal-‘ilaqah bainahuma), dalam arti,
perlu upaya dekonstruksi-penulisan ulang
(ta’rikhiyah) terhadap sejarah masa lalu dan
merekonstruksinya sebagai tradisi (turats) yang
dilestarikan sekaligus dibatasi kekuatannya
Langkah-langkah Al Jabiri secara sistematis untuk
mencapai kemajuan dan kebangkitan Islam :
• Kritik pada sejarah terhadap problematika yang ditinggalkan pada masa lalu, kemudian
mensistematisasikan urutan kejadian dan fakta sejarah. Al Jabiri juga menegaskan bahwa
struktur nalar Arab telah dipatenkan dan disistimatisasikan pada era kodifikasi (‘ashr al-
tadwin) pertengahan abad ke-2 hijriah, sehingga sebagai konsekuensinya, maka dunia akan
berpikir bahwa yang dominan pada masa itu memiliki kontribusi besar dalam menentukan
orientasi pemikiran yang berkembang kemudian, pada pihak tertentu akan mempengaruhi
persepsi kita terhadap pengetahuan dan khazanah pemikiran yang berkembang pada masa
sebelumnya.
• Kemudian, pada era kodifikasi baru (‘ashr al-tadwin al-jadid) peradaban Arab dikuasai oleh
akal yang bersifat afektif (munfa’il) bukan akal aktif (fa’il). Pada akal afektif yang
mempengaruhi adalah pertama, kesadaran akan adanya tantangan pada peradaban barat
yang membangunkan dari tidur panjang dan memposisikannya pada pinggiran lingkaran
dengan barat sebagai (axis) atau pusat rotasinya. kedua, reaksi balik yang berusaha
menggapai legitimasinya dari masa lalu dan menjadiakan masa lampau sebagai pusat rotasi
dan yang lain di pinggiran lingkarannya. Kedua pengaruh inilah yang mengendalikan secara
dominan diskursus pemikiran Arab kontemporer saat ini, yaitu kecenderungan yang
berlindung di balik legitimasi para pendahulu (salaf), bersenjatakan analogi deduktif fiqh dan
ideologis.
Persoalan-Persoalan Pada Realitas Sejarah Kebudayaan Arab
Dalam analisanya, Al-Jabiri berusaha memperlihatkan sejauh mana problematika sejarah
kultural Arab, yang membutuhkan penulisan kembali dan rekonstruksi. Dalam kerangka ini, Al-
Jabiri menemukan persoalan-persoalan pada realitas sejarah kebudayaan Arab, diantaranya :
• Sejarah kultural Arab sebagaimana yang kita baca saat ini adalah sejarah
yang terpotongpotong, sejarah pertentangan ‘opini’ dan bukan
merupakan sejarah konstruksi opini.
• Bahwa sejarah kultural Arab sebagaimana mendominasi saat ini adalah
sejarah ilmu dan disiplin Islam yang satu sama lain terputus.
• Era yang terlukiskan dalam sejarah kultural Arab saat ini bersifat statis,
tidak menampilkan suatu perkembangan pemikiran Arab dan peralihannya
dari satu kondisi kepada kondisi lain, hilangnya kepekaan historis dan
menjadikannya penggalan-penggalan masa lalu sebagai fenomena yang
hadir bersamaan dan bukan fase-fase yang berkesinambungan.
• Adanya ketumpangtindihan era kultural sejarah Arab antara ruang dan
waktu.
• Bahwa sejarah kultural Arab Islam dicirikan dengan keterputusan yang
mendominasi hubungan antara sejarah kultural Arab dengan sejarah
kultural dunia, terutama setelah melihat nyata hilangnya ‚peran sejarah‛
(ad-daur as-saqafy) budaya Arab Islam dalam sejarah dunia (Islam is
holliday from world history)..
Al Jabiri memiliki 3 pendekatan dalam memahamai konsep
budaya dan untuk mengembangkan tingkat oobjektivitas,
• Pendekatan metode strukturalis.
Dalam mengkaji suatu kebudayaan kita berangkat
dari teks-teks sebagaimana adanya. Kemudian
perlunya meletakkan berbagai jenis pemahaman
tentang problematika budaya dan tradisi. serta
membatasi objek kajian pada teks-teks. Yaitu teks-
teks dalam posisinya sebagai sebuah center, korpus,
satu kesatuan, dalam sebuah sistem. Teks-teks di
mana unsur-unsur baku yang ada di dalamnya
memiliki peran mengarahkan perubahan-
perubahan.
Al Jabiri memiliki 3 pendekatan dalam memahamai konsep
budaya dan untuk mengembangkan tingkat oobjektivitas,
• Analisis Sejarah.
Berkaitan dengan upaya untuk mengintegrasikan antara pemikiran si pemilik
teks, yang sebelumnya sudah dianalisis dengan metode strukturalis, dengan
lingkup sejarah, dengan segenap ruang lingkup budaya, politik, dan
sosiologisnya. Integrasi ini penting mempertimbangkan 2 hal :
• keharusan untuk faham terhadap historisitas dan genealogi pada sebuah
pemikiran yang sedang dikaji dan
• keharusan untuk menguji seberapa jauh sebuah validitas konklusi-konklusi
pada pendekatan strukturalis. Validitas bukanlah “kebenaran logis”, karena ini
sudah merupakan tujuan utama strukturalisme, validitas disini melainkan
“kemungkinan historis” (al-‘imkan al tarikhi), yaitu kemungkinan-
kemungkinan yang mendorong untuk mengetahui secara jeli apa saja yang
mungkin dikatakan sebuah teks dan apa yang tidak dikatakan, juga apa saja
yang dikatakan tapi didiamkan.
• Kritik Ideologi.
Untuk mengungkap fungsi ideologis, yaitu termasuk
fungsi sosial-politik, yang dikandung dalam sebuah teks
atau suatu pemikiran tertentu, atau yang disengaja
dibebankan terahadap teks dalam satu sistem pemikiran
(episteme) tertentu yang menjadi rujukannya.
Mengungkap makna dan fungsi ideologis sebuah teks
klasik merupakan salah satu cara untuk menjadikan teks
itu kontekstual dengan dirinya. Sehingga dapat
melekatkan dalam dirinya satu bentuk historisitas
ataupun menjadi produk sejarah
Al Jabiri memiliki 3 pendekatan dalam memahami konsep
budaya dan untuk mengembangkan tingkat oobjektivitas,
Selesai,.

More Related Content

What's hot

Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8mas karebet
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
Kajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamKajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamMuhsin Hariyanto
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist Fadhilurc
 
Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan TasawufSejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan TasawufYayasan Al-Awsath
 
Prota ski kls 8 2021 2022 darurat
Prota ski kls 8 2021 2022 daruratProta ski kls 8 2021 2022 darurat
Prota ski kls 8 2021 2022 daruratKhusnul Huda
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islamMarhamah Saleh
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
 
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)Usman Jambak
 
Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis LBB. Mr. Q
 
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanBab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanFikri Yaqin
 
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaKlasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaAbdul Fauzan
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahMembangun city
 

What's hot (20)

Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Kajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamKajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islam
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist
 
Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan TasawufSejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
 
Humanisme ppt
Humanisme pptHumanisme ppt
Humanisme ppt
 
Prota ski kls 8 2021 2022 darurat
Prota ski kls 8 2021 2022 daruratProta ski kls 8 2021 2022 darurat
Prota ski kls 8 2021 2022 darurat
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
 
Ruang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islam
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Sejarah Peradaban Islam - Perang Salib
Sejarah Peradaban Islam - Perang SalibSejarah Peradaban Islam - Perang Salib
Sejarah Peradaban Islam - Perang Salib
 
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
 
Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis Islam Normatif dan Historis
Islam Normatif dan Historis
 
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanBab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
 
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaKlasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
RPP SKI kelas VIII Gasal
RPP SKI kelas VIII GasalRPP SKI kelas VIII Gasal
RPP SKI kelas VIII Gasal
 

Similar to Teori Nalar & Budaya Menurut Al Jabiri

Artikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docx
Artikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docxArtikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docx
Artikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docxMuhammadbahrulUla
 
Tahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamTahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamKamarudin Jaafar
 
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdf
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdfPerkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdf
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdfZukét Printing
 
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docx
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docxPerkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docx
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docxZukét Printing
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelArif Abas
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelArif Abas
 
masyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdfmasyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdfRasya Rianto
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydDwi Andriani
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Haidar Bashofi
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Haidar Bashofi
 
Ideologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islamiIdeologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islamiyuandakusuma
 
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)Aina Sofieyah
 
Kerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporerKerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporerRifan Abidin
 

Similar to Teori Nalar & Budaya Menurut Al Jabiri (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Artikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docx
Artikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docxArtikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docx
Artikel Epistimologi Abid Al jabiri Jurnal al-'Adalah.docx
 
Tahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamTahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islam
 
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdf
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdfPerkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdf
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.pdf
 
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docx
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docxPerkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docx
Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam.docx
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan model
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan model
 
masyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdfmasyarakat berkarakter.pdf
masyarakat berkarakter.pdf
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
 
Ideologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islamiIdeologi al yasar al islami
Ideologi al yasar al islami
 
Karya agung komplete
Karya agung kompleteKarya agung komplete
Karya agung komplete
 
Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010
 
kebudayaan_islam_.ppt
kebudayaan_islam_.pptkebudayaan_islam_.ppt
kebudayaan_islam_.ppt
 
db.pptx
db.pptxdb.pptx
db.pptx
 
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
 
Kerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporerKerangka berfikir kalam kontemporer
Kerangka berfikir kalam kontemporer
 
Membaca ulil
Membaca ulilMembaca ulil
Membaca ulil
 

More from M. Zidny Nafi' Hasbi

More from M. Zidny Nafi' Hasbi (12)

Kekuatan Pasar Dalam Ekonomi Islam
Kekuatan Pasar Dalam Ekonomi IslamKekuatan Pasar Dalam Ekonomi Islam
Kekuatan Pasar Dalam Ekonomi Islam
 
Filsafat Analitik Kontemporer
Filsafat Analitik KontemporerFilsafat Analitik Kontemporer
Filsafat Analitik Kontemporer
 
Pemikiran khaled abou el fadl ppt
Pemikiran khaled abou el fadl pptPemikiran khaled abou el fadl ppt
Pemikiran khaled abou el fadl ppt
 
Teori Prilaku Produsen
Teori Prilaku ProdusenTeori Prilaku Produsen
Teori Prilaku Produsen
 
Teori Produksi
Teori Produksi Teori Produksi
Teori Produksi
 
Teori Analisis Permintaan
Teori Analisis PermintaanTeori Analisis Permintaan
Teori Analisis Permintaan
 
Analisis permintaan islami
Analisis permintaan islami  Analisis permintaan islami
Analisis permintaan islami
 
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman KeagamaanPemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
Pemikiran Abdul Karim Soroush Teks Agama & pemahaman Keagamaan
 
Maqosid dan pekembangan doktrin Arbitrase syariah kontemporer
Maqosid dan pekembangan doktrin Arbitrase syariah kontemporer Maqosid dan pekembangan doktrin Arbitrase syariah kontemporer
Maqosid dan pekembangan doktrin Arbitrase syariah kontemporer
 
Islamisasi Ekonomi Konsep & Metodologi
Islamisasi Ekonomi Konsep & MetodologiIslamisasi Ekonomi Konsep & Metodologi
Islamisasi Ekonomi Konsep & Metodologi
 
Filsafat Politik
Filsafat PolitikFilsafat Politik
Filsafat Politik
 
Analisis permintaan
Analisis permintaanAnalisis permintaan
Analisis permintaan
 

Recently uploaded

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 

Teori Nalar & Budaya Menurut Al Jabiri

  • 2. Nalar dan Budaya Mohammad Al Jabiri Mohammed Abed Al Jabiri beliau lahir di Maroko, pada tahun 1936 beliau adalah ahli hermetisme dan merupakan seorang filosof yang membawa semangat averroisme. Mohammed Al Jabiri lebih dikenal singkatnya, merupakan lulusan Universitas Muhammad V Rabath pada tahun 1970, beliau adalah tokoh filsuf yang mengagungkan akal, oleh karena itu menopang kegelisahannya dan keresahannya terhadap gejala sikap dan nalar yang dilakukan oleh orang-orang Arab dimana lebih dalam kepada pemikiran irrasionalisme.
  • 3. Menurut Al Jabiri budaya adalah sesuatu yang hadhir pada masa kini, dan berkaitan dengan masa lalu, baik itu masa lalu yang kita alami atau orang lain alami, bahkan ketika masa lalu yang jauh ataupun dekat. Dalam definisi tersebut kita perlu memperhatikan dua hal, yaitu budaya adalah sesuatu yang hadhir pada masa kini baik sadar ataupun tidak dan kehadirannya itu menyatu dalam tindakan dan cara berpikir kaum muslimin, jadi budaya itu bukan hanya yang tersusun dalam buku-buku saja, melainkan realitas masa sekarang pada muslimin itu sendiri. Kemudian budaya yang mencangkup masalah kemanusiaan yaitu pemikiram, filsafat kemudian juga sains atau yang disebut Tsurotsul-insan namun demikian Al Jabiri menegaskan bahwa budaya yang hidup pada pemikiran-pemikiran Islam yang sudah dikembangkan oleh para ulama intelektual sejak abad ke-2 Hijriyah sampai sebelum masa-masa kemunduran yaitu ke-8 Hijriyah.
  • 4. Definisi Nalar • Al Jabiri menjelaskan mengenai kritik nalar Arab yang mengkaji tentang pertumbuhan dan perkembangan akal orisinal Arab yang disebutnya sebagai akal retoris (al-‘aql al-bayani). Akal ini ditunjukkan melalui ilmu bahasa Arab, ushul fiqh dan ilmu kalam. • Nalar Arab adalah la raison constituante (al-ʿaql al-mukawwin) yaitu kumpulan aturan-aturan dan prinsip-priinsip yang diteruskan oleh budaya Arab kepada para tabi’in atau pengikutnya yang menjadi landasan untuk mencapai pengetahuan atau sebagai aturan epistemologis, yaitu menjadi kumpulan konsep, metode dan pedoman mekanisme yang menjadi struktur alam bawah sadar dari pengetahuan pada suatu fase sejarah tertentu. • Nalar Arab dalam kapasitasnya adalah menjadi instrument atau alat pemikiran dan pemahaman yang berupa produk teoritis yang memiliki karakteristik-karakteristik yang dibentuk oleh suatu peradaban tertentu, dalam hal ini adalah peradaban Arab. Menurut Al-Jabiri bahwa diskursus kebangkitan Arab tidak akan mencapai kejayaan dalam menciptakan proyek pada kebangkitan peradaban, baik secara ideal maupun dalam konteks sains ilmiah.
  • 5. • Istilah ‚nalar Arab‛ (al-‘aql al-‘arabi) merupakan gagasan Al- Jabiri terkait dengan kritik tradisi dan wacana keagamaan. Al- Jabiri menggunakan istilah tersebut untuk membedakan dengan ‚pemikiran’ (al-fikr). • Dalam pandangannya, ‚pemikiran‛ hanya mengacu pada muatan dan isi pemikiran, yakni sekumpulan pandangan dan pemikiran yang dengannya masyarakat mengungkapkan concern, ideal-ideal etik, doktrin-doktrin mazhab serta ambisi sosial politiknya. • Dalam hal ini, pemikiran lebih mengacu pada pemikiran sebagai muatan produk (al-fikr ka’muhtawa). Berbeda dengan pengertian ‚nalar‛ (al-‘aql) yang mengacu pada pemiiran perangkat untuk memproduksi pemikiran (al-fikr ka’adah). Dengan kata lain, ‚pemikiran‛ dalam pengertian ini semakna dengan ideologi
  • 6. Nalar sebagai Produk Budaya Untuk menjelaskan kerancuan maksud ‚nalar‛ sebagai perangkat berfikir dan bukan produk pemikiran, al-Jabiri mengambil pembedaan yang dibuat oleh Lalande antara nalar pembentuk atau aktif (al-‘aql al-mukawwin au al-fa’il), dan nalar terbentuk atau dominan (al-‚aql al-mukawwan au as-sa’id). Nalar yang pertama adalah aktifitas kognitif yang dilakukan pikiran ketika mengkaji dan menelaah serta membentuk konsep dan merumuskan prinsip- prinsip dasar. Dengan kata lain, nalar aktif adalah naluri yang dengannya manusia mampu menarik asas-asas umum dan niscaya, berdasar pemahamannya terhadap hubungan antara segala sesuatu. Nalar ini sama pada seluruh manusia. Sedangkan nalar kedua, nalar dominan, adalah sejumlah ‚asas dan kaidah yang dijadikan pegangan dalam berargumentasi (istidlal)‛. Nalar tersebut berbeda antara satu periode dengan periode lainnya, termasuk antara satu orang dengan orang lain
  • 7. Pemikiran Al Jabiri • Metode perbandingan tradisi Islam dan Barat, mendorong Al-Jabiri mempertanyakan asumsiasumsi kaum orientalis yang terkesan memaksakan kepentingannya dalam mengkaji Islam. Hal tersebut menjadi titik utama kritik Al-Jabiri pada aspek metodologi dan kerangka berpiir kaum orientalis dan bukan pada konklusi mereka • Sebagaimana Arkoun dan Hanafi, Al-Jabiri memiliki concern terhadap persoalan turast dan tajdid. Sejalan dengan Arkoun, Al- Jabiri juga melakukan kritik terhadap epistemologi nalar Islam klasik. Arkoun menjadikan ‚kritik nalar Islam‛ sebagai titik tolak mencapai otentitas ajaran al-Qur’an. Berbeda dengan Arkoun, Al- Jabiri dalam karyanya tidak menyinggung persoalan pembacaan terhadap al-Qur’an, sehingga dapat dikatakan Arkoun lebih radikal dalam konteks ini. Namun demikian, analisa dan kritik epistemologi Al-Jabiri terhadap ‚nalar Arab‛ merupakan kajian yang cukup komprehensip yang ditulis secara sistematis dalam trilogi karyanya Kritik Nalar Arab (Naqd al-‘Aql al-‘Arabi), yang mana hal tersebut tidak dilakukan oleh Arkoun.
  • 8. Persoalan-persoalan tersebut, bagi Al-Jabiri lebih merupakan persoalan kesadaran masa lalu yang membudaya dikalangan masyarakat Arab, yang ‚tanpa sengaja‛ diproyeksikan pada masa kini, dan yang selama ini mengikat mereka dengan janji-janji kebangkitan Islam. Karenanya, perlu dilakukan rekonstruksi atas ‚kesadaran‛ masa lalu, masa kini, dan hubungan antara keduanya (i’adatu bunyatil-wa’yi bil-madhi wal-hadhir wal-‘ilaqah bainahuma), dalam arti, perlu upaya dekonstruksi-penulisan ulang (ta’rikhiyah) terhadap sejarah masa lalu dan merekonstruksinya sebagai tradisi (turats) yang dilestarikan sekaligus dibatasi kekuatannya
  • 9. Langkah-langkah Al Jabiri secara sistematis untuk mencapai kemajuan dan kebangkitan Islam : • Kritik pada sejarah terhadap problematika yang ditinggalkan pada masa lalu, kemudian mensistematisasikan urutan kejadian dan fakta sejarah. Al Jabiri juga menegaskan bahwa struktur nalar Arab telah dipatenkan dan disistimatisasikan pada era kodifikasi (‘ashr al- tadwin) pertengahan abad ke-2 hijriah, sehingga sebagai konsekuensinya, maka dunia akan berpikir bahwa yang dominan pada masa itu memiliki kontribusi besar dalam menentukan orientasi pemikiran yang berkembang kemudian, pada pihak tertentu akan mempengaruhi persepsi kita terhadap pengetahuan dan khazanah pemikiran yang berkembang pada masa sebelumnya. • Kemudian, pada era kodifikasi baru (‘ashr al-tadwin al-jadid) peradaban Arab dikuasai oleh akal yang bersifat afektif (munfa’il) bukan akal aktif (fa’il). Pada akal afektif yang mempengaruhi adalah pertama, kesadaran akan adanya tantangan pada peradaban barat yang membangunkan dari tidur panjang dan memposisikannya pada pinggiran lingkaran dengan barat sebagai (axis) atau pusat rotasinya. kedua, reaksi balik yang berusaha menggapai legitimasinya dari masa lalu dan menjadiakan masa lampau sebagai pusat rotasi dan yang lain di pinggiran lingkarannya. Kedua pengaruh inilah yang mengendalikan secara dominan diskursus pemikiran Arab kontemporer saat ini, yaitu kecenderungan yang berlindung di balik legitimasi para pendahulu (salaf), bersenjatakan analogi deduktif fiqh dan ideologis.
  • 10. Persoalan-Persoalan Pada Realitas Sejarah Kebudayaan Arab Dalam analisanya, Al-Jabiri berusaha memperlihatkan sejauh mana problematika sejarah kultural Arab, yang membutuhkan penulisan kembali dan rekonstruksi. Dalam kerangka ini, Al- Jabiri menemukan persoalan-persoalan pada realitas sejarah kebudayaan Arab, diantaranya : • Sejarah kultural Arab sebagaimana yang kita baca saat ini adalah sejarah yang terpotongpotong, sejarah pertentangan ‘opini’ dan bukan merupakan sejarah konstruksi opini. • Bahwa sejarah kultural Arab sebagaimana mendominasi saat ini adalah sejarah ilmu dan disiplin Islam yang satu sama lain terputus. • Era yang terlukiskan dalam sejarah kultural Arab saat ini bersifat statis, tidak menampilkan suatu perkembangan pemikiran Arab dan peralihannya dari satu kondisi kepada kondisi lain, hilangnya kepekaan historis dan menjadikannya penggalan-penggalan masa lalu sebagai fenomena yang hadir bersamaan dan bukan fase-fase yang berkesinambungan. • Adanya ketumpangtindihan era kultural sejarah Arab antara ruang dan waktu. • Bahwa sejarah kultural Arab Islam dicirikan dengan keterputusan yang mendominasi hubungan antara sejarah kultural Arab dengan sejarah kultural dunia, terutama setelah melihat nyata hilangnya ‚peran sejarah‛ (ad-daur as-saqafy) budaya Arab Islam dalam sejarah dunia (Islam is holliday from world history)..
  • 11. Al Jabiri memiliki 3 pendekatan dalam memahamai konsep budaya dan untuk mengembangkan tingkat oobjektivitas, • Pendekatan metode strukturalis. Dalam mengkaji suatu kebudayaan kita berangkat dari teks-teks sebagaimana adanya. Kemudian perlunya meletakkan berbagai jenis pemahaman tentang problematika budaya dan tradisi. serta membatasi objek kajian pada teks-teks. Yaitu teks- teks dalam posisinya sebagai sebuah center, korpus, satu kesatuan, dalam sebuah sistem. Teks-teks di mana unsur-unsur baku yang ada di dalamnya memiliki peran mengarahkan perubahan- perubahan.
  • 12. Al Jabiri memiliki 3 pendekatan dalam memahamai konsep budaya dan untuk mengembangkan tingkat oobjektivitas, • Analisis Sejarah. Berkaitan dengan upaya untuk mengintegrasikan antara pemikiran si pemilik teks, yang sebelumnya sudah dianalisis dengan metode strukturalis, dengan lingkup sejarah, dengan segenap ruang lingkup budaya, politik, dan sosiologisnya. Integrasi ini penting mempertimbangkan 2 hal : • keharusan untuk faham terhadap historisitas dan genealogi pada sebuah pemikiran yang sedang dikaji dan • keharusan untuk menguji seberapa jauh sebuah validitas konklusi-konklusi pada pendekatan strukturalis. Validitas bukanlah “kebenaran logis”, karena ini sudah merupakan tujuan utama strukturalisme, validitas disini melainkan “kemungkinan historis” (al-‘imkan al tarikhi), yaitu kemungkinan- kemungkinan yang mendorong untuk mengetahui secara jeli apa saja yang mungkin dikatakan sebuah teks dan apa yang tidak dikatakan, juga apa saja yang dikatakan tapi didiamkan.
  • 13. • Kritik Ideologi. Untuk mengungkap fungsi ideologis, yaitu termasuk fungsi sosial-politik, yang dikandung dalam sebuah teks atau suatu pemikiran tertentu, atau yang disengaja dibebankan terahadap teks dalam satu sistem pemikiran (episteme) tertentu yang menjadi rujukannya. Mengungkap makna dan fungsi ideologis sebuah teks klasik merupakan salah satu cara untuk menjadikan teks itu kontekstual dengan dirinya. Sehingga dapat melekatkan dalam dirinya satu bentuk historisitas ataupun menjadi produk sejarah Al Jabiri memiliki 3 pendekatan dalam memahami konsep budaya dan untuk mengembangkan tingkat oobjektivitas,