Paparan pelatihan lengkap Subdit Fasharkan Ditpolair Polda Jambi;AKBP H.DADANG DK,AMd Mar,SH,SIP,MH. Sengaja ditayangkan dalam rangka Ibadah, ilmu tidak dibawa sampai mati, dengan semboyan "BERBAGI ILMU ITU IBADAH & INDAH", amin
4. Menjaga Kapal agar selalu dalam keadaan baik,
bersih baik didalam atau diluar, sehingga badan
kapal dan mesin tetap terpelihara sesuai
ketentuan
Mencegah timbulnya kerusakan
Memperbaiki kerusakan yang kecil agar jangan
sampai membesar
5. 1. Kelebihan Kapal Berbahan Fiberglass
Adalah Bahan Yang Ringan
2. Kekurangan Kapal Berbahan
Fiberglass Adalah Bahan Fiberglass
Sangat Mudah Rusak Jika
Berbenturaan Keras Dengan Kayu,
Besi, dll
6. 1. Perawatan Rutin
Pembersihan Kapal Dilaksanakan Pada Pagi Hari
Dan Atau Setelah Melaksanakan Patroli’
Sebelum membersihkan badan kapal, alat – alat
yang harus harus dipersiapkan antara lain :
detergen atau sejenisnya, ember, air tawar, sikat
kawat, dll
a) Ember diisi dengan air dan dicampur dengan
detergen seperlunya dan setelah diaduk rata
baru digunakan
b) Bagian yang dianggap kotor / yang akan
dibersihkan dilap terlebih dahulu dengan air
7. a) Selanjutnya kotoran yang masih tersisa ( menempel )
digosok merata dengan detrgen yang telah diaduk
dengan air dan dibersihkan / dibilas memakai air
tawar sampai bersih
b) Untuk membersihkan bagian bawah kapal tidak boleh
mengunakan “ Ketok Martil “ dan setiap 6 bulan sekali
kapal diangkat ke darat ( dock )
c) Setelah didock, teritip segera dibersihkan sebelum
kering, karna kaalau sudah kering, susah untuk
dibersihkan.
d) Setelah bersih, bagian yang dibersihkan dipolesi
dengan UPOXI ( Bahan Perekat Fiber ) secara
merata.
e) Setelah polesan UPOXI kering baru dicat dengan AF /
Anti Fouling.
f) Setelah cat kering, kapal dapat diturunkan.
Lanjutan....1. Perawatan Rutin
8. 1. Perawatan Dalam Keadaan Retak
Retak pada body kapal disebabkan oleh benturan dan
menerima langsung sinar matahari dan hujan dalam
jangka waktu yang lama.
A. Bahan yang diperlukan :
Resin
Katalis
Fiber Mat
Talk
9. B. CARA PENGERJAAN
Bagian yang retak dikupas bagian yang mengkilap sampai kelihatan fibermat
nya. Fibermat juga dkupas sampai setengah dari ketebalan fibermat.
Untuk lapisan fibernya , Aduk resin dan katalis. Campurann harus merata
dan tempat untuk mengaduk harus bersih.
Semakin banyak katalis, semakin cepat proses pengeringannya.
Untuk mendapatkan kekentalan, campur dengan talk secukupnya.
Melaksanakan penambalan, bagian yang ditambal, diolesi campuran resin
dengan, setelah kering dilapisi fibermat kemudian diolesi resin kembali
sampai dekat dengan permukaan yang retak .
Setelah mendapatkan ketebalan permukaan, lapisan resin dibiarkan sampai
kering.
Selanjutnya membuat dempul, letakan talk diatas triplek/ malat lain
kemudian ditetesi dengan resin dan katalis, kemudian diaduk sehingga
berbentuk dempul.
10.
11.
12. Sebelum Memulai Operasi, Biarkan Mesin Berputar Pada
Kecepatan Tanpa Beban Selama 3 Menit.( Apabila Hal Ini
Tidak Dilakukan, Maka DayaTahan Mesin Akan Berkurang ).
Pelan – Pelan Kembalikan Kenop Cok Ke Posisi Asal Ketika
Mesin Dipanaskan.
Periksalah Aliran AirYangTerus Menerus Dari Lubang Pilot
Pendingin Air.
13. PROSEDUR PENYIMPANAN MOTOR TEMPEL
1. Jangan merebahkan motor tempel pada satu sisi sebelum air pendingin
dikeluarkan semuanya, sebab air bisa masuk kedalam silinder melalui
lubang buang dan menimbulkan persoalan mesin.
2. Simpan motor tempel disuatu tempat yang kering dengan petukaran udara
yang baik, dan tidak terkena sinar matahari langsung.
3. Cucilah badan mesin dengan menggunakan air tawar .
4. Cabut penghubung saluran bahan bakar dari motor atau tutuplah katup
bahan bakar.
5. Jalankan mesin pada kecepatan tanpa beban sementara itu masukkan air
tawar untuk membilas saluran air pendingin .
6. Untuk model starter elektrik, cabutlah aki .
7. Keringkan air pendingin dari mesin secara sempurna, bersihkan badan
mesin sebersih mungkin .
8. Lepaskan busi.
9. Tuangkan satu sendok teh oli mesin bersih kedalam silinder.
10. Engkol secara manual beberapa kali.
11. Pasang kembali busi .
14. Engine Type
•4-stroke, V6
•DOHC, 24-valve
•4,028 ml (246 cu.in)
•Water cooled
•Valve train by chain
•Multi point sequential EFI
•The Injector is same as
DF150/175
•Bore 98 mm (3.9 in)
Stroke 89 mm (3.5 in)
15. Komponen Mesin Tindakan – Tindakan
Pertama Kali Setiap
10 Jam 50 Jam 100 Jam 200 Jam
Busi
Pembersihan /
Penyetelan /
Penggantian
X X X
Titik – Titik Perlu
Digemuki
Pemberian Minyak
Gemuk
X
Oli Roda Gigi Ganti X X
Sistem Bahan
Bakar
Pemeriksaan X X X
Filter Bahan Bakar Pemeriksaan /
Pembersihan
X X X
Tangki Bahan Bakar Pemeriksaan /
Pembersihan
X
Karburator Pemeriksaan /
Penyetelan
X X
Anoda / Stabilizer Pemeriksaan /
Penggantian
X X
16. Komponen Mesin Tindakan – Tindakan
Pertama Kali Setiap
10 Jam 50 Jam 100 Jam 200 Jam
Saluran Air
Pendingin
Pembersihan X X
Baling – Baling Pemeriksaan /
Penggantian
X X
Aki Pemeriksaan /
Pengisian X
Penghubung
Akselarasi / Kabel
Akselarasi / Timing
Pemeriksaan /
Penyetelan
X X
Penghubung
Perseneling / Kabel
Perseneling
Pemeriksaan /
Penyetelan
X
Pengukur Panas Pemeriksaan X
Pompa Air Pemeriksaan X
Kelem Penutup Pemeriksaan X
17. Busi adalah suatu komponen yang penting dan mudah untuk
diperiksa karena keadaan busi dapat menunjukkan sesuatu
mengenai kondisi mesin.
sebelum memasang busi, ukurlah terlebih dahulu celah
elektroda dengan kawat pengukur ketebalan : bila perlu
sesuaikan celah itu menurut spesifikasi.
Waktu memasang busi , bersihkan selalu permukaan gasket
dan selalu gunakanlah gasket baru , bersihkan galur – galur
dari kotoran , dan sekrupkan busi sampai yang tepat.
Jika tidak ada alat pemutar ketetatan pada saat anda
memasang busi, perkirakan yang pengetatan yang baik
adalah ¼ sampai ½ putaran setelah diketatatkan jari.
Kemudian mintalah agar busi disesuaikan pengetatannya
secepat mungkin dengan menggunakan alat pemutar
ketetatan ( torquewrench).
18. Cabut mur yang memegang perangkat filter
bahan bakar
Lepaskan tutup filter. Tampung ceceran bahan
bakar dengan wadah
Periksa elemen filter untuk memastikkan
bahwa filter tersebut dalam kondisi baik atau
tidak, gantilah jika diperlukan
Pasang kembali elemen filter pada tutup,
pastikan ring ada pada posisi nya.
19. Pergantian oli dalam jangka waktu per 3 bulan
Miringkan motor tempel sehingga peyumbat pembuangan
oli berada pada posisi terendah
Tempatkan wadah yang sesuwai dibawah kotak roda gigi
Cabutlah peyumbat pembuangan oli
Cabut peyumbat permukaan oli untuk megerikan oli
sampai kering
Gunakan alat yang fleksibel atau yang dapat mengisi degan
tekanan, suntikan oli roda gigi kedalam lubang peyumbat
pembuangan oli
Pada saat oli mulai mengalir keluar dari lubang peyumbat
permukaan oli, masukan dan kencangkan mur peyumbat
pembuangan oli.
20. Periksa level elektrolit paling sedikit satu bulan
sekali.
Isilah level yang disarankan oleh pabriknya jika
diperlukan.
Isilah dengan air destilat
Selalu menjaga aki dalam keadaan yang baik.
Jika kapal tidak digunakan selama satu bulan atau
lebih, lepaskan aki dan simpan ditempat dengan
suhu dingin
21. 2 TAK
- Jangan lupa oli campuran dengan
perbandingan 1 : 50 bensin ( Mesin Baru )
- Perbandingan 1 : 30 Bensin ( Mesin Lama )
- 4 Tak
- Pergantian oli pada saat kecepatan rata rata
3500 rpm
22. 2 Bulan se x Lakukan pengecekan oli steer
Apabila terasa berat, maka tambahkan oli steer,
dengan ukuran yang telah ditentukan sampai
terasa ringan
Pergantian Oli Gardan dilakukan rata – rata
kecepatan 3500 rpm
Pergantian oli gardan menggunakan SAE 90
23. ADA 2
1. Sumber Listrik dari Accu / Aki
2. Dinamo / Generator arus searah
Apabila ada kabel telanjang agar diberikan
solasi ban
Apabila ada listrik yang mati maka lalukan
pengecekan skring
24. Dijaga bebas dari debu dan kotoran
Bersihkan dengan penghembus tangan (hand
blass blag)
Dijaga dari cipratan minyak ( bensin / solar )
Untuk pelumasan terhadap blok blok bantalan
cincin pelumas
Minyak pelumas harus secukupnya