[Ringkasan]
Capital budgeting atau penganggaran modal adalah proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten dengan maksimalisasi tujuan perusahaan. Hal ini melibatkan analisis arus kas masuk dan keluar dari suatu proyek investasi untuk menentukan kelayakannya. Arus kas yang relevan terdiri dari investasi awal, arus kas operasi, dan arus kas terminal pada akhir masa manfaat proyek.
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
1.
2. REFERENCE
Principles of Managerial Finance
13th edition, Pearson,
Addison Wesley Publishing Company. 2012
by : Gitman, Lawrence J. and Zutter, Chad J.
3. RPS
• P1: Ch. 1: The role and environment of managerial finance
• P2: Ch. 6: Interest rates and bond valuation
• P3-4: Ch. 7 : Stock valuation
• P5: Ch. 11 : Capital budgeting cash flows
• P6-9: Ch. 10 :Capital budgeting techniques
• P7-8: Review & UTS
• P10-11: Ch. 9: Cost of capital
• P12-13: Ch. 13: Leverage and capital structure
• P14-15: Review & UAS
5. Pertemuan 5 sd 8
5 1. CAPITAL BUDGETING CASH FLOWS
2. The Capital Budgeting Decision Process
3. The Relevant Cash Flows
4. Finding the Initial Investment
5. Finding the Operating Cash Inflows
6. Finding the Terminal Cash Flow
7. Summarizing the Relevant Cash Flows
6 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Overview of Capital Budgeting Techniques
3. Payback period
4. Net Present Value (NPV)
7 1. REVIEW
8 1. U T S
8. CAPITAL EXPENDITURE (CAPEX)
• Capital expenditure merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli,
memperbaiki, atau merawat aset jangka panjang yang diperlukan untuk
keberlangsungan bisnis perusahaan. Aset jangka panjang yang dimaksud di sini
diantaranya adalah properti, alat-alat atau mesin, kendaraan, furnitur, teknologi, dan
lain-lain. Aset-aset ini akan dipakai dalam jangka panjang, lebih dari satu periode
akuntansi. Bahkan aset ini bisa dipakai selama perusahaan tersebut berjalan.
• Capital expenditure berbeda dengan operating expenses. Operating expenses
merupakan pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatannya sehari-hari
agar bisnis tetap berjalan. Misalnya adalah biaya bahan bakar, biaya sewa gedung,
upah karyawan, pajak, dan lain-lain.
• Apabila operating expenses dikeluarkan untuk kegiatan sehari-hari perusahaan,
capital expenditure biasanya dikeluarkan di awal perusahaan tersebut berjalan.
Capital expenditure bisa juga dikeluarkan saat perusahaan tersebut memiliki proyek
baru atau berinvestasi terhadap suatu proyek lain. Capital expenditure dikeluarkan
perusahaan untuk mendukung kegiatan operasionalnya sehari-hari.
• Capital expenditure juga bisa dikatakan sebagai investasi yang dilakukan oleh
perusahaan. Hal ini karena barang-barang yang dibeli di awal akan menjadi
pendukung agar kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan dengan baik dan
lancar.
9. Capital Budgeting atau Capital Expenditure
• Capital budgeting atau Capital expenditure (Capex), yaitu:
penganggaran atau pengeluaran untuk asset asset tetap yang akan
menghasilkan cash inflow jangka panjang, misalnya: gedung,
mesin, dll.
• Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk
produksi, sedangkan anggaran (budget) adalah sebuah rencana
rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar
selama beberapa periode pada saat yg akan datang
(Mahfudnurnajamuddin, 2019). Capital budget adalah garis besar
rencana pengeluaran aktiva tetap
• Secara defenisif yang dimaksud dengan capital budgeting adalah
merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang
yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan.
Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang
diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari
satu tahun mendatang.
10. Capital Budgeting atau Capital Expenditure
• Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan
prosedur tertentu untuk menganalisis dan menyeleksi
beberapa alternatif investasi yang ada.
• Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan
karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa
yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi
yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling
mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal
maupun eksternal perusahaan.
• Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash
flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang
paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas
investasi tersebut.
11. Capital Budgeting atau Capital Expenditure
• Perusahaan biasanya membuat berbagai
alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam
jangka panjang, yakni berupa penambahan
asset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan.
• Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi,
yang merupakan sumber pendapatan yang
potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah
perusahaan. Capital budgeting dan keputusan
keuangan diperlakukan secara terpisah.
• Bila investasi yang diajukan telah ditentukan
untuk diterima, manager keuangan kemudian
memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
12. Pentingnya Capital Budgeting
Capital budgeting dibutuhkan oleh siapa saja
(swasta/pemerintah, atau individu/kelompok)
Keputusan capital budgeting akan berpengaruh pada
jangka waktu yang lama sehingga perusahaan
kehilangan fleksibilitasnya.
Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan
ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.
Dalam melakukan investasi, pengeluaran modal
sangatlah penting
13. Tahap-Tahap Capital Budgeting
1. Ada ide/gagasan suatu proyek/investasi
2. Biaya proyek (nilai investasi) harus ditentukan
3. Manajemen harus bisa menentukan struktur modal (capital
structure)
4. Manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital)
5. Manajemen harus memperkirakan aliran kas (cashflow) yg
diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva.
6. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi (memakai distribusi
probabilitas aliran kas).
7. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
8. Mengevaluasi kelayakan proyek/investasi dengan memperhatikan
nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan
biayanya.
14. Opportunity Cost
• Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity
cost memegang peranan yang penting.
• Opportunity cost merupakan pendapatan atau
penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu.
• Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin
baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam
mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
15. Cost of Capital
• Dalam prinsip manajemen keuangan yang lazim, biaya bunga
modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya.
• Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru
harusperhitungkan.
• Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada
aliran kas, karena saat penelimaan kas dalam investasi memilki nilai
waktu uang.
• Satu rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan
dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang.
• Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan,
biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam
perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu
dari uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai atau arus
kas.
16. Motif Capital Budgeting
1.Pengembangan produk baru atau
pembelian aktiva baru
2.Pengurangan biaya dengan mengganti
aktiva yang tidak efisien
3.Modernisasi atas aktiva tetap
17. Jenis-Jenis Keputusan Capital Budgeting
1. Penambahan dan perluasan fasilitas
2. Menbuatan Produk baru
3. Inovasi dan perluasan produk
4. Pembangunan baru (pabrik, jalan raya, jembatan)
5. Penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau
peralatan yang baru
6. Menyewa/membuat atau membeli
7. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dan keamanan
8. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan
proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus
kas masuk.
18. Proses Capital Budgeting
1. Basic Reseach
Rencana melaksanakan suatu proyek/investasi harus didukung oleh
data dan informasi. Untuk itu perlu dilakukan studi lapang atau studi
industri untuk mendapatkan data/informasi untuk menyusun proposal
proyek.
2. Pembuatan Proposal
Proposal usulan proyek/investasi dibuat di semua tingkat dalam
sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide,
banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai
untuk beberapa proposal yang diadopsi.
19. Proses Capital Budgeting
3. Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a)
mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk
mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang
diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-macam
teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung
tingkat keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi.
Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan
rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.
4. Pengambilan Keputusan
Tahap ini menentukan layak atau tidaknya investasi akan dilakukan. Besarnya sejumlah
dana atau investasi yang dikeluarkan dan pentingnya capital budgeting menggambarkan
tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran. Perusahaan
biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran modal sesuai dengan jumlah
uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk
sejumlah tertentu penganggaran modal yang dikeluarkan.
20. Proses Capital Budgeting
5. Implementasi
Ketika sebuah proposal layak atau telah disetujui dan dananya telah siap,
tahap implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil,
penganggaran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk
penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.
6. Tindak Lanjut (Follow Up)
Setelah diimplementasikan, maka perlu dilakukan monitoring selama tahap
kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang
ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya
adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya
yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya,
apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek
tersebut.
21. Prinsip Dasar Proses Capital Budgeting
1. Capital budgeting pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan
bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan
kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue)
produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
2. Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan
harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan
marginal returns investasi itu sama dengan biayanya. Daftar berbagai
proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah
mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
3. Biaya marginal dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang
upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai
investasi. Biaya marginal modal berarti sejumlah biaya yang harus
ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya
meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunity cost) dari
dana sendiri yang dapat diperoleh.
22. Metode Evaluasi Kelayakan Rencana Investasi
• Metode yang dapat digunakan untuk dapat mengevaluasi berbagai
alternatif investasi untuk dapat dipilih dikenal dua macam metode
yakni metode konvensional dan metode discounted cash flow.
• Metode konvensional dipergunakan dua macam tolak ukur untuk
menilai profitabilitas rencana investasi yakni payback period (PB)
dan average rate of return (ARR),
• Metode discounted cash flow dikenal tiga macam tolak ukur
profitabilitas yakni Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR) dan profitability Index.
• Perbedaan utama antara metode konvensional dengan metode
discounted cash flow terletak pada penilaian terhadap nilai waktu
uang (time value of money). Metode evaluasi konvensional tidak
mempertimbangkan time value of money.
23. The Relevant Cash Flow
• Relevant cash flows : The incremental cash outflow
(investment) and resulting subsequent inflows
associated with a proposed capital expenditure.
• Incremental cash flows : The additional cash flows,
outflows or inflows expected to result from a proposed
capital expenditure.
• The cash flows of any project may include three basic
components: (1) an initial investment, (2) operating cash
inflows, and (3) terminal cash flow.
24. Capital Budgeting - Cash Flow
Initial Investment : Investasi awal untuk proyek yang diusulkan
adalah $ 50.000. Ini adalah arus kas keluar yang relevan pada
waktu nol.
Operating Cash Flow : Arus kas operasi, yang merupakan
tambahan arus kas masuk setelah pajak yang dihasilkan dari
pelaksanaan proyek selama masa pakainya, secara bertahap
meningkat dari $ 4.000 di tahun pertama menjadi $ 10.000 di tahun
kesepuluh dan tahun terakhir.
Terminal Cash Flow: Aliran kas terminal adalah aliran kas setelah
pajak yang tidak beroperasi yang terjadi pada tahun terakhir proyek.
Biasanya disebabkan oleh likuidasi proyek. Dalam hal ini adalah $
25.000, diterima pada akhir umur 10 tahun proyek. Perhatikan
bahwa arus kas terminal tidak termasuk arus kas masuk operasi $
10.000 untuk tahun 10.
25. Finding The Initial Investment
Investasi awal untuk proyek yang
diusulkan adalah $ 50.000.
Ini adalah arus kas keluar yang relevan
pada tahun nol.
26. Initian Investment
Catatan:
- Intial Investment = 50.000
- Pendanaan dari Hutang jangka Panjang = 30.000
- Pendanaan dari Modal sendiri = 20.000
Aset Lancar 140,000 Hutang Lancar 50,000
Aset Tetap 160,000 Hutang Jk Panjang 80,000
Modal 170,000
Total 300,000 Total 300,000
Aset Lancar 140,000 Hutang Lancar 50,000
Aset Tetap 210,000 Hutang Jk Panjang 110,000
Modal 190,000
Total 350,000 Total 350,000
- B
Laporan Posisi Keuangan, 31 Des 2018
Laporan Posisi Keuangan, 31 Des 2019
27. Finding The Operating Cash Flow
• Arus kas operasi, yang merupakan tambahan
arus kas masuk setelah pajak yang dihasilkan
dari pelaksanaan proyek
• Selama masa pakainya, secara bertahap
meningkat dari $ 4.000 di tahun pertama,
(selanjutnya : 5000, 6000, 7000,7000, 8000,
8000, 8000, 9000) menjadi $ 10.000 di tahun
kesepuluh dan tahun terakhir.
30. Finding The Terminal Cash Flow
• Aliran kas terminal adalah aliran kas setelah
pajak yang tidak beroperasi yang terjadi pada
tahun terakhir proyek (nilai reside).
• Biasanya disebabkan oleh likuidasi proyek atau
investasi sdh berakhir.
• Dalam hal ini adalah $ 25.000, diterima pada
akhir umur 10 tahun proyek.
• Perhatikan bahwa arus kas terminal tidak
termasuk arus kas masuk operasi $ 10.000
untuk tahun 10