SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
MAKALAH RESUME
MANAJEMEN KEUANGAN 2
Nama Dosen : Ade Fauji,SE. MM
Nama : Siti Alifah
Nim : 11011700285
Kelas : 2S
Ruangan : B. 1.1
Universitas Bina Bangsa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
2017-2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan ridho-
Nya lah maklah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “Manajemen
Keuangan” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Penyusun juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini
Makalah ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna pada saat ini ataupun di kemudian
hari. Penyusun menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, mudah-
mudahan dengan adanya kekurangan tersebut penulis ataupun pembaca dapat memperbaikinya
dengan memberikan kritik dan saran sehingga akan ada kemajuan yang lebih baik dari
sebelumnya.
PENYUSUN
SITI ALIFAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………....…………...………………………………………………………….. ii
BAB 2 PEMBAHASAN …………………...………………………………………………… iii
A. Teknik penganggaran barang modal.............……………...……………………………….
B. Arus kas & Resiko proyek ..................……………………………………………………..
C. Biaya Modal................................... ………………………………………………………..
D. Struktur modal dan leverage & kebijakan Dividen………………………………………..
E. Modan Saham dan peranan bank investasi,hutang jangka panjang.....................................
F. Analisis Kesehatan dan kebangkrutan BUMN &BUMS.....................................................
BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………………………......
B. Saran ………………………………………………………………………………….......
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….....................
BAB 9
Teknik Penganggaran Barang Modal
A.Pengertian Anggaran Modal
Capital budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka
panjang yang kosisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi capital budgeting
adalah sebagai berikut: “capital budgeting in volves the entire process of planning whose returns
are expected to extend beyond one year”.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa
dan menyeleksi beberapa alterntif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut
sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang,
sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling
mendekati yang mungkin terjadi , baik situasi internal maupun eksternal perusahaan.
B. Jenis-jenis Keputusan Penggaran Modal
 Penambahan dan perluasan fasilitas
 Produk baru
 Inovasi dan perluasan produk
 Penggantian pabrik
 Menyewa atau membuat / membeli
 Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan perintah
 Keputusan seperti kompanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang
memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
C. Prinsip Dasar Proses Penggaran Modal
Penggaran modal pada dasar nya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan
harus menghahasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa
sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
Prinsip ini dalam rangka penggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan
investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama
dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari berbagai proyek investasi dari
hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal
untuk investasi.
D. Pentingnya Penggaran Modal
 Dana yang dikeluarkan akan terkait untuk jangka waktu panjang
 Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang
akan dating
 Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasa nya meliputi jumlah yang besar.
 Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat
panjang dan sulit dipersulit.
 Penggagaran modal yang efektif akan menaikan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva.
 Pengeluaran modal sangat lah penting.
E. Tahap-tahap Penganggaran Modal
 Biaya proyek harus ditentukan
 Manajemen harus memperkirakan aliras kas yang diharapkan dari proyek, termasuk nilai
akhir aktiva
 Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran
kas)
 Dengan mengethui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal
(costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kan proyek
 Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan
untuk memperkirakan nilai aktiva.
 Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya.
F. Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terkait jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvestment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan jumlah yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
G. Kriteria keputusan penganggaran modal:
1. Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal.
Atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang
digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas
awal.
Keuntungan:
A. Menggunakan arus kas bebas,bukan accounting profit.
B. Mudah dihitung dan dipahami
C. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasae
D. Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan
tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun-tahun akhir.
H. PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa
perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian
rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal
cost).
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan
tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu
sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga
yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan
untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti
sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar
(misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunity cost dari dana sendiri
yang dapat diperoleh.
1. Jenis Proyek
* Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan mempengaruhi
usulan proyek lainnya).
* Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan memilih suatu
proyek akan menghilangkan kesempayan proyek yang lainnya).
2. Ketersediaan Dana
Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua independen project
yang sesuai dengan expected return yang diharapkan.
Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital rationing dengan
mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal
 Proses Capital Budgeting
Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:
 Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis.
Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa
uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.
 Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a) mencapai
tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk mengevaluasi
kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan
menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat
diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah
analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang
ditujukan untuk para pengambil keputusan.
 Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal
menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran. Perusahaan
biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang
yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah
tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.
 Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera
dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran langsung
dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang
ketat
.
BAB 10
Arus Kas & Resiko Proyek
A.Pengertian Arus Kas
Arus kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
saktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalm mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Fungsi Likuditas
Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat
dicairkan dalam waktu singkat relative tanpa ada pengurangan investasi awal.
2. Fungsi Anti Inflamasi
Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli dimasa
dating yang dapat dicairkan dengan relative cepat.
3. Capital Growt
Yaitu dana yang diperuntukan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka
waktu relative panjang.
Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Arus Kas operasional (Operational Cash Flow)
Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan secara riilyang berkaitan dengan kegiatan operasi, Operational cash in flow (OCIF)
meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba
perusahaan.
2. Arus Kas Pendanaan (Financial Cash Flow)
Yaitu, Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang
berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan
modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau
kredit dari bank.
3. Arus Kas Investasi (Investment Cash Flow)
Yaitu, Arus Kas pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perushaan yang
berkaitan dengan kegiatan investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang
berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat
berharga, seperti penerimaan dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain
atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham.
B. Pengertian Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian
lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan /
kerugian ekonomi atau financial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai
ketidakpastian selama dilaksanakannya kegiatan pengelolaan.
Tipe Risiko
Dalam penganggaran modal, risiko proyek dapat dipandang dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu:
1. Risiko Proyek Yang Berdiri Sendiri
Yaitu, Risiko Proyek yang berdiri sendiri dan diukur dengan variabilitas pengembalian aktiva
yang diharapkan. Yakni risiko proyek yang mengabaikan fakta bahwa ini hanya merupakan salh
satu dari banyak saham dalam portofolio seorang pemegang saham.
2. Risiko Kontribusi Proyek Terhadap Perusahaan.
Yaitu, besarnya risiko yang dikontribusikan suatuproyek terhadap perusahaan secara
keseluruhan. Yakni merupakan risiko proyek yang memperhitungkan efek diversifikasi diantara
berbagai proyek didalam perusahaan, namun mengabaikan efek diversifikasi pemegang saham
dalam fortofolio.
3. Risiko sistematis
Yaitu, risiko proyek yang diukur dari sudut pandang pemegang saham yang melakukan
diversifikasikan dengan baik. Yakni risiko proyek yang memperhitungkan fakta bahwa proyek
ini hanya salah satu dari banyak proyek yang ada dalam perusahaan dan saham perusahaan
hanya salah satu dari banyak saham dalam fortofolio pemegang saham.
Proses Dalam Risiko
1. Perencanaan (planning)
2. Penilaian (assessment)
3. Penanganan (handling)
BAB 11
Biaya Modal ( Cost Of Capital )
A.Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cosh of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hitung, saham preferen, saham biasa, dan laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya
biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Cost of Retained Earning
Biaya modal yang terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi
diperusahaan yang bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of
return) yang diisyaratkan diterima para investor.
B. Konsep biaya modal
Konsep biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Biaya modal biasanya digunakan sebagai
ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate),
yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan biaya
modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of capital.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh
komponen modal (weighted cost of capital atau WACC).Biaya modal harus dihitung berdasar
basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan
investasi.
Cost of Debt
 Jika hutang jangka pendek (curent liabilities) merupakan bagian dari pembelanjaan
perusahaan maka dimasukkan pula pada WACC, misal hutang bank jangka pendek.
Cost of debt = biaya hutang sebelum pajak x (1 – tingkat pajak)
 Jika perusahaan menggunkan hutang jangka panjang dengan menerbitkan obligasi, maka
biaya hutang obligasi (cost of debt) sbb:
I + (N – Nb) /n
Biaya modal obligasi = ————————-
(Nb + N) /2
I : Buanga hutang obligasi satu tahun dalam rupiah
N : Harga nominal obligasi
Nb : Nilai bersih penjualan
n : Umur obligasi
Kemudian biaya modal obligasi sebelum pajak disesuaiakan menjadi biaya modal setelah pajak.
C. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)
 Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli
saham preferen.
Kp = Dp/Pn
Kp = biaya saham preferen
Dp = deviden saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangiflotation cost)
 Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada
saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika laba
tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti
pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow
back fund).
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
1. Pendekatan CAPM
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
Ks = krf + bi (km – krf)
Dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf = bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.
2. Pendekatan discounted cash flow
Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:
D1
Po = ———–
Ks – g
Maka, D1
Ks = ———– + g
Po
D1 = Deviden akhir periode
Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.
3. Pendekatan bond yield plus risk premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko
Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan, karena
penjualan saham baru memerlukan biaya emisi atau flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi
penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
D1 Ksb = biaya saham biasa baru
Ksb = —————– + g FC = flotation cost
Po (1 –FC)
Weighted Average Cost of Capital
Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi hutang dari modal
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ksb = biaya saham biasa baru.
Marginal Cost of Capital
 Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal baru.
Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
penggunaan modal.
 Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah modal baru
menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu titik dimana
kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham biasa baru.
Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point
Jika “LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memperoleh keuntungan yang besarnya
sama dengan keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri “LD” tsb.
1. Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing- masing sumber dana (biaya
modal individual).
2. Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang
dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan
3. Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan “weight average cosh of capital”
(WACC)
4. Konsep biaya modal erat kaitannya dengan konsep tingkat keuntungan yang di isyaratkan
(required rate of return) yang dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
5. Tinggi rendah nya required rate
6. Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan
tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
7. Sisi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return
merupakan biaya modal (cosh of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
modal tersebut.
Fungsi Biaya Modal
1. Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari mmodal
sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan :
1. Sebelum pajak (before tax basis)
2. Setelah pajak (after tax basis)
3. Sebagai discount rate
Biaya modal disini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi, maka biaya modal berfungsi sebagai
“discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran
investasi.
Jenis Biaya modal
1. Biaya Modal Individual
2. Biaya Modal Hitung Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengambilannya kurang
dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit
jangka pendek
3. Biaya modal hutang jangka Panjang
Pada dasar nya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cosh of debt) yang biasa nya berasal
dari obligasi (cosh of bond).
4. Biaya Modal Saham preferen (cosh of preferred stock).
Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham
preferen.
BAB 12
Struktur Modal Dan Leverage & Kebijakan Dividen
A. Pengertian Leverage
1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen
keuangan)
2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup
biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)).
Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari
pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal
sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus
membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan
menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan
hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.
B. Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas.
Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan
operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan
sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage
ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum
bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan
dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba
operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating
leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan
oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk
utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan
keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan
berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per
lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
· Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai
aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar,
utang jangka panjang dan modal.
· Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya
menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal
ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba
ditahan.
2 STRUKTUR MODAL
A. Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang
diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur
modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal
perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat
pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara
keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang
perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
3.KEBIJAKAN DIVIDEN
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar
kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut
adalah:
1.Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan
dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM)
berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus
pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah.
 Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.
 Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
 Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
 Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan.
 Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap
biaya sendiri.
 Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the
hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika
dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut
akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi
ketidakpastian yang dihadapi investor.
3.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal
dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang
(leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai
perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar
dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun
pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi
pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan
utang yang biayanya (kd) lebih murah.
2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini
mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap
3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal
dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi
yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga
tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
3.3 Menjelaskan Pembayaran Dividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara
tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa
kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
* Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap
perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan
berfluktuasi.
* Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen
kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.
* Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan.
* Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah
pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen
bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada
beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
* Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar
saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan
jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai
nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang
mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham
perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu.
* Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya,
perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham
pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan
mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.
2.4 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen
menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan
untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan
untuk dividen.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
· Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara
lain: laba.
· Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan
kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam
kebijakan dividen adalah:
1. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan
maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca.
2. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan
aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis
pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar
hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya.
4. Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk
membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di
perusahaan tersebut.
BAB 13
Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi,Hutang Jangka
Panjang,Pembiayaan Campuran Dan Merger,Disventasi Perusahaan
Induk Dan Leverege Buyount
A. Pengertian Modal Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan
di perusahaan tersebut.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut :
1. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui
hak suara dalam rapat pemegang saham.
2. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh
perusahaan.
3. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan
saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
4. Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi.
Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham mempunyai
hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan
kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang
disetujui.
Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan,
jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap
lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar.
B. Jenis – Jenis Saham
Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut
saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah
saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan
mengenai masing – masing jenis saham yaitu :
1. Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir
dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya
besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih
besar daripada saham prioritas.
2. Saham prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian
deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden
adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada
kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya yaitu :
1.Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif
 Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus
dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat
dibayar, maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi
lebih dulu, sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.
 Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar
tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk
saham biasa, kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun
tersebut.
2.Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi
 Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas berhak atas deviden dengan
jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden
sebesar persentase deviden saham prioritas.
 Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden
sampai jumlah tertentu (dinyatakan dalam %) yang ditetapkan sesudah saham biasa
mendapat deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas.
3.Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas
Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen yang
belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi dividennya, saham
prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan
nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham yang biasa.
Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah
pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga
saham biasa tidak memperoleh pengembalian.
4.Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa
kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa
pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam
keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar dari pada dividen
untuk saham prioritas.
Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus maka
lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa
mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba.
B. PERANAN BANK INVESTASI
Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk
penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai penasihat
keuangan.
Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan
pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank investasi
utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse.
Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan
investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi
menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah
perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya
melibatkan bank investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian
dijual kembali melalui bursa efek.
Bagian dari pekerjaan bank investasi adalah mengevaluasi perusahaan dan menentukan harga
yang wajar untuk menawarkan saham biasa. IPO, terutama untuk perusahaan besar, umumnya
melibatkan lebih dari satu bank investasi. Dengan cara ini, risiko underwriting menyebar ke
beberapa bank, mengurangi eksposur bank tunggal dan memerlukan komitmen keuangan yang
relatif rendah terhadap IPO. Bank investasi juga bertindak sebagai penjamin emisi untuk obligasi
korporasi.
Pengertian Hutang Jangka Panjang
Paling tidak pada artikel ini akan dibahas mengenai Pengertian Hutang Jangka Panjang dari
berbagai sudut pandang. Meski demikian pengertian tersebut memiliki makna satu dnegan lainnya
hanya berbeda dalam penyampaiannya. Berikut pengertian hutang jangka panjang :
1. Secara Umum
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi
dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu
periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti
piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang,
dan berbagai aktiva lancar lainnya.
Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva
tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis
yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam
satu tahun periode operasional tidak mudah habis.
Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham, inestasi jangka
panjang, dan lain-lain.
2. Ilmu Akuntansi Keuangan Menengah
Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam hutang
jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik perusahaan lain.
Obligasi berbentuk surat utang jangka panjang dan diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan yang memiliki jumlah nominal dan waktu pelunasan tertentu. Waktu jatuh tempo
sudah ditetapkan bersama sebelumnya.
Berkebalikan dari saham, obligasi tidak memberi hak miliki pada orang yang memiliki surat
obligasi. Sedangkan saham memberi hak milik pada orang yang memegang surat kepemilikan
saham.
3. Kieso
Dinyatakan oleh Kieseo bahwasanya hutang jangka panjang merupakan kewajiban (hutang)
yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Pemenuhan hutang tersebut disebabkan karena
penundaan pelunasan hutang yang seharusnya dilaksanakan saat periode 1 tahun/ atau lebih pada
periode operasional perusahan.
Perbedaan hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek adalah terletak pada periode
pelunasannya atau jatuh tempo. Hutang jangka pendek harus dibayarkan dan diselesaikan dalam
jangka waktu kurang dari satu siklus/periode akuntansi yaitu kurang dari satu tahun.
Dapat disimpulkan maka perlu adnaya contoh perhitungan akuntansi hutang jangka panjang
maupun jangka pendek untuk lebih cermat dalam pemenuhan kewajiban keduanya.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai utang jangka panjang memiliki sebuah kesimpulan.
Hutang jangka panjang adalah suatu kewajiban suatu pihak kepada pihak lain yang harus dilunasi
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akutansi (satu tahun).
Aktiva tidak lancar biasa digunakan dalam pelunasan utang jangka panjang meski kadang dapat
menggunakan kas. Pada akhir periode akuntansi, terdapat sebagian dair hutang jangka panjang
yang bertransformasi sebagai hutang jangka pendek. Oleh karenanya diperlukan cara menghitung
hutang jangka panjang atau penyesuaian hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo menjadi
hutang jangka pendek.
Pembiaya campuran & Merger, Divestasi, Perusahaan induk dan Leverage Buyouts
adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan
tetapi perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas kegiatan.
Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya
telpon, dan sebagainya.
A. Metode Pemisahan Biaya Campuran ( semi variabel )
Terdapat empat metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya tetap,
yaitu :
1. Metode Engineer (engineering method)
Metode Engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran, yang digunakan bila
analisis biaya tidak mempunyai pengalaman di masa lalu. Metode ini diterapkan untuk pemisahan
biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan baru atau untuk jenis biaya baru. Metode ini
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
2. metode penghentiaan kegiatan ( stand by method )
Metode penghentiaan kegiatan ( stand by method ) merupakan metoe pemisahaan biaya,
dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan dalam jangka
waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan,maka seluruh kegiatan operasi pada
depertemen yang akan di nilai dihentikan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, dan
pada saat operasi dihentikan akan bisa diketahui berapa biaya yang harus dikeluarkan walaupun
kegiatan tidak ada.
3. Metode Gerak dan Waktu (time and motion study method)
Metode ini merupakan metode yang bisa digunakan ahli teknik, analis biaya akan mengadakan
beberapa percobaan setiap unsur kegiatan dan dilakukan dalam beberapa waktu tertentu.
4. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method)
Metode ini mempunyai cara dalam pemisahan biaya variabel dan biaya tetap sebagai berikut:
* Perusahaan memilih kapasitas tertinggi dan kapasitas terendah dari kegiatan operasinya.
* Menghubungkan biaya pada saat kapasitas tertinggi dengan biaya kapasitas terendah.
* Menghitung biaya variabel perunit kapasitas dengan rumus:
BT – BR
═ BVU
KT – KR
Notasi:
BT = Biaya pada kapasitas tertinggi
BR = Biaya pada kapasitas terendah
KT = Kapasitas tertinggi
KR = Kapasitas terendah
BVU = Biaya Variabel per unit
Menghitung biaya tetap total dengan rumus :
BTT ═ BT ─ (KT × BVU)
B. Pengertian Mergr
Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya
tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama
dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan karyawan pada
perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger tidak berhasil, dan kebanyakan
dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa banyak potensi merger terjadi pada tahun
tertentu.
Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya bermanfaat bagi para
pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu penggunaan merger, misalnya, adalah
untuk menggabungkan perusahaan yang sangat menguntungkan dengan perusahaan yang
bangkrut untuk menggunakan untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan
memperluas perusahaan secara keseluruhan.
Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama antara perusahaan
besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan dapat mendominasi pasar dimana
perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk penggabungan ini dapat menyebabkan masalah ketika dua
perusahaan mendominasi bergabung, karena dapat memicu litigasi mengenai hukum monopoli.
Tipe-Tipe Marger
Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu:
1. Merger Horisontal
Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak
dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama
lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger danakuisisi horisontal
adalahuntuk mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan
aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi.
Efek dari merger horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri
tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada
bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli.
2. Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan akuisisi tipe ini
dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki industri hilir atau
sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud
untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka
stabilisasi pasokan dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap
mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan input berjalan
dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau merger dengan pemasok.
Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah
(backward/downwardintegration) danintegrasi ke depan atau ke atas (forward/upward
integration).
3. Merger Konglomerat
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-
masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi konglomerat terjadi
apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang
bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat
ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi.
Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang berbeda.
4. Merger Ekstensi Pasar
Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan
untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama
untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.Merger dan
akusisi ekstensi pasar sering dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka
ekspansidan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan
cepat tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki. Merger
dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang
memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri.
5. Merger Ekstensi Produk
Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih
perusahaanuntuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger perusahaan
akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang
lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset
dan pengembangan masing-masing untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas riset sehingga
lebih produktif dalam inovasi.
C. Kelebihan Dan Kekurangan Merger
 Kelebihan merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan
yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641
 Kekurangan Merger
Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan
untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama.
BAB 14
Analisis Kesehatan Dan Prediksi Kebangkrutan BUMS & BUMN Dan
Cara Mengatasi nya
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan
dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset).
Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di
Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin
bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam
jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini.
Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat
dan dunia.
Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang
manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya.
Sebab sebab kegagalan usaha dan perusahaan
kesulitan keuangan :
 Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten
 Kurangnya pengalaman secara manajerial.
 Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik.
 Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
 Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
 Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan
lainnya.
 Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
 Mengalami kerugian terus menerus.
 Faktor-faktor lainnya.
Metode MemprediksiKebangkrutan
 1. Analisis Rasio Keuangan
 2. Z Score – Metode Altman
 3. Shut Down Point – Shut Down Cost
 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN
 Note: BUMS tidak menggunakan metode ke-4
Analisis kebangkrutan
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
1) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan
Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding
pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest
Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi
kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
2) Analisis Multivariate.
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model
regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan
dengan menggunakan tehnik statistic.
Analisis kebangkrutan
Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University
pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisisdiskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan
perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis
perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam
memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap:
a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan
satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya.
b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya
(membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg meminumkan peluang
ada kesalahan klasifikasi.
Analisis Kebangkrutan
2. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).
Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku Keputusan Menteri
Negara BUMN No: 100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002.
Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN, yang dilaporkan ke Menteri
BUMN.
Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal sebagai berikut:
Analisis Kebangkrutan
A. Tingkat kesehatan:BUMN
1. Sehat, terdiri dari :
a. AAA apabila total (TS) > 95
b. AA apabila 80 <=”95
c. A apabila 65 <TS<=”80.
2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
a. BBB apabila 50<TS<=”65
b. BB apabila 40<.TS<=”50
c. B apabila 30<TS< =”40.
3. Tidak sehat, yang terdiri dari:
a. CCC apabila 20<TS<”30
b. CC apabila 10<TS<=”20
c. C apabila TS<=”20
Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja perusahaan meliputi:
A. Aspek Keuangan.
B. Aspek Operasional.
C. Aspek Administrasi.
CARA MENGATASI SECARA UMUM
Setidaknya ada lima solusi utama yang harus dilakukan KementerianBUMNuntuk menyelamatkan BUMN
yang merugi. Pertama, penyelesaian utang masa lalu dengan tambahan modal (PMN) baik cash maupun
non cash, berupa konversi utang BUMN ke pemerintah menjadi modal.
Kedua, merger dengan BUMN dengan sektor usaha sejenis. Ketiga, akuisisi oleh BUMN untuk
mendukung bisnis utama. Keempat,dikembalikan ke pemerintah menjadi Badan Layanan Umum (BLU),
dan kelima adalah likuidasi.
Hal itu disampaikan pengamat BUMN Muhammad Said Didu di Jakarta, Rabu, terkait dengan
upaya penyelamatan BUMN yang tengah dililit masalah keuangan.Said mengatakan, setidaknya ada tiga
penyebab yang membuat usaha BUMN merugi, yaitu neraca negatif, arus kas negatif, dan neraca maupun
arus kas negatif.
Hal tersebut, kata Said, disebabkan oleh beban utang di masa lalu, prospek bisnis sudah tidak
sesuai, dan beban SDM dan overhead yang sudah terlalu tinggi. Selain itu, kegiatan keperintisan usaha
yang sudah tidak lagi diproteksi oleh pemerintah, "Bukan sebuah solusi yang mudah, meskipun cara itu
cukup ampuh untuk menyelamatkan BUMN rugi. Namun lagi-lagi semua terbelenggu oleh PP No 41/2003
tentang Peraturan Menteri, yang semuanya di tangan menteri keuangan," kata Said. Said menambahkan
dengan adanya Permen tersebut, maka kelima solusi itu bisa menjadi sia-sia. "Mau akuisisi, merger dan
likuidasi, semua masih di tangan kewenangan menteri keuangan. Ini yang selama ini menjadi penghambat
BUMN yang merugi itu untuk bangkit," jelasnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://azharnasri.blogspot.co.id/2016/11/manajemen-piutang-dan-persediaan-makalah.html
https://husnil91.wordpress.com/category/manajemen-keuangan-2/
https://www.kompasiana.com/www.vadiltalent.blogspot.com/menejemen-keuangan-pembiayaan-
jangka-pendek_551120e4813311c12cbc8170
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/06/bursa-keuangan-lembaga-keuangan-dan.html
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-keuangan-manajemen-keuangan/konsep-nilai-waktu-uang/
https://vianisilv.wordpress.com/2014/05/14/manajemen-keuangan-nilai-waktu-terhadap-uang/
http://maggofur.blogspot.co.id/2012/07/peramalan-keuangan-peramalan-keuangan.html
http://mfahrisal.blogspot.co.id/2015/11/perencanaan-peramalan-keuangan.html
http://staff.unila.ac.id/mahatma/2017/09/06/manajemen-keuangan-perencanaan-dan-pengendalian-
keuangan/
http://mfahrisal.blogspot.co.id/2015/11/pengelolaan-modal-kerja-kas-persediaan.html
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan
Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya
manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu
tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal, dan dengan danya manajemen
maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di inginkan dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan
seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga
kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen
keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan
yang baik.

More Related Content

What's hot

Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuanganstiemberau2
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Mulyatii
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Riasusanti874
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 

What's hot (18)

Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Aspek akuntnsi skb
Aspek akuntnsi skbAspek akuntnsi skb
Aspek akuntnsi skb
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuangan
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Aspek keuangan
Aspek keuanganAspek keuangan
Aspek keuangan
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 

Similar to MANAJEMEN KEUANGAN

Similar to MANAJEMEN KEUANGAN (20)

Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

MANAJEMEN KEUANGAN

  • 1. MAKALAH RESUME MANAJEMEN KEUANGAN 2 Nama Dosen : Ade Fauji,SE. MM Nama : Siti Alifah Nim : 11011700285 Kelas : 2S Ruangan : B. 1.1 Universitas Bina Bangsa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 2017-2018
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan ridho- Nya lah maklah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “Manajemen Keuangan” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Penyusun juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Makalah ini di harapkan dapat bermanfaat dan berguna pada saat ini ataupun di kemudian hari. Penyusun menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, mudah- mudahan dengan adanya kekurangan tersebut penulis ataupun pembaca dapat memperbaikinya dengan memberikan kritik dan saran sehingga akan ada kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya. PENYUSUN SITI ALIFAH
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… i DAFTAR ISI ………....…………...………………………………………………………….. ii BAB 2 PEMBAHASAN …………………...………………………………………………… iii A. Teknik penganggaran barang modal.............……………...………………………………. B. Arus kas & Resiko proyek ..................…………………………………………………….. C. Biaya Modal................................... ……………………………………………………….. D. Struktur modal dan leverage & kebijakan Dividen……………………………………….. E. Modan Saham dan peranan bank investasi,hutang jangka panjang..................................... F. Analisis Kesehatan dan kebangkrutan BUMN &BUMS..................................................... BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………………………...... B. Saran …………………………………………………………………………………....... DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….....................
  • 4. BAB 9 Teknik Penganggaran Barang Modal A.Pengertian Anggaran Modal Capital budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang kosisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi capital budgeting adalah sebagai berikut: “capital budgeting in volves the entire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year”. Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alterntif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi , baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. B. Jenis-jenis Keputusan Penggaran Modal  Penambahan dan perluasan fasilitas  Produk baru  Inovasi dan perluasan produk  Penggantian pabrik  Menyewa atau membuat / membeli  Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan perintah  Keputusan seperti kompanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk. C. Prinsip Dasar Proses Penggaran Modal Penggaran modal pada dasar nya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghahasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost). Prinsip ini dalam rangka penggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
  • 5. D. Pentingnya Penggaran Modal  Dana yang dikeluarkan akan terkait untuk jangka waktu panjang  Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan dating  Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasa nya meliputi jumlah yang besar.  Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang dan sulit dipersulit.  Penggagaran modal yang efektif akan menaikan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.  Pengeluaran modal sangat lah penting. E. Tahap-tahap Penganggaran Modal  Biaya proyek harus ditentukan  Manajemen harus memperkirakan aliras kas yang diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva  Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)  Dengan mengethui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kan proyek  Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.  Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya. F. Manfaat Penganggaran Modal 1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terkait jangka waktunya lebih dari satu tahun. 2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvestment 3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan jumlah yang sangat besar. 4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making. G. Kriteria keputusan penganggaran modal: 1. Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal. Keuntungan: A. Menggunakan arus kas bebas,bukan accounting profit. B. Mudah dihitung dan dipahami C. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasae D. Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun-tahun akhir.
  • 6. H. PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost). Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi. Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunity cost dari dana sendiri yang dapat diperoleh. 1. Jenis Proyek * Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan mempengaruhi usulan proyek lainnya). * Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempayan proyek yang lainnya). 2. Ketersediaan Dana Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua independen project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan. Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital rationing dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal  Proses Capital Budgeting Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:  Pembuatan Proposal
  • 7. Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.  Kajian dan Analisa Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a) mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi. Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.  Pengambilan Keputusan Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.  Implementasi Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat .
  • 8. BAB 10 Arus Kas & Resiko Proyek A.Pengertian Arus Kas Arus kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari saktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalm mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu: 1. Fungsi Likuditas Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relative tanpa ada pengurangan investasi awal. 2. Fungsi Anti Inflamasi Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli dimasa dating yang dapat dicairkan dengan relative cepat. 3. Capital Growt Yaitu dana yang diperuntukan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relative panjang. Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Arus Kas operasional (Operational Cash Flow) Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riilyang berkaitan dengan kegiatan operasi, Operational cash in flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. 2. Arus Kas Pendanaan (Financial Cash Flow) Yaitu, Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit dari bank.
  • 9. 3. Arus Kas Investasi (Investment Cash Flow) Yaitu, Arus Kas pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perushaan yang berkaitan dengan kegiatan investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. B. Pengertian Risiko Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan / kerugian ekonomi atau financial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai ketidakpastian selama dilaksanakannya kegiatan pengelolaan. Tipe Risiko Dalam penganggaran modal, risiko proyek dapat dipandang dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu: 1. Risiko Proyek Yang Berdiri Sendiri Yaitu, Risiko Proyek yang berdiri sendiri dan diukur dengan variabilitas pengembalian aktiva yang diharapkan. Yakni risiko proyek yang mengabaikan fakta bahwa ini hanya merupakan salh satu dari banyak saham dalam portofolio seorang pemegang saham. 2. Risiko Kontribusi Proyek Terhadap Perusahaan. Yaitu, besarnya risiko yang dikontribusikan suatuproyek terhadap perusahaan secara keseluruhan. Yakni merupakan risiko proyek yang memperhitungkan efek diversifikasi diantara berbagai proyek didalam perusahaan, namun mengabaikan efek diversifikasi pemegang saham dalam fortofolio. 3. Risiko sistematis Yaitu, risiko proyek yang diukur dari sudut pandang pemegang saham yang melakukan diversifikasikan dengan baik. Yakni risiko proyek yang memperhitungkan fakta bahwa proyek ini hanya salah satu dari banyak proyek yang ada dalam perusahaan dan saham perusahaan hanya salah satu dari banyak saham dalam fortofolio pemegang saham. Proses Dalam Risiko 1. Perencanaan (planning) 2. Penilaian (assessment) 3. Penanganan (handling)
  • 10. BAB 11 Biaya Modal ( Cost Of Capital ) A.Pengertian Biaya Modal Biaya modal (Cosh of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hitung, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Cost of Retained Earning Biaya modal yang terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi diperusahaan yang bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima para investor. B. Konsep biaya modal Konsep biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of capital. Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted cost of capital atau WACC).Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi. Cost of Debt  Jika hutang jangka pendek (curent liabilities) merupakan bagian dari pembelanjaan perusahaan maka dimasukkan pula pada WACC, misal hutang bank jangka pendek.
  • 11. Cost of debt = biaya hutang sebelum pajak x (1 – tingkat pajak)  Jika perusahaan menggunkan hutang jangka panjang dengan menerbitkan obligasi, maka biaya hutang obligasi (cost of debt) sbb: I + (N – Nb) /n Biaya modal obligasi = ————————- (Nb + N) /2 I : Buanga hutang obligasi satu tahun dalam rupiah N : Harga nominal obligasi Nb : Nilai bersih penjualan n : Umur obligasi Kemudian biaya modal obligasi sebelum pajak disesuaiakan menjadi biaya modal setelah pajak. C. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)  Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen. Kp = Dp/Pn Kp = biaya saham preferen Dp = deviden saham preferen Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangiflotation cost)  Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning) Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti
  • 12. pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow back fund). Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan: 1. Pendekatan CAPM Ks = bunga bebas risiko + premi risiko Ks = krf + bi (km – krf) Dimana: Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I, Krf = bunga bebas risiko Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar Bi = beta saham perusahaan i. 2. Pendekatan discounted cash flow Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model: D1 Po = ———– Ks – g Maka, D1 Ks = ———– + g Po D1 = Deviden akhir periode Po = Harga saham awal periode g = tingkat pertumbuhan deviden.
  • 13. 3. Pendekatan bond yield plus risk premium Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock) Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisi atau flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. D1 Ksb = biaya saham biasa baru Ksb = —————– + g FC = flotation cost Po (1 –FC) Weighted Average Cost of Capital Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang. WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)] WACC = biaya modal rata-rata tertimbang Wd = proporsi hutang dari modal Wp = proporsi saham preferen dari modal Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal Kd = biaya hutang Kp = biaya saham preferen
  • 14. Ks = biaya laba ditahan Ksb = biaya saham biasa baru. Marginal Cost of Capital  Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal baru. Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan meningkatnya penggunaan modal.  Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah modal baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu titik dimana kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham biasa baru. Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point Jika “LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memperoleh keuntungan yang besarnya sama dengan keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri “LD” tsb. 1. Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing- masing sumber dana (biaya modal individual). 2. Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan 3. Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan “weight average cosh of capital” (WACC) 4. Konsep biaya modal erat kaitannya dengan konsep tingkat keuntungan yang di isyaratkan (required rate of return) yang dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan. 5. Tinggi rendah nya required rate 6. Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. 7. Sisi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cosh of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Fungsi Biaya Modal 1. Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari mmodal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan :
  • 15. 1. Sebelum pajak (before tax basis) 2. Setelah pajak (after tax basis) 3. Sebagai discount rate Biaya modal disini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi, maka biaya modal berfungsi sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi. Jenis Biaya modal 1. Biaya Modal Individual 2. Biaya Modal Hitung Jangka Pendek Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengambilannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek 3. Biaya modal hutang jangka Panjang Pada dasar nya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cosh of debt) yang biasa nya berasal dari obligasi (cosh of bond). 4. Biaya Modal Saham preferen (cosh of preferred stock). Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen.
  • 16. BAB 12 Struktur Modal Dan Leverage & Kebijakan Dividen A. Pengertian Leverage 1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan) 2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)). Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. B. Jenis- jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
  • 17. DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN 2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : · Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. · Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 2 STRUKTUR MODAL A. Pengertian struktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
  • 18. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s 3.KEBIJAKAN DIVIDEN Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah:
  • 19. 1.Dividend Irrelevance Theory Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah.  Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.  Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.  Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.  Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan.  Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri.  Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. 3.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi
  • 20. pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah. 2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap 3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan. 3.3 Menjelaskan Pembayaran Dividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai * Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. * Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. * Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. * Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
  • 21. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : * Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu. * Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan. 2.4 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
  • 22. · Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba. · Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: 1. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca. 2. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya. 4. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
  • 23. BAB 13 Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi,Hutang Jangka Panjang,Pembiayaan Campuran Dan Merger,Disventasi Perusahaan Induk Dan Leverege Buyount A. Pengertian Modal Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut : 1. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham. 2. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. 3. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah. 4. Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi. Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui. Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar.
  • 24. B. Jenis – Jenis Saham Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan mengenai masing – masing jenis saham yaitu : 1. Saham biasa Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas. 2. Saham prioritas Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya yaitu : 1.Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif  Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar, maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi lebih dulu, sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.  Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham biasa, kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun tersebut.
  • 25. 2.Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi  Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas berhak atas deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar persentase deviden saham prioritas.  Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden sampai jumlah tertentu (dinyatakan dalam %) yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas. 3.Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen yang belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi dividennya, saham prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham yang biasa. Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa tidak memperoleh pengembalian. 4.Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar dari pada dividen untuk saham prioritas. Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba. B. PERANAN BANK INVESTASI Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai penasihat keuangan.
  • 26. Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse. Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali melalui bursa efek. Bagian dari pekerjaan bank investasi adalah mengevaluasi perusahaan dan menentukan harga yang wajar untuk menawarkan saham biasa. IPO, terutama untuk perusahaan besar, umumnya melibatkan lebih dari satu bank investasi. Dengan cara ini, risiko underwriting menyebar ke beberapa bank, mengurangi eksposur bank tunggal dan memerlukan komitmen keuangan yang relatif rendah terhadap IPO. Bank investasi juga bertindak sebagai penjamin emisi untuk obligasi korporasi. Pengertian Hutang Jangka Panjang Paling tidak pada artikel ini akan dibahas mengenai Pengertian Hutang Jangka Panjang dari berbagai sudut pandang. Meski demikian pengertian tersebut memiliki makna satu dnegan lainnya hanya berbeda dalam penyampaiannya. Berikut pengertian hutang jangka panjang : 1. Secara Umum Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis
  • 27. yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak mudah habis. Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham, inestasi jangka panjang, dan lain-lain. 2. Ilmu Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam hutang jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik perusahaan lain. Obligasi berbentuk surat utang jangka panjang dan diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang memiliki jumlah nominal dan waktu pelunasan tertentu. Waktu jatuh tempo sudah ditetapkan bersama sebelumnya. Berkebalikan dari saham, obligasi tidak memberi hak miliki pada orang yang memiliki surat obligasi. Sedangkan saham memberi hak milik pada orang yang memegang surat kepemilikan saham. 3. Kieso Dinyatakan oleh Kieseo bahwasanya hutang jangka panjang merupakan kewajiban (hutang) yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Pemenuhan hutang tersebut disebabkan karena penundaan pelunasan hutang yang seharusnya dilaksanakan saat periode 1 tahun/ atau lebih pada periode operasional perusahan. Perbedaan hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek adalah terletak pada periode pelunasannya atau jatuh tempo. Hutang jangka pendek harus dibayarkan dan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu siklus/periode akuntansi yaitu kurang dari satu tahun. Dapat disimpulkan maka perlu adnaya contoh perhitungan akuntansi hutang jangka panjang maupun jangka pendek untuk lebih cermat dalam pemenuhan kewajiban keduanya. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai utang jangka panjang memiliki sebuah kesimpulan. Hutang jangka panjang adalah suatu kewajiban suatu pihak kepada pihak lain yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akutansi (satu tahun).
  • 28. Aktiva tidak lancar biasa digunakan dalam pelunasan utang jangka panjang meski kadang dapat menggunakan kas. Pada akhir periode akuntansi, terdapat sebagian dair hutang jangka panjang yang bertransformasi sebagai hutang jangka pendek. Oleh karenanya diperlukan cara menghitung hutang jangka panjang atau penyesuaian hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek. Pembiaya campuran & Merger, Divestasi, Perusahaan induk dan Leverage Buyouts adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas kegiatan. Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya telpon, dan sebagainya. A. Metode Pemisahan Biaya Campuran ( semi variabel ) Terdapat empat metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya tetap, yaitu : 1. Metode Engineer (engineering method) Metode Engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran, yang digunakan bila analisis biaya tidak mempunyai pengalaman di masa lalu. Metode ini diterapkan untuk pemisahan biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan baru atau untuk jenis biaya baru. Metode ini dikelompokkan menjadi dua yaitu : 2. metode penghentiaan kegiatan ( stand by method ) Metode penghentiaan kegiatan ( stand by method ) merupakan metoe pemisahaan biaya, dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan,maka seluruh kegiatan operasi pada depertemen yang akan di nilai dihentikan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, dan pada saat operasi dihentikan akan bisa diketahui berapa biaya yang harus dikeluarkan walaupun kegiatan tidak ada. 3. Metode Gerak dan Waktu (time and motion study method)
  • 29. Metode ini merupakan metode yang bisa digunakan ahli teknik, analis biaya akan mengadakan beberapa percobaan setiap unsur kegiatan dan dilakukan dalam beberapa waktu tertentu. 4. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method) Metode ini mempunyai cara dalam pemisahan biaya variabel dan biaya tetap sebagai berikut: * Perusahaan memilih kapasitas tertinggi dan kapasitas terendah dari kegiatan operasinya. * Menghubungkan biaya pada saat kapasitas tertinggi dengan biaya kapasitas terendah. * Menghitung biaya variabel perunit kapasitas dengan rumus: BT – BR ═ BVU KT – KR Notasi: BT = Biaya pada kapasitas tertinggi BR = Biaya pada kapasitas terendah KT = Kapasitas tertinggi KR = Kapasitas terendah BVU = Biaya Variabel per unit Menghitung biaya tetap total dengan rumus : BTT ═ BT ─ (KT × BVU) B. Pengertian Mergr Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger tidak berhasil, dan kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa banyak potensi merger terjadi pada tahun tertentu.
  • 30. Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya bermanfaat bagi para pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu penggunaan merger, misalnya, adalah untuk menggabungkan perusahaan yang sangat menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk menggunakan untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan memperluas perusahaan secara keseluruhan. Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama antara perusahaan besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan dapat mendominasi pasar dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk penggabungan ini dapat menyebabkan masalah ketika dua perusahaan mendominasi bergabung, karena dapat memicu litigasi mengenai hukum monopoli. Tipe-Tipe Marger Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: 1. Merger Horisontal Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger danakuisisi horisontal adalahuntuk mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli. 2. Merger Vertikal Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki industri hilir atau
  • 31. sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan input berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration) danintegrasi ke depan atau ke atas (forward/upward integration). 3. Merger Konglomerat Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing- masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi. Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang berbeda. 4. Merger Ekstensi Pasar Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansidan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki. Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri. 5. Merger Ekstensi Produk
  • 32. Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih perusahaanuntuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger perusahaan akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing-masing untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi. C. Kelebihan Dan Kekurangan Merger  Kelebihan merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641  Kekurangan Merger Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama.
  • 33. BAB 14 Analisis Kesehatan Dan Prediksi Kebangkrutan BUMS & BUMN Dan Cara Mengatasi nya Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia. Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya. Sebab sebab kegagalan usaha dan perusahaan kesulitan keuangan :  Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten  Kurangnya pengalaman secara manajerial.  Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik.  Penyelewengan dan korupsi atau KKN.  Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya  Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya.  Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.  Mengalami kerugian terus menerus.  Faktor-faktor lainnya.
  • 34. Metode MemprediksiKebangkrutan  1. Analisis Rasio Keuangan  2. Z Score – Metode Altman  3. Shut Down Point – Shut Down Cost  4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN  Note: BUMS tidak menggunakan metode ke-4 Analisis kebangkrutan 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: 1) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya. 2) Analisis Multivariate. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic. Analisis kebangkrutan Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisisdiskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
  • 35. Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap: a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi. Analisis Kebangkrutan 2. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku Keputusan Menteri Negara BUMN No: 100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002. Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN, yang dilaporkan ke Menteri BUMN. Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal sebagai berikut: Analisis Kebangkrutan A. Tingkat kesehatan:BUMN 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila total (TS) > 95 b. AA apabila 80 <=”95 c. A apabila 65 <TS<=”80. 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
  • 36. a. BBB apabila 50<TS<=”65 b. BB apabila 40<.TS<=”50 c. B apabila 30<TS< =”40. 3. Tidak sehat, yang terdiri dari: a. CCC apabila 20<TS<”30 b. CC apabila 10<TS<=”20 c. C apabila TS<=”20 Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja perusahaan meliputi: A. Aspek Keuangan. B. Aspek Operasional. C. Aspek Administrasi. CARA MENGATASI SECARA UMUM Setidaknya ada lima solusi utama yang harus dilakukan KementerianBUMNuntuk menyelamatkan BUMN yang merugi. Pertama, penyelesaian utang masa lalu dengan tambahan modal (PMN) baik cash maupun non cash, berupa konversi utang BUMN ke pemerintah menjadi modal. Kedua, merger dengan BUMN dengan sektor usaha sejenis. Ketiga, akuisisi oleh BUMN untuk mendukung bisnis utama. Keempat,dikembalikan ke pemerintah menjadi Badan Layanan Umum (BLU), dan kelima adalah likuidasi. Hal itu disampaikan pengamat BUMN Muhammad Said Didu di Jakarta, Rabu, terkait dengan upaya penyelamatan BUMN yang tengah dililit masalah keuangan.Said mengatakan, setidaknya ada tiga penyebab yang membuat usaha BUMN merugi, yaitu neraca negatif, arus kas negatif, dan neraca maupun arus kas negatif. Hal tersebut, kata Said, disebabkan oleh beban utang di masa lalu, prospek bisnis sudah tidak sesuai, dan beban SDM dan overhead yang sudah terlalu tinggi. Selain itu, kegiatan keperintisan usaha
  • 37. yang sudah tidak lagi diproteksi oleh pemerintah, "Bukan sebuah solusi yang mudah, meskipun cara itu cukup ampuh untuk menyelamatkan BUMN rugi. Namun lagi-lagi semua terbelenggu oleh PP No 41/2003 tentang Peraturan Menteri, yang semuanya di tangan menteri keuangan," kata Said. Said menambahkan dengan adanya Permen tersebut, maka kelima solusi itu bisa menjadi sia-sia. "Mau akuisisi, merger dan likuidasi, semua masih di tangan kewenangan menteri keuangan. Ini yang selama ini menjadi penghambat BUMN yang merugi itu untuk bangkit," jelasnya.
  • 38. DAFTAR PUSTAKA https://azharnasri.blogspot.co.id/2016/11/manajemen-piutang-dan-persediaan-makalah.html https://husnil91.wordpress.com/category/manajemen-keuangan-2/ https://www.kompasiana.com/www.vadiltalent.blogspot.com/menejemen-keuangan-pembiayaan- jangka-pendek_551120e4813311c12cbc8170 http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/06/bursa-keuangan-lembaga-keuangan-dan.html https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-keuangan-manajemen-keuangan/konsep-nilai-waktu-uang/ https://vianisilv.wordpress.com/2014/05/14/manajemen-keuangan-nilai-waktu-terhadap-uang/ http://maggofur.blogspot.co.id/2012/07/peramalan-keuangan-peramalan-keuangan.html http://mfahrisal.blogspot.co.id/2015/11/perencanaan-peramalan-keuangan.html http://staff.unila.ac.id/mahatma/2017/09/06/manajemen-keuangan-perencanaan-dan-pengendalian- keuangan/ http://mfahrisal.blogspot.co.id/2015/11/pengelolaan-modal-kerja-kas-persediaan.html
  • 39. PENUTUP KESIMPULAN Kesimpulan Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal, dan dengan danya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di inginkan dengan langkah yang tepat. Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.