3. FUNGSI TUNE-UP
Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan
untuk mendapatkan performa mesin yang maximal sesuai standart,
dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik dan
prima.
Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan
memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin. Oleh karena
itu agar motor tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum,
maka perlu dilakukan tune up motor secara periodik. Pekerjaan
tune up harus dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya,
baik urutan pengerjaannya, pemeriksaannya, ukuran penyetelannya
dan lain – lain. Ini dimaksudkan untuk efisiensi proses kerja dan
supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuatnya. Sebelum kegiatan tune up dilakukan, lebih
baiknya kita memanaskan mesin (menghidupkan mesin) terlebih
dahulu untuk mengidentifikasi keadaan dari mesin itu sendiri,
identifikasi dilakukan misalnya putaran idle terlalu besar ataupun
terlalu kecil, mesin pincang, adanya suara yang tidak normal pada
mesin dan lain sebagainya.
4. Urutan Pengerjaan Tune-up
Pengerjaan tune up harus berurutan, Tujuannya agar tidak terjadi
pengulangan pekerjaan karena servis komponen tertentu berpengaruh
terhadap komponen lain.
Urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
1. Saringan udara ( air filter)
Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan
komponen yang lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin
yang sangat berpengaruh terhadap komponen lain yang jika diservis
belakangan
2. Platina
platina perlu disetel dulu sebelum menyetel saat pengapian
3. Kabel Busi
setelah menyetel platina, tutup distributor tidak perlu segera dipasang.
periksa kondisi tutup distributor beserta kabel-kabelnya.
4. Tutup Distributor
5. Accu
cek tinggi air accu, bersihkan kutub-kutub accu dari jamur dan karat, tidak
lupa berat jenis air accu dan kondisi tegangannya
5. 6. Busi
Pada tahap ini sebaikkan sekaligus mengecek tekanan kompresi terlebih dahulu kemudian busi,
karena pada tahap pengecekan tekanan kompresi sebaiknya busi dilepas semuanya, hal ini bertujuan
agar kerja dinamo stater dan accu tidak berat karena harus berkali-kali dinyalakan.elektroda busi
dibersihkan dengan amplas (bersihkan dari kerak)
7. Menyetel Celah Katub
pada sat penyetelan katup, sebaiknya busi jangan dipasang terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar
mesin lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
8. Saat Pengapian
9. Idel
Penyetelan idel merupakan penyetelan pali akhir dalam tune up.sebab hasil penyetelan idel tidak akan
berpengaruh terhadap saat pengapian, celah katub, kompresi, dan pendinginan. Tapi sebaliknya, idel
sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen mesin.
10. Tali kipas
Penyetelan / pemeriksaan keKencangan tali kipas.
11. Menghidupkan Mesin setelah Tune Up
Setelah tune up selesai pastikan seluruh komponen mesin sudah terpasang di tempatnya dengan tepat
dan benar. jika semua sudah terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada putaran stasioner
beberapa menit dan dengarkan bunyi mesin, perhatikan getaran dan asap kenalpot. Jika semua
normal naikkan perlahan putaran mesin sambil perhatikan bunyi mesin, getaran, dan asap
kenalpotnya. Jika sudah yakin tidak ada gangguan atau ketidak normalan pada mesin, berarti tune
up telah selesai.
6. Tune-Up Mobil Efi
Pada dasarnya, sistem EFI dibuat tangguh untuk segala kondisi jalan, suhu dan
cara mengemudi. Kerusakan atau masalah pada sistem EFI terutama disebabkan
oleh:
Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah, bensin oplosan, kandungan
sulfur yang amat tinggi pada semua jenis BBM di Indonesia dan ketiadaan aditif
pada BBM Pertamina)
Kelembapan udara tropis yang sangat tinggi sehingga kandungan sulfur pada
BBM bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan
dan menimbulkan sumbatan-sumbatan pada injektor dan saluran bahan bakar
Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian
kabel busi non-OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun pemasangan
alarm
Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound
ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air
Melepas aki dengan cara yang tidak benar, melakukan jump start dengan cara
yang tidak benar serta melepas ECU dengan sembarangan.
7. Tips -Tips Perawatan Mobil Efi
Ketika menghidupkan mesin perhatikan bilamana indikator
tulisan/gambar “Check
Engine” pada panel instrumen (tergantung merek mobil) tetap menyala set
elah mesin hidup selama beberapa detik, segeralah hubungi mekanik anda
Ketika sedang berkendara dan bilamana indikator Check Engine menyala,
segeralah hubungi mekanik anda
Bersihkan dan gantilah saringan udara secara berkala atau tepat pada waktunya
Gantilah saringan bensin (fuel filter) secara berkala, sebaiknya setiap 15.000km
atau lebih sering mengingat kondisi BBM di Indonesia yang memiliki kandungan
sulfur teramat tinggi
Bersihkanlah throttle body dan idle regulator/ stepper motor secara berkala
Bersihkanlah connector sensor-sensor, connector pengapian dan connector ECU
secara berkala
Ganti busi secara berkala dan periksa keregangan celah busi setiap 5.000km atau
lebih sering. Gunakan busi tipe R, yaitu yang menggunakan resistor
Hindari ECU (Electronic Control Unit) dari air.
8. Usahakan aki dan sistem pengisian kelistrikan (altenator dan volta
ge regulatornya) selalu dalam kondisi prima
Jangan sekalipun berpikir untuk memodifikasi voltage regulator dengan
sistem cut-out, Anda akan merusak ECU maupun modul pengapian
(igniter/ CDI)
Jangan berusaha menghidupkan mesin ketika soket injektor dalam
posisi terlepas.
Jangan sekalipun berusaha menghubungkan injektor dengan arus aki
langsung (12 volts) karena injektor beroperasi dengan tegangan 9 volts
Bersihkanlah injektor dan sistem bahan bakar secara berkala dengan
sistem pembersih yang aman, misalnya Interject Service
Jangan sekalipun menggunakan sistem pembersih injektor Ultrasound
Jika handak memasang alarm, yakinkan alarm itu dibuat oleh pabrikan
besar dan memiliki reputasi internasional, misalkan merek Clifford,
Alpine, Kenwood,Avital, dll.Lakukan pemasangan alarm hanya
di authorized dealer.Alarm buatan pabrikan yang tidak memiliki reputasi
internasional dapat menimbulkan RFI/ MRI yang akan mengganggu
fungsi ECU