Siklus produksi dan sistem informasi produksi memberikan gambaran mengenai proses produksi mulai dari perencanaan, pelaksanaan produksi, hingga pelaporan biaya produksi. Siklus produksi terdiri atas tahap perencanaan desain produk, perencanaan dan penjadwalan produksi, pelaksanaan produksi, hingga pelaporan biaya produksi. Sistem informasi diperlukan untuk mengkoordinasikan kebutuhan bahan baku, jadwal produksi, hingga biaya yang timbul sepanjang
1. SIKLUS PRODUKSI DAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
A. Pengertian
Sistem Produksi adalah sebuah subsistem dari sistem informasi akuntansi yang berada di dalam
kategori transaction processing system (TPS) yang merupakan sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Sistem ini adalah sistem yang berisi
serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang mempunyai hubungan dengan
proses pembuatan suatu produk. Sistem ini tentunya berhubungan secara langsung dengan sub-
sistem yang lain seperti siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus buku besar dan pelaporan.
B. Hubungan Siklus Produksi dengan Siklus lainnya
Siklus produksi memiliki keterkaitan dengan siklus lainnya, diantaranya:
1. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan akan memberikan informasi berupa sale forecast, informasi tersebut
adalah mengenai barang atau produk yang habis terjual atau yang diminati oleh para
pelanggan sehingga perusahaan akan memberikan perhatian khusus untuk produk tertentu
dan akan memproduksinya dalam jumlah yang besar. Selain itu informasi yang berasal dari
siklus pendapatan berguna bagi siklus produksi untuk barang atau produk yang dipesan oleh
customer secara backlog atau yang belum tersedia di gudang.
2. Siklus produksi produksi akan memberikan informasi barang yang sudah selesai diproduksi
dan siap untuk dijual kepada siklus pendapatan. Sehingga siklus pendapatan akan
mengetahui jumlah barang yang tersedia di gudang dan siap untuk dijual kepada customer.
2. Siklus Pengeluaran
Kegiatan produksi di perusahaan tentunya memerlukan bahan baku dan overhead pabrik,
maka sebelum kegiatan produksi dilakukan, terlebih dahulu ada proses inventarisasi yang
dilakukan di siklus produksi dalam rangka memetakan kebutuhan bahan baku dan overhead
untuk memproduksi suatu produk tertentu. Informasi tersebut akan disampaikan kepada
siklus pengeluaran untuk ditindaklanjuti oleh siklus pengeluaran dengan melakukan
pembelian bahan baku dan overhead pabrik yang diperlukan. Bahan baku yang telah dibeli
akan disampaikan kembali kepada siklus produksi untuk diproses lebih lanjut.
3. Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Hasil dari kegiatan siklus produksi adalah barang jadi, barang jadi yang diolah tersebut
tentunya memiliki harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Informasi mengenai
harga pokok produksi dan harga pokok penjualan akan disampaikan kepada siklus buku
besar dan pelaporan untuk ditindaklanjuti menjadi laporan keuangan.
4. Siklus Sumber Daya Manusia
Kegiatan produksi pabrik tentunya akan berjalan dengan lancar apabila ada sumber daya
yang mengerjakan, terkait dengan kebutuhan sumber daya manusia untuk bekerja
khususnya di bagian produksi maka siklus produksi akan memberikan informasi kepada
siklus sumber daya manusia tentang kebutuhan pegawai untuk bekerja di bagian produksi,
dan siklus sumber daya manusia akan menindaklanjuti keinginan dari siklus produksi
tersebut dengan memberikan penugasan kepada pegawai untuk bekerja di bagian produksi
dimana sebelumnya akan melakukan kegiatan rekruitment dan juga pelatihan.
5. Manajemen
Kaitannya dengan manajemen, siklus produksi akan memberikan laporan terkait dengan
seluruh kegiatan dari siklus produksi, baik itu desain produknya, rencana produksi, barang
yang diproduksi, bahan yang digunakan, dan lain sebagainya yang terkait dengan kegiatan di
siklus produksi.
C. Kegiatan Siklus Produksi
1. Peran SIA dalam Siklus Produksi
a. Bauran produk Produk apa yang ingin diproduksi
b. Penetapan harga produk Berapa HPP sampai produk selesai dibuat
c. Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli) Apakah
jika akan membeli produk lalu dijual / membuat / memproduksi sendiri lalu dijual
d. Manajemen Biaya Merencanakan / mengalokasikan biaya – biaya yang timbul.
2. Pengendalian Siklus Produksi
a. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
b. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
c. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
3. 3. Aktivitas Siklus Produksi
1. Product Design
Kegiatan pertama yang dikerjakan pada siklus produksi adalah mendesain suatu produk,
tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi. Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen utama yaitu:
a. Bill of materials : dokumen yang menentukan nomor bagian, deskripsi, dan kuantitas
setiap komponen yang digunakan dalam produk.
b. Operations list ; dokumen yang menentukan urutan langkah-langkah untuk
mengikuti dalam membuat suatu produk, yang peralatan untuk digunakan, dan
berapa lama setiap langkah harus mengambil.
2. Planning and Scheduling
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan, tujuan dari
langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. Terdapat dua metode dalam
perencanaan produksi yaitu:
a. Manufacturing resource planning (MRP-II): perpanjangan perencanaan sumber daya
bahan yang berusaha untuk menyeimbangkan kapasitas produksi yang ada dan
bahan baku kebutuhan untuk memenuhi tuntutan penjualan diperkirakan. Juga
dirujuk sebagai dorongan manufaktur karena barang yang diproduksi di harapan
permintaan pelanggan.
b. Lean manufacturing: memperluas prinsip-prinsip sistem persediaan just-in-time
untuk seluruh proses produksi untuk meminimalkan atau menghilangkan persediaan
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Lean manufacturing sering
dirujuk sebagai manufaktur tarik karena barang yang diproduksi dalam menanggapi
permintaan pelanggan.
Selain metode yang dapat digunakan dalam merencanakan produksi, beberapa
dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
1) Master production schedule (MPS) : menentukan berapa banyak setiap produk yang
akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi yang harus terjadi.
2) Production order : dokumen otorisasi pembuatan sejumlah tertentu produk
tertentu.
3) Materials requisition : kewenangan penghapusan kuantitas yang diperlukan bahan
baku dari gudang.
4) Move tickets : dokumen yang mengidentifikasi transfer internal bagian, lokasi yang
mereka ditransfer, dan waktu transfer.
3. Production Operations
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini
dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut berdasarkan jenis
produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.
Penggunaan teknologi pada kegiatan ini dapat dilihat dari penggunaan komputer seperti:
4. 1) Computer-integated manufacturing (CIM) : pendekatan manufaktur di mana banyak
dari proses manufaktur dilakukan dan dipantau oleh peralatan komputerisasi,
sebagian melalui penggunaan robotika dan koleksi real-time dari kegiatan
manufaktur.
2) Request for proposal (RFP) : permintaan oleh organisasi atau departemen untuk
pemasok untuk menawar untuk memasok aset tetap yang memiliki karakteristik
tertentu.
4. Cost Accounting
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghitung akuntansi biaya
diantaranya:
1) Job-order costing : sistem biaya yang memberikan biaya untuk batch produksi
tertentu atau pekerjaan.
2) Process costing : sistem biaya yang memberikan biaya untuk setiap proses, atau
pusat kerja, dalam siklus produksi, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk
semua unit yang diproduksi.
3) Job-time ticket : dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas kerja dengan mencatat jumlah waktu seorang pekerja dihabiskan untuk
setiap tugas pekerjaan tertentu.
4) Manufacturing overhead : semua biaya manufaktur yang tidak layak secara
ekonomis untuk melacak langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
5) Activity-based costing (ABC) : sistem biaya yang dirancang untuk melacak biaya
untuk kegiatan yang membuat mereka.
6) Cost driver : apa pun yang memiliki hubungan sebab-akibat biaya.
7) Throughput : ukuran efisiensi produksi mewakili jumlah "baik" unit yang diproduksi
dalam jangka waktu tertentu.
D. Tujuan Siklus Produksi
Adapun tujuan siklus produksi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
4. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
5. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
6. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
5. E. Ancaman Dan Pengendalian Dalam Siklus Produksi
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak selalu berjalan mulus, selalu ada halangan
dan rintangan yang dihadapi. Begitu pula yang terjadi pada setiap aktivitas yang dilakukan pada
siklus produksi, ada ancaman yang dihadapi dalam melakukan setiap kegiatan di dalam siklus
produksi. Ancaman-ancaman tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Proses Ancaman Prosedur Pengendalian yang dapat
diterapkan
Desain Produk Desain produk yang kurang
baik
Perbaiki informasi tentang pengaruh
desain produk atas biaya
Data terinci mengenai biaya jaminan
dan perbaikan
Perencanaan
dan
Penjadwalan
Kelebihan / kekurangan
produksi
Investasi yang tidak optimal
dalam aktiva tetap
Sistem perencanaan produksi yang lebih
baik
Tinjau dan setujui perolehan aktiva
tetap
pengendalian anggaran
Operasi
Produksi
Pencurian/ perusakan
persediaan dan aktiva tetap
Batasi akses fisik ke persediaan dan
aktiva tetap
Dokumentasikan semua perpindahan
persediaan sepanjang proses produksi
Identifikasi semua aktiva tetap
Dokumentasi yang memadai dan tinjau
semua transaksi yang melibatkan
pembuangan
Asurnsi yang memadai
Akuntansi Biaya Kesalahan pencatatan dan
memasukkan data
mengakibatkan data biaya
yang tidak akurat
Pengendalian entri data; penggunaan
pemindai kode garis jika memungkinkan
rekonsiliasi jumlah tercatat dengan
perhitungan fisik secara periodik
Ancaman
Umum
Hilangnya data -Kinerja yang
kurang baik
Buat cadangan dan perencanaan
pemulihan dari bencana
Batasi akses ke data biaya -Pelaporan
yang lebih baik dan tepat waktu
6. IMPLEMENTASI SIKLUS PRODUKSI DAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN
T-SHIRT “DROP DEAD”
Siklus produksi biasanya dilakukan pada perusahaan manufaktur seperti perusahaan
pakaian,perusahaan kayu, perusahaan makanan, dan masih banyak lagi perusahaan lain yang
menjual barangnya dengan terlebih dahulu memproduksi barang tersebut sebelum dijual
kepada konsumen. Hal ini pula yang dilakukan oleh perusahaan pakaian anak muda yang
bernama Drop Dead. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi t-shirt yang bertemakan
gambar-gambar kekinian yang diminati oleh anak-anak muda. Drop dead didirikan oleh vocalis
band hardcore Bring Me The Horizon yang bernama Oliver Sky.
Adapun Siklus Produksi yang dilakukan pada perusahaan ini dari hasil pengamatan atas official
video Drop Dead adalah sebagai berikut:
1. Product Design
Kegiatan pertama yang dikerjakan pada siklus produksi di perusahaan Drop Dead adalah
berawal dari ide pemilik yaitu Oliver Sky sendiri yang membuat scetch atau gambaran kasar
desain kaos yang diinginkan, kemudian desain tersebut akan disempurnakan oleh bagian
desain dengan menggunakan aplikasi di computer. Bagian desain akan menggambar desain
kaos sesuai dengan permintaan dari sang pemilik, proses pembuatan desain pun disaksikan
langsung oleh pemilik dan apabila pemilik setuju dengan desain yang telah dibuat, maka
desain tersebut akan diproses pada tahap selanjutnya.Tahap selanjutnya adalah mock ups,
pada tahapan ini, gambar yang telah dibuat oleh bagian desain akan dipadukan dengan
warna dasar dari t-shirt. MIsalnya gambar rusa akan dipadukan dengan dasar baju
berwarna hitam putih. Hasil dari mock ups tersebut akan menghasilkan dokumen berupa
Dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah:
a. Bill of materials : dokumen ini berisikan tentang bahan dari kaos yang harus
digunakan, sablon untuk kaos itu sendiri, kuantitas kaos yang akan diproduksi.
b. Operations list : dokumen ini berisikan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk memproduksi kaos drop dead.
2. Planning and Scheduling
Langkah kedua dalam siklus produksi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan
melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi. Dikarenakan tempat produksi kaos
dilakukan di Negara lain yaitu China, maka perencanaan dan penjadwalannya pun harus
benar-benar dirancang agar proses produksi tidak terhambat. Metode yang dilakukan
oleh Drop Dead adalah Lean manufacturing: karena barang yang diproduksi dalam
menanggapi permintaan pelanggan dan terbatas pada para penggemar Drop Dead atau
fans Grup music Bring Me The Horizon meskipun tidak menutup kemungkinan customer
lain membeli produk dari Drop Dead.
Kegiatan mock ups yang dilakukan pada proses desain akan menghasilkan print out yang
berisikan jadwal produksi yang harus dilakukan oleh pabrik di China. Selain print out,
akan dikirimkan pula via email terkait dengan kapan seharusnya desain atas kaos yang
baru harus dibuat dan berapa banyak, serta warna kaos yang digunakan.
7. Beberapa dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
a. Master production schedule (MPS) : menentukan berapa banyak setiap produk
yang akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi yang harus
terjadi yang dikirimkan via email.
b. Production order : dokumen otorisasi pembuatan sejumlah tertentu produk
tertentu.
c. Materials requisition : kewenangan penghapusan kuantitas yang diperlukan bahan
baku dari gudang.
d. Move tickets : dokumen yang mengidentifikasi transfer internal bagian, lokasi yang
mereka ditransfer, dan waktu transfer.
3. Production Operations
Setelah pabrik kaos /garment di China menerima desain dari Drop Dead langkah
berikutnya adalah pembuatan kaos. Pembuatan kaos sendiri dilakukan dengan beberapa
tahapan diantaranya:
a. Bagian pemotongan bahan akan memotong terlebih dahulu bahan kaos sesuai
dengan ukuran yang tercantum dalam material requisition. Hal tersebut dilakukan
agar hasil produksi tidak akan mengecewakan khususnya bagi konsumen.
b. Setelah bahan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan, proses berikutnya adalah
sablon, sablon adalah pencetakan gambar di atas media bahan kaos.
c. Proses berikutnya setelah sablon selesai dilaksanakan adalah menjahit
d. Proses terakhir adalah packing, proses ini dilakukan dengan melipat kaos yang sudah
dijahit kemudian dilipat dan dimasukkan ke dalam plastic untuk dikirimkan kembali
ke kantor pusat Drop Dead.
Perusahaan Drop Dead masih menggunakan tenaga manual dalam melakukan
produksinya. Hal ini dikarenakan jumlah yang diproduksi bukanlah produk masal.
Kegiatan operasi produksi untuk satu desain kaos dilakukan dengan cara memproduksi
satu kaos terlebih dahulu sebagai contoh dan akan dikirimkan kepada kantor pusat Drop
Dead bersamaan dengan kaos-kaos yang telah diproduksi masal sebelumnya atau atas
permintaan sebelumnya. Apabila kaos contoh telah disetujui oleh pihak Drop Dead
maka, pihak Drop Dead akan memberikan konfirmasi kepada pabrik dan meminta agar
desain kaos tersebut diproduksi sesuai dengan permintaan awal. Kemudian pihakk pabrik
akan memproduksi kaos sesuai dengan jumlah yang diinginkan oleh pihak Drop Dead.
Kaos yang sudah selesai akan dikirimkan dan setelah diterima oleh pihak Drop Dead,
bagian gudang akan menyimpannya di gudang.
4. Cost Accounting
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Cara yang dilakukan oleh
perusahaan ini adalah dengan menggunakan process costing, karena sistem biaya
dihitung berdasarkan proses dari pembuatan kaos itu sendiri. BIaya akan dihitung dari
bagian desain, bagian pemotongan, bagian sablon, bagian jahit, bagian packing sampai
kaos tersebut siap untuk disimpan di gudang.
8. Daftar Pustaka
Ali, H. (2018, 5). Sistem Informasi & Pengendalian Internal Siklus Produksi dan Sistem Informasi
Produksi. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: Universitas Mercubuana.
Andriani, A., & Suryadi, B. (2017, November). Dipetik Juni 4, 2018, dari http://slideplayer.info:
http://slideplayer.info/slide/11830990/
Fadhila Amri, N. (2015). https://www.e-akuntansi.com. Dipetik Juni 4, 2018, dari https://www.e-
akuntansi.com: https://www.e-akuntansi.com/2015/12/produksi.html
Kirana, W. (2013, Juli). http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351099-TA-Wirabhama%20Kirana.pdf.
Dipetik Juni 4, 2018, dari http://lib.ui.ac.id: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351099-TA-
Wirabhama%20Kirana.pdf
Rahmawati, D. (2018). http://staffnew.uny.ac.id. Dipetik Juni 4, 2018, dari uny.ac.id:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/SIA+Bab+13.pdf
www.iheartdropdead.com (Sutradara). (2012). Drop Dead Clothing-The Production Process [Gambar
Hidup].