SlideShare a Scribd company logo
PENGANTAR TOKSIKOLOGI
INDUSTRI
PengertianPengertian
• ToksikologiToksikologi merupakan ilmu yang mempelajarimerupakan ilmu yang mempelajari
pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimiapengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia
pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.
• Bahan toksik atau racun adalah bahan kimiaBahan toksik atau racun adalah bahan kimia
yang dalam jumlah relatif sedikit, berbahayayang dalam jumlah relatif sedikit, berbahaya
bagi kesehatan atau jiwa manusia.bagi kesehatan atau jiwa manusia.
• Toksisitas atau derajat racun merupakanToksisitas atau derajat racun merupakan
kemampuan suatu bahan toksik untukkemampuan suatu bahan toksik untuk
menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.
Faktor lingkungan penyebabFaktor lingkungan penyebab gangguangangguan
kesehatan pekerjakesehatan pekerja ::
1. Faktor Fisik1. Faktor Fisik
2. Faktor Kimia2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologis3. Faktor Biologis
4. Faktor fisiologis / Ergonomis4. Faktor fisiologis / Ergonomis
5. Faktor Psikologis (Stress)5. Faktor Psikologis (Stress)
• Faktor kimia : terbanyak sbg penyebabFaktor kimia : terbanyak sbg penyebab
gangguan kesehatan kerjagangguan kesehatan kerja
– ±± 1000 bahan kimia baru tiap tahun1000 bahan kimia baru tiap tahun
– adaada ±± 100.000 bahan kimia yang digunakan100.000 bahan kimia yang digunakan
saat inisaat ini
– digunakan di industri, rumah tangga,digunakan di industri, rumah tangga,
pertanian, dll.pertanian, dll.
TERMINOLOGI DAN DEFINISITERMINOLOGI DAN DEFINISI
1. Bahan kimia berbahaya1. Bahan kimia berbahaya (Hazardous materials)(Hazardous materials) ::
- toksik- toksik - mudah menyala- mudah menyala
- meledak- meledak - reaktif- reaktif
- oksidator- oksidator - korosif / iritan- korosif / iritan
2. Toksikologi :2. Toksikologi :
Ilmu tentang cara kerja racun pd organismeIlmu tentang cara kerja racun pd organisme
3. Toksikologi Industri :3. Toksikologi Industri :
Toksikologi dari bahan-2 kimia yang digunakan,Toksikologi dari bahan-2 kimia yang digunakan,
diproses, dihasilkan di industridiproses, dihasilkan di industri
4. Racun :4. Racun :
Bahan kimia yang dalam jumlah sedikit jikaBahan kimia yang dalam jumlah sedikit jika
masuk ke dalam tubuh menyebabkanmasuk ke dalam tubuh menyebabkan
gangguan kesehatan atau kematiangangguan kesehatan atau kematian
Paracelcus : Sola dosis facit venenumParacelcus : Sola dosis facit venenum
RacunRacun benda asing (xenobiotic)benda asing (xenobiotic)
Toxic agent :Toxic agent :
Anything can produce an adverse biologicalAnything can produce an adverse biological
eeffectffect (chemical : cyanide; physical : radiation;(chemical : cyanide; physical : radiation;
bbiologicaliological:: snake venom)snake venom)
Not included : infected by microorganismNot included : infected by microorganism
Biological toxin :Biological toxin :
Chemical excreted by microorganism which isChemical excreted by microorganism which is
the basis of toxicitythe basis of toxicity
Ex : tetanus toxin (neurotoxin), produced byEx : tetanus toxin (neurotoxin), produced by
Clostridium tetaniClostridium tetani
Toxic material :Toxic material :
Doesn’t consist of an exact chemicalDoesn’t consist of an exact chemical
Ex : asbestos (fiber and other chemical)Ex : asbestos (fiber and other chemical)
Organic toxinOrganic toxin ::
Substance originally derived from livingSubstance originally derived from living
organism (organism (named organicnamed organic))
Contain carbon, large moleculeContain carbon, large molecule
Inorganic toxinInorganic toxin ::
Specific chemical not derived from livingSpecific chemical not derived from living
organism (organism (mineralmineral))
Generally small molecule, consist of fewGenerally small molecule, consist of few
atomsatoms
Xenobiotic :Xenobiotic :
Foreign substance taken in to theForeign substance taken in to the
bodybody
xeno = foreignxeno = foreign
Xenobiotics may produce :Xenobiotics may produce :
- beneficial effects (such as- beneficial effects (such as
pharmaceuticals)pharmaceuticals)
- toxic effect (such as lead)- toxic effect (such as lead)
Pengenalan Bahaya Bahan KimiaPengenalan Bahaya Bahan Kimia
1.1. Survai pendahuluan,Survai pendahuluan,
untuk mengenal/mengidentifikasiuntuk mengenal/mengidentifikasi
bahan kimia yang terdapat di industribahan kimia yang terdapat di industri
dan merencanakan program evaluasidan merencanakan program evaluasi
risiko bahaya serta tindak lanjutnyarisiko bahaya serta tindak lanjutnya
(nama bahan baku dan bahan(nama bahan baku dan bahan
sampingan, jenis bahan yangsampingan, jenis bahan yang
diperkirakan beracun, identifikasidiperkirakan beracun, identifikasi
penggunaannya, jumlah pekerja yangpenggunaannya, jumlah pekerja yang
terpajan, cara pengendaliannya,dsb)terpajan, cara pengendaliannya,dsb)
2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari
alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir,alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir,
sumber bahaya kimia dan keluhan kesehatansumber bahaya kimia dan keluhan kesehatan
oleh pekerja serta memanfaatkan indera kitaoleh pekerja serta memanfaatkan indera kita
untuk mengidentifikasi lingkungan kerjauntuk mengidentifikasi lingkungan kerja
(mengenal bau yang timbul, merasa pedas(mengenal bau yang timbul, merasa pedas
dimata, rangsangan batuk, dsb). Informasi daridimata, rangsangan batuk, dsb). Informasi dari
kepala supervisor atau pekerja juga sangatkepala supervisor atau pekerja juga sangat
diperlukan.diperlukan.
3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data
Sheet) atau Lembar Data Bahan Kimia, suatu
dokumen teknik yang memberikan informasi
tentang komposisi, karakteristik, bahaya fisik
dan potensi bahaya kesehatan, cara
penanganan dan penyimpanan bahan yang
aman, tindakan pertolongan pertama dan
prosedur khusus lainnya. Label pada kemasan
bahan kimia perlu dicatat juga.
Klasifikasi Toksisitas
 Berdasarkan sifat fisik, pengaruh terhadap
tubuh, lama terjadinya pemajanan atau
pada tingkat efek racunnya.
 Menurut sifat fisiknya dikenal :
a. gas uap : tidak berbentuk, mengisi
ruangan pada suhu dan tekanan normal,
tidak terlihat, tidak berbau pada
konsentrasi rendah, dan dapat berubah
menjadi cair atau padat dengan perubahan
suhu dan tekanan.
b.b. UapUap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan: bentuk gas dari zat yang dalam keadaan
biasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatanbiasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatan
dan berdifusi keseluruh ruangan.dan berdifusi keseluruh ruangan.
c.c. DebuDebu : partikel zat padat yang terjadi oleh: partikel zat padat yang terjadi oleh
karena kekuatan alami atau mekanis.karena kekuatan alami atau mekanis.
d.d. KabutKabut : titik cairan halus di udara yang terjadi: titik cairan halus di udara yang terjadi
akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkatakibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat
pemecahan zat cair atau menjadi tingkatpemecahan zat cair atau menjadi tingkat
dispersi, melalui cara tertentu.dispersi, melalui cara tertentu.
e.e. FumeFume : Partikel zat padat yang terjadi oleh: Partikel zat padat yang terjadi oleh
kondensasi bentuk gas ,biasanya setelahkondensasi bentuk gas ,biasanya setelah
penguapan benda padat yang dipijarkan.penguapan benda padat yang dipijarkan.
f.f. AsapAsap : Partikel zat karbon yang berukuran: Partikel zat karbon yang berukuran
kurang dari 0,5 mikron, sebagai akibatkurang dari 0,5 mikron, sebagai akibat
pembakaran tidak sempurna bahan yangpembakaran tidak sempurna bahan yang
mengandung karbon.mengandung karbon.
g.g. AwanAwan : Partikel cair sebagai hasil kondensasi: Partikel cair sebagai hasil kondensasi
fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.
 Menurut lamanya pemajanan :
- akut, cth : kecelakaan kerja/keracunan
mendadak, subkronik (mis : proses kerja
dengan bahan kimia selama 1 tahun/lebih
atau kronik (mis : bekerja untuk jangka
waktu lama dengan bahan kimia).
Pada keracunan akut, berdasarkan LD50 atau LC50
dan cara masuknya bahan beracun ke dalam tubuh
klasifikasinya adalah sbb :
Klasifikasi Cara Masuk
Oral Dermal Inhalasi
LD50 (mg/kg BB) LD50 (mg/kg Bb) LC50 (mg/m3)
- Supertoxic
- Extremely toxic
- Very toxic
- Moderately toxic
- Slightly toxic
< 5
5 – 50
50 – 500
500 – 5000
> 5000
< 250
250 – 1000
1000 – 3000
3000 – 10.000
> 10.000
< 200
250 – 1000
1000 – 10.000
10.000 – 30.000
> 30.000
Penilaian ToksisitasPenilaian Toksisitas
► LD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalamLD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalam
miligram tiap kilogram berat badan yangmiligram tiap kilogram berat badan yang
mengakibatkan kematian setengah (50%) darimengakibatkan kematian setengah (50%) dari
populasi binatang percobaan pada waktu tertentu.populasi binatang percobaan pada waktu tertentu.
► LC50 (lethal concentration 50) : menggambarkanLC50 (lethal concentration 50) : menggambarkan
jumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuanjumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuan
miligram tiap meterkubiknya.miligram tiap meterkubiknya.
► Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecilSuatu zat beracun dengan LD50 lebih kecil
menunjukkan zat tersebut relatif lebihmenunjukkan zat tersebut relatif lebih
beracun, demikian pula sebaliknya.beracun, demikian pula sebaliknya.
Kategori NAB yang spesifik :Kategori NAB yang spesifik :
NAB rata-rata selama jam kerja atauNAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWATLV-TWA
(Threshold Limit Value – Time Weighted(Threshold Limit Value – Time Weighted
Average)Average) : kadar bahan kimia di udara tempat: kadar bahan kimia di udara tempat
kerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggukerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
yang hampir semua tenaga kerja dapat terpajanyang hampir semua tenaga kerja dapat terpajan
berulang kali sehari-hari dalam melakukanberulang kali sehari-hari dalam melakukan
pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.
 NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL
(Threshold Limit Value – Short Term Exposure
Limit) atau PSD (Pemajanan Singkat yang
Diperkenankan) : kadar bahan kimia yang
diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari
15 menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan
per hari. Interval antara dua periode pemajanan
tidak boleh kurang dari 60 menit.
 NAB tertinggi atau TLV-C (threshold Limit Value
Ceiling) : kadar tertinggi bahan kimia di udara
tempat kerja yang tdk boleh dilewati selama
melakukan pekerjaan.
Pada bahan kimia yang bersifatPada bahan kimia yang bersifat
karsinogenkarsinogen terdapat kategori sbb :terdapat kategori sbb :
 A – 1 : terbukti karsinogen pada manusiaA – 1 : terbukti karsinogen pada manusia
 A – 2 : diperkirakan karsinogen pada manusiaA – 2 : diperkirakan karsinogen pada manusia
 A – 3 : karsinogen terhadap binatangA – 3 : karsinogen terhadap binatang
 A – 4 : tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusiaA – 4 : tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusia
 A – 5 : tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusiaA – 5 : tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusia
 BEI (Biological Exposure Indices) : standar pemajananBEI (Biological Exposure Indices) : standar pemajanan
untuk menilai dampak pada kesehatan pekerja.untuk menilai dampak pada kesehatan pekerja.
Pengaruh Bahan Kimia PadaPengaruh Bahan Kimia Pada
manusia :manusia :
1.1. Faktor yang mempengaruhi toksisitasFaktor yang mempengaruhi toksisitas
a. Sifat fisika. Sifat fisik
b. Sifat kimiab. Sifat kimia
c. Port d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh)c. Port d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh)
- saluran pernafasan (inhalasi)- saluran pernafasan (inhalasi)
- saluran cerna (oral)- saluran cerna (oral)
- kulit (dermal)- kulit (dermal)
d. Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, statusd. Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, status
gizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaangizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaan
lain (mis : merokok, minum-minuman keras,lain (mis : merokok, minum-minuman keras,
dsb)dsb)
2. Hubungan Dosis dan Respon2. Hubungan Dosis dan Respon
Toksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbulToksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbul
tergantung pada kuantitas zat tersebut yang terkumpultergantung pada kuantitas zat tersebut yang terkumpul
pada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalampada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalam
organ tubuh tergantung juga pada lama pemajananorgan tubuh tergantung juga pada lama pemajanan
sehingga dapat diketahui pula adanya hubungansehingga dapat diketahui pula adanya hubungan
sebab akibat antara dosis dan respon tubuh.sebab akibat antara dosis dan respon tubuh.
3. Interaksi Bahan Kimia3. Interaksi Bahan Kimia
 Efek yang terjadi akibat interaksi antara zatEfek yang terjadi akibat interaksi antara zat
kimia yang satu dengan zat kimia lain :kimia yang satu dengan zat kimia lain :
a) efek aditif : pengaruh yang salinga) efek aditif : pengaruh yang saling
memperkuat akibat kombinasi dari dua zatmemperkuat akibat kombinasi dari dua zat
kimia atau lebih.kimia atau lebih.
b) efek sinergi : suatu keadaan dimanab) efek sinergi : suatu keadaan dimana
pengaruh gabungan dari dua zat kimiapengaruh gabungan dari dua zat kimia
jauh lebih besar dari jumlah masing-jauh lebih besar dari jumlah masing-
masing efek bahan kimia.masing efek bahan kimia.
c) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yangc) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yang
seharusnya tidak memiliki efek toksikseharusnya tidak memiliki efek toksik
akan tetapi bila zat ini ditambahkan padaakan tetapi bila zat ini ditambahkan pada
zat kimia lain maka akan mengakibatkanzat kimia lain maka akan mengakibatkan
zat kimia lain yang menjadi lebih toksik.zat kimia lain yang menjadi lebih toksik.
d) Efek antagonis, yaitu apabila dua zatd) Efek antagonis, yaitu apabila dua zat
kimia yang diberikan bersamaan, makakimia yang diberikan bersamaan, maka
zat kimia yang satu akan melawan zatzat kimia yang satu akan melawan zat
kimia yang lain.kimia yang lain.
4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh
Per oralPer oral
Per inhalasiPer inhalasi FecesFeces
(ekskresi)(ekskresi)
Per dermalPer dermal PerspirasiPerspirasi
(ekskresi)(ekskresi)
Udara dikeluarkanUdara dikeluarkan
(eksresi)(eksresi)
urin (ekskresi)urin (ekskresi)
Sal.pencernaan
Sal.nafas/paru
Empedu
Liver
Darah dan sistem limfa
kulit
ginjal
Kandung kemih
Ikatan protein/metabolisme/distribusi dari
bentuk bebas, terikat atau metabolit
Sel organ/tulang/lemak tubuh
Penyimpanan zat beracun
 Proses`kimia masuk ke dalam tubuh : cara masuk,Proses`kimia masuk ke dalam tubuh : cara masuk,
metabolisme, distribusi dan ekskresinya.metabolisme, distribusi dan ekskresinya.
5. Efek Terhadap Kesehatan5. Efek Terhadap Kesehatan
berdasarkan organ target, bahan kimia bisa bersifat :berdasarkan organ target, bahan kimia bisa bersifat :
 neurotoksik (meracuni syaraf)neurotoksik (meracuni syaraf)
 hepatotoksik (meracuni liver/hati)hepatotoksik (meracuni liver/hati)
 nefrotoksik (meracuni ginjal)nefrotoksik (meracuni ginjal)
 hematotoksik (meracuni darah)hematotoksik (meracuni darah)
 sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh)sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh)
 Berdasarkan gejala yang ditimbulkan :Berdasarkan gejala yang ditimbulkan :
 asfiksian (gejala akibatasfiksian (gejala akibat
berkurangnya kadarberkurangnya kadar oksigen)oksigen)
 irritan (mengakibatkan irritasi)irritan (mengakibatkan irritasi)
 menimbulkan sensitasi dan alergimenimbulkan sensitasi dan alergi
 Berdasakan dari lama atau waktuBerdasakan dari lama atau waktu
timbulnya gejala :timbulnya gejala :
 efek akut : pemajanan bahan kimiaefek akut : pemajanan bahan kimia
dalam waktudalam waktu singkat (kurang dari 2singkat (kurang dari 2
minggu) pada kadar yangminggu) pada kadar yang tinggitinggi
 efek kronik : timbul setelahefek kronik : timbul setelah
pemajanan berulangpemajanan berulang kali selamakali selama
tiga bulan atau lebihtiga bulan atau lebih
 PRINSIP PENCEGAHAN/PENGENDALIANPRINSIP PENCEGAHAN/PENGENDALIAN
BAHAYA KIMIABAHAYA KIMIA
Hierarchi of Control :Hierarchi of Control :
- Eliminasi- Eliminasi
- Substitusi- Substitusi
- Pengendalian teknis- Pengendalian teknis
- Pengendalian administratif- Pengendalian administratif
- APD(Alat Pelindung Diri)- APD(Alat Pelindung Diri)
 Pada pekerja :Pada pekerja :
- Pengujian/pemantauan kesehatan- Pengujian/pemantauan kesehatan
- Higiene perorangan- Higiene perorangan
- Pengujian/pemantauan biomedik disertai- Pengujian/pemantauan biomedik disertai
pelatihan tentang bahaya bahan kimiapelatihan tentang bahaya bahan kimia
PEMANTAUAN BIOMEDIKPEMANTAUAN BIOMEDIK
Untuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuhUntuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuh
atau penyakit akibat kerja melalui pemeriksaanatau penyakit akibat kerja melalui pemeriksaan
darah & urin.Dapat dideteksi absorpsi bahandarah & urin.Dapat dideteksi absorpsi bahan
beracun, metabolit dan aktivitas enzim yangberacun, metabolit dan aktivitas enzim yang
mungkin dipengaruhi oleh bahan beracun tsb.mungkin dipengaruhi oleh bahan beracun tsb.

More Related Content

What's hot

K3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGIK3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGI
Farida Ramdani
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industrimurdiyah
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Tini Wartini
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
Muhamad Imam Khairy
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali
 
Sejarah kesling
Sejarah keslingSejarah kesling
Sejarah kesling
Julianti Mursidi
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
zrago
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
Septian Muna Barakati
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
NajMah Usman
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt
Winarso Arso
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
Muhamad Imam Khairy
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaLaksmi_Perwira
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
Basid Baidowi Fisio
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
Hotnida D'kanda
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Nur Angraini
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 

What's hot (20)

K3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGIK3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGI
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Sejarah kesling
Sejarah keslingSejarah kesling
Sejarah kesling
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 

Viewers also liked

K3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
Rifqi Nugraha
 
Toksikologi lingkungan
Toksikologi lingkunganToksikologi lingkungan
Toksikologi lingkunganKither Bro
 
Ppt toksikologi
Ppt toksikologiPpt toksikologi
Ppt toksikologiEfaMuniar
 
Toxicology Intro
Toxicology IntroToxicology Intro
Toksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaToksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaAgus Candra
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Ardini Raksanagara
 
Bahan buatan dalam industri
Bahan buatan dalam industriBahan buatan dalam industri
Bahan buatan dalam industriAkma Akmal
 
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
riri_hermana
 
makalah toksikologi
makalah toksikologimakalah toksikologi
makalah toksikologi
Hani Ani
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
Inoy Trisnaini
 
Industrial toxicology
Industrial toxicologyIndustrial toxicology
Industrial toxicologyJasmine John
 
Introduction To Toxicology
Introduction To ToxicologyIntroduction To Toxicology
Introduction To Toxicology
Mike Slater
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Esa Karima
 
Principles of toxicology
Principles of toxicologyPrinciples of toxicology
Principles of toxicology
Amna Medani
 

Viewers also liked (20)

Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
 
Toksikologi lingkungan
Toksikologi lingkunganToksikologi lingkungan
Toksikologi lingkungan
 
Ppt toksikologi
Ppt toksikologiPpt toksikologi
Ppt toksikologi
 
Buku pedoman
Buku pedomanBuku pedoman
Buku pedoman
 
Toxicology Intro
Toxicology IntroToxicology Intro
Toxicology Intro
 
Xenobiotik (Biochemistry II)
Xenobiotik (Biochemistry II)Xenobiotik (Biochemistry II)
Xenobiotik (Biochemistry II)
 
Toksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaToksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimia
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
 
Bahan buatan dalam industri
Bahan buatan dalam industriBahan buatan dalam industri
Bahan buatan dalam industri
 
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
makalah toksikologi
makalah toksikologimakalah toksikologi
makalah toksikologi
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
 
Industrial toxicology
Industrial toxicologyIndustrial toxicology
Industrial toxicology
 
Introduction To Toxicology
Introduction To ToxicologyIntroduction To Toxicology
Introduction To Toxicology
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 
Principles of toxicology
Principles of toxicologyPrinciples of toxicology
Principles of toxicology
 

Similar to Toksikologi Industri

12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
Yochananmeisandro
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.ppt
Said878643
 
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerjaTOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
GevaniaArantza
 
018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt
ijaljalil1
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
AgusSudrajat19
 
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN ilmu mengenai racun termasuk mendetek...
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN  ilmu mengenai racun termasuk mendetek...Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN  ilmu mengenai racun termasuk mendetek...
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN ilmu mengenai racun termasuk mendetek...
NurJayaMarzuki
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Agus Candra
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
RoniAlfaqih2
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Agus Candra
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran  lingkunganPencemaran  lingkungan
Pencemaran lingkungan
candrasukar
 
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak BeracunKelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
himagrotekunud
 
Bijaksana menggunakan insektisida 2011
Bijaksana menggunakan insektisida  2011Bijaksana menggunakan insektisida  2011
Bijaksana menggunakan insektisida 2011yanaariana
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
rahmazainatul6
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
RiskiMaulana49
 
Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisida
inayah9
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.ppt
ssuser685b7b
 

Similar to Toksikologi Industri (20)

12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.ppt
 
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerjaTOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
 
018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
 
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN ilmu mengenai racun termasuk mendetek...
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN  ilmu mengenai racun termasuk mendetek...Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN  ilmu mengenai racun termasuk mendetek...
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN ilmu mengenai racun termasuk mendetek...
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran  lingkunganPencemaran  lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak BeracunKelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
Kelompok Insektisida Praktis Tidak Beracun
 
Bijaksana menggunakan insektisida 2011
Bijaksana menggunakan insektisida  2011Bijaksana menggunakan insektisida  2011
Bijaksana menggunakan insektisida 2011
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisida
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.ppt
 

More from Al-wariz Kira Kopites (8)

Organ reproduksi pria wanita
Organ reproduksi pria wanitaOrgan reproduksi pria wanita
Organ reproduksi pria wanita
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Materi k3 1b
Materi k3 1bMateri k3 1b
Materi k3 1b
 
Konsepsehat sakit
Konsepsehat sakitKonsepsehat sakit
Konsepsehat sakit
 
Kesehatan kerja
Kesehatan kerjaKesehatan kerja
Kesehatan kerja
 
pencahayaan
pencahayaanpencahayaan
pencahayaan
 
Epidemiologi dasar
Epidemiologi dasarEpidemiologi dasar
Epidemiologi dasar
 
Mode of trans
Mode of transMode of trans
Mode of trans
 

Toksikologi Industri

  • 2. PengertianPengertian • ToksikologiToksikologi merupakan ilmu yang mempelajarimerupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimiapengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.pada organisme hidup atau ilmu tentang racun. • Bahan toksik atau racun adalah bahan kimiaBahan toksik atau racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit, berbahayayang dalam jumlah relatif sedikit, berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia.bagi kesehatan atau jiwa manusia. • Toksisitas atau derajat racun merupakanToksisitas atau derajat racun merupakan kemampuan suatu bahan toksik untukkemampuan suatu bahan toksik untuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.
  • 3. Faktor lingkungan penyebabFaktor lingkungan penyebab gangguangangguan kesehatan pekerjakesehatan pekerja :: 1. Faktor Fisik1. Faktor Fisik 2. Faktor Kimia2. Faktor Kimia 3. Faktor Biologis3. Faktor Biologis 4. Faktor fisiologis / Ergonomis4. Faktor fisiologis / Ergonomis 5. Faktor Psikologis (Stress)5. Faktor Psikologis (Stress)
  • 4. • Faktor kimia : terbanyak sbg penyebabFaktor kimia : terbanyak sbg penyebab gangguan kesehatan kerjagangguan kesehatan kerja – ±± 1000 bahan kimia baru tiap tahun1000 bahan kimia baru tiap tahun – adaada ±± 100.000 bahan kimia yang digunakan100.000 bahan kimia yang digunakan saat inisaat ini – digunakan di industri, rumah tangga,digunakan di industri, rumah tangga, pertanian, dll.pertanian, dll.
  • 5. TERMINOLOGI DAN DEFINISITERMINOLOGI DAN DEFINISI 1. Bahan kimia berbahaya1. Bahan kimia berbahaya (Hazardous materials)(Hazardous materials) :: - toksik- toksik - mudah menyala- mudah menyala - meledak- meledak - reaktif- reaktif - oksidator- oksidator - korosif / iritan- korosif / iritan 2. Toksikologi :2. Toksikologi : Ilmu tentang cara kerja racun pd organismeIlmu tentang cara kerja racun pd organisme 3. Toksikologi Industri :3. Toksikologi Industri : Toksikologi dari bahan-2 kimia yang digunakan,Toksikologi dari bahan-2 kimia yang digunakan, diproses, dihasilkan di industridiproses, dihasilkan di industri
  • 6. 4. Racun :4. Racun : Bahan kimia yang dalam jumlah sedikit jikaBahan kimia yang dalam jumlah sedikit jika masuk ke dalam tubuh menyebabkanmasuk ke dalam tubuh menyebabkan gangguan kesehatan atau kematiangangguan kesehatan atau kematian Paracelcus : Sola dosis facit venenumParacelcus : Sola dosis facit venenum RacunRacun benda asing (xenobiotic)benda asing (xenobiotic)
  • 7.
  • 8. Toxic agent :Toxic agent : Anything can produce an adverse biologicalAnything can produce an adverse biological eeffectffect (chemical : cyanide; physical : radiation;(chemical : cyanide; physical : radiation; bbiologicaliological:: snake venom)snake venom) Not included : infected by microorganismNot included : infected by microorganism Biological toxin :Biological toxin : Chemical excreted by microorganism which isChemical excreted by microorganism which is the basis of toxicitythe basis of toxicity Ex : tetanus toxin (neurotoxin), produced byEx : tetanus toxin (neurotoxin), produced by Clostridium tetaniClostridium tetani
  • 9. Toxic material :Toxic material : Doesn’t consist of an exact chemicalDoesn’t consist of an exact chemical Ex : asbestos (fiber and other chemical)Ex : asbestos (fiber and other chemical) Organic toxinOrganic toxin :: Substance originally derived from livingSubstance originally derived from living organism (organism (named organicnamed organic)) Contain carbon, large moleculeContain carbon, large molecule Inorganic toxinInorganic toxin :: Specific chemical not derived from livingSpecific chemical not derived from living organism (organism (mineralmineral)) Generally small molecule, consist of fewGenerally small molecule, consist of few atomsatoms
  • 10. Xenobiotic :Xenobiotic : Foreign substance taken in to theForeign substance taken in to the bodybody xeno = foreignxeno = foreign Xenobiotics may produce :Xenobiotics may produce : - beneficial effects (such as- beneficial effects (such as pharmaceuticals)pharmaceuticals) - toxic effect (such as lead)- toxic effect (such as lead)
  • 11. Pengenalan Bahaya Bahan KimiaPengenalan Bahaya Bahan Kimia 1.1. Survai pendahuluan,Survai pendahuluan, untuk mengenal/mengidentifikasiuntuk mengenal/mengidentifikasi bahan kimia yang terdapat di industribahan kimia yang terdapat di industri dan merencanakan program evaluasidan merencanakan program evaluasi risiko bahaya serta tindak lanjutnyarisiko bahaya serta tindak lanjutnya (nama bahan baku dan bahan(nama bahan baku dan bahan sampingan, jenis bahan yangsampingan, jenis bahan yang diperkirakan beracun, identifikasidiperkirakan beracun, identifikasi penggunaannya, jumlah pekerja yangpenggunaannya, jumlah pekerja yang terpajan, cara pengendaliannya,dsb)terpajan, cara pengendaliannya,dsb)
  • 12. 2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir,alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir, sumber bahaya kimia dan keluhan kesehatansumber bahaya kimia dan keluhan kesehatan oleh pekerja serta memanfaatkan indera kitaoleh pekerja serta memanfaatkan indera kita untuk mengidentifikasi lingkungan kerjauntuk mengidentifikasi lingkungan kerja (mengenal bau yang timbul, merasa pedas(mengenal bau yang timbul, merasa pedas dimata, rangsangan batuk, dsb). Informasi daridimata, rangsangan batuk, dsb). Informasi dari kepala supervisor atau pekerja juga sangatkepala supervisor atau pekerja juga sangat diperlukan.diperlukan.
  • 13. 3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Bahan Kimia, suatu dokumen teknik yang memberikan informasi tentang komposisi, karakteristik, bahaya fisik dan potensi bahaya kesehatan, cara penanganan dan penyimpanan bahan yang aman, tindakan pertolongan pertama dan prosedur khusus lainnya. Label pada kemasan bahan kimia perlu dicatat juga.
  • 14. Klasifikasi Toksisitas  Berdasarkan sifat fisik, pengaruh terhadap tubuh, lama terjadinya pemajanan atau pada tingkat efek racunnya.  Menurut sifat fisiknya dikenal : a. gas uap : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada suhu dan tekanan normal, tidak terlihat, tidak berbau pada konsentrasi rendah, dan dapat berubah menjadi cair atau padat dengan perubahan suhu dan tekanan.
  • 15. b.b. UapUap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan: bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatanbiasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatan dan berdifusi keseluruh ruangan.dan berdifusi keseluruh ruangan. c.c. DebuDebu : partikel zat padat yang terjadi oleh: partikel zat padat yang terjadi oleh karena kekuatan alami atau mekanis.karena kekuatan alami atau mekanis. d.d. KabutKabut : titik cairan halus di udara yang terjadi: titik cairan halus di udara yang terjadi akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkatakibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat pemecahan zat cair atau menjadi tingkatpemecahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi, melalui cara tertentu.dispersi, melalui cara tertentu.
  • 16. e.e. FumeFume : Partikel zat padat yang terjadi oleh: Partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi bentuk gas ,biasanya setelahkondensasi bentuk gas ,biasanya setelah penguapan benda padat yang dipijarkan.penguapan benda padat yang dipijarkan. f.f. AsapAsap : Partikel zat karbon yang berukuran: Partikel zat karbon yang berukuran kurang dari 0,5 mikron, sebagai akibatkurang dari 0,5 mikron, sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan yangpembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon.mengandung karbon. g.g. AwanAwan : Partikel cair sebagai hasil kondensasi: Partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.
  • 17.  Menurut lamanya pemajanan : - akut, cth : kecelakaan kerja/keracunan mendadak, subkronik (mis : proses kerja dengan bahan kimia selama 1 tahun/lebih atau kronik (mis : bekerja untuk jangka waktu lama dengan bahan kimia).
  • 18. Pada keracunan akut, berdasarkan LD50 atau LC50 dan cara masuknya bahan beracun ke dalam tubuh klasifikasinya adalah sbb : Klasifikasi Cara Masuk Oral Dermal Inhalasi LD50 (mg/kg BB) LD50 (mg/kg Bb) LC50 (mg/m3) - Supertoxic - Extremely toxic - Very toxic - Moderately toxic - Slightly toxic < 5 5 – 50 50 – 500 500 – 5000 > 5000 < 250 250 – 1000 1000 – 3000 3000 – 10.000 > 10.000 < 200 250 – 1000 1000 – 10.000 10.000 – 30.000 > 30.000
  • 19. Penilaian ToksisitasPenilaian Toksisitas ► LD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalamLD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalam miligram tiap kilogram berat badan yangmiligram tiap kilogram berat badan yang mengakibatkan kematian setengah (50%) darimengakibatkan kematian setengah (50%) dari populasi binatang percobaan pada waktu tertentu.populasi binatang percobaan pada waktu tertentu. ► LC50 (lethal concentration 50) : menggambarkanLC50 (lethal concentration 50) : menggambarkan jumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuanjumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuan miligram tiap meterkubiknya.miligram tiap meterkubiknya. ► Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecilSuatu zat beracun dengan LD50 lebih kecil menunjukkan zat tersebut relatif lebihmenunjukkan zat tersebut relatif lebih beracun, demikian pula sebaliknya.beracun, demikian pula sebaliknya.
  • 20. Kategori NAB yang spesifik :Kategori NAB yang spesifik : NAB rata-rata selama jam kerja atauNAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWATLV-TWA (Threshold Limit Value – Time Weighted(Threshold Limit Value – Time Weighted Average)Average) : kadar bahan kimia di udara tempat: kadar bahan kimia di udara tempat kerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggukerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yang hampir semua tenaga kerja dapat terpajanyang hampir semua tenaga kerja dapat terpajan berulang kali sehari-hari dalam melakukanberulang kali sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.
  • 21.  NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL (Threshold Limit Value – Short Term Exposure Limit) atau PSD (Pemajanan Singkat yang Diperkenankan) : kadar bahan kimia yang diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari 15 menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan per hari. Interval antara dua periode pemajanan tidak boleh kurang dari 60 menit.  NAB tertinggi atau TLV-C (threshold Limit Value Ceiling) : kadar tertinggi bahan kimia di udara tempat kerja yang tdk boleh dilewati selama melakukan pekerjaan.
  • 22. Pada bahan kimia yang bersifatPada bahan kimia yang bersifat karsinogenkarsinogen terdapat kategori sbb :terdapat kategori sbb :  A – 1 : terbukti karsinogen pada manusiaA – 1 : terbukti karsinogen pada manusia  A – 2 : diperkirakan karsinogen pada manusiaA – 2 : diperkirakan karsinogen pada manusia  A – 3 : karsinogen terhadap binatangA – 3 : karsinogen terhadap binatang  A – 4 : tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusiaA – 4 : tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusia  A – 5 : tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusiaA – 5 : tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusia  BEI (Biological Exposure Indices) : standar pemajananBEI (Biological Exposure Indices) : standar pemajanan untuk menilai dampak pada kesehatan pekerja.untuk menilai dampak pada kesehatan pekerja.
  • 23. Pengaruh Bahan Kimia PadaPengaruh Bahan Kimia Pada manusia :manusia : 1.1. Faktor yang mempengaruhi toksisitasFaktor yang mempengaruhi toksisitas a. Sifat fisika. Sifat fisik b. Sifat kimiab. Sifat kimia c. Port d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh)c. Port d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh) - saluran pernafasan (inhalasi)- saluran pernafasan (inhalasi) - saluran cerna (oral)- saluran cerna (oral) - kulit (dermal)- kulit (dermal) d. Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, statusd. Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, status gizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaangizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaan lain (mis : merokok, minum-minuman keras,lain (mis : merokok, minum-minuman keras, dsb)dsb)
  • 24. 2. Hubungan Dosis dan Respon2. Hubungan Dosis dan Respon Toksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbulToksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbul tergantung pada kuantitas zat tersebut yang terkumpultergantung pada kuantitas zat tersebut yang terkumpul pada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalampada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalam organ tubuh tergantung juga pada lama pemajananorgan tubuh tergantung juga pada lama pemajanan sehingga dapat diketahui pula adanya hubungansehingga dapat diketahui pula adanya hubungan sebab akibat antara dosis dan respon tubuh.sebab akibat antara dosis dan respon tubuh.
  • 25. 3. Interaksi Bahan Kimia3. Interaksi Bahan Kimia  Efek yang terjadi akibat interaksi antara zatEfek yang terjadi akibat interaksi antara zat kimia yang satu dengan zat kimia lain :kimia yang satu dengan zat kimia lain : a) efek aditif : pengaruh yang salinga) efek aditif : pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari dua zatmemperkuat akibat kombinasi dari dua zat kimia atau lebih.kimia atau lebih. b) efek sinergi : suatu keadaan dimanab) efek sinergi : suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari dua zat kimiapengaruh gabungan dari dua zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-jauh lebih besar dari jumlah masing- masing efek bahan kimia.masing efek bahan kimia.
  • 26. c) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yangc) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak memiliki efek toksikseharusnya tidak memiliki efek toksik akan tetapi bila zat ini ditambahkan padaakan tetapi bila zat ini ditambahkan pada zat kimia lain maka akan mengakibatkanzat kimia lain maka akan mengakibatkan zat kimia lain yang menjadi lebih toksik.zat kimia lain yang menjadi lebih toksik. d) Efek antagonis, yaitu apabila dua zatd) Efek antagonis, yaitu apabila dua zat kimia yang diberikan bersamaan, makakimia yang diberikan bersamaan, maka zat kimia yang satu akan melawan zatzat kimia yang satu akan melawan zat kimia yang lain.kimia yang lain.
  • 27. 4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh Per oralPer oral Per inhalasiPer inhalasi FecesFeces (ekskresi)(ekskresi) Per dermalPer dermal PerspirasiPerspirasi (ekskresi)(ekskresi) Udara dikeluarkanUdara dikeluarkan (eksresi)(eksresi) urin (ekskresi)urin (ekskresi) Sal.pencernaan Sal.nafas/paru Empedu Liver Darah dan sistem limfa kulit ginjal Kandung kemih Ikatan protein/metabolisme/distribusi dari bentuk bebas, terikat atau metabolit Sel organ/tulang/lemak tubuh Penyimpanan zat beracun
  • 28.  Proses`kimia masuk ke dalam tubuh : cara masuk,Proses`kimia masuk ke dalam tubuh : cara masuk, metabolisme, distribusi dan ekskresinya.metabolisme, distribusi dan ekskresinya. 5. Efek Terhadap Kesehatan5. Efek Terhadap Kesehatan berdasarkan organ target, bahan kimia bisa bersifat :berdasarkan organ target, bahan kimia bisa bersifat :  neurotoksik (meracuni syaraf)neurotoksik (meracuni syaraf)  hepatotoksik (meracuni liver/hati)hepatotoksik (meracuni liver/hati)  nefrotoksik (meracuni ginjal)nefrotoksik (meracuni ginjal)  hematotoksik (meracuni darah)hematotoksik (meracuni darah)  sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh)sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh)
  • 29.  Berdasarkan gejala yang ditimbulkan :Berdasarkan gejala yang ditimbulkan :  asfiksian (gejala akibatasfiksian (gejala akibat berkurangnya kadarberkurangnya kadar oksigen)oksigen)  irritan (mengakibatkan irritasi)irritan (mengakibatkan irritasi)  menimbulkan sensitasi dan alergimenimbulkan sensitasi dan alergi  Berdasakan dari lama atau waktuBerdasakan dari lama atau waktu timbulnya gejala :timbulnya gejala :  efek akut : pemajanan bahan kimiaefek akut : pemajanan bahan kimia dalam waktudalam waktu singkat (kurang dari 2singkat (kurang dari 2 minggu) pada kadar yangminggu) pada kadar yang tinggitinggi  efek kronik : timbul setelahefek kronik : timbul setelah pemajanan berulangpemajanan berulang kali selamakali selama tiga bulan atau lebihtiga bulan atau lebih
  • 30.  PRINSIP PENCEGAHAN/PENGENDALIANPRINSIP PENCEGAHAN/PENGENDALIAN BAHAYA KIMIABAHAYA KIMIA Hierarchi of Control :Hierarchi of Control : - Eliminasi- Eliminasi - Substitusi- Substitusi - Pengendalian teknis- Pengendalian teknis - Pengendalian administratif- Pengendalian administratif - APD(Alat Pelindung Diri)- APD(Alat Pelindung Diri)
  • 31.  Pada pekerja :Pada pekerja : - Pengujian/pemantauan kesehatan- Pengujian/pemantauan kesehatan - Higiene perorangan- Higiene perorangan - Pengujian/pemantauan biomedik disertai- Pengujian/pemantauan biomedik disertai pelatihan tentang bahaya bahan kimiapelatihan tentang bahaya bahan kimia PEMANTAUAN BIOMEDIKPEMANTAUAN BIOMEDIK Untuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuhUntuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuh atau penyakit akibat kerja melalui pemeriksaanatau penyakit akibat kerja melalui pemeriksaan darah & urin.Dapat dideteksi absorpsi bahandarah & urin.Dapat dideteksi absorpsi bahan beracun, metabolit dan aktivitas enzim yangberacun, metabolit dan aktivitas enzim yang mungkin dipengaruhi oleh bahan beracun tsb.mungkin dipengaruhi oleh bahan beracun tsb.