Lokakarya ke-5 PGP Angkatan 6 berfokus pada program-program positif yang berdampak pada murid. Peserta mendiskusikan program masing-masing dan saling memberikan masukan. Salah satu program yang dipresentasikan adalah program BASIMUR untuk mengembangkan bakat seni murid dengan menumbuhkan kepemimpinan, kemandirian, dan kreativitas melalui kegiatan ekstrakurikuler. Peserta belajar banyak tentang pendekatan KHD dan pentingnya m
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Lokakarya5PGP
1. Jurnal Refleksi Lokakarya 5 PGPAngkatan 6
Nama : Anton Septora, S.Pd.
Asal Lembaga : UPT SD Negeri 18 Sungai :Ipuh
CGPAngkatan 6 Kab. Solok Selatan
Allhamdulillah, disini saya akan mencurahkan dan mereflesi apa yang telah saya
dapatkan selama ini, pengalaman bermakna dalam hidup saya selama berada di Pendidikan
Guru Penggerak. Saya adalah seorang guru Sekolah Dasar asal Sungai Ipuh Kecamatan Koto
Parik Gadang Diateh, beragam khayalan dan bayangan menyelimuti fikiran disaat awal
menjalani pendidikan ini. Mulai dari was-was, cemas, takut, stres, belum memiliki
rasa/keberanian, rendah diri karena merasa belum mampu untuk menghadapi dan bersama
dengan guru-guru dari jenjang lainnya, yang jelas dipastikan mereka semua hebat dan luar
biasa inovatif. Allah SWT yang memberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan sampai
akhirnya berada di Lokakarya 5 PGP Angktan 6 di Kab. Solok Selatan. Saya mencurahkan
seluruh perasaan saya setelah melakukan kegiatan LOKAKARYA 5 yang bertempat di
SMPN 14 Solok Selatan. Saya menggunakan refleksi model 4F (Fact, feelings, findings,
Future). Selama 6 bulan pendidikan, saya dan rekan CGP lainnya dari kab. Solok Selatan
hanya beberapa minggu lagi kedepan kami menjalani kegiatan dan pendidikan calon guru
penggerak ini.
Berikut adalah refleksi saya :
1. Fact
Kegiatan lokakarya Ke-5 ini dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan luring/tatap
muka antara CGP dengan CGP satu kabupaten Solok Selatan dari berbagai jenjang
Pendidikan dimulai dari CGP jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK yang bertempat di UPT
SMPN 14 Solok Selatan. Acara tersebut didampingi secara langsung oleh masing-
masing Pengajar Praktik setiap kelompoknya. Dalam pelaksanaannya kegiatan di awali
dan dibuka oleh ibu Kabid SD Ibu Desmeri,S.Pd. Kemudian dilanjutkan pemaparan dari
BBGP Provinsi Sumatera Barat, beliau memaparkan bahwasanya guru penggerak harus
mampu menggerakan komunitas di daerahnya, melalui kegiatan KKG ataupun berbagi
praktik lainnya yang berisi kegiatan menyebarkan pemahaman yang diperoleh dari PGP
untuk ditularkan kepada rekan sejawat. Harapan untuk tergerak, bergerak dan
menggerakan jelas merupakan kunci dari perubahan yang harus mulai tertanam didalam
diri seorang guru penggerak.
Kegiatan ini terutama dimodul 3 PGP berfokus pada program positif yang
mampu berdampak pada murid.Awal dari kegiatan Lokakarya ini, pembagian kelompok
yang baru lagi. Saya bersyukur mengenal guru-guru hebat lainnya dari PP yang berbeda.
Mereka humble, kelas penuh keceriaan, dengan kegiatan bermakna dan menghasilkan
ragam ide brilian yang sebelumnya telah mereka susun masing-masing dalam
merencanakan program yang berdampak pada murid. Dalam kegiatan setiap peserta
dibagi kelompok, setiap kelompok saling membagikan program masing- masing dan
setiap program diumpan balik oleh rekannya, kemudian nanti dipresentasikan 1 program
yang dipilih berdasarkan kesepakatan rekan kelompok.
Kegiatan selanjutnya dilanjut tugas individu untuk mempresentasikan program
positif yang berdampak pada murid. Program yang dipresentasikan dengan
menggunakan alat bantu BAGJA, B ( Buat Pertanyaan, A-ambil pelajaran, G-gali
mimpi, J-jabarkan rencana, dan A- Atur eksekusi). Namun loka karya ini hanya pada
2. tahap BAG. Untuk tahap B-buat pertanyaan dari program saya yang bernama semula
pengembangan bakat seni murid dan saya singkat dengan BASIMUR (Bakat Seni
Murid)
Dalam tahapan B ( dimulai dari pertanyaan kegiatan aktivitas kegiatan apa yang
dapat meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri murid, dengan menguatkan
karatkter profil pelajar pancasila sekaligus menumbuhkan kepemimpinan murid. Untuk
Tahapan Ambil Pelajaran, aspek apa saja yang mampu dikembangkan adalah
hal/kegiatan apa saja yang mampu dilkukan anak di Basimur dan yang terakhir gali
mimpi apa saja pengalaman kelak yang didapat anak jika guru mampu secara kreatif
dan inovatif merancang sebuah rencana/program di pengembangan bakat seni murid,
program BASIMUR yang seperti apa yang diinginkan semua warga sekolah, yang
mampu dijadikan tempat/sarana aktualisasi diri anak secara bebas dan positif.
2. Feelings
Perasaan saya setelah mengikuti kegiatan lokakarya 5 ini happy merasa senang,
asik dan semangat, karena dengan lokakarya 5 ini saya jadi mengetahui berbagai ide
kreatif program yang direncanakan menjadi prakarsa perubahan dalam aksi nyata
dilapangan yang berdampak positif bagi murid. Program yang kita rancang tentu perlu
umpan balik dan masukan dari rekan agar perencanaan menjadi lebih dapat
dipertanggungjawabkan dan diperbaiki jikalau memang mendapatkan masukan yang
membangun demi terselenggaranya program masing-masing CGP.
Dengan mendapat masukan dari rekan saya jadi merasa yakin dan semangat
untuk bisa melaksanakan dan mengaktifkan kembali program "BASIMUR" di sekolah.
Masukan dari rekan CGP lainnya terkait program yang saya usung adalah saran untuk
melakukan uji publikasi dengan berbagai media, jenjang SD bisa melibatkan orangtua
untuk berkolaborasi mencapai tujuan bersama. Dengan memanfaatkan alat bantu
BAGJA tentu memudahkan saya menyusun dan mengaktifkan kembali program saya.
Potensi aset yang ada disekolah juga memberikan kontribusi memudahkan saya untuk
menemukan aset/modal yang dapat membantu kelancaran program ini dan tentunya
kolaborasi sangat diperlukan dalam kelancaran BASIMUR yang terintegrasi dalam
kokulikuler.
3. Findings
Saya menemukan berbagai pembelajaran dan banyak ilmu yang saya pelalajari
dari kegiatan lokakarya ini, dimulai dari filosofi KHD bahwasanya pendidik tugasnya
menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mencapai dan kebahagiaan
setingginya setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Dengan demikian tugas pendidik harus membuat program yang mengantar
murid menjadi manusia yang berbahagia secara individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Kaitanya dengan filosofi tersebut, maka saya membuat program "BASIMUR"
yang berisi kegiatan agar murid memiliki keterampilan dan keberanian serta mengasah
rasa percaya dirinya untuk mau unjuk kemampuan yang dimilikinya secara positif baik
dan dihargai. Pengalaman belajar ini menjadi penting dan bermakna manakala murid
menyusun dan melaksanakan sendiri tergerak untuk mencoba mengaktualisasikan
dirinya di wahana/sarana yang telah diperrsiapkan. Program tersebut tentu berkaitan
dengan modul 3.3 tentang program yang berdampak pada murid, salah satunya dengan
3. menumbuhkan kepemimpinan murid melalui penciptaaan karakteristik kemandirian dan
kreatifitas anak serta memupuk rasa tanggung jawab anak atas apa yang dilakukannya.
Program tersebut juga sejalan dengan filosofi KHD bahwa pendidik hendaknya
menuntun murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Dengan memperhatikan hal
tersebut, pada program "BASIMUR" yang disampaikan di lokarkarya 5 terdapat
kegiatan dimana murid harus mencoba mengaktualisasikan diri sesuai kemampuannya.
Seluruh aktifitas dan pelibatan murid dalam kegiatan harus mampu
mencerminkan dan mempertimbangakan Suara ( Voice), pilihan ( Choice), dan
kepemilikian ( Ownership). Dalam voice anak diberikan kesempatan untuk
mengungkapkan apapun yang ia kuasai dan mampu ia lakukan sebagai bahan unjuk
kerjanya. Choice berupa kesempatan untuk memilih kegiatan dan membebaskan
pengungkapan media refleksi murid, serta melibatkan murid dalam kegiatan
BASIMUR baik ide/sarannya. Ownership menanyakan pada murid apa yang disukai
dari pojok kreatifnya dan apa pengalaman yang ia dapatkan, mengajak murid untuk terus
berkarya dan berkreasi.
Kegiatan "BASIMUR" bertujuan untuk mengembangkan karakter profil pelajar
pancasila, terutama dimensi mandiri, berfikir kritis, beriman dan bertaqwa, gotong
royong dan kreatif yang terintegrasi dalam rangkaian kegiatan BAGJA. Penyusunan
tahapan BAGJA juga dengan memperhatikan modal/aset yang ada disekolah serta
mampu untuk dipergunakan/dimanfaatkan agar berdampak positif pada murid dalam
keseharian pembelajran bermaknanya.
Perlu dikaji dan evaluasi kembali karena tentu dalam pelaksanaan aksi nyata
dilapangan tidak semudah harapan & bayangan, perlu kesabaran dan motivasi yang
tinggi. Ketika anak tidak menghargai pendapat temanya bahkan cenderung bersifat masa
bodoh, maka guru perlu menguatkan kompetensi sosial emosionalnya sehingga anak
memiliki 5 kemampuan KSE self-awareness, self-management, social awareness,
responsible decision making, dan relationship management (kemampuan manajemn
diri, pengelolaan diri, manajemen sosial, kemampuan menjalin
hubungan/kerjasama/relasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) Metode-
metode seperti bermain, modeling, story telling, drama dan lainnya tepat digunakan
untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut agar berkembang sesuai yang
diharapkan.
Pada saat menguatkan hal tersebut kemampuan coaching guru terhadap murid
tersebut akan sangat berguna terhadap murid yang memiliki permasalahan dalam
belajarnya. Tentunya menjadi tantangan seorang guru SD melaksankan praktik coaching
dengan alur TIRTA yang dilakukan terhadap murid. Bagimana menyusun kata, menjalin
hubungan kenyamanan dalam berdialog dan berdiskusi bersama murid dalam
praktiknya sehingga berjalan dengaan baik dan menghasilkan rencan perbaikan yang
merupakan aksi dari seorang murid taman kanak-kanak.
4. Future
Setelah menjalani serangkaian PGP sampai di lokarkarya 5 kedepan akan
merancang dan melaksanakan program positif yang berdampak pada murid. Program
yang akan dirancang tidak tidak hanya terbatas pada kokurikuler, tapi intrakurikuler, dan
ekstrakurikuler, namun untuk tahap pertama saya akan merancang tahapan BAGJA
sampai tuntas pada program "BASIMUR".
Untuk lanjutan dari Tahapan BAGJA yang akan dirancang yaitu tinggal tahapan
JA, J- Jabarkan Rencana dan A-Atur Eksekusi. Pada jabarkan rencana, dimulai dari
pertanyaan Langkah apa yang harus diambil agar pelaksanaan program "BASIMUR"
4. dapat dilaksanakan? untuk menjawab pertanyaan ini maka untuk minggu pertama
pembagian kelompok murid dilanjutkan dengan mengumpulkan ide gambaran ekspetasi
murid terhadap pojok kreatif, sebelum kerecana minggu ke 2, murid diberikan
kebebasan untuk menentukan tema kegiatan apa yang akan ditampilkan sampai pada
akhirnya adanya puncak kegiatan yang disaksikan orang tua murid.
Tahap Atur Eksekusi, dimulai dengan pertanyaan siapa yang berperan dalam
kegiatan ini? setiap Kelas ada fasilitatornya yaitu guru kelas, tujuan agar rencana yang
telah dilaksanakan terlaksana, selain itu juga fasilitator bertugas membantu murid jika
ada kendala selama kegiatan berlangsung, Memberikan bantuan dan memfasilitasi
dengan pihak luar bila diperlukan agar pelaksanaan "BASIMUR"dapat dilaksanakan
sesuai rencana. Rangkaian kegiatan BAGJA sebenarnya didesain untuk menumbuhkan
kepemimpinan murid Potensi kepemimpinan murid dapat berkembang ketika mereka
diberikan kesempatan untuk berpendapat (voice), memilih (choice) dan merasakan
kepemilikan (ownership). Saya akan memberikan kebebasan (yang bertanggung jawab)
kepada murid, agar murid mampu belajar dan berkembang dengan optimal.
Begitu pula ketika saya berhadapan dengan kepala sekolah, teman sejawat dan
stakeholder sekolah, saya akan lebih banyak berkolaborasi, membangun komunikasi
efektif, membangun relasi positif dan menciptakan well- being agar perasaan aman,
nyaman dan menyenangkan dapat tercapai. Kolaborasi antar warga sekolah menjadi
modal/aset manusia yang mampu mencapai tujuan visi & misi sebuah lembaga
pendidikan yang berbasis pada kebutuhan belajar anak.
Terimakasih.