1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI SIKLUS
PRODUKSI
NAMA : M.FADHLY
NIM : 55518110022
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM MEGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA 2018
2. A. Pengertian Siklus Produksi
Sistem Produksi adalah sebuah subsistem dari sistem informasi akuntansi yang berada di
dalam kategori TPS (transaction processing system) yang merupakan sistem informasi
yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah
besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Sistem ini adalah
sistem yang berisi serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
mempunyai hubungan dengan proses pembuatan suatu out put produk. Sistem ini
tentunya berhubungan secara langsung dengan sub- sistem yang lain seperti siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, siklus buku besar dan pelaporan.
Tujuan Siklus Produksi Adapun tujuan siklus produksi :
Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
Aktifitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif
B. Hubungan Siklus Produksi dengan Siklus lainnya
Siklus produksi memiliki keterkaitan dengan siklus lainnya, diantaranya:
3. 1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan akan memberikan informasi berupa sale
forecast, informasi tersebut adalah mengenai barang atau produk yang habis terjual
atau yang diminati oleh para pelanggan sehingga perusahaan akan memberikan
perhatian khusus untuk produk tertentu dan akan memproduksinya dalam jumlah yang
besar. Selain itu informasi yang berasal dari siklus pendapatan berguna bagi siklus
produksi untuk barang atau produk yang dipesan oleh customer secara backlog atau
yang belum tersedia di gudang. Siklus produksi akan memberikan informasi barang
yang sudah selesai diproduksi dan siap untuk dijual kepada siklus pendapatan.
Sehingga siklus pendapatan akan mengetahui jumlah barang yang tersedia di gudang
dan siap untuk dijual kepada customer.
2. Siklus Pengeluaran Kegiatan produksi di perusahaan tentunya memerlukan bahan
baku dan overhead pabrik, maka sebelum kegiatan produksi dilakukan, terlebih
dahulu ada proses inventarisasi yang dilakukan di siklus produksi dalam rangka
memetakan kebutuhan bahan baku dan overhead untuk memproduksi suatu produk
tertentu. Informasi tersebut akan disampaikan kepada siklus pengeluaran untuk
ditindaklanjuti oleh siklus pengeluaran dengan melakukan pembelian bahan baku dan
overhead pabrik yang diperlukan. Bahan baku yang telah dibeli akan disampaikan
kembali kepada siklus produksi untuk diproses lebih lanjut.
3. Siklus Buku Besar dan Pelaporan Hasil dari kegiatan siklus produksi adalah barang
jadi, barang jadi yang diolah tersebut tentunya memiliki harga pokok produksi dan
harga pokok penjualan. Informasi mengenai harga pokok produksi dan harga pokok
penjualan akan disampaikan kepada siklus buku besar dan pelaporan untuk
ditindaklanjuti menjadi laporan keuangan.
4. Siklus Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi pabrik tentunya akan berjalan
dengan lancar apabila ada sumber daya yang mengerjakan, terkait dengan kebutuhan
sumber daya manusia untuk bekerja khususnya di bagian produksi maka siklus
produksi akan memberikan informasi kepada siklus sumber daya manusia tentang
kebutuhan pegawai untuk bekerja di bagian produksi, dan siklus sumber daya manusia
akan menindaklanjuti keinginan dari siklus produksi tersebut dengan memberikan
4. penugasan kepada pegawai untuk bekerja di bagian produksi dimana sebelumnya
akan melakukan kegiatan rekruitment dan juga pelatihan.
5. Manajemen Kaitannya dengan manajemen, siklus produksi akan memberikan laporan
terkait dengan seluruh kegiatan dari siklus produksi, baik itu desain produknya,
rencana produksi, barang yang diproduksi, bahan yang digunakan, dan lain
sebagainya yang terkait dengan kegiatan di siklus produksi.
C. Kegiatan Siklus Produksi
Peran SIA dalam Siklus Produksi
1. Bauran produk dimana perusahaan menentukan Produk apa yang ingin diproduksi
2. Penetapan harga produk perusahaan menentukan Berapa HPP yang di bebankan
sampai produk selesai dibuat
3. Alokasi dan perencanaan sumber daya seperti apakah membuat atau membeli,
Apakah kita akan membeli produk lalu dijual / membuat / memproduksi sendiri lalu
dijual
4. Manajemen Biaya bertugas untuk merencanakan / mengalokasikan biaya - biaya
yang timbul akibat produksi.
Pengendalian Siklus Produksi
Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
Aktivitas Siklus Produksi
1. Product Design
Kegiatan pertama yang dikerjakan pada siklus produksi ini adalah mendesain suatu
produk, tujuan aktivitas ini ialah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan
meminimalkan biaya produksi. Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen
utama antara Lain:
Bill of materials : dokumen yang menentukan nomor bagian, deskripsi, dan
kuantitas setiap komponen yang digunakan dalam produk.
5. Operations list ; dokumen yang menentukan urutan langkah-langkah untuk
mengikuti dalam membuat suatu produk, yang peralatan untuk digunakan, dan
berapa lama setiap langkah harus mengambil.
2. Planning and Scheduling
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan,
tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka
pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. Terdapat dua
metode dalam perencanaan produksi yaitu: Manufacturing resource planning
(MRP-II): perpanjangan perencanaan sumber daya bahan yang berusaha untuk
menyeimbangkan kapasitas produksi yang ada dan bahan baku kebutuhan untuk
memenuhi tuntutan penjualan diperkirakan. Juga dirujuk sebagai dorongan
manufaktur karena barang yang diproduksi di harapan permintaan pelanggan.
Lean manufacturing: memperluas prinsip-prinsip sistem persediaan just-in-time
untuk seluruh proses produksi untuk meminimalkan atau menghilangkan
persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Lean manufacturing
sering dirujuk sebagai manufaktur tarik karena barang yang diproduksi dalam
menanggapi permintaan pelanggan.
Selain metode yang dapat digunakan dalam merencanakan produksi, beberapa
dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
Master production schedule (MPS) : menentukan berapa banyak setiap produk
yang akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi yang harus
terjadi.
Production order : dokumen otorisasi pembuatan sejumlah tertentu produk
tertentu.
Materials requisition : kewenangan penghapusan kuantitas yang diperlukan bahan
baku dari gudang.
Move tickets : dokumen yang mengidentifikasi transfer internal bagian, lokasi
yang mereka ditransfer, dan waktu transfer.
3. Production Operations
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara
aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut
berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan
6. dalam proses produksi. Penggunaan teknologi pada kegiatan ini dapat dilihat dari
penggunaan komputer seperti:
Computer-integated manufacturing (CIM) : pendekatan manufaktur di mana
banyak dari proses manufaktur dilakukan dan dipantau oleh peralatan
komputerisasi, sebagian melalui penggunaan robotika dan koleksi real-time dari
kegiatan manufaktur.
Request for proposal (RFP) : permintaan oleh organisasi atau departemen untuk
pemasok untuk menawar untuk memasok aset tetap yang memiliki karakteristik
tertentu.
4. Cost Accounting
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghitung akuntansi
biaya diantaranya:
Job-order costing : sistem biaya yang memberikan biaya untuk batch produksi
tertentu atau pekerjaan.
Process costing : sistem biaya yang memberikan biaya untuk setiap proses, atau
pusat kerja, dalam siklus produksi, dan kemudian menghitung biaya rata-rata
untuk semua unit yang diproduksi.
Job-time ticket : dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas kerja dengan mencatat jumlah waktu seorang pekerja dihabiskan untuk
setiap tugas pekerjaan tertentu.
Manufacturing overhead : semua biaya manufaktur yang tidak layak secara
ekonomis untuk melacak langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
Activity-based costing (ABC) : sistem biaya yang dirancang untuk melacak biaya
untuk kegiatan yang membuat mereka.
Cost driver : apa pun yang memiliki hubungan sebab-akibat biaya.
Throughput : ukuran efisiensi produksi mewakili jumlah "baik" unit yang
diproduksi dalam jangka waktu tertentu.
D. Implementasi pada PT. Nikko Steel
PT. Nikko Steel Adalah Perusahaan Konstruksi baja dan bangunan yang telah beroperasi
dari tahun 2011.
Kegiatan pertama yang dikerjakan pada siklus produksi ini adalah mendesain suatu
produk, tujuan aktivitas ini ialah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi
7. permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan
biaya produksi. Untuk design bentuk sendiri biasanya diberikan oleh cutomer
dikarenakan setiap customer memiliki keninginan bentuk dan model yang berbeda untuk
bangunan yang akan di buat.
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan, tujuan
dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.hal ini dikarenakan semakin lama suatu
project di selesaikan akan memakan biaa yang cukup besar mengingat tenaga kerja harian
lepas harus tetap di bayar ketika proyek belum rampung.
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara
aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut
berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat kesulitan yang digunakan dalam
proses produksi. Semakin unik permintaan design dari customer akan menyebabkan
semaki lama proses finishingnya.
Langkah terahir adalah cost conrol atau cost accounting dimana setiap material yang di
pesan harus sesuai dengan BQ penawaran yang di berikan jika tidak terdapat didalam BQ
maka akan di sounding ke custemer sebagai pekerjaan tambahan.
8. Sumber
wendi, hapzi ali,2018, https://www.slideshare.net/wendi_bppk/siamppiwendi-hapzi-ali-
siklus-produksi-dan-sistem-informasi-produksi-universitas-mercu-buana-2018, 04 desember
2018
nurul hidayati yuliani, hapzi ali,2018, https://www.slideshare.net/liasapoean/si-pi-11-nurul-
hidayati-yuliani-hapzi-ali-siklus-produksi-dan-sistem-informasi-siklus-produksi-universitas-
mercubuana-2018, 04 desember 2018
Dyah Ayu Putri Utami,2014, http://thegreatestpage.blogspot.com/2014/12/siklus-
produksi.html, 04 Desember 2018
Ali, Hapzi, 2018, Modul Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Mercu Buana
dian andriani, hapzi ali,2018, https://www.slideshare.net/DianAndriani24/si-pi-dian-andriani-
hapzi-ali-siklus-produksi-universitas-mercu-buana-2018, 04 Desember 2018.