SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
AKADEMI AKUNTANSI
RIAU
KOTA DUMAI
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO,
HUBUNGAN KANTOR PUSATHUBUNGAN KANTOR PUSAT
DAN CABANGDAN CABANG –– MASALAHMASALAH
KHUSUSKHUSUS
Masalah KhususMasalah Khusus
Masalah di dalam hubungan kantor pusat dengan
kantor cabang yaitu :
Pengiriman (transfer) uang kas antar cabang
Pengiriman barang dagangan antar cabang
Barang – barang yang dikirimkan ke cabang di nota
dengan harga di atas harga pokoknya (cost) yaitu
dengan tambahan % tertentu di atas harga
pokoknya, atau di nota dengan harga penjualan
eceran.
Pengiriman (Transfer) UangPengiriman (Transfer) Uang
KasKas Antar CabangAntar Cabang
• Kegiatan kantor cabang biasanya terbatas pada transaksi dengan
kantor pusat dan dengan pihak luar. Akan tetapi, dalam kejadian
tertentu kantor pusat memberi perintah untuk mengirimkan aktiva
tertentu dari cabang yang satu ke cabang yang lain.
• Transaksi tersebut akan menimbulkan rekening resiprokal (timbal
balik) antara kantor pusat dan cabang yaitu kantor pusat dan
kantor cabang untuk menampung transaksi yang bersifat
resiprokal ini kantor pusat menggunakan nama rekening kantor
cabang sebaliknya kantor cabang menggunakan rekening kantor
pusat.
• Rekening kantor cabang merupakan hak kantor pusat sedangkan
rekening kantor pusat merupakan kewajiban kantor cabang.
Dalam membuat laporan konsolidasi rekening resiprokal harus di
eleminasi.
Example ..Example ..
☻ Suatu perusahaan yang berkantor pusat di Pekanbaru
memerintahkan kepada cabang Dumai untuk mengirimkan
uang sebesar Rp. 100.000.000 kepada cabang Duri.
☻ Sesuai dengan uraian tersebut diatas, maka pencatatan yang di
perlukan oleh masing – masing pihak yang terlihat dalam
transaksi ini adalah sebagai berkut :
Buku – Buku Kantor Pusat Cabang Dumai Cabang Duri
R/K Kantor
Cabang Duri (D)
100.000.000
R/K Kantor
Cabang Dumai (K)
100.000.000
R/K Kantor
Pusat (D) 100.000.000
Kas (K) 100.000.000
Kas (D) 100.000.000
R/K Kantor
Pusat (K) 100.000.000
Pengiriman BarangPengiriman Barang
DaganganDagangan Antar CabangAntar Cabang
¤ Pengiriman barang dagangan antar cabang di tetapkan
melalui penggunaan perkiraan kantor pusat dan bukan
lewat penggunaan perkiraan khusus dengan cabang .
Dalam kasus pengiriman barang dagangan antar cabang
timbul masalah khusus menyangkut biaya pengiriman.
¤ Cabang layak di bebani dengan biaya pengangkutan atas
barang yang di terimanya . Untuk menetapkan harga
pokok persediaan barang dagangan pada akhir periode
biaya pengangkutan layak di tetapkan sebagai bagian dari
harga pokok persediaan akhir barang dagangan ini.
Lanjutan ..Lanjutan ..
¤ Apabila terjadi pengiriman barang – barang untuk cabang atas
perintah kantor pusat maka perlakuan terhadap ongkos angkut
( pengiriman ) diatur sebagai berikut :
1. Ongkos pengangkutan barang – barang dari cabang tertentu ke
cabang yang lain itu di bayar lebih dulu oleh cabang yang
mengirim dan nantinya akan di perhitungkan sebagai beban
kantor pusat.
2. Pembebanan ongkos angkut untuk cabang yang menerima
barang – barang kiriman itu di perhitungkan sesuai dengan
ongkos angkut apabila kantor pusat mengirimkan langsung
kepada cabang penerima.
3. Dalam buku – buku kantor pusat selisih yang terjadi dalam
perhitungan pembebanan ongkos angkut antar cabang itu di
perlakukan sebagai “selisih ongkos angkut barang – barang
antar cabang”.
Example ..Example ..
 PT Andika Bersaudara di Pekanbaru mengirimkan sejumlah barang ke cabang di
Dumai seharga Rp. 500.000. Ongkos angkut barang tersebut dari Pekanbaru ke
Dumai adalah Rp. 25.000.
 Beberapa hari kemudian oleh karena ada perubahan kebijaksanaan, kantor pusat
memerintahkan kepada cabang Dumai, agar barang – barang yang baru di terima
itu di kirimkan ke cabang Duri seluruhnya. Cabang Dumai melaksanakan
perintah tersebut dan membayar ongkos angkut sebesar Rp. 60.000.
 Apabila kantor pusat langsung mengirimkan barang – barang tersebut dari
Pekanbaru ke Duri hanya memerlukan ongkos angkut Rp. 70.000.
 Di dalam laporan keuangan kantor pusat secara individual saldo rekening “selisih
ongkos angkut barang antar cabang” dapat di cantumkan sebagai pengurangan
dari pada Rugi Laba cabang penerima yang terakhir.
 Akan tetapi dalam laporan keuangan gabungan ( Perhitungan Rugi Laba
Gabungan), saldo “Selisih ongkos angkut barang – barang antar cabang” tersebut
dapat di cantumkan atau di catat sebagai bagian dari Harga Pokok yang di jual,
biaya penjualan, atau pun biaya administrasi & umum”. Masalah alokasi
pembebanan ini tergantung kepada bagian yang bertanggung jawab atas transfer
barang – barang tersebut.
Pencatatan Pada BukuPencatatan Pada Buku –– Buku KantorBuku Kantor
PusatPusat
Transaksi – Transaksi Jurnal
(1) Pengiriman barang – barang
ke cabang Dumai, dengan
harga pokok sebesar Rp.
500.000 dan ongkos angkut Rp.
25.000 telah di bayar.
R/K Kantor Cabang Dumai (D) Rp. 525.000
Pengiriman barang – barang ke
Cabang Dumai (K) Rp. 500.000
Kas (K) Rp. 25.000
(2) Kantor pusat
memerintahkan kepada cabang
Dumai agar barang – barang
yang baru di terimanya seharga
Rp. 500.000 di kirimkan ke
cabang Duri.
(a) Pengiriman Barang ke Cabang
Dumai (D) Rp. 500.000,00
Pengiriman Barang ke Cabang
Duri (K) Rp. 500.000,00
(b) R/K Kantor Cabang Duri (D) Rp. 570.000,00*
Selisih ongkos angkut barang
barang antar cabang (D) Rp. 15.000,00**
Kantor Cabang Dumai (K) ***Rp. 585.000,00
* Rp. 500.000 + Rp. 70.000 = Rp. 570.000
** (Rp. 25.000 + Rp. 60.000) – Rp. 70.000 = Rp. 15.000
*** Rp. 525.000 + Rp. 60.000 = Rp 585.000
Pencatatan Pada BukuPencatatan Pada Buku ––
Buku CabangBuku Cabang DumaiDumai
Transaksi – Transaksi Jurnal
(1) Penerimaan barang –
barang dari kantor pusat
seharga Rp. 500.000 dengan
ongkos angkut Rp. 25.000
Pengiriman barang dari KP (D) Rp. 500.000
Ongkos angkut barang masuk
(Freight in) (D) Rp. 25.000
R/K Kantor Pusat (K) Rp. 525.000
(2) Pengiriman barang –
barang ke cabang Duri atas
perintah kantor pusat.
Barang – barang yang di
kirim seharga Rp. 500.000
dengan ongkos angkut ke
Duri sebesar Rp. 60.000,00
R/K Kantor Pusat (D) Rp. 585.000,00
Pengiriman barang – barang dari
Kantor Pusat (K) Rp. 500.000
Ongkos angkut barang masuk (K) Rp. 25.000
Kas Rp. 60.000
Pencatatan Pada BukuPencatatan Pada Buku ––
Buku CabangBuku Cabang DuriDuri
Transaksi – Transaksi Jurnal
(1) Penerimaan barang-
barang dari cabang Dumai
atas perintah kantor pusat
seharga Rp. 500.000 dan
ongkos angkut normal
Pekanbaru – Duri Rp. 70.000
Pengiriman barang dari kantor pusat (D)
Rp. 500.000
Ongkos angkut barang masuk (D)
Rp. 70.000
R/K Kantor Pusat (K) Rp. 570.000
Pembuatan Faktur DenganPembuatan Faktur Dengan
Angka Di Atas Harga PokokAngka Di Atas Harga Pokok
 Jika pembuatan faktur kepada cabang di lakukan dengan angka yang
melebihi harga pokok maka laba yang di tetapkan oleh cabang akan lebih
kecil dari pada laba aktualnya persediaan yang di laporkan oleh cabang
dengan angka fakturnya akan melebihi harga pokok.
 Pengiriman barang dagangan tersebut di catat oleh masing – masing pihak
sebagai berikut :
Pencatatan oleh Kantor Pusat
Jurnal :
Rekening koran kantor cabang (D) xxx
Pengiriman barang ke kantor cabang (K) xxx
Cadangan kelebihan harga (K) xxx
Pencatatan oleh Kantor Cabang
Jurnal :
Pengiriman barang dari kantor pusat (D) xxx
Rekening koran kantor pusat (K) xxx
Lanjutan ..Lanjutan ..
 Apabila cabang menjual barang yang di peroleh dari
kantor pusat dan menetapkan laba sebesar selisih antara
harga faktur fiktif dan harga jual maka selisih antara
harga pokok dan harga faktur di laporkan oleh kantor
pusat dalam perkiraan laba yang tidak di realisasi dan
selisih ini layak di tetapkan sebagai laba.
 Pada waktu itu perkiraan laba yang tidak di realisasi di
kurangi sampai mencapai saldo yang sama besarnya
dengan laba aktual yang tidak di realisasi dalam
persediaan cabang dan jumlah pengurangan ini di
tambahkan pada laba yang di laporkan oleh cabang.
Pembuatan Faktur DenganPembuatan Faktur Dengan
Harga Jual EceranHarga Jual Eceran
 Kantor Pusat dapat memfaktur cabang untuk barang dagangan yang
di kirimkan ke cabang dengan harga jual eceran dengan tujuan untuk
merahasiakan dari pemimpin kantor cabang informasi mengenai
pendapatan cabang tetapi juga untuk pengendalian yang lebih efektif
atas barang dagangan yang di tangani oleh cabang.
 Tujuan pokok dari penentuan harga untuk cabang dengan harga –
harga penjualan eceran antara lain adalah :
 Untuk lebih memperketat kontrol dan mendapatkan informasi
yang lengkap tentang hasil – hasil operasi cabang
 Oleh karena harga jual eceran telah di tetapkan maka apabila
ada laporan penjualan dari cabang dapat segera di perkirakan
saldo persediaan yang ada di cabang tanpa menunggu sampai
dengan laporan tentang persediaan itu di buat
Example ..Example ..
 Barang – barang yang harga pokoknya (cost) Rp. 500.000 di
kirimkan oleh kantor pusat kepada cabangnya dengan harga
setelah dinaikan 25% dari harga pokok atau sejumlah Rp.
625.000.
 Pencatatan pada buku-buku kantor pusat dan cabang akan
tampak sebagai berikut :
Transaksi Buku – buku Kantor Pusat Buku – buku Kantor Cabang
Pengiriman barang –
barang ke cabang
harga pokok Rp.
500.000 di nota
seharga Rp. 625.000
R/K Kantor Cabang (D)
Rp. 625.000
Pengiriman barang – barang
ke kantor cabang (K)
Rp. 500.000
Cadangan kenaikan
harga barang – barang
cabang (K) Rp. 125.000
Pengiriman barang – barang
dari kantor pusat (D)
Rp. 625.000
R/K kantor
pusat (K) Rp. 625.000
Lanjutan ..Lanjutan ..
 Apabila barang telah laku di jual oleh cabang maka laba yang
di akui oleh kantor pusat di samping selisih antara harga jual
cabang dengan harga nota juga di perhitungkan cadangan
kenaikan harga yang ada. Sesuai dengan jumlah yang terjual
menurut laporan dari cabang yang bersangkutan.
 Biasanya perhitungan untuk mengurangi “cadangan kenaikan
harga barang – barang cabang” di lakukan pada akhir
periode.
 Rekening cadangan kenaikan harga barang – barang cabang
ini di kurangi proporsional dengan jumlah yang terjual
sehingga saldonya menjadi sejajar dengan tambahan atau
kenaikan harga di atas persediaan yang masih ada di cabang.
Example ..Example ..
 Pengiriman barang seperti contoh sebelumnya
dari harga pokok sebesar Rp. 500.000 dengan
harga nota untuk cabang Rp. 625.000. Pada akhir
periode kantor cabang melaporkan bahwa
persedian barang yang ada seharga Rp. 400.000.
Sedang laporan perhitungan rugi laba cabang
menunjukan laba bersih Rp. 50.000.
 Pencatatan pada buku – buku kantor pusat dan
cabang akan tampak sebagai berikut :
Lanjutan ..Lanjutan ..
Transaksi – Transaksi Buku – Buku Kantor Pusat
Buku – Buku Kantor
Cabang
1) Laporan perhitungan
rugi laba menunjukkan
laba bersih Rp. 50.000
R/K kantor cabang (D) Rp.
50.000
Rugi & laba kantor cabang
(K) Rp.50.000
Rugi laba (D) Rp.50.000
R/K kantor
pusat (K) Rp.50.000
2) Penyesuaian saldo
cadangan kenaikan
barang – barang cabang
dengan saldo persediaan
barang – barang di
kantor cabang dan
koreksi terhadap laba
cabang
Cadangan kenaikan
harga barang harga
barang – barang cadangan (D)
Rp.45.000
Rugi laba kantor cabang (K)
Rp.45.000
3) Menutup rugi laba
cabang ke rugi laba
umum
Rugi laba kantor cabang (D)
Rp.95.000
Rugi laba (K) Rp.95.000
Lanjutan ..Lanjutan ..
 Dari jurnal – jurnal tersebut dan berdasarkan laporan dari
cabang barang – barang yang terjual adalah sebesar Rp. 225.000
(Rp. 625.000,00 – Rp. 400.000,00).
 Barang seharga Rp. 225.000 ini adalah berdasarkan harga nota
dari kantor pusat setelah di tambah kenaikan harga sebesar 25%.
Jadi harga pokok sebenarnya dari jumlah tersebut adalah :
100/125 x Rp. 225.000 = Rp. 180.000
 Dengan demikian maka kenaikan harga untuk barang – barang
yang telah terjual oleh cabang adalah sebesar Rp. 45.000 (Rp.
225.000 – Rp. 180.000).
 Oleh karena itu rekening “rugi laba cabang” di koreksi dengan di
tambah (kredit) sejumlah Rp. 45.000. Saldo rekening cadangan
kenaikan harga barang – barang cabang pada akhir periode
tinggal yaitu Rp. 80.000 (Rp. 125.000 – Rp. 45.000).
Lanjutan ..Lanjutan ..
 Jumlah ini akan proporsional dengan saldo persediaan di
cabang yang berjumlah sebesar Rp. 400.000 dimana di
dalamnya terkandung kenaikan harga sebesar 25% dari harga
pokoknya.
 Didalam perkembangan selanjutnya apabila cabang di
perkenankan untuk membeli barang – barang sendiri dari
pihak ketiga dan untuk kemudian di jualnya sendiri maka
dalam laporan yang di sampaikan ke kantor pusat harus di
pisahkan antara persediaan yang berasal dari pembelian
sendiri dengan persediaan yang berasal dari pengiriman oleh
pusat.
 Persediaan barang yang di beli sendiri oleh cabang di catat
dengan harga belinya (At cost) sedang barang – barang dari
kantor pusat di catat dengan harga nota yang di tetapkan.
Laporan Keuangan Gabungan
Apabila BarangApabila Barang –– BarangBarang
Cabang DiCabang Di Nota DiNota Di Atas HargaAtas Harga
PokokPokok
 Penyusunan laporan keuangan gabungan untuk barang
yang di kirimkan antar cabang di catat dengan harga
pokoknya (at cost) relatif lebih mudah.
 Apabila barang – barang untuk cabang di nota dengan
harga yang berbeda dari harga pokoknya maka akan
timbul persoalan – persoalan khusus di dalam
penyusunan laporan keuangan gabungan.
Lanjutan ..Lanjutan ..
Persoalan – persoalan khusus yang perlu di perhatikan antara
lain :
☻Persediaan akhir barang – barang pada neraca kantor
cabang yang nilainya berbeda dari harga pokok sebenarnya
harus di nyatakan kembali dalam nilai harga pokok semula
agar memungkinkan penyusunan neraca gabungan.
☻Persediaan awal dan akhir barang – barang pada laporan
perhitungan rugi laba cabang harus di nyatakan kembali
dalam harga pokok yang sebenarnya.
☻Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
gabungan biasanya daftar lajur (working papres) di buat atas
dasar data neraca sisa dari pusat dan cabangnya.
Example ..Example ..
Martin Company di Dumai mempunyai sebuah
cabang di Pekanbaru. Terhadap barang –
barang yang di kirim ke cabangnya Martin
Company membebankan harga barang –
barang tersebut dengan 125% dari harga
pokoknya. Di samping menerima barang –
barang dari kantor pusat cabang Pekanbaru di
beri kebebasan pula untuk membeli barang
lokal yang di perlukan.
Martin Company
Neraca Sisa Periode 31 Desember 2017
  Kantor Pusat Dumai Kantor Cabang Pekanbaru
Debit :    
Kas Rp 352.000 Rp 189.000
Piutang dagang Rp 280.000 Rp 150.000
Persediaan barang 1 Januari 2017 Rp 400.000 Rp 180.000
Aktiva tetap Rp 120.000 Rp 90.000
R/K kantor cabang Pekanbaru Rp 434.000 -
Pembelian Rp 880.000 Rp 100.000
Pengiriman barang dari kantor pusat Dumai - Rp 240.000
Macam – macam biaya usaha Rp 200.000 Rp 80.000
Deviden yang di bagi Rp 80.000 -
Jumlah Rp 2.746.000 Rp 1.029.000
Kredit :    
Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang Rp 68.000 -
Depresiasi aktiva tetap Rp 60.000 Rp 45.000
Hutang dagang Rp 280.000 Rp 50.000
Pengiriman barang – barang ke cabang Pekanbaru Rp 192.000 -
Penjualan Rp 1.200.000 Rp 500.000
Modal Saham Rp 800.000 -
Laba yang ditahan, 1 Januari 2017 Rp 146.000 -
R/K Kantor pusat Dumai - Rp 434.000
Jumlah Rp 2.746.000 Rp 1.029.000
Di ketahui bahwa pada tanggal 31 Desember 2017 persediaan
barang yang ada pada masing – masing pihak ialah :
  Kantor Pusat Dumai
Kantor Cabang
Pekanbaru
Harga pokok (di beli dari luar) Rp 320.000 Rp 40.000
Harga nota (di kirim dari pusat) - Rp 80.000
Jumlah Rp 320.000 Rp 120.000
Lanjutan ..Lanjutan ..
Martin Company
Daftar Lajur Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan Cabang
per 31 Desember 2017
(dalam ribuan rupiah)
Kantor
Pusat
Kantor
Cabang
Penyesuaian &
Eliminasi
Rugi Laba Gabungan Laba yang di tahan Neraca Gabungan
D K D K D K D K
Debet :
Kas 352 189 - - - - - - 541 -
Piutang 280 150 - - - - - - 430 -
Persediaan Brng Dgng 1/1/2017 400 180 - 20 *3 560 - - - - -
Aktiva tetap 120 90 - - - - - - 210 -
R/K kantor cabang Pekanbaru 434 - - 434 *1 - - - - - -
Pembelian 880 100 - - 980 - - - - -
Pengiriman brg dr kntr pusat - 240 - 240 *2 - - - - - -
Macam – macam biaya usaha 200 80 - - 280 - - - - -
Deviden yang di bagi 80 - - - - - 80 - - -
2746 1029
Persediaan brg - brg 31/12/2017
(neraca) 320 120 - 16 *4 - - - - 434 -
Kredit :
Cadangan kenaikan hrg brg cab
68 -
48 *2
20 *3
- - - - - - -
Akm. Depr. Aktiva tetap 60 45 - - - - - - - 105
Hutang 280 50 - - - - - - - 330
R/K kantor pusat - 434 433 *1 - - - - - - -
Modal saham 800 - - - - - - - - 800
Laba yang ditahan 1/1/2017 146 - - - - - - 146 - -
Penjualan 1200 500 - - - 1700 - - - -
Pengiriman brng ke cab. Pekanbaru 192 - 192 *2 - - - - - - -
2746 1029
Persediaan brg-brg 31/12/2017
(laporan L/R) 320 120 16 *4 - - 424 - - - -
710 710 1820 2124 80 146 1605 1235
Laba bersih di pindah ke Laba yang di tahan (RE)......................................... 304 - - 304 - -
2124 2124
Saldo laba yang di tahan di pindah ke neraca.............................................................................. 370 - - 370
450 450 1605 1605
Penjelasan (Untuk PenyesuaianPenjelasan (Untuk Penyesuaian
Dan Eliminasi)Dan Eliminasi)
1) Rekening – rekening neraca yang sifatnya timbal balik (reciprocal)
di eliminasi dengan jurnal :
R/K Kantor Pusat Rp. 434.000
R/K Kantor Cabang Pekanbaru Rp. 434.000
2) Saldo rekening rugi laba yang sifatnya timbal balik antara kantor
pusat dan cabang di eliminasi dengan jurnal :
Pengiriman barang – barang ke cabang PKU Rp. 192.000
Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang (25%) Rp.
48.000
Pengiriman barang – barang dari kantor pusat Rp. 240.000
Lanjutan ..Lanjutan ..
3. Saldo awal rekening “cadangan kenaikan harga barang – barang cabang”
pada 1/1/2017 adalah sebesar Rp. 20.000. Kenaikan ini di perhitungkan
atas saldo awal persediaan barang – barang yang masih ada di cabang
Pekanbaru. Oleh karena itu saldo kenaikan harga ini harus di eliminasi
dengan jurnal :
Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang Rp. 20.000
Persediaan barang-barang 1/1/2017 Rp. 20.000
4. Persediaan akhir barang – barang yang ada di cabang yang asalnya dari
kantor pusat, baik untuk kepentingan perhitungan rugi laba maupun
neraca cabang masih mengandung unsur kenaikan harga sebesar 25%.
Barang – barang dari kantor pusat yang ada di cabang adalah sebesar
harga nota Rp. 80.000. Berhubung dengan itu unsur kenaikan harus di
eliminasi dengan jurnal :
Persediaan barang – barang (L-R 31/12/2017) Rp. 16.000
Persediaan barang – barang (Neraca 31/12/2017) Rp. 16.000
(25/125 x 80.000 = 16.000)
 Tentang proses penutupan buku – buku baik di cabang dan di kantor pusat
untuk mengikhtisarkan rekening rugi laba serta pemindahannya ke rekening
kantor pusat maupun laba yang di tahan di lakukan seperti biasa.
 Adapun laporan perhitungan rugi laba gabungan, laporan laba yang di tahan,
dan neraca gabungan yang di susun dari daftar lajur tersebut adalah sebagai
berikut :
Martin Company
Laporan Rugi Laba Gabungan
Kantor Pusat dan Cabang
periode tahun buku 2017
Penjualan Rp 1.700.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan barang-barang 1/1/2017 Rp 960.000
Pembelian Rp 980.000
Rp 1.540.000
Persediaan barang-barang 31/12/2017 Rp 424.000
Rp 1.116.000
Laba kotor penjualan Rp 584.000
Macam – macam biaya usaha Rp 280.000
Laba bersih Rp 304.000
Martin Company
Laporan Laba Yang Di Tahan
Kantor Pusat dan Cabang
per 31 Desember 2017
Saldo laba yang ditahan 1/1/2017 Rp 146.000
Laba bersih tahun 2017 Rp 304.000
Rp 450.000
Di kurangi : dividen yang di bagi Rp 80.000
Saldo laba yang di tahan 31/12/2017 Rp 370.000
Martin Company
Neraca Gabungan Kantor Pusat dan Cabang
per 31 Desember 2017
AKTIVA PASIVA
Kas Rp 541.000 Hutang Dagang Rp 330.000
Piutang Dagang Rp 430.000 Modal Saham Rp 800.000
Persediaan Barang –
Barang Rp 424.000 Laba yang ditahan Rp 370.000
Aktiva Tetap Rp 210.000  
Akumulasi Depresiasi Rp 105.000  
Rp 105.000  
Jumlah Aktiva Rp 1.500.000 Jumlah Pasiva Rp 1.500.000

More Related Content

What's hot

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAMahyuni Bjm
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)fitria mellysusanti
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)2nd Social
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatAkuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatFatma Wati
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAdi Jauhari
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Tika Evitasuhri
 

What's hot (20)

Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatAkuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetap
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 

Similar to Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus

Masalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kcMasalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kcRendra Safa'at
 
AKL 1 Masalah khusus kp da kc
AKL 1 Masalah khusus kp da kcAKL 1 Masalah khusus kp da kc
AKL 1 Masalah khusus kp da kcRendra Safa'at
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Annisa Galih Sarasati
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangfazri himawan
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangfitria mellysusanti
 
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG @Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG Domi DomDom
 
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdfAKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdfputri942098
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANzay muhammad
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangpanggih ginanjar
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangNatalia Nainggolan
 
Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7HendiP1
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangfadhly arsani
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangFadhil Rahmat
 

Similar to Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus (20)

Masalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kcMasalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kc
 
AKL 1 Masalah khusus kp da kc
AKL 1 Masalah khusus kp da kcAKL 1 Masalah khusus kp da kc
AKL 1 Masalah khusus kp da kc
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
 
Masalah kusus
Masalah kusus Masalah kusus
Masalah kusus
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
 
Masalah khusus
Masalah khususMasalah khusus
Masalah khusus
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabang
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
 
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG @Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN  dan CABANG
@Kusmayadi_ AKUNTANSI UNTUK PUSAT, AGEN dan CABANG
 
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdfAKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
 
Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7Ak pemerintahan part 7
Ak pemerintahan part 7
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 

More from DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO (20)

Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Akuntansi Manufaktur
Akuntansi ManufakturAkuntansi Manufaktur
Akuntansi Manufaktur
 
Kewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajianKewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajian
 
Akl kompensasi manajemen
Akl   kompensasi manajemenAkl   kompensasi manajemen
Akl kompensasi manajemen
 
Materi aktiva tetap
Materi aktiva tetapMateri aktiva tetap
Materi aktiva tetap
 
Kas
KasKas
Kas
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Selisih kas
Selisih kasSelisih kas
Selisih kas
 
Kas kecil
Kas kecilKas kecil
Kas kecil
 
Perhitungan Persediaan
Perhitungan PersediaanPerhitungan Persediaan
Perhitungan Persediaan
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
 
Likuidasi firma
Likuidasi firmaLikuidasi firma
Likuidasi firma
 
Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasiPenjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi
 
Persekutuan Firma
Persekutuan Firma  Persekutuan Firma
Persekutuan Firma
 
Aktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak BerwujudAktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak Berwujud
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Joint Ventures
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 

Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus

  • 1. AKADEMI AKUNTANSI RIAU KOTA DUMAI DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, HUBUNGAN KANTOR PUSATHUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANGDAN CABANG –– MASALAHMASALAH KHUSUSKHUSUS
  • 2. Masalah KhususMasalah Khusus Masalah di dalam hubungan kantor pusat dengan kantor cabang yaitu : Pengiriman (transfer) uang kas antar cabang Pengiriman barang dagangan antar cabang Barang – barang yang dikirimkan ke cabang di nota dengan harga di atas harga pokoknya (cost) yaitu dengan tambahan % tertentu di atas harga pokoknya, atau di nota dengan harga penjualan eceran.
  • 3. Pengiriman (Transfer) UangPengiriman (Transfer) Uang KasKas Antar CabangAntar Cabang • Kegiatan kantor cabang biasanya terbatas pada transaksi dengan kantor pusat dan dengan pihak luar. Akan tetapi, dalam kejadian tertentu kantor pusat memberi perintah untuk mengirimkan aktiva tertentu dari cabang yang satu ke cabang yang lain. • Transaksi tersebut akan menimbulkan rekening resiprokal (timbal balik) antara kantor pusat dan cabang yaitu kantor pusat dan kantor cabang untuk menampung transaksi yang bersifat resiprokal ini kantor pusat menggunakan nama rekening kantor cabang sebaliknya kantor cabang menggunakan rekening kantor pusat. • Rekening kantor cabang merupakan hak kantor pusat sedangkan rekening kantor pusat merupakan kewajiban kantor cabang. Dalam membuat laporan konsolidasi rekening resiprokal harus di eleminasi.
  • 4. Example ..Example .. ☻ Suatu perusahaan yang berkantor pusat di Pekanbaru memerintahkan kepada cabang Dumai untuk mengirimkan uang sebesar Rp. 100.000.000 kepada cabang Duri. ☻ Sesuai dengan uraian tersebut diatas, maka pencatatan yang di perlukan oleh masing – masing pihak yang terlihat dalam transaksi ini adalah sebagai berkut : Buku – Buku Kantor Pusat Cabang Dumai Cabang Duri R/K Kantor Cabang Duri (D) 100.000.000 R/K Kantor Cabang Dumai (K) 100.000.000 R/K Kantor Pusat (D) 100.000.000 Kas (K) 100.000.000 Kas (D) 100.000.000 R/K Kantor Pusat (K) 100.000.000
  • 5. Pengiriman BarangPengiriman Barang DaganganDagangan Antar CabangAntar Cabang ¤ Pengiriman barang dagangan antar cabang di tetapkan melalui penggunaan perkiraan kantor pusat dan bukan lewat penggunaan perkiraan khusus dengan cabang . Dalam kasus pengiriman barang dagangan antar cabang timbul masalah khusus menyangkut biaya pengiriman. ¤ Cabang layak di bebani dengan biaya pengangkutan atas barang yang di terimanya . Untuk menetapkan harga pokok persediaan barang dagangan pada akhir periode biaya pengangkutan layak di tetapkan sebagai bagian dari harga pokok persediaan akhir barang dagangan ini.
  • 6. Lanjutan ..Lanjutan .. ¤ Apabila terjadi pengiriman barang – barang untuk cabang atas perintah kantor pusat maka perlakuan terhadap ongkos angkut ( pengiriman ) diatur sebagai berikut : 1. Ongkos pengangkutan barang – barang dari cabang tertentu ke cabang yang lain itu di bayar lebih dulu oleh cabang yang mengirim dan nantinya akan di perhitungkan sebagai beban kantor pusat. 2. Pembebanan ongkos angkut untuk cabang yang menerima barang – barang kiriman itu di perhitungkan sesuai dengan ongkos angkut apabila kantor pusat mengirimkan langsung kepada cabang penerima. 3. Dalam buku – buku kantor pusat selisih yang terjadi dalam perhitungan pembebanan ongkos angkut antar cabang itu di perlakukan sebagai “selisih ongkos angkut barang – barang antar cabang”.
  • 7. Example ..Example ..  PT Andika Bersaudara di Pekanbaru mengirimkan sejumlah barang ke cabang di Dumai seharga Rp. 500.000. Ongkos angkut barang tersebut dari Pekanbaru ke Dumai adalah Rp. 25.000.  Beberapa hari kemudian oleh karena ada perubahan kebijaksanaan, kantor pusat memerintahkan kepada cabang Dumai, agar barang – barang yang baru di terima itu di kirimkan ke cabang Duri seluruhnya. Cabang Dumai melaksanakan perintah tersebut dan membayar ongkos angkut sebesar Rp. 60.000.  Apabila kantor pusat langsung mengirimkan barang – barang tersebut dari Pekanbaru ke Duri hanya memerlukan ongkos angkut Rp. 70.000.  Di dalam laporan keuangan kantor pusat secara individual saldo rekening “selisih ongkos angkut barang antar cabang” dapat di cantumkan sebagai pengurangan dari pada Rugi Laba cabang penerima yang terakhir.  Akan tetapi dalam laporan keuangan gabungan ( Perhitungan Rugi Laba Gabungan), saldo “Selisih ongkos angkut barang – barang antar cabang” tersebut dapat di cantumkan atau di catat sebagai bagian dari Harga Pokok yang di jual, biaya penjualan, atau pun biaya administrasi & umum”. Masalah alokasi pembebanan ini tergantung kepada bagian yang bertanggung jawab atas transfer barang – barang tersebut.
  • 8. Pencatatan Pada BukuPencatatan Pada Buku –– Buku KantorBuku Kantor PusatPusat Transaksi – Transaksi Jurnal (1) Pengiriman barang – barang ke cabang Dumai, dengan harga pokok sebesar Rp. 500.000 dan ongkos angkut Rp. 25.000 telah di bayar. R/K Kantor Cabang Dumai (D) Rp. 525.000 Pengiriman barang – barang ke Cabang Dumai (K) Rp. 500.000 Kas (K) Rp. 25.000 (2) Kantor pusat memerintahkan kepada cabang Dumai agar barang – barang yang baru di terimanya seharga Rp. 500.000 di kirimkan ke cabang Duri. (a) Pengiriman Barang ke Cabang Dumai (D) Rp. 500.000,00 Pengiriman Barang ke Cabang Duri (K) Rp. 500.000,00 (b) R/K Kantor Cabang Duri (D) Rp. 570.000,00* Selisih ongkos angkut barang barang antar cabang (D) Rp. 15.000,00** Kantor Cabang Dumai (K) ***Rp. 585.000,00 * Rp. 500.000 + Rp. 70.000 = Rp. 570.000 ** (Rp. 25.000 + Rp. 60.000) – Rp. 70.000 = Rp. 15.000 *** Rp. 525.000 + Rp. 60.000 = Rp 585.000
  • 9. Pencatatan Pada BukuPencatatan Pada Buku –– Buku CabangBuku Cabang DumaiDumai Transaksi – Transaksi Jurnal (1) Penerimaan barang – barang dari kantor pusat seharga Rp. 500.000 dengan ongkos angkut Rp. 25.000 Pengiriman barang dari KP (D) Rp. 500.000 Ongkos angkut barang masuk (Freight in) (D) Rp. 25.000 R/K Kantor Pusat (K) Rp. 525.000 (2) Pengiriman barang – barang ke cabang Duri atas perintah kantor pusat. Barang – barang yang di kirim seharga Rp. 500.000 dengan ongkos angkut ke Duri sebesar Rp. 60.000,00 R/K Kantor Pusat (D) Rp. 585.000,00 Pengiriman barang – barang dari Kantor Pusat (K) Rp. 500.000 Ongkos angkut barang masuk (K) Rp. 25.000 Kas Rp. 60.000
  • 10. Pencatatan Pada BukuPencatatan Pada Buku –– Buku CabangBuku Cabang DuriDuri Transaksi – Transaksi Jurnal (1) Penerimaan barang- barang dari cabang Dumai atas perintah kantor pusat seharga Rp. 500.000 dan ongkos angkut normal Pekanbaru – Duri Rp. 70.000 Pengiriman barang dari kantor pusat (D) Rp. 500.000 Ongkos angkut barang masuk (D) Rp. 70.000 R/K Kantor Pusat (K) Rp. 570.000
  • 11. Pembuatan Faktur DenganPembuatan Faktur Dengan Angka Di Atas Harga PokokAngka Di Atas Harga Pokok  Jika pembuatan faktur kepada cabang di lakukan dengan angka yang melebihi harga pokok maka laba yang di tetapkan oleh cabang akan lebih kecil dari pada laba aktualnya persediaan yang di laporkan oleh cabang dengan angka fakturnya akan melebihi harga pokok.  Pengiriman barang dagangan tersebut di catat oleh masing – masing pihak sebagai berikut : Pencatatan oleh Kantor Pusat Jurnal : Rekening koran kantor cabang (D) xxx Pengiriman barang ke kantor cabang (K) xxx Cadangan kelebihan harga (K) xxx Pencatatan oleh Kantor Cabang Jurnal : Pengiriman barang dari kantor pusat (D) xxx Rekening koran kantor pusat (K) xxx
  • 12. Lanjutan ..Lanjutan ..  Apabila cabang menjual barang yang di peroleh dari kantor pusat dan menetapkan laba sebesar selisih antara harga faktur fiktif dan harga jual maka selisih antara harga pokok dan harga faktur di laporkan oleh kantor pusat dalam perkiraan laba yang tidak di realisasi dan selisih ini layak di tetapkan sebagai laba.  Pada waktu itu perkiraan laba yang tidak di realisasi di kurangi sampai mencapai saldo yang sama besarnya dengan laba aktual yang tidak di realisasi dalam persediaan cabang dan jumlah pengurangan ini di tambahkan pada laba yang di laporkan oleh cabang.
  • 13. Pembuatan Faktur DenganPembuatan Faktur Dengan Harga Jual EceranHarga Jual Eceran  Kantor Pusat dapat memfaktur cabang untuk barang dagangan yang di kirimkan ke cabang dengan harga jual eceran dengan tujuan untuk merahasiakan dari pemimpin kantor cabang informasi mengenai pendapatan cabang tetapi juga untuk pengendalian yang lebih efektif atas barang dagangan yang di tangani oleh cabang.  Tujuan pokok dari penentuan harga untuk cabang dengan harga – harga penjualan eceran antara lain adalah :  Untuk lebih memperketat kontrol dan mendapatkan informasi yang lengkap tentang hasil – hasil operasi cabang  Oleh karena harga jual eceran telah di tetapkan maka apabila ada laporan penjualan dari cabang dapat segera di perkirakan saldo persediaan yang ada di cabang tanpa menunggu sampai dengan laporan tentang persediaan itu di buat
  • 14. Example ..Example ..  Barang – barang yang harga pokoknya (cost) Rp. 500.000 di kirimkan oleh kantor pusat kepada cabangnya dengan harga setelah dinaikan 25% dari harga pokok atau sejumlah Rp. 625.000.  Pencatatan pada buku-buku kantor pusat dan cabang akan tampak sebagai berikut : Transaksi Buku – buku Kantor Pusat Buku – buku Kantor Cabang Pengiriman barang – barang ke cabang harga pokok Rp. 500.000 di nota seharga Rp. 625.000 R/K Kantor Cabang (D) Rp. 625.000 Pengiriman barang – barang ke kantor cabang (K) Rp. 500.000 Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang (K) Rp. 125.000 Pengiriman barang – barang dari kantor pusat (D) Rp. 625.000 R/K kantor pusat (K) Rp. 625.000
  • 15. Lanjutan ..Lanjutan ..  Apabila barang telah laku di jual oleh cabang maka laba yang di akui oleh kantor pusat di samping selisih antara harga jual cabang dengan harga nota juga di perhitungkan cadangan kenaikan harga yang ada. Sesuai dengan jumlah yang terjual menurut laporan dari cabang yang bersangkutan.  Biasanya perhitungan untuk mengurangi “cadangan kenaikan harga barang – barang cabang” di lakukan pada akhir periode.  Rekening cadangan kenaikan harga barang – barang cabang ini di kurangi proporsional dengan jumlah yang terjual sehingga saldonya menjadi sejajar dengan tambahan atau kenaikan harga di atas persediaan yang masih ada di cabang.
  • 16. Example ..Example ..  Pengiriman barang seperti contoh sebelumnya dari harga pokok sebesar Rp. 500.000 dengan harga nota untuk cabang Rp. 625.000. Pada akhir periode kantor cabang melaporkan bahwa persedian barang yang ada seharga Rp. 400.000. Sedang laporan perhitungan rugi laba cabang menunjukan laba bersih Rp. 50.000.  Pencatatan pada buku – buku kantor pusat dan cabang akan tampak sebagai berikut :
  • 17. Lanjutan ..Lanjutan .. Transaksi – Transaksi Buku – Buku Kantor Pusat Buku – Buku Kantor Cabang 1) Laporan perhitungan rugi laba menunjukkan laba bersih Rp. 50.000 R/K kantor cabang (D) Rp. 50.000 Rugi & laba kantor cabang (K) Rp.50.000 Rugi laba (D) Rp.50.000 R/K kantor pusat (K) Rp.50.000 2) Penyesuaian saldo cadangan kenaikan barang – barang cabang dengan saldo persediaan barang – barang di kantor cabang dan koreksi terhadap laba cabang Cadangan kenaikan harga barang harga barang – barang cadangan (D) Rp.45.000 Rugi laba kantor cabang (K) Rp.45.000 3) Menutup rugi laba cabang ke rugi laba umum Rugi laba kantor cabang (D) Rp.95.000 Rugi laba (K) Rp.95.000
  • 18. Lanjutan ..Lanjutan ..  Dari jurnal – jurnal tersebut dan berdasarkan laporan dari cabang barang – barang yang terjual adalah sebesar Rp. 225.000 (Rp. 625.000,00 – Rp. 400.000,00).  Barang seharga Rp. 225.000 ini adalah berdasarkan harga nota dari kantor pusat setelah di tambah kenaikan harga sebesar 25%. Jadi harga pokok sebenarnya dari jumlah tersebut adalah : 100/125 x Rp. 225.000 = Rp. 180.000  Dengan demikian maka kenaikan harga untuk barang – barang yang telah terjual oleh cabang adalah sebesar Rp. 45.000 (Rp. 225.000 – Rp. 180.000).  Oleh karena itu rekening “rugi laba cabang” di koreksi dengan di tambah (kredit) sejumlah Rp. 45.000. Saldo rekening cadangan kenaikan harga barang – barang cabang pada akhir periode tinggal yaitu Rp. 80.000 (Rp. 125.000 – Rp. 45.000).
  • 19. Lanjutan ..Lanjutan ..  Jumlah ini akan proporsional dengan saldo persediaan di cabang yang berjumlah sebesar Rp. 400.000 dimana di dalamnya terkandung kenaikan harga sebesar 25% dari harga pokoknya.  Didalam perkembangan selanjutnya apabila cabang di perkenankan untuk membeli barang – barang sendiri dari pihak ketiga dan untuk kemudian di jualnya sendiri maka dalam laporan yang di sampaikan ke kantor pusat harus di pisahkan antara persediaan yang berasal dari pembelian sendiri dengan persediaan yang berasal dari pengiriman oleh pusat.  Persediaan barang yang di beli sendiri oleh cabang di catat dengan harga belinya (At cost) sedang barang – barang dari kantor pusat di catat dengan harga nota yang di tetapkan.
  • 20. Laporan Keuangan Gabungan Apabila BarangApabila Barang –– BarangBarang Cabang DiCabang Di Nota DiNota Di Atas HargaAtas Harga PokokPokok  Penyusunan laporan keuangan gabungan untuk barang yang di kirimkan antar cabang di catat dengan harga pokoknya (at cost) relatif lebih mudah.  Apabila barang – barang untuk cabang di nota dengan harga yang berbeda dari harga pokoknya maka akan timbul persoalan – persoalan khusus di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan.
  • 21. Lanjutan ..Lanjutan .. Persoalan – persoalan khusus yang perlu di perhatikan antara lain : ☻Persediaan akhir barang – barang pada neraca kantor cabang yang nilainya berbeda dari harga pokok sebenarnya harus di nyatakan kembali dalam nilai harga pokok semula agar memungkinkan penyusunan neraca gabungan. ☻Persediaan awal dan akhir barang – barang pada laporan perhitungan rugi laba cabang harus di nyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya. ☻Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan biasanya daftar lajur (working papres) di buat atas dasar data neraca sisa dari pusat dan cabangnya.
  • 22. Example ..Example .. Martin Company di Dumai mempunyai sebuah cabang di Pekanbaru. Terhadap barang – barang yang di kirim ke cabangnya Martin Company membebankan harga barang – barang tersebut dengan 125% dari harga pokoknya. Di samping menerima barang – barang dari kantor pusat cabang Pekanbaru di beri kebebasan pula untuk membeli barang lokal yang di perlukan.
  • 23. Martin Company Neraca Sisa Periode 31 Desember 2017   Kantor Pusat Dumai Kantor Cabang Pekanbaru Debit :     Kas Rp 352.000 Rp 189.000 Piutang dagang Rp 280.000 Rp 150.000 Persediaan barang 1 Januari 2017 Rp 400.000 Rp 180.000 Aktiva tetap Rp 120.000 Rp 90.000 R/K kantor cabang Pekanbaru Rp 434.000 - Pembelian Rp 880.000 Rp 100.000 Pengiriman barang dari kantor pusat Dumai - Rp 240.000 Macam – macam biaya usaha Rp 200.000 Rp 80.000 Deviden yang di bagi Rp 80.000 - Jumlah Rp 2.746.000 Rp 1.029.000 Kredit :     Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang Rp 68.000 - Depresiasi aktiva tetap Rp 60.000 Rp 45.000 Hutang dagang Rp 280.000 Rp 50.000 Pengiriman barang – barang ke cabang Pekanbaru Rp 192.000 - Penjualan Rp 1.200.000 Rp 500.000 Modal Saham Rp 800.000 - Laba yang ditahan, 1 Januari 2017 Rp 146.000 - R/K Kantor pusat Dumai - Rp 434.000 Jumlah Rp 2.746.000 Rp 1.029.000
  • 24. Di ketahui bahwa pada tanggal 31 Desember 2017 persediaan barang yang ada pada masing – masing pihak ialah :   Kantor Pusat Dumai Kantor Cabang Pekanbaru Harga pokok (di beli dari luar) Rp 320.000 Rp 40.000 Harga nota (di kirim dari pusat) - Rp 80.000 Jumlah Rp 320.000 Rp 120.000 Lanjutan ..Lanjutan ..
  • 25. Martin Company Daftar Lajur Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan Cabang per 31 Desember 2017 (dalam ribuan rupiah) Kantor Pusat Kantor Cabang Penyesuaian & Eliminasi Rugi Laba Gabungan Laba yang di tahan Neraca Gabungan D K D K D K D K Debet : Kas 352 189 - - - - - - 541 - Piutang 280 150 - - - - - - 430 - Persediaan Brng Dgng 1/1/2017 400 180 - 20 *3 560 - - - - - Aktiva tetap 120 90 - - - - - - 210 - R/K kantor cabang Pekanbaru 434 - - 434 *1 - - - - - - Pembelian 880 100 - - 980 - - - - - Pengiriman brg dr kntr pusat - 240 - 240 *2 - - - - - - Macam – macam biaya usaha 200 80 - - 280 - - - - - Deviden yang di bagi 80 - - - - - 80 - - - 2746 1029 Persediaan brg - brg 31/12/2017 (neraca) 320 120 - 16 *4 - - - - 434 - Kredit : Cadangan kenaikan hrg brg cab 68 - 48 *2 20 *3 - - - - - - - Akm. Depr. Aktiva tetap 60 45 - - - - - - - 105 Hutang 280 50 - - - - - - - 330 R/K kantor pusat - 434 433 *1 - - - - - - - Modal saham 800 - - - - - - - - 800 Laba yang ditahan 1/1/2017 146 - - - - - - 146 - - Penjualan 1200 500 - - - 1700 - - - - Pengiriman brng ke cab. Pekanbaru 192 - 192 *2 - - - - - - - 2746 1029 Persediaan brg-brg 31/12/2017 (laporan L/R) 320 120 16 *4 - - 424 - - - - 710 710 1820 2124 80 146 1605 1235 Laba bersih di pindah ke Laba yang di tahan (RE)......................................... 304 - - 304 - - 2124 2124 Saldo laba yang di tahan di pindah ke neraca.............................................................................. 370 - - 370 450 450 1605 1605
  • 26. Penjelasan (Untuk PenyesuaianPenjelasan (Untuk Penyesuaian Dan Eliminasi)Dan Eliminasi) 1) Rekening – rekening neraca yang sifatnya timbal balik (reciprocal) di eliminasi dengan jurnal : R/K Kantor Pusat Rp. 434.000 R/K Kantor Cabang Pekanbaru Rp. 434.000 2) Saldo rekening rugi laba yang sifatnya timbal balik antara kantor pusat dan cabang di eliminasi dengan jurnal : Pengiriman barang – barang ke cabang PKU Rp. 192.000 Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang (25%) Rp. 48.000 Pengiriman barang – barang dari kantor pusat Rp. 240.000
  • 27. Lanjutan ..Lanjutan .. 3. Saldo awal rekening “cadangan kenaikan harga barang – barang cabang” pada 1/1/2017 adalah sebesar Rp. 20.000. Kenaikan ini di perhitungkan atas saldo awal persediaan barang – barang yang masih ada di cabang Pekanbaru. Oleh karena itu saldo kenaikan harga ini harus di eliminasi dengan jurnal : Cadangan kenaikan harga barang – barang cabang Rp. 20.000 Persediaan barang-barang 1/1/2017 Rp. 20.000 4. Persediaan akhir barang – barang yang ada di cabang yang asalnya dari kantor pusat, baik untuk kepentingan perhitungan rugi laba maupun neraca cabang masih mengandung unsur kenaikan harga sebesar 25%. Barang – barang dari kantor pusat yang ada di cabang adalah sebesar harga nota Rp. 80.000. Berhubung dengan itu unsur kenaikan harus di eliminasi dengan jurnal : Persediaan barang – barang (L-R 31/12/2017) Rp. 16.000 Persediaan barang – barang (Neraca 31/12/2017) Rp. 16.000 (25/125 x 80.000 = 16.000)
  • 28.  Tentang proses penutupan buku – buku baik di cabang dan di kantor pusat untuk mengikhtisarkan rekening rugi laba serta pemindahannya ke rekening kantor pusat maupun laba yang di tahan di lakukan seperti biasa.  Adapun laporan perhitungan rugi laba gabungan, laporan laba yang di tahan, dan neraca gabungan yang di susun dari daftar lajur tersebut adalah sebagai berikut : Martin Company Laporan Rugi Laba Gabungan Kantor Pusat dan Cabang periode tahun buku 2017 Penjualan Rp 1.700.000 Harga Pokok Penjualan : Persediaan barang-barang 1/1/2017 Rp 960.000 Pembelian Rp 980.000 Rp 1.540.000 Persediaan barang-barang 31/12/2017 Rp 424.000 Rp 1.116.000 Laba kotor penjualan Rp 584.000 Macam – macam biaya usaha Rp 280.000 Laba bersih Rp 304.000
  • 29. Martin Company Laporan Laba Yang Di Tahan Kantor Pusat dan Cabang per 31 Desember 2017 Saldo laba yang ditahan 1/1/2017 Rp 146.000 Laba bersih tahun 2017 Rp 304.000 Rp 450.000 Di kurangi : dividen yang di bagi Rp 80.000 Saldo laba yang di tahan 31/12/2017 Rp 370.000 Martin Company Neraca Gabungan Kantor Pusat dan Cabang per 31 Desember 2017 AKTIVA PASIVA Kas Rp 541.000 Hutang Dagang Rp 330.000 Piutang Dagang Rp 430.000 Modal Saham Rp 800.000 Persediaan Barang – Barang Rp 424.000 Laba yang ditahan Rp 370.000 Aktiva Tetap Rp 210.000   Akumulasi Depresiasi Rp 105.000   Rp 105.000   Jumlah Aktiva Rp 1.500.000 Jumlah Pasiva Rp 1.500.000