BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017/
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...Rimada Diamanta Putri
Dalam corporate governance selalu ada dua hal yang perlu diperhatikan. Apakah aturan atau sistem tata-kelola sudah ada secara jelas, lengkap, dan tertulis ? Apakah aturan dan sistem yang sudah jelas tersebut dilaksanakan dengan konsisten atau tidak ? Kedua hal tersebutlah yang menentukan apakah sudah ada good corporate governance dalam suatu perusahaan.
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017/
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Good Coorporate Governance (gcg) pt. ast...Rimada Diamanta Putri
Dalam corporate governance selalu ada dua hal yang perlu diperhatikan. Apakah aturan atau sistem tata-kelola sudah ada secara jelas, lengkap, dan tertulis ? Apakah aturan dan sistem yang sudah jelas tersebut dilaksanakan dengan konsisten atau tidak ? Kedua hal tersebutlah yang menentukan apakah sudah ada good corporate governance dalam suatu perusahaan.
BE & GG, Ahmad Marzuki, hapzi Ali, IMPLEMENTASI “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” DI INDONESIA DAN KAITATANNYA DENGAN BUSINESS ETHICS DAN GOOD GOVERNANCE, Universitas Mercu Buana, 2017. PDF
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Adi Novian Prihantoro
2018, adi novian prihantoro, be gg, buana, corporate governance, hapzi ali, kominfo, mercu, meruya, mm, pusdiklat, pusdiklat kominfo, sdm, tugas uas, universitas mercu buana
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...El Shaddai Sandhy Pustap
Ada banyak pakar yang menyatakan sangat sulit menerapkan Good Corporate Governance di Indonesia, karena beberapa factor diantaranya adalah Negara yang sedang berkembang, multi esnis, suku dan budaya, Negara kepulaun dan lain sebagainya. Penerapan Good Corporate Governance di Indonesia memang dapat mengalami kendala dari berbagai faktor
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
Diterapkannya Good Governance diIndonesia tidak hanya membawa dampak positif dalam sistem pemerintahan saja akan tetapi hal tersebut mampu membawa dampak positif terhadap badan usaha non-pemerintah yaitu dengan lahirnya Good Corporate Governance. Dengan landasan yang kuat diharapkan akan membawa bangsa Indonesia kedalam suatu pemerintahan yang bersih dan amanah.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
BE & GCG : THE CORPORATE CULTURE IMPACT AND IMPLICATION
1. ETIKA BISNIS DAN TATA KELOLA
KEPEMIMPINAN YANG BAIK
OLEH : Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,
The Coorporate Culture Impact and Implementation
Oleh :
Asteria Dian.P 55116120041
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2017
2. Menurut Saya Konsep GCG yaitu Transparansi,akuntanbilitas, Indenpendensi, Responsibility, dan
Fairness atau kesetaraan harus di terapkan pada Budaya Perusahaan. karena Budaya perusahaan
merupakan pegangan SDM dalam menjalankan Kewajiban dan merupakan landasan Perilaku dalam
Organisasi ( modul 4, GCG prof.Hapzi ali ). Konsep GCG juga harus selalu ada pada Budaya Organisasi
perusahaan agar perusahaan tersebut mampu menjalankan kegiatan utamanya.
GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka
panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global. krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika
Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG (Daniri, 2005).
Pada tahun 1999, kita melihat negara-negara di Asia Timur yang sama-sama terkena krisis mulai
mengalami pemulihan, kecuali Indonesia. Harus dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi
antarnegara, melainkan antarkorporat di negara-negara tersebut. Jadi menang atau kalah, menang atau
terpuruk, pulih atau tetap terpuruknya perekonomian satu negara bergantung pada korporat masing-
masing (Moeljono, 2005).
Pemahaman tersebut membuka wawasan bahwa korporat kita belum dikelola secara benar. Dalam bahasa
khusus, korporat kita belum menjalankan governansi (Moeljono). Survey dari Booz-Allen di Asia Timur
pada tahun 1998 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki indeks corporate governance paling rendah
dengan skor 2,88 jauh di bawah Singapura (8,93), Malaysia (7,72) dan Thailand (4,89). Rendahnya
kualitas GCG korporasi-korporasi diIndonesia ditengarai menjadi kejatuhan perusahaan-perusahaan
tersebut.
Konsultan manajemen McKinsey & Co, melalui penelitian pada tahun yang sama, menemukan bahwa
sebagian besar nilai pasar perusahaan-perusahaan Indonesia yang tercatat di pasar modal (sebelum krisis)
ternyata overvalued. Dikemukakan bahwa sekitar 90% nilai pasar perusahaan publik ditentukan oleh
growth expectation dan sisanya 10% baru ditentukan oleh current earning stream. Sebagai pembanding,
nilai dari perusahaan publik yang sehat di negara maju ditentukan dengan komposisi 30% dari growth
expectation dan 70% dari current earning stream, yang merupakan kinerja sebenarnya dari korporasi. Jadi,
sebenarnya terdapat ”ketidakjujuran” dalam permainan di pasar modal yang kemungkinan dilakukan atau
diatur oleh pihak yang sangat diuntungkan oleh kondisi tersebut.
Informasi yang saya kutip di atas adalah hal nyata yang terjadi di Indonesia. Penerapan GCG di rasa tidak
maximal. Tapi menurut saya , penerapan GCG di Indonesia masih terus berusaha di terapkan sebagai
bukti nyatanya adalah pada tahun 2001, Komite Nasiaonal Corporate Governance, menerbitkan Pedoman
Umum Good Corporate Governance Indonesia yang kemudian disempurnakan pada tahun 2006.
Tujuannya tak lain adalah untuk mendorong terwujudnya Good Corporate Governance di Indonesia
sehingga bisa membawa iklim usaha yang sehat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Konsep GCG terus di terapkan di Indonesia sebagai contoh nya GCG pada PT.PLN dan PT. POS
INDONESIA. Kedua perusahaan ini bersaha menerapkan konsep GCG yang baik.
GCG pada PT PLN : Menerapkan Tranparansi, Akuntanbilitas, indenpendensi, Responsibilitas, Fairness
/ Kesetaraan.
3. GCG pada PT.POS Indonesia : Implementasi GCG menghasilkan hal-hal penting di antaranya
1. Peraturan Direksi Tentang Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara.
2. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi mengenai Panduan GCG PT.POS
INDONESIA ( Persero ).
3. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tentang Board
Manual PT Pos Indonesia (Persero).
4. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tentang Pedoman
Etika Bisnis dan Tata Perilaku (code of conduct) Insan Pos Indonesia.
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Pedoman
Pengendalian Gratifikasi di PT Pos Indonesia (Persero).
6. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Whistle Blowing
System di PT Pos Indonesia (Persero).
7. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Pedoman
Penanganan Benturan Kepentingan di PT Pos Indonesia (Persero).
Perbedaan Board of Director , Board of Commite , Board Power dan Board Composition dan
Implementasinya dalam konsep GCG.
a. Board of Director ( Jajaran Direktur )
Berkenaan dalam bentuk dewan dalam sebuah perusahaan, terdapat 2 sistem yang berbeda yang
berasal dari 2 sistem hukum yang berbeda yaitu anglo saxon dan continental eropa. Sistem hukum
anglo saxon mempunyai sistem satu tingkat atau one Tire System. Boards of director nya
hanya mempunyai satu dewan direksi yang pada umummya merupakan kombinasi antara
Manager dan pengurus Senior ( Direktur Executive ) dan Direktur Independen yang bekerja
dengan prinsip paruf waktu ( Non Direktur Executif ).Sistem dua Tingkat atau Two Tire
System. Disini Board Of Director memiliki dua badan terpisah yaitu Dewan Pengawas ( Dewan
Komisaris) dan Dewan Management ( Dewan Direksi )
General Meeting Of Stakeholders
Board of Director
Executive Director Non Executive Director
( senior Management ) ( Part Time Independen Members )
Struktur Board Director dalam One Tire System
General Meeting Of Stakeholders
Board Of Commisioners ( BoC )
Board Of Directors ( BoD )
4. Struktur Boards Director dalam Two Tire System
b. Board Of Commite ( Dewan Komite )
Adalah Komite-komite yang melaksanakan pekerjaan Dewan Komisaris secara lebih Rinci
dengan memusatkan perhatian Dewan Komisaris kepada bidang khusus perusahaan atau cara
pengelolaan yang baik oleh management.
c. Board Power
Adalah Pucuk Pimpinan suatu perusahaan yang bertanggung jawab mengarahkan, mengendalikan
dan mengawasi pemakaian sumber daya agar supaya selaras dengan tujuan organisasi yang telah
di tetapkan.
d. Board Composition ( Komposisi Dewan )
Dalam konteks perusahaan di Indonesia yang dimaksid Boards Power adalah Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi.
Implementasi dalam konsep Good Coorporate Governance
Peran Dewan Komisaris memegang peranan penting dalam perusahaan terutama dalam pelaksanaan
Good Corporate Governance. Menurut egon Zhnder, Dewan Komisaris- merupakan inti dari Corporate
Governance yang di tugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi management
dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya Akuntanbilitas. Pada Intinya Dewan
Komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme memberikan petunjuk dan
arahanpada pengelola perusahaan. Mengingat management yang bertanggung jawab untuk meningkatkan
efisiensi dan daya saing perusahaan. Sedangkan Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi
Management maka dewan Komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesukssan perusahaan. (Egon
Zhnder Internasional, 2000 hal 12-13).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dewan Komisaris
Dewan
Supervisi/pengawasan Direksi
Struktur Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam Two Tire System yang diadopsi oleh
Indonesia
Peran dewan Direksi menjalankan Tujuan, kebijakan serta visi.Misi yang di buat oleh Dewan Direksi.
Peran Dewan Komite. Dalam Corporate Governance terdapat tiga komite yang memiliki
perananpenting, yaitu :
a. Komite Kompensasi/Remunerasi (Compensation/Remuneration Committee)
Membuat rekomendasi terhadap keputusan-keputusan yang menyangkut remunerasi/kompensasi untuk
Dewan Direksi dan kebijakan- kebijakan kompensasi lainnya, termasuk hubungan antara prestasi
perusahaan dengan kompensasi bagi eksekutif perusahaan dalam hal ini CEO.
5. b. Komite Nominasi (Nomination/Governance Committee)
Mengawasi proses pencalonan komisaris dan direksi, menyeleksi para kandidat yang akan dicalonkan,
dan mengusulkan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur tentang struktur dewan dan proses
nominasinya.
c. Komite Audit (Audit Committee)
Memberikan suatu pandangan tentang masalah akuntansi, laporan
keuangan dan penjelasannya, sistem pengawasan internal serta auditor independen.(Egon Zehnder International,
2000: p. 21).
Good Corporate Governance atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik membantu terciptanya hubungan
yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan (Dewan Komisaris,
Dewan Direksi, dan para pemegang saham) dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Hal tersebut
menuntut adanya pertanggungjawaban manajemen kepada Dewan Komisaris dan adanya
pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada para Pemegang Saham. Dalam paradigma ini, Dewan
Komisaris berada pada posisi untuk memastikan bahwa manajemen telah benar-benar bekerja demi
kepentingan perusahaan sesuai strategi yang telah ditetapkan serta menjaga kepentingan para pemegang
saham - yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomis perusahaan. Terlebih lagi, Dewan Komisaris
memegang peranan penting dalam mengarahkan strategi dan mengawasi jalannya perusahaan serta
memastikan bahwa para manajer benar-benar meningkatkan kinerja perusahaan sebagai bagian daripada
pencapaian tujuan perusahaan. Yang terpenting dalam hal ini adalah kemandirian komisaris dalam
pengertian bahwa Dewan Komisaris:
• Memiliki kemampuan untuk membahas permasalahan tanpa campur
tangan manajemen;
• Dilengkapi dengan informasi yang memadai untuk mengambil keputusan;
• dan Berpartisipasi secara aktif dalam penetapan agenda dan strategi.
Hal ini menuntut adanya individu-individu dengan kualitas yang luar biasa
baik, memiliki latar belakang yang beragam, berbekal keahlian utama dan pemahaman yang serius
tentang perusahaan dan bisnis.
Referensi :
Prof. Drs.Ir. Hapzi Ali.MM.CMA Modul 4. The Corporate Culture Impact and Implication
Egon Zehnder International. 2000. Corporate Governance and the Role of the Board of Directors.