Dokumen tersebut membahas dasar-dasar pendidikan yang menuntun perkembangan anak, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan bertujuan untuk mengarahkan potensi alami anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid yang beragam melalui pembelajaran yang berdiferensiasi dan pembiasaan budaya positif.

2. Calon Guru Penggerak Angkatan 6
Kabupaten Wonosobo

3. Dasar Dasar Pendidikan
yang Menuntun
Dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan
kodrat zaman.
“isi” dan “irama”
Maksud pendidikan adalah menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat.
Kodrat alam “sifat” dan “bentuk”
lingkungan
Kodrat zaman

4. Ing Ngarsa Sung Tuladha
Ing Madya Mangun Karsa
Tut Wuri Handayani
di depan memberikan keteladanan
di tengah membangun semangat
di belakang memberikan dorongan
Pendidik sebagai ‘pamong’ memberi
memberi tuntunan dan arahan agar anak
tidak kehilangan arah dan dapat
menemukan kemerdekaannya dalam
belajar

5. Budi Pekerti
Keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik
untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi
seorang anak
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti (kekuatan batin),
fikiran (intelek), dan jasmani anak-anak untuk
memajukan kesempurnaan hidup, selaras dengan
alam dan masyarakatnya.

6. Pembiasaan budaya
positif

7. Memfasilitasi murid yang berbeda-beda kebutuhan
belajarnya (kesiapan, minat dan profl belajarnya)
atau pembelajaran yang berdiferensisasi
Pembelajaran yang Berdiferensiasi

9. Alasan Kontekstual
• Kemerosotan moral menuntut pendidikan yang mengedepankan budi
pekerti.
• Diantara cara mendidik menurut KHD adalah dengan contoh dan
pembiasaan, maka dalam menumbuhkan budi pekerti diantaranya dapat
dilakukan dengan keteladanan dan pembiasaan.
• Rendahnya capaian hasil belajar karena pembelajaran berpusat pada guru
dan tidak sesuai dengan kebutuhan belajar murid.
• Guru sebagai penuntun, “pamong” atau fasilitator, harus dapat
memfasilitasi murid yang beragam kebutuhan belajarnya.

10. Hasil Penerapan
• Murid melakukan budaya positif
• Karena sesuai dengan kebutuhan belajarnya,
murid lebih aktif dan termotivasi
• Murid terbiasa dengan kolaborasi, komunikasi,
toleransi dan saling menghargai
• Murid lebih mandiri, kritis dan kreatif

11. • Beberapa murid melakukan kegiatan
pembiasaan karena terpaksa, bukan
karena motivasi
• Pembelajaran membutuhkan banyak
waktu
• Bagi yang kurang berminat bisa
menimbulkan kejenuhan
• Tidak sesuai untuk siswa yang tidak
terbiasa aktif, mandiri dan
demokratis.
• Memberikan motivasi dan
bimbingan
• Membuat perencanaan
pembelajaran dengan
matang
• Menyesuaikan pembelajaran
dengan gaya belajar murid
Tantangan Solusi