Sistem adalah suatu cara (prosedur) yang dibuat dengan mempergunakan sumber daya dan teknologi yang efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam suatu organisasi untuk keperluan pelayanan kepada masyarakat, di bidang pendidikan ataupun untuk kegiatan bisnis. Sebuah sistem dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh, pelanggan, pesaing, dan faktor ekonomi, sosial, budaya, politik, demography, teknologi informasi dan lain-lain.
Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Sistem Informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah penting dalam menunjang tumbuh dan bekembangnya sebuah perusahaan dalam kancah persaingan global. Sistem informasi tersebut dibuat dalam rangka mengolah data-data kegiatan bisnis baik itu data keuangan dan non keuangan yang akan menghasilkan informasi keuangan dan non keuangan yang diperlukan oleh pihak pihak terkait manajemen perusahaan, jajaran direksi perusahaan, investor, pemerintah dan pihak-pihak yang terkait lainnya
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017.pdf
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
TENTANG
KONSEP DASAR PENGENDALIAN INTERNAL, HUBUNGAN ANTARA
PENGENDALIAN INTERNAL, MANAJEMEN RISIKO, CORPORATE
GONVERNANCE DAN IT GOVERNANCE
OLEH :
KHRISTINA DAMAYANTI (55516120065)
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
2. Question:
1. Adakah kerentanan dan penyalahgunaan Sistem Informasi & Pengendalian Internal di
perusahaan saudara dan berikan contohnya.
2. Bagaimana menetapkan kerangka kerja untuk pengamanan dan pengendalian internal di
perusahaan saudara.
Answer:
1. Kerentanan dan penyalahgunaan Sistem Informasi & Pengendalian Internal di
perusahaan saya yaitu
a. Aksesbilitas jaringan.
Hardware yang digunakan di kantor saya terdapat 4 komputer dimana semua
karyawan bisa menggunakan tanpa akses terpisah. Sehingga tidak ada data yang
bersifat konvidensial. Karena semua orang bisa mengakses keseluruhan data dalam
computer tersebut.
b. Kerentanan internet.
Internet di kantor menggunkan wifi, dengan password pada SSID. Akan tetapi tidak
dibatasi alamat internet yang bisa diakses dan tidak di batasi akses kemana pun.
Sehingga karyawan bisa mengakses web kemanapun, misalkan: web pornografi,
web software bajakan, dan lain-lain. Dimana web-web tersebut rentan terhadap
malware.
c. Piranti lunak berbahaya
Antivirus yang digunakan menggunakan antivirus geratis dan juga tidak di update
secara berkala.
d. Kerentanan piranti lunak
Karena belum ada ERP, sehingga software yang digunakan yaitu terpisah-pisah.
Untuk pelaporan menggunakan microft excel, untuk accounting menggunakan
xero, untuk penjadwalan pasien menggunakan practo dimana masing-masing
program tersebut berbayar, sehingga kerentanan piranti lunak digaransi oleh
vendor.
e. Ancaman Internal
Terjadi karena belum adanya system ERP. Sehingga semua transaksi masih
menggunakan excel yang masih di simpan di onedrive, dimana satu password
dipakai untuk bersama-sama. Hal ini menyebabkan ancaman internal dari
karyawan, yaitu karyawan bisa mengambil data perusahaan dengan gampang.
3. 2. Kerangka kerja untuk pengamanan dan pengendalian internal di perusahaan saya bekerja,
Perbaikan mengenai kerentanan pada jawaban no 1 di atas, dapat diperbaiki dengan
memperjelas hak akses untuk setiap karyawan yang tertuang dalam kerangka kerja di bawah
ini,
Full Nama :
Email :
Job Title :
Departemen :
Bussines Unit :
Hardware
PC 01 PC 02 PC 03 PC 04
Internet
Email :
Browsing Data :
Software
Practo :
Xero :
Onedrive :
User User's Head IT Support
Username
Password
Administrator
KLINIK KESEHATAN XXXX
Access Request Form
NO._ _ _/IT/_ _/_ _
Data Karyawan
Request by. Approved by Received by
4. Setelah Saudara memperlajari modul “Konsep Dasar Pengendalian Internal” minggu ini apa
hubungan atau pengaruh Sistem Informasi pada suatu perusahaan terhadap Pengendali Internal
dalam upaya mewujudkan Good Corporate Management (GCG).
Definisi GCG
Sebagai sebuah konsep, GCG ternyata tak memiliki definisi tunggal. Komite Cadburry,
misalnya, pada tahun 1992 – melalui apa yang dikenal dengan sebutan Cadburry Report –
mengeluarkan definisi tersendiri tentang GCG. Menurut Komite Cadburry, GCG adalah
prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara
kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada
para shareholders khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan
pengaturan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang
berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.
Tujuan Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan sistim GCG diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) melalui beberapa tujuan berikut:
1. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu organisasi yang
memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham, pegawai
dan stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam menghadapi
tantangan organisasi kedepan
2. Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan terbuka, adil, dan dapat
dipertanggungjawabkan
3. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para share holders dan stakeholders.
Dalam menerapkan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan, Perseroan menggunakan pendekatan
berupa keyakinan yang kuat akan manfaat dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Berdasarkan keyakinan yang kuat, maka akan tumbuh semangat yang tinggi untuk
menerapkannya sesuai standar internasional. Guna memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan
diterapkan secara konsisten di seluruh lini dan unit organisasi, Perseroan menyusun berbagai
acuan sebagai pedoman bagi seluruh karyawan. Selain acuan yang disusun sendiri, Perseroan
juga mengadopsi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Dalam hal penerapan prinsip GCG harus disadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik hanya akan efektif dengan adanya asas kepatuhan dalam kegiatan bisnis sehari-hari,
terlebih dahulu diterapkan oleh jajaran manajemen dan kemudian diikuti oleh segenap
karyawan. Melalui penerapan yang konsisten, tegas dan berkesinambungan dari seluruh pelaku
bisnis.
Manfaat dan Faktor Penerapan GCG
Seberapa jauh perusahaan memperhatikan prinsip-prinsip dasar GCG telah semakin
menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Terutama sekali hubungan
antara praktik corporate governance dengan karakter investasi internasional saat ini. Karakter
investasi ini ditandai dengan terbukanya peluang bagi perusahaan mengakses dana melalui
‘pool of investors’ di seluruh dunia. Suatu perusahaan dan atau negara yang ingin menuai
manfaat dari pasar modal global, dan jika kita ingin menarik modal jangka panjang yang, maka
penerapan GCG secara konsisten dan efektif akan mendukung ke arah itu. Bahkan jikapun
perusahaan tidak bergantung pada sumber daya dan modal asing, penerapan prinsip dan praktik
GCG akan dapat meningkatkan keyakinan investor domestik terhadap perusahaan.
Di samping hal-hal tersebut di atas, GCG juga dapat:
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang saham
sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini
dapat berupa kerugian yang diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan
wewenang (wrong-doing), ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk
mencegah terjadinya hal tersebut.
2. Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari pengelolaan
perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas dana atau sumber daya yang
dipinjam oleh perusahaan semakin kecil seiring dengan turunnya tingkat resiko
perusahaan.
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan
tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.
4. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan) dalam
lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan
kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka mendapat jaminan
bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari segala tindakan dan operasi
perusahaan dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan.
6. Faktor Pertimbangan dalam Implementasi Good Corporate Governance
Good corporate governance menjadi salah satu daya tarik investor disamping itu juga
dapat menjadi daya tarik para kreditor untuk mau meminjamkan dananya kepada perusahaan.
Walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa setiap perusahaan yang menerapkan prinsip-
prinsip good corporate governance akan terhindar dari kesalahan dan kegagalan. Faktor-faktor
yang dapat dipertimbangkan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) terdiri atas
faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan
praktek good corporate governance yang berasal dari dalam perusahaan. Beberapa faktor yang
dimaksud antara lain:
1. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan good
corporate governance dalam mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan.
2. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan mengacu pada
penerapan nilai-nilai good corporate governance.
3. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah-kaidah
standar good corporate governance.
4. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam perusahaan untuk
menghindari setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi.
5. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan
langkah manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan publik dapat memahami dan
mngikuti setiap derap langkah perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke
waktu.
Faktor Eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar perusahaan yang sangat
mempengai keberhasilan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Di antaranya:
1. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya
supremasi hukum yang konsisten dan efektif.
2. Dukungan pelaksanaan Good Corporate Governance dari sektor public/ lembaga
pemerintahan yang diharapkan dapat pula melakukan Good Corporate dan Clean
Corporate menuju Good Corporate Governance.
3. Terdapatnya contoh pelaksanaan good corporate governance yang tepat (best practices)
yang dapat menjadi standar pelaksanaan good corporate governance yang efektif dan
profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan).
4. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan good corporate
governance di mayarakat. Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan timbul
7. partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat untuk mendukung aplikasi serta
sosialisasi good corporate governance secara sukarela.
5. Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat keberhasilan implementasi good
corporate governance terutama di Indonesia adalah adanya semangat anti korupsi yang
berkembang di lingkungan publik di mana perusahaan beroperasi disertai perbaikan
masalah kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja. Bahkan dapat dikatakan
bahwa perbaikan lingkungan public sangat mempengaruhi kualitas dan skor perusahaan
dalam implementasi good corporate governance.
Selain faktor ekternal dan internal, aspek lain yang paling strategis dalam mendukung
penerapan good corporate governance secara efektif sangat tergantung pada kualitas, skill,
kredibilitas, dan integritas berbagai pihak yang menggerakkan organ perusahaan. Yang pasti,
jika berbagai prinsip dan aspek penting good corporate governance dilanggar suatu perusahaan,
maka sudah dapat dipastikan perusahaan tersebut tidak akan mampu bertahan lama dalam
persaingan bisnis global.
Hubungan atau pengaruh Sistem Informasi pada suatu perusahaan terhadap Pengendali
Internal dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance (GCG)
Sistem adalah suatu cara (prosedur) yang dibuat dengan mempergunakan sumber daya
dan teknologi yang efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam suatu
organisasi untuk keperluan pelayanan kepada masyarakat, di bidang pendidikan ataupun untuk
kegiatan bisnis. Sebuah sistem dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh, pelanggan, pesaing,
dan faktor ekonomi, sosial, budaya, politik, demography, teknologi informasi dan lain-lain.
Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen
penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu
membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan
teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-
proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis unggulan (best practice),
juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar
bagian.
Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen yang
dilakukan oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Sistem Informasi dalam
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah penting dalam menunjang tumbuh
8. dan bekembangnya sebuah perusahaan dalam kancah persaingan global. Sistem informasi
tersebut dibuat dalam rangka mengolah data-data kegiatan bisnis baik itu data keuangan dan
non keuangan yang akan menghasilkan informasi keuangan dan non keuangan yang diperlukan
oleh pihak pihak terkait manajemen perusahaan, jajaran direksi perusahaan, investor,
pemerintah dan pihak-pihak yang terkait lainnya
Peran sistem informasi dalam mendukung GCG :
1. Mengurangi agency cost.
Peran sistem informasi dalam pengendalian internal untuk mengurangi agency cost
yaitu, dengan penerapan e-budgeting sehingga biaya yang dikeluarkan oleh departemen
atau manajemen dapat di pantau secara real time dan akuntable.
2. Mengurangi biaya modal (cost of capital).
Peran sistem informasi dalam pengendalian internal yang berkaitan dengan mengurangi
biaya modal dapat diterapkan di berbagai departemen. Sebagai contoh di produksi,
dengan adanya sistem informasi kita bisa memantau berapa lama mesin beroperasi,
berapa lama karyawan bekerja, berapa banyak barang hilang dalam proses produksi dan
lain sebagainya. Sehingga kita bisa mengambil keputusan proses mana yang harus
diperbaiki untuk mengurangi biaya produksi sehingga modal bisa di turunkan.
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan.
Peran sistem informasi dan pengendalian internal yang berkaitan dengan meningkatkan
nilai saham perusahaan tidak bisa di lihat secara langsung karena nilai saham berkaitan
dengan pasar dan kondisi perusahaan, sistem informasi membantu dalam memperbaiki
kondisi perusahaan.
4. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan)
Peran sistem informasi dalam membantu agar semua pihak yang berkempentingan
memperoleh haknya yaitu sistem informasi bisa memberikan laporan mengenai
tanggungjawab dan hak setiap stakeholder. Sebagai contoh:
a. Karyawan
Dengan adanya penerapan sistem informasi di setiap depertemen untuk membantu
kinerja karyawan maka kita bisa menarik laporan performa setiap karyawan
sehingga pemberian gaji bisa adil.
b. Pemegang saham
Sistem informasi bisa memberikan laporan yang akuntable bagi pemegang saham
berkaitan dengan penggunaan modal, efisiensi kerja, dan sales yang tercipta.
9. Sehingga pengembalian modal untuk pemegang saham bisa
dipertanggungjawabkan.
c. Kreditur
Sistem informasi membantu manajemen mengatur keuangan sehingga pembayaran
tagihan yang jatuh tempo bisa tepat waktu.
10. Daftar Pustaka :
1. Tantan, Good Corporate Governance (GCG)
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/,
2010
2. Miko Kamal, Undang Undang PT dan Harapan Implementasi GCG, www.alf.com,
2008
3. Nurul Muthmainna,dkk, Makalah Seminar Akuntansi “Good Corporate Governance”,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 2016
4. Hapzi Ali, Modul Perkuliahan Sistem Informasi & Pengendalian Internal “ Melindungi
SI, Konsep & Komponen Pengendalian Internal”
5. Gusti Ketut Suardika, SI-PI Gusti Ketut Suardika Hapzi Ali Sistem Informasi Dalam
Kegiatan Bisnis Universitas Mercubuana,
https://www.slideshare.net/Gusti_Ketut_Suardika/si-pigusti-ketut-suardikaprofdrir-
hapzi-ali-sistem-informasi-dalam-kegiatan-bisnis-universitas-mercubuana-
2017?qid=816af014-8e87-44ea-9f14-d629f9dbfb49&v=&b=&from_search=5, 2017
6. Yunke Setya, SI-PI Yunke Setya, Hapzi Ali Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis
Universitas Mercubuana, http://yunkesetya.blogspot.co.id/2017/03/si-pi-yunke-setya-
hapzi-ali-sistem.html, 2017