SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MEMPERTAHANKAN KENYAMANAN DAN
MENAJEMEN NYERI SECARA FISIOLOGI
DALAM PERSALINAN
ZULFA SAVITRI
IKES PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
NOVEMBER 2021
1
2
A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N
1. Definisi Nyeri
 Nyeri adalah sebuah perasaan tidak menyenangkan
 Nyeri persalinan adalah kombinasi dari nyeri fisik akibat kontraksi miometrium disertai regangan segmen bawah rahim
menyatu dengan kondisi psikologis sang ibu selama persalinan.
2.. Klasifikasi Nyeri
 Nyeri Akut , terjadi karena adanya kerusakan jaringan yang akut dan tidak berlangsung lama, dan Nyeri Kronik, nyeri
yang berlanjut walaupun lesi sudah sembuh.
 Nyeri Nosiseptif, nyeri inflamasi yang disebabkan oleh ransangan kimia, mekanik, dan suhu yang menyebabkan aktifasi
nosiseptor perifer, dan Nyeri Neuropatik, nyeri yang ditimbulkan rusaknya neural pada saraf perifer ataupun sistem
saraf pusat yang biasanya digambarkan dengan rasa terbakar dan menusuk.
3
A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N
3. Faktor Yang Mempengaruhi Respon Nyeri
 Usia
 Jenis Kelamin
 Etnis
 Budaya
 Pendidikan
4.. Proses Fisiologi Nyeri
a. Tranduksi nyeri > Proses ransangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktifitas listrik di reseptor nyeri.
b. Transmisi nyeri > Proses penyaluran impuls nyeri dan tempat tranduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal
medulla spinalis dan jaringan-jaringan neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis sampai ke otak.
c. Modulasi nyeri > Melibatkan aktifitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden dari otak yang dapat mempengaruhi
transmisi nyeri setinggi medulla spinalis.
d. Persepsi nyeri > Pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktifitas transmisi nyeri oleh
saraf.
4
A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N
5. Teori Nyeri Kontrol Gerbang
 Teori pengendalian gerbang untuk menjelaskan mengapa penggosokan atau pemijitan suatu bagian yang nyeri
setelah suatu cedera dapat menghilangkan nyeri, karena aktivitas di serat-serat besar dirangsang oleh tindakan ini,
sehingga gerbang untuk aktivitas serat berdiameter kecil (nyeri) tertutup. Teori ini diciptakan oleh Melzack dan Wall
untuk mengkompensasi kekurangan pada teori spesifitas dan teori pola. Teori kontrol gerbang nyeri berusaha
menjelaskan substansi gelatinosa (SG) pada medulla spinalis bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan
untuk menghalangi masuknya impuls nyeri menuju ke otak..
6.. Pengukuran Intensitas Nyeri
 Secara Subjektif:
a. NRS (Numeric Rating Scale)
5
A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N
b. Face Analog Scale
c. Deskriptif / Verbal Rating Scale ( VRS)
6
A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N
d. Visual Analog Scale
 Secara Objektif:
a. Behavioral Pain Scale (BPS)
BPS digunakan untuk menilai rasa sakit yang dialami pasien pada prosedur menyakitkan, seperti Tracheal
Suctioning ataupun mobilisasi tubuh. Terdapat 3 penilaian yaitu ekspresi wajah, pergerakan ekstrimitas, dan
komplains pada mesin ventilator.
7
A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N
b. Critical Care Pain ObservationTool (CPOT)
CPOT dilakukan pada pasien dengan kondisi:
- Penurunan kesadaran dengan GCS > 4.
- Tidak mengalami brain injury.
-memiliki fungsi motorik yang baik.
Penilaian CPOT menggunakan skor 0-8, dengan total skor ≥ 2, menunjukan adanya nyeri.
7. Manajemen Nyeri
Manajemen nyeri adalah implementasi atau pelaksanaan dari perencanaan pelayanan pasien. Manajemen nyeri akan
dilakukan ketika pasien merasakan sakit yang signifikan dan berkepanjangan.
Tujuan manejemen nyeri:
 Mengurangi rasa sakit pada pasien
 Meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit
 Meningkatkan kualitas hidup
8
B . P E N D E K A T A N F A R M A K O L O G I D A N N O N - M A R F A K O L O G I
U N T U K M E M P E R T A H A N K A N K E N Y A M A N A N D A N M A N A J E M E N
N Y E R I
1. Pendekatan Farmakologi
Metode yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri adalah analgesic. Tiga jenis Analgesik yaitu:
– Non-Narkotik dan anti inflamasi nonsteroid (NSAID) > Menghilangkan nyeri ringan hingga sedang.
– Narkotik atau Opiad > umumnya diresepkan untuk nyeri sedang sampai berat, seperti nyeri pasca operasi.
– Obat tambahan/Ajuvant (Koanalgesik) > sedative, anti cemas, dan relaksan otot, dan yang menghilangkan
gejala lain.
2. Pendekatan Non Farmakologi (Intervensi Keperawatan Mandiri)
Merupakan tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat secara mandiri tanpa petugas medis lain. Pendekatan ini
diantaranya:
1. Masase dan stimulus kutaneus
2. Efflurage Massage
3. Distraksi
4. Terapi Musik
5. GIM (Guided Imageri Music)
6. Hidroterapi rendam air hangat
7. Teknik relaksasi napas dalam
8. Imajinasi Terbimbing (Guided Imagery)
9. Aromaterapi
10. Kompres dingin dan hangat
11. Teknik Akuplesur
9
C . A N A S T E S I L O K A L D A N A N A L G E S I K
1. Analgesik Lokal
~ Obat yang bila diberikan secara lokal maupun suntikan dalam kadar yang cukup dapat menghambat impuls pada
saraf yang dikenai oleh obat tersebut. Menghilangkan rasa sakit pada area tersebut tanpa menghilangkan kesadaran.
2. Analgesik
~Obat penghilang nyeri yang mengandung zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa sakit tanpa menghilangkan
kesadaran. Analgesik terbagi atas Analgesik Perifer (non-Narkotik) dan Analgesik Narkotik.
10
D . P E N G A R U H W A R N A D A N C A H A Y A P A D A
P E R S A L I N A N
~ Warna memiliki karakter energi yang berbeda-beda yang apabila diaplikasikan pada tubuh dan warna didefinisikan
sebagai spektrum yang terdapat pada cahaya. Terapi warna dapat mengurangi kecemasan seseorang yang mana dengan
meningkatkan hormon serotinin yang berfungsi untuk mengontrol perasaan seseorang.
 Terapi warna hijau yang merangsang pelepasan hormon serotinin, sehingga meningkatkan perasaan
bahagia dan menurunkan tingkat kecemasan.
 Terapi warna biru untuk menyingkirkan masalah depresi.
~ Kelebihan terapi warna adalah saraf-saraf dari indra visualisasi manusia ketika menangkap penampakan warna
tersebut langsung disalurkan ke otak dan manusia merefleksikan warna itu kedalam perilaku yang tenang atau rileks.
11
E . P O S I S I E R G O N O M I K U N T U K B E R S A L I N
• KALA I
Posisi bersalin dimaksudkan untuk mengurangi rasa sakit akibat his dan membantu dalam meningkatkan kemajuan
persalinan (penipisan cerviks, pembukaan cerviks, dan penurunan bagian terendah). Pada kala I ibu diposisikan pada
posisi yang aman dan nyaman, seperti berjalan, berdiri, posisi berdansa, duduk, berbaring miring, atau merangkak.
Hindari posisi terlentang (untuk kala I dan kala II), jongkok, dorsal recumbant, maupun lithotomi.
o Posisi meneran:
• Duduk dan setengah duduk (membantu proses persalinan dan memperhatikan keadaan perineum).
• Merangkak (cocok untuk persalinan dengan rasa nyeri di punggung, mempermudah rotasi janin, serta
mengurangi peregangan perineum).
• Jongkok atau Berdiri (memperluas panggul sekitar 28% lebih besar pada pintu bawah panggul, dan
memperkuat dorongan meneran. Beresiko memperbesar terjadinya laserasi jalan lahir).
• Berbaring miring (Mengurangi penekanan pada Vena Inverior sehingga mengurangi resiko hipoksia
janin, memberikan sensasi rileks pada ibu yang kecapean, dan mencegah terjadinya laserasi jalan
lahir).
12
F . M A S A L A H P S I K O S O S I A L D A L A M K E H A M I L A N
D A N N I F A S
~ Kehamilan merupakan krisis maturasi yang dapat menimbulkan stres pada setiap ibu. Jika dapat ditanggulani maka
sang ibu menjadi siap memasuki fase baru, mengemban tanggungjawab dan merawat kehamilannya. Dapat
dimungkinkan rasa takut muncul tidak mendapat perhatian dari pasangannya. Jika tidak diatasi maka hal ini dapat
mengakibatkan masalah psikologis serius, seperti stres, kecemasan, dan depresi.
~ Psikososial adalah keadaan berupa cemas, stres,dan depresi yang berkaitan dengan aspek sosial, budaya, dan
spiritual, serta dapat mempengaruhi kesejahteraaan individu. Faktor yang mempengaruhi psikososial ibu postpatrum
antara lain:
• Sosioodemografi (Usia ibu, tingkat pendidikan, status perkawinan, status paritas, tingkat pendapatan)
• Perencanaan kehamilan
• Dukungan sosial
• Parental distress
~ Tekanan psikologis yang berasal dari psikososial dapat berupa kondisi kehamilan yang buruk, pengalaman persalinan,
dan pengalaman pada masa periode postpatrum. Kondisi Psikosoial dapat mempengaruhi ikatan antara ibu dan bayinya
pada masa postpartum. Oleh karena itu dukungan yang didapat oleh sang ibu sangat dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan proses kehidupan selanjutnya
T H A N K Y O U !

More Related Content

Similar to Mempertahankan Kenyamanan

Manajemen Nyeri Non Farmakologis.ppt
Manajemen Nyeri Non Farmakologis.pptManajemen Nyeri Non Farmakologis.ppt
Manajemen Nyeri Non Farmakologis.pptirmankeperawatan
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxApriaHartinaAghna
 
Definisi kenyamanan
Definisi kenyamananDefinisi kenyamanan
Definisi kenyamanantyasseptya
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriAan Trainstation
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndromesriyulianti19
 
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptxPPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptxRirinAnggreni1
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptxMultimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptxdenjow87
 
Berbagai Jenis Nyeri.pdf
Berbagai Jenis Nyeri.pdfBerbagai Jenis Nyeri.pdf
Berbagai Jenis Nyeri.pdfpapahku123
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Monita Ningtyas
 

Similar to Mempertahankan Kenyamanan (20)

Manajemen Nyeri Non Farmakologis.ppt
Manajemen Nyeri Non Farmakologis.pptManajemen Nyeri Non Farmakologis.ppt
Manajemen Nyeri Non Farmakologis.ppt
 
97035240 makalah-morfin-fix
97035240 makalah-morfin-fix97035240 makalah-morfin-fix
97035240 makalah-morfin-fix
 
Nyeri psikogenik pit 2022
Nyeri psikogenik pit 2022Nyeri psikogenik pit 2022
Nyeri psikogenik pit 2022
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
 
Definisi kenyamanan
Definisi kenyamananDefinisi kenyamanan
Definisi kenyamanan
 
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nursApa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptxPPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptxMultimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
 
LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
 
Askep low back pain
Askep low back painAskep low back pain
Askep low back pain
 
Berbagai Jenis Nyeri.pdf
Berbagai Jenis Nyeri.pdfBerbagai Jenis Nyeri.pdf
Berbagai Jenis Nyeri.pdf
 
Manajemen nyeri
Manajemen nyeriManajemen nyeri
Manajemen nyeri
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Chapter ii 9
Chapter ii 9Chapter ii 9
Chapter ii 9
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 

Recently uploaded

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 

Recently uploaded (12)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 

Mempertahankan Kenyamanan

  • 1. MEMPERTAHANKAN KENYAMANAN DAN MENAJEMEN NYERI SECARA FISIOLOGI DALAM PERSALINAN ZULFA SAVITRI IKES PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI NOVEMBER 2021 1
  • 2. 2 A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N 1. Definisi Nyeri  Nyeri adalah sebuah perasaan tidak menyenangkan  Nyeri persalinan adalah kombinasi dari nyeri fisik akibat kontraksi miometrium disertai regangan segmen bawah rahim menyatu dengan kondisi psikologis sang ibu selama persalinan. 2.. Klasifikasi Nyeri  Nyeri Akut , terjadi karena adanya kerusakan jaringan yang akut dan tidak berlangsung lama, dan Nyeri Kronik, nyeri yang berlanjut walaupun lesi sudah sembuh.  Nyeri Nosiseptif, nyeri inflamasi yang disebabkan oleh ransangan kimia, mekanik, dan suhu yang menyebabkan aktifasi nosiseptor perifer, dan Nyeri Neuropatik, nyeri yang ditimbulkan rusaknya neural pada saraf perifer ataupun sistem saraf pusat yang biasanya digambarkan dengan rasa terbakar dan menusuk.
  • 3. 3 A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N 3. Faktor Yang Mempengaruhi Respon Nyeri  Usia  Jenis Kelamin  Etnis  Budaya  Pendidikan 4.. Proses Fisiologi Nyeri a. Tranduksi nyeri > Proses ransangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktifitas listrik di reseptor nyeri. b. Transmisi nyeri > Proses penyaluran impuls nyeri dan tempat tranduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal medulla spinalis dan jaringan-jaringan neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis sampai ke otak. c. Modulasi nyeri > Melibatkan aktifitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden dari otak yang dapat mempengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis. d. Persepsi nyeri > Pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktifitas transmisi nyeri oleh saraf.
  • 4. 4 A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N 5. Teori Nyeri Kontrol Gerbang  Teori pengendalian gerbang untuk menjelaskan mengapa penggosokan atau pemijitan suatu bagian yang nyeri setelah suatu cedera dapat menghilangkan nyeri, karena aktivitas di serat-serat besar dirangsang oleh tindakan ini, sehingga gerbang untuk aktivitas serat berdiameter kecil (nyeri) tertutup. Teori ini diciptakan oleh Melzack dan Wall untuk mengkompensasi kekurangan pada teori spesifitas dan teori pola. Teori kontrol gerbang nyeri berusaha menjelaskan substansi gelatinosa (SG) pada medulla spinalis bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan untuk menghalangi masuknya impuls nyeri menuju ke otak.. 6.. Pengukuran Intensitas Nyeri  Secara Subjektif: a. NRS (Numeric Rating Scale)
  • 5. 5 A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N b. Face Analog Scale c. Deskriptif / Verbal Rating Scale ( VRS)
  • 6. 6 A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N d. Visual Analog Scale  Secara Objektif: a. Behavioral Pain Scale (BPS) BPS digunakan untuk menilai rasa sakit yang dialami pasien pada prosedur menyakitkan, seperti Tracheal Suctioning ataupun mobilisasi tubuh. Terdapat 3 penilaian yaitu ekspresi wajah, pergerakan ekstrimitas, dan komplains pada mesin ventilator.
  • 7. 7 A . F I S I O L O G I N Y E R I P E R S A L I N A N b. Critical Care Pain ObservationTool (CPOT) CPOT dilakukan pada pasien dengan kondisi: - Penurunan kesadaran dengan GCS > 4. - Tidak mengalami brain injury. -memiliki fungsi motorik yang baik. Penilaian CPOT menggunakan skor 0-8, dengan total skor ≥ 2, menunjukan adanya nyeri. 7. Manajemen Nyeri Manajemen nyeri adalah implementasi atau pelaksanaan dari perencanaan pelayanan pasien. Manajemen nyeri akan dilakukan ketika pasien merasakan sakit yang signifikan dan berkepanjangan. Tujuan manejemen nyeri:  Mengurangi rasa sakit pada pasien  Meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit  Meningkatkan kualitas hidup
  • 8. 8 B . P E N D E K A T A N F A R M A K O L O G I D A N N O N - M A R F A K O L O G I U N T U K M E M P E R T A H A N K A N K E N Y A M A N A N D A N M A N A J E M E N N Y E R I 1. Pendekatan Farmakologi Metode yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri adalah analgesic. Tiga jenis Analgesik yaitu: – Non-Narkotik dan anti inflamasi nonsteroid (NSAID) > Menghilangkan nyeri ringan hingga sedang. – Narkotik atau Opiad > umumnya diresepkan untuk nyeri sedang sampai berat, seperti nyeri pasca operasi. – Obat tambahan/Ajuvant (Koanalgesik) > sedative, anti cemas, dan relaksan otot, dan yang menghilangkan gejala lain. 2. Pendekatan Non Farmakologi (Intervensi Keperawatan Mandiri) Merupakan tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat secara mandiri tanpa petugas medis lain. Pendekatan ini diantaranya: 1. Masase dan stimulus kutaneus 2. Efflurage Massage 3. Distraksi 4. Terapi Musik 5. GIM (Guided Imageri Music) 6. Hidroterapi rendam air hangat 7. Teknik relaksasi napas dalam 8. Imajinasi Terbimbing (Guided Imagery) 9. Aromaterapi 10. Kompres dingin dan hangat 11. Teknik Akuplesur
  • 9. 9 C . A N A S T E S I L O K A L D A N A N A L G E S I K 1. Analgesik Lokal ~ Obat yang bila diberikan secara lokal maupun suntikan dalam kadar yang cukup dapat menghambat impuls pada saraf yang dikenai oleh obat tersebut. Menghilangkan rasa sakit pada area tersebut tanpa menghilangkan kesadaran. 2. Analgesik ~Obat penghilang nyeri yang mengandung zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran. Analgesik terbagi atas Analgesik Perifer (non-Narkotik) dan Analgesik Narkotik.
  • 10. 10 D . P E N G A R U H W A R N A D A N C A H A Y A P A D A P E R S A L I N A N ~ Warna memiliki karakter energi yang berbeda-beda yang apabila diaplikasikan pada tubuh dan warna didefinisikan sebagai spektrum yang terdapat pada cahaya. Terapi warna dapat mengurangi kecemasan seseorang yang mana dengan meningkatkan hormon serotinin yang berfungsi untuk mengontrol perasaan seseorang.  Terapi warna hijau yang merangsang pelepasan hormon serotinin, sehingga meningkatkan perasaan bahagia dan menurunkan tingkat kecemasan.  Terapi warna biru untuk menyingkirkan masalah depresi. ~ Kelebihan terapi warna adalah saraf-saraf dari indra visualisasi manusia ketika menangkap penampakan warna tersebut langsung disalurkan ke otak dan manusia merefleksikan warna itu kedalam perilaku yang tenang atau rileks.
  • 11. 11 E . P O S I S I E R G O N O M I K U N T U K B E R S A L I N • KALA I Posisi bersalin dimaksudkan untuk mengurangi rasa sakit akibat his dan membantu dalam meningkatkan kemajuan persalinan (penipisan cerviks, pembukaan cerviks, dan penurunan bagian terendah). Pada kala I ibu diposisikan pada posisi yang aman dan nyaman, seperti berjalan, berdiri, posisi berdansa, duduk, berbaring miring, atau merangkak. Hindari posisi terlentang (untuk kala I dan kala II), jongkok, dorsal recumbant, maupun lithotomi. o Posisi meneran: • Duduk dan setengah duduk (membantu proses persalinan dan memperhatikan keadaan perineum). • Merangkak (cocok untuk persalinan dengan rasa nyeri di punggung, mempermudah rotasi janin, serta mengurangi peregangan perineum). • Jongkok atau Berdiri (memperluas panggul sekitar 28% lebih besar pada pintu bawah panggul, dan memperkuat dorongan meneran. Beresiko memperbesar terjadinya laserasi jalan lahir). • Berbaring miring (Mengurangi penekanan pada Vena Inverior sehingga mengurangi resiko hipoksia janin, memberikan sensasi rileks pada ibu yang kecapean, dan mencegah terjadinya laserasi jalan lahir).
  • 12. 12 F . M A S A L A H P S I K O S O S I A L D A L A M K E H A M I L A N D A N N I F A S ~ Kehamilan merupakan krisis maturasi yang dapat menimbulkan stres pada setiap ibu. Jika dapat ditanggulani maka sang ibu menjadi siap memasuki fase baru, mengemban tanggungjawab dan merawat kehamilannya. Dapat dimungkinkan rasa takut muncul tidak mendapat perhatian dari pasangannya. Jika tidak diatasi maka hal ini dapat mengakibatkan masalah psikologis serius, seperti stres, kecemasan, dan depresi. ~ Psikososial adalah keadaan berupa cemas, stres,dan depresi yang berkaitan dengan aspek sosial, budaya, dan spiritual, serta dapat mempengaruhi kesejahteraaan individu. Faktor yang mempengaruhi psikososial ibu postpatrum antara lain: • Sosioodemografi (Usia ibu, tingkat pendidikan, status perkawinan, status paritas, tingkat pendapatan) • Perencanaan kehamilan • Dukungan sosial • Parental distress ~ Tekanan psikologis yang berasal dari psikososial dapat berupa kondisi kehamilan yang buruk, pengalaman persalinan, dan pengalaman pada masa periode postpatrum. Kondisi Psikosoial dapat mempengaruhi ikatan antara ibu dan bayinya pada masa postpartum. Oleh karena itu dukungan yang didapat oleh sang ibu sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan proses kehidupan selanjutnya
  • 13. T H A N K Y O U !