Dokumen tersebut merupakan laporan praktek kerja lapangan tentang identifikasi jenis dan pengelompokan tipe karang di perairan Kayopulau, Kota Jayapura. PKL ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis karang dan pengelompokan tipe karang di lokasi tersebut. Hasilnya mengidentifikasi 18 jenis karang yang terbagi atas 5 tipe karang.
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA JAYAPURA
1. IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG
DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA JAYAPURA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(MINAT BIOLOGI LAUT)
OLEH
JEMS ROBERD DABER
NPM: 12116 5427 14 0005
2. PENDAHULUN
Laut menyimpan dan memberikan banyak kehidupan perbandingan laut
yang lebih luas dari daratan ini membuat “luasan terumbu karang mencapai
dua juta hekatar” (Angela, dkk. 2011 hal 3). Khusus pada Perairan Indonesia.
Terumbu karang mempunyai nilai dan arti yang sangat penting dari segi
sosial ekonomi dan budaya, karena hampir sepertiga penduduk Indonesia
yang tinggal di daerah pesisir.
Kurangnya ketersediaan data dan informasi yang masih mengenai potensi
sumber daya alam pesisir dan laut yang akurat dan siap pakai menjadi hal
penting dalam upaya pengembangannya,salah satunya adalah tentang jenis
terumbu karang. Oleh karena itu, perlu ada identifikasi jenis terumbu karang
yang dapat membantu dalam pengembangan khususnya pada Perairan
Kampung Kayopulau. Pada laporan ini akan di bahas tentang jenis-jenis
terumbu yang berada pada kampung kayopulau kota jayapura.
3. Tujuan
Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk :
Mengetahui jenis-jenis terumbu karang pada Perairan Kayopulau.
Mengetahui pengelompokkan tipe-tipe karang di Perairan Kayopulau
Manfaat
Adapun Hasil Dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
bahan informasi tetang jenis karang pada perairan kampung Kayopulau
sebagai bahan informasi dalam penentuan kebijakan pengelolah karang bagi pemerintah maupun
pemangku kepentingan lain.
Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan ini bertempat di Peraiaran Kayopulau bagian utara dan timur laut
pada Bulan Juli-Agustus 2017.
4. PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Perairan
Kampung Kayopulau, Distrik Jayapura Selatan, Kota
Jayapura pada bulan Agustus-Oktober 2017.
5. Alat Yang Digunakan Dalam Kegiatan PKL
Alat yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada
Tabel 1.
No Alat Kegunaan
1 Rekfraktometer Untuk mengukur kadar garam (salinitas) air laut
2 Thermometer Untuk mengukur Suhu air laut
3 pH Meter Untuk mengukur kadar pH air laut
4 GPS Mengambil titik koordinat lokasi PKL
5 Masker, Snorkel& Fins Sebagai alat bantu dalam pengambilan data
6 Terumbu karang Sebagai objek pengamatan
7 Perahu Sebagai alat transportasi menuju lokasih pengambilan data
8 Kamera
Untuk memotret dan merekam kegiatan pengambilan data
serta seluruh kegiatan PKL
9 Alat tulis Untuk menulis data hasil pengamatan pada kegiatan PKL
10 Computer/laptop Alat bantu untuk menyusun laporan PKL
6. Pengambilan Data Parameter Kualitas Perairan
Salinitas
Pengukuran kadar garam (salinitas) dilakukan dengan menggunakan handrekfraktometer
Suhu
Pengukuruan Suhu perairan pengambilan data menggunakan thermometer (⁰C)
pH
Pengukuran pH (derajat keasaman) air dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus.
Metode Pengambilan Data Karang
Pada pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode transek garis (LIT)
menurut English et al. (1994) pada kedalaman 5 m dengan melakukan snorkeling dan
gambar pada karang di sepajang line transek yang dibentangkan sepanjang 50 m yang
sejajar dengan garis pantai di bagian Utara dan Timur Perairan Kayopulau.
Identifikasi Terumbu Karang
Adapun identifikasi terumbu karang dilakukan dengan menggunakan petunjuk menurut monniot
dkk, (1991) dan Gerald Steene (1994). Untuk memperkecil kesalahan dalam mengidentifikasi maka
sampel karang di ambil gambarnya (difoto atau direkam) di lapangan.
7. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Gambaran Umum Lokasi PKL
Kampung Kayopulau merupakan salah satu kampung yang termasuk dalam wilayah
Administratif Distrik Jayapura Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berpapasan dengan : Samudera Pasifik
Sebelah Timur berpapasan dengan : Papua New Guinea
Sebelah Selatan berpapasan dengan : Kelurahan Argapura
Sebelah Barat berpapasan dengan : Distrik Heram
8. Hasil Pengukuran Parameter Kualitas Perairan
Adapun hasil pengukuran beberapa parameter kualitas perairan yang telah
dilakukan lokasi PKL dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel. 2. Hasil Pengukuran kualitas perairan lokasi PKL
No Jenis Parameter Hasil Pengukuran Keterangan
1 Suhu
29⁰c
Optimal 23⁰C-25⁰C
2 Salinitas
37‰
Optimal 34‰-
3 pH
7
Optimal 8,2-8,5
9. Hasil Identifikasi Jenis-jenis Terumbu Karang
Adapun hasil identifikasi jenis-jenis terumbu karang
pada pada bagian Utara dan Timur laut Perairan
Kayopulau dapat dilihat pada Tabel 3.
10. NO KINGDOM FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES
1
Animalia
Cnidaria
Anthozoa
Scleractinia
Acroporidae
Acropora
A. Mellipora
2 A. Gemmifera
3 A. Divaricata
4 A. Digitifera
5 Montipora M. Verrucosa
6 Pacilloporidae Pocillopora P. Verrucosa
7 Fungiidae Cycloseris C.Patelliformis
8
Faviidae
Echinopora E. Gemmacea
9 Favia F. Speciosa
10 Platygyra P. Daedalea
11
Mussidae
Lobophyllia L. Hemprichii
12 Acanthastrea A. Echinata
13 Symphyllia S. Recta
14 Poritidae Porites P. Cylindrica
15 Poritidae Porites P. Lutea
16 Agariciidae Pachyseris P. Speciosa
17 Siderastreidae Psammocora P.Contiqua
18 Porifera
Demosp-
ongiae
Halicho
-ndrida
Halichondriidae Stylotella S. Aurantium
Table. 3.
Hasil
identifikasi
jenis-jenis
terumbu
karang pada
bagian Barat
dan
Timur
Perairan
Kayopulau
11. Pengelompokkan Jenis-jenis Karang Berdasarkan Tipe Karang
Berdasarkan hasil identifikasi maka ditemukan bahwa 18 jenis terumbu karang yang ditemukan
di lokasi PKL memiliki 5 tipe karang yaitu bercabang, piring/meja, batu / massive, jamur,
lembaran dan lunak.
no Tipe Karang Jenis (spesies) Karang
1
Bercabang (Branching)
Porites cylindrica, acropora millepora, Pacillopora
verrucosa, Acropora divaricata
2
Piring/ meja (tabulate)
acropora digitifera, acropora gemifera,
3
Batu/Padat (massive)
lobophyllia hemprychi, porites lutea, symphyllia recta,
Platygyra daedalea, favia speciosa, acanthastrea echinata
4 Jamur (soliter) cyccloseris patelliformis
5
Lembaran (filiose)
Pachyseris speciosa, Montipora verrucosa, Echinopora
gemmacea, Psammocora contigua
6 Lunak (Soft) Stylotella aurantium
13. Acropora millepora( EHRENBERG,1834 dalam suharsono 2008. )
Karakter
Koloni dengan bentuk korimbosa dengan percabangan tegak pendek-pendek. Axial
koralit bentuk tabung pendek dengan bukaan kecil. Radial koralitmebentuk roset
yang teratur sehingga memberikesan seragam dari ujung hingga pangkal. Radial
koralit dengan bukaan relatif besar seperti sarang lebah dan konesteum retikulit.
Warna : Bermacam-macam warna mulai dari hijau, putih kemerahan dan coklat
muda.
Jenis yang mirip : Hati-hati mirip dengan Acropora specifera yang mempunyai
bentuk percabangan kearah kapitosa. Mirip dengan Acropora spathulata yang
mempunyai bentuk percabangan sekunder gemuk dan pendek.
Distribusi : Dapat ditemukan diseluruh perairan Indonesia,Biasanya hidup ditempat
dangkal atau bagian tubir. Terutama ditempat yang relatif tenang
14. Acropora gemmifera( BROOK, 1892 dalam suharsono 2008)
Karakter
Koloni dengan bentuk percabangan digitata, cabanggemuk, kokoh,
kadang berbentuk pyramid,Koralit terdiri dari dua ukuran besar dan
kecilmembentuk pyramid, Koralit terdiri dari dua ukuran besar dan
kecil membentuk deretan dari ujung ke pangkal cabang.
Warna : Kuning muda, coklat, ungu
Jenis yang mirip : Acropora humilis, Acropora monticulosa
yangmempunyai ukuran radial koralit yang seragamdan tertata secara
merata
Distribusi : Tersebar diseluruh perairan Indonesia. Biasanya tumbuh
ditubir ditempat yang jernih.
15. Acropora divaricata( DANA, 1846dalam suharsono 2008)
Karakter
Koloni mempunyai bentuk percabangan yang bervariasi dari
mendatar hingga membentuk gerombolanbyang tebal. Axial
koralit kecil berbentukbtabung. Radial koralit bentuknya seragam
berjajar secara teratur.
Warna : Coklat muda, hijau, kuning dengan ujung keunguan.
Jenis Yang Mirip : Acropora nasuta yang mempunyai
percabangan yang lebih teratur.
Distribusi : Jenis ini mudah dijumpai biasanya tumbuh dekat tubir.
Tersebar di seluruh perairan Indonesia.
16. Acropora digitifera( DANA, 1846 dalam suharsono
2008)
Karakter :Koloni dengan bentuk percabangan digitata,
cabangpendek gemuk dan tumpul Axial koralit kecil
dengan radial koralit berbentuk tabung dengan ukuran
beragam
Warna : Coklat muda, kuning atau abu-abu axial koralit
sering berwarna ungu.
Jenis Yang Mirip :Acropora gemmifera yang
mempunyai percabanganyang lebih gemuk dan besar.
Distribusi : Jenis ini mudah dijumpai terutama di daerah
dangkal dekat tubir. Tersebar di seluruh Perairan
Indonesia.
17. Montipora verrucosa(Lamarck, 1816)
Koloni-koloni itu adalah submassive, form columns,
atau laminar. Permukaannya tertutup rapat dengan
verrucae bulat besar. Corallites direndam antara
verrucae.
Warna : Biru atau coklat, seragam atau berbintik-
bintik. Biru terang (yang mungkin foto ungu) atau
tentakel hijau terkadang diperpanjang di siang hari.
Habitat: Lereng terumbu bagian atas dan laguna.
Kelimpahan: Terkadang umum.
Spesies serupa: Montipora palawanensis,
Montipora verruculosus
18. Pocillopora verrucosa( ELLIS & SOLANDER, 1786 )
Karakter
Koloni dapat mencapai ukuran yang besar. Koloni dengan
percabangan yang tegak ke atas, gemuk pada pangkal dan agak
melebar di bagian atas. Percabangan menimbulkan kesan teratur.
Bintil-bintil tersebar merata dengan ukuran yang tidak seragam.
Warna : Kuning pucat atau coklat muda. Jenis Yang Mirip P.
meandrina, yang mempunyai verucose yang tidak seragam.
Distribusi : Tersebar di seluruh perairan Indonesia. Umum
dijumpai di perairan Indonesia Timur di dekat tubir.
19. Marga : Cycloseris (VERRILL, 1846)
Sering dimasukkan dalam subgenus Fungia, Soliter, tidak
melekat,bentuk bulat datar atau sepertimangkuk, ukuran
kecil, mulut terletak ditengah, Septa dengan gigihalus, kosta
halus, tentakel menutupipermukaan atas. Hidup melimpahdi
dasar yang berpasir halusatau berlumpur pada
kedalamanlebih dalam dari 10m. Marga
Cycloserismempunyai paling sedikit 8jenis. Sebaran
umumnya dijumpaidari daerah Bali ke Timur.
Karakter
Polip membulat dengan septa pertama besar
terkesanmembentuk kubah. Kosta kedua sampai di
tepikoloni dan tidak berselang seling.
Warna : Coklat muda.
Jenis Yang Mirip : Cycloseris costulata. Jenis yang hampir
sama Cycloserisvaughani.
Distribusi : Tersebar di perairan Indonesia timur biasanya
mudah ditemukan pada tempat yang relatif tenang dengan
dasar berpasir.
20. Marga : Echinopora LAMARCK, 1816
Koloni massive, bercabang atau berbentuk daun. Koralit
plocoid, dengan septa yang tidak teratur dan kosta
hanya terlihat di dinding koralit. Konesteum bergranula
kecuali pada satu jenis Echinopora mammiformis. Jenis
ini memiliki konesteum halus yang membentukalur-alur
menuju ke tepi koralum. Marga ini mempunyai sekitar 7
jenis, tersebar di seluruh perairanIndonesia.
Echinopora gemmacea( LAMARCK, 1816 )
Karakter
Koloni berbentuk lembaran, koralit relatif besar
dengankenampakan yang lebih besar. Pali
berkembangdengan baik tetapi kolumela kecil. Septa
pertamaterlihat dengan jelas dan tebal. Konesteum
bergranula.
Warna : Warna coklat muda dengan tepi memutih.
Jenis Yang Mirip : Echinopora horrida, yang permukaan
koloni lebih besar.
Distribusi : Umumnya dijumpai di dekat tubir dan
tersebar diseluruh perairan Indonesia.
21. Favia speciosa ( DANA, 1846 ) dalam suharsono
2008
Karakter
Koloni massive, koralit tersebar tidak teratur
berbentuk oval. Septa jelas teratur pali tidak
berkembang dengan baik.
Warna : Warna hijau pucat atau coklat.
Jenis Yang Mirip : Favia pallida, yang mempunyai
jarak antar koralit yang lebih lebar-lebar.
Distribusi : Tersebar di seluruh perairan Indonesia.
Umum dijumpai di seluruh perairan Indonesia.
22. Platygyra daedalea( ELLIS & SOLANDER, 1786)
Karakter
Koloni massive atau merayap. Koralit
meandroid dengan dinding yang tebal. Lereng
panjang dan lebar. Kolumela tidak berkembang.
Warna : Coklat tua, kuning muda.
Jenis Yang Mirip : Platygyra lamellina, yang
mempunyai koralit submeandroid.
Distribusi : Umum dijumpai di daerah tubir.
Tersebar di seluruh perairan Indonesia.
23. Marga : Lobophyllia BLAINVILLE, 1830 dalam suharsono
2008
Karang paceloid atau flabelomeandroid dengan
permukaanseperti kubah atau mendatar. Koralit dengan
kosta yang nyata berupa alur-alur besar. Septa besar
dengan gigi-gigi yang panjang dan tajam dan sebagian
lagi tumpul. Kolumela melebar dan kompak. Marga ini
terdiri dari 5 jenis.Koloni membentuk kubah, koralit
paceloid-meandroid, septa tebal dengan gigi-gigi yang
tajam, kolumela kompak dan nyata. Polyp dengan
jaringan yang tebal.
Warna : Coklat muda, kekuningan atau abu-abu.
Jenis Yang Mirip : Lobophyllia corymbosa, ukuran koralit
lebih kecildengan bentuk plocoid.
Distribusi : Sangat umum dijumpai terutama di dekat
tubir.Tersebar di seluruh perairan Indonesia.
24. Acanthastrea echinata( DANA, 1848 ) dalam suharsono
2008
Karakter
Koloni massive cenderung merata, koralit ceroidatau
subplocoid dengan dinding tebal. Septa miripdengan
Lobophyllia. Dalam keadaan hidup terlihat seperti adanya
jaringan keriput melingkar di sekitarmulut.
Warna : Warna abu-abu, kadang-kadang hijau atau
coklat.
Jenis Yang Mirip : Acanthastrea hemprichii, yang
mempunyai koralitceroid yang seragam.
Distribusi : Sebaran di seluruh perairan Indonesia,
biasanya ditemukan di tempat yang agak dalam.
25. Symphyllia recta( DANA, 1846 ) dalam
suharsono 2008
Karakter
Koloni massive membentuk kubah atau
mendatar. Lereng dengan kalenan yang tidak
lebar denganbanyak membentuk anastomose.
Warna : Kuning pucat, abu-abu atau hijau.
Jenis Yang Mirip : Symphyllia radians, yang
mempunyai dindingkoralit kearah tepi koloni.
Distribusi : Umum dijumpai di lereng terumbu.
Tersebar diseluruh perairan Indonesia.
26. Porites cylindrica ( DANA, 1846 ) dalam
suharsono 2008
Karakter : Koloni bercabang dengan bentuk
arboresen atau dengan dasar menyatu. Koralit
sangat dangkal sehingga menimbulkan kesan
halus di seluruh permukaan koloni.
Warna : Coklat tua sampai muda. Jenis Yang
MiripPorites nigrescens, yang mempunyai
percabangan lebih ramping dan kompak.
Distribusi : Umum dijumpai di seluruh perairan
Indonesiaterutama di tempat yang dangkal atau
rataan terumbu.
27. Porites lutea( EDWARDS & HAIME, 1860
)
Karakter : Koloni massive berbentuk
kubah yang besar ataumikroatol,
permukaan koloni terkesan halus dengan
bentuk koralit yang seragam.
Warna : Coklat tua atau muda.
Jenis Yang Mirip : Porites lobata, yang
mempunyai koralit lebih seragam dan
lebih besar.
Distribusi : Sangat umum dijumpai di
rataan terumbu. Tersebar diseluruh
perairan Indonesia.
28. Pachyseris speciosa( DANA, 1846 )
Karakter
Koloni berbentuk lembaran dengan koralit yang
membentuk alur-alur sejajar garis tepi dari
tengahsecara teratur menuju ke tepi. Kolumela
tidakada.
Warna : Warna coklat dengan tepi pucat.
Jenis Yang Mirip :Bentuk koloni yang lebar dan koralit
yang rapi membuat jenis ini mudah sekali dikenali.
Distribusi : Tersebar di perairan Indonesia. Umumnya
dijumpaidi tempat yang agak dalam di lereng terumbu
ataudi tempat tenang.
29. Psammocora contigua( ESPER, 1797 )
Karakter
Psammocora mempunyai ciri yang khas yaitu koralitkecil
dan dangkal dengan septa kosta saling berhubungansatu
dengan yang lainnya membentuksuatu kenampakan seperti
kelopak bunga. Seluruhpermukaan berbintil-bintil.
Perbedaan jenis satudengan lainnya lebih banyak
berdasarkan bentukpercabangan koloni.
Warna : Warna keabu-abuan sampai kecoklatan.
Jenis Yang Mirip :Mudah dibedakan dari jenis yang lain.
Distribusi : Tersebar di seluruh perairan Indonesia. Dijumpai
dirataan terumbu dekat dengan tubir.
30. Stylotella aurantium
Sponge adalah salah satu hewan dari filum porifera.
Sponge merupakan invertebrata laut yang hidup pada
ekosistem terumbu karang (Suryati, 2000 dalam skripsi
Yasakti 2017).
Sponge merupakan biota laut multi sel yang fungsi
jaringan dan organnya sangat sederhana (Amir, 1991
dalam skripsi Yasakti 2017). Habitat sponge umumnya
adalah menempel pada pasir, batu-batuan dan
karang-karang mati.
Biota laut ini dikenal dengan "filter feeders", yaitu
mencari makanan dengan mengisap dan menyaring air
melalui sel cambukdan memompakan air keluar
melalui oskulum, serta mendapatkan partikel-partikel
makanan seperti bakteri, mikroalga dan detritus yang
terbawa oleh aliran air (Amir,1996 dalam skripsi Yasakti
2017).
31. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan di Perairan Kayopulau, maka yang dapat
disimpulkan bahwa;
Jenis karang yang ditemukan di perairan kampung kayopulau terdiri dari filum Cnidaria dan
porifera, dengan Kelas Anthozoa dan Demospongiae, dan Ordo Scleractinia dan
halichondrida. Jumlah spesies yang ditemukan sebanyak 18 jenis Acropora Mellipora, Acropora
Gemmifera, Acropora Divaricata, Acropora Digitifera, Montipora Verrucosa, Pacillopora
Verrucosa, Cycloseris Patelliformis, Echinopora Gemmacea, Favia Speciosa, Platygyra Daedalea,
Lobophyllia Hemprichii, Acanthastrea Echinata, Symphylia Recta, Porites Lutea, Pachyseris
Speciosa, Psammocora Contiqua dan Stylotella Aurantium.
Terumbu karang yang ditemukan pada Perairan Kayopulau terdiri atas enam tipe karang yaitu
bercabang (branching), meja/piring (tabulate), batu/padat (massive), tipe karang jamur (soliter),
tipe lembaran (filiose) dan tipe karang lunak (soft coral).
32. SARAN
Pentingnya keberadaan terumbu karang dalam menunjang kebutuhan masyarakat
khususnya Kampung Kayopulau maka;
Perlu adanya edukasi yang baik tentang pentingnya ekosistem terumbu karang
serta pelestarian ekosistemnya agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perlu adanya penelitian lanjutan tentang analisis tingkat hidup serta tingkat
pemutihan/ mortalitas terumbu karang di Perairan Kayopulau.