Berdasarkan kegiatan inventarisasi jenis lamun di perairan Kampung Tablasupa, ditemukan 6 jenis lamun yang terdiri atas 1 divisi, 1 kelas, 2 ordo, 2 famili, 6 genus dan 6 spesies. Kondisi kualitas air masih memenuhi kisaran yang dapat mendukung kehidupan lamun dengan suhu 29°C, pH 7 dan salinitas 39‰. Saran yang diajukan adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang distribusi dan
1. DIBIMBING OLEH : LISA S SIBY, S.pi.,M.Si
INVENTARISASI JENIS LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN KAMPUNG
TABLASUPA DISTRIK DEPAPRE
KABUPATEN JAYAPURA
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
NAMA : RONALDO PALLO
NPM : 121165427140003
Progdi : Manajemen SemberDaya Pesisir
2. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lamun merupakan tumbuhan laut termasuk angiosperma
(tumbuhan berbunga) yang tumbuh di daerah pasang surut dan
daerah subtidal, memiliki sistem akar dan rimpang.
Reproduksi dilakukan secara vegetatif dan seksual dimana
bunga akan dibuahi serbuk sari dengan bantuan arus air.
Produktivitas lamun dibatasi terutama oleh ketersediaan hara
dan cahaya.
Lamun (seagrass) atau disebut juga ilalang laut. Istilah
lamun untuk seagrass, pertama-tama diperkenalkan oleh
Hutomo dimana merupakan satu-satunya kelompok
tumbuhan hidup di perairan laut dangkal. Lamun tumbuh
padat membentuk padang, sehingga dikenal sebagai padang
lamun (seagrass beds).
3. B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Untuk mengetahui Jenis-jenis lamun yang hidup
di perairan Kampung Supa Distrik Depapre
Kabupaten Jayapura.
2. Untuk mengetahui beberapa parameter kualitas air
yang dapat menunjang kehidupan lamun di perairan
Kampung Kampung Tablasupa Distrik Depapre
Kabupaten Jayapura.
4. D. Pembatasan Masalah
Adapun masalah yang dibatasi kususnya
untuk kegiatan identifikasi. Dalam
melakukan identifikasi penulis hanya terfokus
pada bagian “morfologi” dari lamun.
5. E. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berlangsung
selama 1 (satu) bulan yaitu Bulan Juli sampai Agustus 2017,
bertempat di Perairan Kampung Tablasupa Distrik Depapre
Kabupaten Jayapura. Untuk lebih jelas tentang lokasi PKL,
dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Sketsa Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
7. a. Akar
Terdapat perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas
antara jenis lamun yang dapat digunakan untuk taksonomi.
Bila dibandingkan dengan tumbuhan darat, akar dan akar
rambut lamun tidak berkembang dengan baik
b. Rhizoma dan Batang
Rhizoma merupakan batang yang terbenam dan merayap
secara mendatar serta berbuku-buku. Pada buku-buku
tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas,
berdaun dan berbunga.
c. Daun
Meskipun memiliki bentuk umum yang hampir sama,
spesies lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk
anatomi yang memiliki nilai taksonomi yang sangat tinggi.
8. Fungsi dan Peran Lamun
1. Produktivitas Primer
Lamun merupakan habitat yang baik bagi beberapa
jenis biota laut khususnya nekton, dan merupakan stok
bagi daerah fishing ground. Rantai makanan dalam
padang lamun dapat dilihat pada Gambar Berikut ini.
9. 2. Mengurangi Gerakan Air
Lamun dapat pula berperan untuk mengurangi gerakan
air, sehingga di bagian bawah air menjadi tenang.
Kemampuan lamun dalam mengurangi gerakan air
tergantung pada kepadatan dan ketinggiannya.
3. Habitat Organisme
Tingginya produktivitas organik dan perairan di
sekitarnya yang menjadi tenang, mengakibatkan
banyak organisme yang menjadikan lamun sebagai
tempat tinggal sementara (juvenil) maupun dewasa.
10. Klasifikasi Dan Jenis Lamun di Indonesia
Secara rinci klasifikasi lamun sebagai berikut :
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Famili : Potamogetonacea
Subfamili : Cymodoceoideae
Genus : Halodule,
Cymodoceae,
Syringodium,
Thalassodendrom
Famili : Hydrocharitacea
Subfamili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus,
Halophila,
Thalassia
11. Parameter Fisika-Kimia
Faktor parameter lingkungan sangat berpengaruh pada
kelangsungan hidup lamun. Parameter lingkungan
tersebut antara lain :
1) Suhu
Ekosistem padang lamun dapat hidup pada daerah
dingin dan tropis karena memiliki toleransi yang
cukup luas terhadap perubahan suhu.
2) Oksigen terlarut
Gas oksigen terlarut adalah konsentrasi gas oksigen
yang terlarut dalam air dan diperlukan oleh hampir
semua bentuk kehidupan akuatik untuk proses
pembakaran dalam tubuh.
12. 3) Salinitas
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir oleh tumbuhan
lamun adalah 10 0/00 – 40 0/00, dimana nilai
optimalnya adalah 35 0/00. Toleransi lamun terhadap
salinitas bervariasi menurut jenis dan umur.
4) Kecerahan
Tumbuhan lamun umumnya membentuk ekosistem
padang lamun yang luas di dasar perairan pantai
yang masih dapat ditembus cahaya matahari.
13. 5) Kedalaman
Kedalaman perairan dapat membatasi distribusi lamun
secara vertikal. Selain itu, kedalaman perairan juga
berpengaruh terhadap kerapatan dan pertumbuhan
lamun.
6) Substrat
Tumbuhan lamun dapat hidup pada berbagai macam
tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai karang. Syarat
utama dari substrat yang dikehendaki oleh lamun
adalah kedalaman sedimen atau substrat yang cukup
dalam.
14. PERSEBARAN LAMUN
Tumbuhan lamun merupakan tumbuhan laut yang
mempunyai sebaran cukup luas mulai dari benua
Artik sampai ke benua Afrika dan Selandia Baru.
Jumlah jenis tumbuhan ini mencapai 58 jenis di
seluruh dunia dengan konsentrasi utama didapatkan
di wilayah Indo-Pasifik.
15. Reproduksi Lamun
Sistem Reproduksi Lamun
1. Aseksual adalah dengan membentuk stolon
2. Seksual adalah dengan hidrophilus
Ada dua bentuk pembungaan
1. Monoecious (dimana bunga jantan dan betina berada
pada satu individu)
2. Dioecious (dimana jantan dan betina berada pada
16. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada waktu Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dapat dilihat pada Table di bawah ini
Alat dan Bahan Kegunaan
1. Alat :
o Thermometer
o Refraktometer
o kertas lakmus
o Kamera Digital
o Kertas folio putih
o GPS
2. Bahan
Lamun
Untuk mengukur suhu air
Untuk mengukur salinitas
Untuk mengukur pH air
Untuk dokumentasi
Untuk latar pengambilan gambar
Menentukan posisi PKL
Sebagai sampel untuk
diidentifikasi
17. B. Pengambilan dan Penanganan Sampel
Sebelum pengambilan sampel, pertama-tama yang dilakukan
adalah penetuan lokasi. Penentuan lokasi dilakukan dengan
memilih tempat yang cukup mewakili kondisi lingkungan
setempat yang biasanya dihuni oleh lamun (seagrass). Metode
yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode
transek kuadran.
Pengambilan data pada tiap lokasi dilakukan melalui transek
garis sejajar garis pantai dengan jarak masing-masing transek
25 meter pada 2 titik. Tiap titik diberi transek garis sepanjang
100 meter tegak lurus garis pantai ke arah laut. Penempatan
plot transek dilakukan setiap 5 meter sekali dimulai dari titik 0
meter sampai 50 meter yang diharapkan dapat mewakili
kondisi padang lamun di setiap stasiun pengamatan.
18. Transek yang digunakan untuk pengamatan sampel
menggunakan transek kuadran berukuran 50 x 50
centimeter.
Teknik Pengambilan Sampel
19. C. Sumber Data dan Cara
Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data sekunder
2. Cara Pengumpulan Data.
a. Observasi
b. Studi Kepustakaan
20. Deskripsi Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Secara Geografis Kampung Tablasupa terletak pada
titik koordinat 140022.135’ Bujur Timur dan
02025.327’ Lintang Selatan. Kampung Tablasupa
memiliki Batas administrasi yaitu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Samudera Pasifik
Sebelah Selatan : Distrik Sentani Barat
Sebelah Timur : Distrik Ravenirara
Sebelah Barat : Distrik Yokari
21. Komposisi dan Klasifikasi Lamun
Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
yang dilakukan di perairan Kampung Tablasupa
Distrik Depapre Kabupaten Jayapura secara
keseluruhan ditemukan jenis-jenis lamun yang
dikelompokkan ke dalam 1 divisi, 1 kelas, 2 ordo, 2
famili, 6 genus dan 6 spesies.
22. Untuk Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel ini.
No Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies
1. Anthophyta Angiospermae Helobiae Hydrocharitac
eae
Enhalus Enhalus
acoroides
2. Anthophyta Angiospermae Helobiae Hydrocharitac
eae
Thalasia Thalasia
hemprichii
3. Anthophyta Angiospermae Helobiae Hydrocharitac
eae
Halophila Halophila
ovalis
4. Anthophyta Angiospermae Potamog
etonales
Cymdoceacea
e
Cymodocea Cymodocea
rotundata
5. Anthophyta Angiospermae Potamog
etonales
Cymdoceacea
e
Halodule Halodule
uninervis
6. Anthophyta Angiospermae Potamog
etonales
Cymdoceacea
e
Syringodium Syringodium
isoetifolium
23. Deskripsi Lamun
1. Enhalus acuroides
Ciri-ciri sebagai berikut :
“Enhalus acoroides memiliki daun sebanyak 2-5 helai
dan rimpang kasar serta akar-akar yang kuat. helaian
daun berbentuk seperti pita dengan panjang dapat
mencapai 75 cm dan lebar 1,0–1,5 cm. rimpang tebal
mencapai 1 cm”
24. 2. Thalassia hemprchii
Ciri-ciri sebagai berikut :
“Thalassia hemprichii memiliki daun lurus dan sedikit
melengkung, tapi daun tidak menonjol, panjang 5–20
cm, lebar mencapai 1 cm. Seludung daun tampak
nyata dan keras dengan panjang berkisar antara 3–6
cm. Rimpang keras, menjalar, ruas–ruas rimpang
mempunyai seludang
25. 3. Halophila ovalis
Ciri-ciri sebagai berikut :
“Halophila ovalis memiliki daun berbentuk oval dan
mempunyai tangkai daun. Lebar daun lebih dari 0,5
cm dan panjang berkisar 1-4 cm, disertai dengan garis
– garis tulang daun yang tampak jelas sebanyak 10 –
25 pasang”
26. 4. Cymodocea rotundata
Ciri-ciri sebagai berikut :
“Cymodocea rotundata memiliki tepi daun halus atau
licin, tidak bergerigi, tulang daun sejajar, akar pada
tiap nodusnya terdiri dari 2-3 helai, akar tidak
bercabang, dan tidak mempunyai rambut akar”
27. 5. Halodule uninervis
Ciri-ciri sebagai berikut :
Halodule uninervis memiliki ujung daun yang
berbentuk gelombang menyerupai bentuk huruf W,
jarak antara nodus kurang lebih 2 cm, dan rimpangnya
berbuku-buku. Setiap nodusnya berakar tunggal,
banyak dan tidak bercabang.
28. 6. Syringodium isoetifolium
Ciri-ciri sebagai berikut :
Syringodium isoetifolium memiliki bentuk daun yang
silinder dan terdapat rongga udara di dalamnya. Daun
dapat mengapung di permukaan dengan mudah.
Ditemukan di Indo-Pasifik Barat di seluruh daerah
tropis.
29. Kualitas Air
No. Lokasi Suhu (ºC) pH Salinitas (‰)
1. Sekitar Pemukiman 29 7 39
Hasil Pengukuran Kualitas Air
Kondisi kualitas air antara lain : suhu, salinitas
dan pH di lokasi PKL masih berada pada kisaran
yang normal untuk kehidupan Lamun.
30. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Secara keseluruhan Lamun yang ditemukan di
lokasi pengambilan sampel ada 6 jenis yang
dikelompokkan ke dalam 1 divisi, 1 klas, 2 ordo, 2
famili, 6 genus dan 6 spesies.
2. Kondisi kualitas air antara lain : suhu, pH dan
salinitas di lokasi pengambilan sampel masih
berada pada kisaran yang normal untuk kehidupan
Lamun.
31. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian tentang distribusi, kepadatan
serta keanekaragaman lamun perairan Kampung
Tablasupa Distrik Depapre Kabupaten Jayapura;
2. Perlu dilakukan penelitian tentang dampak dari
keberadaan kapal kapal yang sering melintasi perairan
di daerah tersebut terhadap keberadaan biota perairan
terutama kondosi lamun di daerah tersebut.
32. LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Cara pengambilan sampel lamun
Lampiran 2. kondisi umum lokasi PKL
Lampiran 3. Kondisi padang lamun
Editor's Notes
hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air
Meskipun lamun adalah tanaman berbunga dan menghasilkan biji melalui reproduksi seksual, modus utama adalah reproduksi aseksual, melalui perpanjangan dari bagian bawah tanah, berupa rhizoma dan stolon
Monoecious msih 1 jenis namun (dimana bunga jantan dan betina berada pada satu individu) dan Dioecious (dimana jantan dan betina berada pada individu yang berbeda).
Stolon ialah membentuk akar yang bercabanng dari batang utama.. Llebih panjang dari rizoma dan kecil.. Berfungsi buat reproduksi karena stolon membantu dalam pertumbuhan lamun