Dokumen tersebut membahas tentang pengertian nyeri, sifat-sifat nyeri, fisiologi nyeri, respon fisiologis dan tingkah laku terhadap nyeri, jenis dan bentuk nyeri, serta cara mengukur intensitas nyeri. Nyeri didefinisikan sebagai sensasi menyakitkan yang bersifat subyektif dan dipengaruhi oleh faktor individu, lingkungan, serta pengalaman sebelumnya.
2. Nyeri adalah
• Secara umum keperawatan mendefinisikan
nyeri sebagai apapun yang menyakitkan
tubuh yang dikatakan individu yang
mengalaminya, yang ada kapanpun individu
mengatakannya.
3. Sifat-sifat Nyeri
• Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi
• Nyeri bersifat subyektif dan individual
• Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab
darah
• Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat
perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien
• Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti
apa rasanya
• Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
• Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan
jaringan
• Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen
nyeri jadi tidak optimal
4. Fisiologi Nyeri
• Untuk memudahkan memahami
fisiologi nyeri, maka perlu mempelajari
3 (tiga) komponen fisiologis berikut ini:
Resepsi : proses perjalanan nyeri
Persepsi : kesadaran seseorang terhadap
nyeri
Reaksi : respon fisiologis & perilaku
setelah mempersepsikan nyeri
5. Respon Fisiologis Terhadap Nyeri
Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate
Peningkatan heart rate
Peningkatan kekuatan otot
Diaphoresis
Peningkatan nilai gula darah
Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
Dilatasi pupil
6. B. Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan
dalam)
Muka pucat
Otot mengeras
Nafas cepat dan irreguler
Penurunan HR dan BP
Nausea dan vomitus
Kelelahan dan keletihan
7. Respon Tingkah Laku Terhadap Nyeri
• Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, Sesak
Nafas, Mendengkur)
• Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi,
Menggigit bibir)
• Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Ketegangan
otot, peningkatan gerakan jari & tangan
• Kontak dengan orang lain/interaksi sosial
(Menghindari percakapan, menghindari kontak
sosial, penurunan rentang perhatian, fokus pd
aktivitas menghilangkan nyeri)
8. Meinhart & Mccaffery Mendiskripsikan 3 Fase
Pengalaman Nyeri:
1. Fase antisipasi-----terjadi sebelum nyeri
diterima.
Fase ini mungkin bukan merupakan fase
yg paling penting, karena fase ini bisa
mempengaruhi dua fase lain. Pada fase ini
memungkinnkan seseorang belajar tentang
nyeri dan upaya untuk menghilangkan nyeri
tersebut.
9. 2. Fase sensasi-----terjadi saat nyeri terasa.
Fase ini terjadi ketika klien
merasakan nyeri. karena nyeri itu bersifat
subyektif, maka tiap orang dalam
menyikapi nyeri juga berbeda-beda.
Toleraransi terhadap nyeri juga akan
berbeda antara satu orang dengan orang
lain
10. 3. Fase akibat (aftermath)------terjadi ketika
nyeri berkurang atau berhenti
Fase ini terjadi saat nyeri sudah berkurang
atau hilang. Pada fase ini klien masih
membutuhkan kontrol dari perawat, karena
nyeri bersifat krisis, sehingga dimungkinkan
klien mengalami gejala sisa pasca nyeri. Apabila
klien mengalami episode nyeri berulang, maka
respon akibat ((aftermath) dapat menjadi
masalah kesehatan yang berat.
11. Jenis dan bentuk nyeri
• Nyeri perifer
Nyeri perifer ada tiga macam, yaitu :
1 Nyeri superficial, yaitu nyeri yang muncul
akibat rangsangan pada kulit dan mukosa.
2 Nyeri visceral, yaitu rasa nyeri yang muncul
akibat stimulai pada reseptor nyeri di rongga
abdomen, cranium, dan toraks.
3 Nyeri alih, yaitu nyeri yang dirasakan pada
daerah lain yang jauh dari jaringan penyebab nyeri.
12. • Nyeri sentral
– Nyeri yang muncul akibat stimulasi pada
medulla spinalis, batang otak, dan thalamus.
• Nyeri psikogenik
– Nyeri yang tidak diketahui penyebab fisiknya.
Dengan kata lain, nyeri ini timbul akibat
pikiran si penderita sendiri. Seringkali nyeri ini
muncul karena factor psikologis.
13. Bentuk Nyeri
• Nyeri akut
–Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih
dari 6 bulan. Biasanya gejala mendadak
dan penyebab serta lokasi nyeri sudah
diketahui. Nyeri akut ditandai dengan
peningkatan tegangan otot dan kecemasan
yang keduanya meningkatkan persepsi
nyeri.
14. • Nyeri kronis
–Nyeri ini biasanya berlangsung lebih dari 6
bulan. Sumber nyeri bias diketahui
ataupun tidak. Nyeri cenderung hilang dan
timbul dan biasanya tidak dapat
disembuhkan. Penginderaan nyeri menjadi
lebih dalam sehingga penderita sulit untuk
menunjukkan lokasinya
15. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri
Etnis dan budaya
Usia dan tahap
perkembangan klien
Lingkungan
Pengalaman nyeri
sebelumnya
16. Cara Mengukur Intensitas Nyeri
• Intensitas nyeri (skalanyeri) adalah
gambaran tentang seberapa parah nyeri
dirasakan individu, pengukuran
intensitas nyeri sangat subjektif dan
individual dan kemungkinan nyeri
dalam intensitas yang sama dirasakan
sangat berbeda oleh dua orang yang
berbeda.