2. Kelompok 5
1. Agista Sofia Fara H. : 01/ XI MIPA 3
2. Aprilia Cahya Rani : 07/ XI MIPA 3
3. Era Widya Nurchotifah : 15/ XI MIPA 3
4. Fitri Hastuti : 16/ XI MIPA 3
5. Kresnadi Widiyanto K. : 24/ XI MIPA 3
6. Nugroho : 27/ XI MIPA 3
7. Yosi Yaseva : 35/ XI MIPA 3
3. Budidaya Ikan Komet
Sarana dan Prasarana
Pembibitan
Habitat, kelebihan dan kekurangan
Pemeliharaan
Jenis dan cara pemberian pakan
Penangkaran (pengembangbiakan)
Pengendalian
Peluang pasar
Kelompok 5
4. Sarana dan Prasarana
Langkah pertama yang harus di siapkan adalah wadah. Dapat
menggunakan : akuarium, ember, kolam bak semen, kolam
terpal/plastic, bak fiberglass atau botol-botol bekas air mineral, kolam
dari kerangka bambu atau kayu berlapiskan plastik, paso .
Selain itu beberapa wadah yang harus disiapkan :
1. wadah untuk pemijahan,
2. perawatan induk,
3. pendederan,
4. penetasan telur,
5. pembesaran dan penampungan akhir.
5. 1. Kolam / Bak Semen
Ukuran 1 m x 1 m - 2 m x 3 m dan kedalaman 25-40 cm.
Kelebihan : Kedalaman kolam yang relatif dangkal menyebabkan difusi
oksigen dan sinar matahari dapat masuk sampai ke dasar kolam serta
hemat air.
Kekurangan kolam/bak semen :
1. Kolam perlu diberi naungan berupa atap atau tanaman air agar
terhindar dari terik matahari.
2. Bau semen kurang baik untuk ikan,
3. pH airnya cepat naik akibat kikisan semen.
Sarana dan Prasarana
6. 4. Bisa terjadi keadaan sindroma kolam baru (new tank
syndrome), yaitu cepatnya racun amonia dan nitrit yang
terbentuk akibat belum tumbuhnya bakteri pengurainya
Sarana dan Prasarana
7. 2. Akuarium
Kelebihan :
1. Ikan dan kualitas air dapat dikontrol secara teliti.
2. Baik digunakan untuk pemeliharaan benih karena mudah
dibersihkan.
3. Pada akuarium transparan, ikan di dalamnya bisa kelihatan. Ikan mati
pun dapat segera kelihatan sehingga tindakan dini bisa segera dilakukan
dan adanya hama bisa secepatnya diketahui.
Kekurangan : Daya tampung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak
semen.
Sarana dan Prasarana
8. 3. Wadah lain
Selain kolam semen dan akuarium, ikan komet dapat dipelihara
dalam paso, bak plastik, tangki fiberglas, botol bekas selai atau air
mineral, Kolam dari kerangka bambu atau kayu berlapiskan plastik .
NB : Pada Tangki fiberglas sangat bagus dipakai dibanding kolam atau
akuarium karena suhu di dalam wadah tersebut relatif stabil.
Terlepas dari berbagai macam wadah pemeliharaan, hal terpenting
adalah pengelolaannya. Kebersihan wadah perlu diperhatikan dan
untuk memudahkan pembersihan, saluran pembuangan harus diatur
dengan baik.
Sarana dan Prasarana
9. Perawatan sarana dan prasarana
Agar sarana dan prasarana tersebut tidak menjadi tempat bibit penyakit
maka :
1. Kebersihan alat-alat tersebut harus selalu dijaga.
2. Penyimpanannya harus diperhatikan.
Misal : Selang-selang untuk penyifonan dan seser harus digantung
setelah digunakan agar air di dalamnya cepat kering.
3. Peralatan bekas dipakai untuk ikan sakit harus dipisahkan.
Sebelum disimpan, harus direndam atau dicuci dalam larutan PK atau
larutan kaporit. Setelah itu, peralatan tersebut harus dijemur agar bibit
penyakit bisa mati.
Sarana dan Prasarana
10. PEMBIBITA
N Pembenihan Ikan Komet
1. Seleksi Induk
NB : induk ikan komet yang siap untuk melakukan pemijahan dapat ditandai
dengan adanya tingkah laku yang ditunjukkan yaitu saling kejar-kejaran.
Induk Jantan Induk Betina
1. Pada sirip dada terdapat bintik-bintik
bulat menonjol dan jika diraba akan
bertekstur kasar
1. Pada sirip dada ada bintik-bintik dan
halus saat diraba
2. Induk yang siap pijah bila diurut pelan-
pelan ke arah lubang genital akan keluar
cairan berwarna putih
2. Apabila diurut keluar cairan
berwarna kuning bening pada induk yang
telah masak, perut jadi lembek dan
lubang genital berwarna kemerahan
11. 2. Pemijahan
Perbandingan induk yang digunakan dalam pemijahan ikan komet adalah 1 :
2 (Jantan : Betina).
Secara alami, pemijahan ini terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Menjelang memijah, induk-induk ikan komet aktif mencari tempat yang
rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air
yang akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu
perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Pembibitan
12. 3. Penetasan Telur
Dapat dilakukan di media pemijahan dan dapat dilakukan dengan
mengganti air media pemijahan sebanyak ¼ bagian dari total air pemijahan.
Kualitas air yang baik untuk penetasan telur ikan komet adalah :
1. suhu maksimal 27-290C,
2. oksigen 5-6 ppm,
3. pH 6,5-7,0 dengan kecerahan yang bersih.
Penetasan telur ini juga dapat ditambahkan dengan heater untuk
mengoptimalkan suhu.
Pembibitan
13. 4. Perkembangan Telur
Ada 4 tahapan yang bisa diperhatikan untuk mengetahui perkembangan
zigot yang akan terus bermitosis :
1. Stadium morula (perkembangan awal setelah zigot membelah sampai
membentuk morula yang berbentuk seperti murbei).
2. Stadium blastula, terjadi pembelahan sel yang membentuk suatu
rongga pada bagian tengah.
3. Stadium gastrula, sudah terjadi pembentukan lubang lekukan.
4. Organogenesis atau pembentukan organ.
Pembibitan
14. HABITAT, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
a. Habitat
Habitat asli ikan komet yaitu :
1. di iklim subtropis
2. Lebih suka tinggal di air tawar dengan
a) pH 6,0 - 8,0
b) kesadahan air sebesar 5,0 - 19,0 DGH,
c) dan rentang temperatur 32 - 1060F (0 – 410C).
NB: Ikan komet juga dapat hidup di sungai-sungai, danau, kolam dan
saluran dengan air tergenang dan lambat mengalir.
15. b. Kelebihan Ikan Komet
1. Memiliki warna yang indah dan eksotis seperti putih, kuning,
merah, atau perpaduan lain dari warna-warna tersebut
2. Bentuk dan gerakan yang menarik,
3.Dikenal sangat jinak karena dapat mudah hidup perdampingan dengan
jenis ikan lain bila berada didalam satu tempat,
4. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, ikan ini
dapat dipelihara di hampir semua tempat di dunia asal saja
tempatnya bersih dan sehat.
5. Harga beli murah.
6. Pemeliharaan mudah.
Habitat, kelebihan dan
kekurangan
16. c. Kekurangan Ikan Komet
Ikan komet akan rentan penyakit apabila kondisi air pada tempat
pemeliharaan ikan komet kotor yang disebabkan oleh hasil buangan
(kotoran) dari ikan komet yang sangat banyak.
Habitat, kelebihan dan
kekurangan
17. PEMELIHARAAN
1. Telur ikan komet yang sudah menjadi larva dapat ditempatkan dalam
akuarium, kolam bak, bak plastik, atau kolam tanah serta wadah lainnya.
Setelah 4 - 5 hari , anak ikan komet baru dapat diberi makanan berupa
kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan
dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan
cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat
diberi makanan cuk(jentik nyamuk). Setelah seminggu sudah mulai
diberikan makanan berupa, kutu air, cacing sutera atau jenis makanan
lainnya baik dari pakan alami atau buatan. Setelah ikan berukuran benih
dan mulai besar , pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk,
cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet.
18. 3. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, dan hendaknya jangan
berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat
merusak kualitas air.
4. Untuk ukuran akuarium bisa disesuaikan dengan jumlah ikan komet
yang akan dipelihara. Umumnya untuk 7 ekor ikan mas komet
menggunakan akuarium ukuran 60 x 40 x 40 cm.
5. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh. Kotoran
dapat dibersihkan setiap 2 - 3 hari sekali dengan cara disiphon. Air
yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 - 20% dan
dapat diganti dengan air baru yang sudah diendapkan sebelumnya
PEMELIHARAAN
19. 6. Melengkapi akuarium dengan sistem aerator dan tanaman
akuarium
7. Dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan yang
berukuran seragam dikelompokkan berdasarkan ukuran agar
pertumbuhannya seragam. Kemudian antara anakan jantan dan
betina disortir dan dipisahkan supaya pertumbuhan ikan normal
serta untuk menyiapkan calon indukan.
8. Ikan Komet perlu diberikan nutrisi agar pertumbuhannya
maksimal dan dapat tumbuh menjadi ikan yang indah. Umumnya
untuk nutrisi pakan ikan komet menggunakan VITERNA Plus dan
HORMONIK
PEMELIHARAAN
20. 9. Yang perlu diperhatikan dalam memelihara Ikan Komet Di
Kolam Ikan Hias antara lain :
Sirkulasi udara/oksigen yang bagus dan cocok dengan
kondisi lingkungan sekitar
Selain itu dibutuhkan tanaman air (enceng gondok ).Tanaman
air ini dapat membantu ikan komet berkembang biak,
biasanya telur ikan komet menempel pada akar tanaman air
tersebut.
Ketika air di kolam banyak buihnya, itu tandanya ikan komet
bertelur, telur akan menempel pada akar tanaman air dan
biasanya berwarna bening . Pindahkan tanaman air yang
ditempeli telur ikan komet segera ke kolam lain.
PEMELIHARAAN
21. Biasanya telur akan menetas kurang lebih 3 hari dan
pada umumnya ikan komet yang baru menetas berwarna
hitam, ketika usia burayak ikan komet berusia satu
bulan mereka akan berubah warna sesuai genetika induk
mereka.
Pemberian pakan pada ikan komet cukup satu hari sekali,
dan untuk ikan komet yang berumur 3 bulan frekuensi
pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari.
PEMELIHARAAN
22. Jenis dan Pemberian Pakan
A. Jenis Ikan Komet
Merah Slayer - Red Komet Slayer
Komet Merah - Red Komet
23. Ikan Komet Sara - Comet Sara
Ikan Komet Hitam Putih -Komet Black White
Ikan Komet Common -Common Komet
Jenis dan Pemberian
Pakan
24. Ikan Komet Warna Hitam -Black Kometfish
Ikan Komet Sarasa - Sarasa Komet
Ikan Komet Yellow
Jenis dan Pemberian
Pakan
25. Ikan Komet Tancho
Ikan Komet Shubunkin - KometShubunkin
Ikan Komet Common
Jenis dan Pemberian
Pakan
26. B. Cara Pemberi Pakan
Pemberian pakan cukup satu kali dalam sehari, makanan yang
diberikan baik itu pakan alami maupaun pakan buatan (pelet)
haruslah sedikit-demi sedikit, ketika ikan komet belum merasa
kenyang bisa ditambah lagi, tetap dengan cara :
Sedikit-sedikit dalam menaburkan/memberikan. Dengan begini
kebersihan air akan tetap terjaga dan ikan tetap kenyang.
Ikan komet merupakan jenis ikan yang terbilang rakus. Ikan ini
bisa memakan pangan apapun dan tidak akan rewel. Anda bisa
memberikan pangan ikan komet seperti jentik nyamuk, roti
tawar, hingga cacing pita.
Jenis dan Pemberian
Pakan
27. PENANGKARAN (Pengembangbiakan)
Perkembangbiakan atau penangkaran pada ikan komet merupakan tahap
lanjutan setelah proses pembibitan dilakukan.
Syarat – syarat penangkaran ikan komet :
Tempat pembesaran jangan terlalu besar dan air di dalamnya jangan terlalu
banyak serta diberi aerasi kecil.
Pengaturan kepadatan larva harus diperhatikan hal ini bertujuan agar larva
ikan tersebut tidak kesulitan memperoleh makanan yang diberikan.
Butuh disediakan pakan yang memenuhi syarat untuk mengurangi resiko
benih yang mati.
28. Proses penangkaran ikan komet
Setelah bibit ikan komet menetas dan telah memasuki tahap perkembangan
telur maka tahap selanjutnya yaitu proses penangkarannya. Berikut proses
penangkaran ikan komet :
A. Perawatan larva
Larva ikan komet mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif
besar sebagai cadangan makanan bagi larva yang akan habis dalam waktu 2-
4 hari.
Ukuran larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, dan kondisinya masih sangat
lemah, namun sudah mulai belajar mencari makan dari luar.
Pakan yang diberikan yaitu berupa kuning telur ayam yang direbus setengah
matang dan diblender terlebih dahulu sebelum diberikan ke ikan larva.
PENANGKARAN
(Pengembangbiakan)
29. B.Persiapan bak pendederan
Bak pendederan haruslah dalam keadaan bersih dan sudah dikeringkan
di bawah sinar matahari selama 1-2 hari guna menghilangkan parasit.
Kemudian tebarkan pupuk kandang berupa kotoran ayam atau kotoran
sapi 500 g/m².
Dengan kondisi air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga benar-benar larut
dan usahakan ketinggian air dalam wadah mencapai 30 cm.
Setelah 2 hari pemupukan, bibit kutu air sebgai pakan alami sudah bisa
ditanam dan dibiarkan selama 5 hari agar tumbuh dan berkembang biak.
Lalu, larva ikan komet dari bak penetasan sudah siap dilepaskan ke
dalam kolam pemeliharaan.
PENANGKARAN
(Pengembangbiakan)
30. C. Pemberian pakan larva
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari
pemeliharaan. Memasuki pemeliharaan 15 hari ke-2 harus ada aliran
air masuk, agar kebersihan air selalu terjaga. Karena pakan dapat
membuat air menjadi kotor.
D. Penyiponan
Penyiponan adalah penyedotan kotoran yang ada dalam wadah
dengan menggunakan silang pembuang, kegiatan ini perlu dilakukan
2 hari sekali untuk mengurangi kekeruhan air yang ditimbulkan oleh
pemberian makanan secara berlebihan atau sisa makanan yang
tidak habis.
PENANGKARAN
(Pengembangbiakan)
32. E. Seleksi anak ikan komet
Pada usia satu bulan lebih, ikan komet sudah bisa diseleksi, seleksi awal
ini ditujukan untuk memilih ikan yang mempunyai ekor persis sama
seperti ekor induknya, kemudian bentuk badan dan ukurannya bisa
terjadi, dari hasil seleksi ini diperoleh beberapa kelompok anak komet
berlainan ukuran serta kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang
harus disingkirkan.
Tujuan seleksi : untuk mengetahui mana yang layak untuk dipasarkan
dan mana yang harus ditinggalkan.
PENANGKARAN
(Pengembangbiakan)
33. Pengendalian Hama & Penyakit
A. HAMA
1. Ular
2. Larva capung
Makanannya berupa larva ikan sehingga sangat merugikan.
3. Dyticus Marginalls
Tubuhnya panjang kecil, dapat mencapai 7 cm, dan kepalanya
berbentuk segi tiga.
4. Keong
Keong-keong tersebut memakan telur ikan
34. 5. Katak
Berudu katak memakan pakan ikan sehingga ikan menjadi kurang
makan. Bahkan, kehadirannya bisa mengotori atau mencemari
air. Telur katak pun dapat meracuni ikan karena mengandung
lendir.
6. Ikan lain yang lebih besar
Pengendalian Hama
& Penyakit
35. B. Penyakit
1. Borok luka/ ulcer
Penyebab : perilaku stress ikan, tergores ornamen kolam
Pengobatan :
Perendaman ikan hias dengan menggunakan GESUND BL 250,
selama 45-60 menit dalam wadah tersendiri ( sesuai petunjuk
kemasan ), lakukan setiap hari selama 1- 2 hari atau menurut
kebutuhan.
Pengendalian Hama
& Penyakit
36. 2. BERCAK PUTIH/ WHITE SPOT/ ICH
Penyakit disebabkan oleh parasit ichtyophtirius
Pencegahan : Hindari ikan dari ikan lain yang terjangkit
Tanda- tanda : Muncul bercak - bercak putih pada tubuh ikan.
Pengobatan :
GESUND blue magic sesuai dosis, pemberian GESUND biotika
setelah pengobatan selesai untuk memulihkan system pencernaan.
Pengendalian Hama
& Penyakit
37. 3. PENYAKIT KAPAS/ CATTON WOOL
Penyakit ini di timbulkan oleh jamur saprolegnia
Pencegahan : hindari ikan dari ikan lain yang terjangkit
Tanda- tanda : munculnya serabut putih yang menempel pada tubuh
ikan yang sangat menyerupai kapas.
Pengobatan :
GESUND blue magic sesuai dosis, pemberian GESUND biotika
setelah pengobatan selesai untuk memulihkan system pencernaan.
Atau dapat juga menggunakan GESUND magic parasite
Pengendalian Hama
& Penyakit
38. 4. KUTU JARUM
Cara mengatasi hama ini adalah dengan mencabut kutu jarum tersebut
dengan tangan.
Cara lain untuk menangani kutu jarum ini, bisa dengan memberi obat
pembasmi kutu ikan apapun itu mereknya pada air akuarium dengan
dosis yang dianjurkan.
Pengendalian Hama
& Penyakit
39. Peluang Pasar
Dalam pemasarannya ikan Komet yang memiliki ukuran dua jari orang
dewasa akan lebih banyak diminati karena lebih cocok untuk disimpan
dalam aquarium, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Harga yang rata-rata tinggi untuk seekor ikan komet yaitu Rp. 2.500/ekor.
Apabila dijual perkilonya, harga ikan Komet bisa mencapai Rp. 25.000-
50.000/kilo dan hal ini dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Berdasarkan hal tersebut, budidaya Ikan Komet memiliki peluang usaha
yang besar di Indonesia. Walau harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit
pada awal mula tapi tidak ada ruginya juga ketika segala hal sudah dikaitkan
dengan hobbi maka harga tidak akan menjadi pertimbangan.