Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Jurnal Refleksi Modul 2.2. Pembelajaran KSE ok.pptx
1. JURNAL REFLEKSI MODUL 2.2.
Oleh :Danang Ari Wibowo, S.Pd
CGP Angkatan 9 Kabupaten Pangandaran
Fasilitator :
Ibu Maria Victoria, M.Pd
Pengajar Praktik : Bapak
Wawan Juanda, S.Pd.,M.Pd
2. Perkenalkan kembali Saya Danang Ari
Wibowo, S.Pd, Calon Guru Penggerak
Angkatan 9 Kab. Pangandaran, Guru Kejuruan
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di
SMK Negeri 1 Cijulang Kab. Pangandaran
Prov. Jawa Barat, ingin mencoba mengasah
kemampuan menulis Jurnal Refleksi hasil
keikutsertaan saya selama mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 dari
Kab. Pangandaran Prov. Jawa Barat
PRAKATA AWAL
3. Pada modul ini saya mempelajari tentang
pentingnya well- being (kesejahteraan
psikologis), apa revelansinya pada kegiatan
pembelajaran kita dewasa ini, bagaimana
caranya, bagaimana mengimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, dan
lain sebagainya.
Kali ini saya akan sharing pengalaman pada
jurnal refleksi dwi mingguan modul 2.2 yaitu
tentang Pembelajaran Sosial Emosional dengan
model refleksi 4F (Fact, Feeling, Finding,
Future) konsep dari Robert Greenaway.
PRAKATA AWAL
4. FACT ( PERISTIWA )
Dimulai pada tanggal 05 November 2023, diawali
dengan materi Mulai dari Diri dimana saya menuliskan
sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah
kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau
kemalangan, yang akhirnya membantu saya bertumbuh
menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,
berlanjut Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi dan
Elaborasi Pemahaman, pemahaman kompetensi sosial
emosional semakin dikupas lebih dalam dan detail.
5. FACT ( PERISTIWA )
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) itu sendiri
adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif
oleh seluruh komunitas di sekolah. Pembelajaran
Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja
CASEL (Collaborative for Academic, Social and
Emotional Learning) yang bertujuan untuk
mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan
Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri,
kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
6. FACT ( PERISTIWA )
Dengan mempelajari Pembelajaran Sosial Emosional ini diharapkan
agar :
1. Kami dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan
Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat
meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan
psikologis (well-being) secara optimal.
2. Dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional
berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic,
Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk
mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional
(KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial,
keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab.
7. FACT ( PERISTIWA )
3. Dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep
kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan
5 kompetensi sosial emosional (KSE).
4. Dapat menjelaskan bagaimana implementasi
pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4
indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam
praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan
iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan
pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) di sekolah.
Pembelajaran Sosial Emosional ini dapat diimplementasikan di kelas
atau sekolah dengan 4 indikator yaitu, pembelajaran eksplisit,
integrasi dalam pembelajaran guru dan kuirkulum akademik, melalui
proses menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan
KSE Tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan.
8. FACT ( PERISTIWA )
Untuk menambah pemahaman kami dalam mendalami modul
tentang pembelajaran berdifernsiasi, kami juga melakukan
tatap maya dengan fasilitator dalam ruang kolaborasi yang
terbagi atas 2 sesi, yaitu sesi diskusi dan sesi presentasi.
Pada hari Jum’at tanggal 10 November 2023, Ibu Maria
Victoria selaku fasilitator kami memberikan pemantapan
tentang modul pembelajaran sosial emosional yang
kemudian kami diminta untuk melakukan diskusi dengan
menaganalisis tentang implementasi KSE. Pada hari
berikutnya, 11 November 2023 kami melakukan presentasi
hasil dari diskusi kelompok yang sudah kami kerjakan.
9. FEELINGS (PERASAAN)
Selama kurang lebih dua minggu mempelajari modul 2.2 ini, banyak
sekali hal yang dirasakan. senang, sedih, bahagia, semua bercampur
aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat
menyelesaikan Program Guru. Banyak sekali perasaan yang timbul dari
diri saya, seperti perasaan senang, karena bertambah lagi ilmu saya
terutama bagaimana tentang bagaimana saya mampu mengenali emosi
yang sedang saya rasan serta bagaimana saya mampu mengelola emosi
tersebut agar tidak melakukan tindakan yang mungkin akan berdampak
negatif bagi murid saya. Karena ketidakmampuan saya mengelola emosi
tersebut, murid saya yang akan menerima akibatnya. Selama ini saya
merasa, apapun perasaan yang sedang saya rasakan itu tidak akan
mempengaruhi diri saya ataupun orang lain dalam pelaksanaan tugas
saya sebagai guru.
10. FEELINGS (PERASAAN)
Dalam modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional banyak
ilmu baru yang bisa saya dapatkan. Dari modul ini saya
mendapatkan pelajaran bahwa mengenali emosi diri sebelum
melakukan setiap tindakan itu harus, agar tindakan tersebut tidak
berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain
mengenali emosi diri, kita juga dituntut untuk mampu mengelola
emosi tersebut agar kita kembali ke keadaan semula yaitu dalam
keadaan yang bahagia. Selain itu, banyak lagi ilmu yang saya
dapatkan di modul ini seperti kesadaran sosial, keterampilan
berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Semua materi tersebut bertujuan untuk menciptakan hubungan
yang baik dan positif dengan sesama rekan kerja, dengan murid
maupun dengan masyarakat disekitar kita.
11. FEELINGS (PERASAAN)
Beberapa kesimpulan dalam mempelajari modul ini antara lain:
Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang
dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang
memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
positif mengenai 5 Kompetensi Sosial dan Emosional.
5 Kompetensi Sosial Emosianal diantaranya sebagai berikut :
1. Kesadaran Diri (Self Awareness),
2. Pengelolaan Diri (Self Management),
3. Kesadaran Sosial (Social Awareness),
4. Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills),
5. Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-
Making).
12. FEELINGS (PERASAAN)
Implementasi PSE dengan pengajaran eksplisit memastikan murid
memiliki kesempatan yang konsisten untuk menumbuhkan, melatih,
dan berefleksi tentang kompetensi sosial dan emosional dengan cara
yang sesuai dan terbuka dengan keragaman budaya. Pengajaran
eksplisit KSE dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kokurikuler
dan ekstrakurikuler. Pendidik dapat menggunakan berbagai proyek,
acara atau kegiatan sekolah yang rutin untuk mengajarkan kompetensi
sosial dan emosional secara eksplisit.
Untuk mengintegrasikan KSE dalam praktek mengajar guru dan
kurikulum akademik, tujuan Kompetensi Sosial Emosional dapat
diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi
pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan
pendidikan jasmani.
13. FEELINGS (PERASAAN)
Indikator ketiga dalam implementasi pembelajaran sosial dan emosional
adalah menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah. Lingkungan yang
memprioritaskan kualitas relasi antara guru dan murid adalah salah satu
indikator utama dalam penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah. Kualitas
relasi guru dan murid yang tercermin dalam sikap saling percaya akan
berdampak pada ketertarikan dan keterlibatan murid dalam pembelajaran.
Sikap saling percaya akan menumbuhkan perasaan aman dan nyaman bagi
murid dalam mengekspresikan dirinya. murid-murid akan lebih berani
bertanya, mencari tahu, berpendapat, mencoba, berkolaborasi sehingga
mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya
secara lebih optimal. Adapun tujuan utama PSE itu sendiri adalah untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh
individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan
kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
14. FUTURE (PENERAPAN)
Langkah awal mengimplementasikan KSE adalah dimulai dari
diri sendiri, kemudian mulai diterapkan dalam pembelajaran di
kelas hingga menjadi bahan diskusi bersama rekan sejawat.
Misalkan, dalam kegiatan pembelajaran di kelas, saya memulai
dengan memperdengarkan instrument music lembut yang bisa
menenangkan hati para murid, lalu ditengah pembelajaran bisa
menambahkan ice breaking yang diterapkan secara
berkelompok untuk menanamkan keterampilan berelasi dan
pengambilan keputusan yang baik. Sehingga, diharapkan bisa
membawa dampak baik bagi pengendalian diri murid-murid.
Kemudian, secara berkelanjutan, membawa kebaikan untuk
dirinya.
15. FUTURE (PENERAPAN)
Dari pendalaman materi PSE pada modul 2.2 ini saya
berencana untuk menerapkannya terlebih dahulu dalam
lingkup kelas saya disekolah seperti melakukan Bernafas
dengan kesadaran penuh sebelum memulai pembelajaran
dengan teknik STOP, kemudian juga mengintegrasikan
kompetensi tersebut dalam pembelajaran saya seperti
menerapkan kompetensi kesadaran sosial dalam kegiatan
diskusi di kelas, kemudian menerapkan keterampilan berelasi
pada saat melakukan refleksi ataupun memberikan umpan
balik terhadap hasil kerja teman maupun penjelasan guru
dengan menggunakan kata-kata yang positif dan mudah
dimengerti.