3. Pada kesempatan ini saya Widiawati Calon Guru Penggerak
angkatan 9 dari SMK As-Salaam Jatibarang Kabupaten
Indramayu, disini saya akan menuliskan tentang jurnal
Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 tentang Filosofi
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal refleksi Dwi
Mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah
mengikuti sebuah kegiatan pelatihan yang ditulis secara
rutin setiap dua mingguan. Jurnal Dwi mingguan merupakan
salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap Calon Guru
Penggerak.
4. Kali ini saya akan menulis mengenai refleksi saya tentang
kegiatan pembelajaran Daring yang sudah dilakukan pada
Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model
1 yaitu model 4F (1. Fact; 2. Feeling; 3. Findings; dan 4.
Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F
dapat diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan;
3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).
6. Pada tanggal 16 Agustus 2023 CGP Angkatan 9 resmi dibuka
oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem
Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti
CGP Angkatan 7 se Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh Kepala
Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama
mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan
sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-
guru pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala
yang dapat menghambat proses belajar. Setelah kegiatan zoom
meeting seluruh CGP Angkatan 9 wajib mengikuti kegiatan-
kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS, kegiatan
pertama adalah kegiatan pree test yang dilaksanakan pada
tanggal 18 Agustus 2023.
7. Pada tanggal 27 Agustus 2023 diadakan Lokakarya Orientasi
secara daring yang dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul
15.30 WIB. Dengan bimbingan , Bapak Casto, Ibu Rachma
Wahyuni, dan Ibu Widya Agustin selaku Pengajar Praktik,
Lokakarya Orientasi sunguh sangat menyenangkan dan
merupakan kesempatan pertama bagi saya menimba ilmu di
pelatihan guru penggerak menuju tahap-tahap pelatihan
berikutnya. Ketiga pengajar praktik sangat menyenangkan
dalam memberikan pemahaman materi dan arahan bagi CGP
yang masih belum memahami cara mengerjakan tugas-tugas
dalam Lokakarya Orientasi bahkan memberikan dorongan
semangat kepada CGP-9 agar senantiasa belajar dengan penuh
bahagia.
8. Sebelum diadakan Lokakarya Orientasi, kami para CGP angkatan
9 sudah mulai mengerjakan tugas-tugas yang ada di LMS. Mulai dari
mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi yang
dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2023, Konsep di forum
diskusi yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator, dari kegiatan
Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep ini kami mengetahui dan mulai
memahami tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang
Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi kesempatan untuk
berdiskusi dengan sesama teman Calon Guru Penggerak.
Setelah kami Mulai Dari Diri dan Eksplorasi yang dilaksanakan
secara diskusi selanjutnya kami berdiskusi dengan fasilitator pada
modul 1.1 a.4.1 eksplorasi konsep yang dilaksanakan secara virtual
melalui google meet pada tanggal 22 Agustus 2023.
9. Dua pekan sudah mulai 16 Agustus - 31 Agustus 2023 saya
menambah wawasan, mengasah kemampuan melalui LMS tentang
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara
bersama fasilitator Ibu Dwinning. Adapun serangkaian kegiatan
yang dipelajari dalam LMS, adalah mulai dari diri (21 Agustus 2023),
eksplorasi konsep (22 Agustus 2023), Ruang kolaborasi (23 dan 24
Agustus 2023), demonstrasi kontekstual (25 Agustus 2023),
elaborasi pemahaman (29 Agustus 2023) yang disampaikan oleh
instruktur Ibu Cucu Hadiati yang diadakan melalui Google Meet
tentang pemahaman secara mendalam konsep dasar pemikiran
Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan
abad 21, koneksi antar materi (30 Agustus 2023) (kesimpulan dan
refleksi), serta aksi nyata yang telah saya lakukan.
10. Dua minggu sudah berlalu dalam mengikuti beberapa kegiatan
Pendidikan Guru Penggerak, yang saya rasakan di awal mengikuti
kegiatan pendidikan ini adalah perasaan Bangga karena bisa mengikuti
kegiatan Calon Guru Penggerak dan diberi kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kompetensi diri dan diberi kesempatan untuk ikut
berperan dalam perubahan pendidikan.selain itu juga ada rasa takut
tidak bisa mengikuti kegiatan hingga selesai dikarenakan sekarang saya
sedang hamil 6 bulan, takut saya tidak bisa membagi waktu dengan
kegiatan sekolah juga, karena penuhnya jadwal mengajar saya di
sekolah, terkadang muncul perasaan merasa minder karena melihat
kecakapan teman-teman calon guru penggerak yang hampir mayoritas
hebat-hebat. Namun saya punya semangat untuk belajar dan
berkembang sehingga saya percaya diri dengan bekal keinginan yang
kuat saya mampu untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak
ini dengan baik.
11. Dalam kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama
menjalani dua pekan mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari
bagaimana menjadi pendidik yang seharusnya, bagaimana pendidik
harus menghamba pada anak, mendesain strategi dan metode
pembelajaran dalam mewujudkan pemikiran KHD-“, mendidik anak sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dengan tetap menjaga sosio
kultural budaya yang ada. Serangkaian kegiatan yang ada di dalam
platform LMS menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini
tentang pendidikan dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran
filosofis Ki Hajar Dewantara. Kegiatan mempelajari modul secara mandiri
melalui LMS merupakan upaya memandirikan diri dalam belajar. Dengan
mempelajari modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan
dan penggerak menuju tansformasi pendidikan yang sesuai dengan
zaman dan berlandaskan jati diri bangsa. Menjadi seorang pendidik yang
tergerak, bergerak dan menggerakkan.
12. Namun saat ini mulai perlahan saya berupaya menerapkan
konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara dalam
pembelajaran di ruang kelas. Saya merasa berdosa jika saya
tidak tulus mencintai anak didik dalam proses menuntun.
Sesekali jika ada anak yang bermain-main dikelas tidak
serta merta saya memarahi. Namun saya mengarahkannya
untuk hal-hal yang positif, menyenangkan dan menunjang
pembelajaran. Adapun ide yang muncul dalam benak saya
adalah adalah menerapkan pembelajaran dengan media
video ekspresi agar suasana pembelajaran tidak
membosankan dan menyenangkan.
13. Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -
Ki Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan
mengimplementasikan secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga
saya bisa menerapkan secara sadar akan pentingnya peran seorang pendidk
saya juga akan berupaya untuk menjadi pendidik yang berkualitas dengan
selalu terbuka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan teknologi
dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya. Saya akan
berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid-murid dengan
pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan
belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya
/teman sejawat saya akan mengeksplor kemampuan saya yang selama ini
belum maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga
pembelajaran saya bisa berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan
teknologi. Yang tujuannya semata - mata untuk pendidikan yang
memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan
minat yang dimiliki.
14. Saya sangat menyadari bahwa pendidikan dan pengajaran harus
berjalan selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar
semangat cinta tanah air dapat senantiasa terpelihara. Ki Hajar
Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan; a)
Kodrat Alam, b) Kemerdekaan, c) Kemanusiaan, d) Kebudayaan,
dan e) Kebangsaan.. Seperti Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD-
2009) tentang pendidikan dan pengajaran (“pendidikan dan
pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk
segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-
luasnya” ini artinya pendidikan merupakan suatu usaha yang
berfokus pada proses atau usaha pembentukan mental dan
karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya.
15. Artinya setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing.
Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar
Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang unik. Setiap
anak punya ciri belajarnya masing-masing, sehingga kita sebagai pendidik
harus melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi.
Wajib bagi pendidik melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui
kebutuhan, profil, gaya belajar, metode belajar sesuai dengan kondisi anak,
sehingga kita sebagai pendidk dapat merancang pembelajaran yang tepat
serta sesuai dengan yang dibutuhkan anak yang lebih dikenal dengan istilah
‘berhamba pada anak’. Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran harus
menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara
mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian Profil
Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif.
16. Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki
Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal
terbaik dalam proses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa
tercapai seiring dan selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar
Dewantara. Seperti : Mengubah cara belajar di kelas yang awalnya saya selalu
melakukan pembelajaran yang berpusat pada guru, sekarang untuk terbiasa
memusatkan pembelajaran kepada siswa dengan menggunkan metode dan
model pembelajaran di kelas yang menarik bagi siswa. Mengubah pandangan
bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa ( samar-
samar sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya)
Mengubah cara pandang terhadap anak yang semula berorientasi pada nilai
menjadi berorientasi pada proses. Merancang dan melakukan asessmen
diagnostik awal untuk mengetahui profil anak. Merancang pembelajaran
sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan, Membuat
kesepakatan di awal pembelajaran