Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem persediaan periodik dan contoh pencatatan transaksi pembelian dan penjualan menggunakan sistem tersebut pada perusahaan UD. SmartCom selama bulan Juli 2017. Sistem persediaan periodik mencatat pembelian dan beban pokok penjualan secara periodik pada akhir periode berbeda dengan sistem persediaan perpetual yang mencatat secara rutin.
2. Beban Pokok Penjualan Menggunakan Sistem
Persediaan Periodik
Persediaan, 1 Januari 2017 27.200.000
Pembelian 122.500.000
Dikurangi: Retur dan Potongan Pembelian 7.350.000
Diskon Pembelian 1.750.000 9.100.000
Pembelian bersih 113.400.000
Ditambah: Ongkos kirim pembelian 4.500.000
Harga pokok pembelian 117.900.000
Barang tersedia untuk dijual 145.100.000
Dikurangi: Persediaan, 31 Desember 2017 38.600.000
Beban pokok penjualan 106.500.000
Perhitungan beban pokok penjualan dengan sistem persediaan periodik pada UD. SmartCom
Pada sistem persediaan periodik, pencatatan pendapatan dari penjualan sama dengan
sistem persediaan perpetual.
Perbedaannya pada pencatatan beban pokok penjualan.
3. Bagan Akun dalam
Sistem Persediaan
Periodik
Akun Laporan Posisi Keuangan Akun Laporan Laba Rugi
100 Aset 400 Pendapatan
111 Kas 411 Penjualan
112 Piutang Usaha 412 Retur dan Potongan Penjualan
113 Persediaan 413 Diskon Penjualan
114 Bahan Habis Pakai 500 Beban
115 Asurani Dibayar di Muka 511 Pembelian
121 Tanah 512 Retur dan Potongan Pembelian
122 Peralatan Toko 513 Diskon Pembelian
123 Akumulasi Peny. – Peralatan Toko 514 Ongkos Kirim Pembelian
124 Peralatan Kantor 521 Beban Gaji Penjualan
125 Akumulasi Peny. – Peralatan Kantor 522 Beban Iklan
200 Liabilitas 523 Beban Peny. – Peralatan Toko
211 Utang Usaha 523 Ongkos Kirim Penjualan
212 Utang Gaji 529 Beban Penjualan Lain-lain
213 Sewa Diterima di Muka 531 Beban Gaji Kantor
214 Wesel Bayar 532 Beban Sewa
300 Ekuitas Pemilik 533 Beban Peny. – Peralatan Kantor
311 Modal, Cinta Cita 534 Beban Asuransi
312 Prive, Cinta Cita 535 Beban Bahan Habis Pakai
313 Ikhtisar Laba Rugi 539 Beban Administrasi Lain-lain
600 Pendapatan Lainnya
611 Pendapatan sewa
700 Beban Lainnya
711 Beban Bunga
4. Pencatatan Transaksi dengan Sistem
Persediaan Periodik
Akun-akun yang digunakan untuk transaksi pembelian adalah akun Pembelian, Diskon
Pembelian, Retur dan Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim Pembelian.
Pembelian – Pada saat terjadi transaksi pembelian, pembelian persediaan dicatat pada akun Pembelian bukan
pada akun Persediaan. Akun Pembelian di debit sebesar jumlah faktur sebelum dikurangi dengan diskon
pembelian.
2017
Okt. 1 Pembelian
Utang Usaha
2.000.000
2.000.000
Diskon Pembelian – Apabila perusahaan mendapatkan diskon pembelian, maka diskon tersebut dicatat pada
akun terpisah. Biasanya menggunakan nama akun Diskon Pembelian dan dicatat sebesar diskon pembelian
yang didapatkan.
2017
Okt. 10 Utang Usaha
Kas
Diskon Pembelian
2.000.000
1.960.000
40.000
5. Retur dan Potongan Pembelian – Akun Retur dan Potongan Pembelian dicatat secara terpisah dari akun
Pembelian. Akun ini digunakan untuk mengetahui jumlah retur dan potongan pembelian yang dilakukan
perusahaan selama periode tertentu.
2017
Okt. 7 Utang Usaha
Retur dan Potongan Pembelian
300.000
300.000
Ongkos Kirim – Pembeli bertanggung jawab untuk membayar ongkos kirim pembelian saat melakukan
transaksi pembelian persediaan dengan syarat FOB titik pengiriman (FOB shipping point).
Ex.: Membeli barang senilai Rp2.000.000, dengan syarat FOB titik pengiriman, 1/10, n/30, dengan
ongkos kirim dibayar di muka Rp75.000 yang ditambahkan ke dalam faktur.
2017
Okt. 1 Pembelian
Ongkos kirim Pembelian
Utang Usaha
2.000.000
75.000
2.075.000
6. Akun Saldo
Normal
Pengaruh terhadap Harga
Pokok Pembelian
Pembelian Debit Meningkatkan
Diskon Pembelian Kredit Menurunkan
Retur dan Potongan Pembelian Kredit Menurunkan
Ongkos Kirim Pembelian Debit Meningkatkan
7. Transaksi Sistem Persediaan Periodik Sistem Persediaan Perpetual
3 Juli. Membeli barang secara kredit
senilai Rp25.000, dengan syarat 2/10,
n/30.
Pembelian 25.000
Utang Usaha 25.000
Persediaan 25.000
Utang Usaha 25.000
6 Juli. Mengembalikan barang yang telah
dibeli secara kredit pada tanggal 3 Juli
sebesar Rp2.500.
Utang Usaha 2.500
Retur dan Potongan
Pembelian 2.500
Utang Usaha 2.500
Persediaan 2.500
13 Juli. Membayar pemebelian yang
dilakukan pada tanggal 3 Juli, dikurangi
dengan retur dan diskon.
Retur: Rp2.500
Diskon: Rp450 [2% x (Rp25.000-
Rp2.500)]
Utang Usaha 22.500
Kas 22.050
Diskom Pembelian 450
Utang Usaha 22.500
Kas 22.050
Persediaan 450
16 Juli. Menjual barang secara kredit
senilai Rp7.000, dengan syarat 1/10, n/30.
Beban pokok penjualan Rp5.500.
Piutang Usaha 7.000
Penjualan 7.000
Piutang Usaha 7.000
Penjualan 7.000
Beban Pokok Penjualan 5.500
Persediaan 5.500
20 Juli. Membeli barang senilai Rp20.000,
dengan syarat FOB titik pengiriman, 1/10,
n/30, dengan ongkos kirim dibayar di
muka Rp500 yang ditambahkan ke dalam
faktur.
Pembelian 20.000
Ongkos kirim Pembelian 500
Utang Usaha 20.500
Persediaan 20.500
Utang Usaha 20.500
Ilustrasi Pencatatan Transaksi dengan Sistem Persediaan Periodik dan Sistem Persediaan
Perpetual
8. Transaksi Sistem Persediaan Periodik Sistem Persediaan Perpetual
22 Juli. Menerima retur barang yang dijual
secara kredit sebesar Rp1.400. Harga
pokok barang yang diretur adalah Rp1.100.
Retur dan Potongan
Penjualan 1.400
Piutang Usaha 1.400
Retur dan Potongan
Penjualan 1.400
Piutang Usaha 1.400
Persediaan 1.100
Beban Pokok Penjualan 1.100
26 Juli. Menerima pembayaran atas
penjualan secara kredit tanggal 16 Juli
dikurangi retur tanggal 22 Juli dan diskon
penjualan.
Retur: Rp1.400
Diskon: Rp [1% x (Rp7.000 – Rp1.400)]
Kas 5.544
Diskon Penjualan 56
Piutang Usaha 5.600
Kas 5.544
Diskon Penjualan 56
Piutang Usaha 5.600
28 Juli. Membeli barang secara tunai
sebesar Rp17.500.
Pembelian 17.500
Kas 17.500
Persediaan 17.500
Kas 17.500
30 Juli. Menjual barang secara tunai
sebesar Rp10.500. Beban pokok penjualan
Rp7.800.
Kas 10.500
Penjualan 10.500
Kas 10.500
Penjualan 10.500
Beban Pokok Penjualan 7.800
Persediaan 7.800
9. Proses Penyesuaian dengan Sistem Persediaan
Periodik
Pada akhir periode dalam sistem persediaan perpetual >> saldo persediaan pada buku
besar dibandingkan dengan perhitungan persediaan secara fisik untuk menentukan
jumlah kehilangan persediaan.
Dalam sistem persediaan periodik >> jumlah persediaan yang hilang tidak dapat
langsung ditentukan dikarenakan selama tahun berjalan tidak terdapat pencatatan keluar
masuknya persediaan.
10. Pelaporan dengan Sistem
Persediaan Periodik
Pelaporan yang digunakan pada sistem
persediaan periodik pada dasarnya sama,
yang membedakan hanya pada penyusunan
Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung,
jumlah beban pokok penjualan disajikan
secara lengkap.
SmartCom
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2017
Pendaptan dan penjualan
Penjualan 184.000.000
Dikurangi: Retur dan potongan penjualan 9.000.000
Diskon Penjualan 5.500.000 14.500.000
Penjualan bersih 169.500.000
Beban pokok penjualan:
Persediaan, 1 Januari 2017 27.200.000
Pembelian 122.500.000
Dikurangi: Retur dan Potongan Pembelian 7.350.000
Diskon Pembelian 1.750.000 9.100.000
Pembelian bersih 113.400.000
Ditambah: Ongkos kirim pembelian 4.500.000
Harga pokok pembelian 117.900.000
Barang tersedia untuk dijual 145.100.000
Dikurangi: Persediaan, 31 Desember 2017 38.600.000
Beban pokok penjulan 106.500.000
Laba kotor 63.000.000
Beban operasi:
Beban penjualan:
Beban gaji staf penjual 5.000.000
Beban iklan 6.000.000
Beban penysutan – peralatan toko 2.500.000
Ongkos kirim penjualan 2.000.000
Beban penjualan lain-lain 1.800.000
Jumlah beban penjualan 17.300.000
Beban administrasi
Beban gaji staf administrasi 3.000.000
Beban pernyusutan – peralatan
kantor 1.100.000
Beban asurasnsi 1.000.000
Beban bahan habis pakai 500.000
Beban administrasi lain-lain 1.000.000
Jumlah beban administrasi 6.600.000
Total beban operasional 23.900.000
Laba Operasi 39.100.000
Pendapatan dan beban lainnya:
Pendapatan sewa 1.000.000
Beban bunga -500.000 500.000
Laba bersih 39.600.000
11. Ayat Jurnal Penutup pada Sistem Persediaan Periodik
• Pencatatan ayat jurnal penutup tidak terdapat akun
beban pokok penjualan yang perlu ditutup ke akun
ikhtisar laba rugi.
• Sebagai gantinya, akun Pembelian, Diskon Pembelian,
Retur dan Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim
Pembelian ditutup ke Ikhtisar Laba rugi.
• Begitu juga dengan akun persediaan, disesuaikan
dengan hasil perhitungan fisik dalam proses
penutupan.
12. Ayat jurnal penutup dengan sistem persediaan periodik adalah sebagai berikut:
1. Mendebit masing-masing akun sementara dengan saldo kredit seperti Penjualan dan
Pendapatan Sewa sebesar saldonya dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi. Diskon
Pembelian, Retur dan Potongan pembelian merupakan akun sementara yang bersaldo kredit,
maka juga didebit sebesar saldonya. Begitu juga dengan akun persediaan didebit sebesar
saldo akhir periode berdasarkan perhitungan fisik.
2. Mengkredit masing-masing akun sementara dengan saldo debit seperti Beban-beban dan
mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi. Diskon Penjualan, Retur dan Potongan Penjualan, serta
Ongkos Kirim juga akun sementara bersaldo debit maka dikreditkan sebesar saldonya. Begitu
juga dengan akun Persediaan dikredit sebesar saldo awal periode.
3. Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya (laba bersih) dan mengkredit akun Modal
Pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi bersih, maka akun Ikhtisar Laba Rugi dikreditkan
sebesar saldonya dan mendebit akun Modal Pemilik.
4. Mendebit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive dan mengkredit akun Prive.
14. Jurnal Halaman 20
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2017 Ayat Jurnal Penutup
Des. 31 Ikhtisar Laba Rugi 39.600.000
Modal, Cinta Cita 39.600.000
31 Modal, Cinta Cita 7.000.000
Prive, Cinta Cita 7.000.000
Ex. : empat ayat jurnal penutup
untuk SmartCom
15. Soal Latihan
SL7–2 Transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian dengan sistem persediaan periodik
Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada UD. Budi Luhur selama bulan Juli 2018.
Juli 1 Membeli barang secara kredit dari Mahameru, harga sesuai daftar Rp86.000.000, diskon dagang 25%
dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30.
3 Menjual barang secara tunai senilai Rp38.650.000.
4 Membeli barang secara kredit dari Jaya Raya sebesar Rp48.500.000 dengan syarat FOB titik
pengiriman, 2/10, n/30. Ongkos kirim dibayar di muka sebesar Rp910.000 ditambahkan pada faktur.
7 Mengembalikan barang yang dibeli tanggal 1 Juli dari Mahameru sebesar Rp14.500.000.
10 Menjual barang secara kredit kepada Gunung Batu sebesar Rp25.000.000 dengan syarat 1/10, n/30.
11 Membayar Mahameru atas pembelian tanggal 1 Juli, dikurangi retur tanggal 7 Juli dan diskon.
13 Menjual barang kepada pelanggan yang membayar menggunakan VISA sebesar Rp120.000.000.
16 Membayar kepada Jaya Raya pembelian kredit tanggal 4 Juli.
17 Menerima retur barang yang dijual secara kredit tanggal 10 Juli sebesar 10.000.000. harga pokok
barang yang diretur adalah Rp5.000.000.
20 Menerima kas dari Gunung Batu atas penjualan tanggal 10 Juli, dikurangi diskon.