Seorang ahli higiene perusahaan melakukan identifikasi dan analisis terhadap potensi bahaya di tempat kerja, melakukan pengukuran dan pemantauan lingkungan kerja, serta merekomendasikan langkah-langkah pengendalian bahaya berdasarkan hirarki kontrol.
5. Mencegah dan memberantas penyakit – penyakit dan
kecelakaan – kecelakaan akibat kerja.
Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga
kerja.
Dapat memeliharaan dan meningkatan efisiensi dan daya
produktifitas tenaga manusia.
Memberantasan kelelahan kerja dan meningkatan
kegairahan kerja.
Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi
perusahaan pada umumnya seperti kebersihan ruangan –
ruangan, cara pembuangan sampah, atau sisa – sisa
pengolahan dan sebagainya.
Memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu
perusahaan agar terhindar dari pengotoran oleh bahan –
bahan dari perusahaan yang bersangkutan.
Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen)
dari bahaya – bahaya yang mungkin di timbulkan oleh
hasil – hasil produksi perusahaan.
01
02
03
04
05
06
07
6. A h l i
H I g e I n e
P e r u s a h a a n
ILMU KESEHATAN
membuat analisa yang tepat
ILMU KETEKNIKAN
7. Seorang
Seorang ahli hygiene perusahaan diharuskan
mengetahui informasi lebih mengenai bahaya –
bahaya di dalam tempat kerja. Monitor lingkungan
kerja dan menganalisa metode yang nanti
digunakan untuk menganalisa dampak terhadap
pekerja yang terpapar.
Industrial hygienist
adalaH
detektif
9. antisipasi pengendalianrekognisi evaluasi
1. Mengetahui potensi bahaya
dan risiko lebih dini sebelum
muncul menjadi bahaya dan
risiko yang nyata.
2. Mempersiapkan tindakan
yang perlu sebelum suatu
proses dijalankan atau suatu
area dimasuki.
3. Meminimalisasi kemungkinan
risiko yang terjadi pada saat
suatu proses dijalankan atau
suatu area dimasuki.
1. Mengetahui karakteristik
suatu bahaya secara detil
(sifat, kandungan, efek,
severity, pola pajanan,
besaran).
2. Mengetahui sumber bahaya
dan area yang berisiko.
3. Mengetahui pekerja yang
berisiko.
1. Untuk mengetahui tingkat
risiko
2. Untuk mengetahui pajanan
pada pekerja.
3. Untuk memenuhi peraturan
(legal aspek).
4. Untuk mengevaluasi program
pengendalian yang sudah
dilaksanakan.
5. Untuk memastikan apakah
suatu area aman untuk
dimasuki pekerja.
6. Mengetahui jenis dan
besaran hazard secara lebih
spesifik.
1. Untuk mengetahui tingkat
risiko
2. Untuk mengetahui pajanan
pada pekerja.
3. Untuk memenuhi peraturan
(legal aspek).
4. Untuk mengevaluasi program
pengendalian yang sudah
dilaksanakan.
5. Untuk memastikan apakah
suatu area aman untuk
dimasuki pekerja.
6. Mengetahui jenis dan
besaran hazard secara lebih
spesifik.
MEMPREDIKSI POTENSI DA
RESIKO BAHAYA YANG ADA DI
TEMPAT KERJA, DAPAT MELALUI:
- SURVEY LAPANGAN
- MELIHAT DIAGRAM ALUR
PROSES PRODUKSI
- DISKUSI DENGAN PIHAK
TERKAIT
- STUDI LITERATUR
SERANGKAIAN KEGIATAN UNTUK
MENGENALI SUATU POTENSI
BAHAYA LEBIH DETIL DAN LEBIH
KOMPREHENSIF DENGAN
MENGGUNAKAN SUATU, METODE
SEPERTI:
(JSA, HIRA, PRELIMINARI HAZARD
ANALYSIS, DLL) YANG
SISTEMATIS SEHINGGA
DIHASILKAN SESUATU HASIL
OBJEKTIF DAN BISA
DIPERTANGGUNGJAWABKAN.
SUATU KEGIATAN SAMPLING DAN
MENGUKUR POTENSI BAHAYA
DENGAN METODE YANG LEBIH
SPESIFIK, CONTOHNYA:
- MENGUKUR KEBISINGAN
DENGAN SOUND LEVEL METER
- PENGUKURAN KADAR
DEBU/PARTIKEL DENGAN
MENGGUNAKAN DIGITAL DUST
INDIKATOR, DLL.
HASIL DARI PENGUKURAN INI
DIBANDINGKAN DENGAN
STANDAR YANG BERLAKU.
PROSES UNTUK MENURUNKAN
TINGKAT RESIKO YANG MUNGKIN
DITERIMA PEKERJA.
10. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat
terjadi, permasalahan-permasalahan kerja serta
resikonya. Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur
untuk mencari permasalan yang timbul.
Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan
peralatan-peralatan sampling yang dimiliki untuk
mengukur seberapa besar sumber bahaya di tempat
kerja.
Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak
sumber-sumber bahaya kimia dan fisika dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja dengan melakukan
pengukuran.
Membandingkan hasil sampling dengan standar atau
petunjuk yang relevan untuk menentukkan apakah
pengontrolan khusus diperlukan.
SELAMA PROSES MENGANALISA
SEORANGAHLI
HIGENE PERUSAHAAN
HAL – HAL SEBAGAIBERIKUT:
HARUS MELAKUKAN
11. 1. Analisa bahaya di tempat
kerja merupakan tahap
pertama terpenting dari
seorang ahli higene
perusahaan untuk
mengetahui potensi
bahaya di tempat kerja
terhadap pekerja
2. Kegiatan di lapangan
pekerjaan harus di
control atau di monitor
secara berkala.
3. Dalam memonitor
lingkungan kerja, selain
lingkungan fisik, perlu
juga dilakukan
monitoring terhadap para
pekerja dengan
melakukan interview
untuk menanyakan
apakah ada isu-isu
kesehatan yang terjadi di
areanya.
4. Semua data yang diperoleh dari hasil
control dan monitoring harus
disampaikan kepada orang yang
bertanggung jawab terhadap area
perusahaan tersebut
5. Sehingga ahli higene perusahaan
dapat membuat klarifikasi tentang
data yang diperoleh.
12. FAKTOR
LINGKUNGAN
KERJA
POTENSI BAHAYA FAKTOR FISIKA
POTENSI BAHAYA FAKTOR KIMIA
POTENSI BAHAYA FAKTOR BIOLOGI
POTENSI BAHAYA FAKTOR ERGONOMI
POTENSI BAHAYA FAKTOR PSIKOLOGI
BERSUMBER:
1. BAHAN BAKU
2. HASIL PRODUKSI
3. LIMBAH PRODUKSI
4. EKSES DARI KEGIATAN PROSES
5. PERALATAN/MESIN INDUSTRI
13. PENGoNTROLAN
DI TEMPAT KERJA
YANG DAPAT DILAKUKAN
01
02
Pengendalian potensi bahaya berdasarkan
spesifikasi desain awal dengan menerapkan
metode substitusi, isolasi, memagari atau sistem
ventilasi.
1. Menghilangkan semua bahaya-bahaya yang
ditimbulkan.
2. Mengurangi sumber bahaya dengan
mengganti dengan bahan yang kurang
berbahaya.
3. Work proses ditempatkan terpisah.
4. Menempatan ventilasi local/umum.
Pengaturan schedule kerja atau meminimalkan
kontak pekerja dengan sumber bahaya.
ENGINEERINGCONTROL
ADMINITRASIKONTROL
14. 03
04
1. Mengikuti prosedur yang sesuai untuk
meminimalisasi pemaparan ketika
pengoperasian.
2. Inspeksi secara reguler dan perawatan
peralatan.
Pengendalian APD digunakan untuk melindungi
pekerja dari potensi bahaya lingkungan kerja
Kewajiban memakai APD ini merupakan langkah
terakhir dari hirarki pengendalian.
PRAKTEK KERJA
ALAT PELINDUNGDIRI
Yaitu pengendalian melalui penjadwalan
mengurangi waktu bekerja di area yang berpotensi
berbahaya. Selain itu, melakukan training
kemampuan bagi para pekerja untuk mengenai
potensi bahaya yang aman melalui prosedur yang
benar