SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
FUNDAMENTALISME
ISLAM
1. Ikfan Febriyana
2. Ulul Azmi Najitama
3. Indah Septia D.N

10313244016
10313244028
10313244029
Fundamentalisme
Islam
ASAL USUL &
PENGERTIANNYA

LAHIRNYA GERAKAN
ISLAM FUNDAMENTALIS

KARAKTERISTIK ISLAM
FUNDAMENTALIS

FUNDAMENTALISME
ISLAM DI INDONESIA

KEKERASAN DALAM
PANDANGAN ISLAM

Sikap kaum
fundamentalis
ASAL USUL & PENGERTIANNYA
 Istilah fundamentalisme muncul pertama kali di kalangan

agama Kristen di Amerika. Istilah ini pada mulanya
digunakan untuk menyebut gerakan dalam agama Kriten
Protestan yang menganut ajaran ortodoksi Kristen yang
berdasar atas keyakinan-keyakinan yang mendasar.

 Kamus kecil Petite Larouse Encyclopedique edisi tahun

1968

 “Sikap orang-orang yang menolak penyesuaian kepercayaan

dengan kondisi-kondisi modern”

 KBBI, 1990:245
 “Fundamental” sebagai kata sifat yang memberikan pengertian

“bersifat dasar (pokok); mendasar”
 “Fundament” yang berarti “dasar, asas, alas, pondasi”

Dengan demikian fundamentalisme dapat diartikan dengan
paham yang berusaha untuk memperjuangkan atau
menerapkan apa yang dianggap mendasar.
LAHIRNYA GERAKAN ISLAM
FUNDAMENTALIS
Secara makro, faktor yang melatar belakangi
lahirnya gerakan fundamentalis adalah situasi politik
baik ditingkat domestik maupun ditingkat
internasional.
Begitu pula di Indonesia, gerakan muslim
fundamentalis lebih banyak dipengaruhi oleh
instabilitas sosial-politik.
KARAKTERISTIK ISLAM
FUNDAMENTALIS
 Karakteristik fundamentalisme adalah

skriptualisme, yaitu keyakinan harfiyah
terhadap kitab suci yang merupakan firman
Tuhan yang dianggap tanpa kesalahan.
 Karakteristik islam fundamentalis
(Abdurrahman Kasdi, 2002:21) diantaranya:
 Mereka cenderung melakukan interpretasi literal

terhadap teks-teks suci agama, menolak
pemahaman kontekstual atas teks agama, karena
pemahaman seperti ini dianggap akan mereduksi
kesucian agama.
 Mereka menolak pluralisme dan relativisme

 Mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama
 Setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu

dapat dihubungkan dengan fanatisme,
ekslusifisme, intoleran, radikalisme, militanisme
FUNDAMENTALISME ISLAM DI
INDONESIA
 Di Indonesia terdapat beberapa kelompok

yang diasumsikan sebagai kelompok islam
fundamentalis diantaranya adalah FPI, HTI,
FKAWJ, MMI dan Laskar Jihad (Jamhari,
2004:10)
 Berdasarkan terminologi Shireen T. Hunter
dapat diidentifikasi landasan ideologis yang
dijumpai dalam gerakan-gerakan tersebut
(Mukhlas,491-493):









Konsep Din Wa Daulah (agama dan negara)
Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah
Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah
Puritanisme dan keadilan sosial
Berpegang teguh pada kedaulatan syariat islam
Menempatkan jihad sebagai instrumen gerakan
Perlawanan terhadap Barat yang hagemonik
dan menentang keterlibatan mendalam dari
pihak Barat untuk urusan dalam negeri negaranegara islam
KEKERASAN DALAM PANDANGAN ISLAM
 Kata islam berasal dari bahasa Arab yang diambil

dari kata slima atau aslama yang mengandung
arti berserah diri, patuh, taat (Abudin Nata,
2002:62)
 Menurut Razi Ahmad, kata islam merupakan
kata jadian bahasa Arab salama yang berarti
menjadi tenteram, menjadi tenang, untuk
melaksanakan tugas, menjadi jujur dan betulbetul damai. Dengan demikian, kata ini
bermakna kedamaian, keselamatan, keamanan,
dan penyelamatan (Razi Ahmd, 1998:52)
Dengan pengertian yang demikian, mestinya
islam sangat anti kekerasan dalam segala
jenisnya, islam sangat tidak menyukai caracara kekerasan atas nama apapun, termasuk
atas nama agama/Tuhan.
 Di dalam ajaran islam, baik yang bersumber dari Al-Qur’an

maupun Hadits, banyak dijumpai doktrin-doktrin yang sangat
anti-kekerasan. Misalnya Firman Allah berikut ini:
 “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, kecuali untuk
menjaga rahmat bagi semesta alam”(QS, 21:107)
 “Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar dan sesat”(QS, 2:256)
 “Kami tetapkan bagi bani Israil bahwa barangsiapa yang
membunuh seorang manusia kecuali karena orang itu
membunuh antara membuat kerusakan di muka bumi
maka seolah-olah ia telah membunuh manusia secara
keseluruhan. Dan jika seseorang memelihara suatu
kehidupan manusia maka seolah-olah ia telah memelihara
kehidupan seluruh manusia”(QS, 5:32)
 Namun demikian, didalam Al-Qur’an juga terdapat

‘pijakan’ yang menjustifikasi orang untuk bisa
melakukan kekerasan atau minimal terdapat
ayatyang mengandung potensi untuk dipergunakan
sebagai landasan melakukan kekerasan. Ayat-ayat
tersebut menurut Machasin, antara lain:
 “Kemudian apabila telah habislah bulanbulan yang

dihormati itu maka bunuhlah orang-orang Musyrik itu di
mana saja kamu menemuinya, tawanlah mereka, dan
kepunglah mereka, serta awasilah mereka di tiap-tiap
tempat mengawas. Kemudian jika mereka bertaubat dan
mendirikan sholat serta memberi zakat, maka lepskanlah
mereka. SesungguhnyaAllah Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani”(QS, 9:5)
 “Perangilah orang-orang yang tidak beriman

kepada Allah dan hari akhir, tidak mengharamkan
apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak beragama dengan agama yang
benar, yaitu dari orang-orang yang diberi kitab,
sampai mereka membayar “jizyah” dengan patuh,
sedang mereka dalam kedamaian tunduk”(QS,
9:29)
 “Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke
dalam (agama) Islam secara keseluruhan”(QS,
2:208)
Sikap kaum fundamentaliS
Sikap Positif:
Sikap positif kaum fundamentalis antara
lain: taat, setia, berpegang teguh pada
idiologinya, kerja tim, ikatan solidaritas yang
cukup tinggi, militan dan rela menerima
resiko dari sebuah perjuangan.
Sikap Negatif
Sikap negatif kaum fundamental antara lain :
rigid, literalis, lebih menekankan simbol-simbol
keagamaan dari pada substansinya, yakin
bahwa pandangan yang paling benar, yang tidak
sejalan dianggap salah, kehidupan mereka
terkesan kolot, kuno dan cenderung nyleneh,
dan cenderung memaksakan kehendak.
SIKAP TERHADAP KELOMPOK
FUNDAMENTALIS
Fanatik terhadap agama memang
diperlukan namun fanatik yang terlalu dan
tidak mau menerima pandangan lain itu yang
salah, karena Islam mengajarkan toleransi.
Menurut kami, kita tidak boleh serta merta
menolak kaum fundamentalis selama masih
dalam koridor yang rasional dan tidak
merugikan orang lain. Namun, kita juga
jangan terhasut oleh doktrin-doktrin yang
mengatas namankan agama untuk kekerasan
SUKRON

More Related Content

What's hot

penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanKeonk Hawk
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAbulkhair Abdullah
 
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra KemerdekaanPeradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra KemerdekaanSiti Nurjanah
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahAbida Muttaqiena
 
Model penelitian keagamaan
Model penelitian keagamaanModel penelitian keagamaan
Model penelitian keagamaansilvim04
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMuli Bluelovers
 
Asas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAsas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAlvianocto
 
PPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan MadaniyahPPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan Madaniyahrismariszki
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islamSalim Anshori
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaYusuf Darismah
 

What's hot (20)

penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraan
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra KemerdekaanPeradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
 
Model penelitian keagamaan
Model penelitian keagamaanModel penelitian keagamaan
Model penelitian keagamaan
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Ideologi islam
Ideologi islamIdeologi islam
Ideologi islam
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
 
Asas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAsas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal Pancasila
 
PPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan MadaniyahPPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan Madaniyah
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
 
Studi Hukum Islam
Studi Hukum IslamStudi Hukum Islam
Studi Hukum Islam
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
islam kaffah
islam kaffahislam kaffah
islam kaffah
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan Sejarahnya
 
ISLAM DI SPANYOL
ISLAM DI SPANYOLISLAM DI SPANYOL
ISLAM DI SPANYOL
 
Model penelitian agama
Model penelitian agamaModel penelitian agama
Model penelitian agama
 

Similar to Pai fundamentalisme dalam islam (diskusi mahasiwa)

Modul Mapel PAI Moderasi Beragama.pdf
Modul    Mapel PAI Moderasi Beragama.pdfModul    Mapel PAI Moderasi Beragama.pdf
Modul Mapel PAI Moderasi Beragama.pdfMuhMukorobin1
 
MATERI BAB VI QURDIST
MATERI BAB VI QURDISTMATERI BAB VI QURDIST
MATERI BAB VI QURDISTRifkamaliaS
 
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaTitas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaIZZATIZULKEFLI1
 
Materi Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfMateri Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfBudiNugraha38
 
Agama islam memandang agama lain
Agama islam memandang agama lainAgama islam memandang agama lain
Agama islam memandang agama lainBuyaminAhadiSaputra
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfDMI
 
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakatpendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakatRiyanto44
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANdesaheuleut
 
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).ppt
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).pptALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).ppt
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).pptArdityaPrayogi3
 
Agama Islam
Agama IslamAgama Islam
Agama IslamIin Dina
 
Prinsip kaidah agama
Prinsip kaidah agama Prinsip kaidah agama
Prinsip kaidah agama Pandi Yusup
 
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariAqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariMas Mito
 

Similar to Pai fundamentalisme dalam islam (diskusi mahasiwa) (20)

Mastering Studi Islam
Mastering Studi IslamMastering Studi Islam
Mastering Studi Islam
 
Modul Mapel PAI Moderasi Beragama.pdf
Modul    Mapel PAI Moderasi Beragama.pdfModul    Mapel PAI Moderasi Beragama.pdf
Modul Mapel PAI Moderasi Beragama.pdf
 
MATERI BAB VI QURDIST
MATERI BAB VI QURDISTMATERI BAB VI QURDIST
MATERI BAB VI QURDIST
 
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaTitas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
 
Materi Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfMateri Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdf
 
Agama islam memandang agama lain
Agama islam memandang agama lainAgama islam memandang agama lain
Agama islam memandang agama lain
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
 
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakatpendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
pendidikan agama islam dalam beraga dan bermasyarakat
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
 
Rasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilahRasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilah
 
PPT AQIDAH
PPT AQIDAHPPT AQIDAH
PPT AQIDAH
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Makalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu KalamMakalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu Kalam
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).ppt
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).pptALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).ppt
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN KALAM (2).ppt
 
Agama Islam
Agama IslamAgama Islam
Agama Islam
 
Prinsip kaidah agama
Prinsip kaidah agama Prinsip kaidah agama
Prinsip kaidah agama
 
Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3
 
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariAqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
 
Modul 9 kb 1
Modul 9 kb 1Modul 9 kb 1
Modul 9 kb 1
 

Pai fundamentalisme dalam islam (diskusi mahasiwa)

  • 1. FUNDAMENTALISME ISLAM 1. Ikfan Febriyana 2. Ulul Azmi Najitama 3. Indah Septia D.N 10313244016 10313244028 10313244029
  • 2. Fundamentalisme Islam ASAL USUL & PENGERTIANNYA LAHIRNYA GERAKAN ISLAM FUNDAMENTALIS KARAKTERISTIK ISLAM FUNDAMENTALIS FUNDAMENTALISME ISLAM DI INDONESIA KEKERASAN DALAM PANDANGAN ISLAM Sikap kaum fundamentalis
  • 3. ASAL USUL & PENGERTIANNYA  Istilah fundamentalisme muncul pertama kali di kalangan agama Kristen di Amerika. Istilah ini pada mulanya digunakan untuk menyebut gerakan dalam agama Kriten Protestan yang menganut ajaran ortodoksi Kristen yang berdasar atas keyakinan-keyakinan yang mendasar.  Kamus kecil Petite Larouse Encyclopedique edisi tahun 1968  “Sikap orang-orang yang menolak penyesuaian kepercayaan dengan kondisi-kondisi modern”  KBBI, 1990:245  “Fundamental” sebagai kata sifat yang memberikan pengertian “bersifat dasar (pokok); mendasar”  “Fundament” yang berarti “dasar, asas, alas, pondasi” Dengan demikian fundamentalisme dapat diartikan dengan paham yang berusaha untuk memperjuangkan atau menerapkan apa yang dianggap mendasar.
  • 4. LAHIRNYA GERAKAN ISLAM FUNDAMENTALIS Secara makro, faktor yang melatar belakangi lahirnya gerakan fundamentalis adalah situasi politik baik ditingkat domestik maupun ditingkat internasional. Begitu pula di Indonesia, gerakan muslim fundamentalis lebih banyak dipengaruhi oleh instabilitas sosial-politik.
  • 5. KARAKTERISTIK ISLAM FUNDAMENTALIS  Karakteristik fundamentalisme adalah skriptualisme, yaitu keyakinan harfiyah terhadap kitab suci yang merupakan firman Tuhan yang dianggap tanpa kesalahan.  Karakteristik islam fundamentalis (Abdurrahman Kasdi, 2002:21) diantaranya:  Mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap teks-teks suci agama, menolak pemahaman kontekstual atas teks agama, karena pemahaman seperti ini dianggap akan mereduksi kesucian agama.
  • 6.  Mereka menolak pluralisme dan relativisme  Mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama  Setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu dapat dihubungkan dengan fanatisme, ekslusifisme, intoleran, radikalisme, militanisme
  • 7. FUNDAMENTALISME ISLAM DI INDONESIA  Di Indonesia terdapat beberapa kelompok yang diasumsikan sebagai kelompok islam fundamentalis diantaranya adalah FPI, HTI, FKAWJ, MMI dan Laskar Jihad (Jamhari, 2004:10)  Berdasarkan terminologi Shireen T. Hunter dapat diidentifikasi landasan ideologis yang dijumpai dalam gerakan-gerakan tersebut (Mukhlas,491-493):
  • 8.        Konsep Din Wa Daulah (agama dan negara) Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Puritanisme dan keadilan sosial Berpegang teguh pada kedaulatan syariat islam Menempatkan jihad sebagai instrumen gerakan Perlawanan terhadap Barat yang hagemonik dan menentang keterlibatan mendalam dari pihak Barat untuk urusan dalam negeri negaranegara islam
  • 9. KEKERASAN DALAM PANDANGAN ISLAM  Kata islam berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata slima atau aslama yang mengandung arti berserah diri, patuh, taat (Abudin Nata, 2002:62)  Menurut Razi Ahmad, kata islam merupakan kata jadian bahasa Arab salama yang berarti menjadi tenteram, menjadi tenang, untuk melaksanakan tugas, menjadi jujur dan betulbetul damai. Dengan demikian, kata ini bermakna kedamaian, keselamatan, keamanan, dan penyelamatan (Razi Ahmd, 1998:52)
  • 10. Dengan pengertian yang demikian, mestinya islam sangat anti kekerasan dalam segala jenisnya, islam sangat tidak menyukai caracara kekerasan atas nama apapun, termasuk atas nama agama/Tuhan.
  • 11.  Di dalam ajaran islam, baik yang bersumber dari Al-Qur’an maupun Hadits, banyak dijumpai doktrin-doktrin yang sangat anti-kekerasan. Misalnya Firman Allah berikut ini:  “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, kecuali untuk menjaga rahmat bagi semesta alam”(QS, 21:107)  “Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dan sesat”(QS, 2:256)  “Kami tetapkan bagi bani Israil bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia kecuali karena orang itu membunuh antara membuat kerusakan di muka bumi maka seolah-olah ia telah membunuh manusia secara keseluruhan. Dan jika seseorang memelihara suatu kehidupan manusia maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan seluruh manusia”(QS, 5:32)
  • 12.  Namun demikian, didalam Al-Qur’an juga terdapat ‘pijakan’ yang menjustifikasi orang untuk bisa melakukan kekerasan atau minimal terdapat ayatyang mengandung potensi untuk dipergunakan sebagai landasan melakukan kekerasan. Ayat-ayat tersebut menurut Machasin, antara lain:  “Kemudian apabila telah habislah bulanbulan yang dihormati itu maka bunuhlah orang-orang Musyrik itu di mana saja kamu menemuinya, tawanlah mereka, dan kepunglah mereka, serta awasilah mereka di tiap-tiap tempat mengawas. Kemudian jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat serta memberi zakat, maka lepskanlah mereka. SesungguhnyaAllah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani”(QS, 9:5)
  • 13.  “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak beragama dengan agama yang benar, yaitu dari orang-orang yang diberi kitab, sampai mereka membayar “jizyah” dengan patuh, sedang mereka dalam kedamaian tunduk”(QS, 9:29)  “Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam (agama) Islam secara keseluruhan”(QS, 2:208)
  • 14. Sikap kaum fundamentaliS Sikap Positif: Sikap positif kaum fundamentalis antara lain: taat, setia, berpegang teguh pada idiologinya, kerja tim, ikatan solidaritas yang cukup tinggi, militan dan rela menerima resiko dari sebuah perjuangan.
  • 15. Sikap Negatif Sikap negatif kaum fundamental antara lain : rigid, literalis, lebih menekankan simbol-simbol keagamaan dari pada substansinya, yakin bahwa pandangan yang paling benar, yang tidak sejalan dianggap salah, kehidupan mereka terkesan kolot, kuno dan cenderung nyleneh, dan cenderung memaksakan kehendak.
  • 16. SIKAP TERHADAP KELOMPOK FUNDAMENTALIS Fanatik terhadap agama memang diperlukan namun fanatik yang terlalu dan tidak mau menerima pandangan lain itu yang salah, karena Islam mengajarkan toleransi. Menurut kami, kita tidak boleh serta merta menolak kaum fundamentalis selama masih dalam koridor yang rasional dan tidak merugikan orang lain. Namun, kita juga jangan terhasut oleh doktrin-doktrin yang mengatas namankan agama untuk kekerasan