SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Penganggaran
Perusahaan
Modul 2 – Peramalan
Penjualan
Shinta Rahmani, SE., M.Si
PENGANGGARAN PERAMALAN PENJUALAN (SALES FORECASTING)
Bahan Kajian
 Pengertian Peramalan Penjualan
 Metode-metode yang digunakan
 Pemilihan Metode terbaik untuk diterapkan
Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan adalah : Suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan
konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai
asumsi.
Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan “pusat” dari seluruh perencanaan perusahaan dan pada
umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran
lainnya.
Sebelum disusun anggaran penjualan biasanya dibuat ramalan penjualan. Selain
ramalan penjualan diperlukan juga faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
penjualan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
a) Faktor Pemasaran
Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan, seperti:
 Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional atau internasional
 Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli,oligopoli, atau persaingan bebas.
 Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, apakah konsumen pengguna
akhir atau konsumen industri
b) Faktor Keuangan
Apakah modal kerja perusahaan mampu untuk mencapai target penjualan yang
dianggarkan, seperti untuk: beli bahan baku, bayar upah, bayar promosi produk, dan
lain-lain.
c) Faktor Ekonomis
Apakah dengan meningkatkan penjualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya.
d) Faktor Teknis
Apakah kapasitas terpasang, seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan.Apakahbahan baku dan tenaga kerja mudah ditambah.
e) Faktor Lainnya
 Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah.
 Apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah.
 Sampai berapa lama anggaran yang disusun masih dapat dipertahankan.
Ramalan Penjualan.
Peramalan penjualan merupakan perkiraan penjualan pada suatu waktu yang akan
datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi
dan/atau mungkin akan terjadi.
Teknik membuat peramalan penjualan dapat dilakukan secara kualitatif, kuantitatif
atau perpaduan dari keduanya.
Ramalan penjualan secara kualitatif biasanya dibuat dengan menggunakan
metode pendapat para tenaga penjualan, metode pendapat para manajer penjualan,
metode pendapat eksekutif atau metode pendapata survei konsumen.
Ramalan penjualan yang dibuat secara kuantitatif, umumnya menggunakan
metode statistik, tetapi dapat juga dengan metode pendapat atau dengan metode
khusus.Metode khusus seperti : metode analisis industri, analisis product line, analisis
penggunaan akhir. Adapun metode statistik yang dapat dipergunakan dalam membuat
ramalan penjualan, seperti : analisis trend, standar kesalahan forecasting, dan analisis
korelasi.
1. Metode setengah rata-rata
Nilai Persamaan Garis Trend
Y = a + bX
Y = Nilai trend periode tertentu
a = Nilai trend periode besar
b = Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung dengan
rumus:
𝑋̅2− 𝑋̅1
𝑁
𝑋̅1 = Rata-rata kelompok 1
𝑋̅2 = Rata-tara kelompok 2
N = Jumlah periode antara periode kelompok 1 dan kelompok 2
X = Satuan tahun dihitung dari periode dasar
2. Analisis Trend
Trend merupakan gerakan lamban yang berjangka panjang dan cenderung
menuju satu arah, menaik atau menurun.
Analisis trend ada juga yang menyebut metode kuadrat terkecil. Analisis trend
yang dapat digunakan seperti :
 Metode least square (trend garis lurus)
 Metode moment (trend garis lurus),
 Metode kuadrat (trend garis lengkung).
Dari analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis, tetapi
semakin banyak jumlah data (n) semakin baik hasil perhitungan analisis.
Data penjualan Susu dari PT ABC selama 5 tahun,yaitu2006, 2007, 2008, 2009, 2010
masing-masing 130 unit, 145 unit, 150 unit, 165 unit,dan 170 unit.
Dari data penjualan susu selama 5 tahun (n=5), dapatlah kita hitung ramalan penjualan
dengan menggunakan metode trend garis lurus (metode least square dan metode
moment), maupun dengan menggunakan metode garis lengkung (metode kuadrat)
sebagai berikut:
a. Metode least square
Ramalan penjualan dengan metode least square dapat dihitung dengan rumus:
Y = a + bX
b =
𝑛𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌
𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2
a =
𝛴𝑌
𝑛
− 𝑏 [
𝛴𝑋
𝑛
]
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
A = Nilai konstan
B = Koefisien arah regresi
n = Banyaknya data
b =
5𝑥 1620−10𝑥760
5𝑥30−(10)2 =
8100−7600
150−100
= 10
a =
760
5
− 10 [
10
5
] = 152 – 20 = 132
n Tahun Penjualan X X2
XY
(Y)
1 2006 130 0 0 0
2 2007 145 1 1 145
3 2008 150 2 4 300
4 2009 165 3 9 495
5 2010 170 4 16 680
760 10 770 1620Σ
Persamaam trend garis lurus Y = a + bX
Ramalan penjualan tahun 2011 = 132 + 10 (5)
= 182
b. Metode Moment
Rumus yang dipergunakan : Y = a + bX
ΣY = n a + b ΣX
ΣXY = a ΣX + b ΣX2
n Tahun Penjualan X X2
XY
(Y)
1 2006 130 0 0 0
2 2007 145 1 1 145
3 2008 150 2 4 300
4 2009 165 3 9 495
5 2010 170 4 16 680
760 10 770 1620Σ
Cara eliminasi
760 = 5 a + b 10 ……….x 3 (untuk mengeliminasi b)
1.620 = 10 a + b 30
2.280 = 15 a + b 30
1.620 = 10 a + b 30 -
660 = 5 a
a = 660 = 132
5
760 = 5 a + b 10 ……….x 2 (untuk mengeliminasi a)
1520 = 10 a + b 20
1620 = 10 a + b 30 -
100 = b 10
b = 10
Cara substitusi
1.620 = 10 a + b 30
10 a + b 30 = 1.620
b 30 = 1.620 – 10 a
b = 1620 – 10 a
30
b = 54 – 0.33333 a
b = 54 – 0.33333 X 5
b = 10
5 a + b 10 = 760
5 a + 10 (54 – 0.3333 a )= 760
5 a + 540 – 3,333 = 760
5 a + 3,333 a =760
1,667 a = 220
a = 132
Persamaan trend garis lurus Y = a + b X
Ramalan penjualan tahun 2011 = 132 + 10 (5) = 182
c. Metode Kuadrat (Trend Garis Lengkung)
Rumus yang digunakan dalam metode ini adalah :
Y = A + b X + c (X)2
Rumus metode kuadrat yang akan dikemukakan berikut ini adalah untuk
penjualan produk bukan permintaan turunan. Dikatakan penjualan produk bukan
permintaan turunan, bila produk yang dijual tersebut tidak dipengaruhi oleh
penjualan produk lainnya yang memerlukan bahan baku dari produk tersebut.
Contoh produk susu misalnya tidak digunakan sebagai bahan baku dari produk
lain, maka produk susu ini adalah produk bukan permintaan turunan. Akan tetapi,
bila produk berupa susu digunakan untuk bahan baku membuat produk biskuit
susu misalnya, maka produk ini dikatakan produk permintaan turunan. Anggap
saja penjualan susu PT ABC seperti contoh terdahulu merupakan produk bukan
permintaan turunan, sehingga dalam metode kuadrat dapat diterapkan rumus
sebagai berikut :
ΣY = n a + c Σ X2
ΣXY = b Σ X2
ΣX2Y = a ΣX2 + c ΣX4 Syarat ΣX = 0
Dari data penjualan susu PT ABC dapat dibuat perhitungan sebagai berikut :
Penjualan X X2
XY X2
Y X4
(Y)
130 0 0 0 -260 16
145 1 1 145 -145 1
150 2 4 300 0 0
165 3 9 495 165 1
170 4 16 680 340 16
760 10 770 1620 1510 34
760 = 5 a + 10 c .......x 2
1.510 = 10 a + 34 c
1.520 = 10 a + 20 c
1.510 = 10 a + 34 c
10= -14 c
C =
10
−14
= -0.71
ΣXY = b Σ X2
100 = 10 b
b = 10
760 = 5 a + 10 c ............x 3,4 (untuk eliminasi c)
2.584 = 17 a + 34 c
1.510 = 10 a + 34 c -
1.074 = 7 a
a = 1.047 = 153.43
7
Perhitungan trend garis lengkung Y = a + b X + c(X)2
Y = 153,43 + 10 X - 0,71 (X)2
Ramalan penjualan tahun 2011 = 153,43 + 10(3) – 0,71 (3)2
= 177.04 unit
3. Standar Kesalahan Peramalan (SKP)
Dalam analisis trend ada dua metode yang dapat digunakan untuk ramalan jualan,
yaitu metode trend garis lurus dan metode tren bukan garis lurus.Untuk
menentukan metode mana yang paling sesuai dari kedua metode tersebut, maka
digunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP). Nilai SKP yang terkecil
menunjukkan bahwa ramalan yang disusun tersebut mendekati kesesuaian
Adapun rumus standar kesalahan forecasting (SKP) adalah sebagai berikut :
SKP = √ 𝛴(𝑋 − 𝑌)2 ∶ 𝑛
X = penjualan nyata
Y = ramalan penjualan
N = banyaknya data yang dianalisis
Misalkan dari data yang telah dikemukakan terdahulu,yaitu penjualan susu oleh
PT ABC yang ramalan penjualannya menggunakan metode trend garis lurus
(metode least square) dan metode trend garis lengkung (metode kuarat) adalah
sebagai berikut :
Menurut metode least square, persamaan garis lurusnya adalah :
Y =132 + 10 X
Tahun X a bX Ramalan Penjualan
Y
2006 0 132 0 132
2007 1 132 10 142
2008 2 132 20 152
2009 3 132 30 162
2010 4 132 40 172
Perhitungan SKP penjualan susu dengan metode least square (metode trend
garis lurus) sebagai berikut :
Penjualan Nyata Ramalan
Tahun X Penjualan (X-Y) (X-Y)2
Y
2006 130 132 -2 4
2007 145 142 3 9
2008 150 152 -2 4
2009 165 162 3 9
2010 170 172 -2 4
Σ 30
SKP = √30 ∶ 5 = 2.45
Menurut metode kuadrat, (metode trend garis lengkung)
Y = 153,42 + 10 X – 0,71 (X)2
Y = ramalan penjualan
X = penjualan sesungguhnya
SKP = √ 𝛴(𝑋 − 𝑌)2 ∶ 𝑛
== √22.8579 ∶ 5 = 2.14
Jadi dengan metode trend garis lurus nilai SKP 2,45 lebih besar daripada dengan
metode trend garis lengkung yang mempunyai nilai SKP 2,14. Karena itu dengan
metode trend garis lengkung lebih sesuai untuk ramalan penjualan pada PT ABC.
4. Analisis Korelasi
Formula (rumus) yang dapat dipergunakan dalam analisis korelasi berupa metode
least square seperti berikut ini :
Y = a + bX
a =
𝛴𝑌− 𝑏𝛴𝑋
𝑛
b =
𝑛𝛴𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌
𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2
n = jumlah periode data yang dianalisis
a = jumlah pasang observasi
b = koefisien regresi
Tahun X a bX cX2
Y X (X-Y) (X-Y)2
2006 -2 153,43 -20 2.84 130,59 130 -0.59 0.3481
2007 -1 153,43 -10 0.71 142,79 145 2.28 5.1984
2008 0 153,43 0 0 153,43 150 -3.43 11.7649
2009 1 153,43 10 0.71 162,72 165 2.28 5.1984
2010 2 153,43 20 2.84 170,59 170 -0.59 0.3481
Σ 22.8579
Apabila X = penjualan biscuit susu, variable bebas (independent)
Y = penjualan susu, variable tergantung (dependent)
Tahun X Y XY X2
XY
2006 3 130 390 9 16,900
2007 4 145 580 16 21,025
2008 5 150 750 25 22,500
2009 6 165 990 36 27,225
2010 7 170 1,190 49 28,900
Σ 25 760 3900 135 116,550
b =
𝑛𝛴𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌
𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2
b =
5(3900)−25(760)
5(135)− (25)
2
b = 10
a =
𝛴𝑌− 𝑏𝛴𝑋
𝑛
=
760− 10(25)
5
= 102
perhitungan tersebut diatas dapat juga dihitung dengan metode moment sebagai berikut:
Σ Y = n a + Σ X b
ΣXY = ΣX a + ΣX2b
760 = 25 a +25 b…….x 5 760 = 5 a + 25 b ………..x 5,4
3.900 = 25 a + 135 b 3.900 = 25 a + 135 b
3.800 = 25 a + 125 b 4.104 =27 a + 135 b
3.900 = 25 a + 135 b 3.900 = 25 a +135 b
100 = 10 b 204 = 2 a
B = 100 : 10 =10 a = 204 : 2 =102
Dengan demikian Y = a + b X
Y = 102 + 10 X
Kemudianhubungan saling ketergantungan antara kedua variable, yaitu penjualan
susu dan penjualan biscuit susu harus diuji dengan koefisien korelasi. Bila koefisien
korelasi menunjukkan angka kurang lebih satu, berarti pengaruh variable bebas (x)
terhadap variable tergantung(Y) adalah besar.
Rumus koefisien korelasi (R) sebagai berikut :
R =
𝑛𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌
√𝑛𝛴 𝑋2−( 𝛴𝑋)2 √𝑛𝛴𝑌2 −(𝛴𝑌)2
R =
5(3900)−25(760)
√5(135)−(25)2 √5(116.550)−(760)2
R = 0.985
Karena koefisien korelasi 0,985 mendekati angka 1, berarti pengaruh penjualan
biscuit susu sangat besar terhadap penjualan susu. Bila penjualan biscuit susu
meningkat maka permintaan akan susu meningkat, sebaliknya bila penjualan biscuit
susu menurun berarti permintaan akan susu menurun.
Hal tersebut terlihat pada tahun 2008 penjualan biscuit susu sebanyak 5 unit,
maka penjualan susu sebanyak 150 unit. Kemudian pada tahun 2009 tingkat penjualan
susu meningkat dari 5 unit menjadi 6 unit yang mengakibatkan penjualan susu juga
meningkat dari 150 unit menjadi 160 unit. Jadi untuk membuat ramalan penjualan susu
dapat dilaksanakan dengan melihat perkembangan tingkat penjualan biscuit susu.
Karena penjualan susu tergantung pada tingkat penjualan biscuit susu, maka
dalam menentukan ramalan penjualan susu perlu membuat perhitungan ramalan
penjualan biscuit susu. Ramalan penjualan biscuit susu dihitung dengan menggunakan
metode trend garis lurus (linear) dan dapat juga dengan metode trend garis lengkung
(kuadrat).
Berikut ini perhitungan forecast penjualan biscuit susu (Y) dengan metode trend
linear yaitu metode trend garis lurus dan metode garis lengkung:
Metode least square (trend garis lurus)
n Tahun Penjualan X XY X2
(Y)
1 2006 3 0 0 0
2 2007 4 1 4 1
3 2008 5 2 10 4
4 2009 6 3 18 9
5 2010 7 4 28 16
25 10 60 30Σ
b =
𝑛𝛴𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌
𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2 = 5(60)−10(25)
5(30)− (10)
2 = 1
a =
𝛴𝑌− 𝑏𝛴𝑋
𝑛
=
25− 1(10)
5
= 3
Y = a + b X
Y = 3 +1 X
Forecast penjualan tahun 2006 = 3 + 1 (0) = 3
2007 = 3 + 1 (1) = 4
2008 = 3 + 1 (2) = 5
2009 = 3 + 1 (3) = 6
2010 = 3 + 1 (4) = 7
Metode kuadrat (trend garis lengkung)
b =
𝛴𝑋𝑌
𝛴𝑋2 =
10
10
= 1
ΣY = n a + Σ X2 C
ΣX2Y = Σ X2 a + Σ X4 C
25 = 5 a + 10 c …….x 2,4
50 = 10 a +24 c
60 = 12 a + 24 c
50 = 10 a + 24 c
10 = 2a
a = 10 : 2 = 5
Tahun Y X XY X2
X2
Y X
2006 3 -2 -6 4 12 16
2007 4 -1 -4 1 4 1
2008 5 0 0 0 0 0
2009 6 1 6 1 6 1
2010 7 2 14 4 28 16
Σ 25 0 10 10 50 24
25 = 5 a + 10 c
25 = 5 (5) + 10 c
25 = 25 + 10 c
25 – 25 = 10 c c = 0
Y = a + b X + c X2
Y = 5 + 1 X + 0 X2
Ramalan Penjualan 2006 = 5 + 1 (-2) + 0 (4) = 3
2007 = 5 + 1 (-1) + 0 (1) = 4
2008 = 5 + 1 (0) + 0 (0) = 5
2009 = 5 + 1 (1) + 0 (1) = 6
2010 = 5 + 1 (2) + 0 (4) = 7
Dari perhitungan ramalan penjualan menurut metode trend garis lurus dan garis
lengkung tersebut diatas kemudian diperbandingkan dengan penjualan nyata sebagai
berikut :
Penjualan
Tahun Nyata Trend garis Trend Garis
Lurus Lengkung
2006 3 3 3
2007 4 4 4
2008 5 5 5
2009 6 6 6
2010 7 7 7
Ramalan Penjualan
Dari data perbandingan penjualan nyata dan ramalan penjualan seperti tersebut
diatas terlihat data penjualan nyata sama dengan ramalan penjualan, baik dengan
metode trend garis lurus atau trend garis lengkung. Dengan demikian metode ramalan
yang sesuai dengan kenyataan,dapat menggunakan metode trend garis lurus atau
metode trend garis lengkung. Forecast penjualan dengan trend garis lurus sangat jarang
terjadi sama dengan trend garis lengkung dan apabila sama dengan penjualan nyata.
Seandainya ramalan penjualandengan trend garis lurus sama dengan penjualan
nyata, sedangkan dengan trend garis lengkung berbeda dengan penjualan nyata, berarti
metode trend garis lurus adalah yang paling sesuai digunakan untuk ramalan penjualan.
Sebaliknya bila ramalan penjualan dengan trend garis lengkung sama dengan penjualan
nyata, sedangkan trend garis lurus tidak sama dengan penjualan nyata, berarti metode
trend garis lengkung adalah yang paling sesuai digunakan untuk ramalan penjualan.
SOAL LATIHAN :
1. Toko “Berkah” menyusun data penjualan gula pasir setiap tahunnya dalam satu
Ton sebagai berikut :
TAHUN PENJUALAN
2001 60
2002 75
2003 90
2004 100
2005 120
2006 125
2007 130
2008 130
2009 140
2010 150
2011 180
2012 200
Dengan teknik Peramalan Metode Semi Average, tentukan besarnya penjualan
gula pasir tahun 2013 ?
2. Dibawah ini disajikan data penjualan kopi periode tahun 2001 sampai 2010 dalam
satuan ton dari toko “TOFFEE” .
TAHUN PENJUALAN
2001 198.600
2002 207.500
2003 222.700
2004 238.200
2005 238.700
2006 236.300
2007 246.700
2008 248.700
2009 244.100
2010 220.400
Berdasarkan data tersebut, taksirlah jumlah penjualan Kopi tahun 2011 dengan
teknik peramalan Metode Semi Average ?
3. Perusahaan MOTOSAYA menentukan target penjualannya berdasarkan
perkembangan industri dengan cara menilai market sharenya dari tahun ke tahun.
Data permintaan untuk industry selama 7 tahun adalah sebagai berikut :
TAHUN PERMINTAAN INDUSTRI
2004 12.000
2005 11.000
2006 13.000
2007 14.000
2008 13.000
2009 15.000
2010 16.000
Berdasarkan data yang ada, Saudara diminta untuk menentukan permintaan
industry untuk tahun 2003 berdasarkan Metode Least Square ?

More Related Content

What's hot

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
5 proses penyesuaian
5   proses penyesuaian5   proses penyesuaian
5 proses penyesuaianMainatul Ilmi
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Fair Nurfachrizi
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 

What's hot (20)

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
5 proses penyesuaian
5   proses penyesuaian5   proses penyesuaian
5 proses penyesuaian
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 

Similar to Modul penganggaran perusahaan

Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Corinna Theodora
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran PenjualanHz Tena
 
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis trenkeraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren9elevenStarUnila
 
Kelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdf
Kelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdfKelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdf
Kelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdf20066ClaraFirli
 
RAMALAN PENJUALAN.pptx
RAMALAN PENJUALAN.pptxRAMALAN PENJUALAN.pptx
RAMALAN PENJUALAN.pptxPinoskuyGaming
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxsemhasmemo
 
Bab 3 - Peramalan Penjualan.ppt
Bab 3 - Peramalan Penjualan.pptBab 3 - Peramalan Penjualan.ppt
Bab 3 - Peramalan Penjualan.pptVhynaAmelia
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualanmiathaha
 
PPIC Manajemen Permintaan
PPIC Manajemen PermintaanPPIC Manajemen Permintaan
PPIC Manajemen PermintaanAnsar Lawi
 
teknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfteknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfssuser3b396f
 
Makalah statistika foto
Makalah  statistika fotoMakalah  statistika foto
Makalah statistika fotorikidani
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeby Andriana
 
forecast-sales_3_angga.ppt
forecast-sales_3_angga.pptforecast-sales_3_angga.ppt
forecast-sales_3_angga.pptBobySaputra15
 
12143041 forecasting
12143041 forecasting12143041 forecasting
12143041 forecastingkimiakimia2
 
3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt
3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt
3. Anggaran penjualan UPN 2020.pptBrigitaValensiana
 

Similar to Modul penganggaran perusahaan (20)

Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran Penjualan
 
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis trenkeraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
keraancuan penindonesiaan istilah akuntansi dan analisisis tren
 
Kelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdf
Kelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdfKelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdf
Kelompok 2 AR B - Analisis Tren.pdf
 
Peramalan penjualan app
Peramalan penjualan appPeramalan penjualan app
Peramalan penjualan app
 
12545224.ppt
12545224.ppt12545224.ppt
12545224.ppt
 
RAMALAN PENJUALAN.pptx
RAMALAN PENJUALAN.pptxRAMALAN PENJUALAN.pptx
RAMALAN PENJUALAN.pptx
 
FORECASTING.pptx
FORECASTING.pptxFORECASTING.pptx
FORECASTING.pptx
 
Bab 3 - Peramalan Penjualan.ppt
Bab 3 - Peramalan Penjualan.pptBab 3 - Peramalan Penjualan.ppt
Bab 3 - Peramalan Penjualan.ppt
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualan
 
PPIC Manajemen Permintaan
PPIC Manajemen PermintaanPPIC Manajemen Permintaan
PPIC Manajemen Permintaan
 
teknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfteknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdf
 
Makalah statistika foto
Makalah  statistika fotoMakalah  statistika foto
Makalah statistika foto
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.ppt
 
forecast-sales_3_angga.ppt
forecast-sales_3_angga.pptforecast-sales_3_angga.ppt
forecast-sales_3_angga.ppt
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
Peramalan.ppt
Peramalan.pptPeramalan.ppt
Peramalan.ppt
 
12143041 forecasting
12143041 forecasting12143041 forecasting
12143041 forecasting
 
3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt
3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt
3. Anggaran penjualan UPN 2020.ppt
 
metode trend kuadratis
metode trend kuadratismetode trend kuadratis
metode trend kuadratis
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

Modul penganggaran perusahaan

  • 1. Penganggaran Perusahaan Modul 2 – Peramalan Penjualan Shinta Rahmani, SE., M.Si
  • 2. PENGANGGARAN PERAMALAN PENJUALAN (SALES FORECASTING) Bahan Kajian  Pengertian Peramalan Penjualan  Metode-metode yang digunakan  Pemilihan Metode terbaik untuk diterapkan Peramalan Penjualan Peramalan penjualan adalah : Suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi. Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan Anggaran penjualan merupakan “pusat” dari seluruh perencanaan perusahaan dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Sebelum disusun anggaran penjualan biasanya dibuat ramalan penjualan. Selain ramalan penjualan diperlukan juga faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut: a) Faktor Pemasaran Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan, seperti:  Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional atau internasional  Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli,oligopoli, atau persaingan bebas.  Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, apakah konsumen pengguna akhir atau konsumen industri
  • 3. b) Faktor Keuangan Apakah modal kerja perusahaan mampu untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan, seperti untuk: beli bahan baku, bayar upah, bayar promosi produk, dan lain-lain. c) Faktor Ekonomis Apakah dengan meningkatkan penjualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya. d) Faktor Teknis Apakah kapasitas terpasang, seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan.Apakahbahan baku dan tenaga kerja mudah ditambah. e) Faktor Lainnya  Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah.  Apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah.  Sampai berapa lama anggaran yang disusun masih dapat dipertahankan. Ramalan Penjualan. Peramalan penjualan merupakan perkiraan penjualan pada suatu waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi. Teknik membuat peramalan penjualan dapat dilakukan secara kualitatif, kuantitatif atau perpaduan dari keduanya. Ramalan penjualan secara kualitatif biasanya dibuat dengan menggunakan metode pendapat para tenaga penjualan, metode pendapat para manajer penjualan, metode pendapat eksekutif atau metode pendapata survei konsumen.
  • 4. Ramalan penjualan yang dibuat secara kuantitatif, umumnya menggunakan metode statistik, tetapi dapat juga dengan metode pendapat atau dengan metode khusus.Metode khusus seperti : metode analisis industri, analisis product line, analisis penggunaan akhir. Adapun metode statistik yang dapat dipergunakan dalam membuat ramalan penjualan, seperti : analisis trend, standar kesalahan forecasting, dan analisis korelasi. 1. Metode setengah rata-rata Nilai Persamaan Garis Trend Y = a + bX Y = Nilai trend periode tertentu a = Nilai trend periode besar b = Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung dengan rumus: 𝑋̅2− 𝑋̅1 𝑁 𝑋̅1 = Rata-rata kelompok 1 𝑋̅2 = Rata-tara kelompok 2 N = Jumlah periode antara periode kelompok 1 dan kelompok 2 X = Satuan tahun dihitung dari periode dasar 2. Analisis Trend Trend merupakan gerakan lamban yang berjangka panjang dan cenderung menuju satu arah, menaik atau menurun. Analisis trend ada juga yang menyebut metode kuadrat terkecil. Analisis trend yang dapat digunakan seperti :  Metode least square (trend garis lurus)  Metode moment (trend garis lurus),
  • 5.  Metode kuadrat (trend garis lengkung). Dari analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis, tetapi semakin banyak jumlah data (n) semakin baik hasil perhitungan analisis. Data penjualan Susu dari PT ABC selama 5 tahun,yaitu2006, 2007, 2008, 2009, 2010 masing-masing 130 unit, 145 unit, 150 unit, 165 unit,dan 170 unit. Dari data penjualan susu selama 5 tahun (n=5), dapatlah kita hitung ramalan penjualan dengan menggunakan metode trend garis lurus (metode least square dan metode moment), maupun dengan menggunakan metode garis lengkung (metode kuadrat) sebagai berikut: a. Metode least square Ramalan penjualan dengan metode least square dapat dihitung dengan rumus: Y = a + bX b = 𝑛𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌 𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2 a = 𝛴𝑌 𝑛 − 𝑏 [ 𝛴𝑋 𝑛 ] Y = Variabel terikat X = Variabel bebas A = Nilai konstan B = Koefisien arah regresi n = Banyaknya data b = 5𝑥 1620−10𝑥760 5𝑥30−(10)2 = 8100−7600 150−100 = 10 a = 760 5 − 10 [ 10 5 ] = 152 – 20 = 132
  • 6. n Tahun Penjualan X X2 XY (Y) 1 2006 130 0 0 0 2 2007 145 1 1 145 3 2008 150 2 4 300 4 2009 165 3 9 495 5 2010 170 4 16 680 760 10 770 1620Σ Persamaam trend garis lurus Y = a + bX Ramalan penjualan tahun 2011 = 132 + 10 (5) = 182 b. Metode Moment Rumus yang dipergunakan : Y = a + bX ΣY = n a + b ΣX ΣXY = a ΣX + b ΣX2 n Tahun Penjualan X X2 XY (Y) 1 2006 130 0 0 0 2 2007 145 1 1 145 3 2008 150 2 4 300 4 2009 165 3 9 495 5 2010 170 4 16 680 760 10 770 1620Σ
  • 7. Cara eliminasi 760 = 5 a + b 10 ……….x 3 (untuk mengeliminasi b) 1.620 = 10 a + b 30 2.280 = 15 a + b 30 1.620 = 10 a + b 30 - 660 = 5 a a = 660 = 132 5 760 = 5 a + b 10 ……….x 2 (untuk mengeliminasi a) 1520 = 10 a + b 20 1620 = 10 a + b 30 - 100 = b 10 b = 10 Cara substitusi 1.620 = 10 a + b 30 10 a + b 30 = 1.620 b 30 = 1.620 – 10 a b = 1620 – 10 a 30 b = 54 – 0.33333 a b = 54 – 0.33333 X 5 b = 10
  • 8. 5 a + b 10 = 760 5 a + 10 (54 – 0.3333 a )= 760 5 a + 540 – 3,333 = 760 5 a + 3,333 a =760 1,667 a = 220 a = 132 Persamaan trend garis lurus Y = a + b X Ramalan penjualan tahun 2011 = 132 + 10 (5) = 182 c. Metode Kuadrat (Trend Garis Lengkung) Rumus yang digunakan dalam metode ini adalah : Y = A + b X + c (X)2 Rumus metode kuadrat yang akan dikemukakan berikut ini adalah untuk penjualan produk bukan permintaan turunan. Dikatakan penjualan produk bukan permintaan turunan, bila produk yang dijual tersebut tidak dipengaruhi oleh penjualan produk lainnya yang memerlukan bahan baku dari produk tersebut. Contoh produk susu misalnya tidak digunakan sebagai bahan baku dari produk lain, maka produk susu ini adalah produk bukan permintaan turunan. Akan tetapi, bila produk berupa susu digunakan untuk bahan baku membuat produk biskuit susu misalnya, maka produk ini dikatakan produk permintaan turunan. Anggap saja penjualan susu PT ABC seperti contoh terdahulu merupakan produk bukan permintaan turunan, sehingga dalam metode kuadrat dapat diterapkan rumus sebagai berikut : ΣY = n a + c Σ X2 ΣXY = b Σ X2
  • 9. ΣX2Y = a ΣX2 + c ΣX4 Syarat ΣX = 0 Dari data penjualan susu PT ABC dapat dibuat perhitungan sebagai berikut : Penjualan X X2 XY X2 Y X4 (Y) 130 0 0 0 -260 16 145 1 1 145 -145 1 150 2 4 300 0 0 165 3 9 495 165 1 170 4 16 680 340 16 760 10 770 1620 1510 34 760 = 5 a + 10 c .......x 2 1.510 = 10 a + 34 c 1.520 = 10 a + 20 c 1.510 = 10 a + 34 c 10= -14 c C = 10 −14 = -0.71 ΣXY = b Σ X2 100 = 10 b b = 10 760 = 5 a + 10 c ............x 3,4 (untuk eliminasi c) 2.584 = 17 a + 34 c 1.510 = 10 a + 34 c - 1.074 = 7 a a = 1.047 = 153.43 7
  • 10. Perhitungan trend garis lengkung Y = a + b X + c(X)2 Y = 153,43 + 10 X - 0,71 (X)2 Ramalan penjualan tahun 2011 = 153,43 + 10(3) – 0,71 (3)2 = 177.04 unit 3. Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Dalam analisis trend ada dua metode yang dapat digunakan untuk ramalan jualan, yaitu metode trend garis lurus dan metode tren bukan garis lurus.Untuk menentukan metode mana yang paling sesuai dari kedua metode tersebut, maka digunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP). Nilai SKP yang terkecil menunjukkan bahwa ramalan yang disusun tersebut mendekati kesesuaian Adapun rumus standar kesalahan forecasting (SKP) adalah sebagai berikut : SKP = √ 𝛴(𝑋 − 𝑌)2 ∶ 𝑛 X = penjualan nyata Y = ramalan penjualan N = banyaknya data yang dianalisis Misalkan dari data yang telah dikemukakan terdahulu,yaitu penjualan susu oleh PT ABC yang ramalan penjualannya menggunakan metode trend garis lurus (metode least square) dan metode trend garis lengkung (metode kuarat) adalah sebagai berikut : Menurut metode least square, persamaan garis lurusnya adalah : Y =132 + 10 X
  • 11. Tahun X a bX Ramalan Penjualan Y 2006 0 132 0 132 2007 1 132 10 142 2008 2 132 20 152 2009 3 132 30 162 2010 4 132 40 172 Perhitungan SKP penjualan susu dengan metode least square (metode trend garis lurus) sebagai berikut : Penjualan Nyata Ramalan Tahun X Penjualan (X-Y) (X-Y)2 Y 2006 130 132 -2 4 2007 145 142 3 9 2008 150 152 -2 4 2009 165 162 3 9 2010 170 172 -2 4 Σ 30 SKP = √30 ∶ 5 = 2.45 Menurut metode kuadrat, (metode trend garis lengkung) Y = 153,42 + 10 X – 0,71 (X)2 Y = ramalan penjualan X = penjualan sesungguhnya
  • 12. SKP = √ 𝛴(𝑋 − 𝑌)2 ∶ 𝑛 == √22.8579 ∶ 5 = 2.14 Jadi dengan metode trend garis lurus nilai SKP 2,45 lebih besar daripada dengan metode trend garis lengkung yang mempunyai nilai SKP 2,14. Karena itu dengan metode trend garis lengkung lebih sesuai untuk ramalan penjualan pada PT ABC. 4. Analisis Korelasi Formula (rumus) yang dapat dipergunakan dalam analisis korelasi berupa metode least square seperti berikut ini : Y = a + bX a = 𝛴𝑌− 𝑏𝛴𝑋 𝑛 b = 𝑛𝛴𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌 𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2 n = jumlah periode data yang dianalisis a = jumlah pasang observasi b = koefisien regresi Tahun X a bX cX2 Y X (X-Y) (X-Y)2 2006 -2 153,43 -20 2.84 130,59 130 -0.59 0.3481 2007 -1 153,43 -10 0.71 142,79 145 2.28 5.1984 2008 0 153,43 0 0 153,43 150 -3.43 11.7649 2009 1 153,43 10 0.71 162,72 165 2.28 5.1984 2010 2 153,43 20 2.84 170,59 170 -0.59 0.3481 Σ 22.8579
  • 13. Apabila X = penjualan biscuit susu, variable bebas (independent) Y = penjualan susu, variable tergantung (dependent) Tahun X Y XY X2 XY 2006 3 130 390 9 16,900 2007 4 145 580 16 21,025 2008 5 150 750 25 22,500 2009 6 165 990 36 27,225 2010 7 170 1,190 49 28,900 Σ 25 760 3900 135 116,550 b = 𝑛𝛴𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌 𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2 b = 5(3900)−25(760) 5(135)− (25) 2 b = 10 a = 𝛴𝑌− 𝑏𝛴𝑋 𝑛 = 760− 10(25) 5 = 102 perhitungan tersebut diatas dapat juga dihitung dengan metode moment sebagai berikut: Σ Y = n a + Σ X b ΣXY = ΣX a + ΣX2b 760 = 25 a +25 b…….x 5 760 = 5 a + 25 b ………..x 5,4 3.900 = 25 a + 135 b 3.900 = 25 a + 135 b 3.800 = 25 a + 125 b 4.104 =27 a + 135 b 3.900 = 25 a + 135 b 3.900 = 25 a +135 b 100 = 10 b 204 = 2 a B = 100 : 10 =10 a = 204 : 2 =102
  • 14. Dengan demikian Y = a + b X Y = 102 + 10 X Kemudianhubungan saling ketergantungan antara kedua variable, yaitu penjualan susu dan penjualan biscuit susu harus diuji dengan koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi menunjukkan angka kurang lebih satu, berarti pengaruh variable bebas (x) terhadap variable tergantung(Y) adalah besar. Rumus koefisien korelasi (R) sebagai berikut : R = 𝑛𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌 √𝑛𝛴 𝑋2−( 𝛴𝑋)2 √𝑛𝛴𝑌2 −(𝛴𝑌)2 R = 5(3900)−25(760) √5(135)−(25)2 √5(116.550)−(760)2 R = 0.985 Karena koefisien korelasi 0,985 mendekati angka 1, berarti pengaruh penjualan biscuit susu sangat besar terhadap penjualan susu. Bila penjualan biscuit susu meningkat maka permintaan akan susu meningkat, sebaliknya bila penjualan biscuit susu menurun berarti permintaan akan susu menurun. Hal tersebut terlihat pada tahun 2008 penjualan biscuit susu sebanyak 5 unit, maka penjualan susu sebanyak 150 unit. Kemudian pada tahun 2009 tingkat penjualan susu meningkat dari 5 unit menjadi 6 unit yang mengakibatkan penjualan susu juga meningkat dari 150 unit menjadi 160 unit. Jadi untuk membuat ramalan penjualan susu dapat dilaksanakan dengan melihat perkembangan tingkat penjualan biscuit susu. Karena penjualan susu tergantung pada tingkat penjualan biscuit susu, maka dalam menentukan ramalan penjualan susu perlu membuat perhitungan ramalan penjualan biscuit susu. Ramalan penjualan biscuit susu dihitung dengan menggunakan metode trend garis lurus (linear) dan dapat juga dengan metode trend garis lengkung (kuadrat).
  • 15. Berikut ini perhitungan forecast penjualan biscuit susu (Y) dengan metode trend linear yaitu metode trend garis lurus dan metode garis lengkung: Metode least square (trend garis lurus) n Tahun Penjualan X XY X2 (Y) 1 2006 3 0 0 0 2 2007 4 1 4 1 3 2008 5 2 10 4 4 2009 6 3 18 9 5 2010 7 4 28 16 25 10 60 30Σ b = 𝑛𝛴𝑌− 𝛴𝑋𝛴𝑌 𝑛𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2 = 5(60)−10(25) 5(30)− (10) 2 = 1 a = 𝛴𝑌− 𝑏𝛴𝑋 𝑛 = 25− 1(10) 5 = 3 Y = a + b X Y = 3 +1 X Forecast penjualan tahun 2006 = 3 + 1 (0) = 3 2007 = 3 + 1 (1) = 4 2008 = 3 + 1 (2) = 5 2009 = 3 + 1 (3) = 6 2010 = 3 + 1 (4) = 7
  • 16. Metode kuadrat (trend garis lengkung) b = 𝛴𝑋𝑌 𝛴𝑋2 = 10 10 = 1 ΣY = n a + Σ X2 C ΣX2Y = Σ X2 a + Σ X4 C 25 = 5 a + 10 c …….x 2,4 50 = 10 a +24 c 60 = 12 a + 24 c 50 = 10 a + 24 c 10 = 2a a = 10 : 2 = 5 Tahun Y X XY X2 X2 Y X 2006 3 -2 -6 4 12 16 2007 4 -1 -4 1 4 1 2008 5 0 0 0 0 0 2009 6 1 6 1 6 1 2010 7 2 14 4 28 16 Σ 25 0 10 10 50 24 25 = 5 a + 10 c 25 = 5 (5) + 10 c 25 = 25 + 10 c 25 – 25 = 10 c c = 0 Y = a + b X + c X2 Y = 5 + 1 X + 0 X2
  • 17. Ramalan Penjualan 2006 = 5 + 1 (-2) + 0 (4) = 3 2007 = 5 + 1 (-1) + 0 (1) = 4 2008 = 5 + 1 (0) + 0 (0) = 5 2009 = 5 + 1 (1) + 0 (1) = 6 2010 = 5 + 1 (2) + 0 (4) = 7 Dari perhitungan ramalan penjualan menurut metode trend garis lurus dan garis lengkung tersebut diatas kemudian diperbandingkan dengan penjualan nyata sebagai berikut : Penjualan Tahun Nyata Trend garis Trend Garis Lurus Lengkung 2006 3 3 3 2007 4 4 4 2008 5 5 5 2009 6 6 6 2010 7 7 7 Ramalan Penjualan Dari data perbandingan penjualan nyata dan ramalan penjualan seperti tersebut diatas terlihat data penjualan nyata sama dengan ramalan penjualan, baik dengan metode trend garis lurus atau trend garis lengkung. Dengan demikian metode ramalan yang sesuai dengan kenyataan,dapat menggunakan metode trend garis lurus atau metode trend garis lengkung. Forecast penjualan dengan trend garis lurus sangat jarang terjadi sama dengan trend garis lengkung dan apabila sama dengan penjualan nyata. Seandainya ramalan penjualandengan trend garis lurus sama dengan penjualan nyata, sedangkan dengan trend garis lengkung berbeda dengan penjualan nyata, berarti metode trend garis lurus adalah yang paling sesuai digunakan untuk ramalan penjualan. Sebaliknya bila ramalan penjualan dengan trend garis lengkung sama dengan penjualan nyata, sedangkan trend garis lurus tidak sama dengan penjualan nyata, berarti metode trend garis lengkung adalah yang paling sesuai digunakan untuk ramalan penjualan.
  • 18. SOAL LATIHAN : 1. Toko “Berkah” menyusun data penjualan gula pasir setiap tahunnya dalam satu Ton sebagai berikut : TAHUN PENJUALAN 2001 60 2002 75 2003 90 2004 100 2005 120 2006 125 2007 130 2008 130 2009 140 2010 150 2011 180 2012 200 Dengan teknik Peramalan Metode Semi Average, tentukan besarnya penjualan gula pasir tahun 2013 ? 2. Dibawah ini disajikan data penjualan kopi periode tahun 2001 sampai 2010 dalam satuan ton dari toko “TOFFEE” . TAHUN PENJUALAN 2001 198.600 2002 207.500 2003 222.700 2004 238.200 2005 238.700 2006 236.300 2007 246.700 2008 248.700 2009 244.100 2010 220.400 Berdasarkan data tersebut, taksirlah jumlah penjualan Kopi tahun 2011 dengan teknik peramalan Metode Semi Average ?
  • 19. 3. Perusahaan MOTOSAYA menentukan target penjualannya berdasarkan perkembangan industri dengan cara menilai market sharenya dari tahun ke tahun. Data permintaan untuk industry selama 7 tahun adalah sebagai berikut : TAHUN PERMINTAAN INDUSTRI 2004 12.000 2005 11.000 2006 13.000 2007 14.000 2008 13.000 2009 15.000 2010 16.000 Berdasarkan data yang ada, Saudara diminta untuk menentukan permintaan industry untuk tahun 2003 berdasarkan Metode Least Square ?