SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Mann Whitney dan
WILLCOXON
Maridi M. Dirdjo
U J I B E D A D U A K E L O M P O K D E P E N D E N
Uji Mann Whitney/ U test
Pendahuluan
 Uji Mann Whitney digunakan untuk data yang
memiliki skala data ordinal.
 Bila data yang diperoleh dari pengukuran dalam
bentuk interval, maka perlu dirubah terlebih dahulu
menjadi ordinal.
 Bila datanya dalam bentuk interval, sebenarnya uji
yang paling tepat menggunakan t test.
 Tetapi jika prasyarat t test tidak terpenuhi yaitu
sebaran data harus normal dan upaya untuk
menormalkan tidak berhasil, maka uji yang
digunakan Mann Whitney U test
Pengertian
 Mann Whitney U test ada uji statistik untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel dependen bila
datanya berbentuk ordinal.
Tujuan
 Untuk mengetahui apakah ada perbedaan parameter
dari dua kelompok sampel yang dependen.
Rumus
 𝑈1=𝑛1 𝑛2+
𝑛1 𝑛1+1
2
-𝑅1 dan 𝑈2=𝑛1 𝑛2+
𝑛2 𝑛2+1
2
-𝑅2
 Keterangan:
 n1= jumlah sampel 1
 n2= jumlah sampel 2
 U1= jumlah peringka 1
 U2= jumlah peringkat 2
 R1= jumlah rangking pada sampel 1
 R2= jumlah rangking pada samel 2
Contoh kasus
 Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui
perbedaan kualitas manajemen puskesmas yang
bersertifikat ISO dan puskesmas yang tidak
bersertifikat ISO. Peneliti meneliti 12 puskesmas
tidak bersertifikat Iso dan 15 bersertifikat ISO.
Kedua jenis puskesmas tersebut diukur kualitas
manajemennya dengan menggunakan instrumen,
yang terdiri beberapa item pertanyaan. Skor
terendah 0 dan tertinggi 40. Uji perbedaan kualitas
manajemen kedua jenis puskesmas tersebut dengan
alfa 0,05.
Penyelesian
 Masalah penelitian
Adakah perbedaan kualitas manajemen puskesmas
bersertifikat ISO dengan tidak bersertifikat ISO
 Hipotesis
H0: tidak ada perbedaan kualitas manajemen puskemas
bersertifikat ISO dengan puskesmas tanpa sertifikat ISO
H1: ada perbedaan kualitas manajemen puskemas
bersertifikat ISO dengan puskesmas tanpa sertifikat ISO
 Kriteria pengujian:
H0 gagal ditolaj jika nilai U terkecil lebih besar dari U
tabel.
Hasil penyajian Data
PKM TDK
ISO
Kualitas
manaj
Peringkat PKM ISO Kualitas
manaj
Peringkat
1 16 9 1 19 15
2 18 10 2 19 15
3 10 1,5 3 21 18
4 12 4,5 4 25 21,5
5 16 9 5 26 23
6 14 6 6 27 25
7 15 7,5 7 23 19,5
8 10 1,5 8 27 25
9 12 4,5 9 19 15
10 15 7,5 10 19 15
11 16 9 11 25 21,5
12 11 3 12 27 25
13 23 19,5
14 19 15
15 29 27
Σ R1=73 Σ R2=300
Perhitungan
 𝑈1=12.15 +
12 12+1
2
-73= 185
 =180+156/2-73 = 185
 𝑈2=𝑈1=12.15 +
15 15+1
2
-300= 0
 = 180+240/2-300 =0
 Ternyata nilai U yangterkecil aadalah U2, sehingga
nilai U ini digunakan untuk dibandingkan dengan U
tabel. U tabel dengan alfa 0,025 (yaitu 0,05/2)
dengan n1=12 dan n2=15 adalah 42, maka 0< 42
dengan demikian H0 ditolak, H1 diterima
Kesimpulan
 Ada perbedaan kualitas manajemen puskemas
bersertifikat ISO dengan puskesmas tanpa sertifikat
ISO
Catatan
 Jika n1 dan n2 > 20 maka dapat digunakan
distribusi Z
SIGN RANK TEST DAN RANK
SUM TEST
Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon Sign rank
test
Wilcoxon Sign Rank Test
 Uji ini merupakan penyempuranaan dari uji
sign test
 Sama seperti uji tanda/ sign test, teknik ini
digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel yang berkoerelasi
bila datanya berbentuk ordinal.
 Uji tanda atau sign test hanya meperhatikan
arah  positif atau negatif, maka pada sign
rank test atau uji Wilcoxon selain
memperhatiklan arah juga memerhatikan
besarannya sehingga hasilnya lebih baik dari
pada sign test
 Sehingga pada uji Wilcoxon, besarnya selisih
antara positif dan negatif akan
diperhitungkan
Prosedur Perhitungan uji Wilcoxon
1. Tentukan derajat kemaknaan yang diinginkan
2. Hasil pengamatan setiap pasangan disusun secara
berurutan
3. Selisih pengamatan antara pasangan di beritanda positif
dan negatif
4. Selisih antara pasangan dihitung kemudian diurut
berdasarkan jenjangnya tanpa memperhatikan tanda
5. Jenjang setiap pasangan diberi tanda
6. Tanda negatif dijunlahkan = T
7. Lihat tabel Wilcoxon yang disesuaikan dengan besanya
sampel n dan alfa
8. Bandingkan besar nomor 6 dengan nomor 7
9. Untuk menolak hipotesis 0 (Ho) nilai T harus ≤ nilai T
yang terdapat dalam tabel Wilcoxon
Contoh Kasus:
 Seorang peneliti ingin membandingkan dua macam obat
penghilang nyeri disminorea. Maka diambil sampel 15 orang.
No Obat A Obat B Tanda selisih rank
1 5 2 + 3 +3
2 7 2 + 5 +5
3 5 4 + 1 +1
4 2 3 - 1 -1
5 7 3 + 4 +4
6 8 4 + 4 +4
7 5 1 + 4 +4
8 4 5 - 1 -1
9 4 3 + 1 +1
10 7 3 + 4 +4
11 6 3 + 3 +3
12 4 3 + 1 +1
13 8 3 + 5 +5
14 4 2 + 2 +2
15 2 3 - 1 -1
Jumlah T (nilai yang negatif) 3
Analisisnya
 Pada n = 15 dan alfa = 0,01, nilai T pada tabel
Wilcoxon antara 15 dan 106.
 Hal ini berarti untuk menolak Ho, T hasil
perhitungan harus ≤ 15 atau ≥ dari 105
 Ternyata hasil perhitungan T = 3, yang lebih <
dari 15 sehingga Ho ditolak, sehingga
kesimpulannya secara statistik Obat B lebih baik
dari Obat A pada derjat kemaknaan 0,01
Uji Wilcoxon rank sum test
Pendahuluan
 Prosedur pengujian ini mula-mula digunakan oleh
Wilcoxon pada tahun 1945
 Test ini sesuai dengan uji t yang tidak berpasangan
 Pengujian hipotesis pada statistika non parametrik
dilakukan pada populasi dengan mendian yang sama
Prosedurnya
1. Gabungkan hasil pengamatan dari n1 dan n2
kemudian disusun dalam urutan mulai yang kecil
sampai yang besar tanpa memperhatikan nilai
pengamatan yang sama pada setiap pasangan.
2. Lakukan koreksi pada nilai pasangan yang sama
dengan menghitung rata-rata (corrected rank)
3. Jumlahkan semua urutan pada sampel dengan n
terkecil disebut T
4. Lihat nilai T pada tabel Wilcoxon yang sesuai dengan
derjat kemaknaan yang telah ditentukan dan jumlah
sampel yang digunakan (N) keduan bandingkan
dengan tabel uji tanda (sign test) atau nama lainnya
tabel H
Contoh kasus
 Suatu penelitian dilakukan dengan membandingkan
dua macam obat untuk mengatasi serangan angina
pektoris. Untuk penelitian ini diambil sampel secara
random sampling sebanyak 17 pasien. Pengukuran
dilakukan terhadap rata-rata serangan angina
perhari.
 Sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok A yang terdiri dari 9 orang diberi obat 1
dan kelompok B yang terdiri dari 8 orang dan diberi
obat 2.
Hasilnya
No Obat 1 No Obat 2
1 1,4 10 0,1
2 1,8 11 0,4
3 1,7 12 0,7
4 1,6 13 1,4
5 1,9 14 1,3
6 2,4 15 1,1
7 4,9 16 1,0
8 7,6 17 1,7
9 0,1
Hipotesisnya
 Ho: Obat 1 = obat 2 (median serangan angina
pektoris obat 1 sama dengan obat 2)
 H1: Obat 1 ≠ obat 2
Data obat 1 dan obat 2 disusun berurutan
Urutan Jenjang Jenjang yg telah dikoreksi
0,1 1 1,5
0,1 2 1,5
0,4 3 3,0
0,7 4 4,0
1,0 5 5,0
1,1 6 6,0
1,3 7 7,0
1,4 8 8,5
1,4 9 8,5
1,6 10 10,0
1,7 11 11,5
1,7 12 11,5
1,8 13 13,0
1,9 14 14,0
2,4 15 15,0
4,9 16 16,0
7,6 17 17,0
Keterangan:
Obat 2 warna merah
dan dicetak miring
T Obat 2:
1,5+3+4+5+6+7+8,
5+11,5 = 46,5
T Obat 1=
1,5+8,5+10+11,5+13
+14+15+16+17
=106,5
Obat 2 < dari obat 1
maka yang
digunakan untuk
perbandingan
dengan nilai tabel
adalah obat 2 yaitu
46,5
Cara menghitung nilai T
 Pada derjat kemaknaan 5% dengan n1 = 8 dan n2 = 9
untuk pengujian dengan derjat kemaknaan 0,05 nilai T
antara 51 dan 93 pada tabel Rank sum test
 Untuk menolak hipotesis nol pada derjat kemaknaan 5%
maka nilai T yang digunakan lebih kecil atau sama
dengan 51 (≤ 51) atau lebih besar atau sama dengan 93
(≥ 93).
 Dari hasil perhitungan ternyata T = 46,5 yaitu < 51 yang
berati Ho ditolak
 Kesimpulannya obat 2 lebih baik dalam mengatasi
serangan angina pektoris dibandingkan dengan obat 1
 Bila sampel yang
digunakanlebihbesardaritabelmakaharusdihitungs
esuaidenganrumus Z atauuji Z:
 𝑧 =
𝑇− 𝑇
𝑆 𝑇
 𝑇 =
𝑛1 𝑛1+𝑛2+1
2
=8(8+9+1)/2=72
 𝑆 𝑇 =
𝑛1 𝑛2 𝑛1+𝑛2+1
12
=
8𝑥9 8+9+1
12
= 10,39
 𝑧 =
56,5−72
10,39
= 2,45
 Nilai p tabeluji Z dengan z= 2,45 samadengan
0,0071 (one tail) dan 0,0142 untuk two tail.
 Badingdenganalfa 0,005
danbagaimanakesimpulananda?
 Selamat belajar

More Related Content

What's hot

STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonEDI RIADI
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTrisnadi Wijaya
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...Yogyakarta State University
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss Nur Kamri
 

What's hot (20)

STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 

Similar to MWU_TEST

Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxStatistikInferensial
 
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
 
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
 
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxStatistikInferensial
 
PERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.ppt
PERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.pptPERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.ppt
PERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.pptsuwarnohaji
 
Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)raysa hasdi
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptxWan Na
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxStatistikInferensial
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptAnggaPratama111616
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfStatistikInferensial
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 

Similar to MWU_TEST (20)

Pengantar Uji T
Pengantar Uji TPengantar Uji T
Pengantar Uji T
 
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
 
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdf
 
Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfMetode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf
 
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
 
PERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.ppt
PERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.pptPERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.ppt
PERT-7-PENG-HIP.KOMPARATIF.ppt
 
[5] mann whitney u
[5] mann whitney u[5] mann whitney u
[5] mann whitney u
 
Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)Bnp.01.uji tanda (sign test)
Bnp.01.uji tanda (sign test)
 
pasca matrik-12 ANAVA.pdf
pasca matrik-12 ANAVA.pdfpasca matrik-12 ANAVA.pdf
pasca matrik-12 ANAVA.pdf
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
tugas7b.pptx
tugas7b.pptxtugas7b.pptx
tugas7b.pptx
 
Metopel akt 4
Metopel akt 4Metopel akt 4
Metopel akt 4
 
Wilcoxon
WilcoxonWilcoxon
Wilcoxon
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (7)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

MWU_TEST

  • 2. U J I B E D A D U A K E L O M P O K D E P E N D E N Uji Mann Whitney/ U test
  • 3. Pendahuluan  Uji Mann Whitney digunakan untuk data yang memiliki skala data ordinal.  Bila data yang diperoleh dari pengukuran dalam bentuk interval, maka perlu dirubah terlebih dahulu menjadi ordinal.  Bila datanya dalam bentuk interval, sebenarnya uji yang paling tepat menggunakan t test.  Tetapi jika prasyarat t test tidak terpenuhi yaitu sebaran data harus normal dan upaya untuk menormalkan tidak berhasil, maka uji yang digunakan Mann Whitney U test
  • 4. Pengertian  Mann Whitney U test ada uji statistik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel dependen bila datanya berbentuk ordinal.
  • 5. Tujuan  Untuk mengetahui apakah ada perbedaan parameter dari dua kelompok sampel yang dependen.
  • 6. Rumus  𝑈1=𝑛1 𝑛2+ 𝑛1 𝑛1+1 2 -𝑅1 dan 𝑈2=𝑛1 𝑛2+ 𝑛2 𝑛2+1 2 -𝑅2  Keterangan:  n1= jumlah sampel 1  n2= jumlah sampel 2  U1= jumlah peringka 1  U2= jumlah peringkat 2  R1= jumlah rangking pada sampel 1  R2= jumlah rangking pada samel 2
  • 7. Contoh kasus  Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas manajemen puskesmas yang bersertifikat ISO dan puskesmas yang tidak bersertifikat ISO. Peneliti meneliti 12 puskesmas tidak bersertifikat Iso dan 15 bersertifikat ISO. Kedua jenis puskesmas tersebut diukur kualitas manajemennya dengan menggunakan instrumen, yang terdiri beberapa item pertanyaan. Skor terendah 0 dan tertinggi 40. Uji perbedaan kualitas manajemen kedua jenis puskesmas tersebut dengan alfa 0,05.
  • 8. Penyelesian  Masalah penelitian Adakah perbedaan kualitas manajemen puskesmas bersertifikat ISO dengan tidak bersertifikat ISO  Hipotesis H0: tidak ada perbedaan kualitas manajemen puskemas bersertifikat ISO dengan puskesmas tanpa sertifikat ISO H1: ada perbedaan kualitas manajemen puskemas bersertifikat ISO dengan puskesmas tanpa sertifikat ISO  Kriteria pengujian: H0 gagal ditolaj jika nilai U terkecil lebih besar dari U tabel.
  • 9. Hasil penyajian Data PKM TDK ISO Kualitas manaj Peringkat PKM ISO Kualitas manaj Peringkat 1 16 9 1 19 15 2 18 10 2 19 15 3 10 1,5 3 21 18 4 12 4,5 4 25 21,5 5 16 9 5 26 23 6 14 6 6 27 25 7 15 7,5 7 23 19,5 8 10 1,5 8 27 25 9 12 4,5 9 19 15 10 15 7,5 10 19 15 11 16 9 11 25 21,5 12 11 3 12 27 25 13 23 19,5 14 19 15 15 29 27 Σ R1=73 Σ R2=300
  • 10. Perhitungan  𝑈1=12.15 + 12 12+1 2 -73= 185  =180+156/2-73 = 185  𝑈2=𝑈1=12.15 + 15 15+1 2 -300= 0  = 180+240/2-300 =0  Ternyata nilai U yangterkecil aadalah U2, sehingga nilai U ini digunakan untuk dibandingkan dengan U tabel. U tabel dengan alfa 0,025 (yaitu 0,05/2) dengan n1=12 dan n2=15 adalah 42, maka 0< 42 dengan demikian H0 ditolak, H1 diterima
  • 11. Kesimpulan  Ada perbedaan kualitas manajemen puskemas bersertifikat ISO dengan puskesmas tanpa sertifikat ISO
  • 12. Catatan  Jika n1 dan n2 > 20 maka dapat digunakan distribusi Z
  • 13. SIGN RANK TEST DAN RANK SUM TEST Uji Wilcoxon
  • 14. Uji Wilcoxon Sign rank test
  • 15. Wilcoxon Sign Rank Test  Uji ini merupakan penyempuranaan dari uji sign test  Sama seperti uji tanda/ sign test, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkoerelasi bila datanya berbentuk ordinal.  Uji tanda atau sign test hanya meperhatikan arah  positif atau negatif, maka pada sign rank test atau uji Wilcoxon selain memperhatiklan arah juga memerhatikan besarannya sehingga hasilnya lebih baik dari pada sign test  Sehingga pada uji Wilcoxon, besarnya selisih antara positif dan negatif akan diperhitungkan
  • 16. Prosedur Perhitungan uji Wilcoxon 1. Tentukan derajat kemaknaan yang diinginkan 2. Hasil pengamatan setiap pasangan disusun secara berurutan 3. Selisih pengamatan antara pasangan di beritanda positif dan negatif 4. Selisih antara pasangan dihitung kemudian diurut berdasarkan jenjangnya tanpa memperhatikan tanda 5. Jenjang setiap pasangan diberi tanda 6. Tanda negatif dijunlahkan = T 7. Lihat tabel Wilcoxon yang disesuaikan dengan besanya sampel n dan alfa 8. Bandingkan besar nomor 6 dengan nomor 7 9. Untuk menolak hipotesis 0 (Ho) nilai T harus ≤ nilai T yang terdapat dalam tabel Wilcoxon
  • 17. Contoh Kasus:  Seorang peneliti ingin membandingkan dua macam obat penghilang nyeri disminorea. Maka diambil sampel 15 orang. No Obat A Obat B Tanda selisih rank 1 5 2 + 3 +3 2 7 2 + 5 +5 3 5 4 + 1 +1 4 2 3 - 1 -1 5 7 3 + 4 +4 6 8 4 + 4 +4 7 5 1 + 4 +4 8 4 5 - 1 -1 9 4 3 + 1 +1 10 7 3 + 4 +4 11 6 3 + 3 +3 12 4 3 + 1 +1 13 8 3 + 5 +5 14 4 2 + 2 +2 15 2 3 - 1 -1 Jumlah T (nilai yang negatif) 3
  • 18. Analisisnya  Pada n = 15 dan alfa = 0,01, nilai T pada tabel Wilcoxon antara 15 dan 106.  Hal ini berarti untuk menolak Ho, T hasil perhitungan harus ≤ 15 atau ≥ dari 105  Ternyata hasil perhitungan T = 3, yang lebih < dari 15 sehingga Ho ditolak, sehingga kesimpulannya secara statistik Obat B lebih baik dari Obat A pada derjat kemaknaan 0,01
  • 19. Uji Wilcoxon rank sum test
  • 20. Pendahuluan  Prosedur pengujian ini mula-mula digunakan oleh Wilcoxon pada tahun 1945  Test ini sesuai dengan uji t yang tidak berpasangan  Pengujian hipotesis pada statistika non parametrik dilakukan pada populasi dengan mendian yang sama
  • 21. Prosedurnya 1. Gabungkan hasil pengamatan dari n1 dan n2 kemudian disusun dalam urutan mulai yang kecil sampai yang besar tanpa memperhatikan nilai pengamatan yang sama pada setiap pasangan. 2. Lakukan koreksi pada nilai pasangan yang sama dengan menghitung rata-rata (corrected rank) 3. Jumlahkan semua urutan pada sampel dengan n terkecil disebut T 4. Lihat nilai T pada tabel Wilcoxon yang sesuai dengan derjat kemaknaan yang telah ditentukan dan jumlah sampel yang digunakan (N) keduan bandingkan dengan tabel uji tanda (sign test) atau nama lainnya tabel H
  • 22. Contoh kasus  Suatu penelitian dilakukan dengan membandingkan dua macam obat untuk mengatasi serangan angina pektoris. Untuk penelitian ini diambil sampel secara random sampling sebanyak 17 pasien. Pengukuran dilakukan terhadap rata-rata serangan angina perhari.  Sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A yang terdiri dari 9 orang diberi obat 1 dan kelompok B yang terdiri dari 8 orang dan diberi obat 2.
  • 23. Hasilnya No Obat 1 No Obat 2 1 1,4 10 0,1 2 1,8 11 0,4 3 1,7 12 0,7 4 1,6 13 1,4 5 1,9 14 1,3 6 2,4 15 1,1 7 4,9 16 1,0 8 7,6 17 1,7 9 0,1
  • 24. Hipotesisnya  Ho: Obat 1 = obat 2 (median serangan angina pektoris obat 1 sama dengan obat 2)  H1: Obat 1 ≠ obat 2
  • 25. Data obat 1 dan obat 2 disusun berurutan Urutan Jenjang Jenjang yg telah dikoreksi 0,1 1 1,5 0,1 2 1,5 0,4 3 3,0 0,7 4 4,0 1,0 5 5,0 1,1 6 6,0 1,3 7 7,0 1,4 8 8,5 1,4 9 8,5 1,6 10 10,0 1,7 11 11,5 1,7 12 11,5 1,8 13 13,0 1,9 14 14,0 2,4 15 15,0 4,9 16 16,0 7,6 17 17,0 Keterangan: Obat 2 warna merah dan dicetak miring T Obat 2: 1,5+3+4+5+6+7+8, 5+11,5 = 46,5 T Obat 1= 1,5+8,5+10+11,5+13 +14+15+16+17 =106,5 Obat 2 < dari obat 1 maka yang digunakan untuk perbandingan dengan nilai tabel adalah obat 2 yaitu 46,5
  • 26. Cara menghitung nilai T  Pada derjat kemaknaan 5% dengan n1 = 8 dan n2 = 9 untuk pengujian dengan derjat kemaknaan 0,05 nilai T antara 51 dan 93 pada tabel Rank sum test  Untuk menolak hipotesis nol pada derjat kemaknaan 5% maka nilai T yang digunakan lebih kecil atau sama dengan 51 (≤ 51) atau lebih besar atau sama dengan 93 (≥ 93).  Dari hasil perhitungan ternyata T = 46,5 yaitu < 51 yang berati Ho ditolak  Kesimpulannya obat 2 lebih baik dalam mengatasi serangan angina pektoris dibandingkan dengan obat 1
  • 27.  Bila sampel yang digunakanlebihbesardaritabelmakaharusdihitungs esuaidenganrumus Z atauuji Z:  𝑧 = 𝑇− 𝑇 𝑆 𝑇  𝑇 = 𝑛1 𝑛1+𝑛2+1 2 =8(8+9+1)/2=72  𝑆 𝑇 = 𝑛1 𝑛2 𝑛1+𝑛2+1 12 = 8𝑥9 8+9+1 12 = 10,39  𝑧 = 56,5−72 10,39 = 2,45  Nilai p tabeluji Z dengan z= 2,45 samadengan 0,0071 (one tail) dan 0,0142 untuk two tail.  Badingdenganalfa 0,005 danbagaimanakesimpulananda?