Dokumen tersebut membahas sistem buku besar dan pelaporan keuangan perusahaan. Sistem buku besar digunakan untuk mencatat transaksi dan memperbarui saldo akun, sedangkan sistem pelaporan keuangan digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas untuk memenuhi kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal. Dokumen tersebut juga membahas proses, ancaman, dan pen
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
“Sistem Buku Besar dan Pelaporan”
Disusun Oleh:
Windayani Rajagukguk
55518110046
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Sistem Buku besar
Merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui
arus informasi.
Terdri dari:
1. Voucher jurnal
Merupakan sumber input bagi buku besar umum. Sebuah voucher jurnal, yang dapat
digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik,
mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang
dipengaruhi. Voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung
jawab,voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap jurnal buku besar
umum yang tidak diotorisasi.
2. Basis data GLS
Basis GSL terdiri dari berbagai file master buku besar umum, file sejarah buku besar
umum,file voucher jurnal, file sejarah voucher jurnal, file pertanggung jawaban, file master
anggaran.
3. Prosedur GLS
Proses pembaharuan GSL sederhana secara konseptual. Voucher jurnal mengalir dari system
pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku besar umum.
Sistem Pelaporan Keuangan
Tanggunga jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal diterapkan oleh standar
hkum dan professional. Kewajiban pelaporan ini dipenuhi melalui komponen FRS dari
GL/FRS. Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal,
seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Mereka semua memerlukan
informasi yang mungkin mereka mengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan
melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda melalui laporan keuangan
tersebut. Dengan mengetahui hakikat kebutuhan ini, informasi pelaporan keuangan harus
disiapkan dan disajikan oleh semua perusahaan dengan cara-cara yang diterima secara umum
dan dipahami oleh pengguna eksternal.
a. Pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogeny
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya bervariasi,
laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan keuangan disiapkan dengan
pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas pengguna yang canggih (sophisticated users)
dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
b. Aktivitas FRS
Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat ini, file sejarah
buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal penutup) dari kelompok
pelaporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan aruskas. FRS juga
menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan keuangan komparatif, engembalian pajak,
dan laporan khusus untuk badan penetap undang-undang (komisi perdagangan dan sekuritas).
c. Proses Akuntansi Keuangan
3. Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di awal
tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari
tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut:
1. mencatat transaksi.
2. mencatat jurnal khusus.
3. membukukan ke buku besar pembantu.
4. membukukan ke buku besar umum.
5. menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuahkan.
6. membuat jurnal penyesuaian.
7. menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8. menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan.
9. menyiapkan laporan keuangan.
10. menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup.
11. menyiapkan neraca percobaan pasca penutup.
Proses akunatansi keuangan yang diusebutkan diatas memiliki tiga tahap yang berbeda, yang
masing-masing melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem informasi:
Tahap 1 – prosedur harian
Tahap 2 – prosedur akhir periode
Tahap 3 – prosedur pelaporan keuangan
d. Mengendalikan GL/FRS
Aktivitas-aktivitas GL/FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti
pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran
pengendalian terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas informasi
akuntansi. Eksposour potensial dalam system ini terdiri atas :
1. Jejak audit yang tak sempurna
2. Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum
3. Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
4. Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak
diotorisasi
Jika tidak dikendalikan, eksposour-eksposour ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan para
pengguna. Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hokum, kerugian yang signifikan bagi
perusahaan, dan sanksi dari pihak yang berwenang.
e. Isu Pengendalian GL/ FRS
Studi kita tentang pengendalian GL/FRS akan mengikuti kerangka yang ditetapkan dalam
SAS 78, yang tentunya sekarang sudah dipahami, seperti:
1. Otorisasi transaksi
4. 2. Pemisahan Tugas
3. Pengendalian akses
4. Catatan akuntansi
5. Verifikasi independen
B. Perbarui Buku Besar
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber:
1. Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar. Secara
teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya,
berbagai subsistem akuntansi biasanyamemperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasildari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode
waktu tertentu. Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal
ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit penjualan untuk semua
penjualan yang dilakukanselama periode pembaruan.
2. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar atas
transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelianatau penjualan saham
investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
C. MEMASUKKAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo
adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku besar. Namanya
mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat dengan benar, makatotal
saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan total saldo kredit. AJP terbagi
dalamlima kategori dasar :
1. Akrual
mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan
berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau dikeluarkan.
Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang gaji.
2. Pembayaran di muka
mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansiuntuk mencerminkan
pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya : sewa, bunga, asuransi.
3. Perkiraan
mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi selama beberapa
periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau penyusutan dan beban piutang
tak tertagih.
5. 4. Penilaian ulang
jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yangsesungguhnya dengan yang
dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip akuntansi.Contohnya : perubahan metode
yang digunakan untuk menilai persediaan, menguranginilai persediaan untuk mencerminkan
umur atau menyesuaikan catatan perdiaan unuk mencerminkan hasil yang di dapt selama
perhitungan fisik persediaan.
5. Perbaikan
mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan yangditemukan dalam
buku besar.
D. BUAT LAPORAN KEUANGAN
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan-
laporankeuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo
akun.
Pertama, membuat laporan laba rugi yang menggunakan data dari saldo akun pendapatan
biaya
Kedua,
1. Penggunaan label file internal dan eksternal untuk melindungi buku besar yang
terakhir dari kerusakan tanpe disengaja.
2. Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin. Paling tidak dua
salinancadangan buku besar harus ada. Satu salinan disimpan diluar lokasi perusahaan
untuk memberi perlindungan dari bencana besar seperti kebakaran atau gempa bumi.
E. MEMBUAT LAPORAN MANAJERIAL
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan
manajerial.
1. Apakah dua kategori utama dari laporan manajerial itu
a. Laporan pengendali buku besar
b. Anggaran
2. Apakah contohnya dari laporan pengendalian itu ?
a. Daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau tanggal.
b. Daftar saldo akun buku besar.
c. Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses memasukkannya buku
besar.
3. Apakah contohnya anggaran itu ?
a. Anggaran operasional (memperlihatkan pendataan dan pengeluaran yg direncanakan utk
setiap organisasi)
b. Anggaran pengeluaran modal (masuk dan keluarnya kas proyek
Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada kebutuhan informasi manajemen.
Prinsip yang langsung memengaruhi MRS adalah:
6. a) Formalisasi Pekerjaan
b) Tanggung Jawab dan Wewenang
c) Jangkauan pengendalian
d) Manajemen dan Pengendalian
e) Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.
F. Tujuan, ancaman, dan prosedur pengendalian internal
Tujuan pengendalian pada sistem pelaporan dan buku besar pada dasarnya sama dengan
tujuan pengawasan pada sistem lainnya, yaitu menjamin bahwa:
1. Semua aktivitas pemutakhiran data ke buku besar telah diotorisasi secara tepat
2. Semua transaksi yang dicatat dalam buku besar adalah valid (benar-benar terjadi)
3. Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi telah dicatat.
4. Semua transaksi buku besar telah dicatat secara akuntansi
5. Data buku besar dilindungi dari kemungkinan hilang atau dicuri
6. Aktivitas sistem buku besar dilaksanakan secara efisien dan efektif
Dukungan dan catatan yang dirancang dengan baik memainkan peran yang penting dalam
mencapai enam tujuan diatas. Jika perusahaan menggunakan voucer jurnal, maka dokumen
tersebut harus secara jelas memberikan intruksi tetang cara – cara melengkapi dokumen
tersebut.
Pencatatan data transaksi secara on-line oleh bagian keuangan dan kepala bagian akuntansi
sebagaimana pada flowchart, memudahkan pencatatan kedalam jurnal secara akurat dan
efektif. Dalam kondisi semacam ini, penggunaan elemen pengawasan aplikasi yang tepat,
seperti pengecekan validitas, dan pengecekan field, akan meningkatkan akurasi entry data.
Pemberian spasi baik pada dokumen kertas maupun dokumen elektronik untuk
mencatat/mencantumkan petugas yang mengisi dan mengkaji formulir memberikan bukti
bahwa jurnal telah diotorisasi secara tepat. Cara lain berupa penggunaan nomor dokumen
yang telah tercetak secara urut, akan memudahkan melalui pengecekan untuk memastikan
bahwa semua transaksi telah dicatat. Prosedur pengawasan untuk siklus buku besar dan
laporan dapat dilihat pada tabel 14.1.
Tabel 14.1.
Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur Pengawasan
Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan
Kesalahan dalam meng-
update buku besar:
· Jurnal yang tidak akurat/
lengkap
· Posting yang tidak
akurat/ lengkap
· Catatan dan laporan tidak
lengkap sehingga
menghasilkan informasi yang
keliru sehingga keputusan
yang dibuat menjadi tidak
tepat.
· Pengawasan
edit input,dan pemrosesan
· Rekonsiliasi dan laopran
kontrol
Akses ke buku besar secara· Kehilangan data penting/· Pengawasan akses
7. tidak sah rahasia
· Buku besar todak akurat
· Pencurian tidak terdeteksi
· Jejak audit yang memadai
Kerugian/kerusakan data buku
besar
· Kehilangan data
· Kehilangan aktiva (kas)
· Prosedur backup
· Rencana pemulihan
kerusakan
Pada table tersebut ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan akibat yang
ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom terakhir (paling
kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat diterapkan untuk menanggulangi
ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena sistem pelaporan dan buku besar hanya
mencakup informasi pemrosesan informasi, maka hanya ada sedikit ancaman yang
dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang dihadapi terutama berhubungan dengan korupsi,
kehilangan, atau perusakan data. Berikut ini akan diuraikan masing-masing ancaman, akibat
yang ditimbulkan, dan prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.
Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating the
General Ledger).
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya
proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan
keuangan. Prosedur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi
3 kategori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan
rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk
memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal
yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama
merupakanoutput dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan
subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi
dan kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini
mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan
transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal
asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan
pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk
setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal
berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam
sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan
telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini
memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening
dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang
8. menerima posting. Untuk sistem entry data on-line,prosedur ini disebut closed-loop
verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada
akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan
data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan
pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan
kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar
saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang
bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika
terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi. Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat
mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah
satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca
saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan
adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer,
penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin
bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus
tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Sebagai contoh, karyawan A bertanggung jawab untuk mencatat penyerahan barang kepada
pelanggan, sedangkan karyawan B bertanggung jawab mencatat tagihan kepada pelanggan.
Karyawan A akan membuat catatan sebagai berikut:
Pengiriman Barang Belum Ditagih xxxx
Persediaan Barang xxxx
Karyawan B membuat catatan sebagai berikut:
Piutang Dagang xxxx
Pengiriman Barang Belum Ditagih xxxx
Jika kedua transaksi tersaebut telah di-posting-kan ke rekening buku besar, maka rekening
kliring, yaitu Pengiriman Barang Belum Ditagih, harus bersaldo nol. Jika tidak, maka sebuah
kesalahan telah terjadi, dan hal ini perlu diinvestigasi dan dibetulkan.
Dua bentuk rekonsiliasi lainnya digunakan baik dalam sistem manual maupun sistem berbasis
komputer. Bentuk pertama mencakup pembandingan saldo rekening control buku besar
dengan total saldo rekening buku pembantu yang bersangkutan. Jika kedua angka tersebut
tidak cocok, maka selisih harus diinvestigasi dan dibetulka. Bentuk kedua mencakup
pengujian seluruh transaksi yang terjadi menjelang akhir periode untuk memastikan bahwa
seluruh transaksi dicatat pada periode akuntansi yang tepat.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam
proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan
mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku
besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan
beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode
referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-
9. posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-
posting-kan ke buku besar sama angkanya.
Jejak Audit. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa menggambarkan jalan yang
dilalui oleh sebuah transaksi dalam sistem akuntansi. Jejak audit ini memberikan informasi
yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan
atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau
dokumen lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
Yang konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul dalam laporan
kontrol yang sama. Sebagai contoh, file transaksi jurnal umum menunjukan seluruh jurnal
yang dibuat untukmemutahirkan buku besar. Fileinduk pelanggan berisi informasi tentang
saldo rekening piutang kepada setiap individu pelanggan. Saldo padafile ini
dapatdijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo rekening kontrolpiutang dagang dalam
buku besar. Prosesyang sama juga dapatdilakukan untukmembandingkan catatan utang
dagang,persediaanbarang,dan aktiva tetap. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak
diselenggarakan dokumen sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik
dan file induk dan penjaminan bahwa file-file tersebut tidak dapat diubah merupakan hal
yang penting.
Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to the
General Ledger)
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat
rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Aksessemacam ini juga
dapat menciptakanpeluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu, perusahaan
perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku besar
secaratidak sah.
Identitasdanpemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk
memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh
setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga
aktivaatau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak
diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang
“hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi
fungsi-fungsi yang dapatdilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian
akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka
mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus
mengecek eksistensi kode otorisasi yangfalidpadasetiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan,
itegritas buku besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi
terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction of the
General Ledger).
Buku besara dalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi sebuah
perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedurpembuatan cadangan data
(back up) dan prosedurpemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up mencakup :
10. 1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang
tidak sengaja terhadap buku besar
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy
cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan
data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar
perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi
terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.
Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting. Dengan
meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk melaksanakan
aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk jangka waktu
lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya rencana
pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera
melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Hapzi Ali, 2018, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal,. Mercu Buana
Drs. Wing wahyu winarno, MAFIS., Akt, 1 november 2006, UPP STIM YKPN (Sistem
Informasi Akuntansi)
Diana Anastasia & Setiawati Lilis, 2011, Andi Yogyakarta, (Sistem Informasi Akuntansi)
http//tugasdanbelajar.blogspot.com/2012/11/makalahsistem-informasi-akuntansi.html
http://arifpanjaitan.blogspot.com/2014/12/general-ledger-and-reporting-system.html
http://scuppz.blogspot.com/2011/04/tugas-siklus-buku-besar-dan-pelaporan.html
https://pandusamamaya.wordpress.com/2011/12/09/siklus-buku-besar-dan-pelaporan-sia/
http://yuriaiuary.blogspot.com/2013/09/siklus-buku-besar-dan-pelaporan.html
https://dokumen.tips/documents/siklus-proses-bisnis-pendukung-buku-besar-general-ledger-
dan-siklus-pelaporan.html
https://www.warsidi.com/2018/06/sistem-buku-besar-pelaporan-gl-systems.html
https://www.e-akuntansi.com/2015/12/buku-besar-general-ledger.html
http://scuppz.blogspot.com/2011/04/tugas-siklus-buku-besar-dan-pelaporan.html
http://adhy543.blogspot.com/2016/02/sistem-buku-besar-dan-pelaporan.html