Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan peningkatan kemampuan polair TA 2014. Terdapat informasi tentang perawatan motor tempel, perawatan komponen mesin seperti karburator, busi, filter bahan bakar, dan lainnya. Juga memberikan informasi tentang perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak serta perawatan komponen seperti dinamo, aki, dan lainnya.
3. A. PERAWATAN MOTOR TEMPEL
PROSEDUR PENYIMPANAN MOTOR TEMPEL
1. Jangan merebahkan motor tempel pada satu sisi sebelum air pendingin
dikeluarkan semuanya, sebab air bisa masuk kedalam silinder melalui
lubang buang dan menimbulkan persoalan mesin.
2. Simpan motor tempel disuatu tempat yang kering dengan petukaran udara
yang baik, dan tidak terkena sinar matahari langsung.
3. Cucilah badan mesin dengan menggunakan air tawar .
4. Cabut penghubung saluran bahan bakar dari motor atau tutuplah katup
bahan bakar.
5. Jalankan mesin pada kecepatan tanpa beban sementara itu masukkan air
tawar untuk membilas saluran air pendingin .
6. Untuk model starter elektrik, cabutlah aki .
7. Keringkan air pendingin dari mesin secara sempurna, bersihkan badan
mesin sebersih mungkin .
8. Lepaskan busi.
9. Tuangkan satu sendok teh oli mesin bersih kedalam silinder.
10. Engkol secara manual beberapa kali.
11. Pasang kembali busi .
4. II. SERVICE RINGAN ( KARBURATOII. SERVICE RINGAN (
KARBURATOR, BUSI, PENGAPIAN, DINAMO STATER, OIL
FILTER & GARDANR, BUSI, PENGAPIAN, DINAMO STATER, OIL
FILTER & GARDAN
Sebelum Memulai Operasi, Biarkan Mesin Berputar Pada
Kecepatan Tanpa Beban Selama 3 Menit.( Apabila Hal Ini
Tidak Dilakukan, Maka Daya Tahan Mesin Akan Berkurang ).
Pelan – Pelan Kembalikan Kenop Cok Ke Posisi Asal Ketika
Mesin Dipanaskan.
Periksalah Aliran Air Yang Terus Menerus Dari Lubang Pilot
Pendingin Air.
5. Engine Type
•4-stroke, V6
•DOHC, 24-valve
•4,028 ml (246 cu.in)
•Water cooled
•Valve train by chain
•Multi point sequential EFI
•The Injector is same as DF150/175
•Bore 98 mm (3.9 in)
Stroke 89 mm (3.5 in)
6. Komponen Mesin Tindakan – Tindakan
Pertama Kali Setiap
10 Jam 50 Jam 100 Jam 200 Jam
Busi
Pembersihan /
Penyetelan /
Penggantian
X X X
Titik – Titik Perlu
Digemuki
Pemberian Minyak
Gemuk
X
Oli Roda Gigi Ganti X X
Sistem Bahan
Bakar
Pemeriksaan X X X
Filter Bahan Bakar Pemeriksaan /
Pembersihan
X X X
Tangki Bahan Bakar Pemeriksaan /
Pembersihan
X
Karburator Pemeriksaan /
Penyetelan
X X
Anoda / Stabilizer Pemeriksaan /
Penggantian
X X
7. Komponen Mesin Tindakan – Tindakan
Pertama Kali Setiap
10 Jam 50 Jam 100 Jam 200 Jam
Saluran Air
Pendingin
Pembersihan X X
Baling – Baling Pemeriksaan /
Penggantian
X X
Aki Pemeriksaan /
Pengisian X
Penghubung
Akselarasi / Kabel
Akselarasi / Timing
Pemeriksaan /
Penyetelan
X X
Penghubung
Perseneling / Kabel
Perseneling
Pemeriksaan /
Penyetelan
X
Pengukur Panas Pemeriksaan X
Pompa Air Pemeriksaan X
Kelem Penutup Pemeriksaan X
8. B. PEMBERSIHAN DAN PENYETELAN
BUSI
Busi adalah suatu komponen yang penting dan mudah untuk diperiksa
karena keadaan busi dapat menunjukkan sesuatu mengenai kondisi
mesin.
sebelum memasang busi, ukurlah terlebih dahulu celah elektroda
dengan kawat pengukur ketebalan : bila perlu sesuaikan celah itu
menurut spesifikasi.
Waktu memasang busi , bersihkan selalu permukaan gasket dan
selalu gunakanlah gasket baru , bersihkan galur – galur dari kotoran ,
dan sekrupkan busi sampai yang tepat.
Jika tidak ada alat pemutar ketetatan pada saat anda memasang busi,
perkirakan yang pengetatan yang baik adalah ¼ sampai ½ putaran
setelah diketatatkan jari.
Kemudian mintalah agar busi disesuaikan pengetatannya secepat
mungkin dengan menggunakan alat pemutar ketetatan (
torquewrench).
9. C. PEMERIKSAAN FILTER BAHAN
BAKAR
Cabut mur yang memegang perangkat filter bahan
bakar
Lepaskan tutup filter. Tampung ceceran bahan bakar
dengan wadah
Periksa elemen filter untuk memastikkan bahwa filter
tersebut dalam kondisi baik atau tidak, gantilah jika
diperlukan
Pasang kembali elemen filter pada tutup, pastikan ring
ada pada posisi nya.
10. PENGANTIAN OLI RODA GIGI
Pergantian oli dalam jangka waktu per 3 bulan
Miringkan motor tempel sehingga peyumbat pembuangan
oli berada pada posisi terendah
Tempatkan wadah yang sesuwai dibawah kotak roda gigi
Cabutlah peyumbat pembuangan oli
Cabut peyumbat permukaan oli untuk megerikan oli
sampai kering
Gunakan alat yang fleksibel atau yang dapat mengisi degan
tekanan, suntikan oli roda gigi kedalam lubang peyumbat
pembuangan oli
Pada saat oli mulai mengalir keluar dari lubang peyumbat
permukaan oli, masukan dan kencangkan mur peyumbat
pembuangan oli.
11. III. PEMERIKSAAN AKI
Periksa level elektrolit paling sedikit satu bulan
sekali.
Isilah level yang disarankan oleh pabriknya jika
diperlukan.
Isilah dengan air destilat
Selalu menjaga aki dalam keadaan yang baik.
Jika kapal tidak digunakan selama satu bulan
atau lebih, lepaskan aki dan simpan ditempat
dengan suhu dingin
12. III. PERAWATAN AKI
1. Bersihkan
Terminal aki seringkali menjadi tempat penumpukan
korosi yang dapat menghambat arus listrik dari aki ke
kabel utama jaringan listrik. Untuk membersihkan
plak korosi pada terminal aki pastikan mesin mobil
dalam keadaan mati.
2. Beri Selimut Penutup
Jika memungkinkan berilah selimut penutup aki,
untuk menghindari aki terlalu panas atau terlalu
dingin. Hal ini terutama jika aki sering terekspos oleh
kondisi temperatur lingkungan yang ekstrim (sangat
panas atau sangat dingin).
13. III. PERAWATAN AKI
3. Berikan Pemanasan Sebelum Mobil Dijalankan
Pemanasan mesin sebelum kapal olah gerak tidak
hanya bermanfaat bagi mesin tetapi juga bagi aki. Aki
yang hangat memberikan kemampuan menyediakan
daya listrik yang lebih baik
4. Jangan Menyalakan Piranti Elektrik Lain
Sebelum Menyalakan Mesin
Nyalakan dulu mesin kapal sebelum menyalakan alat
elektronik lain. Berikan waktu aki terisi penuh oleh
alternator yang menghasilkan listrik sebelum
dipergunakan oleh aksesori elektrik penunjang
terutama yang memakai daya besar seperti AC, dll
14. III. PERAWATAN AKI
5. Matikan Dahulu Piranti Elektrik Sebelum
Mematikan Mesin
Mematikan alat elektrik lain sebelum mematikan
mesin akan memastikan bahwa saat mesin di-start
kembali, piranti elektrik lain dalam keadaan mati.
Tindakan ini memastikan anda (secara tidak sengaja)
tidak mengabaikan tips nomor 4 di atas.
6. Pastikan Posisi Aki Terikat dengan Kuat
Selalu periksa posisi aki apakah terikat kuat. Jika aki
dapat bergerak dari posisinya, hal ini dapat
menyebabkan benturan pada komponen lain, aki
pecah, kabel putus, atau korsleting yang dapat
membahayakan.
15. III. PERAWATAN AKI
7. Lepas Aki Jika Mobil Akan Lama Tidak Dinyalakan
Jika kapal akan ditinggal dalam waktu lama (lebih dari 2
minggu), lepas aki untuk mencegah kehilangan arus listrik.
Lepaskan kabel terminal negatif dari terminal aki, dan
pindahkan ujungnya yang berklem dari terminal aki
(sebaiknya dibungkus plastik yang cukup tebal, agar lebih
aman
8. Cek Laju Pengisian Aki
Cek laju pengisian aki setiap kali melakukan servis
perawatan di bengkel. Laju pengisian (charging rate) yang
terlalu besar atau terlalu kecil dapat mengurangi usia pakai
aki dan menyebabkan garansi pabrik menjadi tidak
berlaku.
16. PERBEDAAN MESIN 2 TAK & 4 TAK
Mesin 2 TAK
- oli campuran dengan perbandingan 1 : 50
bensin ( Mesin Baru )
- - menghasilkan udara polusi yang lebih
banyak
- - lebih bertenaga
- - Produksinya lebih eifisien dan sedehrana
- - Konstruksinya Lebih Kecil dan ringan
17. Mesin 4 TAK
- Tidak memerlukan campuran oli (bensin
murni)
- - menghasilkan udara polusi yang lebih sedikit
- - lebih bertenaga
- - Produksinya lebih rumit
- - Konstruksinya Lebih berat
- - Suku Cadang tergantung dengan indent (
distributor)
18. PERAWATAN STEER & GARDAN
2 Bulan se x Lakukan pengecekan oli steer
Apabila terasa berat, maka tambahkan oli steer,
dengan ukuran yang telah ditentukan sampai terasa
ringan
Pergantian Oli Gardan dilakukan rata – rata kecepatan
3500 rpm
Pergantian oli gardan menggunakan SAE 90
19. INSTALASI LISTRIK DIKAPAL
ADA 2
1. Sumber Listrik dari Accu / Aki
2. Dinamo / Generator arus searah
Apabila ada kabel telanjang agar diberikan solasi
ban
Apabila ada listrik yang mati maka lakukan
pengecekan skring
20. PERAWATAN DINAMO STATER
Dijaga bebas dari debu dan kotoran
Bersihkan dengan penghembus tangan
(hand blass blag)
Dijaga dari cipratan minyak ( bensin / solar
)
Untuk pelumasan terhadap blok- blok
bantalan cincin pelumas
Minyak pelumas harus secukupnya
21. Motor temple tinggi
transom (mm)
X : 637
U : 764
Berat (Kg) X : 365
U : 373
Type Mesin DOHC,V8,32 Valves
Isi Silinder
(Displacement) (Cm3)
5,330.00
Diameter x langkah (mm) 94 X 96
Tenaga (Kw / Psi) 257.4 / 350.0
Kecepatan Maksimum
(Rpm)
5000-6000
Perbandingan Kompresi 9,6
System Induksi Bahan
Bakar
Fuel Injection
Sytem Induksi DOHC
Pengapian TCI
Rasio Gigi 26:151 (1.73)
Motor temple tinggi
transom (mm)
X : 643
Berat (Kg) X :267
Type Mesin V6
Isi Silinder
(Displacement) (Cm3)
3352
Diameter x langkah (mm) 94 X 80,5
Tenaga (Kw / Psi) 147.1 X 200.0
Maksimum Kecepatan
(Rpm)
5000-6000
Perbandingan Kompresi 9,0
System Induksi Bahan
Bakar
FI
Sytem Induksi DOHC
Pengapian TCI
Perbandingan Gigi 30:15 (2.0)
22. Motor temple tinggi transom (mm) X : 643
Berat (Kg) X :267
Type Mesin V6
Isi Silinder (Displacement) (Cm3) 3352
Diameter x langkah (mm) 94 X 80,5
Tenaga (Kw / Psi) 147.1 X 200.0
Maksimum Kecepatan (Rpm) 5000-6000
Perbandingan Kompresi 9,0
System Induksi Bahan Bakar FI
Sytem Induksi DOHC
Pengapian TCI
Perbandingan Gigi 30:15 (2.0)