SlideShare a Scribd company logo
• Hari : Senin & Sabtu
• Waktu : 2 – 3 jam
Pengantar
Analisa mengenai peluang dan hambatan dalam
pengelolaan sumber daya alam (SDA)berkelanjutan
merupakan langkah penting dalamproses perencanaan.
Simulasi berbagai skenario berdasarkan pilihan-pilihan
pengelolaan SDA merupakan alat penting dalam
mengantisipasi dampaknya di masa yang akan datang.
Dalam suatu proses perencanaan hendaknya sistem
pengawasan merupakan salah satu komponen terpadu.
Proses perencanaan bukanlah suatu proses yang linear
melainkan sebuah siklus. Setelah tercapai kesepakatan
dalam perencanaan, termasuk di dalamnya sistem
pengawasan, perencanaan harus dievaluasi dari waktu ke
waktu dan perencanaan ulang perlu dilaksanakan.
Sistem Informasi Geografis (SIG) dan
penginderaan jauh (PJ)merupakan alat yang
sangat berguna dalam setiap langkah proses
perencanaan dan sudah dipakai di negara
maju dan beberapa daerah di negara
berkembang. Akan tetapi karena SIG dan PJ
memerlukan perangkat lunak, data dan
keahlian khusus untuk mengoperasikannya,
banyak pihak belum memanfaatkan alat
bantu ini secara optimal dalam proses
perencanaan.
Di Indonesia maupun banyak negara
berkembang lain, perencanaan tata ruang sudah
merupakan alat pemerintahan baku yang dibuat
secara berkala pada tingkat nasional, propinsi,
kabupaten dan bahkan desa, akan tetapi alat ini
seringkali kehilangan makna dan fungsinya
dikarenakan oleh pendekatan dan proses
pembuatannya yang tidak tepat. Hal ini banyak
disebabkan oleh kurangnya kapasitas maupun
sumber daya, selain kurang kondusifnya
kebijakan yang ada, serta kurangnya integrasi
antar sektoral.
Akibatnya antara lain adalah: adanya tumpang
tindih alokasi yang bisa menyebabkan konflik
antar pemangku kepentingan; kurangnya
integrasi antara program pembangunan yang
satu dengan yang lain yang mengakibatkan tidak
efesiennya program-program tersebut;
kecenderungan adanya dikotomi dalam
penentuan fungsi lahan antara ekologis atau
ekonomis, yang mengakibatkan terpojoknya
masyarakat lokal pengguna lahan disatu pihak
atau bencana alam karena praktek-praktek
penggunaan lahan yang tidak
berkesinambungan dipihak lain.
Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)
Komponen-komponen yang membangun SIG adalah
perangkat lunak, perangkat keras, data, pengguna dan
aplikasi. SIG dalam pengelolaan sumber daya alam di
lingkungan pemerintahan lokal, sebagai contoh,
memerlukan sistem yang mendukung tersedianya kelima
komponen tersebut, sebagaimana diilustrasikan oleh
Gambar sebagai berikut :
Tentunya dibutuhkan sumberdaya yang mencukupi untuk membangun
SIG. Hanya saja, ketersediaan dana saja belumlah mencukupi. Adanya
komitmen yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mencapai
sebuah sistem pemerintahan yang baik (Good governance) diiringi oleh
keberadaan institusional yang kokoh, kapasitas teknis yang mencukupi,
seta pemahaman yang baik tentang pilihan-pilihan yang ada dalam
mencapai pembangunan yang berkesinambungan, merupakan prasyarat
mutlak.
Tentunya dibutuhkan sumberdaya yang mencukupi untuk membangun
SIG. Hanya saja, ketersediaan dana saja belumlah mencukupi. Adanya
komitmen yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mencapai
sebuah sistem pemerintahan yang baik (Good governance) diiringi oleh
keberadaan institusional yang kokoh, kapasitas teknis yang mencukupi,
seta pemahaman yang baik tentang pilihan-pilihan yang ada dalam
mencapai pembangunan yang berkesinambungan, merupakan prasyarat
mutlak.
Gambar. Komponen Sistem Informasi Geografis
1.2. Jenis Sumber Data Geografis
• Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua
komponen penting yaitu data spasial dan data
atribut. Data spasial mempresentasikan posisi
atau lokasi geografis dari suatu obyek di
permukaan bumi, sedangkan data atribut dapat
memberikan deskripsi atau penjelasan dari suatu
obyek. Data atribut dapat berupa informasi
numerik , foto, narasi, dan lain sebagainya, yang
diperoleh dari data statistik, pengukuran
lapangan dan sensus, dan lain-lain.
• Data spasial dapat diperoleh dari berbagai
sumber dalam berbagai format.
• Sumber data spasial antara lain mencakup : data
geografis, peta analog, foto udara, citra satelit,
survey lapangan, pengukuran theodolit,
pengukuran dengan menggunakan Global
Positioning System (GPS) dll (Gambar 1.2.)
Adapun format data Spasial, secara umum dapat
dikategorikan dalam format dijital dan format
analog.
1.3. Representasi Data Spasial
• Untuk dapat dipergunakan dalam SIG, data
spasial perlu dikonversi ke dalam format
dijital. Dalam format dijital, terdapat dua
model representasi data yaitu ; model vektor
dan model raster. Kedua model mampu
menyimpan detail informasi tentang lokasi
serta atributnya. Perbedaan mendasar antara
kedua model tersebut terletak pada cara
penyimpanan serta representasi sebuah
obyek geografis.
a
b
• Sedangkan pada model raster, data spasial
diorganisasikan dalam sel (grid cells) atau piksel.
Piksel adalah unit dasar yang digunakan untuk
menyimpan informasi secara eksplisit. Masing-
masing piksel mewakili luasan tertentu di
permukaan bumi. Pada dasarnya dalam
pemodelan raster, permukaan bumi yang
dimodelkan menjadi matriks dua dimensi yang
terdiri dari sel-sel yang sama besar. Biasanya
sebuah sel hanya mengandung satu nilai tertentu
(Gambar 1.3 b)
• Pada penerapanya, sebuah obyek di permukaan
bumi bisa dimodelkan sebagai vektor sekaligus.
Hampir semua perangkat lunak SIG menyediakan
fasilitas untuk mengubah format data vektor ke
data raster dan sebaliknya. Secara umum, kedua
model memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
• Dari segi ukuran data yang dihasilkan,
penyimpanan dalam bentuk vektor
membutuhkan lebih banyak ruang dalam
komputer. Pemilihan penggunaan model
tergantung kepada tujuan dari pemodelan data
tersebut. Hal ini dibahas lebih lanjut pada bab 2.
1.4. Skala dan Resolusi
Sebagaimana dijelaskan di atas, SIG mempresentasikan data geografis
tentang obyek di permukaan bumi secara grafis. Penyajian informasi
tersebut dilakukan dengan penggabaran yang proporsional
menggunakan ukuran perbandingan yang disebut skala. Skala peta
adalah rasio atau perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Sebagai contoh, skala 1 : 10.000 cm
mengindikasikan bahwa setiap satu cm jarak di peta mempresentasikan
10.000 cm jarak di lapangan. Selain ditampilkan dalam bentuk rasio
seperti di atas, skala peta juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafis
atau bar (Gambar 1.4)
Sebagaimana dijelaskan di atas, SIG mempresentasikan data geografis
tentang obyek di permukaan bumi secara grafis. Penyajian informasi
tersebut dilakukan dengan penggabaran yang proporsional
menggunakan ukuran perbandingan yang disebut skala. Skala peta
adalah rasio atau perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Sebagai contoh, skala 1 : 10.000 cm
mengindikasikan bahwa setiap satu cm jarak di peta mempresentasikan
10.000 cm jarak di lapangan. Selain ditampilkan dalam bentuk rasio
seperti di atas, skala peta juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafis
atau bar (Gambar 1.4)
Konsep skala pada umumnya dipakai untuk data dengan format
vektor. Untuk data raster, tingkat kerincian informasi disebut
resolusi. Resolusi diasosiasikan dengan ukuran luasan permukaan
bumi yang diwakili oleh satu sel. Suatu data raster dengan
resolusi tinggi menggambarkan tingkat kerincian infromasi yang
tinggi, di mana setiap sel mewakili luasan yang lebih kecil di
permukaan bumi.
1.5. Proyeksi dan Sistem Koordinat
Data spasial dalam SIG, baik vektor ataupun raster, hanya
akan berguna apabila diasosiasikan dengan lokasi tertentu
di permukaan bumi. Untuk ini dibutuhkan sistem referensi
geospasial. Sistem referensi geospasial (georeference)
harus memperhatikan banyak hal, diantaranya bentuk
permukaan bumi.
Pada umummnya peta yang kita
jumpai menyajikan informasi
mengenai permukaan bumi dalam
dua dimensi, walaupun permukaan
bumi yang dipresentasikannya
sebenarnya berbentuk lengkungan
tiga dimensi.
Proses transformasi ruang tiga dimensi kedalam bentuk peta dua
dimensi disebut sebagai proyeksi. Rumus-rumus proyeksi
merupakan persamaan matematis yang digunakan untuk
mentransformasi posisi geografis (lintang dan bujur) pada bola
bumi (sphere atau spheroid) menjadi suatu representasi lokasi pada
bidang datar. Proses ini tentunya menyebabkan terjadinya distorsi,
antara lain distorsi terhadap bentuk, luasan (area), jarak maupun
arahnya.
3 Dimensi 2 Dimensi
Karena pengukuran pada sistem koordinat gografis sulit
dilakukan, maka data geografis umumnyadiproyeksikan
kedalam sistem koordinat planar. Keuntungan sistem
koordinat planar adalah bahwa pengukuran-pengukuran
panjang, sudut, maupun luasan relatif lebih konstan dan
kesalahan yang dihasilkan pun menjadi lebih kecil
Salah satu contoh koordinat planar yang paling
digunakan adalah sistem koordinat Universal Transverse
Mercator (UTM). Sistem koordniat ini membagi
permukaan bumi menjadi 60 zone/ wilayah; masing-
masing zona mempunyai lebar 6 derajat dihitung dari 180
derajat bujur barat ke arah timur (zona 1 sampai dengan
zona 60). Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84
derajat lintang utara dan 80 derajat lintang selatan.
Perhatikan Gambar berikut :
Proyeksi dan sistem koordinat planar sangat
penting untuk dipahami terutama karena tingkat
ketelitian pengukuran yang lebih tinggi
dibandignkan dengan sistem koordinat sperikal
(geografis). Untuk aplikasi spasial pada skala kecil
(misalnya desa atau kecamatan), sistem koordinat
planar adalah pilihan yang tepat. Kelemahan sistem
koordinat ini terletak pada sistem pembagian zona.
Seringkali terjadi, suatu daerah terletak pada lebih
dari satu zona dalam sistem pengukuran UTM. Hal
semacam ini justru menyebabkan kesalahan
pengukuran yang cukup besar. Untuk kasus
semacam ini, sistem koordinat sperikal mungkin
lebih baik untuk digunakan.
Pengelolaan basis data dalam SIG
Sebuah sistem informasi geografis yang sudah berjalan dan
dikelola dengan baik, pada umumnya merupakan kumpulan data yang
cukup banyak jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya.
Data-data ini amat bervariasi ditinjau dari tema, sumber, skala dan
resolusi, tingkat penajaman, dan lain sebagainya.
Dalam SIG, seluruh data tersebut terintegrasi dalam sebuah
sistem yang disebut basis data spasial (spatial database). Pengelolaan
basis data spasial adalah inti dati sistem informasi geografis itu
sendiri. Semakin baik pengelolaan basis data spasial semakin mudah
SIG diaplikasikan. Lebih jauh lagi, kualitas keluaran dari analisa SIG
akan sangat tergantung pada kualitas pengelolaan data spasial.
Satu komponen penting dalam pengelolaan basis data spasial
adalah metadata. Metadata adalah informasi tentang sebuah data.
Metadata memuat berbagai informasi penting yang sangat
membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.7. Kesalahan (error) dalam data spasial
1.8. Global Positioning System (GPS)
1.8.1. Elemen Satelit (space segment)
1.8.2. Elemen Pengendali (control segrment)
1.8.3. Elemen Pengguna (user segment)
1.8.4. Bagaimana GPS bekerja?
1.8.5 Sumber-sumber kesalahan
1.9. Sekilas tentang perangkat lunak SIG
1.10. Sekilas tentang perangkat keras SIG
1.11. Sekilas tentang pengguna SIG
BAB 2. KONSEP DASAR PENGINDERAAN JARAK
JAUH
BAB 3. PENGENALAN PERANGKAT LUNAK ILWIS,
ERMAPER, ARCVIEW DAN BEBERAPA
PERANGKAT LUNAK LAINNYA DALAM
PENGELOLAAN DATA SPASIAL DAN DATA
RASTER.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Sally Indah N
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasifikrul islamy
 
Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10
Bangka_31
 
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview  rizky muhammad faisalLaporan digitasi arcview  rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisalRizky Faisal
 
Peta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database SpasialPeta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database Spasial
Julio Mamesah
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
Oliz Adityaraka
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan
abdul gonde
 
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisLangkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
leni mahbengi
 
Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi
Joshua Adiguna Prastowo
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
ekan candra
 
Makalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaan
Makalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaanMakalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaan
Makalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaanBondan the Planter of Palm Oil
 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Andino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisAgus Candra
 
02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik
Hamida ID
 
22 74-1-pb
22 74-1-pb22 74-1-pb
22 74-1-pbsakti619
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
bramantiyo marjuki
 

What's hot (20)

Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
 
Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10
 
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview  rizky muhammad faisalLaporan digitasi arcview  rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
 
Peta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database SpasialPeta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database Spasial
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan
 
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisLangkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
 
Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
 
Makalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaan
Makalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaanMakalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaan
Makalah_41 Supervised unsupervised kartografi dan pemetaan
 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
 
Andino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIG
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
 
02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik
 
22 74-1-pb
22 74-1-pb22 74-1-pb
22 74-1-pb
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 

Similar to Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II

Pengantar SIG.pdf
Pengantar SIG.pdfPengantar SIG.pdf
Pengantar SIG.pdf
aryanata2
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sigahmadthohari
 
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information SystemDasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
IlhamKurniawan281497
 
01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG
OpenStreetMap Indonesia
 
Bab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnewBab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnew
Niike Simanjuntak
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Deny Sundari Syahrir
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Asri Renggo
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Sally Indah N
 
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptxPERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
SangPenaklukChanel
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
SangPenaklukChanel
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
jackson lavigne
 
Pengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.pptPengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.ppt
AsriSiregar1
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Muhamad Purnomo
 
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Syanti Septiani Nugraha II
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
darisfa
 

Similar to Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II (20)

p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
Pengantar SIG.pdf
Pengantar SIG.pdfPengantar SIG.pdf
Pengantar SIG.pdf
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sig
 
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information SystemDasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
 
01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG
 
Bab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnewBab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnew
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
 
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptxPERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
 
Peta SIG
Peta SIGPeta SIG
Peta SIG
 
Pengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.pptPengertian_SIG.ppt
Pengertian_SIG.ppt
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
 
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
 
LAYOUT PETA JAWA BARAT
LAYOUT PETA JAWA BARATLAYOUT PETA JAWA BARAT
LAYOUT PETA JAWA BARAT
 
Fmipa201044 2
Fmipa201044 2Fmipa201044 2
Fmipa201044 2
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 

More from Amos Pangkatana

SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
Amos Pangkatana
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke ISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Amos Pangkatana
 
PANDUAN MONITORING PADANG LAMUN
PANDUAN MONITORING PADANG LAMUNPANDUAN MONITORING PADANG LAMUN
PANDUAN MONITORING PADANG LAMUN
Amos Pangkatana
 
Teknik Identifikasi dan Pengamatan Karang
Teknik Identifikasi dan Pengamatan KarangTeknik Identifikasi dan Pengamatan Karang
Teknik Identifikasi dan Pengamatan Karang
Amos Pangkatana
 
Mengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu KarangMengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu Karang
Amos Pangkatana
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Amos Pangkatana
 
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPINVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
Amos Pangkatana
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
Amos Pangkatana
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
Amos Pangkatana
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
Amos Pangkatana
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautSistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Amos Pangkatana
 
Reproduksi kuda laut
Reproduksi kuda lautReproduksi kuda laut
Reproduksi kuda laut
Amos Pangkatana
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
Amos Pangkatana
 
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
Amos Pangkatana
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
Amos Pangkatana
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Amos Pangkatana
 
Dinamika Stok Ikan
Dinamika Stok IkanDinamika Stok Ikan
Dinamika Stok Ikan
Amos Pangkatana
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Amos Pangkatana
 
Makalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok IkanMakalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok Ikan
Amos Pangkatana
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Amos Pangkatana
 

More from Amos Pangkatana (20)

SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke ISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke I
 
PANDUAN MONITORING PADANG LAMUN
PANDUAN MONITORING PADANG LAMUNPANDUAN MONITORING PADANG LAMUN
PANDUAN MONITORING PADANG LAMUN
 
Teknik Identifikasi dan Pengamatan Karang
Teknik Identifikasi dan Pengamatan KarangTeknik Identifikasi dan Pengamatan Karang
Teknik Identifikasi dan Pengamatan Karang
 
Mengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu KarangMengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu Karang
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
 
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPINVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
INVENTARISASI JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAP
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautSistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
 
Reproduksi kuda laut
Reproduksi kuda lautReproduksi kuda laut
Reproduksi kuda laut
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
 
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE  KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
IDENTIFIKASI JENIS DAN PENGELOMPOKAN TIPE KARANG DI PERAIRAN KAYOPULAU KOTA...
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Populasi Ikan
 
Dinamika Stok Ikan
Dinamika Stok IkanDinamika Stok Ikan
Dinamika Stok Ikan
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan IkanMakalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
Makalah Dinamika Populasi Ikan tentang Mengetahui Umur dan Pertumbuhan Ikan
 
Makalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok IkanMakalah tentang Stok Ikan
Makalah tentang Stok Ikan
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II

  • 1. • Hari : Senin & Sabtu • Waktu : 2 – 3 jam
  • 2.
  • 3. Pengantar Analisa mengenai peluang dan hambatan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA)berkelanjutan merupakan langkah penting dalamproses perencanaan. Simulasi berbagai skenario berdasarkan pilihan-pilihan pengelolaan SDA merupakan alat penting dalam mengantisipasi dampaknya di masa yang akan datang. Dalam suatu proses perencanaan hendaknya sistem pengawasan merupakan salah satu komponen terpadu. Proses perencanaan bukanlah suatu proses yang linear melainkan sebuah siklus. Setelah tercapai kesepakatan dalam perencanaan, termasuk di dalamnya sistem pengawasan, perencanaan harus dievaluasi dari waktu ke waktu dan perencanaan ulang perlu dilaksanakan.
  • 4. Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh (PJ)merupakan alat yang sangat berguna dalam setiap langkah proses perencanaan dan sudah dipakai di negara maju dan beberapa daerah di negara berkembang. Akan tetapi karena SIG dan PJ memerlukan perangkat lunak, data dan keahlian khusus untuk mengoperasikannya, banyak pihak belum memanfaatkan alat bantu ini secara optimal dalam proses perencanaan.
  • 5. Di Indonesia maupun banyak negara berkembang lain, perencanaan tata ruang sudah merupakan alat pemerintahan baku yang dibuat secara berkala pada tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan bahkan desa, akan tetapi alat ini seringkali kehilangan makna dan fungsinya dikarenakan oleh pendekatan dan proses pembuatannya yang tidak tepat. Hal ini banyak disebabkan oleh kurangnya kapasitas maupun sumber daya, selain kurang kondusifnya kebijakan yang ada, serta kurangnya integrasi antar sektoral.
  • 6. Akibatnya antara lain adalah: adanya tumpang tindih alokasi yang bisa menyebabkan konflik antar pemangku kepentingan; kurangnya integrasi antara program pembangunan yang satu dengan yang lain yang mengakibatkan tidak efesiennya program-program tersebut; kecenderungan adanya dikotomi dalam penentuan fungsi lahan antara ekologis atau ekonomis, yang mengakibatkan terpojoknya masyarakat lokal pengguna lahan disatu pihak atau bencana alam karena praktek-praktek penggunaan lahan yang tidak berkesinambungan dipihak lain.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG) Komponen-komponen yang membangun SIG adalah perangkat lunak, perangkat keras, data, pengguna dan aplikasi. SIG dalam pengelolaan sumber daya alam di lingkungan pemerintahan lokal, sebagai contoh, memerlukan sistem yang mendukung tersedianya kelima komponen tersebut, sebagaimana diilustrasikan oleh Gambar sebagai berikut :
  • 10. Tentunya dibutuhkan sumberdaya yang mencukupi untuk membangun SIG. Hanya saja, ketersediaan dana saja belumlah mencukupi. Adanya komitmen yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mencapai sebuah sistem pemerintahan yang baik (Good governance) diiringi oleh keberadaan institusional yang kokoh, kapasitas teknis yang mencukupi, seta pemahaman yang baik tentang pilihan-pilihan yang ada dalam mencapai pembangunan yang berkesinambungan, merupakan prasyarat mutlak. Tentunya dibutuhkan sumberdaya yang mencukupi untuk membangun SIG. Hanya saja, ketersediaan dana saja belumlah mencukupi. Adanya komitmen yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mencapai sebuah sistem pemerintahan yang baik (Good governance) diiringi oleh keberadaan institusional yang kokoh, kapasitas teknis yang mencukupi, seta pemahaman yang baik tentang pilihan-pilihan yang ada dalam mencapai pembangunan yang berkesinambungan, merupakan prasyarat mutlak. Gambar. Komponen Sistem Informasi Geografis
  • 11. 1.2. Jenis Sumber Data Geografis • Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen penting yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial mempresentasikan posisi atau lokasi geografis dari suatu obyek di permukaan bumi, sedangkan data atribut dapat memberikan deskripsi atau penjelasan dari suatu obyek. Data atribut dapat berupa informasi numerik , foto, narasi, dan lain sebagainya, yang diperoleh dari data statistik, pengukuran lapangan dan sensus, dan lain-lain.
  • 12. • Data spasial dapat diperoleh dari berbagai sumber dalam berbagai format. • Sumber data spasial antara lain mencakup : data geografis, peta analog, foto udara, citra satelit, survey lapangan, pengukuran theodolit, pengukuran dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dll (Gambar 1.2.) Adapun format data Spasial, secara umum dapat dikategorikan dalam format dijital dan format analog.
  • 13.
  • 14. 1.3. Representasi Data Spasial • Untuk dapat dipergunakan dalam SIG, data spasial perlu dikonversi ke dalam format dijital. Dalam format dijital, terdapat dua model representasi data yaitu ; model vektor dan model raster. Kedua model mampu menyimpan detail informasi tentang lokasi serta atributnya. Perbedaan mendasar antara kedua model tersebut terletak pada cara penyimpanan serta representasi sebuah obyek geografis.
  • 15. a b
  • 16.
  • 17. • Sedangkan pada model raster, data spasial diorganisasikan dalam sel (grid cells) atau piksel. Piksel adalah unit dasar yang digunakan untuk menyimpan informasi secara eksplisit. Masing- masing piksel mewakili luasan tertentu di permukaan bumi. Pada dasarnya dalam pemodelan raster, permukaan bumi yang dimodelkan menjadi matriks dua dimensi yang terdiri dari sel-sel yang sama besar. Biasanya sebuah sel hanya mengandung satu nilai tertentu (Gambar 1.3 b)
  • 18. • Pada penerapanya, sebuah obyek di permukaan bumi bisa dimodelkan sebagai vektor sekaligus. Hampir semua perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk mengubah format data vektor ke data raster dan sebaliknya. Secara umum, kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. • Dari segi ukuran data yang dihasilkan, penyimpanan dalam bentuk vektor membutuhkan lebih banyak ruang dalam komputer. Pemilihan penggunaan model tergantung kepada tujuan dari pemodelan data tersebut. Hal ini dibahas lebih lanjut pada bab 2.
  • 19. 1.4. Skala dan Resolusi Sebagaimana dijelaskan di atas, SIG mempresentasikan data geografis tentang obyek di permukaan bumi secara grafis. Penyajian informasi tersebut dilakukan dengan penggabaran yang proporsional menggunakan ukuran perbandingan yang disebut skala. Skala peta adalah rasio atau perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Sebagai contoh, skala 1 : 10.000 cm mengindikasikan bahwa setiap satu cm jarak di peta mempresentasikan 10.000 cm jarak di lapangan. Selain ditampilkan dalam bentuk rasio seperti di atas, skala peta juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafis atau bar (Gambar 1.4) Sebagaimana dijelaskan di atas, SIG mempresentasikan data geografis tentang obyek di permukaan bumi secara grafis. Penyajian informasi tersebut dilakukan dengan penggabaran yang proporsional menggunakan ukuran perbandingan yang disebut skala. Skala peta adalah rasio atau perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Sebagai contoh, skala 1 : 10.000 cm mengindikasikan bahwa setiap satu cm jarak di peta mempresentasikan 10.000 cm jarak di lapangan. Selain ditampilkan dalam bentuk rasio seperti di atas, skala peta juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafis atau bar (Gambar 1.4)
  • 20. Konsep skala pada umumnya dipakai untuk data dengan format vektor. Untuk data raster, tingkat kerincian informasi disebut resolusi. Resolusi diasosiasikan dengan ukuran luasan permukaan bumi yang diwakili oleh satu sel. Suatu data raster dengan resolusi tinggi menggambarkan tingkat kerincian infromasi yang tinggi, di mana setiap sel mewakili luasan yang lebih kecil di permukaan bumi.
  • 21. 1.5. Proyeksi dan Sistem Koordinat Data spasial dalam SIG, baik vektor ataupun raster, hanya akan berguna apabila diasosiasikan dengan lokasi tertentu di permukaan bumi. Untuk ini dibutuhkan sistem referensi geospasial. Sistem referensi geospasial (georeference) harus memperhatikan banyak hal, diantaranya bentuk permukaan bumi. Pada umummnya peta yang kita jumpai menyajikan informasi mengenai permukaan bumi dalam dua dimensi, walaupun permukaan bumi yang dipresentasikannya sebenarnya berbentuk lengkungan tiga dimensi.
  • 22. Proses transformasi ruang tiga dimensi kedalam bentuk peta dua dimensi disebut sebagai proyeksi. Rumus-rumus proyeksi merupakan persamaan matematis yang digunakan untuk mentransformasi posisi geografis (lintang dan bujur) pada bola bumi (sphere atau spheroid) menjadi suatu representasi lokasi pada bidang datar. Proses ini tentunya menyebabkan terjadinya distorsi, antara lain distorsi terhadap bentuk, luasan (area), jarak maupun arahnya. 3 Dimensi 2 Dimensi
  • 23. Karena pengukuran pada sistem koordinat gografis sulit dilakukan, maka data geografis umumnyadiproyeksikan kedalam sistem koordinat planar. Keuntungan sistem koordinat planar adalah bahwa pengukuran-pengukuran panjang, sudut, maupun luasan relatif lebih konstan dan kesalahan yang dihasilkan pun menjadi lebih kecil Salah satu contoh koordinat planar yang paling digunakan adalah sistem koordinat Universal Transverse Mercator (UTM). Sistem koordniat ini membagi permukaan bumi menjadi 60 zone/ wilayah; masing- masing zona mempunyai lebar 6 derajat dihitung dari 180 derajat bujur barat ke arah timur (zona 1 sampai dengan zona 60). Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84 derajat lintang utara dan 80 derajat lintang selatan. Perhatikan Gambar berikut :
  • 24.
  • 25. Proyeksi dan sistem koordinat planar sangat penting untuk dipahami terutama karena tingkat ketelitian pengukuran yang lebih tinggi dibandignkan dengan sistem koordinat sperikal (geografis). Untuk aplikasi spasial pada skala kecil (misalnya desa atau kecamatan), sistem koordinat planar adalah pilihan yang tepat. Kelemahan sistem koordinat ini terletak pada sistem pembagian zona. Seringkali terjadi, suatu daerah terletak pada lebih dari satu zona dalam sistem pengukuran UTM. Hal semacam ini justru menyebabkan kesalahan pengukuran yang cukup besar. Untuk kasus semacam ini, sistem koordinat sperikal mungkin lebih baik untuk digunakan.
  • 26. Pengelolaan basis data dalam SIG Sebuah sistem informasi geografis yang sudah berjalan dan dikelola dengan baik, pada umumnya merupakan kumpulan data yang cukup banyak jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini amat bervariasi ditinjau dari tema, sumber, skala dan resolusi, tingkat penajaman, dan lain sebagainya. Dalam SIG, seluruh data tersebut terintegrasi dalam sebuah sistem yang disebut basis data spasial (spatial database). Pengelolaan basis data spasial adalah inti dati sistem informasi geografis itu sendiri. Semakin baik pengelolaan basis data spasial semakin mudah SIG diaplikasikan. Lebih jauh lagi, kualitas keluaran dari analisa SIG akan sangat tergantung pada kualitas pengelolaan data spasial. Satu komponen penting dalam pengelolaan basis data spasial adalah metadata. Metadata adalah informasi tentang sebuah data. Metadata memuat berbagai informasi penting yang sangat membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
  • 27.
  • 28. 1.7. Kesalahan (error) dalam data spasial 1.8. Global Positioning System (GPS) 1.8.1. Elemen Satelit (space segment) 1.8.2. Elemen Pengendali (control segrment) 1.8.3. Elemen Pengguna (user segment) 1.8.4. Bagaimana GPS bekerja? 1.8.5 Sumber-sumber kesalahan 1.9. Sekilas tentang perangkat lunak SIG 1.10. Sekilas tentang perangkat keras SIG 1.11. Sekilas tentang pengguna SIG
  • 29. BAB 2. KONSEP DASAR PENGINDERAAN JARAK JAUH BAB 3. PENGENALAN PERANGKAT LUNAK ILWIS, ERMAPER, ARCVIEW DAN BEBERAPA PERANGKAT LUNAK LAINNYA DALAM PENGELOLAAN DATA SPASIAL DAN DATA RASTER.