SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
dan Pengamatan
Karang
1. Teknik Identifikasi
Karang
2. Teknik Survey atau
Pengamatan Karang
TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG
Teknik identifikasi karang:
Teknik visual
Teknik menelaah rangka kapur
karang
Pengamatan bentuk pertumbuhan
karang
Teknik analisa DNA
TEKNIK VISUAL
Melakukan pengamatan langsung di alam
Teknik visual ini memperhatikan warna
karang hidup, bentuk koloni dan bentuk
tentakel
Cara visual lebih mudah untuk spesies karang
tertentu, namun tidak dapat diterapkan pada
semua spesies karang
Identifikasi karang ke tingkat spesies
biasanya membutuhkan alat bantu mikroskop
untuk melihat bagian-bagian koralit dari
rangka kapurnya
Pengamatan secara langsung ini bisa gunakan
TEKNIK MENELAAH RANGKA
KAPUR
Teknik ini memperhatikan bentuk rangka
kapur karang, pada karang yang telah mati
Untuk menerapkan teknik ini, terlebih dahulu
harus memahami bagian-bagian dari rangka
kapur karang
Bagian-bagian dari rangka kapur karang yang
perlu diperhatikan antara lain bentuk koloni
(apakah tergolong masif, bercabang,
lembaran, dll.), bentuk koralit (ceroid, plocoid,
meandroid, dll.) dan bagian-bagian koralit
lainnya seperti septa, pali, columella dan
coenostium
Alat bantu yang diperlukan antara lain kaca
PENGAMATAN PADA BENTUK
PERTUMBUHAN KARANG
Cara ini sangat mudah dan cepat
dipelajari yaitu dengan melihat bentuk
pertumbuhan koloni karang
Bagi peneliti muda dan penelitian
kondisi terumbu karang, metode ini
sudah sering digunakan
Kemampuan identifikasi karang akan
terus meningkat sesuai dengan
pengalaman (seringnya melakukan
survei karang)
TEKNIK ANALISA DNA
Teknik ini berskala laboratorium dan masih
jarang dilakukan oleh peneliti
Teknik ini diperlukan untuk kasus-kasus
tertentu, dimana kita mengalami kesulitan
menentukan spesies karang
Bentuk pertumbuhan koloni karang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dan pola
adaptasi karang terhadap kondisi
lingkungannya, oleh karena itu dapat saja
terjadi bahwa satu jenis karang yang sama,
memiliki bentuk pertumbuhan koloni yang
berbeda
Untuk membuktikan beberapa bentuk
Teknik Survey atau
Pengamatan Karang
INFORMASI
Kita sering membaca/mendengar informasi
seperti ini:
• Kondisi terumbu karang Indonesia telah
banyak yang rusak
• Kondisi terumbu karang di Bunaken atau
Wakatobi sangat bagus
• dll
Kategori Kondisi Terumbu Karang
Kondisi Tutupan Karang Hidup
Sangat Baik 76 – 100 %
Baik 51 – 75 %
Sedang 26 – 50 %
Rusak 0 – 25 %
Gambaran Kondisi Terumbu Karang
• Prosentase tutupan karang hidup
• Prosentase tutupan karang mati
• Jumlah marga/jenis karang
• Jumlah dan ukuran koloni karang
• Kelimpahan jenis karang
• Frekuensi kehadiran
• Bentuk pertumbuhan
• Indeks kehadiran jenis
• Biota asosiasi terumbu karang
Metode Pengamatan Terumbu Karang
Pemilihan metode tergantung:
• Waktu
• Lokasi
• Tujuan penelitian
• Kemampuan individu
• Sarana dan prasarana
• Ukuran sampling/ulangan
Buoyancy atau sikap netral di bawah air supaya tidak
jatuh menimpa karang
Kayuhan fin dan pergerakan tangan supaya tidak
terkena dan mematahkan karang
Memperhatikan peralatan selam supaya terpasang
dengan rapi sehingga tidak tersangkut di karang
Hati-hati dengan pemasangan roll meter transek
supaya tidak merusak karang
Never Dive Alone
Metode Penilaian Terumbu Karang
1. Metode Manta Tow
2. Metode Transek Garis
3. Metode Transek
Segmen
4. Metode Transek
Kuadrat
 Bertujuan untuk mengamati perubahan
secara menyeluruh pada komunitas bentik
yang ada pada terumbu karang, termasuk
kondisi terumbu karang tersebut
 Metode ini sangat cocok untuk memantau
daerah terumbu karang yang luas dalam
waktu yang pendek, biasanya untuk melihat
kerusakan akibat adanya badai topan,
bleaching, daerah bekas bom dan hewan
Acanthaster plancii (Bulu seribu)
 Peralatan yang digunakan antara lain
masker, snorkel, fin, perahu motor minimal
5 PK, papan manta yang berukuran
panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tebal 2
cm, tali yang panjang 20 m, pelampung
kecil, alat tulis bawah air, stopwatch dan
GPS
 Pelaksanaan di lapangan dengan cara
menarik peneliti dengan menggunakan
perahu selama dua menit dengan
kecepatan tetap 3-5 km/jam atau seperti
orang yang berjalan lambat
 Peneliti akan mengamati beberapa objek
sepanjang daerah yang dilewati dan
persentase penutupan karang hidup
(karang keras dan karang lunak) dan
karang mati
Kategori dan persentase tutupan karang untuk menilai berapa
persentase karang hidup, karang mati, pasir dan kerikil
(English et al, 1994; Sukmara dkk, 2002)
LIT (Line Intercept Transect)
PIT (Point Intercept Transect)
Metode yang digunakan untuk mengkaji
biota dasar penyusun ekosistem terumbu
karang dengan transek garis menyinggung
dan menggunakan bentuk pertumbuhan
karang (lifeform) sebagai obyek pengamatan
KeunggulanL I T
 Mampu menyediakan informasi kondisi terumbu
karang dari penyelam yang pengetahuannya
terbatas tentang karang
 Merupakan metode pengambilan contoh yang
sederhana dan efisien yang menyediakan data
persentase penutupan
 Dengan dilakukan secara berkala, metode ini juga
mampu menyediakan data berkala (time series
data) yang bisa dilihat perbandingan peningkatan
maupun penurunan kondisi dari waktu ke waktu
 Peralatan yang dipakai relatif sederhana
KelemahanL I T
 Membutuhkan tenaga peneliti yang banyak
 Survei membutuhkan waktu yang lama
 Dituntut keahlian peneliti dalam identifikasi
karang, minimal lifeform dan sebaliknya
genus atau spesies
 Pengamatan terbatasi oleh pertanyaan
konsentrasi persentase penutupan dan
kelimpahan relatif
 Masih kurang lengkap untuk menyediakan
data konsentrasi pertumbuhan, rekruitmen
dan mortalitas
L I T
Peralatan
• Alat dasar selam dan SCUBA
• Roll meter
• Sabak dan pensil
• Sheet data
• Buku identifikasi
L I T
Prosedur
• Survey awal
menentukan lokasi
(manta tow)
• Transek 3 dan 10 m
sejajar garis pantai
• Peletakan transek
mengikuti kontur
substrat
L I T
Acropora Non-Acropora
• Branching (ACB)
• Digitate (ACD)
• Encrusting (ACE)
• Submassive (ACS)
• Tabular (ACT)
• Branching (CB)
• Encrusting (CE)
• Foliose (CF)
• Massive (CM)
• Submassive (CS)
• Mushroom (CMR)
Hard Coral (Karang Keras)
• Heliopora (CHL)
• Millepora (CME)
• Tubipora (CTU)
Kategori dan Kode Lifeform
• Dead Coral (DC)
Hard Coral (Karang Keras)
• Dead Coral with Algae (DCA)
Kategori dan Kode Lifeform
Other Fauna
• Soft Coral (SC)
• Sponges (SP)
• Zoanthids (ZO)
• Others (OT)
- Gorgonian
- Tridacna
- Crinoid
- Deadema
- Ascidian
Other Fauna
Kategori dan Kode Lifeform
• Algae
• Algae Assemblage (AA)
• Coralline Algae (CA)
• Halimeda (HA)
• Macro Algae (MA)
• Turf Algae (TA)
Abiotik
• Sand (S)
• Rubble (R)
• Silt (SI)
• Water (WA)
• Rock (RCK)
• Metode PIT, merupakan salah satu metode yang
dikembangkan untuk memantau kondisi karang hidup dan
biota pendukung lainnya di suatu lokasi terumbu karang
dengan cara yang mudah dan dalam waktu yang cepat
• Secara teknis, metode Point Intercept Transect (PIT)
adalah cara menghitung persen tutupan (% cover)
substrat dasar secara acak, dengan menggunakan tali
bertanda di setiap jarak 0,5 meter atau juga dengan pita
berskala (roll meter)
Metode PIT digunakan untuk menentukan
komunitas bentos sesil (biota yang hidup di dasar
atau melekat di dasar perairan) di terumbu karang
berdasarkan bentuk pertumbuhan dalam satuan
persen, dengan jalan mencatat jumlah biota bentik
yang ada pada masing-masing titik di sepanjang
garis transek
PRINSIP : menarik garis transek dengan
mencatat komponen terumbu karang pada
titik tertentu dengan jarak yang sama (misal: 1
atau 0,5 meter) atau komponen yang dominan
dalam segmen 1 atau 0,5 meter tersebut
Kedalaman 3m dan 10m atau 3m, 10m dan
20m
Mencatat prekuensi kemunculan komponen
terumbu karang, misalnya:
- HC (karang keras)
- SC (karang lunak)
- RC (batu)
- SP (sponge)
- S (pasir)
- RKC (recently killed coral)
- NIA (nutrient indicator algae)
- RB (rubble)
- SI (silk/clay)
- OT (biota lain)
 HC : termasuk Millepora, Heliopora dan Tubipora
 NIA : untuk mendata meningkatnya jumlah alga sebagai akibat
banayknya masukan nutrient
 OT : organisme yang menetap (anemon, akar bahar, tunicate
atau substrat tidak menetap)
 RB : termasuk batu ukuran 0,5 – 1,5 cm. apabila >1,5 cm
termasuk batu dan <0,5 cm termasuk pasir
 RC : semua substrat keras, karang mati yang telah berumur
lebih dari 1 tahun
 RKC : untuk mendata karang yang mati pada tahun
sebelumnya, karang tersebut bisa saja masih berdiri atau
patah tetapi terlihat masih segar, putih dengan struktur koralit
masih tampak
 SC : termasuk zoanthid (tidak termasuk anemon)
 SD : pasir
 SI : sedimen yang membentuk suspensi
 SP : semua sponge dicatat, untuk mendeteksi meningkatnya
jumlah sponge
Reef Check
PIT vs Reef Check
PIT
Reef Check
HC HC HC HC HC HC
• Metode transek kuadrat digunakan untuk memantau
komunitas makrobentos di suatu perairan
• Pengamatan biasanya meliputi kondisi biologi,
pertumbuhan, tingkat kematian dan rekruitmen karang
di suatu lokasi yang ditandai secara permanen
• Survei biasanya dimonitoring secara rutin
• Pengamatan didukung dengan pengambilan
underwater photo sesuai ukuran kuadrat
• Pengamatan laju sedimentasi juga sangat diperlukan
untuk mendukung data tentang laju pertumbuhan dan
tingkat kematian karang yang diamati
• Peralatan yang dibutuhkan adalah kapal kecil,
peralatan scuba, tanda kuadrat 1m x 1m dan
sudah dibagi setiap 10 cm, GPS dan
underwater camera
• Data yang diperoleh dengan metoda ini adalah
persentase tutupan relatif, jumlah koloni,
frekuensi relatif dan keanekaragaman jenis
KONDISI TERUBUB KARANG
KONDISI TERUBUB KARANG

More Related Content

What's hot

Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaDidi Sadili
 
Workshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahariWorkshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahariYayasan TERANGI
 
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualTeknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualYayasan TERANGI
 
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuKebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuDidi Sadili
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautSiti Sahati
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurDeden Reinaldi
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya Yayasan TERANGI
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalamfariz90
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptelissofi
 
Pengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus KarangPengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus KarangYayasan TERANGI
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganBadiuzzaman
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografinaufalulhaq2
 

What's hot (20)

Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
 
Workshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahariWorkshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahari
 
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara VisualTeknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
Teknik Identifikasi Ikan Karang Secara Visual
 
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuKebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
Pengantar limnologi
Pengantar limnologiPengantar limnologi
Pengantar limnologi
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.ppt
 
Pengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus KarangPengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus Karang
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 

Similar to KONDISI TERUBUB KARANG

Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)Yayasan TERANGI
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
 
struktur komuniata ikan dan kesehatan terum
struktur komuniata ikan dan kesehatan terumstruktur komuniata ikan dan kesehatan terum
struktur komuniata ikan dan kesehatan terumgema001
 
Pertemuan 2 studi pantai
Pertemuan 2 studi pantaiPertemuan 2 studi pantai
Pertemuan 2 studi pantaiibnu fajar
 
Bioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan Substrat
Bioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan SubstratBioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan Substrat
Bioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan SubstratLuhur Moekti Prayogo
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
 
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...
Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...
Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...Didi Sadili
 
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...Amos Pangkatana
 
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirData Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirLuhur Moekti Prayogo
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariNurma Putri Tanadoang
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangAzewan Ndk
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)Amos Pangkatana
 

Similar to KONDISI TERUBUB KARANG (20)

Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
 
struktur komuniata ikan dan kesehatan terum
struktur komuniata ikan dan kesehatan terumstruktur komuniata ikan dan kesehatan terum
struktur komuniata ikan dan kesehatan terum
 
Pertemuan 2 studi pantai
Pertemuan 2 studi pantaiPertemuan 2 studi pantai
Pertemuan 2 studi pantai
 
Bioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan Substrat
Bioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan SubstratBioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan Substrat
Bioteknologi Laut - Metode Jaring, Rangka dan Substrat
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
 
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...
Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...
Hasil Survei Status Populasi dan Pemanfaatan Biota Bambu Laut di Perairan Kon...
 
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
 
3. ppt_Rekrutmen Karang.pptx
3. ppt_Rekrutmen Karang.pptx3. ppt_Rekrutmen Karang.pptx
3. ppt_Rekrutmen Karang.pptx
 
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirData Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
 
Geologi Waktu
Geologi WaktuGeologi Waktu
Geologi Waktu
 
Aplikom
AplikomAplikom
Aplikom
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Bentoss
BentossBentoss
Bentoss
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 

More from Amos Pangkatana

SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)Amos Pangkatana
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke ISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IAmos Pangkatana
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IIAmos Pangkatana
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariAmos Pangkatana
 
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPINVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPAmos Pangkatana
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANGAmos Pangkatana
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautSistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautAmos Pangkatana
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan Amos Pangkatana
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanAmos Pangkatana
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi IkanAmos Pangkatana
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan IkanAmos Pangkatana
 
Makalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok IkanMakalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok IkanAmos Pangkatana
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Amos Pangkatana
 
Persentation Identifikasi Jenis-Jenis sampah
Persentation Identifikasi Jenis-Jenis sampahPersentation Identifikasi Jenis-Jenis sampah
Persentation Identifikasi Jenis-Jenis sampahAmos Pangkatana
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Amos Pangkatana
 
Inventarisasi Jenis Bintang Laut
Inventarisasi Jenis Bintang LautInventarisasi Jenis Bintang Laut
Inventarisasi Jenis Bintang LautAmos Pangkatana
 

More from Amos Pangkatana (20)

SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke ISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
 
Mengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu KarangMengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu Karang
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
 
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPINVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautSistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
 
Reproduksi kuda laut
Reproduksi kuda lautReproduksi kuda laut
Reproduksi kuda laut
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
 
Dinamika Stok Ikan
Dinamika Stok IkanDinamika Stok Ikan
Dinamika Stok Ikan
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
 
Makalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok IkanMakalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok Ikan
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
 
Bab ii Lamun (Seagrass)
Bab ii Lamun (Seagrass)Bab ii Lamun (Seagrass)
Bab ii Lamun (Seagrass)
 
Persentation Identifikasi Jenis-Jenis sampah
Persentation Identifikasi Jenis-Jenis sampahPersentation Identifikasi Jenis-Jenis sampah
Persentation Identifikasi Jenis-Jenis sampah
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
 
Inventarisasi Jenis Bintang Laut
Inventarisasi Jenis Bintang LautInventarisasi Jenis Bintang Laut
Inventarisasi Jenis Bintang Laut
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

KONDISI TERUBUB KARANG

  • 2.
  • 3. 1. Teknik Identifikasi Karang 2. Teknik Survey atau Pengamatan Karang
  • 4. TEKNIK IDENTIFIKASI KARANG Teknik identifikasi karang: Teknik visual Teknik menelaah rangka kapur karang Pengamatan bentuk pertumbuhan karang Teknik analisa DNA
  • 5. TEKNIK VISUAL Melakukan pengamatan langsung di alam Teknik visual ini memperhatikan warna karang hidup, bentuk koloni dan bentuk tentakel Cara visual lebih mudah untuk spesies karang tertentu, namun tidak dapat diterapkan pada semua spesies karang Identifikasi karang ke tingkat spesies biasanya membutuhkan alat bantu mikroskop untuk melihat bagian-bagian koralit dari rangka kapurnya Pengamatan secara langsung ini bisa gunakan
  • 6. TEKNIK MENELAAH RANGKA KAPUR Teknik ini memperhatikan bentuk rangka kapur karang, pada karang yang telah mati Untuk menerapkan teknik ini, terlebih dahulu harus memahami bagian-bagian dari rangka kapur karang Bagian-bagian dari rangka kapur karang yang perlu diperhatikan antara lain bentuk koloni (apakah tergolong masif, bercabang, lembaran, dll.), bentuk koralit (ceroid, plocoid, meandroid, dll.) dan bagian-bagian koralit lainnya seperti septa, pali, columella dan coenostium Alat bantu yang diperlukan antara lain kaca
  • 7. PENGAMATAN PADA BENTUK PERTUMBUHAN KARANG Cara ini sangat mudah dan cepat dipelajari yaitu dengan melihat bentuk pertumbuhan koloni karang Bagi peneliti muda dan penelitian kondisi terumbu karang, metode ini sudah sering digunakan Kemampuan identifikasi karang akan terus meningkat sesuai dengan pengalaman (seringnya melakukan survei karang)
  • 8. TEKNIK ANALISA DNA Teknik ini berskala laboratorium dan masih jarang dilakukan oleh peneliti Teknik ini diperlukan untuk kasus-kasus tertentu, dimana kita mengalami kesulitan menentukan spesies karang Bentuk pertumbuhan koloni karang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan pola adaptasi karang terhadap kondisi lingkungannya, oleh karena itu dapat saja terjadi bahwa satu jenis karang yang sama, memiliki bentuk pertumbuhan koloni yang berbeda Untuk membuktikan beberapa bentuk
  • 10. INFORMASI Kita sering membaca/mendengar informasi seperti ini: • Kondisi terumbu karang Indonesia telah banyak yang rusak • Kondisi terumbu karang di Bunaken atau Wakatobi sangat bagus • dll
  • 11. Kategori Kondisi Terumbu Karang Kondisi Tutupan Karang Hidup Sangat Baik 76 – 100 % Baik 51 – 75 % Sedang 26 – 50 % Rusak 0 – 25 %
  • 12. Gambaran Kondisi Terumbu Karang • Prosentase tutupan karang hidup • Prosentase tutupan karang mati • Jumlah marga/jenis karang • Jumlah dan ukuran koloni karang • Kelimpahan jenis karang • Frekuensi kehadiran • Bentuk pertumbuhan • Indeks kehadiran jenis • Biota asosiasi terumbu karang
  • 13. Metode Pengamatan Terumbu Karang Pemilihan metode tergantung: • Waktu • Lokasi • Tujuan penelitian • Kemampuan individu • Sarana dan prasarana • Ukuran sampling/ulangan
  • 14. Buoyancy atau sikap netral di bawah air supaya tidak jatuh menimpa karang Kayuhan fin dan pergerakan tangan supaya tidak terkena dan mematahkan karang Memperhatikan peralatan selam supaya terpasang dengan rapi sehingga tidak tersangkut di karang Hati-hati dengan pemasangan roll meter transek supaya tidak merusak karang Never Dive Alone
  • 15. Metode Penilaian Terumbu Karang 1. Metode Manta Tow 2. Metode Transek Garis 3. Metode Transek Segmen 4. Metode Transek Kuadrat
  • 16.  Bertujuan untuk mengamati perubahan secara menyeluruh pada komunitas bentik yang ada pada terumbu karang, termasuk kondisi terumbu karang tersebut  Metode ini sangat cocok untuk memantau daerah terumbu karang yang luas dalam waktu yang pendek, biasanya untuk melihat kerusakan akibat adanya badai topan, bleaching, daerah bekas bom dan hewan Acanthaster plancii (Bulu seribu)
  • 17.  Peralatan yang digunakan antara lain masker, snorkel, fin, perahu motor minimal 5 PK, papan manta yang berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tebal 2 cm, tali yang panjang 20 m, pelampung kecil, alat tulis bawah air, stopwatch dan GPS
  • 18.
  • 19.  Pelaksanaan di lapangan dengan cara menarik peneliti dengan menggunakan perahu selama dua menit dengan kecepatan tetap 3-5 km/jam atau seperti orang yang berjalan lambat  Peneliti akan mengamati beberapa objek sepanjang daerah yang dilewati dan persentase penutupan karang hidup (karang keras dan karang lunak) dan karang mati
  • 20.
  • 21.
  • 22. Kategori dan persentase tutupan karang untuk menilai berapa persentase karang hidup, karang mati, pasir dan kerikil (English et al, 1994; Sukmara dkk, 2002)
  • 23.
  • 24.
  • 25. LIT (Line Intercept Transect) PIT (Point Intercept Transect)
  • 26. Metode yang digunakan untuk mengkaji biota dasar penyusun ekosistem terumbu karang dengan transek garis menyinggung dan menggunakan bentuk pertumbuhan karang (lifeform) sebagai obyek pengamatan
  • 27. KeunggulanL I T  Mampu menyediakan informasi kondisi terumbu karang dari penyelam yang pengetahuannya terbatas tentang karang  Merupakan metode pengambilan contoh yang sederhana dan efisien yang menyediakan data persentase penutupan  Dengan dilakukan secara berkala, metode ini juga mampu menyediakan data berkala (time series data) yang bisa dilihat perbandingan peningkatan maupun penurunan kondisi dari waktu ke waktu  Peralatan yang dipakai relatif sederhana
  • 28. KelemahanL I T  Membutuhkan tenaga peneliti yang banyak  Survei membutuhkan waktu yang lama  Dituntut keahlian peneliti dalam identifikasi karang, minimal lifeform dan sebaliknya genus atau spesies  Pengamatan terbatasi oleh pertanyaan konsentrasi persentase penutupan dan kelimpahan relatif  Masih kurang lengkap untuk menyediakan data konsentrasi pertumbuhan, rekruitmen dan mortalitas L I T
  • 29. Peralatan • Alat dasar selam dan SCUBA • Roll meter • Sabak dan pensil • Sheet data • Buku identifikasi L I T
  • 30. Prosedur • Survey awal menentukan lokasi (manta tow) • Transek 3 dan 10 m sejajar garis pantai • Peletakan transek mengikuti kontur substrat L I T
  • 31.
  • 32.
  • 33. Acropora Non-Acropora • Branching (ACB) • Digitate (ACD) • Encrusting (ACE) • Submassive (ACS) • Tabular (ACT) • Branching (CB) • Encrusting (CE) • Foliose (CF) • Massive (CM) • Submassive (CS) • Mushroom (CMR) Hard Coral (Karang Keras) • Heliopora (CHL) • Millepora (CME) • Tubipora (CTU) Kategori dan Kode Lifeform
  • 34. • Dead Coral (DC) Hard Coral (Karang Keras) • Dead Coral with Algae (DCA) Kategori dan Kode Lifeform Other Fauna • Soft Coral (SC) • Sponges (SP) • Zoanthids (ZO) • Others (OT) - Gorgonian - Tridacna - Crinoid - Deadema - Ascidian
  • 35. Other Fauna Kategori dan Kode Lifeform • Algae • Algae Assemblage (AA) • Coralline Algae (CA) • Halimeda (HA) • Macro Algae (MA) • Turf Algae (TA) Abiotik • Sand (S) • Rubble (R) • Silt (SI) • Water (WA) • Rock (RCK)
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39. • Metode PIT, merupakan salah satu metode yang dikembangkan untuk memantau kondisi karang hidup dan biota pendukung lainnya di suatu lokasi terumbu karang dengan cara yang mudah dan dalam waktu yang cepat • Secara teknis, metode Point Intercept Transect (PIT) adalah cara menghitung persen tutupan (% cover) substrat dasar secara acak, dengan menggunakan tali bertanda di setiap jarak 0,5 meter atau juga dengan pita berskala (roll meter)
  • 40. Metode PIT digunakan untuk menentukan komunitas bentos sesil (biota yang hidup di dasar atau melekat di dasar perairan) di terumbu karang berdasarkan bentuk pertumbuhan dalam satuan persen, dengan jalan mencatat jumlah biota bentik yang ada pada masing-masing titik di sepanjang garis transek
  • 41.
  • 42.
  • 43. PRINSIP : menarik garis transek dengan mencatat komponen terumbu karang pada titik tertentu dengan jarak yang sama (misal: 1 atau 0,5 meter) atau komponen yang dominan dalam segmen 1 atau 0,5 meter tersebut Kedalaman 3m dan 10m atau 3m, 10m dan 20m
  • 44. Mencatat prekuensi kemunculan komponen terumbu karang, misalnya: - HC (karang keras) - SC (karang lunak) - RC (batu) - SP (sponge) - S (pasir) - RKC (recently killed coral) - NIA (nutrient indicator algae) - RB (rubble) - SI (silk/clay) - OT (biota lain)
  • 45.  HC : termasuk Millepora, Heliopora dan Tubipora  NIA : untuk mendata meningkatnya jumlah alga sebagai akibat banayknya masukan nutrient  OT : organisme yang menetap (anemon, akar bahar, tunicate atau substrat tidak menetap)  RB : termasuk batu ukuran 0,5 – 1,5 cm. apabila >1,5 cm termasuk batu dan <0,5 cm termasuk pasir  RC : semua substrat keras, karang mati yang telah berumur lebih dari 1 tahun  RKC : untuk mendata karang yang mati pada tahun sebelumnya, karang tersebut bisa saja masih berdiri atau patah tetapi terlihat masih segar, putih dengan struktur koralit masih tampak  SC : termasuk zoanthid (tidak termasuk anemon)  SD : pasir  SI : sedimen yang membentuk suspensi  SP : semua sponge dicatat, untuk mendeteksi meningkatnya jumlah sponge
  • 46.
  • 48.
  • 49. PIT vs Reef Check PIT Reef Check HC HC HC HC HC HC
  • 50. • Metode transek kuadrat digunakan untuk memantau komunitas makrobentos di suatu perairan • Pengamatan biasanya meliputi kondisi biologi, pertumbuhan, tingkat kematian dan rekruitmen karang di suatu lokasi yang ditandai secara permanen • Survei biasanya dimonitoring secara rutin • Pengamatan didukung dengan pengambilan underwater photo sesuai ukuran kuadrat • Pengamatan laju sedimentasi juga sangat diperlukan untuk mendukung data tentang laju pertumbuhan dan tingkat kematian karang yang diamati
  • 51. • Peralatan yang dibutuhkan adalah kapal kecil, peralatan scuba, tanda kuadrat 1m x 1m dan sudah dibagi setiap 10 cm, GPS dan underwater camera • Data yang diperoleh dengan metoda ini adalah persentase tutupan relatif, jumlah koloni, frekuensi relatif dan keanekaragaman jenis