SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
MANAJEMEN KEUANGAN
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
MANAJEMEN KEUANGAN
Nama Dosen : Ade Fauzi, SE. MM
Kelas : 2T – Manajemen
Disusun oleh :
Nama : Siti Mursadah
NIM : 11011700468
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2018
I
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta dan
Pemelihara alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen keuangan. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan bagi Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman
termasuk kita semua.
Makalah ini penulis susun sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa
dan diharapkan dengan disusunnya makalah ini akan menjadi acuan untuk
mendukung proses pembelajaran Manajemen Keuangan secara sederhana dan
mengena pada permasalahan yang ada di masyarakat. Disadari sepenuhnya masih
banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini dari teknis penulisan sampai
dengan pembahasan materi untuk itu besar harapan penulis akan saran dan masukan
yang sifatnya mendukung untuk perbaikan ke depannya.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing
pada mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberi arahan untuk membuat
Makalah ini dan tidak lupa untuk rekan rekan mahasiswa. Kami ucapkan terima
kasih semoga apa yang kami susun bermanfaat.
Serang, 15 Mei 2018
Penulis,
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. I
DAFTAR ISI................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAAN
A. Teknik Penganggaran Barang Modal................................................. 3
B. Arus Kas Dan Resiko Proyek Dan Resiko Proyek ............................ 8
C. Biaya Modal....................................................................................... 13
D. Struktur Modal Dan Laverage Dan Kebijakan Dividen ....................
E. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka
Panjang, Pembiayaan Campuran Dan Merger, Divestasi,
Perusahaan Induk Dan Leverage Buyouts ......................................... 19
F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) Dan Badan Usaha Milik Negara
( BUMN) Dan Cara Mengatasinya Secara Umum ............................ 50
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas
hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di
lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil
yang baik. Apabila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk
mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi ataupun perusahaan akan lebih
membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar dapat
mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu
manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi
atau pun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari
pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja
sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta
pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisian sumber dana dan
penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik
eksternal maupun internal.
Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan
jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-
sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer
keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Teknik penganggaran Barang Modal ?
b. Apa yang d imaksud dengan Arus Kas dan Resiko Proyek?
2
c. Apa yang di maksud dengan Biaya Modal ?
d. Bagaimana Sruktur Modal dan Laverage dan Kebijakan Dividen ?
e. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang,
Pembiayaan Campuran Dan Merger, Divestasi, Perusahaan Induk Dan
Leverage Buyouts ?
f. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) Dan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Dan Cara
Mengatasinya Secara Umum ?
C. Tujuan
Tujuan khusus pembuatan makalah ini yaitu untuk mengikuti prosedur
pengajaran dalam mata pelajaran Manajemen Keuangan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Penganggaran Barang Modal
I. Pengertian Penganggaran Barang Modal
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan
investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan
perusahaan. Definisi Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil
yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu
tahunmendatang. Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital
Budgeting in volves the entire process of planning whose returns are expected to
extend beyond one year”
Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk
berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti
tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang
merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari
sebuah perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan
secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima,
manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling
baik. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran
kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan
datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap.
Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa
proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif
penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk
jangka waktu lebih dari 1 tahun.
4
II. Jenis- jenis Keputusan Penganggaran Modal
1. Penambahan dan perluasan fasilitas
2. Produk baru
3. Inovasi dan perluasan produk
4. Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan
usang (b)
5. Penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang
lebih efisien.
6. Menyewa/membuat atau membeli
7. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan,
dan keamanan.
8. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-
proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
III. Prisip Dasar Proses Penganggaran Modal
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang
mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau
menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh
(marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan
harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh
(marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai
proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan
kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang
upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi.
Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan
5
untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan
biaya tumbal/opportunitycost dari dana sendiri yang dapat diperoleh
.
IV. Tahap – tahap Penganggaran Modal
1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya
modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan
biayanya.
V. Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya
1. Payback Period
Metode payback period pada umumnya digunakan untuk
mengevaluasi investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang
diperhitungkan dari cashinflow.
Definisi payback period sebagai berikut: The payback period is the
exactamount of time required for the firm to recoveritsinitial investment in a
project as calculated from cashinflow” Payback period diperhitungkan dengan
membagi investasi dengan cashinflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan
keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima
6
apabila paybackperiod yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek
waktunya dibandingkan dengan target waktu paybackperiod yang sebelumnya
telah ditentukan.
2. Net Present Value
Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu
uang, dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV
adalah jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek
(dengan menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor)
dikurangi jumlah investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The
Net Present Value is found by subtracting a project’sinitial investment from the
present value of it scashinflows discountedat a rate equalto the firm’scostof
capital”.
nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io
t = 1
Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila
NPV positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven.
Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk
dilaksanakan.
Dimana:
CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t
k = Tingkat Diskonto
t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi
I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal)
Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan
suatu rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang
untuk menghitung nilai sebenarnya cashflow yang diperoleh pada masa yang
7
akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas proyek
yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannya discount
faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor
untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi
lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discount factor yang berubah-
ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini
adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila
nilai NPV negatif. Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan yang cukup
rumit, tidak semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya
diperlukan keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas.
3. Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan ratediscount dimana nilai presentvalue dari cashinflow sama
dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR
adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga
menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari
investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.
Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan
metode Internal Rate ofReturn adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar
dibandingkan costofcapital, sebaliknya apabila lebih kecil
dibandingkan costofcapital proyek tersebut ditolak. Pada dasarnya IRR dapat
dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita menghitung
PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita
pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan
dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada
PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat
bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita
menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya
8
dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut
adalah nol atau mendekati nol.
VI. Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana
yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah
yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
B. Arus Kas Dan Resiko Proyek Dan Resiko Proyek
I. Pengertian Arus Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran
kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
II. Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran
modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran
investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan.
Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan
departemen yang berpartisipasi dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan
pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga
kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
9
1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan
pemasaran.
2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan
menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering
kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan
menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat
mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang
membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
III. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas
yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus
kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan
proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang
harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Titik awal dari setiap analsiis penganggaran modal adalah
mengidentifikasi arus kas relevan (relevan cash flows), yang diartikan sebagai
serangkaian arus kas yang spesifik ang harus diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan. Terdapat dua peraturan penting yang dapat
membantu untuk menghindari kesalahan dalam mengestimasi arus kas:
a. keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas,
bukannya laba akuntansi, dan
b. hanya penambahan arus kas (inkremental) saja yang relevan.
1) Biaya Aktiva Tetap
10
Sebagian besar proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva
menggambarkan arus kas negatif. Walaupun perolehan aktiva mengakibatkan
arus kas keluar, para akuntan tidak menyajikan pembelian aktiva tetap
sebagai pengurang dari laba akuntansi. Sebagai gantinya, mereka
mengurangkan beban depresiasi tiap tahun sepanjang umur aktiva tersebut.
Perhatikan bahwa biaya total sebuah aktiva tetap adalah termasuk
biaya pengiriman dan pemasangannya. Ketika sebuah perusahaan membeli
aktiva tetap, perusahaan tersebut seringkali harus mengeluarkan biaya yang
cukup besar untuk pengiriman dan pemasangannya. Biaya ini dibebankan
langsung dalam harga peralatan ketika biaya proyek tersebut sedang
ditentukan. Lalu, biaya total peralatan termasuk biaya pengiriman dan
pemasangan, digunakan sebagai dasar depresiasi pada saat beban depresiasi
diperhitungkan.
2) Beban Nonkas
Dalam menghitung laba bersih, para akuntan biasanya mengurangkan
beban depresiasi dari pendapatan. Jadi, meskipun akuntan tidak
mengurangkan harga pembelian aktiva tetao dalam perhitungan laba
akuntansi, tetapi mereka mengurangi beban depresiasi setiap bulan.
Depresiasi melindungi laba terhadap pajak, dan hal ini memliki dampak pada
arus kas, tetapi depresiasi itu sendiri bukan suatu arus kas. Karenanya,
depresiasi harus ditambahkan ke laba bersih ketika kita menghitung estimasi
arus kas suatu proyek.
3) Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih (change in net operating
working capital) merupakan peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari
proyek bau dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual secara
spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam
11
proyek ekspansi, makan pendanaan tambahan, di luar biaa perolehan aktiva
tetap, masih akan dibutuhkan.
4) Pembayaran Bunga Tidak Diperhitungkan dalam Arus Kas Proyek.
Kita mendiskontokan biaya modal dari arus kas proek, dan biaya
modal adalah rata-rata tertimbang dari biaya utang, saham preferen, dan
saham biasa (WACC), yang disesuaikan dengan risiko proyek. Proses
diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika
pembayaran bunga lebih dulu dikurangkan dan hasilnya kemudian
didiskontokan, ini akan menyebabkan biaa modal dihitung dua kali. Oleh
sebab itu, tidak boleh mengurangkan beban bunga pada sat menghitung
arus kas proyek.
1. Arus kas proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar.
b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi.
Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan
aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan
peralatan proyek.
2. Pengenalan Analisis Risiko
12
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko
yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan
yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang
berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar.
Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi
pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham.
Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko
yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting
karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya
menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga
saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan,
pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana
perusahaan beroperasi.
IV. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam
Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko
perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis
resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan
resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
2. Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya,
dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen
kepastiannya.
3. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
13
4. Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang
beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin
tinggi tingkat diskontonya.
C. Biaya Modal
1. Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui
berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan.
Modal :
1. Hutang Obligasi.
2. Saham Preferen.
3. Saham Biasa
4. Laba ditahan
2. Fungsi Biaya Modal
a) Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya
modal dari modal sendiri.
Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan :
a. sebelum pajak (before tax basis) Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum
dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti bligasi.
b. setelah pajak (after tax basis).
14
b) Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi
yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan
investasi tsb dengan biaya modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost
of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau
Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan
investai, maka biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan
untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi
3. Jenis Biaya Modal
a. Biaya Modal Individual
1) Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek. Hutang jangka pendek dikeluarkan
oleh bank, disebut kredit bank, jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun.
Biasanya bank me-motong bunganya didepan, plus premi asuransi, sehingga
jumlah yang diterima dibawah nilai nominal hutangnya
2) Biaya Modal Hutang Jangka Panjang. Pada dasarnya biaya penggunaan
hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of
bond).
3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp) adalah biaya
riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual
saham preferen. kp Diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan
(required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat
keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus
ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran
antara hutang dan saham biasa.
15
 Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap
untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
 Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen merupakan bukti
kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
 Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan
pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa.
 Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi
pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau
dikurangi dg pajak.
 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri
(equitas atau ke) merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang
memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan
untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang
diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba
ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan
biaya modalnya.
b. Biaya Modal secara Keseluruhan
Tingak biaya modal yang harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya
modal secara keseluruhan. Perhitungannya menggunakan konsep Weighted
Average Cost of Capital ( WACC).
 Tambahan Modal
Tambahan modal akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of
capital (MCC), sehingga WACC-nya naik, apabila tambahan modal tersebut
begitu besarnya sehingga perusahaan harus melakukan emisi saham baru. Agar
supaya tambahan modal tidak menaikan WACC, maka tambahan modal harus
memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut.
16
Besarnya tambahan modal yang diperlukan supaya tidak mening-katkan WACC
dapat dihitung dengan rumus sbb :
Laba Ditahan
Tambahan Modal =
Persentase Saham Biasa
4) Marginal Cost of Capital (MCC) Adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan tambahan rupiah modal baru ; biaya rata-rata tertimbang dari
rupiah terakhir modal baru yang diperoleh
5) Biaya Modal dari Depresiasi. Biaya modal dari depresiasi sama dengan biaya
modal rata-rata sebelum menggunakan modal yang berasal dari emisi saham
baru.
6) Skedul Oportunitas Investasi (IOS) Merupakan sebuah grafik dari oportunitas
investasi perusahaan yang diberi peringkat berdasarkan tingkat pengembalian
proyek tersebut.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Modal
1) Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan
a) Tingkat Suku Bunga
Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang
juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi
dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang.
b) Tarif Pajak
Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan
dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana
kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
17
2) Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan
a) Kebijakan Struktur Modal
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal
dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah,
maka biaya modalnya akan berubah.
b) Kebijakan Dividend
Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan
biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik
c) Kebijakan Investasi
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berrisiko.
Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.
5. Kegunaan Perhitungan Biaya Modal
Biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam
manajemen keuangan. Pada prakteknya seringkali biaya modal atau cost of
capital digunakan sebagai discount rate perusahaan. Discount rate sendiri
digunakan untuk menghitung nilai perusahaan (valuasi perusahaan) dan untuk
menentukan apakah suatu proyek atau aktivitas perusahaan layak dijalankan
atau tidak (valuasi proyek/analisis kelayakan investasi).
Jika investasi atau aktivitas perusahaan memberikan tingkat
pengembalian (IRR) lebih besar dari biaya modal/cost of capital berarti
investasi atau aktivitas tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Sebaliknya, jika ternyata tingkat pengembaliannya lebih kecil dari biaya
modalnya, maka investasi atau aktivitas tersebut justru akan mengurangi nilai
perusahaan.
18
Contoh Sederhana untuk Perhitungan Biaya Modal :
Arif berkeinginan untuk membuka café ; setelah dihitung, Arif membutuhkan
dana /modal sebesar 30 juta. Setelah berusaha, Arif mendapatkan dana tersebut
dari 2 sumber:
1. Investasi dari teman baiknya, namanya Udin. Ketika ditawarkan untuk
berinvestasi, Udin mempertimbangkan untuk mendepositokan uangnya di
bank. Bunga yang didapatkan jika Udin mendepositoka uangnya adalah
sebesar 5% per tahun; oleh karena itu, Arif menyepakati akan memberikan
tingkat pengembalian yang lebih besar dari bunga deposito, yaitu senilai 10%
jika Udin mau berinvestasi pada café milik Arif. Akhirnya Udin setuju untuk
mengivestasikan uangnya sebesar 20 juta dengan syarat tingkat pengembalian
`10%.
2. Sumber dana yang kedua didapatkan melalui pinjaman Bank. Arif berhasil
mendapatkan pinjaman senilai 10 juta dengan bunga pinjaman sebesar 7%
untuk pengembalian 6 tahun.
Setelah mendapatkan semua modal yang dibutuhkan, Arif mendaftarkan usaha
miliknya ke dinas pelayanan pajak di kotanya. Ketika itu Arif mendapatkan
informasi bahwa pihak pemerintah menetapkan pajak perusahaan sebesar 25%.
Dari informasi yang ada diatas, berapakah biaya modal atau cost of capital untuk
café Arif? Apa yang bisa Arif simpulkan dari informasi mengenai biaya modal
café nya tersebut?
WACC = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] + [Proporsi Equity *
Biaya Equity/Ekuitas]
 Proporsi Equity = Investasi dari Udin = 20 juta ÷ 30 juta = 0.67
 Biaya equity = Tingkat pengembalian yang diinginkan Udin = 10%
19
 Proporsi Hutang = Pinjaman Bank = 10 juta ÷ 30 juta = 0.33
 Biaya Hutang = Bunga Pinjaman Bank = 7%
 % Pajak = 25%
Cost of Equity = [Proporsi Equity x Biaya Equity/Ekuitas] = 0.67 * 10% =
0.067 ~ 6.7%
Cost of Debt = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] = (0.33 *
7%) *(1 – 25%) = 0.0175 ~ 1.75%
Jadi total biaya modal untuk café yang dimiliki Arif adalah 6.7% + 1.75% =
8.41%
Usaha café Arif dibilang menguntungkan jika mampu memberikan tingkat
pengembalian (IRR/Internal Rate of Return) lebih dari 8.41%.
Contoh tersebut merupakan contoh yang sudah disederhanakan khususnya pada
bagian biaya equity (cost of equity). Pada kenyataannya, perhitungan mengenai
biaya equity tersebut dapat berupa laba ditahan (retained earnings), saham biasa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock), dimana cara
perhitungannya pun membutuhkan metode yang berbeda.
D. Struktur Modal Dan Laverage Dan Kebijakan Dividen
1. Laverage
a. Pengertian Laverage
Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki
biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham. (menurut manajemen keuangan).
20
Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut
perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap.
(Bambang Riyanto (2001:375)).
b. Tujuan Penggunaan Leverage
Untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik
perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat
menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman.
Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin
yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan
menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya
tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau
beban tetap.
c. Jenis- jenis Leverage
 Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan
variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat
mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan
operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating
leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban
tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara
sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan
pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan
perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan
penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya
21
operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL),
yaitu diukur dengan rumus :
 Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap
keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut
biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh
perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan
operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh
karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum
bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : Financial structure (struktur
keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya.
Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas
utang lancar, utang jangka panjang dan modal. Capital structure (struktur
modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut
pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal
ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham
biasa dan laba ditahan.
2. Struktur Modal
a. Pengertian Struktur Modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu
perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
22
dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan
pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal
perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
Tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat
pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian
perusahaan secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal
rata-rata tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
b. Teori Struktur Modal
1. Teori Pertukaran (Trade-Off-Theory) Merupakan teori struktur modal
yang menyatakan perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan utang
dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan.
23
2. Teori Sinyal (Signal Theory) Suatu tindakan yang diambil oleh
manajemen suatu perusahaan yang memberikan petunjuk kepada investor,
tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan, perusahaan
dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan
dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang melebihi target
struktur modal yang normal.
c. Faktor-faktor ketika melakukan keputusan struktur modal:
1. Stabilitas penjualan. Suatu perusahaan yang penjualannya relative stabil
dapat secara aman mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar dan
mengeluarkan beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2. Struktur aset. Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai
jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang.
Aset umum yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan dapat menjadi
jaminan yang baik, sementara tidak untuk aset dengan tujuan khusus.
3. Leverage operasi. Jika hal yang lain dianggap sama, perusahaan dengan
leverage operasi yang lebih rendah akan lebih mampu menerapkan
leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan memiliki resiko usaha
yang lebih rendah.
4. Tingkat pertumbuhan. Jika hal yang lain dianggap sama, maka perusahaan
yang memiliki pertumbuhan lebih cepat harus lebih mengandalkan diri
dari pada modal eksternal. Selain itu biaya emisi yang berkaitan dengan
penjualan saham biasa akan melebihi biaya emisi yang terjadi ketika
perusahaan menjual utang, mendorong perusahaan yang mengalami
pertumbuhan pesat untuk lebih mengandalkan diri pada utang.
24
5. Profitabilitas. Sering kali diamati bahwa perusahaan dengan tingkat
pengembalian atas investasi yang sangat tinggi ternyata menggunakan
utang dalam jumlah yang relative sedikit.
6. Pajak. Bunga merupakan suatu beban pengurangan pajak, dan
pengurangan ini lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang
tinggi. Jadi, makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan, maka makin besar
keunggulan dari utang.
7. Kendali. Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi kendali suatu
perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika manajemen saat ini
memiliki kendali hak suara (lebih dari 50% saham) tetapi tidak berada
dalam posisi untuk membeli saham tambahan lagi, maka manajemen
mungkin akan memilih utang sebagai pendanaan baru.
8. Sikap manajemen. Tidak ada yang dapat membuktikan bahwa satu
struktur modal akan mengarah pada harga saham yang lebih tinggi
dibandingkan dengan struktur yang lain.
9. Sikap pembeli pinjaman dan lembaga pemeringkat. Tanpa
mempertimbangkan analisis manajemen sendiri atas factor leverage yang
tepat bagi perusahaan, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat
sering kali akan memengaruhi keputusan struktur keuangan.
10. Kondisi pasar. Kondisi pasar saham dan obligasi mengalami perubahan
dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dapat memberikan
arah penting pada struktur modal optimal suatu perusahaan.
11. Kondisi internal perusahaan. Kondisi internal suatu perusahaan sendiri
juga dapat berpengaruh pada sasaran stuktur modalnya.
12. Fleksibilitas keuangan.
3. Kebijakan Deviden
a. Pengertian Kebijakan Deviden
25
Pengertian kebijakan dividen menurut Agus Sartono menyatakan
bahwa : “Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa
datang”.1[2]
menurut Martono dan D. Agus Harjito (2000:253) merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan.
Kebijakn dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna
pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
Ketika memutuskan seberapa besar jumlah kas yang akan
didistribusikan, manajer keuangan harus selalu ingat bahwa tujuan
perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Sehingga
sebagian besar sasaran rasio pembayaran (target payout ratio) yang
didefinisikan sebagai presentase laba bersih yang akan dibayarkan sebagai
dividen tunai – seharusnya didasarkan atas preferensi investor atas dividen
versus keuntungan modal.
b. Teori – Teori dalam Kebijakan Deviden
1) Teori Dividen Ireleven
Proffesor Merton Miller dan Franco Modigliani (MM) mengemukakan
teori bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun
biaya modal suatu perusahaan; kebijakan dividen merupakan sesuatu yang
irelevan (irrelevant)2[3]. MM mengembangkan teori mereka berdasarkan
26
sekumpulan asumsi yang ketat, dan berdasarkan asumsi – asumsi tersebut,
mereka membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh
profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Dengan kata lain, nilai perusahaan
hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada
bagaimana laba itu dipecah antara dividen dan laba ditahan
Beberapa ahli menentang pendapat Modigliani dan Miller mengenai
dividen tidak relevan dengan menunjukkan bahwa adanya: biaya emisi
saham baru akan mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan lebih suka
menggunakan laba ditahan daripada menerbitkan saham baru. Ada
kemungkinan laba ditahan tidak cukup besar sehingga perusahaan harus
menerbitkan saham baru. Semakin besar target laba ditahan, semakin kecil
kemungkinan perusahaan menerbitkan saham baru. Karena biaya modal
sendiri ditentukan oleh besar-kecilnya laba ditahan yang ditentukan dividen
(Dr.Dermawan Sjahrial, M.M.,2002: 312-313).
2) Bird in the hand theory
Teori dari Lintner (1962), Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979)
menjelaskan bahwa investor menyukai pendapatan dividen yang tinggi karena
pendapatan dividen yang diterima seperti burung di tangan (bird in the hand)
yang mempunyai nilai yang lebih tinggi dan risiko yang kecil daripada
pendapatan modal (bird in the bush) karena dividen lebih pasti dari pendapatan
modal. Teori ini juga berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena
kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain.
Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh
besarnya dividen yang dibagikan. Peningkatan dividen akan meningkatkan
harga saham yang akan berdampak pula pada nilai perusahaan. Menurut
Modigliani dan Miller pendapat Gordon dan Lintner merupakan suatu
kesalahan, karena akhirnya investor akan kembali menginvestasikan dividen
27
yang diterima pada perusahaan yang sama atau perusahaan yang memiliki
resiko yang hampir sama.
3) Teori Perpindahan Pajak
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan
bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains,
para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran
pajak. Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang
lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gains
yield rendah dari pada saham dengan dividend yield rendah, capital gains
yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih besar dari pajak atas capital gains,
perbedaan ini akan makin terasa. Suatu teori yang menyatakan bahwa karena
adanya pajak terhadap dividen dan capital gains maka para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.
4) Bentuk- bentuk Kebijakan Deviden
Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan bentuknya bisa bermacam-
macam. Menurut Bambang Riyanto (2001:269) menyatakan bahwa ada macam-
macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai
berikut :
1. Kebijakan dividen yang stabil Banyak perusahaan yang menjalankan
kebijakan dividen yang stabil, artinya jumlah dividen per lembar yang
dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu
meskipun pendapatan per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.
2. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus
jumlah ekstra tertentu. Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah
minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya. Dalam keadaan
keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra
diatas jumlah minimal tersebut.
28
3. Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang
konstan. Jenis kebijakan dividen yang ketiga adalah penetapan dividend
payout ratioyang konstan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini
menetapkan dividen payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti
bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya
akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang
diperoleh setiap tahunnya.
4. Kebijakan dividen yang fleksibel. Kebijakan dividen yang terakhir
adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang besarnya
setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan
kebijakan financial dari perusahaan yang bersangkutan.
5) Faktor- factor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden
1) Pembatasan
a. Perjanjian obligasi, kontrak utang sering kali membatasi pembayaran
dividen atas laba yang dihasilkan setelah pinjaman diberikan. Kontrak
utang juga sering kali menyatakan bahwa tidak ada pembayaran dividen
kecuali jika rasio lancer, rasio kelipatan pembayaran bunga, dan rasio –
rasio keamanan lainnya melebihi nilai minimm yang telah ditentukan.
b. Pembatasan saham preferen pada umumnya, dividen saham biasa tidak
dapat dibayarkan jika perusahaan menghilangkan dividen saham
preferennya.tunggakan sahan preferen harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum dividen saham biasa dapat diteruskan pembayarannya.
c. Ketersediaan kas. Dividen tunai hanya dapat dibayarkan dengan kas.
Jadi, kekurangan kas pada bank dapat membatasi pembayaran dividen,.
Namun kemampuan untuk melakukan pinjaman akan dapat menutupi
factor ini.
29
2) Sumber – sumber modal alternative
a) Biaya penjualan saham baru. Jika suatu perusahaan perlu mendanai
investasi dalam tingkat tertentu, perusahaan dapat mendapatkan
ekuiditas dengan menahan laba atau menerbitkan saham biasa baru.
b) Kemampuan untuk mensubtitusi utang dengan ekuitas. Perusahaan dapat
mendanai tingkat investasi tertentu menggunakan baik itu utang atau
ekuiditas.
6) Dampak Kebijakan Deviden
1. Keinginan pemegang saham untuk mendapatkan laba saat ini versus masa
depan
2. Anggapan tingkat risiko dividen versus keuntungan modal
3. Keuntungan pajak atas keuntungan modal dibandingkan dividen
4. Muatan informasi dividen (sinyal).
E. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang,
Pembiayaan Campuran Dan Merger, Divestasi, Perusahaan Induk Dan
Leverage Buyouts
1. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi
a. Pengertian Modal Saham
Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara
menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu
atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham
terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang
dikuasainya.
30
b. Jenis- jenis Saham
PT dapat menerbitkan satu jenis saham atau lebih, bila perseroan ahnya
menerbitkan satu jenis saham saja, maka saham – saham yang diterbitkan itu
adalah saham biasa. Jenis – jenis saham yang dapat diterbitkan oleh PT :
1) Dilihat dari ada tidaknya nominal saham
a) Saham dengan nilai nominal : saham yang padanya tercantum adanya
nilai nominal
b) Saham tanpa nilai nominal : saham yang padanya tidak tercantum
adanya nilai nominal
2) Dilihat dari hak yang melekat pada saham
a) Saham biasa : saham yang tidak mempunyai hak istimewa dalam
pembagian deviden dan pembagian kekayaan perusahaan bila
perusahan dilikuidasi
b) Saham prioritas : saham yang mempunyai hak istimewa untuk
didahulukan dalam hak pembagian deviden atau pembagian kekayaan
perusahaan bila likuidasi.
c. Pencatatan Modal Saham
Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2
metode, yaitu :
1) Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan. Pada
saat diputuskan untuk menerbitkan saham baru, maka sebesar nilai
nominal saham – saham yang diterbitkan pada perkiraan “modal saham
diotoritaskan” dan dikreditkan pada perkiraan “modal saham”.
2) Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual. Pada saat modal
saham dicetak tidak perlu ada jurnal cukup dibuatkan catatan dalam
bentuk memorial dan pencatatan modal baru dilakukan apabila saham
telah terjual.
31
d. Peranan Bank Investasi
Bank investasi membantu perusahaan dan pemerintah serta lembaga-
lembaga pemerintahan dalam menggalang perolehan dana dengan cara
penerbitan dan penjualan efek di pasar modal. Bank investasi ini berperan
dalam memberikan nasihat-nasihat strategis untuk melakukan
penggabungan usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis transaksi
keuangan lainnya. Bank investasi ini juga berperan sebagai pialang bisnis
dalam mewakili nasabahnya melakukan transaksi perdagangan. Namun
dalam beberapa tahun garis pemisah antara kedua jenis struktur ini telah
kabur terutama karena bank komersial juga menawarkan jasa bank investasi.
Bank investasi ini juga harus dibedakan dengan pialang saham yang
melakukan kegiatan usaha dalam transaksi penjualan dan pembelian saham,
obligasi, reksadana. Namun beberapa perusahaan melakukan kegiatan usaha
rangkap dengan menjadi pialang dan bank investasi, ini dilakukan juga
termasuk oleh perusahaan keuangan besar yang terkenal diseluruh dunia.
Kebanyakan bank investasi terlibat sangat jauh dalam penyediaan jasa
keuangan tambahan bagi nasabahnya, seperti misalnya melakukan transaksi-
transaksi perdagangan derivatif, obligasi, valuta asing, komoditi, dan saham.
Karakteristik yang digunakan pada bank investasi hingga hari ini
kebanyakan adalah hanya dari "sisi penjual" nya saja yaitu perdagangan
surat berharga atau saham ( misalnya memfasilitasi transaksi, pencipta
pasar), atau mempromosikan saham ( misalnya sebagai penjamin emisi,
analis, dll).
2. Hutang Jangka Panjang
a. Pengertian Hutang Jangka Panjang
32
 Secara Umum. Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki
oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh
tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode
akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka
melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti
piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock
produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. Pelunasan hutang
jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak
lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai
waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka
panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak
mudah habis. Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset
perusahaan seperti saham, inestasi jangka panjang, dan lain-lain
 Ilmu Akuntansi Keuangan Menengan. Berdasarkan ilmu akuntansi
keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam hutang jangka
panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik
perusahaan lain. Obligasi berbentuk surat utang jangka panjang dan
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang memiliki jumlah
nominal dan waktu pelunasan tertentu. Waktu jatuh tempo sudah ditetapkan
bersama sebelumnya. Berkebalikan dari saham, obligasi tidak memberi hak
miliki pada orang yang memiliki surat obligasi. Sedangkan saham memberi
hak milik pada orang yang memegang surat kepemilikan saham.
b. Jenis- jenis Hutang Jangka Panjang
1) Hutang Hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana
yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta
tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah,
33
gedung/ruko/bangunan). Apabila suatu perusahaan tidak sangup membayar
hutang sesuai dengan jatuh tenpo, sebagai gantinya pemberi hutang
mempunyai hak untuk menyita, ataupun menjual harga tetap yang menjadi
jaminan. Hal tersebut dilakukan untuk memperleh dana yang disesuaikan
dengan jumlah dana hutag yang belum terbayarkan.
2) Hutang Obligasi adalah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh
melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang saham oblogasi
adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi. Hal yang
dicantumkan dalam surat obligasi seperti nominal, waktu pelunasan, intrest
per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi
yang disepakati oleh pemberi peminjam dan yang menerima pinjaman.
a. Tipe obligasi yaitu :
 Obligasi terjamin dan tidak terjamin
 Berjangka
 Berseri
 Terdaftar
 Kupon Obligasi
b. Hal yang Mempengaruhu Nilai Pasar Obligasi
 Jumlah nominal uang yang diperoleh
 Tanggung waktu hingga jumlah keseluruhan yang diterima
 Suku bunga pasar
c. Kelebihan dan Kekurangan Obligasi
34
1. Kelebihan Obligasi
Obligasi memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan perolehan dana
pengeluaran surat saham. Kelebihan hutang oblifgasi diantaranya :
 Pemilik surat obligasi tidak memiliki hak surat penentuan
keijakan perusahaan. Hal ini menguntungkan karena tidak
mempengaruhi manajemen internal perusahaan.
 Bunga obligasi cenderung lebih kecil apabila dikomparasikan
dengan deviden yang dibagikan pada pemilik saham.
 Bunga obligasi adalah biaya yang menjadi beban bagi persahaan
dan dapat mempengaruhi terhadap berkurangnya kewajiban
pajak. Sedangkan deviden merupakan laba yang harus dibagikan
pada pemilik saham dan tidak dibebankan menjadi biaya.
2. Kelemahan Obligasi
 Bunga obligasi tetap menjadi di beban perusahaan dalam kondisi
memperoleh laba maupun saat mengalami kerugian
 Pemegang obligasi tetap dapat meminta pengembalian oblogasi
meskipun perusahaan tidak sanggup melunasi hutang oblgasi.
Sebaiknya, pemilik saham ikut menangung apabila terjadi resiko
kerugian yang diderita perusahaan.
d. Resiko Hutang Jangka Panjang
Terdapat resiko yang dapat diderita oleh perusahaan. Berbagai resiko utang
jangka panjag diantaranya :
35
 Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin
lama jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya
 Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas
 Apapun namanya hutang merupakan beban yang menjadi
tanggung jawab bagi perusahaan
 Tanggal jatuh tempo sudah pasti tetap dan tidak memandang
kondisi perusahaan
 Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh
besarnya jumlah utang jangka panjang.
3. Pembiayaan Campuran dan Merger
I. Merger
a. Pengertian Merger
Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) Bank atau lebih, dengan
cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu Bank dan membubarkan
Bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Merger adalah salah
satu strategi ekspansi perusahaan atau restrukturisasi perusahaan dengan cara
menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Dalam merger hanya ada satu
perusahaan yang dibiarkan hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan
tanpa likuidasi. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu,
dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan
liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-
merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger
berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai
atau saham di perusahaan yang baru ( (Brealy, 1999). Definisi merger yang
36
lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang
lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan
identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun
kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli
akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto, Merger Dan Akuisis, 2001).
b. Ciri- ciri Merger Perusahaan
 Ada perusahaan yang menggabungkan diri dan ada perusahaan yang
menerima penggabungan
 Perusahaan yang menerima penggabungan tetap eksis, sedangkan
perusahaan yang menggabungkan diri bubar demi hukum tanpa likuidasi.
 Rancangan merger dan konsep akta merger harus disetujui RUPS.
 Konsep akta merger yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam akta
merger yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia.
 Merger ada yang diikuti dengan perubahan AD (Anggaran Dasar) dan ada
yang tidak diikuti perubahan AD.
 Merger yang diikuti perubahan AD ada yang perlu persetujuan
Menhukham, dan ada pula yang cukup diberitahukan kepada Menhukham.
 Merger yang diikuti perubahan AD dan butuh persetujuan Menhukham,
dianggap mulai berlaku sejak tanggal persetujuan oleh Menhukham. Pada
tanggal tersebut perusahaan yang menggabungkan diri dianggap bubar
demi hukum tanpa proses likuidasi.
 Merger yang diikuti perubahan AD yang cukup diberitahukan kepada
Menhukham, dianggap mulai berlaku sejak tanggal pendaftaran akta
merger dan akta perubahan AD dalam daftar perusahaan. Pada tanggal
tersebut perusahaan yang menggabungkan diri dianggap bubar demi
hukum tanpa proses likuidasi.
37
 Merger yang tidak diikuti perubahan AD, dianggap mulai berlaku sejak
tanggal penandatanganan akta merger di hadapan notaris. Pada tanggal
tersebut perusahaan yang menggabungkan diri dianggap bubar demi
hukum tanpa likuidasi. Salinan akta merger disampaikan kepada
menhukham untuk dicatat dalam daftar perusahaan.
 Aktiva dan Pasiva perusahaan yang menggabungkan diri akan beralih
demi hukum ke dalam perusahaan hasil merger berdasarkan titel umum.
c. Kelebihan dan Kekurangan Merger
1) Kelebihan Merger adalah Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana
dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto, Merger Dan
Akuisisi, 2001)
2) Kekurangan Merger adalah Merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu
harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan
waktu yang lama. (Harianto, Merger dan Akuisisi, 2001)
d. Tata Cara MERGER
1) Direksi PT yang akan menggabungkan diri dan direksi PT yang menerima
penggabungan masing-masing menyusun usulan rencana merger. Usulan
rencana merger wajib disetujui komisaris masing-masing PT.
2) Usulan rencana merger dijadikan bahan menyusun rancangan merger yang
disusun bersama oleh direksi PT yang akan melakukan penggabungan.
3) Ringkasan atas rancangan merger wajib diumumkan direksi dalam dua surat
kabar harian dan diumumkan secara tertulis kepada karyawan PT yang akan
melakukan penggabungan paling lambat 14 hari sebelum pemanggilan
RUPS.
38
4) Rancangan merger dan konsep akta merger wajib disetujui RUPS masing-
masing. Konsep akta merger yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam
akta merger yang dibuat dihadapan notaris dalam bahasa Indonesia. Salinan
akta merger selanjutnya digunakan mengurus izin atau pemberitahuan ke
Menkumham.
5) Apabila merger PT disertai perubahan AD yang membutuhkan persetujuan
Menkumham, merger dianggap mulai berlaku sejak tanggal persetujuan
perubahan AD oleh Menkumham. Apabila merger PT disertai perubahan AD
yang tidak perlu persetujuan Menkumham, maka merger dianggap mulai
berlaku sejak tanggal pendaftaran Akta merger dan Akta perubahan
Anggaran Dasar dalam daftar perusahaan.
6) Apabila merger PT tanpa disertai perubahan AD, maka merger dianggap
mulai berlaku sejak tanggal penandatangan akta merger di hadapan notaris.
PT yang menggabungkan diri bubar demi hokum tanpa melalui proses
likuidasi. Salinan akta merger selanjutnya diberitahukan kepada
Menkumham untuk dimasukkan dalam daftar perusahaan.
e. Contoh Merger
Contoh Merger yang dilakukan Oleh Bank Lippo dan Bank Niaga.
Mereka Menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria
Merger. Dari Merger kali ini Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya
adalah Bank Lippo. sehingga bank Lippo merelakan untuk diganti saham
yang beredar dengan saham Bank Niaga. Dengan demikian dengan harga
tertentu yang telah disepakati mereka berdua. tiap saham Bank Lippo dihargai
dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli
oleh Bank Niaga. Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham
39
Bank Niaga. Setelah kesepakatan keduanya. Kedua Bank ini menyetujui
untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga.
II. Pembiayaan campuran
a. Pengertian Pembiayaan Campuran / Saham Preferen
Saham Preferen adalah suatu campuran, saham ini mirip obligasi di
beberapa hal dan dengan saham biasa dibeberapa hal lainnya. Investor
saham preferen lebih berisiko daripada obligasi : Klaim pemegang saham
preferen berada dibawah klain obligasi Pemegang obligasi kemungkinan
besar akan tetap terus menerima pendapatan selama masa sulit.
Meskipun tidak dibayarkannya dividen saham preferen tidak akan
membuat bangkrut sebuah perusahaan, perusahaan menerbitkan saham
preferen dengan tidak berarti memberikan kendali atas perusahaan kepada
para pemegang saham preferen, kegagalan untuk membayarkan dividen
saham preferen akan menghalangi dibayarkan dividen saham biasa.
Tambahan lagi, melawatkan pembayaran dividen menjadikan memperoleh
modal melalui penjualan obligasi sulit untuk dilakukan, dan hampir
mustahil untuk menjual lebih banyak saham preferen atau saham biasa.Akan
tetapi, memiliki saham preferen yang masih beredar memang dapat
memberikan kesembatan bagi sebuah perusahaan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitannya.
b. Jenis- jenis Saham Preferen
1) Saham Preferen dengan Tingkat Bunga yang Dapat Disesuaikan
Sebagai ganti dari membayarkan dividen dalam jumlah tetap, dividen
40
dari saham preferen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan
(adjustable rate preferred stock – ARP) dikaitkan dengan tingkat suku
bunga dari sekuritas pemerintah. ARP, yang terutama diterbitkan oleh
perusahaan fasilitas umum dan bank komersial besar, dipuji-puji sebagai
investasi perusahaan jangka pendek yang hampir sempurna karena (1)
hanya 30 persen dari dividen yang dapat dikenakan pajak bagi
perusahaan, dan (2) fitur tingkat bunga mengambang yang dimiliki
saham ini seharusnya akan tetap menjaga emisi diperdagangkan
mendapatkan nilai pari.
2) Saham Preferen Lelang Pesar Pada tahun 1984, para bankir
investasi memperkenalkan saham preferen pasar uang, atau leleng
pasar (money market / market auction preferred). Di sini penjamin akan
melakukan lelang atas emisi setiap tujuh minggu sekali ( untuk
mendapatkan pengecualian 70 persen dari penghasilan kena pajak, para
pembeli harus memiliki saham paling tidak selama 46 hari), para
pemilik yang ingin menjual saham mereka dapat menempatkannya
untuk dilelang pada nilai pari. Para pembeli kemudian memberikan
penawaran mereka dalam bentuk imbal hasil yang bersedia mereka
terima selama jangka waktu tujuh minggu ke depan. Imbal hasil yang
ditentukan untuk emisi periode berikutnya adalah imbal hasil terendah
yang cukup untuk menjual seluruh saham yang ditawari pada lelang hari
itu. Pembeli akanmembayarkan sebesar nilai pari kepada penjual;
sehingga para pemegang saham dapat yakin bahwa saham mereka dapat
dijual pada nilai parinya.
c. Keuntungan Dan Kerugian Saham Preferen
1) Berikut adalah keuntungan-keuntungan utama dilihat dari sudut pandang
emiten saham :
41
 Berbeda dengan obligasi, kewajiban untuk membayarkan diveden
proferen bukanlah hal yang tercantum pada kontrak, dan melewatkan
pembayaran dividen saham preferen tidak dapat memaksa perusahaan
dinyatakan bangkrut.
 Dengan menerbitkan saham preferen, perusahaan terhindar dari dilusi
ekuitas biasa yang terjadi ketika saham bisa dijual.
 Karena saham preferen terkadang tidak memiliki waktu jatuh tempo,
dan karena pembayaran dana pelunasan saham preferen. Jika ada,
umumnya disebar dalam jangka waktu yang cukup panjang, emisi
saham preferen akan mengurangi pengeluaran arus kas akibat pelunasan
kembali pokok yang terjadi pada emisi utang.
2) Terdapat dua kerugian penting:
 Dividen saham preferen bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham,
sehingga biaya saham preferen setelah pajak umumnya menjadi lebih
tinggi daripada biaya utang setelah pajak. Akan tetapi. Keuntungan
pajak saham preferen bagi pembeli dari kalangan perusahaan akan
menurunkan biaya setelah pajaknya dan berarti juga biaya efektifnya.
 Meskipun dividen saham preferen dapat dilewatkan, investor berharap
dividen tersebut dapat dibayarkan, dan perusahaan bermaksud untuk
membayarkannya jika kondisi mengizinkan. Jadi, dividen saham
preferen dapat dianggap sebagai biaya tetap. Oleh karenanya,
penggunaan dividen tersebut, seperti dalam utang, akan meningkatkan
risiko keuangan dan akibatnya biaya ekuitas biasa.
4. Divestasi
a. Pengertian Divestasi
42
Divestasi adalah Pengurangan jenis aset baik dalam bentuk
finansial atau barang dari bisnis yang dimiliki oleh sebuah perusahaan (
menurut Wikipedia ).
Setelah membaca definisi di atas, Divestasi berkebalikan dengan
Investasi, di mana Investasi terjadi ketika Perusahaan membeli sejumlah
aset yang diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar di
masa yang akan datang, sementara Divestasi adalah pengurangan jenis
aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dari definisi di atas, kita bisa
menyimpulkan bahwa divestasi memiliki konotasi yang cenderung negatif
karena kata kunci nya adalah pengurangan jenis aset.
Misalkan ada seseorang memiliki sejumlah aset saat ini, namun
karena satu dan lain hal orang tersebut memutuskan untuk menjual
rumah nya. Terlepas dari apapun alasan orang tersebut menjual
rumahnya, namun kemungkinan besar kita akan berpikir bahwa orang
tersebut sedang mengalami kesulitan finansial (meskipun belum tentu
demikian).
b. Dampak Divestasi Aset terhadap Kinerja Perusahaan
1) Dalam jangka pendek, perusahaan akan menerima sejumlah Kas
hasil dari divestasi tersebut.
Perusahaan yang melakukan divestasi aset akan menerima sejumlah
uang dari perusahaan yang membeli aset tersebut. Uang hasil dari
penjualan aset tersebut kemudian akan dibukukan ke dalam Laporan
Keuangan. Dalam Laporan Laba Rugi, penjualan aset biasanya masuk
ke dalam pos Penjualan Lainnya (Other Income), sehingga akan
meningkatkan Laba Bersih. Demikian pula, Arus Kas dari Kegiatan
43
Investasi menjadi positif dengan masuknya Kas dari hasil divestasi.
(Namun hati-hati pada contoh AISA, Perusahaan sampai saat ini belum
mendapatkan pembayaran dari divestasi lini bisnis GOLL di tahun
2016 silam)
2) Rebalancing Pada Neraca Keuangan
Ketika perusahaan melakukan divestasi lini bisnis usaha, perusahaan
juga akan “menyerahkan” sejumlah nilai aset kepada perusahaan yang
membeli lini bisnis usaha nya, sehingga aset akan berkurang. Namun di
sisi lain, hutang yang dibawa perusahaan juga akan “diserahkan”
kepada perusahaan yang melakukan take over, kecuali dinyatakan
berbeda dalam kontrak antara kedua belah pihak.
3) Dalam jangka lebih panjang, Perusahaan akan kehilangan potensi
pendapatan di masa yang akan dating. Meskipun perusahaan
menerima sejumlah uang di depan dan hutangnya menjadi berkurang,
namun perusahaan yang melakukan divestasi akan kehilangan potensi
pendapatan di masa yang akan datang. Misalkan EXCL tidak lagi bisa
menikmati pendapatan dari sewa tower ke operator lain, AISA tidak
lagi bisa menikmati pendapatan dari bisnis beras, ataupun UNVR tidak
bisa lagi menikmati pendapatan dari penjualan Blue Band nya.
c. Kelebihan dan Kekurangan Divestasi
1) Kelebihan Divestasi
Dengan melihat motif diatas jelas bahwa keuntungan divestasi akan
menambah penghasilan bagi perusahaan yang menjual sebagian asetnya.
Selain itu, keuntungan dari divestasi bisa meningkatkan daya saing dari
44
perusahaan yang mengalami divestasi karena dapat meningkatkan kinerja
dari perusahaan itu. Selain itu divestasi membuat perusahaan yang sedang
tumbuh menjadi go internasional
2) Kekurangan Divestasi
Kerugian dari divestasi yaitu berkurangnya aset kepemilikan dari
perusahaan yang menjual perusahaannya kepada swasta. Jika dikaitkan
dengan isu di atas, aset BUMN akan berkurang dan berpindah kepada
pihak swasta. Kerugian yang ditimbulkan yaiitu dapat memicu
ketidaktransparansian yang dapat berakibat munculnya korupsi.
5. Perusahaan Induk dan Leverage Buyout
I. Perusahaan Induk ( Holding Company )
a. Pengertian Perusaaan Induk
Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk
memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat
mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang
telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan ke
dalam induk perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau
penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini
bisnis perusahaan. Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding
Company, parent company, atau Controlling Company.
b. Keuntungan dan Kerugian Perusahaan Induk
1. Kemandirian resiko. Setiap kewajiban, resiko, dan klaim dari pihak
ketiga terhadap suatu anak perusahaan tidak dapat dibebankan kepada
anak perusahaan yang lain, walaupun masing-masing anak perusahaan
45
tersebut masih dalam suatu grup usaha, atau dimiliki oleh pihak yang
sama.
2. Hak pengawasan yang lebih besar. Perusahaan holding, dalam
praktiknya dapat melakukan pengawasan atau kontrol yang lebih mudah
dan efektif, sehingga ikatan grup nya lebih mudah diawasi.
3. Operasional yang lebih efisien. Anak perusahaan dengan induk
perusahaan dalam perusahaan holding dapat saling bekerja sama dan
saling berkoordinasi. Misalnya dalam hal promosi bersama, pelatihan
bersama, pemanfaatan sumber daya manusia. Selain itu, kegiatan
masing-masing anak perusahaan tidak overlapping, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi perusahaan.
4. Kemudahan sumber modal. Kemungkinan anak perusahaan untuk
mendapatkan modal atau dana relatif besar dari pihak ketiga induk
perusahaan. Sebagai perusahaan yang belum terlalu dikenal, anak
perusahaan bisa mendapatkan kontrak dan pinjaman karena induk
perusahaannya sudah dikenal dan dipercaya oleh pihak investor.
5. Keakuratan keputusan yang diambil. Keputusan yang diambil secara
sentral oleh perusahaan holding memiliki tingkat akurasi yang terjamin
dan lebih prospektif, karena dari segi kinerja, perusahaan induk
dianggap mampu memimpin dan mengonsolidasikan anak-anak
perusahaannya.
c. Bentuk Tanggung Jawab perusahaan Induk
Pihak pemegang saham pada dasarnya adalah pemilik dari perseroan
tersebut, maka banyak hak yang oleh hukum diberikan kepada pemegang
46
saham. Akan tetapi, yang terpenting diantaranya adalah hak-hak sebagai
berikut:
 Hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);
 Hak untuk menerima dividen;
 Hak untuk menerima sisa kekayaan dalam proses likuidasi.
1. Tanggung jawab perusahaan holding karena adanya kontrak yang
bersifat kebendaan. Perusahaan holding dapat melakukan kontrak-
kontrak yang bersifat kebendaan dalam hubungan dengan kegiatan anak
perusahaan, sehingga tanggung jawab yuridis dari perbuatan yang
dilakukan oleh anak perusahaan sampai batas- batas tertentu dapat
dibebankan kepada perusahaan holding. Hal ini dapat terjadi misalnya
dalam hal aset-aset dari perusahaan holding yang ikut menjadi collateral
terhadap utang-utang yang dibuat oleh anak perusahaan.
2. Tanggung jawab perusahaan holding karena adanya kontrak yang
bersifat personal. Kontrak ini dilakukan perusahaan holding terhadap
anak perusahaan untuk menjamin utang-utang anak perusahaan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara corporate guarantee, personal guarantee, atau
garansi terbatas. Corporate guarantee, perusahaan holding bertujuan untuk
menjamin utang- utang anak perusahaan terhadap pihak ketiga. Personal
guarantee, dapat disebut bahwa pemilik grup konglomerat merupakan
pemegang saham pada perusahaan holding, akan tetapi personal guarantee
ini bertujuan untuk menjamin utang-utang anak perusahaan terhadap pihak
ketiga.
II. Laverage Buyout
a) Pengertian Laverange Buyout ( Pembelian Terutang )
47
Pembelian terutang (leveraged buyout; LBO) adalah akuisisi
(biasanya perusahaan, tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estat) yang harga
belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau aset
targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang. Karena utang biasanya
memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham, imbal balik saham
meningkat seiring peningkatan utangnya. Utang tersebut otomatis menjadi
dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO
(secara harafiah "pembelian terdongkrak").
LBO umum dijumpai dalam lingkungan merger dan akuisisi (M&A)
zaman sekarang. Istilah LBO biasanya dipakai ketika sebuah sponsor finansial
mengakusisi sebuah perusahaan. Akan tetapi, banyak transaksi korporat separuh
didanai oleh utang bank, sehingga bisa juga digolongkan ke LBO. LBO
memiliki berbagai macam bentuk seperti Management Buy-out (MBO),
Management Buy-in (MBI), pembelian sekunder dan tersier. LBO bisa
dilakukan pada situasi pertumbuhan, restrukturisasi, dan insolvensi
sebagaimana yang terjadi di perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang stabil.
Kebanyakan LBO dilakukan di perusahaan swasta, tetapi bisa juga dilakukan di
perusahaan terbuka (melalui transaksi PtP, Publik ke Privat).
Ketika sponsor finansial meningkatkan imbal balik mereka dengan
memakai dongkrak yang sangat tinggi (yaitu rasio utang dan saham yang
tinggi), mereka memiliki insentif untuk memakai sebanyak mungkin utang
untuk mendanai suatu akuisisi. Hal ini dapat memunculkan masalah ketika
perusahaan "terlalu terdongkrak", artinya mereka tidak menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi utang mereka yang kemudian berujung pada
insolvensi atau pertukaran utang-ke-saham ketika para pemegang saham
kehilangan kendali atas perusahaan dan penyedia utang berhak memegang
saham tersebut.
48
b) Tujuan Laverage bayout
Tujuan dari leveraged buyout adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk
melakukan akuisisi besar tanpa harus melakukan banyak modal .
 Investopedia menjelaskan Leveraged Buyout LBO , biasanya ada rasio
utang terhadap ekuitas 90% 10 % . Karena rasio ini utang ekuitas yang
tinggi, obligasi biasanya tidak investment grade dan disebut sebagai
obligasi sampah . Leveraged buyout memiliki sejarah terkenal , terutama
di tahun 1980-an ketika beberapa buyout menonjol menyebabkan
kebangkrutan akhirnya perusahaan yang diakuisisi . Hal ini terutama
disebabkan oleh fakta bahwa rasio leverage hampir 100 % dan
pembayaran bunga yang begitu besar bahwa arus kas operasi perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban .
 Hal ini dapat dianggap ironis bahwa keberhasilan perusahaan ( dalam
bentuk aset pada neraca ) dapat digunakan untuk melawan sebagai
jaminan oleh perusahaan bermusuhan yang memperolehnya. Untuk
alasan ini, beberapa LBO hal sebagai terutama kejam , taktik predator.
c) Keuntungan dan Kerugian LBO
1. Keuntungan LBO
Sebuah LBO sukses dapat memberikan usaha kecil dengan sejumlah
keunggulan . Untuk satu hal, itu dapat meningkatkan komitmen manajemen
dan usaha karena mereka memiliki saham ekuitas yang lebih besar dalam
perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan publik manajer biasanya memiliki hanya
sebagian kecil dari saham biasa , dan karena itu dapat berpartisipasi dalam
49
hanya sebagian kecil dari keuntungan yang dihasilkan dari peningkatan
kinerja manajerial . Setelah LBO , bagaimanapun , eksekutif dapat menyadari
keuntungan keuangan yang cukup besar dari peningkatan kinerja. Peningkatan
insentif keuangan untuk manajer perusahaan harus menghasilkan upaya yang
lebih besar pada bagian dari manajemen . Demikian pula , ketika karyawan
terlibat dalam LBO , peningkatan saham mereka dalam keberhasilan
perusahaan cenderung untuk meningkatkan produktivitas dan loyalitas
mereka. Keuntungan lain yang potensial adalah bahwa LBO sering kali dapat
bertindak untuk merevitalisasi perusahaan matang . Selain itu, dengan
meningkatkan kapitalisasi perusahaan , sebuah LBO dapat memungkinkan
untuk meningkatkan posisi pasarnya .
LBO sukses juga cenderung untuk menciptakan nilai bagi berbagai
pihak. Sebagai contoh, studi empiris menunjukkan bahwa pemegang saham
perusahaan ' dapat memperoleh abnormal return positif yang besar dari
leveraged buyout . Demikian pula, investor pasca - pembelian dalam transaksi
ini sering mendapatkan keuntungan berlebih selama periode dari tanggal
penyelesaian pembelian dengan tanggal penawaran umum perdana atau dijual
kembali . Beberapa potensi sumber nilai dalam transaksi LBO meliputi:
 transfer kekayaan dari pemegang saham publik tua untuk kelompok
pembelian.
 kekayaan transfer dari pemegang obligasi publik kepada grup investor.
 penciptaan kekayaan dari peningkatan insentif untuk pengambilan
keputusan manajerial.
 kekayaan transfer dari pemerintah melalui keuntungan pajak .
2. Kerugian LBO
50
Tidak semua LBO berhasil, ada juga beberapa kelemahan potensial
untuk dipertimbangkan . Jika arus kas perusahaan dan penjualan aset tidak
mencukupi untuk memenuhi pembayaran bunga yang timbul dari tingkat
tinggi utang , LBO kemungkinan gagal dan perusahaan dapat bangkrut .
Mencoba sebuah LBO dapat sangat berbahaya bagi perusahaan yang rentan
terhadap persaingan industri atau volatilitas dalam perekonomian secara
keseluruhan.
Jika perusahaan tidak gagal menyusul LBO , ini dapat menyebabkan
masalah yang signifikan bagi karyawan dan pemasok, sebagai pemberi
pinjaman biasanya dalam posisi yang lebih baik untuk mengumpulkan uang
mereka.
Kerugian lain adalah bahwa membayar suku bunga tinggi pada utang
LBO dapat merusak peringkat kredit perusahaan. Akhirnya, adalah mungkin
bahwa manajemen dapat mengusulkan LBO hanya untuk keuntungan
pribadi..
F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) Dan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Dan Cara
Mengatasinya Secara Umum
I. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
a. Pengertian Badan Usaha Milik Negara
Badan usaha yang sesuai dengan sistem demokrasi ekonomi atau
sistem ekonomi kerakyatan yang dianut oleh negara Indonesia terdiri atas tiga
bentuk badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik (BUMN), Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS), dan Koperasi.
51
BUMN merupakan badan usaha yang didirikan pemerintah dengan
modal milik pemerintah/negara. BUMN memiliki fungsi melayani
kepentingan umum dan sebagai sumber pendapatan negara.
BUMN memiliki peranan penting, yaitu:
1) Mengelola dan menggunakan cabang produksi yang pokok untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal demi
tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pada umumnya.
2) Pemerintah dapat melayani masyarakat secara maksimal.
3) Sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari
pendapatan nonpajak.
4) Menyediakan lapangan pekerjaan sehingga membantu mengatasi
pengangguran.
5) Membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
b. Jenis-jenis Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Badan Usaha Perseroan ( Persero )
Perseroan merupakan perusahaan Negara yang bentuk
kepemilikannya berupa saham dan sebagian kecil saham tersebut
boleh dijual kepada pihak swasta (<50%). Tujuannya untuk meraih
keuntungan.Ciri-ciri persero yaitu :
 Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)
 Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintah
 Dipimpin oleh dewan direksi
 Tidak mendapat fasilitas Negara
 Pemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta
52
2. PERUM
Perusahaan Negara yang seluruh modalnya dari Negara yang telah
dipisahkan dari kekayaan Negara. Tujuan utama pendirian PERUM
ialah memberikan pelayanan kepada kepentingan umum sekaligus
untuk meraih keuntungan.Ciri-ciri perum yaitu :
 Bertujuan melayani kepentingan umum yang vital tetapi
diperbolehkan untuk mencari keuntungan.
 Modal berasal dari kekayaan Negara yang telah dipisahkan.
 Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan Negara
atau pegawai negeri
 Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi
c. Fungsi BUMN
Adapun fungsi BUMN antara lain :
 Melayani kepetingan masyarakat umum
 Mencegah praktek monopoli swasta
 Sumber pendapatan Negara
 Mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk
kesejahteraan
d. Kelebihan dan Kekurangan BUMN
1. Kelebihan BUMN
 Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara
 Dapat menyediakan jasa-jasa kepada masyarakat
 Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan
2. Kekurangan BUMN
53
 Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan
keuangan Negara
 Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat
pengembangan BUMN
 Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk
dipertanggungjawabkan (Edi)
II. Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS )
1) Pengertian Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS )
Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pihak swasta dan mempunyai tujuan utama mencari laba. Badan
usaha milik swasta digolongkan menjadi tiga kelompok besar yaitu badan
usaha swasta nasional, badan usaha swasta asing dan badan usaha campuran
(Ventura). Dalam makalah ini akan difokuskan pada badan usaha dalam negri,
sehingga BUMS yang akan dijabarkan adalah BUMS Nasional.
BUMS Nasional adalah badan usaha yang modalnya berasal dari
dalam negeri dan dikelola oleh pihak swasta dalam negeri. BUMS Nasional
dalam menjalankan usahanya dapat berbentuk :
 Perusahaan perseorangan (Po)
 Persekutuan firma (Fa)
 Persekutuan komanditer (CV)Perseroan terbatas (PT)
 Yayasan (Astuty, 2015)
2) Ciri-ciri Umum BUMS
a) Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta
b) Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan
pengawasan yang dilakukan secara hierarki dan fungsional.
c) Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal
54
d) Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan.
e) Badan usaha yang memiliki badan hukum
f) Modal berasal dari non pemerintah baik perorangan, kelompok, dan
lainnya
g) Hak suara anggota disesuaikan dengan saham yang mereka miliki
h) Para pemilik saham bisa menjual saham mereka di bursa efek
i) Modal tidak hanya diperoleh dari anggota namun juga dari lembaga
keuangan Bank dan non Bank.
3) Badan- badan Usaha Milik Swasta
a) Firma (Fa) adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang menjalankan sebuah usaha dengan nama bersama dengan
tujuan membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut
b) Perseroan terbatas ( PT ) adalah suatu bentuk perusahaan yang dimana
modalnya terbagi atas beberapa saham, dimana saham tersebut dimiliki
oleh beberapa pihak yang bersangkutan. Untuk masalah tanggungjawab
atas segala sesuatu yang terjadi di perusahaan disesuaikan dengan jumlah
saham yang mereka miliki.
c) Persekutuan komoditer yang sering kita kenal dengan CV adalah sebuah
persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana mereka
membagi tugas dan tanngungjawab sesuai dengan kesepakatan dimana
satu pihak memiliki tanggung jawab tak terbatas atas perusahaan dan satu
yang lainnya memiliki tanggungjawab yang terbatas.
d) Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk dari badan usaha
milik swasta yang dimana modal dan tanggungjawabnya dipegang oleh
satu orang atau pribadi yang merupakan pemilik tunggal perusahaan.
55
a. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan BUMN dan BUMS serta
Cara Mengatasinya
1. Analisa Kesehatan BUMN dan BUMS
Informasi kondisi kesehatan keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk
menjaga eksistensi perusahaan dari persaingan. Salah satu perusahaan yang
perlu dinilai tingkat kesehatan keuangannya adalah perusahaan Badan
Usaha Milik Negara oleh karena itu muncul SK Menteri BUMN No: Kep-
100/MBU/2002 untuk menilai tingkat kesehatan BUMN. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. dari aspek keuangan berdasarkan SK Menteri BUMN No:
KEP-100/MBU/2002 periode 2012-2014. Penilaian tingkat kesehatan dari
aspek keuangan menggunakan delapan indikator yaitu ROE, ROI, cash
ratio, current ratio, collection periods, perputaran persediaan, TATO dan
Total Modal Sendiri terhadap Total Aset. Hasil penilaian tingkat kesehatan
keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk memperoleh predikat sehat dengan
perolehan kategori A selama tahun 2012-2014. PT Adhi Karya (Persero)
Tbk. diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesehatan keuangannya agar
dapat memperoleh predikat sehat dengan kategori AAA dengan
meningkatkan kinerja keuangannya.
2. Cara Mengatasi kebangkrutan BUMN dan BUMS
Cara mengatasi kebangkrutan adalah dengan cara Hedging. Hedging
menurut arti katanya adalah melindungi nilai . Dalam forex trading , aksi
hedging berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga
meskipun harga naik atau turun nilai floating nya tetap sama. Hedging
biasanya dilakukan ketika posisi yang kita buka mengalami
kerugian.Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar , kita kunci dengan
teknik hedging ini . Sehingga selanjutnya Hedging ini dikenal juga dengan
56
istilah Locking ( mengunci) karena saat kita menggunakan teknik hedging
ini posisi kita terkunci yang membuat nilai keuntungan dan kerugian selalu
bergerak beriringan.
57
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi
jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi
Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari
pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang. Definisi
Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting in volves the entire
process of planning whose returns are expected to extend beyond one year”
2.Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi
yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan
dari cashinflow.
3.Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
4.Titik awal dari setiap analsiis penganggaran modal adalah mengidentifikasi arus
kas relevan (relevan cash flows), yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang
spesifik ang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
5.Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen,
saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi
perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui
berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
dana yang diperlukan.
6.Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan
harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang
58
jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau
bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak
berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas
perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar
lainnya.
7. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan
yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang
di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50%
saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang
sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru
( (Brealy, 1999).
59
DAFTAR PUSTAKA
1. http://tugas-afifaayu.blogspot.co.id/
2. http://jeanclinton11.blogspot.co.id/2016/10/penganggaran-modal-dan-
teknik.html
3. http://syariahcooperation.blogspot.co.id/2012/09/estimasi-arus-kas-dan-analisis-
resiko.html
4. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-
flow
5. http://citramincyza.blogspot.co.id/2011/12/materi-manajemen-keungan-
estimasi.html
6. https://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.html
7. http://manajemenon.blogspot.co.id/2017/03/konsep-dan-jenis-biaya-modal.html
8. http://rizkysiswanto.blogspot.co.id/2014/03/biaya-modal-cost-of-
capital_14.html
9. http://indahfarah1.blogspot.co.id/2016/11/leverage-struktur-modal-
kebijakan.html
10. http://dedisuselopress.blogspot.co.id/2015/11/struktur-modal-dan-kebijakan-
deviden.html
11. http://sririsqi99.blogspot.co.id/
12. https://pradipha.blogspot.co.id/2014/03/pendanaan-campuran.html
13. http://kamalinda95.blogspot.co.id/2015/08/makalah-holding-company-induk-
perusahaan.html
14. http://bankmakalah-id.blogspot.co.id/2014/06/makalah-merger-ekonomi.html
15. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1020
16. https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bums/badan-usaha-milik-swasta
17. https://www.slideshare.net/diaNymph/atasi-kerugian-bumn-dengan-hedging
18. http://siembah.com/hedging-forex-strategi

More Related Content

What's hot

Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)PUTRI FATMAWATI
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]HulafahEnengSiti
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Riasusanti874
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasBaudin_Nurwahid
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Makalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganMakalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganNurtiaListiawati
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1mufliah R
 

What's hot (19)

Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Makalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganMakalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen Keuangan
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 

Similar to MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH

Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiLisda Dewi
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah Assagaf
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Mulyatii
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279agus niar nazara niar nazara
 

Similar to MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH (17)

Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
Aminullah assagaf p5 manj keu 2 (26 maret 2020)_versi 3
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 

Recently uploaded

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 

Recently uploaded (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH

  • 1. MANAJEMEN KEUANGAN Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MANAJEMEN KEUANGAN Nama Dosen : Ade Fauzi, SE. MM Kelas : 2T – Manajemen Disusun oleh : Nama : Siti Mursadah NIM : 11011700468 UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TAHUN 2018
  • 2. I KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta dan Pemelihara alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen keuangan. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan bagi Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua. Makalah ini penulis susun sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa dan diharapkan dengan disusunnya makalah ini akan menjadi acuan untuk mendukung proses pembelajaran Manajemen Keuangan secara sederhana dan mengena pada permasalahan yang ada di masyarakat. Disadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini dari teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi untuk itu besar harapan penulis akan saran dan masukan yang sifatnya mendukung untuk perbaikan ke depannya. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing pada mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberi arahan untuk membuat Makalah ini dan tidak lupa untuk rekan rekan mahasiswa. Kami ucapkan terima kasih semoga apa yang kami susun bermanfaat. Serang, 15 Mei 2018 Penulis,
  • 3. II DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................. I DAFTAR ISI................................................................................................. II BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................... 1 B. Rumusan masalah .............................................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAAN A. Teknik Penganggaran Barang Modal................................................. 3 B. Arus Kas Dan Resiko Proyek Dan Resiko Proyek ............................ 8 C. Biaya Modal....................................................................................... 13 D. Struktur Modal Dan Laverage Dan Kebijakan Dividen .................... E. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang, Pembiayaan Campuran Dan Merger, Divestasi, Perusahaan Induk Dan Leverage Buyouts ......................................... 19 F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Dan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Dan Cara Mengatasinya Secara Umum ............................ 50 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 57 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik. Apabila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi ataupun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun perusahaan. Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisian sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber- sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. B. Rumusan Masalah a. Bagaimana Teknik penganggaran Barang Modal ? b. Apa yang d imaksud dengan Arus Kas dan Resiko Proyek?
  • 5. 2 c. Apa yang di maksud dengan Biaya Modal ? d. Bagaimana Sruktur Modal dan Laverage dan Kebijakan Dividen ? e. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang, Pembiayaan Campuran Dan Merger, Divestasi, Perusahaan Induk Dan Leverage Buyouts ? f. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Dan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Dan Cara Mengatasinya Secara Umum ? C. Tujuan Tujuan khusus pembuatan makalah ini yaitu untuk mengikuti prosedur pengajaran dalam mata pelajaran Manajemen Keuangan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Teknik Penganggaran Barang Modal I. Pengertian Penganggaran Barang Modal Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang. Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting in volves the entire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year” Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal. Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.
  • 7. 4 II. Jenis- jenis Keputusan Penganggaran Modal 1. Penambahan dan perluasan fasilitas 2. Produk baru 3. Inovasi dan perluasan produk 4. Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b) 5. Penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien. 6. Menyewa/membuat atau membeli 7. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan keamanan. 8. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek- proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk. III. Prisip Dasar Proses Penganggaran Modal Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost). Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi. Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan
  • 8. 5 untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost dari dana sendiri yang dapat diperoleh . IV. Tahap – tahap Penganggaran Modal 1. Biaya proyek harus ditentukan 2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva 3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas 4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek 5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva 6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya. V. Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya 1. Payback Period Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow. Definisi payback period sebagai berikut: The payback period is the exactamount of time required for the firm to recoveritsinitial investment in a project as calculated from cashinflow” Payback period diperhitungkan dengan membagi investasi dengan cashinflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima
  • 9. 6 apabila paybackperiod yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu paybackperiod yang sebelumnya telah ditentukan. 2. Net Present Value Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net Present Value is found by subtracting a project’sinitial investment from the present value of it scashinflows discountedat a rate equalto the firm’scostof capital”. nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io t = 1 Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven. Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Dimana: CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t k = Tingkat Diskonto t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal) Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnya cashflow yang diperoleh pada masa yang
  • 10. 7 akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannya discount faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discount factor yang berubah- ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila nilai NPV negatif. Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan yang cukup rumit, tidak semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya diperlukan keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas. 3. Internal Rate of Return (IRR) Merupakan ratediscount dimana nilai presentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan. Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate ofReturn adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan costofcapital, sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan costofcapital proyek tersebut ditolak. Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya
  • 11. 8 dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau mendekati nol. VI. Manfaat Penganggaran Modal 1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun. 2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment 3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. 4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making. B. Arus Kas Dan Resiko Proyek Dan Resiko Proyek I. Pengertian Arus Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. II. Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
  • 12. 9 1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. 2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten. 3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas. III. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Titik awal dari setiap analsiis penganggaran modal adalah mengidentifikasi arus kas relevan (relevan cash flows), yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik ang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Terdapat dua peraturan penting yang dapat membantu untuk menghindari kesalahan dalam mengestimasi arus kas: a. keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukannya laba akuntansi, dan b. hanya penambahan arus kas (inkremental) saja yang relevan. 1) Biaya Aktiva Tetap
  • 13. 10 Sebagian besar proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif. Walaupun perolehan aktiva mengakibatkan arus kas keluar, para akuntan tidak menyajikan pembelian aktiva tetap sebagai pengurang dari laba akuntansi. Sebagai gantinya, mereka mengurangkan beban depresiasi tiap tahun sepanjang umur aktiva tersebut. Perhatikan bahwa biaya total sebuah aktiva tetap adalah termasuk biaya pengiriman dan pemasangannya. Ketika sebuah perusahaan membeli aktiva tetap, perusahaan tersebut seringkali harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pengiriman dan pemasangannya. Biaya ini dibebankan langsung dalam harga peralatan ketika biaya proyek tersebut sedang ditentukan. Lalu, biaya total peralatan termasuk biaya pengiriman dan pemasangan, digunakan sebagai dasar depresiasi pada saat beban depresiasi diperhitungkan. 2) Beban Nonkas Dalam menghitung laba bersih, para akuntan biasanya mengurangkan beban depresiasi dari pendapatan. Jadi, meskipun akuntan tidak mengurangkan harga pembelian aktiva tetao dalam perhitungan laba akuntansi, tetapi mereka mengurangi beban depresiasi setiap bulan. Depresiasi melindungi laba terhadap pajak, dan hal ini memliki dampak pada arus kas, tetapi depresiasi itu sendiri bukan suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan ke laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek. 3) Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih (change in net operating working capital) merupakan peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek bau dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual secara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam
  • 14. 11 proyek ekspansi, makan pendanaan tambahan, di luar biaa perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. 4) Pembayaran Bunga Tidak Diperhitungkan dalam Arus Kas Proyek. Kita mendiskontokan biaya modal dari arus kas proek, dan biaya modal adalah rata-rata tertimbang dari biaya utang, saham preferen, dan saham biasa (WACC), yang disesuaikan dengan risiko proyek. Proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga lebih dulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan, ini akan menyebabkan biaa modal dihitung dua kali. Oleh sebab itu, tidak boleh mengurangkan beban bunga pada sat menghitung arus kas proyek. 1. Arus kas proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. 2. Pengenalan Analisis Risiko
  • 15. 12 Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi. 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham. 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi. IV. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1. Pendekatan equivalen kepastian 2. Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya. 3. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
  • 16. 13 4. Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya. C. Biaya Modal 1. Pengertian Biaya Modal Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Modal : 1. Hutang Obligasi. 2. Saham Preferen. 3. Saham Biasa 4. Laba ditahan 2. Fungsi Biaya Modal a) Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan : a. sebelum pajak (before tax basis) Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti bligasi. b. setelah pajak (after tax basis).
  • 17. 14 b) Sebagai Discount Rate Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi 3. Jenis Biaya Modal a. Biaya Modal Individual 1) Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek. Hutang jangka pendek dikeluarkan oleh bank, disebut kredit bank, jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun. Biasanya bank me-motong bunganya didepan, plus premi asuransi, sehingga jumlah yang diterima dibawah nilai nominal hutangnya 2) Biaya Modal Hutang Jangka Panjang. Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). 3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp) adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. kp Diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.
  • 18. 15  Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.  Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen merupakan bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.  Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa.  Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.  Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke) merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. b. Biaya Modal secara Keseluruhan Tingak biaya modal yang harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya modal secara keseluruhan. Perhitungannya menggunakan konsep Weighted Average Cost of Capital ( WACC).  Tambahan Modal Tambahan modal akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of capital (MCC), sehingga WACC-nya naik, apabila tambahan modal tersebut begitu besarnya sehingga perusahaan harus melakukan emisi saham baru. Agar supaya tambahan modal tidak menaikan WACC, maka tambahan modal harus memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut.
  • 19. 16 Besarnya tambahan modal yang diperlukan supaya tidak mening-katkan WACC dapat dihitung dengan rumus sbb : Laba Ditahan Tambahan Modal = Persentase Saham Biasa 4) Marginal Cost of Capital (MCC) Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tambahan rupiah modal baru ; biaya rata-rata tertimbang dari rupiah terakhir modal baru yang diperoleh 5) Biaya Modal dari Depresiasi. Biaya modal dari depresiasi sama dengan biaya modal rata-rata sebelum menggunakan modal yang berasal dari emisi saham baru. 6) Skedul Oportunitas Investasi (IOS) Merupakan sebuah grafik dari oportunitas investasi perusahaan yang diberi peringkat berdasarkan tingkat pengembalian proyek tersebut. 4. Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Modal 1) Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan a) Tingkat Suku Bunga Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang. b) Tarif Pajak Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
  • 20. 17 2) Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan a) Kebijakan Struktur Modal Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan berubah. b) Kebijakan Dividend Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik c) Kebijakan Investasi Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berrisiko. Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal. 5. Kegunaan Perhitungan Biaya Modal Biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam manajemen keuangan. Pada prakteknya seringkali biaya modal atau cost of capital digunakan sebagai discount rate perusahaan. Discount rate sendiri digunakan untuk menghitung nilai perusahaan (valuasi perusahaan) dan untuk menentukan apakah suatu proyek atau aktivitas perusahaan layak dijalankan atau tidak (valuasi proyek/analisis kelayakan investasi). Jika investasi atau aktivitas perusahaan memberikan tingkat pengembalian (IRR) lebih besar dari biaya modal/cost of capital berarti investasi atau aktivitas tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sebaliknya, jika ternyata tingkat pengembaliannya lebih kecil dari biaya modalnya, maka investasi atau aktivitas tersebut justru akan mengurangi nilai perusahaan.
  • 21. 18 Contoh Sederhana untuk Perhitungan Biaya Modal : Arif berkeinginan untuk membuka café ; setelah dihitung, Arif membutuhkan dana /modal sebesar 30 juta. Setelah berusaha, Arif mendapatkan dana tersebut dari 2 sumber: 1. Investasi dari teman baiknya, namanya Udin. Ketika ditawarkan untuk berinvestasi, Udin mempertimbangkan untuk mendepositokan uangnya di bank. Bunga yang didapatkan jika Udin mendepositoka uangnya adalah sebesar 5% per tahun; oleh karena itu, Arif menyepakati akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dari bunga deposito, yaitu senilai 10% jika Udin mau berinvestasi pada café milik Arif. Akhirnya Udin setuju untuk mengivestasikan uangnya sebesar 20 juta dengan syarat tingkat pengembalian `10%. 2. Sumber dana yang kedua didapatkan melalui pinjaman Bank. Arif berhasil mendapatkan pinjaman senilai 10 juta dengan bunga pinjaman sebesar 7% untuk pengembalian 6 tahun. Setelah mendapatkan semua modal yang dibutuhkan, Arif mendaftarkan usaha miliknya ke dinas pelayanan pajak di kotanya. Ketika itu Arif mendapatkan informasi bahwa pihak pemerintah menetapkan pajak perusahaan sebesar 25%. Dari informasi yang ada diatas, berapakah biaya modal atau cost of capital untuk café Arif? Apa yang bisa Arif simpulkan dari informasi mengenai biaya modal café nya tersebut? WACC = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] + [Proporsi Equity * Biaya Equity/Ekuitas]  Proporsi Equity = Investasi dari Udin = 20 juta ÷ 30 juta = 0.67  Biaya equity = Tingkat pengembalian yang diinginkan Udin = 10%
  • 22. 19  Proporsi Hutang = Pinjaman Bank = 10 juta ÷ 30 juta = 0.33  Biaya Hutang = Bunga Pinjaman Bank = 7%  % Pajak = 25% Cost of Equity = [Proporsi Equity x Biaya Equity/Ekuitas] = 0.67 * 10% = 0.067 ~ 6.7% Cost of Debt = [(Proporsi hutang * Biaya Hutang)*(1 – %Pajak)] = (0.33 * 7%) *(1 – 25%) = 0.0175 ~ 1.75% Jadi total biaya modal untuk café yang dimiliki Arif adalah 6.7% + 1.75% = 8.41% Usaha café Arif dibilang menguntungkan jika mampu memberikan tingkat pengembalian (IRR/Internal Rate of Return) lebih dari 8.41%. Contoh tersebut merupakan contoh yang sudah disederhanakan khususnya pada bagian biaya equity (cost of equity). Pada kenyataannya, perhitungan mengenai biaya equity tersebut dapat berupa laba ditahan (retained earnings), saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock), dimana cara perhitungannya pun membutuhkan metode yang berbeda. D. Struktur Modal Dan Laverage Dan Kebijakan Dividen 1. Laverage a. Pengertian Laverage Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan).
  • 23. 20 Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)). b. Tujuan Penggunaan Leverage Untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. c. Jenis- jenis Leverage  Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya
  • 24. 21 operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :  Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 2. Struktur Modal a. Pengertian Struktur Modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN
  • 25. 22 dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan. Tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s b. Teori Struktur Modal 1. Teori Pertukaran (Trade-Off-Theory) Merupakan teori struktur modal yang menyatakan perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan.
  • 26. 23 2. Teori Sinyal (Signal Theory) Suatu tindakan yang diambil oleh manajemen suatu perusahaan yang memberikan petunjuk kepada investor, tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan, perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang melebihi target struktur modal yang normal. c. Faktor-faktor ketika melakukan keputusan struktur modal: 1. Stabilitas penjualan. Suatu perusahaan yang penjualannya relative stabil dapat secara aman mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar dan mengeluarkan beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. 2. Struktur aset. Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang. Aset umum yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan dapat menjadi jaminan yang baik, sementara tidak untuk aset dengan tujuan khusus. 3. Leverage operasi. Jika hal yang lain dianggap sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih rendah akan lebih mampu menerapkan leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan memiliki resiko usaha yang lebih rendah. 4. Tingkat pertumbuhan. Jika hal yang lain dianggap sama, maka perusahaan yang memiliki pertumbuhan lebih cepat harus lebih mengandalkan diri dari pada modal eksternal. Selain itu biaya emisi yang berkaitan dengan penjualan saham biasa akan melebihi biaya emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual utang, mendorong perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat untuk lebih mengandalkan diri pada utang.
  • 27. 24 5. Profitabilitas. Sering kali diamati bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi ternyata menggunakan utang dalam jumlah yang relative sedikit. 6. Pajak. Bunga merupakan suatu beban pengurangan pajak, dan pengurangan ini lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Jadi, makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan, maka makin besar keunggulan dari utang. 7. Kendali. Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi kendali suatu perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika manajemen saat ini memiliki kendali hak suara (lebih dari 50% saham) tetapi tidak berada dalam posisi untuk membeli saham tambahan lagi, maka manajemen mungkin akan memilih utang sebagai pendanaan baru. 8. Sikap manajemen. Tidak ada yang dapat membuktikan bahwa satu struktur modal akan mengarah pada harga saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur yang lain. 9. Sikap pembeli pinjaman dan lembaga pemeringkat. Tanpa mempertimbangkan analisis manajemen sendiri atas factor leverage yang tepat bagi perusahaan, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat sering kali akan memengaruhi keputusan struktur keuangan. 10. Kondisi pasar. Kondisi pasar saham dan obligasi mengalami perubahan dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dapat memberikan arah penting pada struktur modal optimal suatu perusahaan. 11. Kondisi internal perusahaan. Kondisi internal suatu perusahaan sendiri juga dapat berpengaruh pada sasaran stuktur modalnya. 12. Fleksibilitas keuangan. 3. Kebijakan Deviden a. Pengertian Kebijakan Deviden
  • 28. 25 Pengertian kebijakan dividen menurut Agus Sartono menyatakan bahwa : “Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang”.1[2] menurut Martono dan D. Agus Harjito (2000:253) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakn dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Ketika memutuskan seberapa besar jumlah kas yang akan didistribusikan, manajer keuangan harus selalu ingat bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Sehingga sebagian besar sasaran rasio pembayaran (target payout ratio) yang didefinisikan sebagai presentase laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai – seharusnya didasarkan atas preferensi investor atas dividen versus keuntungan modal. b. Teori – Teori dalam Kebijakan Deviden 1) Teori Dividen Ireleven Proffesor Merton Miller dan Franco Modigliani (MM) mengemukakan teori bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu perusahaan; kebijakan dividen merupakan sesuatu yang irelevan (irrelevant)2[3]. MM mengembangkan teori mereka berdasarkan
  • 29. 26 sekumpulan asumsi yang ketat, dan berdasarkan asumsi – asumsi tersebut, mereka membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Dengan kata lain, nilai perusahaan hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada bagaimana laba itu dipecah antara dividen dan laba ditahan Beberapa ahli menentang pendapat Modigliani dan Miller mengenai dividen tidak relevan dengan menunjukkan bahwa adanya: biaya emisi saham baru akan mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan lebih suka menggunakan laba ditahan daripada menerbitkan saham baru. Ada kemungkinan laba ditahan tidak cukup besar sehingga perusahaan harus menerbitkan saham baru. Semakin besar target laba ditahan, semakin kecil kemungkinan perusahaan menerbitkan saham baru. Karena biaya modal sendiri ditentukan oleh besar-kecilnya laba ditahan yang ditentukan dividen (Dr.Dermawan Sjahrial, M.M.,2002: 312-313). 2) Bird in the hand theory Teori dari Lintner (1962), Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa investor menyukai pendapatan dividen yang tinggi karena pendapatan dividen yang diterima seperti burung di tangan (bird in the hand) yang mempunyai nilai yang lebih tinggi dan risiko yang kecil daripada pendapatan modal (bird in the bush) karena dividen lebih pasti dari pendapatan modal. Teori ini juga berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Peningkatan dividen akan meningkatkan harga saham yang akan berdampak pula pada nilai perusahaan. Menurut Modigliani dan Miller pendapat Gordon dan Lintner merupakan suatu kesalahan, karena akhirnya investor akan kembali menginvestasikan dividen
  • 30. 27 yang diterima pada perusahaan yang sama atau perusahaan yang memiliki resiko yang hampir sama. 3) Teori Perpindahan Pajak Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gains yield rendah dari pada saham dengan dividend yield rendah, capital gains yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa. Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. 4) Bentuk- bentuk Kebijakan Deviden Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan bentuknya bisa bermacam- macam. Menurut Bambang Riyanto (2001:269) menyatakan bahwa ada macam- macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai berikut : 1. Kebijakan dividen yang stabil Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi. 2. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu. Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas jumlah minimal tersebut.
  • 31. 28 3. Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang konstan. Jenis kebijakan dividen yang ketiga adalah penetapan dividend payout ratioyang konstan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya. 4. Kebijakan dividen yang fleksibel. Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari perusahaan yang bersangkutan. 5) Faktor- factor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden 1) Pembatasan a. Perjanjian obligasi, kontrak utang sering kali membatasi pembayaran dividen atas laba yang dihasilkan setelah pinjaman diberikan. Kontrak utang juga sering kali menyatakan bahwa tidak ada pembayaran dividen kecuali jika rasio lancer, rasio kelipatan pembayaran bunga, dan rasio – rasio keamanan lainnya melebihi nilai minimm yang telah ditentukan. b. Pembatasan saham preferen pada umumnya, dividen saham biasa tidak dapat dibayarkan jika perusahaan menghilangkan dividen saham preferennya.tunggakan sahan preferen harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum dividen saham biasa dapat diteruskan pembayarannya. c. Ketersediaan kas. Dividen tunai hanya dapat dibayarkan dengan kas. Jadi, kekurangan kas pada bank dapat membatasi pembayaran dividen,. Namun kemampuan untuk melakukan pinjaman akan dapat menutupi factor ini.
  • 32. 29 2) Sumber – sumber modal alternative a) Biaya penjualan saham baru. Jika suatu perusahaan perlu mendanai investasi dalam tingkat tertentu, perusahaan dapat mendapatkan ekuiditas dengan menahan laba atau menerbitkan saham biasa baru. b) Kemampuan untuk mensubtitusi utang dengan ekuitas. Perusahaan dapat mendanai tingkat investasi tertentu menggunakan baik itu utang atau ekuiditas. 6) Dampak Kebijakan Deviden 1. Keinginan pemegang saham untuk mendapatkan laba saat ini versus masa depan 2. Anggapan tingkat risiko dividen versus keuntungan modal 3. Keuntungan pajak atas keuntungan modal dibandingkan dividen 4. Muatan informasi dividen (sinyal). E. Modal Saham Dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang, Pembiayaan Campuran Dan Merger, Divestasi, Perusahaan Induk Dan Leverage Buyouts 1. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi a. Pengertian Modal Saham Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya.
  • 33. 30 b. Jenis- jenis Saham PT dapat menerbitkan satu jenis saham atau lebih, bila perseroan ahnya menerbitkan satu jenis saham saja, maka saham – saham yang diterbitkan itu adalah saham biasa. Jenis – jenis saham yang dapat diterbitkan oleh PT : 1) Dilihat dari ada tidaknya nominal saham a) Saham dengan nilai nominal : saham yang padanya tercantum adanya nilai nominal b) Saham tanpa nilai nominal : saham yang padanya tidak tercantum adanya nilai nominal 2) Dilihat dari hak yang melekat pada saham a) Saham biasa : saham yang tidak mempunyai hak istimewa dalam pembagian deviden dan pembagian kekayaan perusahaan bila perusahan dilikuidasi b) Saham prioritas : saham yang mempunyai hak istimewa untuk didahulukan dalam hak pembagian deviden atau pembagian kekayaan perusahaan bila likuidasi. c. Pencatatan Modal Saham Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu : 1) Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan. Pada saat diputuskan untuk menerbitkan saham baru, maka sebesar nilai nominal saham – saham yang diterbitkan pada perkiraan “modal saham diotoritaskan” dan dikreditkan pada perkiraan “modal saham”. 2) Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual. Pada saat modal saham dicetak tidak perlu ada jurnal cukup dibuatkan catatan dalam bentuk memorial dan pencatatan modal baru dilakukan apabila saham telah terjual.
  • 34. 31 d. Peranan Bank Investasi Bank investasi membantu perusahaan dan pemerintah serta lembaga- lembaga pemerintahan dalam menggalang perolehan dana dengan cara penerbitan dan penjualan efek di pasar modal. Bank investasi ini berperan dalam memberikan nasihat-nasihat strategis untuk melakukan penggabungan usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis transaksi keuangan lainnya. Bank investasi ini juga berperan sebagai pialang bisnis dalam mewakili nasabahnya melakukan transaksi perdagangan. Namun dalam beberapa tahun garis pemisah antara kedua jenis struktur ini telah kabur terutama karena bank komersial juga menawarkan jasa bank investasi. Bank investasi ini juga harus dibedakan dengan pialang saham yang melakukan kegiatan usaha dalam transaksi penjualan dan pembelian saham, obligasi, reksadana. Namun beberapa perusahaan melakukan kegiatan usaha rangkap dengan menjadi pialang dan bank investasi, ini dilakukan juga termasuk oleh perusahaan keuangan besar yang terkenal diseluruh dunia. Kebanyakan bank investasi terlibat sangat jauh dalam penyediaan jasa keuangan tambahan bagi nasabahnya, seperti misalnya melakukan transaksi- transaksi perdagangan derivatif, obligasi, valuta asing, komoditi, dan saham. Karakteristik yang digunakan pada bank investasi hingga hari ini kebanyakan adalah hanya dari "sisi penjual" nya saja yaitu perdagangan surat berharga atau saham ( misalnya memfasilitasi transaksi, pencipta pasar), atau mempromosikan saham ( misalnya sebagai penjamin emisi, analis, dll). 2. Hutang Jangka Panjang a. Pengertian Hutang Jangka Panjang
  • 35. 32  Secara Umum. Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak mudah habis. Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham, inestasi jangka panjang, dan lain-lain  Ilmu Akuntansi Keuangan Menengan. Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam hutang jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik perusahaan lain. Obligasi berbentuk surat utang jangka panjang dan diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang memiliki jumlah nominal dan waktu pelunasan tertentu. Waktu jatuh tempo sudah ditetapkan bersama sebelumnya. Berkebalikan dari saham, obligasi tidak memberi hak miliki pada orang yang memiliki surat obligasi. Sedangkan saham memberi hak milik pada orang yang memegang surat kepemilikan saham. b. Jenis- jenis Hutang Jangka Panjang 1) Hutang Hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah,
  • 36. 33 gedung/ruko/bangunan). Apabila suatu perusahaan tidak sangup membayar hutang sesuai dengan jatuh tenpo, sebagai gantinya pemberi hutang mempunyai hak untuk menyita, ataupun menjual harga tetap yang menjadi jaminan. Hal tersebut dilakukan untuk memperleh dana yang disesuaikan dengan jumlah dana hutag yang belum terbayarkan. 2) Hutang Obligasi adalah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang saham oblogasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi. Hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti nominal, waktu pelunasan, intrest per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi peminjam dan yang menerima pinjaman. a. Tipe obligasi yaitu :  Obligasi terjamin dan tidak terjamin  Berjangka  Berseri  Terdaftar  Kupon Obligasi b. Hal yang Mempengaruhu Nilai Pasar Obligasi  Jumlah nominal uang yang diperoleh  Tanggung waktu hingga jumlah keseluruhan yang diterima  Suku bunga pasar c. Kelebihan dan Kekurangan Obligasi
  • 37. 34 1. Kelebihan Obligasi Obligasi memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan perolehan dana pengeluaran surat saham. Kelebihan hutang oblifgasi diantaranya :  Pemilik surat obligasi tidak memiliki hak surat penentuan keijakan perusahaan. Hal ini menguntungkan karena tidak mempengaruhi manajemen internal perusahaan.  Bunga obligasi cenderung lebih kecil apabila dikomparasikan dengan deviden yang dibagikan pada pemilik saham.  Bunga obligasi adalah biaya yang menjadi beban bagi persahaan dan dapat mempengaruhi terhadap berkurangnya kewajiban pajak. Sedangkan deviden merupakan laba yang harus dibagikan pada pemilik saham dan tidak dibebankan menjadi biaya. 2. Kelemahan Obligasi  Bunga obligasi tetap menjadi di beban perusahaan dalam kondisi memperoleh laba maupun saat mengalami kerugian  Pemegang obligasi tetap dapat meminta pengembalian oblogasi meskipun perusahaan tidak sanggup melunasi hutang oblgasi. Sebaiknya, pemilik saham ikut menangung apabila terjadi resiko kerugian yang diderita perusahaan. d. Resiko Hutang Jangka Panjang Terdapat resiko yang dapat diderita oleh perusahaan. Berbagai resiko utang jangka panjag diantaranya :
  • 38. 35  Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya  Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas  Apapun namanya hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab bagi perusahaan  Tanggal jatuh tempo sudah pasti tetap dan tidak memandang kondisi perusahaan  Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya jumlah utang jangka panjang. 3. Pembiayaan Campuran dan Merger I. Merger a. Pengertian Merger Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) Bank atau lebih, dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu Bank dan membubarkan Bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Merger adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan atau restrukturisasi perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Dalam merger hanya ada satu perusahaan yang dibiarkan hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me- merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru ( (Brealy, 1999). Definisi merger yang
  • 39. 36 lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto, Merger Dan Akuisis, 2001). b. Ciri- ciri Merger Perusahaan  Ada perusahaan yang menggabungkan diri dan ada perusahaan yang menerima penggabungan  Perusahaan yang menerima penggabungan tetap eksis, sedangkan perusahaan yang menggabungkan diri bubar demi hukum tanpa likuidasi.  Rancangan merger dan konsep akta merger harus disetujui RUPS.  Konsep akta merger yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam akta merger yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia.  Merger ada yang diikuti dengan perubahan AD (Anggaran Dasar) dan ada yang tidak diikuti perubahan AD.  Merger yang diikuti perubahan AD ada yang perlu persetujuan Menhukham, dan ada pula yang cukup diberitahukan kepada Menhukham.  Merger yang diikuti perubahan AD dan butuh persetujuan Menhukham, dianggap mulai berlaku sejak tanggal persetujuan oleh Menhukham. Pada tanggal tersebut perusahaan yang menggabungkan diri dianggap bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.  Merger yang diikuti perubahan AD yang cukup diberitahukan kepada Menhukham, dianggap mulai berlaku sejak tanggal pendaftaran akta merger dan akta perubahan AD dalam daftar perusahaan. Pada tanggal tersebut perusahaan yang menggabungkan diri dianggap bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.
  • 40. 37  Merger yang tidak diikuti perubahan AD, dianggap mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan akta merger di hadapan notaris. Pada tanggal tersebut perusahaan yang menggabungkan diri dianggap bubar demi hukum tanpa likuidasi. Salinan akta merger disampaikan kepada menhukham untuk dicatat dalam daftar perusahaan.  Aktiva dan Pasiva perusahaan yang menggabungkan diri akan beralih demi hukum ke dalam perusahaan hasil merger berdasarkan titel umum. c. Kelebihan dan Kekurangan Merger 1) Kelebihan Merger adalah Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto, Merger Dan Akuisisi, 2001) 2) Kekurangan Merger adalah Merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto, Merger dan Akuisisi, 2001) d. Tata Cara MERGER 1) Direksi PT yang akan menggabungkan diri dan direksi PT yang menerima penggabungan masing-masing menyusun usulan rencana merger. Usulan rencana merger wajib disetujui komisaris masing-masing PT. 2) Usulan rencana merger dijadikan bahan menyusun rancangan merger yang disusun bersama oleh direksi PT yang akan melakukan penggabungan. 3) Ringkasan atas rancangan merger wajib diumumkan direksi dalam dua surat kabar harian dan diumumkan secara tertulis kepada karyawan PT yang akan melakukan penggabungan paling lambat 14 hari sebelum pemanggilan RUPS.
  • 41. 38 4) Rancangan merger dan konsep akta merger wajib disetujui RUPS masing- masing. Konsep akta merger yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam akta merger yang dibuat dihadapan notaris dalam bahasa Indonesia. Salinan akta merger selanjutnya digunakan mengurus izin atau pemberitahuan ke Menkumham. 5) Apabila merger PT disertai perubahan AD yang membutuhkan persetujuan Menkumham, merger dianggap mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan AD oleh Menkumham. Apabila merger PT disertai perubahan AD yang tidak perlu persetujuan Menkumham, maka merger dianggap mulai berlaku sejak tanggal pendaftaran Akta merger dan Akta perubahan Anggaran Dasar dalam daftar perusahaan. 6) Apabila merger PT tanpa disertai perubahan AD, maka merger dianggap mulai berlaku sejak tanggal penandatangan akta merger di hadapan notaris. PT yang menggabungkan diri bubar demi hokum tanpa melalui proses likuidasi. Salinan akta merger selanjutnya diberitahukan kepada Menkumham untuk dimasukkan dalam daftar perusahaan. e. Contoh Merger Contoh Merger yang dilakukan Oleh Bank Lippo dan Bank Niaga. Mereka Menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria Merger. Dari Merger kali ini Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo. sehingga bank Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga. Dengan demikian dengan harga tertentu yang telah disepakati mereka berdua. tiap saham Bank Lippo dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga. Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham
  • 42. 39 Bank Niaga. Setelah kesepakatan keduanya. Kedua Bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga. II. Pembiayaan campuran a. Pengertian Pembiayaan Campuran / Saham Preferen Saham Preferen adalah suatu campuran, saham ini mirip obligasi di beberapa hal dan dengan saham biasa dibeberapa hal lainnya. Investor saham preferen lebih berisiko daripada obligasi : Klaim pemegang saham preferen berada dibawah klain obligasi Pemegang obligasi kemungkinan besar akan tetap terus menerima pendapatan selama masa sulit. Meskipun tidak dibayarkannya dividen saham preferen tidak akan membuat bangkrut sebuah perusahaan, perusahaan menerbitkan saham preferen dengan tidak berarti memberikan kendali atas perusahaan kepada para pemegang saham preferen, kegagalan untuk membayarkan dividen saham preferen akan menghalangi dibayarkan dividen saham biasa. Tambahan lagi, melawatkan pembayaran dividen menjadikan memperoleh modal melalui penjualan obligasi sulit untuk dilakukan, dan hampir mustahil untuk menjual lebih banyak saham preferen atau saham biasa.Akan tetapi, memiliki saham preferen yang masih beredar memang dapat memberikan kesembatan bagi sebuah perusahaan untuk mengatasi kesulitan-kesulitannya. b. Jenis- jenis Saham Preferen 1) Saham Preferen dengan Tingkat Bunga yang Dapat Disesuaikan Sebagai ganti dari membayarkan dividen dalam jumlah tetap, dividen
  • 43. 40 dari saham preferen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan (adjustable rate preferred stock – ARP) dikaitkan dengan tingkat suku bunga dari sekuritas pemerintah. ARP, yang terutama diterbitkan oleh perusahaan fasilitas umum dan bank komersial besar, dipuji-puji sebagai investasi perusahaan jangka pendek yang hampir sempurna karena (1) hanya 30 persen dari dividen yang dapat dikenakan pajak bagi perusahaan, dan (2) fitur tingkat bunga mengambang yang dimiliki saham ini seharusnya akan tetap menjaga emisi diperdagangkan mendapatkan nilai pari. 2) Saham Preferen Lelang Pesar Pada tahun 1984, para bankir investasi memperkenalkan saham preferen pasar uang, atau leleng pasar (money market / market auction preferred). Di sini penjamin akan melakukan lelang atas emisi setiap tujuh minggu sekali ( untuk mendapatkan pengecualian 70 persen dari penghasilan kena pajak, para pembeli harus memiliki saham paling tidak selama 46 hari), para pemilik yang ingin menjual saham mereka dapat menempatkannya untuk dilelang pada nilai pari. Para pembeli kemudian memberikan penawaran mereka dalam bentuk imbal hasil yang bersedia mereka terima selama jangka waktu tujuh minggu ke depan. Imbal hasil yang ditentukan untuk emisi periode berikutnya adalah imbal hasil terendah yang cukup untuk menjual seluruh saham yang ditawari pada lelang hari itu. Pembeli akanmembayarkan sebesar nilai pari kepada penjual; sehingga para pemegang saham dapat yakin bahwa saham mereka dapat dijual pada nilai parinya. c. Keuntungan Dan Kerugian Saham Preferen 1) Berikut adalah keuntungan-keuntungan utama dilihat dari sudut pandang emiten saham :
  • 44. 41  Berbeda dengan obligasi, kewajiban untuk membayarkan diveden proferen bukanlah hal yang tercantum pada kontrak, dan melewatkan pembayaran dividen saham preferen tidak dapat memaksa perusahaan dinyatakan bangkrut.  Dengan menerbitkan saham preferen, perusahaan terhindar dari dilusi ekuitas biasa yang terjadi ketika saham bisa dijual.  Karena saham preferen terkadang tidak memiliki waktu jatuh tempo, dan karena pembayaran dana pelunasan saham preferen. Jika ada, umumnya disebar dalam jangka waktu yang cukup panjang, emisi saham preferen akan mengurangi pengeluaran arus kas akibat pelunasan kembali pokok yang terjadi pada emisi utang. 2) Terdapat dua kerugian penting:  Dividen saham preferen bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham, sehingga biaya saham preferen setelah pajak umumnya menjadi lebih tinggi daripada biaya utang setelah pajak. Akan tetapi. Keuntungan pajak saham preferen bagi pembeli dari kalangan perusahaan akan menurunkan biaya setelah pajaknya dan berarti juga biaya efektifnya.  Meskipun dividen saham preferen dapat dilewatkan, investor berharap dividen tersebut dapat dibayarkan, dan perusahaan bermaksud untuk membayarkannya jika kondisi mengizinkan. Jadi, dividen saham preferen dapat dianggap sebagai biaya tetap. Oleh karenanya, penggunaan dividen tersebut, seperti dalam utang, akan meningkatkan risiko keuangan dan akibatnya biaya ekuitas biasa. 4. Divestasi a. Pengertian Divestasi
  • 45. 42 Divestasi adalah Pengurangan jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang dari bisnis yang dimiliki oleh sebuah perusahaan ( menurut Wikipedia ). Setelah membaca definisi di atas, Divestasi berkebalikan dengan Investasi, di mana Investasi terjadi ketika Perusahaan membeli sejumlah aset yang diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang, sementara Divestasi adalah pengurangan jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dari definisi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa divestasi memiliki konotasi yang cenderung negatif karena kata kunci nya adalah pengurangan jenis aset. Misalkan ada seseorang memiliki sejumlah aset saat ini, namun karena satu dan lain hal orang tersebut memutuskan untuk menjual rumah nya. Terlepas dari apapun alasan orang tersebut menjual rumahnya, namun kemungkinan besar kita akan berpikir bahwa orang tersebut sedang mengalami kesulitan finansial (meskipun belum tentu demikian). b. Dampak Divestasi Aset terhadap Kinerja Perusahaan 1) Dalam jangka pendek, perusahaan akan menerima sejumlah Kas hasil dari divestasi tersebut. Perusahaan yang melakukan divestasi aset akan menerima sejumlah uang dari perusahaan yang membeli aset tersebut. Uang hasil dari penjualan aset tersebut kemudian akan dibukukan ke dalam Laporan Keuangan. Dalam Laporan Laba Rugi, penjualan aset biasanya masuk ke dalam pos Penjualan Lainnya (Other Income), sehingga akan meningkatkan Laba Bersih. Demikian pula, Arus Kas dari Kegiatan
  • 46. 43 Investasi menjadi positif dengan masuknya Kas dari hasil divestasi. (Namun hati-hati pada contoh AISA, Perusahaan sampai saat ini belum mendapatkan pembayaran dari divestasi lini bisnis GOLL di tahun 2016 silam) 2) Rebalancing Pada Neraca Keuangan Ketika perusahaan melakukan divestasi lini bisnis usaha, perusahaan juga akan “menyerahkan” sejumlah nilai aset kepada perusahaan yang membeli lini bisnis usaha nya, sehingga aset akan berkurang. Namun di sisi lain, hutang yang dibawa perusahaan juga akan “diserahkan” kepada perusahaan yang melakukan take over, kecuali dinyatakan berbeda dalam kontrak antara kedua belah pihak. 3) Dalam jangka lebih panjang, Perusahaan akan kehilangan potensi pendapatan di masa yang akan dating. Meskipun perusahaan menerima sejumlah uang di depan dan hutangnya menjadi berkurang, namun perusahaan yang melakukan divestasi akan kehilangan potensi pendapatan di masa yang akan datang. Misalkan EXCL tidak lagi bisa menikmati pendapatan dari sewa tower ke operator lain, AISA tidak lagi bisa menikmati pendapatan dari bisnis beras, ataupun UNVR tidak bisa lagi menikmati pendapatan dari penjualan Blue Band nya. c. Kelebihan dan Kekurangan Divestasi 1) Kelebihan Divestasi Dengan melihat motif diatas jelas bahwa keuntungan divestasi akan menambah penghasilan bagi perusahaan yang menjual sebagian asetnya. Selain itu, keuntungan dari divestasi bisa meningkatkan daya saing dari
  • 47. 44 perusahaan yang mengalami divestasi karena dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan itu. Selain itu divestasi membuat perusahaan yang sedang tumbuh menjadi go internasional 2) Kekurangan Divestasi Kerugian dari divestasi yaitu berkurangnya aset kepemilikan dari perusahaan yang menjual perusahaannya kepada swasta. Jika dikaitkan dengan isu di atas, aset BUMN akan berkurang dan berpindah kepada pihak swasta. Kerugian yang ditimbulkan yaiitu dapat memicu ketidaktransparansian yang dapat berakibat munculnya korupsi. 5. Perusahaan Induk dan Leverage Buyout I. Perusahaan Induk ( Holding Company ) a. Pengertian Perusaaan Induk Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini bisnis perusahaan. Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding Company, parent company, atau Controlling Company. b. Keuntungan dan Kerugian Perusahaan Induk 1. Kemandirian resiko. Setiap kewajiban, resiko, dan klaim dari pihak ketiga terhadap suatu anak perusahaan tidak dapat dibebankan kepada anak perusahaan yang lain, walaupun masing-masing anak perusahaan
  • 48. 45 tersebut masih dalam suatu grup usaha, atau dimiliki oleh pihak yang sama. 2. Hak pengawasan yang lebih besar. Perusahaan holding, dalam praktiknya dapat melakukan pengawasan atau kontrol yang lebih mudah dan efektif, sehingga ikatan grup nya lebih mudah diawasi. 3. Operasional yang lebih efisien. Anak perusahaan dengan induk perusahaan dalam perusahaan holding dapat saling bekerja sama dan saling berkoordinasi. Misalnya dalam hal promosi bersama, pelatihan bersama, pemanfaatan sumber daya manusia. Selain itu, kegiatan masing-masing anak perusahaan tidak overlapping, sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. 4. Kemudahan sumber modal. Kemungkinan anak perusahaan untuk mendapatkan modal atau dana relatif besar dari pihak ketiga induk perusahaan. Sebagai perusahaan yang belum terlalu dikenal, anak perusahaan bisa mendapatkan kontrak dan pinjaman karena induk perusahaannya sudah dikenal dan dipercaya oleh pihak investor. 5. Keakuratan keputusan yang diambil. Keputusan yang diambil secara sentral oleh perusahaan holding memiliki tingkat akurasi yang terjamin dan lebih prospektif, karena dari segi kinerja, perusahaan induk dianggap mampu memimpin dan mengonsolidasikan anak-anak perusahaannya. c. Bentuk Tanggung Jawab perusahaan Induk Pihak pemegang saham pada dasarnya adalah pemilik dari perseroan tersebut, maka banyak hak yang oleh hukum diberikan kepada pemegang
  • 49. 46 saham. Akan tetapi, yang terpenting diantaranya adalah hak-hak sebagai berikut:  Hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);  Hak untuk menerima dividen;  Hak untuk menerima sisa kekayaan dalam proses likuidasi. 1. Tanggung jawab perusahaan holding karena adanya kontrak yang bersifat kebendaan. Perusahaan holding dapat melakukan kontrak- kontrak yang bersifat kebendaan dalam hubungan dengan kegiatan anak perusahaan, sehingga tanggung jawab yuridis dari perbuatan yang dilakukan oleh anak perusahaan sampai batas- batas tertentu dapat dibebankan kepada perusahaan holding. Hal ini dapat terjadi misalnya dalam hal aset-aset dari perusahaan holding yang ikut menjadi collateral terhadap utang-utang yang dibuat oleh anak perusahaan. 2. Tanggung jawab perusahaan holding karena adanya kontrak yang bersifat personal. Kontrak ini dilakukan perusahaan holding terhadap anak perusahaan untuk menjamin utang-utang anak perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara corporate guarantee, personal guarantee, atau garansi terbatas. Corporate guarantee, perusahaan holding bertujuan untuk menjamin utang- utang anak perusahaan terhadap pihak ketiga. Personal guarantee, dapat disebut bahwa pemilik grup konglomerat merupakan pemegang saham pada perusahaan holding, akan tetapi personal guarantee ini bertujuan untuk menjamin utang-utang anak perusahaan terhadap pihak ketiga. II. Laverage Buyout a) Pengertian Laverange Buyout ( Pembelian Terutang )
  • 50. 47 Pembelian terutang (leveraged buyout; LBO) adalah akuisisi (biasanya perusahaan, tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estat) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang. Karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham, imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya. Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO (secara harafiah "pembelian terdongkrak"). LBO umum dijumpai dalam lingkungan merger dan akuisisi (M&A) zaman sekarang. Istilah LBO biasanya dipakai ketika sebuah sponsor finansial mengakusisi sebuah perusahaan. Akan tetapi, banyak transaksi korporat separuh didanai oleh utang bank, sehingga bisa juga digolongkan ke LBO. LBO memiliki berbagai macam bentuk seperti Management Buy-out (MBO), Management Buy-in (MBI), pembelian sekunder dan tersier. LBO bisa dilakukan pada situasi pertumbuhan, restrukturisasi, dan insolvensi sebagaimana yang terjadi di perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang stabil. Kebanyakan LBO dilakukan di perusahaan swasta, tetapi bisa juga dilakukan di perusahaan terbuka (melalui transaksi PtP, Publik ke Privat). Ketika sponsor finansial meningkatkan imbal balik mereka dengan memakai dongkrak yang sangat tinggi (yaitu rasio utang dan saham yang tinggi), mereka memiliki insentif untuk memakai sebanyak mungkin utang untuk mendanai suatu akuisisi. Hal ini dapat memunculkan masalah ketika perusahaan "terlalu terdongkrak", artinya mereka tidak menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi utang mereka yang kemudian berujung pada insolvensi atau pertukaran utang-ke-saham ketika para pemegang saham kehilangan kendali atas perusahaan dan penyedia utang berhak memegang saham tersebut.
  • 51. 48 b) Tujuan Laverage bayout Tujuan dari leveraged buyout adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk melakukan akuisisi besar tanpa harus melakukan banyak modal .  Investopedia menjelaskan Leveraged Buyout LBO , biasanya ada rasio utang terhadap ekuitas 90% 10 % . Karena rasio ini utang ekuitas yang tinggi, obligasi biasanya tidak investment grade dan disebut sebagai obligasi sampah . Leveraged buyout memiliki sejarah terkenal , terutama di tahun 1980-an ketika beberapa buyout menonjol menyebabkan kebangkrutan akhirnya perusahaan yang diakuisisi . Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa rasio leverage hampir 100 % dan pembayaran bunga yang begitu besar bahwa arus kas operasi perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban .  Hal ini dapat dianggap ironis bahwa keberhasilan perusahaan ( dalam bentuk aset pada neraca ) dapat digunakan untuk melawan sebagai jaminan oleh perusahaan bermusuhan yang memperolehnya. Untuk alasan ini, beberapa LBO hal sebagai terutama kejam , taktik predator. c) Keuntungan dan Kerugian LBO 1. Keuntungan LBO Sebuah LBO sukses dapat memberikan usaha kecil dengan sejumlah keunggulan . Untuk satu hal, itu dapat meningkatkan komitmen manajemen dan usaha karena mereka memiliki saham ekuitas yang lebih besar dalam perusahaan. Dalam sebuah perusahaan publik manajer biasanya memiliki hanya sebagian kecil dari saham biasa , dan karena itu dapat berpartisipasi dalam
  • 52. 49 hanya sebagian kecil dari keuntungan yang dihasilkan dari peningkatan kinerja manajerial . Setelah LBO , bagaimanapun , eksekutif dapat menyadari keuntungan keuangan yang cukup besar dari peningkatan kinerja. Peningkatan insentif keuangan untuk manajer perusahaan harus menghasilkan upaya yang lebih besar pada bagian dari manajemen . Demikian pula , ketika karyawan terlibat dalam LBO , peningkatan saham mereka dalam keberhasilan perusahaan cenderung untuk meningkatkan produktivitas dan loyalitas mereka. Keuntungan lain yang potensial adalah bahwa LBO sering kali dapat bertindak untuk merevitalisasi perusahaan matang . Selain itu, dengan meningkatkan kapitalisasi perusahaan , sebuah LBO dapat memungkinkan untuk meningkatkan posisi pasarnya . LBO sukses juga cenderung untuk menciptakan nilai bagi berbagai pihak. Sebagai contoh, studi empiris menunjukkan bahwa pemegang saham perusahaan ' dapat memperoleh abnormal return positif yang besar dari leveraged buyout . Demikian pula, investor pasca - pembelian dalam transaksi ini sering mendapatkan keuntungan berlebih selama periode dari tanggal penyelesaian pembelian dengan tanggal penawaran umum perdana atau dijual kembali . Beberapa potensi sumber nilai dalam transaksi LBO meliputi:  transfer kekayaan dari pemegang saham publik tua untuk kelompok pembelian.  kekayaan transfer dari pemegang obligasi publik kepada grup investor.  penciptaan kekayaan dari peningkatan insentif untuk pengambilan keputusan manajerial.  kekayaan transfer dari pemerintah melalui keuntungan pajak . 2. Kerugian LBO
  • 53. 50 Tidak semua LBO berhasil, ada juga beberapa kelemahan potensial untuk dipertimbangkan . Jika arus kas perusahaan dan penjualan aset tidak mencukupi untuk memenuhi pembayaran bunga yang timbul dari tingkat tinggi utang , LBO kemungkinan gagal dan perusahaan dapat bangkrut . Mencoba sebuah LBO dapat sangat berbahaya bagi perusahaan yang rentan terhadap persaingan industri atau volatilitas dalam perekonomian secara keseluruhan. Jika perusahaan tidak gagal menyusul LBO , ini dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi karyawan dan pemasok, sebagai pemberi pinjaman biasanya dalam posisi yang lebih baik untuk mengumpulkan uang mereka. Kerugian lain adalah bahwa membayar suku bunga tinggi pada utang LBO dapat merusak peringkat kredit perusahaan. Akhirnya, adalah mungkin bahwa manajemen dapat mengusulkan LBO hanya untuk keuntungan pribadi.. F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Dan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Dan Cara Mengatasinya Secara Umum I. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) a. Pengertian Badan Usaha Milik Negara Badan usaha yang sesuai dengan sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi kerakyatan yang dianut oleh negara Indonesia terdiri atas tiga bentuk badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.
  • 54. 51 BUMN merupakan badan usaha yang didirikan pemerintah dengan modal milik pemerintah/negara. BUMN memiliki fungsi melayani kepentingan umum dan sebagai sumber pendapatan negara. BUMN memiliki peranan penting, yaitu: 1) Mengelola dan menggunakan cabang produksi yang pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pada umumnya. 2) Pemerintah dapat melayani masyarakat secara maksimal. 3) Sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari pendapatan nonpajak. 4) Menyediakan lapangan pekerjaan sehingga membantu mengatasi pengangguran. 5) Membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. b. Jenis-jenis Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Badan Usaha Perseroan ( Persero ) Perseroan merupakan perusahaan Negara yang bentuk kepemilikannya berupa saham dan sebagian kecil saham tersebut boleh dijual kepada pihak swasta (<50%). Tujuannya untuk meraih keuntungan.Ciri-ciri persero yaitu :  Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)  Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintah  Dipimpin oleh dewan direksi  Tidak mendapat fasilitas Negara  Pemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta
  • 55. 52 2. PERUM Perusahaan Negara yang seluruh modalnya dari Negara yang telah dipisahkan dari kekayaan Negara. Tujuan utama pendirian PERUM ialah memberikan pelayanan kepada kepentingan umum sekaligus untuk meraih keuntungan.Ciri-ciri perum yaitu :  Bertujuan melayani kepentingan umum yang vital tetapi diperbolehkan untuk mencari keuntungan.  Modal berasal dari kekayaan Negara yang telah dipisahkan.  Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan Negara atau pegawai negeri  Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi c. Fungsi BUMN Adapun fungsi BUMN antara lain :  Melayani kepetingan masyarakat umum  Mencegah praktek monopoli swasta  Sumber pendapatan Negara  Mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan d. Kelebihan dan Kekurangan BUMN 1. Kelebihan BUMN  Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara  Dapat menyediakan jasa-jasa kepada masyarakat  Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan 2. Kekurangan BUMN
  • 56. 53  Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara  Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN  Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan (Edi) II. Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS ) 1) Pengertian Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS ) Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta dan mempunyai tujuan utama mencari laba. Badan usaha milik swasta digolongkan menjadi tiga kelompok besar yaitu badan usaha swasta nasional, badan usaha swasta asing dan badan usaha campuran (Ventura). Dalam makalah ini akan difokuskan pada badan usaha dalam negri, sehingga BUMS yang akan dijabarkan adalah BUMS Nasional. BUMS Nasional adalah badan usaha yang modalnya berasal dari dalam negeri dan dikelola oleh pihak swasta dalam negeri. BUMS Nasional dalam menjalankan usahanya dapat berbentuk :  Perusahaan perseorangan (Po)  Persekutuan firma (Fa)  Persekutuan komanditer (CV)Perseroan terbatas (PT)  Yayasan (Astuty, 2015) 2) Ciri-ciri Umum BUMS a) Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta b) Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan yang dilakukan secara hierarki dan fungsional. c) Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal
  • 57. 54 d) Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan. e) Badan usaha yang memiliki badan hukum f) Modal berasal dari non pemerintah baik perorangan, kelompok, dan lainnya g) Hak suara anggota disesuaikan dengan saham yang mereka miliki h) Para pemilik saham bisa menjual saham mereka di bursa efek i) Modal tidak hanya diperoleh dari anggota namun juga dari lembaga keuangan Bank dan non Bank. 3) Badan- badan Usaha Milik Swasta a) Firma (Fa) adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan sebuah usaha dengan nama bersama dengan tujuan membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut b) Perseroan terbatas ( PT ) adalah suatu bentuk perusahaan yang dimana modalnya terbagi atas beberapa saham, dimana saham tersebut dimiliki oleh beberapa pihak yang bersangkutan. Untuk masalah tanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di perusahaan disesuaikan dengan jumlah saham yang mereka miliki. c) Persekutuan komoditer yang sering kita kenal dengan CV adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana mereka membagi tugas dan tanngungjawab sesuai dengan kesepakatan dimana satu pihak memiliki tanggung jawab tak terbatas atas perusahaan dan satu yang lainnya memiliki tanggungjawab yang terbatas. d) Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk dari badan usaha milik swasta yang dimana modal dan tanggungjawabnya dipegang oleh satu orang atau pribadi yang merupakan pemilik tunggal perusahaan.
  • 58. 55 a. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan BUMN dan BUMS serta Cara Mengatasinya 1. Analisa Kesehatan BUMN dan BUMS Informasi kondisi kesehatan keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi perusahaan dari persaingan. Salah satu perusahaan yang perlu dinilai tingkat kesehatan keuangannya adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara oleh karena itu muncul SK Menteri BUMN No: Kep- 100/MBU/2002 untuk menilai tingkat kesehatan BUMN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dari aspek keuangan berdasarkan SK Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 periode 2012-2014. Penilaian tingkat kesehatan dari aspek keuangan menggunakan delapan indikator yaitu ROE, ROI, cash ratio, current ratio, collection periods, perputaran persediaan, TATO dan Total Modal Sendiri terhadap Total Aset. Hasil penilaian tingkat kesehatan keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk memperoleh predikat sehat dengan perolehan kategori A selama tahun 2012-2014. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesehatan keuangannya agar dapat memperoleh predikat sehat dengan kategori AAA dengan meningkatkan kinerja keuangannya. 2. Cara Mengatasi kebangkrutan BUMN dan BUMS Cara mengatasi kebangkrutan adalah dengan cara Hedging. Hedging menurut arti katanya adalah melindungi nilai . Dalam forex trading , aksi hedging berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating nya tetap sama. Hedging biasanya dilakukan ketika posisi yang kita buka mengalami kerugian.Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar , kita kunci dengan teknik hedging ini . Sehingga selanjutnya Hedging ini dikenal juga dengan
  • 59. 56 istilah Locking ( mengunci) karena saat kita menggunakan teknik hedging ini posisi kita terkunci yang membuat nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.
  • 60. 57 BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1.Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang. Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting in volves the entire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year” 2.Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow. 3.Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. 4.Titik awal dari setiap analsiis penganggaran modal adalah mengidentifikasi arus kas relevan (relevan cash flows), yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik ang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. 5.Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. 6.Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang
  • 61. 58 jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. 7. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru ( (Brealy, 1999).
  • 62. 59 DAFTAR PUSTAKA 1. http://tugas-afifaayu.blogspot.co.id/ 2. http://jeanclinton11.blogspot.co.id/2016/10/penganggaran-modal-dan- teknik.html 3. http://syariahcooperation.blogspot.co.id/2012/09/estimasi-arus-kas-dan-analisis- resiko.html 4. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash- flow 5. http://citramincyza.blogspot.co.id/2011/12/materi-manajemen-keungan- estimasi.html 6. https://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.html 7. http://manajemenon.blogspot.co.id/2017/03/konsep-dan-jenis-biaya-modal.html 8. http://rizkysiswanto.blogspot.co.id/2014/03/biaya-modal-cost-of- capital_14.html 9. http://indahfarah1.blogspot.co.id/2016/11/leverage-struktur-modal- kebijakan.html 10. http://dedisuselopress.blogspot.co.id/2015/11/struktur-modal-dan-kebijakan- deviden.html 11. http://sririsqi99.blogspot.co.id/ 12. https://pradipha.blogspot.co.id/2014/03/pendanaan-campuran.html 13. http://kamalinda95.blogspot.co.id/2015/08/makalah-holding-company-induk- perusahaan.html 14. http://bankmakalah-id.blogspot.co.id/2014/06/makalah-merger-ekonomi.html 15. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1020 16. https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bums/badan-usaha-milik-swasta 17. https://www.slideshare.net/diaNymph/atasi-kerugian-bumn-dengan-hedging 18. http://siembah.com/hedging-forex-strategi