Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun. Dalam industri terdapat banyak bahan-bahan kimia yang beberapa diantaranya bersifat racun. Penting untuk mengetahui bahaya dari racun tersebut, dan bagaimana racun masuk ke tubuh kita, agar kita dapat mencegah terjadinya keracunan.
KESELAMATAN KERJA MIGAS
Kegiatan industri minyak dan gas (migas) mempunyai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan risiko terhadap karyawan, perusahaan,dan masyarakat sekitar.
slide presentasi yang berisi proses rantai penularan dari penyakit, disertai pathway, definis, dan contohnya. Silahkan dibaca :) please read this thanks
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun, didalam presentasi kami menyebutkan beberapa organisasi internasional yang mengeluarkan ambang batas terhadap bahan kimia, juga ada sedikit penjelasan mengenai bagaimana bahan kimia bisa masuk kedalam tubuh manusia beserta contohnya
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun. Dalam industri terdapat banyak bahan-bahan kimia yang beberapa diantaranya bersifat racun. Penting untuk mengetahui bahaya dari racun tersebut, dan bagaimana racun masuk ke tubuh kita, agar kita dapat mencegah terjadinya keracunan.
KESELAMATAN KERJA MIGAS
Kegiatan industri minyak dan gas (migas) mempunyai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan risiko terhadap karyawan, perusahaan,dan masyarakat sekitar.
slide presentasi yang berisi proses rantai penularan dari penyakit, disertai pathway, definis, dan contohnya. Silahkan dibaca :) please read this thanks
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun, didalam presentasi kami menyebutkan beberapa organisasi internasional yang mengeluarkan ambang batas terhadap bahan kimia, juga ada sedikit penjelasan mengenai bagaimana bahan kimia bisa masuk kedalam tubuh manusia beserta contohnya
Pengantar Toksikologi Dasar. KERACUNAN ilmu mengenai racun termasuk mendetek...NurJayaMarzuki
Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.
Bahan toksik atau racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit, berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia.
Toksisitas atau derajat racun merupakan kemampuan suatu bahan toksik untuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.
2. PengertianPengertian
• ToksikologiToksikologi merupakan ilmu yang mempelajarimerupakan ilmu yang mempelajari
pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimiapengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia
pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.pada organisme hidup atau ilmu tentang racun.
• Bahan toksik atau racun adalah bahan kimiaBahan toksik atau racun adalah bahan kimia
yang dalam jumlah relatif sedikit, berbahayayang dalam jumlah relatif sedikit, berbahaya
bagi kesehatan atau jiwa manusia.bagi kesehatan atau jiwa manusia.
• Toksisitas atau derajat racun merupakanToksisitas atau derajat racun merupakan
kemampuan suatu bahan toksik untukkemampuan suatu bahan toksik untuk
menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.
4. • Faktor kimia : terbanyak sbg penyebabFaktor kimia : terbanyak sbg penyebab
gangguan kesehatan kerjagangguan kesehatan kerja
– ±± 1000 bahan kimia baru tiap tahun1000 bahan kimia baru tiap tahun
– adaada ±± 100.000 bahan kimia yang digunakan100.000 bahan kimia yang digunakan
saat inisaat ini
– digunakan di industri, rumah tangga,digunakan di industri, rumah tangga,
pertanian, dll.pertanian, dll.
5. TERMINOLOGI DAN DEFINISITERMINOLOGI DAN DEFINISI
1. Bahan kimia berbahaya1. Bahan kimia berbahaya (Hazardous materials)(Hazardous materials) ::
- toksik- toksik - mudah menyala- mudah menyala
- meledak- meledak - reaktif- reaktif
- oksidator- oksidator - korosif / iritan- korosif / iritan
2. Toksikologi :2. Toksikologi :
Ilmu tentang cara kerja racun pd organismeIlmu tentang cara kerja racun pd organisme
3. Toksikologi Industri :3. Toksikologi Industri :
Toksikologi dari bahan-2 kimia yang digunakan,Toksikologi dari bahan-2 kimia yang digunakan,
diproses, dihasilkan di industridiproses, dihasilkan di industri
6. 4. Racun :4. Racun :
Bahan kimia yang dalam jumlah sedikit jikaBahan kimia yang dalam jumlah sedikit jika
masuk ke dalam tubuh menyebabkanmasuk ke dalam tubuh menyebabkan
gangguan kesehatan atau kematiangangguan kesehatan atau kematian
Paracelcus : Sola dosis facit venenumParacelcus : Sola dosis facit venenum
RacunRacun benda asing (xenobiotic)benda asing (xenobiotic)
7.
8. Toxic agent :Toxic agent :
Anything can produce an adverse biologicalAnything can produce an adverse biological
eeffectffect (chemical : cyanide; physical : radiation;(chemical : cyanide; physical : radiation;
bbiologicaliological:: snake venom)snake venom)
Not included : infected by microorganismNot included : infected by microorganism
Biological toxin :Biological toxin :
Chemical excreted by microorganism which isChemical excreted by microorganism which is
the basis of toxicitythe basis of toxicity
Ex : tetanus toxin (neurotoxin), produced byEx : tetanus toxin (neurotoxin), produced by
Clostridium tetaniClostridium tetani
9. Toxic material :Toxic material :
Doesn’t consist of an exact chemicalDoesn’t consist of an exact chemical
Ex : asbestos (fiber and other chemical)Ex : asbestos (fiber and other chemical)
Organic toxinOrganic toxin ::
Substance originally derived from livingSubstance originally derived from living
organism (organism (named organicnamed organic))
Contain carbon, large moleculeContain carbon, large molecule
Inorganic toxinInorganic toxin ::
Specific chemical not derived from livingSpecific chemical not derived from living
organism (organism (mineralmineral))
Generally small molecule, consist of fewGenerally small molecule, consist of few
atomsatoms
10. Xenobiotic :Xenobiotic :
Foreign substance taken in to theForeign substance taken in to the
bodybody
xeno = foreignxeno = foreign
Xenobiotics may produce :Xenobiotics may produce :
- beneficial effects (such as- beneficial effects (such as
pharmaceuticals)pharmaceuticals)
- toxic effect (such as lead)- toxic effect (such as lead)
11. Pengenalan Bahaya Bahan KimiaPengenalan Bahaya Bahan Kimia
1.1. Survai pendahuluan,Survai pendahuluan,
untuk mengenal/mengidentifikasiuntuk mengenal/mengidentifikasi
bahan kimia yang terdapat di industribahan kimia yang terdapat di industri
dan merencanakan program evaluasidan merencanakan program evaluasi
risiko bahaya serta tindak lanjutnyarisiko bahaya serta tindak lanjutnya
(nama bahan baku dan bahan(nama bahan baku dan bahan
sampingan, jenis bahan yangsampingan, jenis bahan yang
diperkirakan beracun, identifikasidiperkirakan beracun, identifikasi
penggunaannya, jumlah pekerja yangpenggunaannya, jumlah pekerja yang
terpajan, cara pengendaliannya,dsb)terpajan, cara pengendaliannya,dsb)
12. 2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari
alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir,alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir,
sumber bahaya kimia dan keluhan kesehatansumber bahaya kimia dan keluhan kesehatan
oleh pekerja serta memanfaatkan indera kitaoleh pekerja serta memanfaatkan indera kita
untuk mengidentifikasi lingkungan kerjauntuk mengidentifikasi lingkungan kerja
(mengenal bau yang timbul, merasa pedas(mengenal bau yang timbul, merasa pedas
dimata, rangsangan batuk, dsb). Informasi daridimata, rangsangan batuk, dsb). Informasi dari
kepala supervisor atau pekerja juga sangatkepala supervisor atau pekerja juga sangat
diperlukan.diperlukan.
13. 3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data
Sheet) atau Lembar Data Bahan Kimia, suatu
dokumen teknik yang memberikan informasi
tentang komposisi, karakteristik, bahaya fisik
dan potensi bahaya kesehatan, cara
penanganan dan penyimpanan bahan yang
aman, tindakan pertolongan pertama dan
prosedur khusus lainnya. Label pada kemasan
bahan kimia perlu dicatat juga.
14. Klasifikasi Toksisitas
Berdasarkan sifat fisik, pengaruh terhadap
tubuh, lama terjadinya pemajanan atau
pada tingkat efek racunnya.
Menurut sifat fisiknya dikenal :
a. gas uap : tidak berbentuk, mengisi
ruangan pada suhu dan tekanan normal,
tidak terlihat, tidak berbau pada
konsentrasi rendah, dan dapat berubah
menjadi cair atau padat dengan perubahan
suhu dan tekanan.
15. b.b. UapUap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan: bentuk gas dari zat yang dalam keadaan
biasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatanbiasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatan
dan berdifusi keseluruh ruangan.dan berdifusi keseluruh ruangan.
c.c. DebuDebu : partikel zat padat yang terjadi oleh: partikel zat padat yang terjadi oleh
karena kekuatan alami atau mekanis.karena kekuatan alami atau mekanis.
d.d. KabutKabut : titik cairan halus di udara yang terjadi: titik cairan halus di udara yang terjadi
akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkatakibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat
pemecahan zat cair atau menjadi tingkatpemecahan zat cair atau menjadi tingkat
dispersi, melalui cara tertentu.dispersi, melalui cara tertentu.
16. e.e. FumeFume : Partikel zat padat yang terjadi oleh: Partikel zat padat yang terjadi oleh
kondensasi bentuk gas ,biasanya setelahkondensasi bentuk gas ,biasanya setelah
penguapan benda padat yang dipijarkan.penguapan benda padat yang dipijarkan.
f.f. AsapAsap : Partikel zat karbon yang berukuran: Partikel zat karbon yang berukuran
kurang dari 0,5 mikron, sebagai akibatkurang dari 0,5 mikron, sebagai akibat
pembakaran tidak sempurna bahan yangpembakaran tidak sempurna bahan yang
mengandung karbon.mengandung karbon.
g.g. AwanAwan : Partikel cair sebagai hasil kondensasi: Partikel cair sebagai hasil kondensasi
fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.fase gas. Ukuran partikelnya 0,1-1 mikron.
17. Menurut lamanya pemajanan :
- akut, cth : kecelakaan kerja/keracunan
mendadak, subkronik (mis : proses kerja
dengan bahan kimia selama 1 tahun/lebih
atau kronik (mis : bekerja untuk jangka
waktu lama dengan bahan kimia).
18. Pada keracunan akut, berdasarkan LD50 atau LC50
dan cara masuknya bahan beracun ke dalam tubuh
klasifikasinya adalah sbb :
Klasifikasi Cara Masuk
Oral Dermal Inhalasi
LD50 (mg/kg BB) LD50 (mg/kg Bb) LC50 (mg/m3)
- Supertoxic
- Extremely toxic
- Very toxic
- Moderately toxic
- Slightly toxic
< 5
5 – 50
50 – 500
500 – 5000
> 5000
< 250
250 – 1000
1000 – 3000
3000 – 10.000
> 10.000
< 200
250 – 1000
1000 – 10.000
10.000 – 30.000
> 30.000
19. Penilaian ToksisitasPenilaian Toksisitas
► LD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalamLD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalam
miligram tiap kilogram berat badan yangmiligram tiap kilogram berat badan yang
mengakibatkan kematian setengah (50%) darimengakibatkan kematian setengah (50%) dari
populasi binatang percobaan pada waktu tertentu.populasi binatang percobaan pada waktu tertentu.
► LC50 (lethal concentration 50) : menggambarkanLC50 (lethal concentration 50) : menggambarkan
jumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuanjumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuan
miligram tiap meterkubiknya.miligram tiap meterkubiknya.
► Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecilSuatu zat beracun dengan LD50 lebih kecil
menunjukkan zat tersebut relatif lebihmenunjukkan zat tersebut relatif lebih
beracun, demikian pula sebaliknya.beracun, demikian pula sebaliknya.
20. Kategori NAB yang spesifik :Kategori NAB yang spesifik :
NAB rata-rata selama jam kerja atauNAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWATLV-TWA
(Threshold Limit Value – Time Weighted(Threshold Limit Value – Time Weighted
Average)Average) : kadar bahan kimia di udara tempat: kadar bahan kimia di udara tempat
kerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggukerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
yang hampir semua tenaga kerja dapat terpajanyang hampir semua tenaga kerja dapat terpajan
berulang kali sehari-hari dalam melakukanberulang kali sehari-hari dalam melakukan
pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.
21. NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL
(Threshold Limit Value – Short Term Exposure
Limit) atau PSD (Pemajanan Singkat yang
Diperkenankan) : kadar bahan kimia yang
diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari
15 menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan
per hari. Interval antara dua periode pemajanan
tidak boleh kurang dari 60 menit.
NAB tertinggi atau TLV-C (threshold Limit Value
Ceiling) : kadar tertinggi bahan kimia di udara
tempat kerja yang tdk boleh dilewati selama
melakukan pekerjaan.
22. Pada bahan kimia yang bersifatPada bahan kimia yang bersifat
karsinogenkarsinogen terdapat kategori sbb :terdapat kategori sbb :
A – 1 : terbukti karsinogen pada manusiaA – 1 : terbukti karsinogen pada manusia
A – 2 : diperkirakan karsinogen pada manusiaA – 2 : diperkirakan karsinogen pada manusia
A – 3 : karsinogen terhadap binatangA – 3 : karsinogen terhadap binatang
A – 4 : tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusiaA – 4 : tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusia
A – 5 : tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusiaA – 5 : tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusia
BEI (Biological Exposure Indices) : standar pemajananBEI (Biological Exposure Indices) : standar pemajanan
untuk menilai dampak pada kesehatan pekerja.untuk menilai dampak pada kesehatan pekerja.
23. Pengaruh Bahan Kimia PadaPengaruh Bahan Kimia Pada
manusia :manusia :
1.1. Faktor yang mempengaruhi toksisitasFaktor yang mempengaruhi toksisitas
a. Sifat fisika. Sifat fisik
b. Sifat kimiab. Sifat kimia
c. Port d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh)c. Port d’entrée (cara masuk ke dalam tubuh)
- saluran pernafasan (inhalasi)- saluran pernafasan (inhalasi)
- saluran cerna (oral)- saluran cerna (oral)
- kulit (dermal)- kulit (dermal)
d. Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, statusd. Faktor individu : usia, jenis kelamin, ras, status
gizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaangizi, kesehatan, faktor genetik , dan kebiasaan
lain (mis : merokok, minum-minuman keras,lain (mis : merokok, minum-minuman keras,
dsb)dsb)
24. 2. Hubungan Dosis dan Respon2. Hubungan Dosis dan Respon
Toksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbulToksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbul
tergantung pada kuantitas zat tersebut yang terkumpultergantung pada kuantitas zat tersebut yang terkumpul
pada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalampada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalam
organ tubuh tergantung juga pada lama pemajananorgan tubuh tergantung juga pada lama pemajanan
sehingga dapat diketahui pula adanya hubungansehingga dapat diketahui pula adanya hubungan
sebab akibat antara dosis dan respon tubuh.sebab akibat antara dosis dan respon tubuh.
25. 3. Interaksi Bahan Kimia3. Interaksi Bahan Kimia
Efek yang terjadi akibat interaksi antara zatEfek yang terjadi akibat interaksi antara zat
kimia yang satu dengan zat kimia lain :kimia yang satu dengan zat kimia lain :
a) efek aditif : pengaruh yang salinga) efek aditif : pengaruh yang saling
memperkuat akibat kombinasi dari dua zatmemperkuat akibat kombinasi dari dua zat
kimia atau lebih.kimia atau lebih.
b) efek sinergi : suatu keadaan dimanab) efek sinergi : suatu keadaan dimana
pengaruh gabungan dari dua zat kimiapengaruh gabungan dari dua zat kimia
jauh lebih besar dari jumlah masing-jauh lebih besar dari jumlah masing-
masing efek bahan kimia.masing efek bahan kimia.
26. c) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yangc) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yang
seharusnya tidak memiliki efek toksikseharusnya tidak memiliki efek toksik
akan tetapi bila zat ini ditambahkan padaakan tetapi bila zat ini ditambahkan pada
zat kimia lain maka akan mengakibatkanzat kimia lain maka akan mengakibatkan
zat kimia lain yang menjadi lebih toksik.zat kimia lain yang menjadi lebih toksik.
d) Efek antagonis, yaitu apabila dua zatd) Efek antagonis, yaitu apabila dua zat
kimia yang diberikan bersamaan, makakimia yang diberikan bersamaan, maka
zat kimia yang satu akan melawan zatzat kimia yang satu akan melawan zat
kimia yang lain.kimia yang lain.
27. 4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh
Per oralPer oral
Per inhalasiPer inhalasi FecesFeces
(ekskresi)(ekskresi)
Per dermalPer dermal PerspirasiPerspirasi
(ekskresi)(ekskresi)
Udara dikeluarkanUdara dikeluarkan
(eksresi)(eksresi)
urin (ekskresi)urin (ekskresi)
Sal.pencernaan
Sal.nafas/paru
Empedu
Liver
Darah dan sistem limfa
kulit
ginjal
Kandung kemih
Ikatan protein/metabolisme/distribusi dari
bentuk bebas, terikat atau metabolit
Sel organ/tulang/lemak tubuh
Penyimpanan zat beracun
28. Proses`kimia masuk ke dalam tubuh : cara masuk,Proses`kimia masuk ke dalam tubuh : cara masuk,
metabolisme, distribusi dan ekskresinya.metabolisme, distribusi dan ekskresinya.
5. Efek Terhadap Kesehatan5. Efek Terhadap Kesehatan
berdasarkan organ target, bahan kimia bisa bersifat :berdasarkan organ target, bahan kimia bisa bersifat :
neurotoksik (meracuni syaraf)neurotoksik (meracuni syaraf)
hepatotoksik (meracuni liver/hati)hepatotoksik (meracuni liver/hati)
nefrotoksik (meracuni ginjal)nefrotoksik (meracuni ginjal)
hematotoksik (meracuni darah)hematotoksik (meracuni darah)
sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh)sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh)
29. Berdasarkan gejala yang ditimbulkan :Berdasarkan gejala yang ditimbulkan :
asfiksian (gejala akibatasfiksian (gejala akibat
berkurangnya kadarberkurangnya kadar oksigen)oksigen)
irritan (mengakibatkan irritasi)irritan (mengakibatkan irritasi)
menimbulkan sensitasi dan alergimenimbulkan sensitasi dan alergi
Berdasakan dari lama atau waktuBerdasakan dari lama atau waktu
timbulnya gejala :timbulnya gejala :
efek akut : pemajanan bahan kimiaefek akut : pemajanan bahan kimia
dalam waktudalam waktu singkat (kurang dari 2singkat (kurang dari 2
minggu) pada kadar yangminggu) pada kadar yang tinggitinggi
efek kronik : timbul setelahefek kronik : timbul setelah
pemajanan berulangpemajanan berulang kali selamakali selama
tiga bulan atau lebihtiga bulan atau lebih
30. PRINSIP PENCEGAHAN/PENGENDALIANPRINSIP PENCEGAHAN/PENGENDALIAN
BAHAYA KIMIABAHAYA KIMIA
Hierarchi of Control :Hierarchi of Control :
- Eliminasi- Eliminasi
- Substitusi- Substitusi
- Pengendalian teknis- Pengendalian teknis
- Pengendalian administratif- Pengendalian administratif
- APD(Alat Pelindung Diri)- APD(Alat Pelindung Diri)
31. Pada pekerja :Pada pekerja :
- Pengujian/pemantauan kesehatan- Pengujian/pemantauan kesehatan
- Higiene perorangan- Higiene perorangan
- Pengujian/pemantauan biomedik disertai- Pengujian/pemantauan biomedik disertai
pelatihan tentang bahaya bahan kimiapelatihan tentang bahaya bahan kimia
PEMANTAUAN BIOMEDIKPEMANTAUAN BIOMEDIK
Untuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuhUntuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuh
atau penyakit akibat kerja melalui pemeriksaanatau penyakit akibat kerja melalui pemeriksaan
darah & urin.Dapat dideteksi absorpsi bahandarah & urin.Dapat dideteksi absorpsi bahan
beracun, metabolit dan aktivitas enzim yangberacun, metabolit dan aktivitas enzim yang
mungkin dipengaruhi oleh bahan beracun tsb.mungkin dipengaruhi oleh bahan beracun tsb.