Dokumen tersebut membahas tentang tahapan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di Indonesia untuk mengatasi hambatan seperti negara berkembang, keragaman suku dan budaya, serta ciri geografis sebagai negara kepulauan. Tahapannya meliputi pembentukan kesadaran, penilaian kondisi awal, penyusunan pedoman, sosialisasi, implementasi, dan internalisasi GCG ke dalam proses bisnis perusahaan.
BE & GG, M. Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, the corporate culture infact and implication,universitas mercu buana, 2017..
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
Nama : MUHAMMAD YUSUF AR RASYID
NIM : 55116120002
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
2. BE & GG: The Corporate Culture Infact and Implication
Jawaban:
Faktor kendala untuk menerapkan GCG di Indonesia di antaranya adalah:
1. Negara yang sedang berkembang.
2. Banyaknya suku.
3. Banyaknya Budaya.
4. Dan negara kepulauan.
Adapun tahap persiapan agar 4 faktor diatas tidak menjadi halangan untuk menerapkan GCG di
Indonesia:
1). Awareness Building: Merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti
penting GCG dan komitmen bersama dalam penerapannya. Upaya ini dapat dilakukan dengan
meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan , bentuk kegiatan yang dapat
dilakukan melalui seminar, lokakarya dan diskusi kelompok.
2). GCG Assesment: Merupakan upaya untuk mengukur atau lebih tepatnya memetakan kondisi
perusahaan dalam penetapan GCG. Langka ini perlu guna memastikan titik awal level penerapan
GCG dan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yg tepat guna mempersiapkan infrastruktur
dan struktur prusahaan yang kondusif bagi penerapan GCG secara efektif.
3). GCG Manual Building: Berdasarkan hasil pemetaan dan upaya identifikasi Prioritas
penerapannya.Penyusunan manual atau pedoman Implementasi GCG dapat disusun manual ini
dapat dibedakan antara manual untuk organ2 perusahaan dan manual untuk keseluruhan anggota
perusahaan seperti:
- Kebijakan GCG perusahaan
- Pedoman GCG bagi organ-organ perusahaan
- Pedoman prilaku
- Audit Commitee charter
- Kebijakan Disclusure dan transparansi
- Kebijakan dan kerangka manajemen resiko
- Roadmap implementasi.
Tahap Implementasi 3 langkah yakni:
3. 1). Sosialisasi: Diperlukan untuk memperkenalkan kepada seluruh perusahaan berbagai aspek
terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai pedoman penerapan GCG.
2). Implementasi: yaitu kegiatan yang dilakukan sejalan dengan pedoman GCG yang ada,
berdasarkan roaadmap yang telah disusun .
3). Internalisasi: Tahap jangka panjang dalam implementasi mencakup upaya-upaya untuk
memperkenalkan GCG didalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja.
Jawaban Quiz
1). Board of Directors
Istilah yang digunakan di Amerika serikat untuk kelompok pengawas dan pengelola perusahaan
yang terdiri dari perwakilan pemegang saham mayoritas,pendiri perusahaan,kreditor utama dan
orang-orang yang berjasa pada perusahaan.
2). Board of Comittee
Memiliki tugas terpisah dalam membantu dewan komisaris untuk memenuhi tanggung jawab
dalam memberikan pengawasan secara menyeluruh. Pendelegasian tugas kepada komite akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu. Pembentuka komite dalam Board akan
meningkatkan efektifitas boards karena dengan adanya spesialisasi, Board melakukan tugasnya
susai dengan keahlian dan pendidikannya.
3). Board Power
Board mempunyai kemampuan independensi untuk memonitor kerja Manajemen dan
perusahaan. Board juga apat mempengaruhi manajemen untuk merubah arah strategi jika
kinerjanya tidak memenuhi harapan board dan yang paling ekstrim adalah mengganti
kepemimpinan perusahaan.
4). Board Composition
Komposisi dewan perusahaan ada 4 indikator diantaranya
1). Komisaris Independen
Menurut Subarto Zaini (2002), secara teori komisaris bersifat Independen dalam pengertiannya
tidak terlibat dengan pengurusan perusahaan.
2). Direksi
4. Menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan perseroan.
3). Board of Size
CEO akan lebih sulit dalam memimpin dan mengendalikan dewan seiring dangan tambahnya
jumlah dewan di atas 10 anggota.
4). Female Director
Dewan komisaris dalam perusahaan besar semakin berkembang ditandai dengan banyaknya
jumlah wanita yang berperan dalam perusahaan dengan latar belakang etnis,suku dan gaya hidup
(Langdom, Mc Menamin & Krolik, 2002).
Dalam implementasinya : Komisaris dan Director adalah pihak yang berkepentingan dan secara
langsung mempnyai peranan strategis dalam keberhasilan implementasi GCG. Krisis tahun 1997
memberikan hikmah pelajaran yang sangat berharga karena telah memberikan bukti yang tidak
terbantahkan mengenai rapuhnya struktur ekonomi dan berbagai peraktek korporasi yang
menyimpang. Namun demikian banyak perusahaan yang telah berinisiatif memperbaiki diri
menuju tata kelola yang lebih baik.
5. Daftar Pustaka
Kaihatu. S Thomas,” Good Corporate Governance Dan Penerapannya Di Indonesia”, Universitas
Kristen Petra Surabaya, Surabaya, 2006.
Machfoedz, Mas’ud. ”Pergeseran Nilai Dan Pertanggung Jawaban Social Perusahaan Kajian
Bisnis No.4-1995”, 1995.
Board Duties, LKDI, www.lkdi.org/cms/wp-content/uploads/2011/09/Board-Duties
Indonesia.pdf
Zaini. Subarto, “ secara teori komisaris bersifat Independen”, 2002.