SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keuangan
“Rangkuman Materi Sebelum UAS”
Disusun Oleh:
NIM :11011700121
Nama :Baudin Nurwahid
Kelas : 2T-MA
Ruang : B 1.2
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2018
ii | B a u d i n N u r w a h i d
iii |B a u d i n N u r w a h i d
Kata Pengantar
Puji sukur kehadiratan Tuhan Yang Maha Kuasa ataas segala limpahan
Rahmat, Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Rngkuman
manajemen keuangan ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang rangkuman materi-materi yang disampai
kan dari pertemuan pertama sampai terkhir pertemuan sebelum UAS.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dari
sempurna, kritik dan saran yang bersifat mebangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berperan dalam pembuatan makalah ini.
Serang, 21 Mei 2018
Baudin Nurwahid
iv| B a u d i n N u r w a h i d
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................ii
Daaftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................iv
Rumusan Masalah.............................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Pengangaran Modal..................................................................5
B. Aruskas dan Resiko Proyek..................................................................8
C. Biaya Modal..........................................................................................14
D. Struktur Modal, Leverage & Kebijakan Dividen..................................20
E. Modal Saham, Bank, Hutang, pembiayaan Campuran, Marger dan
Leverage buyout...................................................................................26
F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebagkrutan BUMS & BUMN dan
Cara Mengatasinya Secara Umum........................................................31
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................49
Saran.................................................................................................................49
Daftar Pustaka...................................................................................................50
v | B a u d i n N u r w a h i d
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan, fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh
dana (raising of fund) dan bagaunnaimana menggunakan dana tersebut(allocation
of fund) .Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain: faktor kebijkan moneter, faktor kebijakan pajak, faktor kondisi
ekonomi,faktor kondisi sosial, dan faktor kondisi politik.
Kebijakan moneter berhubugan dengan tingkat suku bunga dan inflasi,dampak
inflasi pada manajemen keuangan antara lain:
 Masalah akuntansi
 Kesulitan perencanaan
 Permintaan terhadap modal
 Sukubunga
 Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen
keuangan antara lain:
 Persaingan internasional
 Keuangan internasional
 Kurs pertukaran yg berfluktuasi
 Marger,pengambilalihan, dan restrukturisasi
 Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
Rumusan Masalah
Merangkum materi tentang materi-materi yang dibahas dalam pertemuan setelah
UTS sampai dengan UAS
B a u d i n N u r w a h i d |6
BAB II : PEMBAHASAN
A. Teknik Penganggaran Modal
Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam
aktiva tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan
tersebut seperti pada aktiva lancar.
Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu
pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu tahun.
Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan
masa pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan
untuk mengelola aset ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak
diperlukan. Salah satu contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk
aktiva tetap seperti bangunan, tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal
menjabarkan rencana jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk
jangka panjang. Capital budgeting ini berfungsi untuk mengidentifikasi investasi
yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat diterapkan untuk
menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit pada
saat pelaksanaannya.
Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar untuk
mengambil keputusan investasinya, seperti mengganti mesin produksi atau
mengganti sistem pembuangan limbah pabrik.
Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang.
Sebuah proyek yang dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan
dapat berjalan lancar dan akan mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang.
Namun sebaliknya, penggangaran modal yang tidak tepat akan mengakibatkan
proyek perusahaan mengalami kerugian atau kebangkrutan. Selain itu, keputusan
7 | B a u d i n N u r w a h i d
penganggaran modal juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan seperti jenis barang atau jasa apa yang akan dibuat? Bagaimana
menjualnya pada pelanggan? Bagaimana menjualnya ke pasar?
Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal:
1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang.
2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.
Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan teknik
analisa penganggaran modal dengan metode :
1. Periode pembayaran kembali (Payback period):
Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi
akan kembali. Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang mudah
dan sederhana sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh perusahaan
skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak memperhatikan nilai
waktu dari uang dan tidak memperhatikan penerimaan investasi yang
diperoleh setelah payback period tercapai.
2. Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period):
Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang
didiskontokan pada biaya modal investasi untuk menutup biaya.
3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value):
Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan pengeluaran
untuk keperluan investasi / capital outlays.
4. Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return):
8 | B a u d i n N u r w a h i d
Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang membuat
PV dari cash inflow akan sama dengan nilai cash outflownya / investasi
yang telah dikeluarkan.
5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR)
Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi penggantian.
Dengan demikian maka tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan
kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian. Dengan
mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka perusahaan dapat
memilih usulan proyek mana yang dapat diterima, ditolak, dan ditunda.
9 | B a u d i n N u r w a h i d
B. Arus Kas Dan Resiko Proyek
1. Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang
terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
berapa saldonya setiap periode.
2. Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal
adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus
kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang
terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi
dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan
terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam
peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan
pemasaran.
2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan
seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali
terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan
penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada
terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk
terlihat bagus di atas kertas.
3. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang
diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di
luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus
10 | B a u d i n N u r w a h i d
kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam
pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas
yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua
peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan
anggaran, yaitu:
1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba
akuntansi.
2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus kas proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan
sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional
proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek,
seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus
kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek
berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan
arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan
arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban nonkas
11 | B a u d i n N u r w a h i d
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak
pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya,
depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi
arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar
yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan
akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi
dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva
tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek.
Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian
didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali.
Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor,
pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak
dikurangkan.
2. Arus kas tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan
suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas
tambahan, yaitu:
a. Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh
kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya
tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke
dalam analisis.
b. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah
aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah
dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
12 | B a u d i n N u r w a h i d
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian
lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan
masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan
sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan
penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan
tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika
perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
4. Penentuan waktu arus kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat
mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
5. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan
suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada
aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa
arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan
hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang
diusulkan.
2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada
dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan
dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka
perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang
barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
a. Pengeluaran investasi awal
b. Arus kas operasi selama umur proyek
c. Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
13 | B a u d i n N u r w a h i d
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau
perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1). Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
a. Menentukan minimum kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
2). Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan
bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu.
Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima
atau tidak
6. Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang
kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan
didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko
berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama
perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini
sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham
umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko
pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1). Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
14 | B a u d i n N u r w a h i d
2). Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya
menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3). Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan,
pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
7. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1). Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama
diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis
sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih
kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan.
NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya
ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar).
2). Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini
membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan
juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap
penghitungan.
Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan
kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer
operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit
yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya.
Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan
dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar.
3). Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian
yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer,
sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
8. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan,
atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut.
15 | B a u d i n N u r w a h i d
Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam
penganggaran modal, yaitu :
1). Pendekatan equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin
beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
2). Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin
beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya.
C. BIAYA MODAL (Cost of Capital)
1. Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital)
Biaya modal (the cost of capital) didefinisikan sebagai tingkat pengembalian
(rate of return) berdasarkan nilai pasar dari suatu korporasi yang dilihat dari saham
yang beredar (price of the firm’s stock). Di mana para manajer korporasi harus
mengetahui kapan dan seberapa besar kebutuhan akan cost of capital yang
diperlukan suatu korporasi di dalam hal berikut ini:
1. Pengambilan keputusan untuk anggaran modal (capital budgeting)
2. Membantu memaksimalkan struktur permodalan
3. Membuat keputusan, apakah melalui leasing surat utang dengan pendanaan
kembali surat utang di dalam menentukan modal kerja korporasi.
The cost of capital dapat dihitung melalui rata-rata tertimbang biaya modal
dilihat dari sisi kanan pos-pos neraca (balance sheet) yang menggambarkan utang
(debt), saham perfarensi (preffered stock), saham biasa (common stock), dan laba
di tahan (retained earning).
2. Menghitung Biaya-Biaya Modal
Beberapa elemen dari modal merupakan komponen biaya yang dapat
diidentifikasi melalui hal berikut ini.
Ki = Biaya utang sebelum dikenakan pajak
Kd = Ki (1 - t) = biaya utang sesudah pajak
Kp = Biaya saham preferensi
Ks = Biaya untuk menghasilkan laba ditahan
16 | B a u d i n N u r w a h i d
Kc = Biaya untuk pendaan dari luar dari luar korporasi
Ko = Biaya modal total korporasi atau weghts average cost of capital (WACC)
1. Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity Capital)
Biaya modal ekuitas atau biaya modal saham biasa secara umum
akan mengulas tingkat pengembalian saham biasa korporasi, terutama dari setiap
calon investor.
Ada tiga teknik pendekatan di dalam mengukur biaya modal saham biasa sebagai
modal ekuitas di dalam korporasi.
a) The Gordon’s Growth Model
b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP)
c) The Bond Plus Approach
Berikut penjabarannya.
a) The Gordon’s Growth Model.
Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut :
Ke = rf + b (rm - rf)
Dimana simbol rf adalah perubahan untuk Kc. Sebagai contoh, lihatlah kasus
berikut ini.
Contoh :
Diasumsikan rf adalah 7% , b = 1,5 , dan rm adalah 13% , maka :
Ke = rf + (rm - rf) = 7% + 1,5 (13% - 13%)
= 7% + 1,5 (6%)
Ke = 16%
Dengan biaya saham biasa sebesar 16%, akan dapat diantisipasi tingkat bebas
risiko sebesar 7% ditambah 9% risiko premi. Apabila direfleksikan melalui harga
saham korporasi adalah 1,5 kali di atas risiko berdasarkan harga pasar portofolio
dengan faktor perlakuan nondiversifable atau risiko sistematik.
b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP)
Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut.
Ke = rf + b (rm - rf)
Dimana simbol rf adalah perubahan untuk Kc. Sebagai contoh, lihatlah kasus
berikut ini.
17 | B a u d i n N u r w a h i d
Contoh :
Diasumsikan rf adalah 7% , b = 1,5 , dan rm adalah 13% , maka :
Ke = rf + (rm - rf) = 7% + 1,5 (13% - 13%)
= 7% + 1,5 (6%)
Ke = 16%
Dengan biaya saham biasa sebesar 16%, akan dapat diantisipasi tingkat bebas
risiko sebesar 7% ditambah 9% risiko premi. Apabila direfleksikan melalui harga
saham korporasi adalah 1,5 kali di atas risiko berdasarkan harga pasar portofolio
dengan faktor perlakuan nondiversifable atau risiko sistematik.
c) The Bond Plus Approach
Pendekatan lain yang dapat dilakukan memperhatikan pengaruh biaya dari saham
biasa dengan meningkatkan premi surat-surat utang korporasi yang sifatnya jangka
panjang adalah melalui rumus berikut.
Ke = Long Term Bond + Risk Premium
Ke = Ki (1 - t) + Risk Premium
Contoh:
Diasumsikan the after task cost of debt; Kd = 5,15% , premi resiko = 4% ,
penggunaan bond plus approach adalah sebagai berikut :
Ke = Long Term Bond + Risk Premium
= Ki (1 - t) + Risk Premium
= 5,14% + 4%
Ke = 9,14%
Dengan catatan, premi risiko 4% dipergunakan untuk mengatasi apabila terjadinya
risiko
2. Biaya Surat Utang (Cost of Debt)
Biaya utang sebelum dikenakan pajak dapat mempengaruhi internal rate of return
apabila jatuh tempo pembayaran tiba , dilihat dari arus kas utang-utang. Biaya
utang ini dapat dihitung dengan rumus berikut.
Ki =
Di mana:
I = pembayaran bunga
18 | B a u d i n N u r w a h i d
M = nilai pokok perlembar saham
V = nilai atau inflow cash sesudah dipotong depreciation (proceed netto) dari
penjualan surat utang.
n = jangka waktu surat utang dalam tahun.
Apabila pembayaran bunga dilakukan sesudah dipotong pajak, biaya dai utang
harus dinyatakan dengan berbasis pajak. Menghitung utang setelah dikenakan pajak
adalah dengan rumus berikut.
Kd = Ki (1 - t) sesuai dengan tingkat pajak yang dikenakan.
Contoh:
Diasumsikan ABG Korporasi mengeluarkan surat utang (bonds) sebesar $ 1.000
8% , dalam jangka waktu 20 tahun, tingkat pajak 40%, di mana proceeds adalah $
940. Dengan demikian, biaya surat utang dapat dihitung sebagai berikut.
Biaya utang sebelum sikenakan pajak:
Ki =
Ki =
Ki = = 8,56%
Biaya sesudah dikenakan pajak (40%) :
Kd = (1 – 0,40) 8, 56%
Kd = 5,14%
3. Biaya Saham Preferensi (Cost of Preffered Stock)
Biaya modal dari saham preferent (cost of preferred stock) merupakan fungsi
dari besarnya dividen yang ditentukan. Oleh karena saham preferen tidak memiliki
jatuh tempo.
Biaya saham preferensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
Kp =
Di mana:
dp = annual preffered stock
p = proceeds from the state of preffered stock
Contoh :
19 | B a u d i n N u r w a h i d
Dalam struktur modal ABC Korporasi, preffered stock dibayarkan dividen $5 per
share serta dijual dengan harga per lembar $23. Maka biaya saham preferensinya
(preffered stock) adalah :
Kp = = = 21,7 %
4. Biaya untuk Menghasilkan Laba Ditahan
Biaya untuk menghasilkan laba ditahan tidak berhubungan langsung dengan
biaya dari saham biasa, tetapi berkaitan dengan biaya permodalan yang
menciptakan laba. Biaya untuk menciptakan laba ditahan sama dengan kebutuhan
investor untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return of rate) dari saham biasa
korporasi.
Rumusnya :
Ke = Ks
Ke = + g
5. Rata-rata Tertimbang Biaya Modal (Weighted Average Cost of Capital)
Biaya keseluruhan dari permodalan korporasi adalah rata-rata tertimbang dari
setiap biaya modal, dengan menimbang proporsi dari setiap tipe penggunaan modal,
yaitu seperti berikut ini.
Ko = (% total capital structure x cost of capital setiap sumber darisetiap modal)
Ko = Wd . Kd + Wp . Kp + We . Ke + Ws . Ks
Di mana :
Wd = % capital supplied by debts
Wp = % capital supplied by preffered stock
We = capital supplied by external equity
Ws = capital supplied by retained earning (internal equity)
Rata-rata Tertimbang Biaya Modal (Weighted Average Cost of Capital).
Berdasarkan hitungan masing- masing biaya modal utang, modal saham biasa, dan
biaya modal saham preferen maka langkah selanjutnya dapat ditentukan rata- rata
tertimbang biaya modal, dapat diilustrasikan dalam hitungan berikut ini.
Proporsi Jumlah Modal
Jumlah Proporsi
20 | B a u d i n N u r w a h i d
Debt
Preferred stock
Common stock equity
Rp 30 juta
10 juta
60 juta
Rp 100 juta
30 %
10%
60 %
100 %
Utang
Saham preferen
Biaya modal sendiri
Berdasarkan data diatas
dapat ditentukan
WACOC :
Biaya modal
4,5 %
8,0 %
12,0 %
Jenis surat berharga Proportion
(1)
Cost
(2)
w. cost
(1) . (2)
Utang
Saham preferen
Modal saham biasa
30%
10%
60%
4,5%
8,0%
12,0%
1,35%
0,80%
7,20%
Biaya modal rata- rata
tertimbang
9,35%
6. Manajemen biaya modal
Metode hitungan biaya modal untuk masing- masing jenis modal terdiri dari
modal utang, modal saham preferen, dan modal sendiri. Pengelolaan besarnya biaya
modal ini ditentukan oleh pihak internal perusahaan, dalam hal ini manajemen, dan
pihak eksternal adalah kreditor dan para calon investor.di antara berbagai pihak
yang terlibat tersebut dalam laporan keuangan neraca akan terefleksi pada angka-
angka sisi pasiva yang mencerminkan sumber pendanaan perusahaan, yang akan
digunakan oleh manajemen dalam bentuk investasi modal kerja dan investasi aktiva
tetap jangka panjang. Oleh karena itu, pada hakikatnya laporan keuangan neraca
merupakan laporan keseimbangan antara pihak kreditor dan investor dengan pihak
21 | B a u d i n N u r w a h i d
manajemen, model matematik dapat dinyatakan dalam persamaan dasar akuntansi,
yaitu :
Aktiva = Utang + Modal
D. Struktur Modal, Laverage, & Kebijakan Dividen
1. STRUKTUR MODAL
Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan
yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri.
Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat
mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar
saham perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi,
yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian
perusahaan secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata
tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
2. LEVERAGE
A. Pengertian Leverage
22 | B a u d i n N u r w a h i d
a) enggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya
tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang
saham. (menurut manajemen keuangan)
b) Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan
harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto
(2001:375)).
B. Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan
kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi
kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang
atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus
membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage
timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang
menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang
yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.
C. Jenis- jenis Leverage
1) Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan
variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi
dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap
keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi
(2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar
perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage
ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh
perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis
operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam
mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh
terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage
diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan
rumus :
23 | B a u d i n N u r w a h i d
2) Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap
keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan
tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang
digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh
perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi
pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan
berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta
pendapatan saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan
bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial
structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas
utang lancar, utang jangka panjang dan modal.
b. Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari
struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang
sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal
ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham
istimewa, saham biasa dan laba ditahan.
3. Kebijakan Dividen
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh
besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun
kedua teori tersebut adalah:
1) Dividend Irrelevance Theory
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
24 | B a u d i n N u r w a h i d
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan
dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan.
(MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis,
sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak
mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
· Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.
· Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
· Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
· Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek
perusahaan.
· Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh
terhadap biaya sendiri.
· Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.
2) Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-
the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham.
Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar
saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena
pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.
 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
a) Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada
struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total
perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu.
Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang
optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar
dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan.
Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ)
karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak
25 | B a u d i n N u r w a h i d
melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd)
lebih murah.
b) Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income
Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap
pada berbagai tingkat leverage. Anggap
c) Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara
struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan
pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak
mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
 Menjelaskan Pembayaran Dividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan
secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham.
Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
a) Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara
tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh
perusahaan berfluktuasi.
b) Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu
meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.
c) Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan
akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti
besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan.
d) Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya
perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara
perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan
kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai
jumlah tertentu.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
26 | B a u d i n N u r w a h i d
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada
beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
a) Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat
harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil
kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu
pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil.
Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang
mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu
harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat
itu.
b) Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase
stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk
membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk
menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar
saham yang dimiliki perusahaan.
 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan
kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang
dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang
digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang
dapat dibayarkan untuk dividen.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber
intern antara lain: laba.
27 | B a u d i n N u r w a h i d
Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan
melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang
saham mayoritas berkurang.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang
mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah:
1. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun
berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca.
2. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada
pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan
dalam bentuk kas.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk
mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan
perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan
menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya.
4. Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan
relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham
atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
E. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang,
Pembiayaan Campuran, merger, Divestasi, Perusahaan Induk, dan
Leverage Buyout
1. Modal Saham
a. Pengertian Modal Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud
28 | B a u d i n N u r w a h i d
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak
sebagai berikut :
1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu
melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh
perusahaan.
3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi
pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan
dilikuidasi.
Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang
saham mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari
satu jenis maka yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung
pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui.
Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan
dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang
tercantum dalam tiap – tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing
– masing lembar.
b. Jenis – Jenis Saham
1) Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang
paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang
paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan
dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
29 | B a u d i n N u r w a h i d
2) Saham prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan
pembagian deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam
hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus
dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada
pemegang saham biasa.
c. Pencatatan Modal Saham
Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui
istilah – istilah sebagai berikut :
a) Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham
yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
b) Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
c) Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi
belum dijual.
d) Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali
oleh perusahaan.
e) Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk
dibeli.
2. Peranan Bank Investsi
Bursa efek yang bertindak sebagai sebuah organisasi intermediasi keuangan
diperhitungkansebagai suplemen (penunjang) sistem perbankan. Ketika bank
beroperasi sebagai intermediasikeuangan, hasil direalisasikan dari deposit, menjaga
level minimum dari hari hasil dan level minimumresiko ke investor. Dalam teori
investasi, bunga dan uangnya, Keynes berpendapat bahwa eksistensipeluang bagi
investasi dan dalam peminjaman luar biasa menjadikan seluruh peluang investasi
lainmenilai berdasarkan basis yang sama sebagaimana peluang-peluang nterebut.
Lebih lanjut, dibeberapanegara yang pemerintahannyamenerbitkan obligasi,
obligasi-obligasi tersebut menjadi dasar untuk mengevaluasi peluang investasi
lainnya, sebuah tolak ukur dimana resiko dan seluruh hasil investasilain diukur.
30 | B a u d i n N u r w a h i d
Kemudian tidak mungkin masyarakat mengambil resiko dari obligasi pemerintah
jikatidak mengharapkan return yang tinggi dari yang diharapkan
3. Hutang Jangka Panjang
a. Pengertian
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan
harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang
jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau
bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari
aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan,
ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya.
b. Jenis Hutang Jangka Panjang
 Hutang Hipotek
Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan
pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan
jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak
seperti berbagai sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan)
 Hutang Obligasi
Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana
yang diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan.
Pemegang surat obligasi adalah orang yang melakukan pembelian
terhadap obligasi.
Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah
nominal, waktu pelunasan, interest per year, beserta segala
ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati
oleh pemberi pinjaman dan yang menerima pinjaman.
4. Pembiayaan Campuran
Pembiayaan Campuran atau Saham preferen adalah campuran dari obligasi
dan saham biasa. Waktu optimal untuk menerbitkan saham preferen adalah
31 | B a u d i n N u r w a h i d
jika perusahaan memiliki utang berlebihan dan penerbitan saham biasa
dapat mendorong pembajak perusahaan untuk berusaha mengambil alih
kendali perusahaan. Menerbitkan saham preferen adalah cara lebih mahal
untuk mengumpulkan modal dari pada menerbitkan obligasi, karena
pembayaran dividen tidak dapat dikurangkan dari pajak. Jika saham
preferen tertunda untuk waktu yang lama, mungkin perusahaan mengalami
kesulitan untuk melanjutkan pembayaran dividen kepada pemegang saham
biasa. Saham preferen memiliki beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap
dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi.
5. Merger
 Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu
diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang
lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam
perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis
(usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti,
merger perusahaan sepatu, merger perusahaan kapas. Contoh PT
“A” yang mengusahakan kapas, bergabung dengan PT “B” yang
mengusahakan pemintalan, bergabung dengan PT “C” yang
mengusahakan kain dan seterusnya. Dengan demikian, tujuan
kerjasama disini adalah menjamin tersedianya pasokan atau
penjualan dan distribusi, dimana PT “B” akan mempergunakan
produk PT “B” dan seterusnya.
 Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-
perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi
yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger
dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan
peurusahaan mobil. Contoh: PT. A, PT. B, PT. C bergabung, lalu PT
B yang menjadi induk perusahaan.
32 | B a u d i n N u r w a h i d
 Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang
menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada
kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan
elektronik, atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan
makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai
pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil
yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara
kedua perusahaan yang disatukan.
6. Divestasi
Dalam finansial dan ekonomi, divestasi adalah pengurangan beberapa
jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut
penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan
dari investasi pada aset yang baru.
7. Laverage Buyot
Strategi yang diterapkan dalam pengambilalihan atau akuisisi perusahaan
lain atau pembelian sebagian besar saham perusahaan oleh perusahaan lain
dengan cara dengan menggunakan uang pinjaman (missal menerbitkan
obligasi atau memeproleh pinjaman) perusahaan yang mengakuisisi
menggunakan asset mereka sebagai jaminan/kolateral dengan harapn bahwa
arus kas mereka pada masa yang akan datang dapat menutupi pembayran
kewajiban utang tersebut. Dengan kata lain LBO adalah membiayai suatu
akuisisi dengan utang.
F. Analisa Kesehatandn Prediksi Kenangkrutan Badan Usaha Milik
Suasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik negara (BUMN) dan Cara
Mengatasinya.
A. Tingkat kesehatan:BUMN
1. Sehat, terdiri dari :
a. AAA apabila total (TS) > 95
33 | B a u d i n N u r w a h i d
b. AA apabila 80 <=”95
c. A apabila 65 <TS<=”80.
2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
a. BBB apabila 50<TS<=”65
b. BB apabila 40<.TS<=”50
c. B apabila 30<TS< =”40.
3. Tidak sehat, yang terdiri dari:
a. CCC apabila 20<TS<”30
b. CC apabila 10<TS<=”20
c. C apabila TS<=”20
Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja perusahaan
meliputi:
A. Aspek Keuangan.
B. Aspek Operasional.
C. Aspek Administrasi.
A.Aspek Keuangan.
Indikator dan Bobot Keuangan BUMN Non Infra Struktur.
Rasio
1. ROE skor 2. ROI skor 3. KAS Skor
15<ROE 20 18<ROI 15 X>35 5
11<ROE<=15 18 15<ROI>=18 13,5 25<=x<35 4
34 | B a u d i n N u r w a h i d
9<ROE<=13 16 13<ROI>=15 12 15<=x<25 3
7,9<ROE<=9 14 12<ROI>=13 10,5 10<=x<15 2
6,6<ROE<=7,9 12 10,5<ROI<=12 9 5<=x<10 1
5,3<ROE<=6, 10 9<ROI <=10,5 7, 0<=x<5 0
4 <ROE<=5,3 8,5 7<ROE<=9 6
2,5<ROE<=4 5,5 3<ROI<=7 5
1<ROE<=2,5 4 1<ROI<=3 3
0<ROE<=1 2 0<ROI<=1 2
ROE <0 0 ROI <0 1
Rasio
4.Rasio
Lancar
SKor 5. DSO Skor 6.
TATO(%)
Skor
125<=x 5 x=60 5 120<=x 5
110<x<=125 4 60<x<=90 4,5 105<x<=120 4,5
100<x<=110 3 90<x<=120 3,5 90<x<=105 4
95<x<=100 2 120<x<=150 3 60<x<= 90 3,5
90<x<=95 1 150<x<=180 2,4 40<x<= 75 3
35 | B a u d i n N u r w a h i d
X<90 0 180<x<=210 1,8 20<x<= 40 2,5
240<x<=270 1,2 0<x<20 0
270<x<=300
0,6
0,6
300<x
0
0
RASIO
7.Inventory turn over (
perputaran persediaan
dalam hari).
skor 8. Rasio total modal
terhadap total aktiva (%).
Skor
X<= 60 5 x<=0 0
60<x<=90 4,5 0<=x< 10 4
90<x<=120 4 10<x< 20 6
120<x<=150 3,5 20<x< 30 7,25
150<x<=180 3 30<x< 40 10
180<x<=210 2,4 40<x< 50 9
210<x<=240 1,8 50<x< 60 8,5
240<x<=270 ,12 60<x< 70 8
270<x<=300 0,6 70<x< 80 7,5
36 | B a u d i n N u r w a h i d
300<x 0 80<x< 90 7
90<x< 100 6,5
B. Aspek Operasional.
Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs.
Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan
Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan
Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar normal atau di
antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas
(produktivitas,rendemen).
Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal
namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas
maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas.
Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator yang
dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam
menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Contoh perhitungan indikatornya:
Indikator Bobot Nilai Skor Unsur pertim
digunakan bangan
1. Pelayanan kpd Turn Around time
pelanggan dan waiting time dsb
37 | B a u d i n N u r w a h i d
masyarakat 15 B 12
2. Peningkatan kualitas Peningkatan
SDM 10 C 5 kesejahteraan
Kaderisasi
3. Research&Devmt. 10 B 8 Kepedulian
manajemen
Total 35 25
Data mengenai aspek operasional ini umumnya diberikan oleh Persero BUMN.
C. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)
Laporan perhitungan tahunan Skor
s/d akhir bulan ke 4 3
s/d akhir bulan ke 5 2
lebih dari akhir bulan ke 5 0
Indikator yang dinilai adalah:
1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir
bulan ke 4, maka nilai BUMN =3.
2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham
atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah
keterlambatan :
Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan
0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya =0
38 | B a u d i n N u r w a h i d
4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal
yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas
penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian
pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6.
Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun
laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu
juga masalah PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi
masalah ini dengan divisi-divisinya.
Contoh:
BUMN , Persero “KFM”, TBK, Non Infrastruktur,thn 2004.
NERACA Persero “KFM”
Audited ( Direvisi).Dalam Jutaan Rpa.
Aktiva Lancar.
Kas dan setara kas 316.592
Piutang usaha(net) +lainnya 160.458
Persediaan (net) 307.510
Aktiva lancar lainnya 86.419
Jumlah Aktiva lancar 870.979
Aktiva Tidak Lancar
Piutang hubungan istimewa/dsb 71.643
Penyertaan saham 12.160
Aktiva tetap (net) 411.984.
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 495.787
Total Aktiva 1.366.766
39 | B a u d i n N u r w a h i d
Kewajiban dan Ekuitas.
Kewajiban Lancar.
Hutang bank 41.368
Hutang usaha 216.325
Uang muka pelanggan/pajak 284.656
Pinjaman jatuh tempo/pemerintah 15.542
Hutang lainnya 15.157
Jumlah Kewajiban Lancar 573.048
Kewajiban tidak lancar
Pinjaman j.pjg.dari Pemerintah 21.715
Kewajiban masa depan karyawan 17.547
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 39.262
Jumlah Kewajiban 612.310
Ekuitas.
Modal saham @Rp.100.sebesar
20.000.000.000, ditempatkan dan
disetor penuh 555.400.000 555.400
Tambahan modal disetor/opsi 43.796
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 44.852
Saldo laba ditahan 110.408
Jumlah Modal Sham 754.456
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.366.766
40 | B a u d i n N u r w a h i d
Persero “KFM”
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yg berakhir tanggal 31 Desember 2004
Penjualan bersih 1.816.384
Bebab pokok penjualan 1.273.699
Laba kotor 542.685
Beban usaha
Beban umum dan administrasi 454.028
Laba usaha 88.657
Penghasilan(beban) dan
hasil investasi (12.121)
Laba sebelum pajak 76.536
Beban (penghasilan pajak) 33.607
Laba bersih 42.929
Laba Per Saham Dasar (EPS) 7,729
Dihitung rasio-rasio keuangannya secara umum, maka hasilnya sbb:
Rasio keuangan Tahun 2003
1. Rasio likuiditas
a. Rasio lancar 1,52 x
b. Rasio cepat 0,98x
2. Rasio Leverage
a. Rasio hutang 44,79%
41 | B a u d i n N u r w a h i d
b. TIER 7,21x
3. Rasio Aktivitas.
a. Perputaran Persediaan 4,75x
b. Collection Periode(CP)/DSO 31 hari
c.Perputaran Aktiva Tetap 4,76x
d.TATO(Perputaran Total Aktiva) 1,51x
4. Rasio Profitabilitas.
a. Profit margin/laba kotor 2,4%
b. Kemampuan dasar menghasilkan laba 6,5%
c. ROA 3,14%
d. ROE 5,7%
e. ROI 10,90%
Perhitungan ROI
= ( EBIT+Depresiasi)/Capital Employed.Capital
Employed adalah total aktiva dikurangi aktiva tetap.
Dari neraca dan laba rugi dapat dihitung
ROI = (76.536 + 18.440)/870.979 =10,90%
5. Rasio Pasar.
a Rasio harga per saham/EPS 28,5x
b. Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku 1,55x
Dari data diatas dapat menilai kesehatan BUMN,Tahun 2004 dari Persero ” KFM”
, Audited, dengan SK Menteri Negara BUMN No:100/MBU/2002 tgl. 4 Juni 2002
sbb:
42 | B a u d i n N u r w a h i d
Dengan menggunakan bobot dan skor diatas.
Uraian Nilai Skor
1.Aspek Keuangan
1.1. ROE 6,15% 8,5
1.2.ROI 10,90% 9
1.3. Cash ratio 55,25 5
1.4. Current Ration 151,99 5
1.5. Collection Priode(CP) 32 hari 5
1.6 Perputaran persediaan 62 hari 4,5
1.7 TATO 134,58% 5
1.8 TotaL Modal sendiri
terhadap aktiva 50,81% 8,5
Sub total 50,5
2.Aspek Operasional.
2.1. Produktivitas SDM(rp.juta) 5
2.2. Kontribusi penjualan Produk baru 5
2.3 Reseach & Development (R&D) 5
Sub total 15
3.Aspek Adminisrasi.
3.1. Laporan Perhitungan tahunan 3
3.2. Rancangan RKAP 3
43 | B a u d i n N u r w a h i d
3.3. Laporan periodic 3
3.4 Kinerja PUKK
a. Efektivitas penyaluran 3
b. Tkt kolektibiltas Penggunaan Pinjaman 3
Sub Total 15 .
TOTAL SKOR 80,50 .
Sesuai dengan skor yang ditetapkan oleh pemerintah maka Persero” KFM” dalam
keadaan SEHAT. Dengan kategori “AA”, karena berada 80>TS>=”95. Angka
Total Skor(TS) 80,50 berada di kategori tersebut diatas.
Analisis Shut Down Point
Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha
• Alat yang dipakai adalah Cash BEP
• (Shut Down Point)
• Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada
kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang
timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran
uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran
uang (sunk cost atau penyusutan).
• Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan
yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam,
asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP)
adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya
tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point.
• SDP = F / contirbution margin per unit.
44 | B a u d i n N u r w a h i d
• Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik
impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya
tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai
sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
Cash BEP dan Penutupan Usaha
Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan.
1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan :
a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum
begitu parah(early warning system).
b. Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi
dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang
c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan
kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang
dari 100% menjadi 60%.
d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan
“going concern atau terus menerurs”, bila perusahaan dilikuidasi secara formal.
Q
BEP Cash - SDP
Biaya Tetap
BEP
Biaya Total
Pendapatan
Penyusutan
Penyusutan
Pendapatan
dan Biaya
Pengeluaran
kas tetap
0
45 | B a u d i n N u r w a h i d
e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya.
2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan
a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan
keamanan dananya dan keadilan secara hukum.
b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition)
c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur
dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.
d. Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk mengurangi
beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk meringankan
beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan
“Extension dan Composition”
 Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting
yaitu:
a. COMMON POOL,
Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14
kreditor/pemasok masing-masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar
perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual
sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah “collapse” tidak dapat membayar
utang-utangnya, dan kreditor meminta agar perusahaan dibangkrutkan.
”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan
kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara
keseluruhan, hal inilah disebut “Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18
juta Hanya.
untuk 9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa
46 | B a u d i n N u r w a h i d
Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan utang
masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti dengan
masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan...
Masalahnya apakah kreditor bersedia atau tidak ?
b. HOLD OUT.
Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka
dilakukan “retrukturisasi”.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan “
utang baru”, asumsikan dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang
14 kriditur = 14 x $ 1,5juta = $ 21 juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan
$ 23 juta. Jika seorang atau lebih tidak setuju dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap
menuntut haknya 100% ditambah jasa bunganya 10%, maka haknya menjadi $2,2
juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang lainnya juga ingin mendapatkan hal yang
sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok terakhir ( HOLD –OUT) untuk
mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal. Jadi semakin kecil
kreditor semakin mudah “hold out”
* Nilai Perusahaan.
Untuk menilai perusahaan dilakukan dengan reorgnisasi.
a. Misalkan kurator/pihak penilai memprediksi/ memperkirakan setelah
reorganisasi mampu menghasilkan pendapatan bersih per tahun $ 20 juta.Tingkat
kapitalisasi sebesar $ 20%.
Nilai perusahaan = $ 20 juta/0,2= $100 jt.
b. Menentukan struktur modal yang baru.
Kompenen Jumlah
Utang $ 10 juta
Utang disubordinasikan 5
Saham preferen 5
47 | B a u d i n N u r w a h i d
Saham biasa 20 .
Total $ 40 juta.
Diadakan negosiasi dengan kreditor/pemasok dengan kurator dan hasilnya:
1). Sebesar 50% “ utang diturunkan statusnya
menjadi utang disubordinasikan”
2). Sebesar 50% yang disubordinasikan statusnya
diturunkan menjadi saham preferen.
3). Sebsar 50% saham preferen statusnya
diturunkan menjadi saham biasa.
Struktur Modal Baru.
Kompenen Jumlah
Utang $ 5 juta
Utang disubordinasikan 7,5
Saham Preferen 5
Saham Biasa 2,5
Total $ 20 juta.
Dalam kondisi diatas, Pemegang Saham yang lama tidak dapat apa-apa. Mungkin
saja, Pemegang Saham Lama (PSL) dapat bagian, andaikata setiap
kreditor/pemasok bersedia memberikan $ 1 juta kepada PSL. Maka PSL akan
menerima sebesar $ 3 juta. Kalau ini terjadi maka struktur modal baru ke dua
adalah:
48 | B a u d i n N u r w a h i d
1) Sebesar $ 4 juta utang lama diturunkan statusnya menjadi utang yang
disubordinasikan.
2) Sebesar 50% utang disubordinasikan (setelah dikurangi bagian pemegang
saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham preferen.
3) Sebesar 50% saham pereferen (setelah dikurangi bagian pemegang saham lama)
statusnya diturunkan menjadi saham biasa.
Struktur Modal yang Baru ke II
Kompenen Jumlah
Utang $ 5 juta
Utang disubordinasikan 6
Saham preferen 4
Saham biasa 5 .
Total $ 20 juta
Saham biasa $ 5 juta ini terdiri dari $ 3 juta pemegang saham lama dan $ 2 juta
pemegang saham preferen lama.
1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja
dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati
Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya.
2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen,
melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya.
3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank
pemerintah lainnya.
4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen
49 | B a u d i n N u r w a h i d
5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan
Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan
pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru.
6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN
7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina,
RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya..
8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual
asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh
menjual rumah-rumah dinas dllnya.
9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham
Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan
lainnya.
10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing.
11. Dan lainnya.
Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi.
50 | B a u d i n N u r w a h i d
BAB III : PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Manajemen keuangan membhas banyak hal dalam bidang ekonomi
dan rangkuman diatas adalah sedikit kecil dari cangkupan yang ada dalam
manajemen keuangan..
1.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah
khilaf, Alfa dan lupa.
51 | B a u d i n N u r w a h i d
Daftar Pustaka
Sriwahyuni “Teknik Penganggaran Modl”. 21 Mei 2018
https://zahiraccounting.com
Dedi Suselo “Biaya Modal Cost of Capital.” 21 Mei 2018
http://dedisuselopress.blogspot.com
Abdul Rahmat “Estimasi Arus Kas dan Analisis Resiko”. 21 Mei 2018
http://syariahcooperation.blogspot.co.id
Idah Farah “LeverageS truktur Modal Kebijakan”. 21 Mei 2018
http://indahfarah1.blogspot.co.id
Mensiyana Yudit “Modal Saham”. 22 Mei 2018
http://mensianay.blogspot.co.id
Yusuf “Hutang Jangka Panjang”. 22 Mei 2018
http://jurnalmanajemen.com/
Nurul Miftahul “Pembiayaan Saham Biasa Utang dan Saham Prefern”. 22 Mei 2018
https://nurulmiftahuldanfauziyah.wordpress.com
Widia “Marger”. 22 Mei 2018
http://winda-materikuliah.blogspot.co.id
Sri Risqi “Divestsi”. 22 Mei 2018
http://sririsqi99.blogspot.co.id/divestasi
Muhamad Hendra “Laverange Buyout”. 22 Mei 2018
http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id

More Related Content

What's hot

Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasainamarsela
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganIis MutiaraSuci
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasyayulia
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]efahudaefa
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementBudgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementNirwan Suparwan
 
Tugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi TeknikTugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi TeknikVj Dwi ShiNoda
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi TeknikTugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi Teknikwybawa
 

What's hot (19)

Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
Resume UAS
Resume UASResume UAS
Resume UAS
 
Resume materi uas
Resume materi uasResume materi uas
Resume materi uas
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementBudgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
 
Tugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi TeknikTugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi Teknik
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi TeknikTugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
 

Similar to Analisis Risiko Proyek dan Arus Kas

Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Riasusanti874
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Ismayawati10
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279agus niar nazara niar nazara
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018imashayatunnufus
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASlindaauli29
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 

Similar to Analisis Risiko Proyek dan Arus Kas (17)

Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Analisis Risiko Proyek dan Arus Kas

  • 1. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan “Rangkuman Materi Sebelum UAS” Disusun Oleh: NIM :11011700121 Nama :Baudin Nurwahid Kelas : 2T-MA Ruang : B 1.2 UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TAHUN 2018
  • 2. ii | B a u d i n N u r w a h i d
  • 3. iii |B a u d i n N u r w a h i d Kata Pengantar Puji sukur kehadiratan Tuhan Yang Maha Kuasa ataas segala limpahan Rahmat, Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Rngkuman manajemen keuangan ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang rangkuman materi-materi yang disampai kan dari pertemuan pertama sampai terkhir pertemuan sebelum UAS. Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dari sempurna, kritik dan saran yang bersifat mebangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam pembuatan makalah ini. Serang, 21 Mei 2018 Baudin Nurwahid
  • 4. iv| B a u d i n N u r w a h i d Daftar Isi Kata Pengantar ..................................................................................................ii Daaftar Isi.........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang..................................................................................................iv Rumusan Masalah.............................................................................................iv BAB II PEMBAHASAN A. Teknik Pengangaran Modal..................................................................5 B. Aruskas dan Resiko Proyek..................................................................8 C. Biaya Modal..........................................................................................14 D. Struktur Modal, Leverage & Kebijakan Dividen..................................20 E. Modal Saham, Bank, Hutang, pembiayaan Campuran, Marger dan Leverage buyout...................................................................................26 F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebagkrutan BUMS & BUMN dan Cara Mengatasinya Secara Umum........................................................31 BAB III PENUTUP Kesimpulan........................................................................................................49 Saran.................................................................................................................49 Daftar Pustaka...................................................................................................50
  • 5. v | B a u d i n N u r w a h i d BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan, fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaunnaimana menggunakan dana tersebut(allocation of fund) .Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: faktor kebijkan moneter, faktor kebijakan pajak, faktor kondisi ekonomi,faktor kondisi sosial, dan faktor kondisi politik. Kebijakan moneter berhubugan dengan tingkat suku bunga dan inflasi,dampak inflasi pada manajemen keuangan antara lain:  Masalah akuntansi  Kesulitan perencanaan  Permintaan terhadap modal  Sukubunga  Harga obligasi menurun Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain:  Persaingan internasional  Keuangan internasional  Kurs pertukaran yg berfluktuasi  Marger,pengambilalihan, dan restrukturisasi  Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan Rumusan Masalah Merangkum materi tentang materi-materi yang dibahas dalam pertemuan setelah UTS sampai dengan UAS
  • 6. B a u d i n N u r w a h i d |6 BAB II : PEMBAHASAN A. Teknik Penganggaran Modal Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti pada aktiva lancar. Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mengelola aset ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak diperlukan. Salah satu contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap seperti bangunan, tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting ini berfungsi untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat diterapkan untuk menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit pada saat pelaksanaannya. Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasinya, seperti mengganti mesin produksi atau mengganti sistem pembuangan limbah pabrik. Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Sebuah proyek yang dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan dapat berjalan lancar dan akan mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya, penggangaran modal yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami kerugian atau kebangkrutan. Selain itu, keputusan
  • 7. 7 | B a u d i n N u r w a h i d penganggaran modal juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan seperti jenis barang atau jasa apa yang akan dibuat? Bagaimana menjualnya pada pelanggan? Bagaimana menjualnya ke pasar? Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal: 1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang. 2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar. Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan teknik analisa penganggaran modal dengan metode : 1. Periode pembayaran kembali (Payback period): Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi akan kembali. Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang mudah dan sederhana sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh perusahaan skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan penerimaan investasi yang diperoleh setelah payback period tercapai. 2. Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period): Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang didiskontokan pada biaya modal investasi untuk menutup biaya. 3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value): Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan pengeluaran untuk keperluan investasi / capital outlays. 4. Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return):
  • 8. 8 | B a u d i n N u r w a h i d Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari cash inflow akan sama dengan nilai cash outflownya / investasi yang telah dikeluarkan. 5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR) Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi penggantian. Dengan demikian maka tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian. Dengan mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka perusahaan dapat memilih usulan proyek mana yang dapat diterima, ditolak, dan ditunda.
  • 9. 9 | B a u d i n N u r w a h i d B. Arus Kas Dan Resiko Proyek 1. Pengertian Aliran Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. 2. Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu: 1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. 2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten. 3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas. 3. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus
  • 10. 10 | B a u d i n N u r w a h i d kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu: 1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi. 2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini: 1. Arus kas proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi. a. Biaya aktiva tetap Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya. b. Beban nonkas
  • 11. 11 | B a u d i n N u r w a h i d Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek. c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 2. Arus kas tambahan Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: a. Biaya tertanam Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. b. Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu. c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
  • 12. 12 | B a u d i n N u r w a h i d Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. 4. Penentuan waktu arus kas Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. 5. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti. 1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan. 2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut: a. Pengeluaran investasi awal b. Arus kas operasi selama umur proyek c. Arus kas tahun terakhir Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
  • 13. 13 | B a u d i n N u r w a h i d Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang 1). Analisis arus kas Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu: a. Menentukan minimum kas b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final. 2). Mengambil keputusan Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak 6. Pengenalan Analisis Risiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1). Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
  • 14. 14 | B a u d i n N u r w a h i d 2). Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham. 3). Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi. 7. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri 1). Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar). 2). Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar. 3). Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko. 8. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut.
  • 15. 15 | B a u d i n N u r w a h i d Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1). Pendekatan equivalen kepastian Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya. 2). Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya. C. BIAYA MODAL (Cost of Capital) 1. Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital) Biaya modal (the cost of capital) didefinisikan sebagai tingkat pengembalian (rate of return) berdasarkan nilai pasar dari suatu korporasi yang dilihat dari saham yang beredar (price of the firm’s stock). Di mana para manajer korporasi harus mengetahui kapan dan seberapa besar kebutuhan akan cost of capital yang diperlukan suatu korporasi di dalam hal berikut ini: 1. Pengambilan keputusan untuk anggaran modal (capital budgeting) 2. Membantu memaksimalkan struktur permodalan 3. Membuat keputusan, apakah melalui leasing surat utang dengan pendanaan kembali surat utang di dalam menentukan modal kerja korporasi. The cost of capital dapat dihitung melalui rata-rata tertimbang biaya modal dilihat dari sisi kanan pos-pos neraca (balance sheet) yang menggambarkan utang (debt), saham perfarensi (preffered stock), saham biasa (common stock), dan laba di tahan (retained earning). 2. Menghitung Biaya-Biaya Modal Beberapa elemen dari modal merupakan komponen biaya yang dapat diidentifikasi melalui hal berikut ini. Ki = Biaya utang sebelum dikenakan pajak Kd = Ki (1 - t) = biaya utang sesudah pajak Kp = Biaya saham preferensi Ks = Biaya untuk menghasilkan laba ditahan
  • 16. 16 | B a u d i n N u r w a h i d Kc = Biaya untuk pendaan dari luar dari luar korporasi Ko = Biaya modal total korporasi atau weghts average cost of capital (WACC) 1. Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity Capital) Biaya modal ekuitas atau biaya modal saham biasa secara umum akan mengulas tingkat pengembalian saham biasa korporasi, terutama dari setiap calon investor. Ada tiga teknik pendekatan di dalam mengukur biaya modal saham biasa sebagai modal ekuitas di dalam korporasi. a) The Gordon’s Growth Model b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP) c) The Bond Plus Approach Berikut penjabarannya. a) The Gordon’s Growth Model. Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut : Ke = rf + b (rm - rf) Dimana simbol rf adalah perubahan untuk Kc. Sebagai contoh, lihatlah kasus berikut ini. Contoh : Diasumsikan rf adalah 7% , b = 1,5 , dan rm adalah 13% , maka : Ke = rf + (rm - rf) = 7% + 1,5 (13% - 13%) = 7% + 1,5 (6%) Ke = 16% Dengan biaya saham biasa sebesar 16%, akan dapat diantisipasi tingkat bebas risiko sebesar 7% ditambah 9% risiko premi. Apabila direfleksikan melalui harga saham korporasi adalah 1,5 kali di atas risiko berdasarkan harga pasar portofolio dengan faktor perlakuan nondiversifable atau risiko sistematik. b) Capital Analysis and Profit Margin (CAMP) Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut. Ke = rf + b (rm - rf) Dimana simbol rf adalah perubahan untuk Kc. Sebagai contoh, lihatlah kasus berikut ini.
  • 17. 17 | B a u d i n N u r w a h i d Contoh : Diasumsikan rf adalah 7% , b = 1,5 , dan rm adalah 13% , maka : Ke = rf + (rm - rf) = 7% + 1,5 (13% - 13%) = 7% + 1,5 (6%) Ke = 16% Dengan biaya saham biasa sebesar 16%, akan dapat diantisipasi tingkat bebas risiko sebesar 7% ditambah 9% risiko premi. Apabila direfleksikan melalui harga saham korporasi adalah 1,5 kali di atas risiko berdasarkan harga pasar portofolio dengan faktor perlakuan nondiversifable atau risiko sistematik. c) The Bond Plus Approach Pendekatan lain yang dapat dilakukan memperhatikan pengaruh biaya dari saham biasa dengan meningkatkan premi surat-surat utang korporasi yang sifatnya jangka panjang adalah melalui rumus berikut. Ke = Long Term Bond + Risk Premium Ke = Ki (1 - t) + Risk Premium Contoh: Diasumsikan the after task cost of debt; Kd = 5,15% , premi resiko = 4% , penggunaan bond plus approach adalah sebagai berikut : Ke = Long Term Bond + Risk Premium = Ki (1 - t) + Risk Premium = 5,14% + 4% Ke = 9,14% Dengan catatan, premi risiko 4% dipergunakan untuk mengatasi apabila terjadinya risiko 2. Biaya Surat Utang (Cost of Debt) Biaya utang sebelum dikenakan pajak dapat mempengaruhi internal rate of return apabila jatuh tempo pembayaran tiba , dilihat dari arus kas utang-utang. Biaya utang ini dapat dihitung dengan rumus berikut. Ki = Di mana: I = pembayaran bunga
  • 18. 18 | B a u d i n N u r w a h i d M = nilai pokok perlembar saham V = nilai atau inflow cash sesudah dipotong depreciation (proceed netto) dari penjualan surat utang. n = jangka waktu surat utang dalam tahun. Apabila pembayaran bunga dilakukan sesudah dipotong pajak, biaya dai utang harus dinyatakan dengan berbasis pajak. Menghitung utang setelah dikenakan pajak adalah dengan rumus berikut. Kd = Ki (1 - t) sesuai dengan tingkat pajak yang dikenakan. Contoh: Diasumsikan ABG Korporasi mengeluarkan surat utang (bonds) sebesar $ 1.000 8% , dalam jangka waktu 20 tahun, tingkat pajak 40%, di mana proceeds adalah $ 940. Dengan demikian, biaya surat utang dapat dihitung sebagai berikut. Biaya utang sebelum sikenakan pajak: Ki = Ki = Ki = = 8,56% Biaya sesudah dikenakan pajak (40%) : Kd = (1 – 0,40) 8, 56% Kd = 5,14% 3. Biaya Saham Preferensi (Cost of Preffered Stock) Biaya modal dari saham preferent (cost of preferred stock) merupakan fungsi dari besarnya dividen yang ditentukan. Oleh karena saham preferen tidak memiliki jatuh tempo. Biaya saham preferensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Kp = Di mana: dp = annual preffered stock p = proceeds from the state of preffered stock Contoh :
  • 19. 19 | B a u d i n N u r w a h i d Dalam struktur modal ABC Korporasi, preffered stock dibayarkan dividen $5 per share serta dijual dengan harga per lembar $23. Maka biaya saham preferensinya (preffered stock) adalah : Kp = = = 21,7 % 4. Biaya untuk Menghasilkan Laba Ditahan Biaya untuk menghasilkan laba ditahan tidak berhubungan langsung dengan biaya dari saham biasa, tetapi berkaitan dengan biaya permodalan yang menciptakan laba. Biaya untuk menciptakan laba ditahan sama dengan kebutuhan investor untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return of rate) dari saham biasa korporasi. Rumusnya : Ke = Ks Ke = + g 5. Rata-rata Tertimbang Biaya Modal (Weighted Average Cost of Capital) Biaya keseluruhan dari permodalan korporasi adalah rata-rata tertimbang dari setiap biaya modal, dengan menimbang proporsi dari setiap tipe penggunaan modal, yaitu seperti berikut ini. Ko = (% total capital structure x cost of capital setiap sumber darisetiap modal) Ko = Wd . Kd + Wp . Kp + We . Ke + Ws . Ks Di mana : Wd = % capital supplied by debts Wp = % capital supplied by preffered stock We = capital supplied by external equity Ws = capital supplied by retained earning (internal equity) Rata-rata Tertimbang Biaya Modal (Weighted Average Cost of Capital). Berdasarkan hitungan masing- masing biaya modal utang, modal saham biasa, dan biaya modal saham preferen maka langkah selanjutnya dapat ditentukan rata- rata tertimbang biaya modal, dapat diilustrasikan dalam hitungan berikut ini. Proporsi Jumlah Modal Jumlah Proporsi
  • 20. 20 | B a u d i n N u r w a h i d Debt Preferred stock Common stock equity Rp 30 juta 10 juta 60 juta Rp 100 juta 30 % 10% 60 % 100 % Utang Saham preferen Biaya modal sendiri Berdasarkan data diatas dapat ditentukan WACOC : Biaya modal 4,5 % 8,0 % 12,0 % Jenis surat berharga Proportion (1) Cost (2) w. cost (1) . (2) Utang Saham preferen Modal saham biasa 30% 10% 60% 4,5% 8,0% 12,0% 1,35% 0,80% 7,20% Biaya modal rata- rata tertimbang 9,35% 6. Manajemen biaya modal Metode hitungan biaya modal untuk masing- masing jenis modal terdiri dari modal utang, modal saham preferen, dan modal sendiri. Pengelolaan besarnya biaya modal ini ditentukan oleh pihak internal perusahaan, dalam hal ini manajemen, dan pihak eksternal adalah kreditor dan para calon investor.di antara berbagai pihak yang terlibat tersebut dalam laporan keuangan neraca akan terefleksi pada angka- angka sisi pasiva yang mencerminkan sumber pendanaan perusahaan, yang akan digunakan oleh manajemen dalam bentuk investasi modal kerja dan investasi aktiva tetap jangka panjang. Oleh karena itu, pada hakikatnya laporan keuangan neraca merupakan laporan keseimbangan antara pihak kreditor dan investor dengan pihak
  • 21. 21 | B a u d i n N u r w a h i d manajemen, model matematik dapat dinyatakan dalam persamaan dasar akuntansi, yaitu : Aktiva = Utang + Modal D. Struktur Modal, Laverage, & Kebijakan Dividen 1. STRUKTUR MODAL Pengertian struktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s 2. LEVERAGE A. Pengertian Leverage
  • 22. 22 | B a u d i n N u r w a h i d a) enggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan) b) Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)). B. Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. C. Jenis- jenis Leverage 1) Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
  • 23. 23 | B a u d i n N u r w a h i d 2) Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. b. Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 3. Kebijakan Dividen Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1) Dividend Irrelevance Theory DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN
  • 24. 24 | B a u d i n N u r w a h i d Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah · Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. · Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. · Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. · Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. · Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. · Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2) Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in- the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.  Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : a) Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak
  • 25. 25 | B a u d i n N u r w a h i d melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah. b) Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap c) Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.  Menjelaskan Pembayaran Dividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai a) Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. b) Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c) Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. d) Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
  • 26. 26 | B a u d i n N u r w a h i d Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : a) Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu. b) Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.  Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan Terhadap Perusahaan Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba.
  • 27. 27 | B a u d i n N u r w a h i d Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: 1. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca. 2. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya. 4. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut. E. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi, Hutang Jangka Panjang, Pembiayaan Campuran, merger, Divestasi, Perusahaan Induk, dan Leverage Buyout 1. Modal Saham a. Pengertian Modal Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud
  • 28. 28 | B a u d i n N u r w a h i d saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut : 1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham. 2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. 3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah. 4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi. Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui. Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar. b. Jenis – Jenis Saham 1) Saham biasa Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
  • 29. 29 | B a u d i n N u r w a h i d 2) Saham prioritas Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. c. Pencatatan Modal Saham Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui istilah – istilah sebagai berikut : a) Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan. b) Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual (beredar). c) Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum dijual. d) Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh perusahaan. e) Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk dibeli. 2. Peranan Bank Investsi Bursa efek yang bertindak sebagai sebuah organisasi intermediasi keuangan diperhitungkansebagai suplemen (penunjang) sistem perbankan. Ketika bank beroperasi sebagai intermediasikeuangan, hasil direalisasikan dari deposit, menjaga level minimum dari hari hasil dan level minimumresiko ke investor. Dalam teori investasi, bunga dan uangnya, Keynes berpendapat bahwa eksistensipeluang bagi investasi dan dalam peminjaman luar biasa menjadikan seluruh peluang investasi lainmenilai berdasarkan basis yang sama sebagaimana peluang-peluang nterebut. Lebih lanjut, dibeberapanegara yang pemerintahannyamenerbitkan obligasi, obligasi-obligasi tersebut menjadi dasar untuk mengevaluasi peluang investasi lainnya, sebuah tolak ukur dimana resiko dan seluruh hasil investasilain diukur.
  • 30. 30 | B a u d i n N u r w a h i d Kemudian tidak mungkin masyarakat mengambil resiko dari obligasi pemerintah jikatidak mengharapkan return yang tinggi dari yang diharapkan 3. Hutang Jangka Panjang a. Pengertian Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. b. Jenis Hutang Jangka Panjang  Hutang Hipotek Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan)  Hutang Obligasi Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi. Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal, waktu pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman dan yang menerima pinjaman. 4. Pembiayaan Campuran Pembiayaan Campuran atau Saham preferen adalah campuran dari obligasi dan saham biasa. Waktu optimal untuk menerbitkan saham preferen adalah
  • 31. 31 | B a u d i n N u r w a h i d jika perusahaan memiliki utang berlebihan dan penerbitan saham biasa dapat mendorong pembajak perusahaan untuk berusaha mengambil alih kendali perusahaan. Menerbitkan saham preferen adalah cara lebih mahal untuk mengumpulkan modal dari pada menerbitkan obligasi, karena pembayaran dividen tidak dapat dikurangkan dari pajak. Jika saham preferen tertunda untuk waktu yang lama, mungkin perusahaan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa. Saham preferen memiliki beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. 5. Merger  Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Merger terbagi menjadi tiga, yaitu: Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, merger perusahaan sepatu, merger perusahaan kapas. Contoh PT “A” yang mengusahakan kapas, bergabung dengan PT “B” yang mengusahakan pemintalan, bergabung dengan PT “C” yang mengusahakan kain dan seterusnya. Dengan demikian, tujuan kerjasama disini adalah menjamin tersedianya pasokan atau penjualan dan distribusi, dimana PT “B” akan mempergunakan produk PT “B” dan seterusnya.  Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan- perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan peurusahaan mobil. Contoh: PT. A, PT. B, PT. C bergabung, lalu PT B yang menjadi induk perusahaan.
  • 32. 32 | B a u d i n N u r w a h i d  Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik, atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan. 6. Divestasi Dalam finansial dan ekonomi, divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru. 7. Laverage Buyot Strategi yang diterapkan dalam pengambilalihan atau akuisisi perusahaan lain atau pembelian sebagian besar saham perusahaan oleh perusahaan lain dengan cara dengan menggunakan uang pinjaman (missal menerbitkan obligasi atau memeproleh pinjaman) perusahaan yang mengakuisisi menggunakan asset mereka sebagai jaminan/kolateral dengan harapn bahwa arus kas mereka pada masa yang akan datang dapat menutupi pembayran kewajiban utang tersebut. Dengan kata lain LBO adalah membiayai suatu akuisisi dengan utang. F. Analisa Kesehatandn Prediksi Kenangkrutan Badan Usaha Milik Suasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik negara (BUMN) dan Cara Mengatasinya. A. Tingkat kesehatan:BUMN 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila total (TS) > 95
  • 33. 33 | B a u d i n N u r w a h i d b. AA apabila 80 <=”95 c. A apabila 65 <TS<=”80. 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari : a. BBB apabila 50<TS<=”65 b. BB apabila 40<.TS<=”50 c. B apabila 30<TS< =”40. 3. Tidak sehat, yang terdiri dari: a. CCC apabila 20<TS<”30 b. CC apabila 10<TS<=”20 c. C apabila TS<=”20 Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja perusahaan meliputi: A. Aspek Keuangan. B. Aspek Operasional. C. Aspek Administrasi. A.Aspek Keuangan. Indikator dan Bobot Keuangan BUMN Non Infra Struktur. Rasio 1. ROE skor 2. ROI skor 3. KAS Skor 15<ROE 20 18<ROI 15 X>35 5 11<ROE<=15 18 15<ROI>=18 13,5 25<=x<35 4
  • 34. 34 | B a u d i n N u r w a h i d 9<ROE<=13 16 13<ROI>=15 12 15<=x<25 3 7,9<ROE<=9 14 12<ROI>=13 10,5 10<=x<15 2 6,6<ROE<=7,9 12 10,5<ROI<=12 9 5<=x<10 1 5,3<ROE<=6, 10 9<ROI <=10,5 7, 0<=x<5 0 4 <ROE<=5,3 8,5 7<ROE<=9 6 2,5<ROE<=4 5,5 3<ROI<=7 5 1<ROE<=2,5 4 1<ROI<=3 3 0<ROE<=1 2 0<ROI<=1 2 ROE <0 0 ROI <0 1 Rasio 4.Rasio Lancar SKor 5. DSO Skor 6. TATO(%) Skor 125<=x 5 x=60 5 120<=x 5 110<x<=125 4 60<x<=90 4,5 105<x<=120 4,5 100<x<=110 3 90<x<=120 3,5 90<x<=105 4 95<x<=100 2 120<x<=150 3 60<x<= 90 3,5 90<x<=95 1 150<x<=180 2,4 40<x<= 75 3
  • 35. 35 | B a u d i n N u r w a h i d X<90 0 180<x<=210 1,8 20<x<= 40 2,5 240<x<=270 1,2 0<x<20 0 270<x<=300 0,6 0,6 300<x 0 0 RASIO 7.Inventory turn over ( perputaran persediaan dalam hari). skor 8. Rasio total modal terhadap total aktiva (%). Skor X<= 60 5 x<=0 0 60<x<=90 4,5 0<=x< 10 4 90<x<=120 4 10<x< 20 6 120<x<=150 3,5 20<x< 30 7,25 150<x<=180 3 30<x< 40 10 180<x<=210 2,4 40<x< 50 9 210<x<=240 1,8 50<x< 60 8,5 240<x<=270 ,12 60<x< 70 8 270<x<=300 0,6 70<x< 80 7,5
  • 36. 36 | B a u d i n N u r w a h i d 300<x 0 80<x< 90 7 90<x< 100 6,5 B. Aspek Operasional. Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs. Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar normal atau di antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas (produktivitas,rendemen). Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas. Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Contoh perhitungan indikatornya: Indikator Bobot Nilai Skor Unsur pertim digunakan bangan 1. Pelayanan kpd Turn Around time pelanggan dan waiting time dsb
  • 37. 37 | B a u d i n N u r w a h i d masyarakat 15 B 12 2. Peningkatan kualitas Peningkatan SDM 10 C 5 kesejahteraan Kaderisasi 3. Research&Devmt. 10 B 8 Kepedulian manajemen Total 35 25 Data mengenai aspek operasional ini umumnya diberikan oleh Persero BUMN. C. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur) Laporan perhitungan tahunan Skor s/d akhir bulan ke 4 3 s/d akhir bulan ke 5 2 lebih dari akhir bulan ke 5 0 Indikator yang dinilai adalah: 1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4, maka nilai BUMN =3. 2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP), kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3. 3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah keterlambatan : Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan 0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya =0
  • 38. 38 | B a u d i n N u r w a h i d 4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6. Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini dengan divisi-divisinya. Contoh: BUMN , Persero “KFM”, TBK, Non Infrastruktur,thn 2004. NERACA Persero “KFM” Audited ( Direvisi).Dalam Jutaan Rpa. Aktiva Lancar. Kas dan setara kas 316.592 Piutang usaha(net) +lainnya 160.458 Persediaan (net) 307.510 Aktiva lancar lainnya 86.419 Jumlah Aktiva lancar 870.979 Aktiva Tidak Lancar Piutang hubungan istimewa/dsb 71.643 Penyertaan saham 12.160 Aktiva tetap (net) 411.984. Jumlah Aktiva Tidak Lancar 495.787 Total Aktiva 1.366.766
  • 39. 39 | B a u d i n N u r w a h i d Kewajiban dan Ekuitas. Kewajiban Lancar. Hutang bank 41.368 Hutang usaha 216.325 Uang muka pelanggan/pajak 284.656 Pinjaman jatuh tempo/pemerintah 15.542 Hutang lainnya 15.157 Jumlah Kewajiban Lancar 573.048 Kewajiban tidak lancar Pinjaman j.pjg.dari Pemerintah 21.715 Kewajiban masa depan karyawan 17.547 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 39.262 Jumlah Kewajiban 612.310 Ekuitas. Modal saham @Rp.100.sebesar 20.000.000.000, ditempatkan dan disetor penuh 555.400.000 555.400 Tambahan modal disetor/opsi 43.796 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 44.852 Saldo laba ditahan 110.408 Jumlah Modal Sham 754.456 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.366.766
  • 40. 40 | B a u d i n N u r w a h i d Persero “KFM” LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yg berakhir tanggal 31 Desember 2004 Penjualan bersih 1.816.384 Bebab pokok penjualan 1.273.699 Laba kotor 542.685 Beban usaha Beban umum dan administrasi 454.028 Laba usaha 88.657 Penghasilan(beban) dan hasil investasi (12.121) Laba sebelum pajak 76.536 Beban (penghasilan pajak) 33.607 Laba bersih 42.929 Laba Per Saham Dasar (EPS) 7,729 Dihitung rasio-rasio keuangannya secara umum, maka hasilnya sbb: Rasio keuangan Tahun 2003 1. Rasio likuiditas a. Rasio lancar 1,52 x b. Rasio cepat 0,98x 2. Rasio Leverage a. Rasio hutang 44,79%
  • 41. 41 | B a u d i n N u r w a h i d b. TIER 7,21x 3. Rasio Aktivitas. a. Perputaran Persediaan 4,75x b. Collection Periode(CP)/DSO 31 hari c.Perputaran Aktiva Tetap 4,76x d.TATO(Perputaran Total Aktiva) 1,51x 4. Rasio Profitabilitas. a. Profit margin/laba kotor 2,4% b. Kemampuan dasar menghasilkan laba 6,5% c. ROA 3,14% d. ROE 5,7% e. ROI 10,90% Perhitungan ROI = ( EBIT+Depresiasi)/Capital Employed.Capital Employed adalah total aktiva dikurangi aktiva tetap. Dari neraca dan laba rugi dapat dihitung ROI = (76.536 + 18.440)/870.979 =10,90% 5. Rasio Pasar. a Rasio harga per saham/EPS 28,5x b. Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku 1,55x Dari data diatas dapat menilai kesehatan BUMN,Tahun 2004 dari Persero ” KFM” , Audited, dengan SK Menteri Negara BUMN No:100/MBU/2002 tgl. 4 Juni 2002 sbb:
  • 42. 42 | B a u d i n N u r w a h i d Dengan menggunakan bobot dan skor diatas. Uraian Nilai Skor 1.Aspek Keuangan 1.1. ROE 6,15% 8,5 1.2.ROI 10,90% 9 1.3. Cash ratio 55,25 5 1.4. Current Ration 151,99 5 1.5. Collection Priode(CP) 32 hari 5 1.6 Perputaran persediaan 62 hari 4,5 1.7 TATO 134,58% 5 1.8 TotaL Modal sendiri terhadap aktiva 50,81% 8,5 Sub total 50,5 2.Aspek Operasional. 2.1. Produktivitas SDM(rp.juta) 5 2.2. Kontribusi penjualan Produk baru 5 2.3 Reseach & Development (R&D) 5 Sub total 15 3.Aspek Adminisrasi. 3.1. Laporan Perhitungan tahunan 3 3.2. Rancangan RKAP 3
  • 43. 43 | B a u d i n N u r w a h i d 3.3. Laporan periodic 3 3.4 Kinerja PUKK a. Efektivitas penyaluran 3 b. Tkt kolektibiltas Penggunaan Pinjaman 3 Sub Total 15 . TOTAL SKOR 80,50 . Sesuai dengan skor yang ditetapkan oleh pemerintah maka Persero” KFM” dalam keadaan SEHAT. Dengan kategori “AA”, karena berada 80>TS>=”95. Angka Total Skor(TS) 80,50 berada di kategori tersebut diatas. Analisis Shut Down Point Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha • Alat yang dipakai adalah Cash BEP • (Shut Down Point) • Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan). • Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. • SDP = F / contirbution margin per unit.
  • 44. 44 | B a u d i n N u r w a h i d • Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar. Cash BEP dan Penutupan Usaha Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. 1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan : a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early warning system). b. Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang dari 100% menjadi 60%. d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan “going concern atau terus menerurs”, bila perusahaan dilikuidasi secara formal. Q BEP Cash - SDP Biaya Tetap BEP Biaya Total Pendapatan Penyusutan Penyusutan Pendapatan dan Biaya Pengeluaran kas tetap 0
  • 45. 45 | B a u d i n N u r w a h i d e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya. 2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum. b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition) c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga. d. Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan “Extension dan Composition”  Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu: a. COMMON POOL, Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok masing-masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah “collapse” tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar perusahaan dibangkrutkan. ”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan, hal inilah disebut “Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18 juta Hanya. untuk 9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa
  • 46. 46 | B a u d i n N u r w a h i d Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah kreditor bersedia atau tidak ? b. HOLD OUT. Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka dilakukan “retrukturisasi”.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan “ utang baru”, asumsikan dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang 14 kriditur = 14 x $ 1,5juta = $ 21 juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan $ 23 juta. Jika seorang atau lebih tidak setuju dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap menuntut haknya 100% ditambah jasa bunganya 10%, maka haknya menjadi $2,2 juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang lainnya juga ingin mendapatkan hal yang sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok terakhir ( HOLD –OUT) untuk mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal. Jadi semakin kecil kreditor semakin mudah “hold out” * Nilai Perusahaan. Untuk menilai perusahaan dilakukan dengan reorgnisasi. a. Misalkan kurator/pihak penilai memprediksi/ memperkirakan setelah reorganisasi mampu menghasilkan pendapatan bersih per tahun $ 20 juta.Tingkat kapitalisasi sebesar $ 20%. Nilai perusahaan = $ 20 juta/0,2= $100 jt. b. Menentukan struktur modal yang baru. Kompenen Jumlah Utang $ 10 juta Utang disubordinasikan 5 Saham preferen 5
  • 47. 47 | B a u d i n N u r w a h i d Saham biasa 20 . Total $ 40 juta. Diadakan negosiasi dengan kreditor/pemasok dengan kurator dan hasilnya: 1). Sebesar 50% “ utang diturunkan statusnya menjadi utang disubordinasikan” 2). Sebesar 50% yang disubordinasikan statusnya diturunkan menjadi saham preferen. 3). Sebsar 50% saham preferen statusnya diturunkan menjadi saham biasa. Struktur Modal Baru. Kompenen Jumlah Utang $ 5 juta Utang disubordinasikan 7,5 Saham Preferen 5 Saham Biasa 2,5 Total $ 20 juta. Dalam kondisi diatas, Pemegang Saham yang lama tidak dapat apa-apa. Mungkin saja, Pemegang Saham Lama (PSL) dapat bagian, andaikata setiap kreditor/pemasok bersedia memberikan $ 1 juta kepada PSL. Maka PSL akan menerima sebesar $ 3 juta. Kalau ini terjadi maka struktur modal baru ke dua adalah:
  • 48. 48 | B a u d i n N u r w a h i d 1) Sebesar $ 4 juta utang lama diturunkan statusnya menjadi utang yang disubordinasikan. 2) Sebesar 50% utang disubordinasikan (setelah dikurangi bagian pemegang saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham preferen. 3) Sebesar 50% saham pereferen (setelah dikurangi bagian pemegang saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham biasa. Struktur Modal yang Baru ke II Kompenen Jumlah Utang $ 5 juta Utang disubordinasikan 6 Saham preferen 4 Saham biasa 5 . Total $ 20 juta Saham biasa $ 5 juta ini terdiri dari $ 3 juta pemegang saham lama dan $ 2 juta pemegang saham preferen lama. 1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya. 2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen, melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya. 3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah lainnya. 4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen
  • 49. 49 | B a u d i n N u r w a h i d 5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru. 6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN 7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya.. 8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah-rumah dinas dllnya. 9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya. 10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing. 11. Dan lainnya. Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi.
  • 50. 50 | B a u d i n N u r w a h i d BAB III : PENUTUP 1.1 Kesimpulan Manajemen keuangan membhas banyak hal dalam bidang ekonomi dan rangkuman diatas adalah sedikit kecil dari cangkupan yang ada dalam manajemen keuangan.. 1.2 Saran Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
  • 51. 51 | B a u d i n N u r w a h i d Daftar Pustaka Sriwahyuni “Teknik Penganggaran Modl”. 21 Mei 2018 https://zahiraccounting.com Dedi Suselo “Biaya Modal Cost of Capital.” 21 Mei 2018 http://dedisuselopress.blogspot.com Abdul Rahmat “Estimasi Arus Kas dan Analisis Resiko”. 21 Mei 2018 http://syariahcooperation.blogspot.co.id Idah Farah “LeverageS truktur Modal Kebijakan”. 21 Mei 2018 http://indahfarah1.blogspot.co.id Mensiyana Yudit “Modal Saham”. 22 Mei 2018 http://mensianay.blogspot.co.id Yusuf “Hutang Jangka Panjang”. 22 Mei 2018 http://jurnalmanajemen.com/ Nurul Miftahul “Pembiayaan Saham Biasa Utang dan Saham Prefern”. 22 Mei 2018 https://nurulmiftahuldanfauziyah.wordpress.com Widia “Marger”. 22 Mei 2018 http://winda-materikuliah.blogspot.co.id Sri Risqi “Divestsi”. 22 Mei 2018 http://sririsqi99.blogspot.co.id/divestasi Muhamad Hendra “Laverange Buyout”. 22 Mei 2018 http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id